Bab I.docx

  • Uploaded by: Andayani Saputri
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,809
  • Pages: 29
BAB I PENDAHULUAN 1. 1

Latar Belakang Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari

testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi. 1. 2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah dalam

pembuatan makalah ini, yaitu: 1.

Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria ?

2.

Bagaimana fisiologi sistem reproduksi pria?

3.

Apa saja hormon yang bekerjapada sistem reproduksi ?

4.

Bagaimanakah siklus menstruasi terjadi?

5.

Bagaimanakah terjadinya spermatogenesis ?

1. 3

Tujuan 1.

Mahasiswa mengetahui anatomi sistem reproduksi pria dan wanita

2.

Mahasiswa mengetahui fisiologi organ reproduksi pria dan wanita

3.

Mahasiswa mengetahui hormon-hormon yang bekerja pada sistem reproduksi

4.

Mahasiswa mengetahui siklus menstruasi

5.

Mahasiswa mengetahui perkembangan sperma

BAB II PEMBAHASAN 2. 1

Anatomi Sistem Reproduksi Pria Organ reproduksi pria memiliki dua fungsi utama yaitu untuk menghasilkan sel

sperma tersebut ke dalam liang vagina wanita. Tujuan akhir dari system reproduksi pria adalah terjadi pembuahan sel telur oleh sperma di dalam Rahim wanita. Sistem reproduksi laki-laki atau sistem kelamin laki-laki terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian dari proses reproduksi manusia. Pada laki-laki, organorgan reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar panggul wilayah. Organ reproduksi pada laki-laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam wanita tubuh dan ovum dibuahi ( zigot ) secara bertahap berkembang menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai anak.

1.

Struktur luar Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar)

dan testis (buah zakar). 1)

Penis Penis berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan

sperma dan air seni. Penis terdiri dari: a) Akar (menempel pada didnding perut) b) Badan (merupakan bagian tengah dari penis)

c) Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).

Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis. Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil: a) rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan. b)

Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

2) Skrotum Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur

atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

3) Testis Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone. Fungsi testis, terdiri dari : a)

Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.

b)

Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial. Testis memiliki fungsi, yaitu: Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus. Pembentukan hormone testoteron oleh sel leydig

2. Struktur dalam Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian : 1)

Vas deferens Vas deferens Vas deferens Vas deferensmerupakan saluran yang membawa sperma dari

epididimis.Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika. 2)

Uretra Uretra berfungsi 2 fungsi: a) Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih b) Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

3)

Kelenjar Prostat Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan

mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu: a) Lobus posterior b) Lobus lateral

c) Lobus anterior d) Lobus medial Fungsi Prostat Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.

4) Vesikula seminalis Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen.Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis. Fungsi Vesika seminalis: Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen. 3. Duktus Duktuli

1)

Epididimis Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi

dan belakang dari testis.Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis.Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens.

Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen. 2)

Duktus Deferens Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini

berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate.Panjang duktus deferens 50-60 cm. 3)

Uretra Uretra berfungsi 2 fungsi: a) Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih b) Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

4. Bangunan Penyokong atau Penyambung Funikulus Spermatikus Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabutserabut saraf. 5. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria 1) Hormon pada Laki-laki a) FSH Menstimulir spematogenesis. b) LH Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron. c)

Testosteron Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks

sekundernya. Efek hormon testoteron pada pria: Sebelum lahir: a)

Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksternal

b)

Mendorong penurunan testis ke skrotum Efek reproduksi pada pria:

a) Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi b) Penting dalam spermatogenesis Pertumbuhan tanda kelamin sekunder

2)

Spermatogenesis Spermatogenesis

adalah

perkembangan

spermatogonia

menjadi

spermatozoa.Berlangsung 64 hari.Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer.Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder.Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid.Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa.Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron.Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.

2. 2

Anatomi Sistem Reproduksi Wanita Sistem reproduksi wanita adalah kumpulan organ-organ-organ, sistem hormonal dan

kelenjar serta zat-zat kimia tertentu yang membentuk sistem reproduksi wanita.Di lihat dari segi anatomis, sistem reproduksi wanita sangat berbeda dengan sistem reproduksi pada pria, tetapi dari segi fungsi, sistem reproduksi wanita maupun sistem reproduksi pria sama-sama untuk menghasilkan keturunan. Sistem Reproduksi pada wanita akan di jelaskan secara lengkap di bawah ini tentang alat-alat reproduksi pada wanita, Sistem kelenjar reproduksi wanita serta sistem hormonal yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita.

