PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konstruksi jalan raya sebagai sarana transportasi adalah merupakan unsur yang sangat penting dalam usaha meningkatkan kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya. Dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai mahluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, maka dengan adanya prasarana jalan ini, maka hubungan antara suatu daerah dengan daerah lain dalam suatu negara akan terjalin dengan baik. Sarana yang dimaksud disini adalah sarana penghubung yang melalui darat, laut dan udarah. Dari ketiga sarana tersebut, akan ditinjau prasarana yang melalui darat. Dalam perencanaan geometrik termasuk juga perencanaan tebal perkerasan jalan, karena dimensi dari perkerasan merupakan bagian dari perencanaan geometrik sebagai suatu perencanaan jalan seutuhnya. Bertambahnya jumlah dan kualitas kendaraan dan berkembangnya pengetahuan tentang kelakukan pengendara serta meningkatnya jumlah kecelakaan, menuntut perencanaan geometrik supaya memberikan pelayanan maksimum dengan keadaan bahaya minimum dan biaya yang wajar.
B. Maksud Dan Tujuan Suatu perencanaan geometrik yang lengkap tidak saja memperhatikan keamanan dan ekonomisnya biaya, tetapi juga nilai struturalnya.Kita harus lebih teliti dalam memilih lokasi perencanaan geometrik sehingga suatu jalan menjadi nyaman. Sebagai perencana, kita dituntut untuk menguasai teknik perencanaan geometrik dan tata cara pembuatan konstruksi jalan raya serta memahami permasalahan dan pemecahannya. Yang dimaksud perkerasan lentur dalam perencanaan ini adalah perkerasan yang umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapisan permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan dibawahnya. 1
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Interpretasi, evaluasi dan kesimpulan-kesimpulan yang akan dikembangkan dari hasil penetapan ini, harus juga memperhitungkan penerapannya secara ekonomis sesuai dengan kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis lainnya, sehingga kontruksi jalan yang direncanakan itu adalah yang optimal. Pada umumnya teknik perencanaan geometrik jalan raya dibagi atas tiga bagian penting, yaitu : 1. alinyemen horizontal / trase jalan. 2. alinyemen vertikal / penampang memanjang jalan. 3. penampang melintang jalan. Pembangunan yang baik antara alinyemen horizontal dan vertical memberikan keamanan dan kenyamanan para pemakai jalan.
C. Ruang Lingkup Dalam perencanaan geometrik yang kami laksanakan dalam tugas ini, pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1. perencanaan trase dan penentuan medan 2. bentuk dan panjang kurva 3. penggambaran kurva 4. penentuan kemiringan melintang tiap tikungan dan penggambaran elevasi, superelevasi badan jalan. 5. menghitung jarak pandang 6. menghitung alinyemen vertikal 7. perhitungan volume galian dan timbunan
2
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BAB II DASAR TEORI
A. Uraian Secara Umum 1. Pengertian Jalan Jalan raya adalah jalur- jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran- ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat digunakan untuk menyelurkan lalu lintas orang, hewan, dan kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat. Jalan
raya
sebagai
sarana
pembangunan
dalam
membantu
pembangunan wilayah adalah penting.Oleh karena itu pemerintah mengupayakan pembangunan jalan raya dengan lancar, efisien dan ekonomis. Untuk perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada lalu lintas sesuai dengan fungsinya, sebab tujuan akhir dari perencanaan geometrik ini adalah menghasilkan infrastruktur yang aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan biaya juga memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan. 2. Klasifikasi Jalan Pada umumnya jalan raya dapat dikelompokkan dalam klasifikasi menurut fungsinya, dimana pereturan ini mencakup tiga golongan penting, yaitu : a. Jalan Arteri ( Utama ) Jalan raya utama adalah jalan yang melayani angkutan utama, denganciri- ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata- rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien. Dalam komposisi lalu lintasnya tidak terdapat kendaraan lambat dan kendaraan tak
3
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
bermotor.Jalan raya dalam kelas ini merupakan jalan- jalan raya berjalur banyak dengan konstruksi perkerasan dari jenis yang terbaik. b. Jalan Kolektor ( Sekunder ) Jalan kolektor adalah jalan raya yang melayani angkutan pengumpulan/ pembagian dengan ciri- ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata- rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi. Berdasarkan komposisi dan sifat lalu lintasnya dibagi dalam tiga kelas jalan,yaitu : 1) Kelas II A Merupakaan jalan raya sekunder dua jalur atau lebih dengan konstruksi permukaan jalan dari lapisan aspal beton atau yang setara. 2) Kelas II B Merupakan jalan raya sekunder dua jalur dengan konstruksi permukaan jalan dari penetrasi berganda atau yang setara dimana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat dan kendaraan tak bermotor. 3) Kelas II C Merupakan jalan raya sekunder dua jalur denan konstruksi permukaan jalan dari penetrasi tunggal, dimana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan bermotor lambat dan kendaraan tak bermotor. c. Jalan Lokal ( Penghubung ) Jalan penghubung adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan cirri- cirri perjalanan yang dekat, kecepatan rata- rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. 3. Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas menyatakan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu. Untuk mendapatkan volume lalu lintas tersebut, dikenal dua jenis Lalu Lintas Harian Rata-rata, yaitu : a. Lalu Lintas Harian Rata- rata (LHR) Jumlah kendaraan yang diperoleh selama pengamatan dengan lamanya pengamatan.
4
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
LHR =
π½π’πππβ πΏπππ’ πΏπππ‘ππ ππππππ πππππππππ‘ππ πΏπππππ¦π
b. Lalu Lintas Harian Rata- rata Tahunan (LHRT) Jumlah lalu lintas kendaraan yang melewati satu jalur selama 24 jam dan diperoleh dari data satu tahun penuh. LHRT =
π½π’πππβ πΏπππ’ πΏπππ‘ππ ππππππ πππππππππ‘ππ π½π’πππβ βπππ πππππ 1 π‘πβπ’π (360)
Pada umumnya lalu lintas pada jalan raya terdiri dari berbagai jenis kendaraan, baik kendaraan cepat, kendaraan lambat, kendaraan berat, kendaraan ringan, maupun kendaraan tak bermotor. Dalam hubungannya dengan kapasitas jalan, maka jumlah kendaraan bermotor yang melewati satu titik dalam satu satuan waktu mengakibatkan adanya pengaruh / perubahan terhadap arus lalu lintas. Pengaruh ini diperhitungkan dengan membandingkannya terhadap [engaruh dari suatu mobil penumpang dalam hal ini dipakai sebagai satuan dan disebut Satuan Mobil Penumpang ( Smp ). Untuk menilai setiap kendaraan ke dalam satuan mobil penumpang ( Smp ), bagi jalan di daerah datar digunakan koefisien di bawah ini : ο§
Sepeda
= 0, 5
ο§
Mobil Penumpang
=1
ο§
Truk Ringan ( berat kotor < 5 ton ) = 2
ο§
Truk sedang > 5 ton
= 2, 5
ο§
Bus
=3
ο§
Truk Berat > 10 ton
=3
ο§
Kendaraan tak bermotor
=7
Di daerah perbukitan dan pegunungan, koefisien untuk kendaraan bermotor di atas dapat dinaikkan, sedangkan untuk kendaraan tak bermotor tak perlu dihitung. Jalan dibagi dalam kelas yang penetapannya kecuali didasarkan pada fungsinya juga dipertimbangkan pada besarnya volume serta sifat lalu lintas yang diharapkan akan menggunakan jalan yang bersangkutan.
5
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
4. Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Geometrik Jalan Untuk perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberkan pelayanan yang optimal kepada lalu lintas, sebab tujuan akhir dari perencanaan geometrik ini adalah tersedianya jalan yang memerikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan. Dalam merencanakan suatu konstruksi jalan raya banyak factor yang menjadi dasar atau pertimbangan sebelum direncanakannya suatu jalan. Faktor itu antara lain : a. Kendaraan Rencana Dilihat dari bentuk, ukuran dan daya dari kendaraan β kendaran yang menggunakan jalan, kendaraan- kendaraan tersebut dapat dikelompokkan. Ukuran kendaraan- kendaraan rencana adalah ukuran terbesar yang
mewakili
kelompoknya.
