BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang memiliki tugas mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat bekerja pada bidang-bidang tertentu. Pendidikan SMK merupakan lanjutan pendidikan dasar yang mempunyai tujuan utama untuk menyiapkan tenaga kerja sesuai tuntutan dunia kerja, meliputi pengembangan diri baik dalam dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Dalam perkembangannya SMK dituntut harus mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang berakselerasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. SMK sebagai pencetak tenaga kerja yang siap pakai harus membekali peserta didiknya dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kompetensi program keahlian masing-masing. Untuk itu kualitas kegiatan belajar mengajar semestinya juga harus ditingkatkan secara terus menerus. Keberhasilan pembelajaran di sekolah akan terwujud dari keberhasilan belajar siswanya. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu maupun dari luar individu. Faktor dari dalam individu, meliputi faktor fisik dan psikis, diantaranya adalah masih rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, masih terdapat siswa yang kesulitan dalam memahami mata pelajaran yang diberikan oleh guru, masih rendahnya motivasi siswa untuk belajar pada saat proses belajar mengajar, 1
proses pembelajaran dan media yang digunakan guru dalam menyampaikan materi masih monoton, sehingga bisa menyebabkan kejenuhan pada siswa, belum tersedianya alat untuk praktikum. SMK Nasional Berbah merupakan salah satu SMK di Yogyakarta yang memiliki Program Teknik Mesin. Salah satu standar kompetensi yang ada di Jurusan Teknik Permesinan adalah mampu melakukan pekerjaan pemesinan dengan mesin CNC (Computer Numerically Controlled). Pencapaian kompetensi dasar pada pekerjaan permesinan dengan CNC diantaranya adalah siswa mampu membuat program dan menggunakan mesin CNC, maka dari itu pencapaian kompetensi tidak hanya sebatas teori saja, tetapi perlu adanya praktik membuat program CNC dan mengeksekusi program tersebut. Supaya dapat melaksanakan praktik dengan baik, maka jurusan teknik mesin harus memiliki fasilitas yang memadai. Dalam hal ini fasilitas yang utama adalah mesin CNC baik mesin CNC TU-2A, CNC TU-3A, CNC PU-2A maupun CNC PU-3A. Keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh Program Teknik Mesin SMK Nasional Berbah yang berupa terbatasnya mesin CNC membuat mahasiswa kurang leluasa dalam membuat program CNC, mengeksekusi program CNC, memperbaiki program CNC jika terjadi kesalahan, dan pengoperasian mesin CNC. Lebih dari itu mahasiswa juga kurang dalam pemahaman tentang pemrograman dan belum mampu mencapai standar kompetensi pemrograman CNC. Pemahaman tentang pemrograman CNC dan kemampuan membuat program hanya teoritis bersumber dari modul dan guru pengampu saja. 2
Permasalahan belajar seperti yang diungkapkan tersebut terjadi pada siswa di SMK Nasional Berbah kelas XII Program Keahlian Teknik Mesin. Hal demikian itu menimbulkan anggapan keliru tentang belajar CNC. Anggapan tentang sulitnya belajar CNC sering mendominasi pemikiran siswa sehingga banyak di antara mereka kurang berminat untuk mempelajari CNC dan siswa kurang termotivasi dalam belajar. Selain itu, pembelajaran juga masih terpusat pada guru. Guru banyak menjelaskan dan siswa kurang diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan temannya. Metode pembelajaran CNC yang digunakan selama ini adalah ceramah, diskusi dan pemberian tugas nampaknya masih kurang maksimal. Selain yang dilakukan tersebut, pembelajaran CNC perlu dilengkapi dengan pengunaan media pembelajaran yang mampu menunjukkan hasil eksekusi program CNC yang telah dibuat oleh siswa. Salah satu media yang dapat dimanfaatkan adalah simulator CNC. Penggunaan simulator CNC ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada siswa mensimulasi eksekusi program yang dibuat, sehingga siswa aktif dalam membuat, menganalisis dan mengevaluasi program yang dibuat, dan akibatnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat program CNC. Upaya yang dilakukan untuk meningkatan hasil belajar siswa adalah meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar CNC. Untuk meningkatkan keaktifan siswa diperlukan media untuk mengvisualisasikan hasil eksekusi program CNC yang telah dibuat. Media yang dapat digunakan adalah Simulator Mesin Bubut CNC yang dibuat oleh Bambang Setiya H P, dkk. 3
Dengan menggunakan simulator mesin bubut CNC diharapkan siswa dapat membuat program CNC dan dapat mengetahui kesalahan program sebelum diaplikasikan dengan Simulator mesin CNC, dapat menumbuhkan semangat untuk memperbaiki kesalahan sehingga motivasi dan keaktifan belajar siswa akan muncul dari dalam diri siswa tersebut.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidenfikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Pencapaian kompetensi pada praktik CNC tidak hanya sebatas teori saja, tetapi perlu adanya pengalaman nyata untuk mengoperasikan mesin CNC. 2. Penerapan media simulator CNC yang berupa software harus dioperasikan dengan menggunakan komputer. Hal itu menimbulkan permasalahan tersendiri karena jumlah komputer tidak memadai. 3. Tidak adanya mesin CNC pada Jurusan Teknik Permesinan di SMK Nasional Berbah. 4. Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan praktik menggunkan mesin CNC sangat tinggi. 5. Motivasi dan keaktifan siswa belajar CNC masih rendah. 6. Metode pembelajaran yang kurang tepat.
C. BatasanMasalah
4
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tidak semua masalah akan dianalisis. Hal ini disebabkan keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti dan demi analisis yang mendalam pada masalah yang dipilih. Masalah yang dipilih adalah mengenai penggunaan simulator mesin bubut CNC untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran permesinan CNC siswa kelas XII SMK Nasional Berbah.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pola penerapan simulator mesin bubut CNC yang mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran pemprograman CNC? 2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa dalam pembelajaran pemrograman CNC menggunakan simulator mesin bubut CNC?
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengatasi kesulitan siswa sekaligus membantu siswa kelas XII SMK Nasional Berbah dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran CNC. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran CNC. 2. Peningkatan hasil belajar praktik CNC menggunakan simulator mesin CNC. 5
F. Manfaat Penelitian Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi tentang model-model pembelajaran CNC dasar. 2. Bagi guru hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam membuat program CNC pada pembelajaran CNC dasar. 3. Bagi siswa hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan membuat program CNC. 4. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa memperbaiki program CNC jika ada kesalahan dengan menggunakan media alat simulator CNC.
6