Bab Iii Kerangka Konsep Fx.docx

  • Uploaded by: Anggia Kusuma
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii Kerangka Konsep Fx.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 367
  • Pages: 3
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konseptual

-Ventrikel Fibrilasi (VF) -Ventrikel Takikardi (VT) - Pulseless Electrical Activity (PEA)

Sudden Cardiac Arrest ( SCA)

-Asistol

Emergency Medical Responses (EMS)..

Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR). (kedalaman kompresi dada)

Pendidikan Basic Life Support (BLS)

Automated External Defibrillation (AED)

Kedalaman kompresi dada menurut AHA 2015:

Hasil:

Minimum 2 inci (5cm) tidak lebih dari 2,4 inci (6cm).

50-100 : Cukup

< 50

>100

: Kurang

: Baik

Keterangan: = Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti Gambar III.1 Kerangka konsep penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan Basic Life Support terhadap Kedalaman Kompresi Dada Menurut AHA 2015.

PENJELASAN Basic Life Support adalah dasar untuk menyelamatkan nyawa ketika terjadi henti jantung. Aspek dasar BLS meliputi penanganan langsung terhadap Sudden Cardiac Arrest (SCA) dan sistem tanggap darurat, Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) atau resusi jantung paru (RJP) dini, dan defibrilasi cepat dengan (AED) Automated External Defibrillator (Berg, et al 2010). Cardiac arrest atau Sudden Cardiac Arrest (SCA) adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan mendadak, bisa terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung ataupun tidak. Waktu kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi dengan sangat cepat begitu gejala dan tanda tampak (AHA, 2015). Faktor yang mempengaruhi Sudden Cardiac Arrest (SCA) yaitu ventrikel fibrilasi (VF), ventrikel takikardi (VT), PEA (Pulseless Electrical Activity), asistol. Selain dari faktor tersebut pendidikan tentang BLS dalam melakukan pertolongan pertama berupa RJP juga mempengaruhi. Dalam pendidikan BLS pada pasien dengan SCA dilakukan tindakan meliputi penanganan untuk kasus SCA yaitu Emergency Medical Responses (EMS) yaitu melakukan pengenalan segera pada kondisi henti jantung dan mengaktifasi sistem respons gawat darurat, Cardio Pulmonary Resucitation (CPR) yaitu memberikan resusitasi jantung paru sedini mungkin, Automated External Defibrillation (AED) yaitu melakukan defibrilasi sesegera mungkin. Pada tindakan CPR dilakukan penekanan dada dan bantuan nafas dengan perbandingan 30:2 (30 kali penekanan atau kompresi dada dan 2 kali bantuan nafas), penekanan dada dilakukan dengan kedalaman minimum 2 inci (5cm) tidak lebih dari 2,4 inci (6cm) dengan frekuensi 100-120 kali per menit. Dengan pemberian pendidikan BLS ini di harapkan adanya pengaruh terhadap kedalaman kompresi dada menurut AHA 2015.

B. HIPOTESIS Hipotesa dalam penelitian ini adalah: H1: Adanya pengaruh pendidikan BLS terhadap kedalaman kompresi dada menurut AHA 2015 pada siswa SMK Keperawatan Bhakti Wiyata Kediri.

Related Documents


More Documents from "Nurul Nurhasanah"

Kuisioner Tb Paru.docx
November 2019 25
5._bab_i_.docx
November 2019 25
Pengajuan Judul.docx
November 2019 28
Bab1.docx
November 2019 31
Bab1 Anggi 2.docx
November 2019 21