Ukuran
lebar
kendaraan
akan
mempengaruhi lebar jalur yang dbituhkan. Sifat membelok kendaraan akan mempengaruhi perencanaan tikungan. Daya kendaraan akan mempengaruhi tingkat kelandaian yang dipilih, dan tingi tempat dududk ( jok ) akan mempengaruhi jarak pandang pengemudi. Kendaraan yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan geometric disesuaikan dengan fungsi jalan dan jenis kendaraan yang dominan menggunakan jalan tersebut. Pertimbangan biaya juga ikut menentukan kendaraan yang dipilih. b. Kecepatan Rencana Lalu Lintas Kecepatan rencana merupakan factor utama dalam perencanaan suatu geometric jalan.Kecepatan yaitu besaran yang menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh. Kecepatan rencana adalah kecepatan yang dipilih untuk keperluan perencanaan setiap bagian jalan raya seperti tikungan, kemiringan jalan, jarak pandang dll. Kecepatan maksimum dimana kendaraan dapat berjalan dengan aman dan keamanan itu sepenuhnya
6
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
tergantung dari bentuk jalan, kecepatan rencana haruslah sesua dengan tipe jalan dan keadaan medan. Suatu jalan yang ada di daerah datar tentu saja memiliki design speed yang lebih tinggi dibandingkan pada daerah pegunungan atau daerah perbukitan. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi kecepatan rencana tergantung pada : 1) Topografi ( Medan ) Untuk perencanaan geometric jalan raya, keadaan medan memberikan batasan kecepatan terhadap kecepatan rencana sesuai dengan medan perencanaan ( datar, bbukit, dan gunung ). 2) Sifat dan tingkat penggunaan daerah Kecepatan rencana untuk jalan- jalan arteri lebih tinggi dibandingkan jalan kolektor. c. Kelandaian Adanya tanjakan yang cukup curam dapat mengurangi laju kecepatan dan bila tenaga tariknya tidak cukup, maka berat kendaraan ( muatan ) harus dikurangi, yang berarti mengurangi kapasitas angkut dan mendatangkan medan yang landai.
B. Perencanaan Geometrik Jalan 1. Perencanaan Alinyemen Horizontal ( Trase Jalan ) Dalam perencanaan jalan raya harus direncanakan sedemikian rupa sehingga jalan raya itu dapat memberikan pelayanan optimum kepada pemakai jalan sesuai dengan fungsinya. Untuk mencapai hal tersebut harus memperhatikan perencanaan alinyemen horizontal ( trase jalan ) yaitu garis proyeksi sumbu jalan tegak lurus pada bidang peta yang disebut dengan gambar situasi jalan. Trase jalan terdiri dari gabungan bagian lurus yang disebut tangen dan bagian lengkung yang disebut tikungan.Untuk mendapatkan sambungan yang mulus antara bagian lurus dan bagian tikungan maka pada bagian-
7
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
bagian tersebut diperlukan suatu bagian pelengkung peralihan yang disebut βspiralβ. Bagian yang sangat kritis pada alinyemen horizontal adalah bagian tikungan, dimana terdapat gaya yang akan melemparkan kendaraan ke luar dari tikungan yang disebut gaya sentrifugal. Beradasarkan hal tersebut di atas, maka dalam perencanaan alinyemen pada tikungan ini agar dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengendara, maka perlu dipertimbangkan hal- hal berikut: a. Ketentuan-Ketentuan Dasar Pada perencanaan geometrik jalan, ketentuan- ketentuan dasar ini tercantum pada daftar standar perencanaan geometric jalan merupakan syarat batas, sehingga penggunaannya harus dibatasi sedemikian agar dapat menghasilkan jalan yang cukup memuaskan. b. Klasifikasi Medan Dan Besarnya Lereng (Kemiringan) Klasifikasi dari medan dan besar kemiringan adalah sebagai berikut :
Klasifikasi Medan
Kemiringan (%)
Datar ( D )
0 - 9.9
Bukit ( B )
10 - 24.9
Gunung ( G )
> 25, 0
Tabel 2.2 Tabel Klasifikasi Medan dan Besar Kemiringan Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Raya, Dept. PU 2. Jenis-Jenis Lengkungan Peralihan Dalam suatu perencanaan alinyeman horizontal kita mengenal ada 3 macam bentuk lengkung horizontal antara lain : a. Full Circle Bentuk tikungan ini adalah jenis tikungan yang terbaik dimana mempunyai jari- jari besar dengan sudut yang kecil. Pada pemakaian 8
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
bentuk lingkaran penuh, batas besaran R minimum di Indonesia ditetapkan oleh Bina Marga sebagai berikut : Kecepatan Rencana
Jari- jari Lengkungan Minimum
( Km/Jam )
( Meter )
120
2000
100
1500
80
1100
60
700
40
300
30
100
Tabel 2. 3 Tabel Jari- jari Lengkung Minimum dan kecepatan rencana Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Raya, NOVA Gambar Lengkung Peralihan :
1
PI
TC Ec
L CT
TC
R
1/2
1/2 R
Gambar 2.1 Full Circle Keterangan : PI =Nomor Station (Point of Interaction) R
=Jari- jari tikungan (meter)
π
= Sudut tangen (o)
TC =Tangen Circle 9
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
CT =Circle Tangen T
=Jarak antara TC dan PI
L
=Panjang bagian tikungan
E
=Jarak PI ke lengkung peralihan
Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Raya, PEDC Bandung
Perhitungan Data Kurva : Ls = 0 Tc = Rc tan(0,5π) Ec =
π
π (1βπππ 1/2π) πππ 1/2π
Ec = Tc tan1/4π Lc =
ππ 180
Rc
(π πππππ πππππππ‘)
Lc = 0,01745 πRc (π πππππ πππππππ‘) Lc = π Rc
(π πππππ ππππππ)
Syarat Pemakaian : Rc > Rmin b. Spiral β Circle - spiral ( S β C β S ) Lengkung spiral pada tikungan jenis S - C β S ini adalah peralihan dari
bagian
tangen
ke
bagian
tikungan
dengan
panjangnya
diperhitungkan perubahan gaya sentrifugal. Adapun jari- jari yang diambil adalah sesuai dengan kecepatan rencana yang ada pada daftar I perencanaan geometric jalan raya.
Gambar 2.2
Spiral Circle Spiral
10
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Raya, PEDC. Bandung Keterangan : Ts =Titik perubahan dari tangen ke spiral SL =Titik Perubahan dari spiral ke Lingkaran L
=Panjang Bagian spiral ke Tengah
TC =Tangen Circle ST =Perubahan dari spiral ke tangen Ls =Panjang total spiral dari Ts sampai SL Ξ
=Sudut lengkungan
Tt =Panjang tangen total yaitu jarak antara RP dan ST Es =Jarak tangen total yaitu jarak antara RP dan titik tangen busur lingkaran Perhitungan Data Kurva : πΒ³
Lsmin = 0,222 π
π πΆ - 2,727
ππ πΆ
(c = 0,4 m/detik)
Ls = Dari tabel 4.7. lengkung peralihan Silvia Sukirman πs =
90 πΏπ π π
π
πc = π β 2ππ Lc =
ππ 180
π Rc
(π πππππ πππππππ‘)
L
= Lc + 2Ls
p
=
p
= Ls p*
k
= Ls - 40π
πΒ² β π
π π ππππ
k
= Ls k*
2πΏπ 6π
π
β π
π(1 β πππ ππ ) (π β ππππ π‘ππππ π½. π΅πππππ‘π‘ π ππ π’ππ ππ ) πΏπ Β³
Es =
π
π + π πππ 1/2π
(π β ππππ π‘ππππ π½. π΅πππππ‘π‘ π ππ π’ππ ππ ) - Rc
Es = (Rc + p) sec1/2π - Rc
11
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Ts = (Rc + p) tan1/2π + k Syarat Pemakaian : Lsmin β€ Ls Jika Rc untuk lengkung F-C tidak memenuhi syarat Lc > 20 c. Spiral β Spiral ( S β S ) Penggunaan lengkung spiral β spiral dipakai apabila hasil perhitungan pada bagian lengkung S β C β S tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan. Bentuk tikungan ini dipergunakan pada tikungan yang tajam.
