PROPOSAL USAHA
RISOLES FROZZEN
DISUSUN O L E H
ERIKA SULASTRI KELAS XII MK-2
SMK NEGERI 1 MEULABOH TAHUN 2016
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Usaha Banyaknya pengangguran di Indonesia masa kini disebut-sebut akibat dari kurang tersedianya lapangan pekerjaan
yang memadai sehingga
diperlukan terobosan baru dalam menciptakan peluang kerja. Namun, bukan hal yang mudah bagi masyarakat untuk menciptakan peluang usaha baru dikarenakan kurangnya ketrampilan. Salah satu altrnatif yang paling banyak dilakukan masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah adalah dengan membuka usaha kecil-kecilan. Sebenarnya usaha kecil-kecilan tersebut sudah membuka peuang usaha yang besar apabila dikelola dengan baik. Pada kenyataannya tidak sedikit yang mengalami kegagalan. Hal ini dikarenakan kurangnya ketrampilan dalam menentukan peluang usaha dengan kondisi daerah yang dijadikan sasaran dalam berusaha. Tentunya diperlukan ketrampilan membaca peluang usaha sehingga usaha yang akan dijalani sesuai dengan permintaan sasaran dalam berusaha. Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang terkecil hingga yang terbesar, dari yang murah hingga termahal. Dalam kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani dan juga pasti memiliki makanan yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh. Makanan-makanan memang sudah banyak sekali yang menjual tetapi makanan ini begitu sangat sederhana dan baik untuk dikonsumsi ketika siang maupun malam hari untuk masyarakat kalangan menengan kebwah maupun menengah keatas. Makanan ini disebut dengan cara pembuatan yang sederhana dengan lebih baik dan higienis, begitu juga harga terjangkau dan banyak pula masyarakat yang berminat untuk membelinya dengan rasa yang cukup enak, nikmat dan lezat.
Oleh karena itu kelompok kami memilih jenis usaha yaitu “RISOLES FROZZEN” Untuk dijual karena untuk mengingatkan masyarakat indonesia agar tidak lupa makanan khas indonesia, karena ini merupakan makanan untuk dikonsumsi. Bahkan saat ini dapat dikatakan semua orang sangat menyukainyadengan risoles, sehingga besar kemungkinan usaha ini akan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
1.2 Visi dan Misi Usaha 1.
Visi Menjadikan risol frozzen sebagai kudapan favorit di Meulaboh
2.
Misi a) Berorintasi pada isi risol mayo yang bervariasi agar tidak membosankan b) Menciptakan produk makanan yang dapat terjangkau untuk semua kalangan c) Mengembangkan usaha di beberapa tempat strategis lainnya untuk memperluas usaha d) Mengutamakan kualitas
dalam hal
(pelayanan) dan disajikan (makanan)
apapun
yang dilakukan
BAB II ANALISA USAHA/PRODUK
2.1 Analisis SWOT Faktor internal Faktor Eksternal Peluang (O)
Ancaman (T)
No 1
Analisis Kekuatan
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Strategi SO Gunakan “S” untuk memanfaatkan “O” PERLUASAN Strategi ST Gunakan “S” Untuk menghindarkan “T” KONSOLIDASI
Strategi WO Menghilangkan “W” dengan memanfaatkan O
a)
b)
c)
d)
2
Jumlah Kelemahan
a) b)
3
Jumlah Kesempatan a)
b)
Strategi WT Meminimalkan “W” untuk menghindarkan “T” KONSOLIDASI
Keterangan Poin Produk kami adalah Makanan Beku yang 3 identik dengan makanan masyarakat modern Produk kami sangat praktis sehingga 3 memudahkan konsumen untuk mengkonsumsinya. Tinggal digoreng Produk kami terdiri dari empat rasa 4 Original/ Ayam, Hot, Sayuran, Chiken Teriyaki Risoles Frozzen dikemas dalam kemasan 3 kedap udara tanpa bahan pengawet 13 Produk kami belum terlalu dikenal oleh 2 masyarakat luas. Produk kami hanya bertahan dalam satu 5 bulan. 7 Kami melakukan kegiatan usaha dengan 3 menyetorkan kepada pedagang-pedagang, ketoko-toko. Produk kami belum banyak pesaing 4
4
Jumlah Tantangan
a) Karena produk ini termasuk produk baru, maka dalam pengenalan prduk kepada masyarakat akan perlu fokusan khusus b) Banyaknya produk beku lain yang menjadi saingan. Namun lebih mahal.