1. Genetalia Eksterna (vulva) Yang terdiri dari: 1) Tundun (Mons veneris) Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis.

2) Labia Mayora Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.

3) Labia Minora Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette.

4) Klitoris Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.

5) Vestibulum (serambi) Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan

seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri pathogen.

6) Himen (selaput dara) Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior.

7) Perineum (kerampang) Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani 2.

2. Genetalia Interna Merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau dengan pembedahan.

1) Vagina (liang sanggama) Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak diantara kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan disebut rugae, sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu: lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan posterior. Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis mediana san arteria pudendus interna. Fungsi penting vagina adalah :

Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim. Alat untuk bersenggama. Jalan lahir pada waktu bersalin.

2) Uterus (rahim) Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara kandung kencing dan rektum. Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng atau buah alpukat yang terdiri dari 3 bagian yaitu : - badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga - leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder - rongga rahim (kavum uteri)

Bagian rahim antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim. Besarnya rhim berbeda-beda, tergantung pda usia dan pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm, multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3- 3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara. Serviks uteri terbagi 2 bagian yaitu pars supravaginal dan pars vaginal (portio) saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna (oui) dan orifisium uteri eksterna (oue) disebut kanalis servikalis. Bagian rahim antara serviks dan korpus disebut isthmus atau segmen bawah rahim (SBR), bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan.

Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu : - lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar - lapisan otot (lapisan miometrium)di tengah - lapisan mukosa (endometrium) di dalam

Dalam siklus menstruasi yang selalu berubah adalah endometrium. Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh : -

tonus rahim sendiri



-

tekanan intra abdominal

-

otot-otot dasar panggul

-

ligamentum-ligamentum

Ligamentum-ligamentum uterus antara lain : a. Ligamentum Latum Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar panggul, seolah-olah menggantung pada tuba. Ruangan antar kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana berjalan arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.

b. Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri) Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua ligamen ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial labium mayus. Terdiri dari jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini menahan uterus dalam antefleksi. Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.

c. Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium) Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii propium. d. Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament) Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul. Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah (menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.

e. Ligamentum Sakro Uterinum Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum.

f. Ligamentum Vesiko Uterinum Dari uterus ke kandung kencing



Letak Uterus Letak uterus biasanya agak berputar



Pembuluh darah uterus : Arteri uterina Berasal dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi uterus kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan bagian atas vagina dan mengadakan anastomose dengan arteria ovarica. Arteri ovarica Berasal dari aorta masuk ke ligamen latum melalui ligamen infundibulo pelvicum dan memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri.

Darah dari uterus dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan arterinya hanya vena ovarica kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava inferior, tetapi melalui vena renalis sinistra. 

Seraf-seraf uterus : Kontraksi dinding uterus adalah autonom,

uterus dipengaruhi serat-serat saraf

sympathis maupun parasympatis yang menuju ke ganglion cervicale dari Frankenhauser yang terletak dipangkal ligamen sacro uterinum. 

Fungsi utama uterus : 1) Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan pelepasan dari endometrium. 2) Tempat janin tumbuh dan berkembang. 3) Tempat melekatnya plasenta. 4) Pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan dan kembalinya uterus pada saat involusi.

3) Tuba Falopii (saluran telur) Tuba ini terdapat pada tepi atas lig. Latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari kornu uteri kanan kiri. Panjangnya "12 cm, diameter 3-8 cm.

Tuba ini dibagi 4 bagian : Pars interstisialis (intramuralis) Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai dari ostium tuba. Pars ismika Bagian tuba setelah keluar dari dinding uterusa, merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit. Pars ampullaris Bagian tuba antara pars ismika dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S, disini biasanya terjadi konsepsi. Infundibulum Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbriae, lubangnya disebut ostium abdominale tuba.

Fungsi tuba yaitu untuk menangkap, membawa ovum yang dilepas ovarium ke jurusan cavum uteri, serta tempat terjadinya konsepsi.