ST TS
K
P
TS
ES SC SC Os
Os
RC RC
P
RC
Gambar 2.3 Spiral β spiral
Keterangan : Ts = Tangen spiral Ls =Panjanglengkung spiral π
=Sudut lengkungan
Es =Jarak tangen total yaitu jarak antara RP dan titik tangen busur lingkaran
12
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Perhitungan Data Kurva : Lsmin =
ππ π π
π 90
πs = 0,5 π πc = π β 2ππ L
= 2Ls
p
=
p
= Ls p*
k
= Ls - 40π
πΒ² β π
π π ππππ
k
= Ls k*
2πΏπ 6π
π
β π
π(1 β πππ ππ ) (π β ππππ π‘ππππ π½. π΅πππππ‘π‘ π ππ π’ππ ππ )
πΏπ Β³
Es =
π
π + π πππ 1/2π
(π β ππππ π‘ππππ π½. π΅πππππ‘π‘ π ππ π’ππ ππ ) - Rc
Es = (Rc + p) sec1/2π - Rc Ts = (Rc + p) tan1/2π + k Syarat Pemakaian : Ls β€ 50 Jika Lc pada lengkung S-C-S tidak memenuhi syarat 3. Penampang Melintang Penampang melintang jalan adalah potongan suatu jalan tegak lurus pada as jalan yang menunjukkan bentuk serta susunan bagian- bagian jalan yang bersangkutan dalam arah melintang. Maksud dari penggambaran profil melintang disamping untuk memperlihatkan bagian- bagianjalan juga untuk membantu dalam menghitung banyaknya galian dan timbunan sesuai dengan rencana jalan dengan menghitung luas penampang melintang jalan. 4. Kemiringan Pada Tikungan (Superelevasi) Pada suatu tikungan jalan, kendaraan yang lewat akan terdorong keluar secara radial oleh gaya sentrifugal yang diimbangi oleh : a. Komponen yang berkendaraan yang diakibatkan oleh adanya super elevasi dari jalan. b. Gesekan samping antara berat kendaraan dengan perkerasan jalan.
13
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Kemiringan
superelevasi maksimim terdapat pada bagian busur
tikungan sehingga perlu diadakan perubahan dari kemiringan maksimum berangsur- angsur ke kemiringan normal. Dalam melakukan perubahan pada kemiringan melintang jalan, kita mengenal tiga metode pelaksanaan, yaitu :
a. Mengambil sumbu as jalan sebagai sumbu putar
Gambar 2. 4 Sumbu as jalan sebagai sumbu putar
b. Mengambil tepi dalam jalan sebagai sumbu putar
Gambar 2.5 Tepi jalan sebagai sumbu putar c. Mengambil tepi luar jalan sebagai sumbu putar
Gambar 2. 6 Tepi luar jalan sebagai sumbu putar Sedangkan bentuk β bentuk dari diagram superelevasi adalah sebagai berikut :
14
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
a. Diagram superelevasi pada F β C
Gambar 2. 7 Diagram superelevasi pada F β C b. Diagram superelevasi pada S β C β S
Gambar 2. 8 Diagram superelevasi pada S β C β S
15
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
c. Diagram superelevasi pada S β S
Gambar 2. 9 Diagram Superelevasi pada S β S Gambar 2. 9 Diagram superelevasi pada S β S
5. Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan (Widening) Untuk membuat tikungan pelayanan suatu jalan tetap sama, baik pada bagian lurus maupun pada bagian tikungan, prlu diadakan pelebaran pada perkerasan tikungan. Pelebaran perkerasan pada tikungan tergantung pada : a. Jari- jari tikungan ( R ) b. Sudut tikungan ( Ξ ) c. Kecepatan Tikungan ( Vr ) Rumus Umum : B = n (bβ + C) + (n β 1) Td + Z Keterangan : B
=lebar perkerasan pada tikungan ( m )
n
=jumlah jalur lalu lintas
bβ =lebar lintasan truk pada tikungan Td =lebar melintang akibat tonjolan depan Z
=lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
C
=kebebasan samping ( 0, 8 ) m
16
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Rumus : bβ = 2,4 + R - βπ
Β² β πΒ² Td = βπ
Β² + π΄(2π + π΄) β π
Td = βπ
Β² + π΄(2π + π΄) β π
Z
=
0,0105ππ βπ
W = B-L Keterangan : R
=jari- jari tikungan
P
=jarak ban muka dan ban belakang ( 6, 1 )
A
=jarak ujung mobil dan ban depan ( 1, 2 )
Vr =keecepatan rencana B
= lebar jalan
L
= lebar badan jalan (Kelas IIB = 7,0)
Syarat : Bila B β€ 7 tidak perlu pelebaran Bila B > 7 perlu pelebaran
C. Alinement Vertikal (Profil Memanjang) Alinement vertikal adalah garis potong yang dibentuk oleh bidang vertical melalui sumbu jalan.Profil ini menggambarkan tinggi rendahnya jalan terhadap muka yanah asli, sehingga memberikan gambaran terhadap kemampuan kendaraan naik atau turun dan bermuatan penuh. Pada alinyemen vertical bagian yang kritis adalah pada bagian lereng, dimana kemampuan kendaraan dalam keadaan pendakian dipengaruhi oleh panjang kritis, landai dan besarya kelandaian.Maka berbeda dengan alinyemen horizontal, disini tidak hanya pada bagian lengkung, tetapi penting lurus yang pada umumnya merupakan suatu kelandaian.
17
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
1. Landai Maksimum dan Panjang Maksimum Landai Landai jalan adalah suatu besaran untuk menunjukkan besarnya kenaikan atau penurunan vertical dalam satu satuan jarak horizontal ( mendatar ) dan biasanya dinyatakan dalam persen ( % ). Maksud dari panjang kritis landai adalah panjang yang masih dapat diterima kendaraan tanpa mengakibatkan penurunan kecepatan truck yang cukup berarti. Dimana untuk panjang kelandaian cukup panjang dan mengakibatkan adanya pengurangan kecepatan maksimum sebesar 30 β 50 % kecepatan rencana selama satu menit perjalanan. Kemampuan kendaraan pada kelandaian umumnya ditentukan oleh kekuatan mesin dan bagian mekanis dari kendaraan tersebut. Bila pertimbangan biaya menjadi alasan untuk melampaui panjang kritis yang diizinkan, maka dapat diterima dengan syarat ditambahkan jalur khusus untuk kendaraan berat. Syarat panjang kritis landai maksimum tersebut adalah sebagai berikut : Landai maksimum (%)
3
Panjang Kritis
400
4
5
6
7
8
10
12
330 250 200 170 150 135 120
Tabel 2. 4 Syarat Panjang Kritis Landai Maksimum Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Raya, Dept. PU
2. Lengkung Vertikal Pada setiap penggantian landai harus dibuat lengkung vertical yang memenuhi keamanan, kenyamanan, dan drainage yang baik.Lengkung vertical yang digunakan adalah lengkung parabola sederhana.Lengkung vertical adalah suatu perencanaan alinyemen vertical untuk membuat suatu jalan tidak terpatah- patah. Pada alinyemen vertical bagian yang kritis adalah pada bagian lereng, dimana kemampuan kendaraan dalam keadaan pendakian dipengaruhi oleh panjang kritis, landai dan besarya kelandaian.Maka 18
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
berbeda dengan alinyemen horizontal, disini tidak hanya pada bagian lengkung, tetapi penting lurus yang pada umumnya merupakan suatu kelandaian. Syarat panjang kritis landai maksimum tersebut adalah sebagai berikut : a. Lengkung vertical cembung
Β½ LV