Jumlah
7 4
2 6
Keterangan poin-poin yang dipakai menggunakan identifikasi variabelvariabel yang merupakan kekuatan dan peluang yang kemudian dijelaskan dalm skala linkert atau lima tingkatan: Sangat baik (5), baik (4) , cukup baik (3) , kurang baik (2), tidak baik (1). Kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi kelemahan dan ancaman dari luar yang menjelaskan kedalam dalam skala linkert dalam lima tingkatan : sangat berat (5), berat (4), cukup berat (3) , kurang berat (2), tidak berat (1) . Interpretasi dalam analisi SWOT diatas bahwa berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap pelaksanaaan usaha “Risoles Frozzen” di peroleh nilai kekuata = 13, kelemahan = 7, peluang = 7 dan ancaman = 6, Maka apabila hasil analisa berupa kekuatan lebih besar dari kelemahan dan nilai peluang lebih besar dari ancaman, diperoleh kesimpulan bahwa strategi yang digunakan adalah “Konsolidasi” dengan menghilangkan kelemahan dan memanfaatkan peluang.
2.2 Marketing Mix 1.
Aspek Pemasaran. Dalam usaha ini produk yang dipasarkan yaitu berupa makanan “Risoles Frozzen” yang di pasarkan dalam bentuk beku. Area pemasaran yaitu di sekitar wilayah karanganyar, yang dekat dengantempat produksi karena mempertimbangkan efisiensi. Segmen pasar yang dituju adalah semu kalangan,segala usia.metode pemasaran dengan cara meyetorkan peroduk ke toko-toko dan minimarket.
2.
Target Atau Segmen Pasar Yang Dituju. Target rencana usaha ini adalah penjual-penjual, toko-toko, warung makan, dan lainya seperti orang-orang yang akan ada hajatan yang dapat menerrima produk ini sehingga dapat menyetorkan makanan setiap harinya dan dapat menerima pesanan sesuai kebutuhan konsumen.
3.
Aspek Ekonomi Sosial Usaha ini sangat ekonomis, risoles Frozzen ini dapat dikonsumsi oleh segala tingkat ekonomi. Dengan harga yang tidak terlalu mahal dan pastinya bergizi semua masyarakat pasti akan dapat menikmatinya.
2.3 Analisa Keuangan 1.
Analisa Investasi Usaha a.
Modal Tetap Usaha
Aktiva Tetap Keterangan
Perolehan
Nilai
Umur
Penyusutan
Sisa
Ekonomis
/ Bulan
(Tahun) Kulkas Kompor
1.500.000 dan
300.000
tabung gas
900.000 60.000
4
12.500
2 10.000
Teflon 3 Unit
120.000
60.000
4
1.250
HP
250.000
100.000
4
3.125
80.000
32.000
4
1.000
120.000
72.000
4
1.000
Panci 2 unit Mixer Jumlah Aktiva
2.370.000 Jumlah Penyusutan
28.875
BDM Biaya Promosi
240.000
Umur ekonomis 1 Tahun Penyesuaian / bulan
Jumlah
240.000
Jumlah
20.000
20.000
Modal
Tetap 2.610.000
Usaha
b.
Modal Kerja / Bulan Biaya Tetap / bulan Penyusutan aktiva tetap
28.875
Penyesuaian BDM
20.000
Biaya Operasional: Pulsa HP
30.000
Listrik
30.000
Adm Kantor
50.000 ______ _+
Jumlah Biaya tetap/Bulan
2.