4) Ovarium (indung telur) Ovarium ada 2, kanan dan kiri, dihubungkan dengan uterus oleh ligamen ovarii propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamen infundibulo pelvicum, disini terdapat pembuluh darah untuk ovarium. - Ukuran ovarium:2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0.9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram. - Terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica Waldeyeri. -

Ovarium terdiri dari bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla). Pada

korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap bulan satu folikel akan matang dan keluar, kadang keluar 2 sekaligus secara bersamaan, folikel primer ini akan menjadi folikel de graaf. Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf, dan pembuluh lympha. Fungsi ovarium adalah: 1. mengeluarkan hormon estrogen dan progesterone, 2. mengeluarkan telur setiap bulan.

5. Parametium Jaringan ikat yang terdapat diantara kedua lembar ligamentum latum disebut parametrium. Parametrium ini dibatasi oleh : Bagian atas terdapat tuba falopii dengan mesosalphing Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii propium

Ke samping berjalan ligamentum suspensorium ovarii. Pada parametrium ini terdapat uretra kanan dan kiri dan pembuluh darah arteria uterina. Pertumbuhan alat genetalia wanita berasal dari duktus Muller (tuba falopii, uterus, vagian bagian atas) dan kloaka (vagina bagian bawah, hymen, kandung kemih, anus). 

Panggul Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis minor) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir. Sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa menggambarkan keadaan panggul kecil. Panggul wanita terdiri dari : I. Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang: 2 tulang pangkal paha (os coxae) 1 tulang kelangkang (os sacrum) 1 tulang tungging (os coccygis) Bagian Panggul Yang Keras: Tulang pangkal paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum (cawan untuk kepala tulang paha;caput femuralis) yaitu: Tulang usus (os ilium) Merupakan tulang terbesar dari panggul

dan membentuk bagian atas dan

belakang dari panggul.

Tulang duduk (os ischium) Terdapat sebelah bawah dari tulang usus, pinggir belakang berduri ialah spina ischiadica, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk yang disebut tuber ischiadicum.

Tulang kemaluan (os pubis) Terletak dibawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen obturatorium, tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superior ossis pubis, sedang yang behubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus kiri kanan membentuk arcus pubis. Sedang hubungan antara kanan dan kiri disebut symphisis.

Tulang kelangkang Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha yang terdiri dari dan mempunyai ciri : Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat. Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas ke bawah dan dari kanan maupun kiri. Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf : foramina sacralia anterior. Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5 Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut promontorium. Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melaluiartikulasio sacro-iliaca. Ke bawah tulang kelangakng berhubungan dengan tulang tungging.

Tulang tungging Bentuk segitiga dan terdiri 3-5 ruas yang bersatu. Pada waktu persalinan ujung tulang ini dapat ditolak sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul bertambah besar. II.

Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh : Pars muskularis levator ani Pars membranasea Regio perineum

I. Bagian Panggul Yang Keras: Tulang pangkal paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum (cawan untuk kepala tulang paha;caput femuralis) yaitu: Tulang usus (os ilium) Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.

Tulang duduk (os ischium) Terdapat sebelah bawah dari tulang usus, pinggir belakang berduri ialah spina ischiadica, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk yang disebut tuber ischiadicum.

Tulang kemaluan (os pubis) Terletak dibawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen obturatorium, tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superior ossis pubis, sedang yang behubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus kiri kanan membentuk arcus pubis. Sedang hubungan antara kanan dan kiri disebut symphisis.

Tulang kelangkang Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha yang terdiri dari dan mempunyai ciri : Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat. Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas ke bawah dan dari kanan maupun kiri. Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf : foramina sacralia anterior. Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5 Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut promontorium. Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melaluiartikulasio

sacro-iliaca. Ke bawah tulang kelangakng berhubungan dengan tulang tungging.

Tulang tungging Bentuk segitiga dan terdiri 3-5 ruas yang bersatu. Pada waktu persalinan ujung tulang ini dapat ditolak sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul bertambah besar.

II. Bagian Panggul Yang Lunak Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis yang dibentuk oleh : 1.

Pars muskularis levator ani yang terdiri dari : Muskulus pubococcygeus dari ossis pubis ke septum anococcygeum Muskulus iliococcygeus, dari arkus tendineus muskulus levator ani ke os coccygeus

dan septum anococcygeum Muskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir os sacrum dan os coccygis 2. a.

Pars membranasea Hiatus urogenitalis



Terletak antara ke dua muskulus pubococcygeus



Berbentuk segitiga

b.

Diafragma urogenitalis Menutupi hiatus urogenitalis Dibagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina.

3.

Regio perineum

Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi : a.

Bagian anal; (sebelah belakang)

Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah. b.