Β½ LV
Β½ LV
Β½ LV Gambar 2. 10 Lengkung Vertikal Cembung
b. Lengkung vertical cekung
Β½ LV
Β½ LV
Β½ LV
Β½ LV
Gambar 2. 11 Lengkung Vertikal Cekung
19
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Pada lengkung vertical cembung yang mempunyai tanda ( + ) pada persamaannya dan lengkung vertical cekung yang mempunyai tanda (- ) pada persamaannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 1) Pada alinyemen vertical tidak selalu dibuat lengkungan dengan jarak pandangan menyiap, tergantung pada medan, klasifikasi jalan, dan biaya. 2) Dalam menentukan harga A = G1 β G2 terdapat 2 cara dalam penggunannya, yaitu : οΆ Bila % ikut serta dihitung maka rumus yang dipergunakan adalah seperti di atas. οΆ Bila % sudah dimasukkan dalam rumus, maka rumus menjadi : y =
πΊ1 β πΊ2 300
3. Jarak Pandang Jarak pandang adalaha jarak dimana pengemudi dapat melihat benda yang menghalanginya, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak dalam batas mana pengemudi dapat melihat dan menguasai kendaraan pada satu jalur lalu lintas. Jarak pandang bebas ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : a. Jarak Pandang Henti ( dh ) Jarak pandang henti adalah jarak pandang minimum yang diperlukan pengemudi untuk menghentikan kendaraan yang sedang berjalan
setelah
melihat
adanya
rintangan
pada
jalur
yang
dilaluinya.Jarak ini merupakan dua jarak yang ditempuh sewaktu melihat benda hingga menginjak rem dan jarak untuk berhenti setelah menginjak rem. Rumus : dh
= dp + dr
dp
= 0,287 V tr
20
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
dr
πΒ²
=254 (ππ Β± πΏ)
Keterangan : dh
= jarak pandang henti
dp
= jarak yang ditempuh kendaraan dari waktu melihat benda dimana harus berhenti sampai menginjak rem
dr
= jarak rem
Vr
= kecepatan rencana ( km/ jam )
L
= kelandaian
Fm
= koefisien gesek maksimum = -0, 000625 .Vr + 0, 19
( + ) = pendakian ( - ) = penurunan b. Jarak Pandang Menyiap ( dm ) Jarak pandang menyiap adalah jarak yang dibutuhkan untuk menyusul kendaraan lain yang digunakan hanya pada jalan dua jalur. Jarak pandang menyiap dihitung berdasarkan panjang yang diperlukan untuk melakukan penyiapan secara normal dan aman. Jarak pandang menyiap ( dm ) untuk dua jalur dihitung dari penjumlahan empat jarak. Rumus : Dm = dl + d2 + d3 + d4 Keterangan : dl
= jarak yang ditempuh selama kendaraan menyiap = 0,278. tr ( V β m + Β½ . a. tr )
d2
= jarak yang ditempuh oleh kendaraan menyiap selama dijalur kanan = 0, 278 . Vr. t2
d3
= jarak bebas antara kendaraan yang menyiap dengan kendaraan
yang datang d4
= jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang dating=2/3 . d2
V
= kecepatan rencana
21
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
tr
= waktu ( 3, 7 β 4, 3 ) detik
t2
= waktu ( 9, 3 β 10, 4 ) detik
m
= perbedaan kecepatan ( 15 km/ jam )
a
= percepatan rata- rata ( 2, 26 β 2, 36 )
D. Galian Dan Timbunan Pada perencanaan jalan raya, diusahakan agar volume galian dan timbunan sama. Dengan mengkombinasikan antara alinyemen vertical dan horizontal, memungkinkan kita untuk menghitung banyaknya volume galian dan timbunan pada suatu pekerjaan konstruksi jalan raya. Langkah- langkah dalam menghitung volume galian dan timbunan adalah sebagai berikut : 1. Penentuan station ( jarak patok ), sehingga diperoleh panjang orizontal jalan dari alinyemen horizontal. 2. Menggambarkan profil memanjang yang memperlihatkan perbedaan muka tinggi tanah asli dengan tinggi tanah asli dengan tinggi muka perkerasan yang akan direncanakan. 3. Menggambarkan profil melintang pada setiap titik station sehingga dapat dihitung luas penampang galian dan timbunan. 4. Menghitung volume galian dan timbunan dengan menggunakan cara koordinat atau dengan cara menggunakan batuan autocad.
22
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BAB III PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN
A. STANDAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Direncanakan suatu konstruksi jalan raya dengan kelas jalan III dengan tinggi kota A = 930 m dan tinggi kota B = 870 m yang dilihat dan dihitung berdasarkan garis kontur yang tersedia dengan memakai skala 1:10000. Dalam menentukan tinggi dari setiap petak pada trase jalan didasarkan pada letak patok pada gambar kontur yang kita buat. Sedangkan untuk membuat kemiringan didasarkan pada beda tinggi antara 2 patok. 1. MENENTUKAN RATA β RATA KONTUR Kontur yang mempunyai jarak yang regang : a. Kontur 1
= 875 m
Kontur 2
= 870 m
Jarak Datar
= 38,428 m
Jarak Miring
= ο (52 + 38,428 2) = 38,75 m
b. Kontur 1
= 900 m
Kontur 2
= 895 m
Jarak Datar
= 35,09 m
Jarak Miring
= ο (52 + 35,09 2 ) = 35,44 m
Kontur yang mempunyai jarak yang rapat : a. Kontur 1
= 830 m
Kontur 2
= 825 m
Jarak Datar
= 12,063 m
Jarak Miring
= (52 + 12,0632 ) = 13,06 m
b. Kontur 1
= 830 m
Kontur 2
= 325 m
Jarak Datar
= 11,146 m 23
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Jarak Miring
= (52 + 11,146 2 ) = 12,22 m
Rata β rata kontur
=
38,75 ο« 35,44 ο« 13,06 ο« 12,22 4
= 24,868 m Klasifikasi medan = =
int ervalkontur x 100 % Rata ο ratakontur
5 x 100 % 24,173
= 20,11 % Dengan demikian, daerah ini termasuk klasifikasi medan Bukit karena nilai 16,84 % besar dari 10 %. Klasifikasi Medan Datar ( D ) Bukit ( B ) Gunung ( G )
kemiringan (%) 0 - 9,9 10 - 24,9 > 25, 0
24
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
2. SPESIFIKAS PERENCANAAN GEOMETRIK Diketahui jalan kelas III dengan medan Bukit, Maka : ο³ Kecepatan Rencana
= 50 km/jam
ο³ Lebar Daerah Penguasaan
= 20 m
ο³ Lebar Perkerasan
= ( 3,5 β 6,0 m) diambil 6 m
ο³ Lebar Median Minimum
= -
ο³ Lebar bahu
= ( 3,5 β 6,0 m ) diambil 1,5 m
ο³ Lebar Melintang perkerasan
=4%
ο³ Lebar Melintang Bahu
=6%
ο³ Jenis Lapisan Permukaan Jalan
= Paling tinggi pelebaran Jalan
ο³ Miring Tikungan Maksimum (e maks) = 10 % ο³ Jari β jari Lengkung Maksimum (R min) = 50 m ο³ Landai Maksimum
=9%
3. MENENTUKAN KOORDINAT TITIK - Titik - Titik - Titik - Titik - Titik - Titik
A P1 P2 P3 P4 B
= 1737,8216 = 1386,8574 = 1645,7789 = 2232,3079 = 2716,0977 = 2901,7395
, 1670,2429 , 1043,6194 , 1027,8618 , 1271,8660 , 1184,5965 , 1422,515
4. MENGHITUNG JARAK ο dA-P1 Titik A (1737,8216 ; 1670,2429) Titik P1 (1386,8574 ; 1043,6194) οx
οy
= XP1 β XA = 1386,8574 - 1737,8216 = -350,9642 = YA β YP1 = 1670,2429 β 1043,6194 = 626,6235
25
