Bab Ii & Iii Kerjasamatim.docx

  • Uploaded by: Asrori Anwar
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ii & Iii Kerjasamatim.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,666
  • Pages: 8
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kerjasama Tim Teamwork bisa di artikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerjasama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus di sadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketuatim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim. Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota timlainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban di bagi untuk satu tujuan bersama. Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelasakan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latarbelakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya. Keakraban tim yang sukses biasanya di tandai dengan sikap akrab satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota tim saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team. Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta dan dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan, selain itu

3

ketrampilan dan pengetahuan yang beranekaragam yang di miliki oleh anggota kelompok juga merupakan nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang brilian sekalipun. Teamwork dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Kumpulan individu-individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu sekumpulan orang yang bekerja dalam satu ruangan, bahkan didalam satu proyek, belum tentu merupakan sebuah teamwork. Terlebih lagi jika kelompok tersebut dikelola secara otoriter, timbul faksi-faksi di dalamnya, dan minimnya interaksi antar anggota kelompok

2.2 Proses Terbentuknya Kerjasama Tim Membangun kerjasama dalam tim yang solid dan efektif memang merupakan sebuah tantangan tersendiri. Tapi hal itu bisa terwujud dengan beberapa langkah dibawah ini : 1. Membangun kepercayaan dan saling menghormati Sebagai tim yang berarti terdiri dari beberapa orang yang memiliki pemikiran dan pendapat masing-masing harus bisa tetap saling menghormati satusama lain. Dengan saling percaya dan saling menghormati yang kuat akan mempermudah bekerjasama. 2. Sebagai Leader Anda harus memfasilitasi komunikasi di antara anggota tim Hal ini untuk menciptakan atmosfir komunikasi yang terbuka dan jujur. Setiap anggota tim berhak untuk mengekspresikan dirinya dalam bentuk pemikiran, opini, sampai solusi yang menjawab permasalahan yang ditemui kelompok. 3. Menanamkan sikap saling memiliki / Sense of belonging Anggota tim yang telah mendapatkan ekspektasi dan komunikasi yang jelas mengenai tujuan merupakan memiliki komitmen akan tindakan dan aksi tim.Sikap saling memiliki akan semakin mendalam saat anggota tim menghabiskan waktu bersama mengembangkan norma atau panduan yang berlaku pada tim secara bersama. 4

Selain itu, pemimpin tim sebaiknya mengikutsertakan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan sebagai realisasi dari kerjasama tim bersama. 4. Pengkajian performa tim dan umpan balik Setelahselesaikerjasamatim, jangan lupa untuk mengkaji ulang performa ekspektasi dan tujuan tim. Dan jangan lupa meminta umpan balik dari rekan-rekan timAnda. Hal ini perlu untuk mengukur apakah pencapaian kinerja tim. Nah, dari sinilah Anda bisa melihat ruang untuk memperbaiki kinerja untuk proyek timselanjutnya.

2.3 Manfaat dan Fungsi Kerjasama Tim Fungsi bekerja dalam tim antara lain dapat mengubah sikap, perilaku, dan nilainilaipribadi, serta dapat turut serta dalam mendisiplinkan anggota lainnya. Selain itu tim dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, merundingkan, dan bernegosiasi (bargaining). Anggota tim dengan latar belakang yang berbeda-beda mungkin saja membawa perspektif atau pengaruh positif terhadap proses pengambilan keputusan. Manfaatnya yaitu antara lain : a)

Bagi Organisasi Tim

(1) Meningkatkan produktivitas kerja. (2) Meningkatkan kualitas kerja. (3) Meningkatkan mentalitas kerja. (4) Meningkatkan kemajuan organisasi. b)

Bagi Anggota Tim

(1) Tanggung jawab ataa pekerjaan ditanggung bersama. (2) Sebagai media aktualisasi diri. (3) Stres atau beban kerja berkurang.