Regio urogenitalis

Terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus transversus perinei superfisialis.

Ligamen-ligamen yang penting adalah : - ligamen sakro-iliaka - ligamen sakro-spinosum - ligamen sakro-tuberosum

Fungsi umum panggul wanita 1.

Bagian keras panggul wanita

Panggul besar untuk menyangga isi abdomen Panggul kecil untuk membentuk jalan lahir dan tempat alat genetalia 2.

Bagian lunak panggul wanita

a.

Membentuk lapisan dalam jalan lahir

b.

Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun saat kala nifas

c.

Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan kala uri.

Panggul Kecil (Pelvis Minor) Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk corong dengan luas bidang yang berbeda-beda sehingga dapat menentukan posisi dan letak terendah janin yang melalui jalan lahir itu. Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut: 1.

Terdiri dari 4 bidang

a.

Pintu atas panggul

b.

Bidang terluas panggul

c.

Bidang tersempit panggul

d.

Pintu bawah panggul

2.

Jalan lahir merupakan corong yang melengkung ke depan dengan sifat : Jalan lahir depan panjangnya 4,5 cm Jalan lahir belakang panjangnya 12,5 cm Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul seolah berputar 90 Bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul terjadi pada bidang

tersempit pintu bawah panggul bukan merupakan satu bidang, tetapi 2 segitiga dengan dasar pada : -

segitiga belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis ischii dan ujung belakangnya os

sacrum. -

a.

segitiga depannya dengan ujung (puncak) pada symphisis pubis.

Pintu atas panggul

Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan di batasi oleh: •

Promontorium



Sayap os sacrum



Linea terminalis kanan kiri



Pinggir atas symphisis pubis

Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu ukuran muka belakang (konjugata vera), ukuran melintang (diameter transversa), dan ukuran serong (diameter obliqua).

Konjugata Vera Panjang sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya dapat diperhitungkan melalui pengukuran konjugata diagonalis. Panjang konjugata diagonalis antara promontorium dan tepi bawah symphisis pubis. Konjugata vera (CV) = CD-1,5 cm. konjugata obstetrika yaitu ukuran antara promontorium dengan tonjolan symphisis pubis.

Ukuran Melintang Jarak antara kedua linea terminalis diambil tegak lurus pada konjugata vera, ukurannya12,5 cm-13,5 cm.

Ukuran Obliqua Jarak antara artikulasio sacro-iliaca menuju tuberkulum pubikum yang bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang masih hidup. Ukuran normalnya 13 cm.

b.

Bidang terluas panggul

Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan symphisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas kedua dan ketiga tulang kelangkang. Ukuran muka belakang 11,75 cm, ukuran melintang 12,5 cm.

c.

Bidang sempit panggul

Bidang ini mempunyai ukuran-ukuran terkecil jalan lahir. Membentang setinggi tepi bawah symphisis menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang setinggi 1-2 cm diatas ujungnya. Ukuran muka belakang 11,5 cm dan ukuran melintangnya 10 cm. bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi PBP. Kesempitan PBP biasanya disertai kesempitan bidang sempit panggul

d.

Pintu bawah panggul

PBP terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama -

Segitiga depan: dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis

-

Segitiga belakang: dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh

ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri. Ukuran muka belakang 11,5 cm (tepi bawah simfisis menuju ujung tulang kelangkang, ukuran melintang 10,5 cm jarak antara kedua tuber ossis ischiadica kanan kiri, diameter sagitalis posterior 7,5 cm (ujung tulang kelangkang ke pertengahan ukuran melintang.

Ukuran-Ukuran Panggul : 1.

Distantia Spinarum

Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23-26 cm. 2.

Distantia Kristarum

Jarak yang terjauh antar krista iliaka kanan dan kiri 26-29 cm. 3.

Konjugata Eksterna (Boudeloque)

Jarak antara pinggir atas symphisis dan ujung processus spinosum ruas tulang lumbal ke V

18-20 cm.

4.

Ukuran Lingkar Panggul

Dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaka anterior superior dan trocanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat yang sama, di pihak yang lain ukurannya

80-90cm.

Inclinatio Pelvis Adalah sudut antara PAP dengan bidang sejajar pada wanita berdiri sudut ini sebesar 55 . Besar dan kecilnya bisa berpengaruh pada proses persalinan. Sumbu Panggul

Adalah garis yang menghubungkan pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam panggul berupa garis yang lurus dibagian atas sampai suatu titik sedikit diatas spina ischiadika dan kemudian melengkung ke depan di daerah PBP.