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
dA-P1 = οοx2 + οy2 = ο-350,96422 +(626,6235) 2 = 718,215 = 7,182 m ο dP1-P2 Titik P1 (1386,8574 ; 1043,6194) Titik P2 (1645,7789 ; 1027,8618) οx
= XP2 β XP1 = 1645,7789 β 1386,8574 = 258,9215
οy
= YP2 β YP1 = 1027,8618 β 1043,6194 = -15,7576
d P1-P2 = οοx2 + οy2 = ο(258,9215)2+(-15,7576)2 = 259,401 = 2,59401 m ο d P2-P3 Titik P2 (1645,7789 ; 1027,8618) Titik P3 (2232,3079; 1271,8660) οx
= XP3 β XP2 = (2232,3079β 1645,7789) = 586,529
οy
= YP2 β YP3 = 1027,8618 β 1271,8660 = -244,0042
P2-P3
= οοx2 + οy2 = ο586,529+ (-244,0042)2 = 635,259 = 6,35259 m
ο d P3-P4 Titik P3 (2232,3079 ; 1271,8660) Titik P4 (2716,0977 ; 1184,5965 )
26
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
οx
= X P4 β XP3 = 1184,5965 β 1271,8660 = -87,2695
οy
= YP3 β YP4 = 1271,8660 - 1184,5965 = 87,2695
d P3-P4 = οοx2 + οy2 = ο(-87,2695)2 + 87,26952 = 491,598 = 4.91598 m
ο d P4- B Titik P4 (2716,0977 ; 1184,5965) Titik B (2901,7395 ; 1422,515) οx
= XB β XP4 = 2901,7395 β 2716,0977 = 185.6418
οy
= Yp4 β YB = 1184,5965- 1422,515 = -237,9185
d P4- B = οοx2 + οy2 = ο185.64182 + (-237,9185)2 = 301,776 = 3,01776 m
27
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
5.PENENTUAN SUDUT ο§ SUDUT P1 Ξ²
= 116 β°
Γ1
= act tag βπ = 626,62 = 29,25
Γ2
= act tag βπ = β258,92 = -3,48
Ξ²
= 90β° + Γ1+ Γ2
βπ
350,96
βπ
15,76
= 90β° + 29,25 + (-3,48) = 115,8β° ο§ SUDUT P2 Ξ²
= 26 β°
Γ1
= act tag βπ = 258,92 = 3,48
Γ2
= act tag βπ = 586,53 = 22,59
Ξ²
= Γ1 - Γ2
βπ
15,76
βπ
244,00
= 3,48 β 22,59 = 26,07 β° ο§ SUDUT P3 Ξ²
= 33 β°
Γ1
= act tag βπ = 586,53 = 22,59
Γ2
= act tag βπ =
Ξ²
= Γ1 + Γ2
βπ
244,00
βπ
β87,27 483,79
= -10,23
= 22,59 + (-10,23) = 32,81 β°
28
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
ο§ SUDUT P4 Ξ²
= 62 β°
Γ1
= act tag βπ = 483,79 = 10,23
Γ2
= act tag βπ = 185,64 = 52,04
Ξ²
= Γ1 + Γ2
βπ
87,27
βπ
237,92
= 10,23 + 52,04 = 62,26 β°
6.PENENTUAN TIKUNGAN jika R < R Min maka yang digunakan adalah s - c - s jika R > R Min maka yang digunakan adalah f-c ο§
Untuk P1 Analisis Tikungan Spiral-Circle-Spiral Analisis Tikungan Spiral - Circle - Spiral Kriteria Analisis Kecepatan Rencana Sudut ΞΈ Jari-jari Busur Lingkaran Jari-jari Minimum Lebar Jalan Bahu Jalan Superelevasi maksimum Kemiringan normal Superelevasi Lengkung Peralihan Minimum Lengkung Penuh Sudut ΞΈS Sudut ΞΈC
Simbol
Rumus Analisis
Hasil Analisis
Satuan
VR
Ditentukan
50
Km/Jam
Ξ
Analisis Gambar
116
Derajat
R
Analisis Gambar
105,544
Meter
Rmin L B
Ketentuan Ditentukan Ditentukan
500 6 1,5
Meter Meter Meter
Em
Bina Marga
10
Persen
En
Bina Marga
2
Persen
E
Tabel 4.7.
9,2
Persen
LS
Tabel 4.7.
50
Meter
F-C ΞΈS ΞΈC
R < Rmin (90 x Ls) / (Β΅ x R) ΞΈ - 2 x ΞΈS
13,58 88,84
false Derajat Derajat
29
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Nilai Lc Lengkung Penuh Peralihan Nilai Lc Nilai L
Lc
(ΞΈ - 2ΞΈS)/180 * Β΅ * R
S-C-S
Lc > 20
Lc L
(ΞΈ - 2ΞΈS)/180 * Β΅ * R Lc + 2 x Ls (LsΒ²/6 x R) - R x (1 - Cos ΞΈS) (R + P) / cos (0,5 x ΞΈ) - R Ls - (LsΒ³/(40 x RΒ²) - R x SinΞΈS (R + p) x Tan (0,5 x ΞΈ) + k
Niali P
P
Nilai Es
Es
Nilai K
K
Nilai Ts Landai Relatif
Ts 1/m
163,57
Meter true
163,57 263,57
Meter Meter
1,01
Meter
95,53
Meter
24,95
Meter
195,47
Meter -
(e + en) x B / Ls
ο Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda βTrueβ, maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh (full Circlle. ο Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda βFalseβ, maka harus dilakukan analisis lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral). ο Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral) bertanda (True), maka moel tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh dan lengkung peralihan. ο Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral) bertanda (False), maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung peralihan (Spiral β Spiral) ο§
Untuk P2 Analisis Tikungan Spiral-Circle-Spiral Analisis Tikungan Spiral - Circle - Spiral Kriteria Analisis
Simbol
Rumus Analisis
Kecepatan Rencana Sudut ΞΈ Jari-jari Busur Lingkaran Jari-jari Minimum Lebar Jalan Bahu Jalan
VR ΞΈ
Ditentukan Analisis Gambar
R Rmin L B
Hasil Analisis 50
Satuan
26
Km/Jam Derajat
Analisis Gambar
189,619
Meter
Ketentuan Ditentukan Ditentukan
500 6 1,5
Meter Meter Meter
30
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Superelevasi maksimum Kemiringan normal Superelevasi Lengkung Peralihan Minimum Lengkung Penuh Sudut ΞΈS Sudut ΞΈC Nilai Lc Lengkung Penuh Peralihan Nilai Lc Nilai L
em
Bina Marga
10
Persen
en e
Bina Marga Tabel 4.7.
2 6,6
Persen Persen
LS
Tabel 4.7.
45
Meter
F-C ΞΈS ΞΈC Lc
R < Rmin (90 x Ls) / (Β΅ x R) ΞΈ - 2 x ΞΈS (ΞΈ - 2ΞΈS)/180 * Β΅ * R
6,80 12,40 41,00
false Derajat Derajat Meter
S-C-S
Lc > 20
Lc L
(ΞΈ - 2ΞΈS)/180 * Β΅ * R Lc + 2 x Ls (LsΒ²/6 x R) - R x (1 - Cos ΞΈS) (R + P) / cos (0,5 x ΞΈ) - R Ls - (LsΒ³/(40 x RΒ²) - R x SinΞΈS (R + p) x Tan (0,5 x ΞΈ) + k
Niali P
P
Nilai Es
Es
Nilai K
K
Nilai Ts Landai Relatif
Ts 1/m
(e + en) x B / Ls
true 41,00 131,00
Meter Meter
0,45
Meter
5,45
Meter
22,49
Meter
66,37
Meter -
ο Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda βTrueβ, maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh (full Circlle. ο Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda βFalseβ, maka harus dilakukan analisis lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral). ο Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral) bertanda (True), maka moel tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh dan lengkung peralihan. ο Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral) bertanda (False), maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung peralihan (Spiral β Spiral)
31
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
ο§
Untuk P3 Analisis Tikungan Spiral-Circle-Spiral Analisis Tikungan Spiral - Circle - Spiral Kriteria Analisis
Simbol
Rumus Analisis
Hasil Analisis
Satuan
Kecepatan Rencana Sudut ΞΈ Jari-jari Busur Lingkaran Jari-jari Minimum Lebar Jalan Bahu Jalan Superelevasi maksimum Kemiringan normal Superelevasi Lengkung Peralihan Minimum Lengkung Penuh Sudut ΞΈS Sudut ΞΈC
VR ΞΈ R Rmin L B em en e
Ditentukan Analisis Gambar Analisis Gambar Ketentuan Ditentukan Ditentukan Bina Marga Bina Marga Tabel 4.7.
50 33 179,107 500 6 1,5 10 2 6,8
Km/Jam Derajat Meter Meter Meter Meter Persen Persen Persen
LS
Tabel 4.7.
