Bab I.docx

  • Uploaded by: Nuratikah Auliyah Yuniarti
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 828
  • Pages: 5
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Konsep dasar pemeriksaan kehamilan dini merupakan hal pokok yang harus diketahui oleh seorang bidan untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa semenjak seorang wanita merasa dirinya hamil, harus segera melakukan pemeriksaan kehamilan. Keuntungan skrining ANC yaitu untuk menilai faktor risiko kehamilan adalah memungkinkan untuk mengidentifikasi masalah potensial selama kehamilan, evaluasi kebutuhan konseling untuk kehamilan, mengurangi ketakutan terhadap masalah dan prosedur yang mungkin dibutuhkan, membantu untuk membangun komunikasi dan rasa percaya terhadap pelayanan yang dilakukan di awal kunjungan, memungkinkan mengubah diagnosa melalui proses monitoring kehamilan yaitu kesejahteraan fisik, psikologi dan emosional ibu dan janin. Oleh karena itu, selama kehamilan, ibu disarankan melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal 4 kali sesuai kebijakan pemerintah. Kesehatan maternal merupakan komponen utama dari awal kehidupan yang sangat penting, karena dari kesehatan maternal memberikan gambaran kehidupan bagi kesejahteraan bayi yang dikandung. Namun banyak faktor yang dapat memperberat keadaan kehamilan itu sendiri dan pada persalinan dapat mengalami

1

2

hambatan yang memperberat keadaan ibu dan bayinya, sehingga bayi yang dilahirkan tidak dapat semaksimal mungkin. Kematian maternal lebih banyak terjadi setelah persalinan, tepatnya dalam 24 jam post partum. WHO memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin (www.depkes.go.id). Jumlah angka kematian ibu di Indonesia menurut SDKI tahun 2012 masih tergolong tinggi yaitu mencapai 359 per 100 ribu penduduk atau meningkat sekitar 57 persen bila dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2007, yang hanya sebesar 228 per 100 ribu penduduk. Demikian pula AKB, khususnya angka kematian bayi baru lahir, menurut SDKI 2012 adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup yang lebih rendah dari SDKI 2007 yaitu 34 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Kematian balita sebesar 40 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Sama dengan pola SDKI 2007, lebih dari tiga perempat semua kematian balita terjadi pada tahun pertama kehidupan anak dan mayoritas kematian terjadi pada periode neonatus. AKI dan AKB di propinsi Jawa Barat tergolong tinggi, yaitu AKI pada tahun 2011 mencapai 320,15 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Barat tahun 2012 sebesar 9,17/1.000 kelahiran hidup, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 10,48/1.000 kelahiran hidup (Dinkes Jabar, 2012). Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita

3

yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan dan nifas. Salah satu tujuan pembangunan millennium (Millennium Development Goals/MDGS) adalah menurunkan AKI sebanyak tiga perempat dari angka nasional pada tahun 2015. Target RPJMN Tahun 2010-2014 mengamanatkan agar AKI dapat diturunkan menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Selain itu, kesepakatan global Millennium Development Goals (MDGs) menargetkan AKI di Indonesia dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, sedangkan untuk AKB adalah 23/100.000 kelahiran hidup. Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab langsung kematian ibu, yang terjadi 90% pada saat persalinan dan segera setelah pesalinan. Kematian ibu juga masih banyak diakibatkan faktor resiko tidak langsung berupa keterlambatan (Tiga Terlambat), yaitu terlambat mengambil keputusan dan mengenali tanda bahaya, terlambat dirujuk, dan terlambat mendapat penanganan medis. Salah satu upaya pencegahannya adalah melakukan persalinan yang ditolong

oleh

tenaga

(http://staff.blog.ui.ac.id).

kesehatan

di

fasilitas

pelayanan

kesehatan

4

Untuk mewujudkan upaya tersebut bidan sebagai pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak harus mampu mendeteksi risiko tinggi kepada setiap ibu hamil di wilayah kerjanya serta mampu melakukan pengawasan, perawatan dan penatalaksanaan yang tepat kepada ibu hamil. Mengingat pentingnya peran dan fungsi bidan, hal ini melatarbelakangi penulis untuk membuat laporan kasus melalui pendekatan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny.I dengan Anemia Ringan.

B. Tujuan Laporan Kasus 1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.I dengan Anemia Ringan. 2. Tujuan Khusus a. Mampu melakukan pengkajian pada Ny.I secara fokus dan sesuai dengan kondisi klien. b. Mampu membuat diagnosa asuhan kebidanan pada Ny.I dengan Anemia Ringan secara tepat. c. Mampu mengidentifikasi diagnosa kebidanan, masalah dan diagnosa potensial pada Ny.I dengan Anemia Ringan dalam masa kehamilan. d. Mampu menentukan tindakan segera pada Ny.I dengan Anemia Ringan selama kehamilan. e. Mampu membuat rencana tindakan pada Ny.I dengan Anemia Ringan pada masa kehamilan.

5

f. Mampu melaksanakan tindakan yang telah direncanakan pada Ny.I dengan Anemia Ringan pada masa kehamilan. g. Mampu mengevaluasi tindakan yang diberikan pada Ny.I dengan Anemia Ringan pada masa kehamilan. h. Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah diberikan dengan metode SOAP.

C. Manfaat Penulisan 1) Bagi Penulis Untuk menambah pengalaman dan wawasan pengetahuan dan menerapkan ilmu yang sudah didapat selama masa kuliah, khususnya tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil. 2) Bagi Puskesmas Hasil asuhan kebidanan ini diharapkan dapat menjadi masukan dan data pendukung untuk peningkatkan dimasa yang akan datang. 3) Bagi Pendidikan Diharapkan mampu mengukur kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan asuhan kebidanan dan membuat laporan, dapat digunakan untuk perbandingan dengan penulis lain serta untuk menambah sumber pustaka. 4) Bagi Klien Klien mendapatkan asuhan kebidanan secara holistik pada masa kehamilan.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"