Bidang Hodge Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak turun ke dalm rongga panggul. Hodge I

= sama dengan PAP

Hodge II

= sejajar Hodge I melalui pinggir bawah symphisis

Hodge III

= sejajar Hodge I melalui spina ischiadika

Hodge IV

= sejajar Hodge I melalui ujung os coccygis

Bentuk Panggul Caldwell-Moloy mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang didasarkan pada bentuk segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu : 1.

panggul gynecoid

2.

panggul android

3.

panggul anthropoid

4.

panggul platypelliod

C. Oogenesis dan Siklus Menstruasi

Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium atau indung telur terdapat oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat diploid (2n = mengandung 23 pasang kromosom atau 46 buah kromosom). Oogenesis telah dimulai sejak bayi perempuan masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5 bulan. Oogonium akan memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara mitosis, membentuk oosit primer. Oosit primer terbungkus dalam folikel yang penuh dengan cairan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ovum. Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosit primer. Oosit primer ini mengalami dorman atau mengalami fase istirahat beberapa tahun hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Selama pertumbuhan anak

perempuan, beberapa oosit primer akan mengalami degenerasi, hingga ketika mencapai usia pubertas jumlah oosit primer hanya tinggal sekitar 200.000 buah.

Memasuki usia pubertas sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer untuk melanjutkan proses oogenesis; oosit primer mengalami meiosis pertama menghasilkan 2 sel berbeda ukuran yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil).

Oogenesis terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi fertilisasi, oogenesis akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis kedua; oosit sekunder membelah menjadi 2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit sekunder (berukuran kecil). Sedangkan polosit primer membelah menjadi 2 polosit sekunder. Sehingga pada akhir oogenesis dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang berkembang menjadi ovum

Perkembangan folikel di dalam ovarium

Selama perkembangan oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada dalam folikel, yaitu suatu kantung pembungkus yang penuh cairan yang menyediakan nutrisi bagi oosit. Semula oosit primer berada dalam folikel primer kemudian berkembang menjadi folikel sekunder. Ketika terbentuk oosit sekunder, folikel telah berkembang menjadi folikel tersier dan akhirnya menjadi folikel de Graaf (folikel yang telah matang) Setelah ovulasi atau lepasnya oosit sekunder folikel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengalami degenersi membentuk korpus albikan.

Siklus Menstruasi

Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan vagina.

Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.

Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi

Siklus Menstruasi

1. Fase menstruasi Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50 - 150 mili liter

2. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi

Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan seviks (leher rahim) untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma. 3. Fase Ovulasi Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise

mensekresikan LH. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon, sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

D. Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita Adapula macam-macam penyakit kelamin pada wanita selain masalahkeputihan yang berkaitan erat dengan masalah organ intim kewanitaan beserta penyebab, gejala dan cara mengobatinya : 1. Gonorrhea / Chlamydia Gonorrhea atau Chlamydia merupakan salah satu jenis bakteri penyebab keputihan yang banyak dialami oleh sebagian besar wanita. Penyebabnya ialah: a.

Disebabkan oleh bakteri yang ditularkan dari hubungan seksual dengan orang

pasangan atau pria yang sebelumnya sudah teridentifikasi terkena bakteri tersebut, dapat menyebabkan infeksi yang dirasakan saat awal beberapa hari sampai beberapa minggu.

b.

Jika pada pria, penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut menyebabkan

keluarnya cairan dari alat vital pria, ketika hendak berkemih dapat terasa sakit. Umumnya gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali. Sedangkan pada wanita gejala

dari gonorrhea dirasakan sangat ringan atau tidak terasa sama sekali, namun jika tidak diobati akan menjadi semakin parah dan menyebabkan kemandulan. c.

Penyakit keputihan yang disebabkan oleh gonorrhea dapat diatasi dengan antibiotik

bila sudah diketahui sejak dini.

2. Herpes Disebabkan oleh adanya virus, dapat diobati namun tidak dapat disembuhkan secara total, gejala awal timbul antara 3-10 hari setelah melakukan hubungan seksual dengan penderita yang memiliki penyakit ini. Kemudian herpes ini akan menunjukkan gejala awal dengan keluar seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair. Gejala seperti ini berakhir dalam 5-10 hari. Herpes ini menyerang hampir seluruh bagian kulit. Terkadang wanita tidak menyadari bahwa herpes dapat menyerang vagina. Virus herpes ini bisa hilang sendiri namun terkadang muncul kembali.