45
Meter
F-C ΞΈS ΞΈC
R < Rmin (90 x Ls) / (Β΅ x R) ΞΈ - 2 x ΞΈS (ΞΈ - 2ΞΈS)/180 * Β΅ * R
7,20 18,60
false Derajat Derajat
58,11
Meter
Nilai Lc Lengkung Penuh Peralihan
Lc S-C-S
Nilai Lc
Lc
Nilai L
L
Niali P
P
Nilai Es
Es
Nilai K
K
Nilai Ts
Ts
Landai Relatif
1/m
Lc > 20 (ΞΈ - 2ΞΈS)/180 * Β΅ * R Lc + 2 x Ls (LsΒ²/6 x R) - R x (1 - Cos ΞΈS) (R + P) / cos (0,5 x ΞΈ) - R Ls - (LsΒ³/(40 x RΒ²) R x SinΞΈS (R + p) x Tan (0,5 x ΞΈ) + k (e + en) x B / Ls
true 58,11
Meter
148,11
Meter
0,48
Meter
8,19
Meter
22,49
Meter
75,68
Meter -
ο Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda βTrueβ, maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh (full Circlle.
32
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
ο Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda βFalseβ, maka harus dilakukan analisis lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral). ο Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral) bertanda (True), maka moel tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh dan lengkung peralihan. ο Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral) bertanda (False), maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung peralihan (Spiral β Spiral) ο§
Untuk P4 Analisis Tikungan Spiral-Circle-Spiral Analisis Tikungan Spiral - Circle - Spiral Kriteria Analisis Kecepatan Rencana Sudut ΞΈ Jari-jari Busur Lingkaran Jari-jari Minimum Lebar Jalan Bahu Jalan Superelevasi maksimum Kemiringan normal Superelevasi Lengkung Peralihan Minimum Lengkung Penuh Sudut ΞΈS Sudut ΞΈC Nilai Lc Lengkung Penuh Peralihan
Simbol
Rumus Analisis
Hasil Analisis
Satuan
VR ΞΈ R Rmin L B em en e
Ditentukan Analisis Gambar Analisis Gambar Ketentuan Ditentukan Ditentukan Bina Marga Bina Marga Tabel 4.7.
50 62 163,931 500 6 1,5 10 2 7,3
Km/Jam Derajat Meter Meter Meter Meter Persen Persen Persen
LS
Tabel 4.7.
45
Meter
F-C ΞΈS ΞΈC
R < Rmin (90 x Ls) / (Β΅ x R) ΞΈ - 2 x ΞΈS (ΞΈ - 2ΞΈS)/180 * Β΅ * R
7,87 46,26
false Derajat Derajat
132,30
Meter
Lc S-C-S
Nilai Lc
Lc
Nilai L
L
Nilai P
P
Lc > 20 (ΞΈ - 2ΞΈS)/180 * Β΅ * R Lc + 2 x Ls (LsΒ²/6 x R) - R x (1 - Cos ΞΈS)
true 132,30
Meter
222,30
Meter
0,52
Meter
33
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Nilai Es
Es
Nilai K
K
Nilai Ts
Ts
Landai Relatif
1/m
(R + P) / cos (0,5 x ΞΈ) - R Ls - (LsΒ³/(40 x RΒ²) R x SinΞΈS (R + p) x Tan (0,5 x ΞΈ) + k (e + en) x B / Ls
27,92
Meter
22,49
Meter
121,30
Meter -
ο Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda βTrueβ, maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh (full Circlle. ο Apabila control terhadap lengkung penuh (Ful Circle) bertanda βFalseβ, maka harus dilakukan analisis lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral). ο Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral) bertanda (True), maka moel tikungan yang digunakan adalah lengkung penuh dan lengkung peralihan. ο§
Jika control terhadap lengkung penuh dan lengkung peralihan (Spiral β Cicrcle β Spiral) bertanda (False), maka model tikungan yang digunakan adalah lengkung peralihan (Spiral β Spiral)
7.PENENTUAN TINGGI TITIK Tinggi Kontur I II
I
II
A
B
C
D
E
B + (C-B) / (D+E) xD
0 + 000
930.000
925.000
0.000
42.215
930.000
0 + 100
930.000
925.000
41.384
3.964
925.437
0 + 200
930.000
925.000
10.580
13.039
927.760
0 + 300
935.000
930.000
16.253
10.191
931.927
Station
Jarak
Tinggi Jalan (As)
34
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
0 + 400 0 + 500
940.000 940.000
935.000 935.000
14.815 8.023
1.021 4.354
935.322 936.759
0 + 600
935.000
930.000
15.806
0.253
930.079
0 + 700
935.000
930.000
8.775
10.693
932.746
0 + 800
930.000
925.000
14.615
6.512
926.541
0 + 900
925.000
920.000
12.412
17.473
922.923
1 + 000
915.000
910.000
6.491
17.395
913.641
1 + 100
910.000
905.000
22.459
5.390
905.968
1 + 200
905.000
900.000
13.093
7.437
901.811
1 + 300
900.000
895.000
4.431
25.874
899.269
1 + 400
900.000
895.000
4.609
21.245
899.109
1 + 500
900.000
895.000
24.283
12.794
896.725
1 + 600
890.000
885.000
14.850
18.292
887.760
1 + 700
885.000
880.000
28.441
3.607
880.563
1 + 800
875.000
870.000
15.274
7.680
871.673
1 + 900
870.000
865.000
1.030
16.391
869.704
2 + 000
870.000
865.000
0.052
26.686
869.990
2 + 100
870.000
865.000
0.785
23.407
869.838
2 + 200
875.000
870.000
26.895
10.118
871.367
2 + 258.741
875.000
870.000
28.821
0.049
870.008
35
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
B. PERHITUNGAN DAN PENETUAN TYPE TIKUNGAN 1. Penentuan Type Tikungan Penentuann Data Perhitungan (β², Vrb & Rc)
Dicoba dengan F β C
Tidak memenuhi
Rc < R min. Dicoba dengan S β C - S
Memenuhi
Tidak memenuhi Ξc < 0o Lc < 20 m 2Ls Lc < Memenuhi Dicoba dengan S -S
Selesai
36
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
PERHITUNGAN GALIAN DAN TIMBUNAN
STA 0+000
ANALISA PERHITUNGAN AREA GALIAN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40373.6178 40,369.1174 40369.1174 40368.8174 40368.8174 40368.3174 40368.0397 40373.6178
STA 0+100
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40368.8174 40369.1176 40369.1176 40373.6178 40367.5515 40368.3174 40368.8174 40368.8174
Total Area Cad (mΒ²)
Y -16.8354 -16.9255 -17.3255 -17.3255 -16.9314 -16.9314 -16.6538 -16.8354
Xn*Yn+1 -683343.6681 -699415.1435 -699415.1435 -683500.5949 -683500.5949 -672285.8843 -679612.0956 0.0000
Yn*Xn+1 -679630.2391 -683267.4966 -699409.9459 -699409.9459 -683492.1292 -683487.4274 -672374.1561 0.0000
0.8924
(4801073.12) Area (mΒ²)
(4801071.34) 0.892
Xn*Yn+1 -136285.1275 -120138.4940 -116501.2365 -89467.9370 -120372.0018 -120374.2857 -136285.1275 0.0000
Yn*Xn+1 -136286.1410 -136286.1410 -120151.8866 -116496.7169 -89456.1914 -120375.7766 -120375.7766 0.0000
(839424.21) Area (mΒ²)
(839428.63) 2.210
Y -3.3760 -3.3760 -2.9760 -2.8859 -2.2160 -2.9819 -2.9819 -3.3760
2.2097
37
STA 0+200
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40403.0315 40398.5311 40398.5311 40398.2311 40398.2311 40397.7311 40396.186 40403.0315
STA 0+300
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40403.0315 40398.5311 40398.5311 40398.2311 40398.2311 40397.7311 40396.3769 40403.0315
STA 0+400
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40457.3219 40452.8215 40452.8215 40452.5215 40452.5215 40452.0215 40449.4355 40457.3219