Rp. 158.875
Biaya Variabel Bahan Baku Risoles Keterangan
Total
Jumlah
Satuan
Tepung Terigu
140.000
20
Kg
7.000
Daging ayam
200.000
8
Kg
25.000
Telur
195.000
15
Kg
13.000
Wortel
50.000
10
Kg
5.000
Kentang
90.000
10
Kg
9.000
Daun Bawang
30.000
3
Kg
10.000
Tepung Panir
20.000
1
Kg
20.000
Bumbu
10.000
1
Kg
10.000
Gas
48.000
6
Kg
8.000
Plastik pembungkus
40.000
2
roll
20.000
Jumlah Biaya perpack
823.000 Variabel 1028,75
Harga/Satuan
Modal Kerja / Bulan
= Rp. 158.875 + 823.000 = Rp. 981.875 = 2.610.000 + 981.875 - 28.875 – 20.000
Total Investasi Usaha
= Rp 3.543.000
3.
Target Hasil Produksi 1 bulan Risoles Frozen perbulan
1600 unit
1 Pack berisi 2 buah
800 pack
Kalkulasi Penjualan Target/bulan pack
Harga Pokok
Profit Margin
Harga Jual
800 pack
1028,75
100 %
2057,5
2.4 Analisa Laba Rugi Keterangan
Jumlah Produk Terjual Jumlah penjualan Biaya tetap perbulan Jumlah biaya vaiabel L/R usaha
Usaha Jasa Uji BEP-Rp
Uji BEP-Unit
800 1.646.000 158.875 1.487.125 0
154,43 1.646.000 158.875 1.487.125 0
L/R per target
800 1.646.000 158.875 256.000 1.231.125
2.5 Analisa Keuntungan Keterangan Saldo Kas Awal Bulan Kas Masuk Modal Usaha Penyesuaian Penyusutan Pendapatan Jumlah Kas Masuk
Bulan Kontruksi
Arus Kas Per target 1.500.000
3.543.000
3.543.000
20.000 28.875 1.646.000 3.194.875
Kas Keluar Aktiva tetap BDM Biaya tetap/bulan Biaya variabel/bulan Jumlah kas keluar Saldo Kas Akhir bulan
2.370.000 240.000
2.610.000 933.000
158.875 823.000 981.875 2.213.000
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dari Uraian pada bab sebelumnya terutama terkait dengan hasil kalkulasi analisis keuangan, kiranya dapat diambil kesimpulan bahwa proposal usaha dagang DAPUR FROZZEN ini belum layak untuk direalisasikan meskipun: Dari aspek periode pengambilan investasi, diperkirakan hanya dalam jangka waktu 2,88 bulan seluruh investasi usaha sudah kembali. Hal ini tentunya sangat memungkinkan bila terjadi optimalisasi nilai penjualan sesuai dengan hasil produksi yang ditargetkan untuk setiap periodenya. Dari aspek pengembalian investasi, hasil prosentase dengan tingkat 34, 74 % perbulan sangatlah menjanjikan usaha tersebut untuk dijalankan, karena angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan tingkat bunga deposito di bank yang rata-rata dibawah 2% perbulan Dari Aspek rasio Manfaat dan biaya, hasil perbandingan
3,25
mempunyai arti bahwa untuk setiap Rp 1,- pengeluaran dapat ditutup dengan Rp 3.25,- pendapatan sehingga arus kas usaha tersebut terhindar dari defisit anggaran. Namun ditinjau dari aspek perbandingan laba bersih usaha setelah bagi hasil dengan tingkat Upah Minimum Regional (UMR) daerah setempat hasilnya adalah 738.675 < 1.050.000 atau 0,7 : 1, yang berarti UMR karang anyar masih lebih tinggi dibandn gkan penghasilan bersih pengelola.
3.2 Saran Kami sadari bahwa perecanaan bisnis ini jauh dari kata sempurna, harapan kami bagi para pembaca agar memberikan saran dan pendapat yang mendidik, sehingga dapat membangun perencanaan bisnis yang lebih baik kedepannya.