3. Infeksi Jamur Disebabkan oleh jamur yang menimbulkan rasa gatal dan kemerahan di bawah kulit penis pria yang belum disunat. Sedangkan pada wanita akan keluar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal. Infeksi jamur ini dapat diatasi dengan krim anti jamur.

4. Syphilis Disebabkan oleh bakteria. Muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan seksual dengan penderita penyakit ini. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi, tidak terasa sakit dan luka akan hilang setelah beberapa minggu, akan tetapi virus akan tetap menempel pada tubuh dan penyakit dapat muncul kembali seperti lecet-lecet pada seluruh tubuh dan kemudian akan hilang dengan sendirinya, kemudian virus akan menyebar ke tubuh lainnya. Syphilis pada wanita biasanya menyerang vagina. Syphilis ini dapat disembuhkan dengan fase pemulihan dengan menggunakan penicillin. Hampir sama dengan virus herpes, namun virus herpes tidak dapat disembuhkan.

5. Vaginitis Vaginitis merupakan infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina, cairan keputihan ini berbau dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Karena disebabkan oleh berbagai bakteri yang hinggap pada vagina seperti jenis bakteri

gonorrhea dan chlamydia atau jamur serta bakteri lainnya yang sudah menetap pada vagina, bakteri-bakteri pada vagina dapat dilihat dengan mikroskop. Pengobatannya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat dengan penyebabnya.

6. Bisul pada alat kelamin Bisul pada alat kelamin dapat disebabkan oleh Virus Human Papilloma atau HPV, ditandai dengan setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sebelumnya memiliki penyakit kelamin hingga tertular lewat hubungan seksual. Ketika itu akan muncul satu bisul bahkan lebih sampai terkadang membentuk benjolan yang dapat diderita selama sebulan sampai setahun. Bisul pada alat kelamin tidak hanya dialami oleh wanita, tetapi pada pria juga bisa mengalaminya. Namun ada perbedaan jika bisul pada pria terlihat kecil dan pada wanita tidak terlihat karena berada di dalam vagina. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara pap smear dengan tidak berganti pasangan.

7. Kutu Kelamin Kutu kelamin berukuran lebih kecil atau sangat kecil atau sama dengan 1/8 inchi. berwarna kelabu kecokelatan dan hidup menetap pada rambut kemaluan. Kutu kelamin dapat disembuhkan dengan cara memakai obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin atau dengan menggunting rambut kemaluan sebagian guna menghindari kuman dan bakteri yang menempel bersamaan dengan keringat dan masuk ke bibir dalam vagina. Kutu kelamin dapat menyebabkan rasa gatal yang luar biasa dan dapat menyebabkan luka-luka kecil jika digaruk akan terasa perih. Hal ini disebabkan oleh kebersihan yang tidak diperhatikan. Cobalah dengan mengganti celana dalam tiap kali Anda selesai buang air kecil atau air besar dan jangan menggunakan handuk secara bergantian.

8. AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) / HIV Disease Penyakit kelamin satu ini diakibatkan dari hubungan seksual yang sering berganti pasangan, pemakaian narkoba dengan menggunakan jarum suntik. Hal ini disebabkan oleh karena sistem kekebalan tubuh yang semakin melemah. Gejala untuk menentukan bakteri atau virus AIDS ini hanya dapat dilihat dengan melakukan pemeriksaan melaui tes darah. Virus AIDS ini banyak merenggut nyawa. Namun saat ini telah ditemukan obat untuk mengatasi virus HIV AIDS

Ante dan retrofleksio uteri Sumbu serviks dan sumbu korpus uteri membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : antefleksio, jika membuka ke belakang disebut : retrofleksio. Ante dan retroversio uteri Sumbu vagina dan uterus membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : ante versio, jika membuka ke belakang disebut : retro versio. Positio Uterus tidak terletak pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri (sinistro), ke kanan (dextro), ke depan (antero) dan bisa lebih ke belakang (dorso positio). Torsio

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Putri.docx
May 2020 8
Bab I.docx
May 2020 13
Anatomi.docx
May 2020 12
Abdiya.pptx
May 2020 14