5

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerjasama Tim Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas timyaitu : - Konteks organisasional - Struktur - Strategi - Lingkungan budaya - System penghargaan

2.5 Ciri Kerjasama Tim yang Efektif Untuk membangunk erjasama yang solid dalam sebuah organisasi dibutuhkan kerjasama tim yang efektif, yaitu tim yang bertanggungjawab dan bisa mencapai visi organisasi tersebut. Berikut ini, beberapa ciri kerjasama tim yang efektif yang dapat digunakan untuk menilai organisasi kita. Berikut ciri-cirinya: 1. Tujuan yang jelas Visi, misi, target, dan tugas didefinisikan dan diterima olehsemua orang. Setelah itu, ada rencana tindakan. 2. Keterampilan relevan Team yang efektif haruslah terdiri dari anggota-anggota yang memiliki keterampilan dan kemampuan yang relevan baik keterampilan teknis maupun keterampilan antar pribadi. 3. Saling percaya Team yang efektif bercirikan kepercayaan timbal balik yang tinggi di kalangan anggota, artinya anggota-anggota yakin akan integritas, watak, dan kemampuan satu sama yang lain. Organisasi haruslah menciptakan budaya yang penuh kepercayaan dengan menghargai keterbukaan, kejujuran, dan proses kerjasamadan yang mendorong keterlibatan karyawan serta otonomi karyawan. 4. Komunikasi yang baik Anggota-anggota mampu menyampaikan pesan-pesan satu sama lain yang gampang dan dimengerti dengan jelas baik verbal maupun lisan

6

5. Kepemimpinan yang memadai Pemimpin yang efektif dapat memotivasi suatu team untuk mengikuti mereka menempuh situasi-situasi yang paling sulitdengan cara membantu memperjelas tujuan. 6. Komitmen yang disatukan Para anggota team yang efektif menampilkan dedikasi dan loyalitas yang hebat terhadap tim nya. Mereka rela melakukan apa saja yang harus dilakukan untuk menolong berhasilnya tim mereka. 7. Keterampilannegosiasi Team yang efektif cenderung bersifat fleksibel dan terus-menerus membuat penyesuaian. Fleksibilitas ini menuntut anggota-anggota team untuk memiliki keterampilan negosiasi yang memadai 8. Ketidaksepakatan yang santun Ketidaksepakatan wajar terjadi, tetapi tim tetap baik-baik saja dengan ini dan tidak menujukkan gelagat menghindar, mengecilkan masalah, atau menyembunyikan konflik. 9. Dukungan Internal dan Eksternal Maksudnya adalah iklim yang mendukung. Team harus diberikan infrastruktur yang memadai seperti pelatihan, sistem pengukuran yang dimengerti oleh team untuk mengevaluasi kinerja keseluruhan. Secara eksternal, manajemen harus memberikan sumber daya yang dibutuhkan.

2.6 Faktor yang Mendorong dan Menghambat Kerjasama Tim Ada beberapa faktor pendukung kerjasama diantaranya: 1. Masing-masing pihak menghargai kekurangan dan kelebihan masing-masing. 2. Sama-sama paham tujuan kerjasama 3. Terbuka 4. Ada yang mau jadi koordinator (ketua).

Selain itu ada beberapa faktor penghambat kerjasama diantaranya: 1. Tidak bertanggung jawab. 2. Mau menang sendiri atau egois. 3. Curiga atau suka mencurigai. 4. Tidak bisa membedakan kerja sama dengan sama-sama kerja. 7