Y -17.3605 -17.4505 -17.8505 -17.8505 -17.4565 -17.4565 -15.9113 -17.3605
Xn*Yn+1 -705053.1012 -721133.9794 -721133.9794 -705211.7212 -705211.7212 -642780.4189 -701297.9871 0.0000
Yn*Xn+1 -701338.6992 -704974.5670 -721128.6243 -721128.6243 -705202.9929 -705176.0209 -642864.7551 0.0000
4.3122
(4901822.91) Area (mΒ²)
(4901814.28) 4.312
Xn*Yn+1 -140844.9678 -156988.6919 -156988.6919 -141066.5832 -141066.5832 -86358.2298 -137182.0563 0.0000
Yn*Xn+1 -137189.3718 -140829.2794 -156987.5261 -156987.5261 -141064.8372 -141060.1085 -86369.5604 0.0000
(960495.80) Area (mΒ²)
(960488.21) 3.797
Xn*Yn+1 -712190.4661 -728292.3719 -728292.3719 -712344.6321 -712344.6321 -607726.8998 -708407.1437 0.0000
Yn*Xn+1 -708466.4441 -712111.2433 -728286.9708 -728286.9708 -712335.8274 -712290.2895 -607806.5298 0.0000
Y -3.3959 -3.486 -3.886 -3.886 -3.4919 -3.4919 -2.1377 -3.3959
3.7971 Y -17.5134 -17.6035 -18.0035 -18.0035 -17.6094 -17.6094 -15.0234 -17.5134
38
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
STA 0+500
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
X 40464.5562 40440.0465 40441.5388 40442.0388 40443.6354 40444.1354 40445.7321 40446.2321 40447.8287 40448.3287 40449.9251 40450.4247 40452.0213 40452.5213 40452.5213 40452.8218 40452.8218 40457.3217 40461.8217 40461.8233 40462.1233 40462.1218 40462.6217 40464.5681 40464.5562 Total Area Cad (mΒ²)
7.1207 Y -4.4865 5.4148 3.5453 3.5453 1.545 1.545 -0.4553 -0.4553 -2.4556 -2.4556 -4.4556 -4.4556 -6.456 -6.456 -6.85 -6.85 -6.45 -6.36 -6.45 -6.85 -6.8488 -6.4548 -6.4528 -4.4913 -4.4865 96.2545
(4909598.52) Area (mΒ²)
(4909584.28) 7.121
Xn*Yn+1 219107.4789 143372.0969 143377.3875 62482.9499 62485.4167 -18414.2148 -18414.9418 -99319.7675 -99323.6882 -180221.5734 -180228.6863 -261147.9419 -261158.2495 -277099.7709 -277099.7709 -260920.7006 -257279.9466 -260949.7250 -277163.4786 -277114.9354 -261174.9135 -261093.9796 -181729.7728 -181544.2848
Yn*Xn+1 -181434.2686 218982.8443 143379.1602 143384.8206 62486.1892 62488.6561 -18415.1695 -18415.8964 -99324.9160 -99328.8361 -180230.9123 -180238.0261 -261161.4775 -261161.4775 -277101.8293 -277101.8293 -260949.7250 -257337.1860 -260978.7603 -277165.5446 -277116.9798 -261178.1305 -261109.7650 -181738.4613
(3260575.01) Area (mΒ²)
(3260767.52) 96.254
39
STA 0+558.534
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40608.7197 40608.7197 40608.4197 40608.4197 40607.9197 40603.9388 40613.2201 40608.7197
STA 0+600
Total Area Cad (mΒ²)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40513.6189 40509.119 40509.119 40508.819 40508.819 40508.319 40505.3129 40513.6189
STA 0+700
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7
X 40508.8185 40509.1185 40509.1185 40513.6189 40505.9215 40508.318 40508.8185
Y 204.3266 203.9266 203.9266 204.3206 204.3206 208.3016 204.4166 204.3266
Xn*Yn+1 8281198.1388 8281198.1388 8297136.6782 8297136.6782 8458694.6462 8300119.1161 8298361.1781 0.0000
Yn*Xn+1 8297441.6267 8281136.9608 8281136.9608 8297034.5179 8296221.1380 8459798.7280 8301096.4114 0.0000
10.8842
58213844.57 Area (mΒ²)
58213866.34 10.885
Y -16.7564 -17.1705 -17.5705 -17.5705 -17.1765 -17.1765 -14.1704 -16.7564
Xn*Yn+1 -695639.0933 -711765.4754 -711765.4754 -695799.7296 -695799.7296 -574019.0836 -678723.2251 0.0000
Yn*Xn+1 -678787.0016 -695561.8278 -711760.2042 -711760.2042 -695791.1413 -695739.5070 -574094.1853 0.0000
8.8700
(4763511.81) Area (mΒ²)
(4763494.07) 8.870
Xn*Yn+1 -56347.7665 -40144.5364 -23369.7105 56719.0665 -40384.4037 -40386.7930 -56347.7665
Yn*Xn+1 -56348.1838 -56348.1838 -40148.9963 -23367.8661 56711.6452 -40387.2920 -40387.2920
Y -1.391 -1.391 -0.991 -0.5769 1.4 -0.997 -0.997
40
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
8
40508.8185
STA 0+800
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40543.0315 40538.5311 40538.5311 40538.2311 40538.2311 40537.7311 40535.962 40543.0315
STA 0+900
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40543.0315 40538.5311 40538.5311 40538.2311 40538.2311 40537.7311 40536.5508 40543.0315
Total Area Cad (mΒ²)
0.0000
0.0000
(200261.91) Area (mΒ²)
(200276.17) 7.129
Y -17.2944 -17.3845 -17.7845 -17.7845 -17.3904 -17.3904 -15.6214 -17.2944
Xn*Yn+1 -704820.3311 -720957.5063 -720957.5063 -704976.0541 -704976.0541 -633256.1126 -701045.1412 0.0000
Yn*Xn+1 -701089.5723 -704742.0939 -720952.1710 -720952.1710 -704967.3589 -704936.5936 -633338.9123 0.0000
4.9164
(4890988.71) Area (mΒ²)
(4890978.87) 4.916
Xn*Yn+1 -60409.1169 -76617.8238 -76617.8238 -60641.1399 -60641.1399 -12797.7617 -56751.1711 0.0000
Yn*Xn+1 -56753.9435 -60402.4113 -76617.2568 -76617.2568 -60640.3920 -60638.6263 -12799.4350 0.0000
(404475.98) Area (mΒ²)
(404469.32) 3.328
-1.391
7.1286
Y -1.4 -1.49 -1.89 -1.89 -1.4959 -1.4959 -0.3157 -1.4
3.3277
41
STA 1+000
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40582.3607 40577.8603 40577.8603 40577.5603 40577.5603 40577.0603 40575.5357 40582.3607
STA 1+100
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40582.3612 40577.8608 40577.8608 40577.5608 40577.5608 40577.0608 40575.784 40582.3612
STA 1+200
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40608.5305 40608.5305 40608.2305 40608.2305 40607.7305 40605.8971 40613.0309 40608.5305
Y -17.1944 -17.2845 -17.6845 -17.6845 -17.2904 -17.2904 -15.7658 -17.1944
Xn*Yn+1 -701445.8135 -717599.1705 -717599.1705 -701602.2486 -701602.2486 -639729.8173 -697671.9910 0.0000
Yn*Xn+1 -697711.9611 -701368.0264 -717593.8651 -717593.8651 -701593.6034 -701567.2425 -639813.3823 0.0000
4.2568
(4877250.46) Area (mΒ²)
(4877241.95) 4.257
Xn*Yn+1 -58641.5119 -74866.1532 -74866.1532 -58878.0407 -58878.0407 -7064.4663 -54980.1873 0.0000
Yn*Xn+1 -54983.0014 -58635.0089 -74865.5997 -74865.5997 -58877.3152 -58875.4626 -7065.3891 0.0000
(388174.55) Area (mΒ²)
(388167.38) 3.588
Xn*Yn+1 -711238.1074 -711238.1074 -695233.2103 -695233.2103 -620774.4369 -691274.7922 -695071.7173 0.0000
Yn*Xn+1 -694994.6952 -711232.8531 -711232.8531 -695224.6500 -695193.2613 -620855.4647 -691319.6232 0.0000
Y -1.355 -1.445 -1.845 -1.845 -1.451 -1.451 -0.1741 -1.355
3.5884 Y -17.1145 -17.5145 -17.5145 -17.1205 -17.1205 -15.2871 -17.024 -17.1145
42
