BAB I PENDAHULUAN
Ikterus (jaundice) berasal dari bahasa Greek, yang berarti kuning. Ikterus adalah gambaran klinis berupa perubahan warna pada kulit dan mukosa yang menjadi kuning karena adanya peningkatan konsentrasi bilirubin dalam plasma, yang mencapai lebih dari 2 mg/dl. Terdapat 3 jenis ikterus berdasarkan lokasi penyebabnya,
yaitu
ikterus
prahepatik
(hemolitik),
ikterus
intrahepatik
(parenkimatosa), dan ikterus ekstrahepatik (obstruktif). Pada ikterus obstruktif, kemampuan produksi bilirubin adalah normal, namun bilirubin yang dibentuk tidak dapat dialirkan ke dalam usus melalui sirkulasi darah oleh karena adanya suatu sumbatan (obstruksi). Umumnya, ikterus non-obstruktif tidak membutuhkan intervensi bedah, sementaraikterus obstruktif biasanya membutuhkan intervensi bedah atau prosedur intervensi lainnya untuk pengobatan, sehingga sering juga disebut sebagai “surgical jaundice”, dimana morbiditas dan mortalitas sangat tergantung dari diagnosis dini dan tepat.
BAB II LAPORAN KASUS
2.1.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. U
Umur
: 57 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Daeng Tata 1
Tanggal Masuk
: 28 November 2018
Nomor RM
: 30 39 56
2.2.
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Mata kuning dialami sejak 1 minggu yang lalu
Anamnesis Terpimpin : Pasien datang ke UGD RS Bhayangkara dengan keluhan mata kuning yang dialami sejak 1 minggu yang lalu. Pasien merasa semakin hari warna kuning di mata semakin jelas. Pasien juga mengeluh gatal-gatal seluruh badan (+) sehingga pasien sulit tidur. Nyeri kepala (-), mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati (-), penurunan berat badan (-). Riwayat demam (+) dialami 3 hari yang lalu, demam tidak terlalu tinggi, terus-menerus. Riwayat nyeri perut (+) kanan atas yang bersifat datang tiba-tiba hingga menjalar ke pundak kanan. Buang air kecil berwarna teh pekat (+). Riwayat kencing keluar batu (-), berpasir (-). Buang air besar berwarna putih seperti dempul (+). Riwayat mengalami keluhan yang sama sebelumnya (-), riwayat kontak dengan penderita yang sakit kuning sebelumnya (-), riwayat sering nyeri ulu hati (-), riwayat keluarga menderita penyakit yang sama sebelumnya (-), riwayat
sering berdarah sukar berhenti (-), riwayat keluarga menderita penyakit perdarahan sukar berhenti (-), riwayat operasi pada saluran cerna (-), riwayat bepergian ke daerah endemik malaria (-), riwayat sering makan makanan berlemak tinggi (+), riwayat mengkonsumsi alkohol (-), riwayat hipertensi (-), riwayat diabetes mellitus (-), riwayat alergi (-).
2.3.
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum Kesan
: Sakit sedang
Kesadaran
: Kompos mentis (GCS 15)
Gizi
: Cukup
Tanda Vital Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 84x / menit
Pernapasan
: 20x / menit
Suhu
: 36,5 0C
Status Generalis Kepala
: Normocephal, pupil isokor (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+).
Leher
: Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Paru
: Vesikuler, Rhonki (-/-), wheezing (-/-), bunyi tambahan (-)
Jantung
: BJ I/II murni reguler
Abdomen
:
Inspeksi
: datar, distended (-)
Palpasi
: nyeri tekan regio hypokondrium kanan (+),
murphy sign (-), kandung empedu tidak teraba, nyeri tekan ulu hati (-), balotement (-), hepar/lien tidak teraba
Auskultasi
: Peristaltik (+) kesan normal.
Perkusi
: Timpani, shifting dullness (-)
Ekstremitas
2.4.
: Akral hangat (+), edema (-), ikterik (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG Tanggal 28/11/2018 Darah Rutin Pemeriksaan Leukosit
Hasil 7,42 x 109 /L
Nilai rujukan
Hemoglobin
15,1 g/dL
12,0-18,0
Hematokrit
40,9%
37-54
5,18 x 1012 / L
3,5-5,5
316 x 109 /L
150-400
CT
7 menit 30 detik
<15 menit
BT
3 menit 15 detik
1-7 menit
Eritrosit Trombosit
4,00 – 10,00
Kimia Darah Tanggal 28/11/2018 Pemeriksaan
Hasil
Nilai rujukan
Gula Darah Sewaktu
144 mg/dl
100-140 mg/dl
Ureum
18 mg/dl
10-50 mg/dl
Kreatinin
0,84 mg/dl
0,6-2,0 mg/dl
Bilirubin Total
11,42 mg/dl
<1,0 mg/dl
Bilirubin Direk
9,55 mg/dl
<0,25 mg/dl
137 U/L
L: 37 / P:31 U/L
SGOT
SGPT
124 U/L
L: 42 / P: 32 U/L
HbsAg
Non reaktif
Non reaktif
Tanggal 29/11/2018 Pemeriksaan
Hasil
Gula Darah Puasa
Nilai rujukan 120
80-125 mg/dl
Kolesterol
525 mg/dl
<200 mg/dl
HDL Kolesterol
11 mg/dl
L: >35 / P:>45 mg/dl
LDL Kolesterol
438 mg/dl
<150 mg/dl
Trigliserida
380 mg/dl
<150 mg/dl
358 U/L
53-128 U/L
Alkali fosfatase
USG Abdomen Kesan : Cholelithiasis
CT Scan abdomen Kesan : Kolestatis intra hepatik dan ekstrahepatik ec suspek striktur CBD (common bile duct)
2.5.
RESUME Seorang pria berusia 57 tahun masuk UGD RS Bhayangkara dengan keluhan mata kuning yang dialami sejak 1 minggu yang lalu. Pasien merasa semakin hari warna kuning di mata semakin jelas. Keluhan disertai buang air kecil berwarna seperti teh pekat, dialami sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh gatal-gatal seluruh badan (+) sehingga pasien sulit tidur. Mual (+). Riwayat demam (+) dialami 3 hari yang lalu, demam tidak terlalu tinggi, terus-menerus. Riwayat nyeri perut (+) kanan atas
yang bersifat datang tiba-tiba hingga menjalar ke pundak kanan. Buang air besar berwarna putih seperti dempul (+). Riwayat mengalami keluhan yang sama sebelumnya (-), riwayat kontak dengan penderita yang sakit kuning sebelumnya (-), riwayat mengkonsumsi alkohol (-), riwayat hipertensi (-), riwayat diabetes mellitus (-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik (+/+), nyeri tekan pada regio hipokondrium kanan (+), suhu tubuh normal 36,5 0C.
2.6.
DIAGNOSIS Ikterus obstruktif
2.7.
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tpm
Inj. Cefuroxime 1 gr/12 jam.IV
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam.IV
Inj. Metamizole Na 500 mg/8 jam/IV
Inj. Metronidazole 500 mg/8 jam/IV
Inj. Vit K 10 mg/8 jam/IV
Diet rendah lemak
Rencana periksa INR, PT, aPTT, Ca 19-9, MRCP