BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan perangai serta tingkah laku yang terdapat pada diri seseorang yang telah melekat, dilakukan dan dipertahankan secara terus menerus. Adapun tingkah laku yang dimaksud meliputi berbagai tindakan atau pola hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan dengan alam. Manusia sebagai makhluk yang diciptakan sebaik baik makhluk mempunyai akal untuk bertingkah laku dengan baik, baik dengan sesama manusia,
alam dan Sang Pencipta
terutama. Setiap muslim meyakini bahwa Allah SWT adalah pencipta dirinya, pencipta jagad raya denga segala isinya, Allah SWT adalah pengatur alam semesta yang demikian luasnya. Allah SWT adalah pemberi hidayah dan pedoman hidup dalam kehidupan manusia dan lain sebagainya. Sehingga manakala hal seperti mengakar dalam diri setiap muslim maka akan terimplementasikan dalam realta bahwa Allah SWT-lah yang pertama kali harus dijadikan prioritas dalam berakhalak. Akhlak kepada Allah SWT merupakan pondasi atau dasar dalam berakhlak kepada siapapun yang ada di muka bumi ini. Jika seseorang tidak memiliki akhlak positif kepada Allah SWT, maka ia tidak akan memiliki akhlak positif kepada siapapun, salah satunya adalah bersikap husnuzan. Husnuzan merupakan berbaik sangka, berpikiran baik kepada diri sendiri, kepada orang lain dan juga kepada Allah SWT. Sikap yang terpuji yang diperintahkan Allah kepada umat muslim sesuai dengan apa yang disebutkan di َّ ن َّ َل َۖ ِإثْم dalam Surah Al-Hujarat ayat 12. يرا اجْ ت َ ِنبُوا آ َمنُوا الَّذِينََ أ َ ُّي َها َيا َِ الظ ََّ ض ِإ ََ ن َب ْع َِ الظ َ َ َو ً َن ِمنََ َك ِث سوا َ َ ض ُك َْم يَ ْغت َبَْ َو َْ َ ل أ ََ َّۚللاَ َواتَّقُوا َۚفَك َِر ْهت ُ ُمو َهُ َم ْيتًا أ َ ِخي َِه لَحْ ََم يَأ ْ ُك ََّ ن ََّ ِّللاَ إ ََّ َت ََّواب َّ ل تَ َج ُ ن أ َ َحد ُ ُك َْم أَي ُِحبَُّ َۚ َب ْعضًا بَ ْع ُ س َ( َر ِحيمHai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencaricari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. ) Oleh karena itu, sangat penting berprasangka baik terlebih dahulu kepada Allah SWT. Penulis ingin mennjelaskan mengenai pentingnya bersikap husnuzan kepada Allah SWT.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian dari husnuzan ? 2. Bagaimana bersikap husnuzan kepada Allah SWT ? 3. Apa hikmah dari bersikap husnuzan kepada Allah SWT ? 4. Apa saja contoh husnuzan kepada Allah SWT ?
1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui arti husnuzan. 2. Untuk mendeksripsikan sikap husnuzan kepada Allah SWT. 3. Untuk menyebutkan hikmah dari bersikap husnuzan kepada Allah SWT. 4. Untuk memaparkan contoh husnuzan kepada Allah SWT. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat bagi penulis sebagai berikut: 1. Menumbuhkan dan memelihara sikap husnuzan kepada Allah SWT. 2. Meningkatkan berperilaku positif thingking/husnuzan kepada Allah SWT. Adapun manfaat bagi pembaca sebagai berikut: 1. Memahami bagaimana harus bersikap husnuzan kepada Allah SWT dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. 2. Agar dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.