2.7 Hubungan Kecerdasan Emosi, Kepemimpinan dan Kerjasama Tim

Leadership atau kepemimpinan adalah skill dalam mengatur, mengelola, dan mengarahkan suatu kepentingan organisasi didalam organisasi itu sendiri agar dapat mencapai organisasi tersebut. Istilah leadership berkaitan dengan kecakapan, sikap, keterampilan dan pengaruh terhadap apa yang ia pimpin. Dalam kepemimpinan seorang pemimpin juga harus memiliki skill kepemimpinan, diantaranya adalah Emotional Intellegence atau kecerdasan emosional dan suatu organisasi tidak akan berhasil jika tidak ada kerja sma tim. Setiap manusia mempunyai skill leadership didalam dirinya, hanya saja seberapa besar pengaruhnya bisa menjadikannya menjadi pemimpin. Beberapa cara untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan di dalam diri adalah dengan berani bicara di depan umum, mencoba untuk menjadi orang yang aktif dan inovatif, sering terlibat berkerjasama di dalam tim, berani mengambil resiko dan lain-lain. Karena sebuah jiwa kepemimpinan sangat penting sekali dimiliki oleh setiap manusia, selain untuk memimpin untuk orang lain, jiwa kepemimpinan juga dapat mengatur hidupnya sendiri. Dan juga leadership penting dalam hal teamwork didalam organisasi agar mencapai tujuan organisasi tersebut. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mendapatkan dan menerapkan pengetahuan dan emosi diri dan orang lain agar bisa lebih berhasil dan bisa mencapai kehidupan yang lebih memuaskan. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi biasanya memiliki dua unsur penting dalam dirinya antara lain : 1. Kemampuan untuk berempati yang dimana memiliki kemampuan untuk membaca dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sebagai contohnya adalah kepandaian kita dalam melayani pelanggan. 2. Kemampuan untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain dimana seorang individu mampu mengelola perasaan orang lain dengan baik. Kecerdasan emosional bagi seorang pemimpin itu begitu penting, karena akan membawa manfaat bagi diri sendiri dan memengaruhi orang-orang yang dibawah pimpinannya. Tak

8

mengherankan bahwa kecerdasan emosi menjadi salah satu utama dalam proses seleksi untuk mendapatkan seorang pemimpin, karena kecerdasan emosilah yang menjadi pilar penentu apakah orang tersebut akan sukses kedepannya jika dibandingkan dengan skill leadership lainnya. Kecerdasan emosi sangat dibutuhkan untuk para pemimpin di era ini, yang dapat menghadapi permasalahan kompleks yang membutuhkan kemampuan inovatif, tidak hanya sekedar tahu penyelesaiannya, namun mau untuk membangun visi kedepannya yang lebih jauh.

Adapun sumber yang menyatakan bahwa faktor-faktor kecerdasan emosional dibagi menjadi lima yaitu : 1. Emphatic respon; kemampuan untuk menyadari perasaan emosi dari orang lain 2. Mood regulation; kemampuan untuk mengontrol perasaan yang mengganggu 3. Interpersonal skill; kemampuan dalam mengatur hubungan dan membangun network 4. Inter-motivation; 5. Self-awereness; kemampuan seseorang untuk mengerti mood, emosi dan dorongan serta efek dari semua itu.

9

BAB III

4.1 Kesimpulan Teamwork bisa di artikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerjasama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Proses Terbentuknya Kerjasama Tim, meliputi; Membangun kepercayaan dan saling menghormati, Sebagai Leader Anda harus memfasilitasi komunikasi di antara anggota tim, Menanamkan sikap saling memiliki / Sense of belonging, Pengkajian performa tim dan umpan balik. Fungsi bekerja dalam tim antara lain dapat mengubah sikap, perilaku, dan nilainilaipribadi, serta dapat turut serta dalam mendisiplinkan anggota lainnya. Selain itu tim dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, merundingkan, dan bernegosiasi (bargaining).

4.2 Saran 1. Meskipun teamwork menjadi penentu mulustidaknya perjalanan organisasi, namun masih diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam keorgansasian. 2. Teamwork tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja yang sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat sebuah tim menjadi kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, perbedaan cra kerja dalam tiap anggota tim harus di tanggapi dengan positif.

10

Related Documents

File Iii (bab Ii)
October 2019 35
Bab Iii Kala Ii
May 2020 27
Bab Ii-iii Kariogenik.docx
November 2019 28
Bab Ii , Iii
June 2020 20
Bab Ii, Iii, Iv.docx
November 2019 23

More Documents from "jaessi"

Merek.docx
November 2019 19
Chepalgia.docx
November 2019 23
Konsep-dasar-lansia New.docx
November 2019 25
Konsep Dasar Lansia.docx
November 2019 32
Lp-bbl.docx
November 2019 10