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
STA 1+300
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40608.531 40613.0314 40606.5688 40607.731 40608.231 40608.231 40608.531 40608.531
STA 1+400
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40652.3608 40647.8604 40647.8604 40647.5604 40647.5604 40647.0604 40645.6594 40652.3608
Total Area Cad (mΒ²)
(4820063.58) Area (mΒ²)
(4820053.40) 5.091
Xn*Yn+1 -83405.8618 -40113.4911 -87300.0623 -87302.5609 -103307.3397 -103307.3397 -87064.6905 0.0000
Yn*Xn+1 -87074.3393 -83401.8317 -40108.2559 -87303.6358 -87303.6358 -103308.1029 -103308.1029 0.0000
(591801.35) Area (mΒ²)
(591807.90) 3.279
Y -16.7264 -16.8165 -17.2165 -17.2165 -16.8224 -16.8224 -15.4215 -16.7264
Xn*Yn+1 -683630.4254 -699813.8886 -699813.8886 -683789.5201 -683789.5201 -626838.6420 -679855.5574 0.0000
Yn*Xn+1 -679892.3722 -683554.7444 -699808.7236 -699808.7236 -683781.1089 -683757.5407 -626920.3821 0.0000
3.9232
(4757531.44) Area (mΒ²)
(4757523.60) 3.923
5.0900 Y -2.144 -2.0539 -0.9877 -2.1499 -2.1499 -2.544 -2.544 -2.144
3.2791
43
STA 1+500
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40652.3607 40647.8604 40647.8604 40647.5604 40647.5604 40647.0604 40646.581 40652.3607
STA 1+527.386
Total Area Cad (mΒ²)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 41610.1743 41610.1743 41609.8743 41609.8743 41609.3743 41608.2625 41614.6746 41610.1743
STA 1+700
Total Area Cad (mΒ²)
No. 1 2 3 4 5 6
X 40685.6488 40683.0315 40678.5311 40678.5311 40678.2311 40678.2311
Y -1.5979 -1.2919 -1.6919 -1.6919 -1.2979 -1.2979 -0.8185 -1.5979
1.1832
Xn*Yn+1 -52518.7848 -68772.1150 -68772.1150 -52756.4686 -52756.4686 -33269.6189 -64949.1718 0.0000
Yn*Xn+1 -64951.2161 -52512.9709 -68771.6074 -68771.6074 -52755.8197 -52755.1975 -33273.9572 0.0000
(393794.74) Area (mΒ²)
(393792.38) 1.183
Y 204.2125 203.8125 203.8125 204.2065 204.2065 205.3183 204.4166 204.2125
Xn*Yn+1 8480673.6495 8480673.6495 8497006.7962 8497006.7962 8543165.9953 8505419.5522 8498236.7368 0.0000
Yn*Xn+1 8497317.7192 8480612.5058 8480612.5058 8496904.6930 8496677.6562 8544254.2439 8505810.3558 0.0000
3.2519
59502183.18 Area (mΒ²)
59502189.68 3.252
Y -3.1683 -3.1159 -3.206 -3.606 -3.606 -3.2119
Xn*Yn+1 -126772.4131 -130429.7990 -146686.7831 -146686.7831 -130654.4105 -130654.4105
Yn*Xn+1 -128896.0487 -126750.2351 -130415.3707 -146685.7013 -146685.7013 -130652.8045
44
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
7 8 9
40677.7311 40676.2157 40685.6488
STA 1+800
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40722.3608 40717.8604 40717.8604 40717.5604 40717.5604 40717.0604 40715.4616 40722.3608
STA 1+900
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40722.3608 40717.8604 40717.8604 40717.5604 40717.5604 40717.0604 40714.7921 40722.3608
Total Area Cad (mΒ²)
-69013.8386 -128874.4542 0.000
-130647.9372 -69027.2718 0.000
5.9109
(1009772.89) Area (mΒ²)
(1009761.07) 5.911
Y -17.1624 -17.2525 -17.6525 -17.6525 -17.2584 -17.2584 -15.6596 -17.1624
Xn*Yn+1 -702562.5297 -718772.0307 -718772.0307 -702719.9444 -702719.9444 -637612.8790 -698775.0382 0.0000
Yn*Xn+1 -698816.2073 -702484.8866 -718766.7350 -718766.7350 -702711.3152 -702683.7225 -637695.8812 0.0000
4.4571
(4881934.40) Area (mΒ²)
(4881925.48) 4.457
Xn*Yn+1 -53101.9585 -69383.2341 -69383.2341 -53335.9324 -53335.9324 39019.1590 -49423.6861 0.0000
Yn*Xn+1 -49427.4107 -53096.0900 -69382.7229 -69382.7229 -53335.2774 -53332.3062 39024.2384 0.0000
(308944.82) Area (mΒ²)
(308932.29) 6.263
-3.2119 -1.6966 -3.1683
Y -1.2139 -1.304 -1.704 -1.704 -1.3099 -1.3099 0.9583 -1.2139
6.2634
45
STA 2+000
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40753.0315 40748.5311 40748.5311 40748.2311 40748.2311 40747.7311 40746.1005 40753.0315
STA 2+100
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40753.0325 40748.5322 40748.5322 40748.2322 40748.2322 40747.7322 40746.2303 40753.0325
STA 2+200
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40792.3607 40787.8604 40787.8604 40787.5604 40787.5604 40787.0604 40786.1226 40792.3607
Y -16.8454 -17.1739 -17.5739 -17.5739 -17.1799 -17.1799 -15.5493 -16.8454
Xn*Yn+1 -699888.4877 -716110.6107 -716110.6107 -700050.5355 -700050.5355 -633598.6952 -686384.3614 0.0000
Yn*Xn+1 -686425.3058 -699811.1983 -716105.3385 -716105.3385 -700041.9455 -700013.9320 -633681.1127 0.0000
4.8326
(4852193.84) Area (mΒ²)
(4852184.17) 4.833
Xn*Yn+1 17328.1894 1026.8630 1026.8630 17081.6589 17081.6589 78280.4683 20992.4579 0.0000
Yn*Xn+1 20993.6438 17326.2759 1026.8555 1026.8555 17081.4493 17080.8197 78290.6507 0.0000
152818.16 Area (mΒ²)
152826.55 4.195
Xn*Yn+1 -716252.6654 -732488.7910 -732488.7910 -716409.0259 -716409.0259 -678154.2172 -712468.3040 0.0000
Yn*Xn+1 -712498.6606 -716173.6468 -732483.4034 -732483.4034 -716400.2437 -716383.7718 -678242.3437 0.0000
Y 0.5152 0.4252 0.0252 0.0252 0.4192 0.4192 1.9211 0.5152
4.1955 Y -17.4684 -17.5585 -17.9585 -17.9585 -17.5644 -17.5644 -16.6267 -17.4684
46
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Total Area Cad (mΒ²)
STA 2+258.7410
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
X 40792.3608 40787.8604 40787.8604 40787.5604 40787.5604 40787.0604 40785.834 40792.3608
Total Area Cad (mΒ²)
2.6734 Y -3.3148 -3.4048 -3.8048 -3.8048 -3.4108 -3.4108 -2.1844 -3.3148
3.4521
(5004670.82) Area (mΒ²)
(5004665.47) 2.673
Xn*Yn+1 -138889.8301 -155189.6512 -155189.6512 -139118.2110 -139118.2110 -89095.2547 -135196.8825 0.0000
Yn*Xn+1 -135203.5997 -138874.5071 -155188.5098 -155188.5098 -139116.5056 -139112.3226 -89106.8329 0.0000
(951797.69) Area (mΒ²)
(951790.79) 3.452
REKAPITULASI PERHITUNGAN VOLUME GALIAN TANAH
No. 1 2 3 4 5
STA 0+000 0+100 0+200 0+300 0+400
Luas Area ( m2 )
Rata-Rata Luas Area ( m2 )
Jarak (m)
1.551
Kuantitas ( m3 ) Jumlah Volume
Total Akumulasi
100.00
155.10
155.10
3.261
100.00
326.10
481.20
4.055
100.00
405.45
886.65
5.459
100.00
545.90
1432.55
0.892 2.21 4.312 3.797 7.121
47
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
0+500 0+558.534 0+600 0+700 0+800 0+900 1+000 1+100 1+200 1+300 1+400 1+500 1+527.386 1+600 1+700 1+800 1+900 2+000 2+100
51.688
100.00
5168.75
6601.30
53.570
58.53
3135.64
9736.94
9.878
41.47
409.58
10146.52
8.000
100.00
799.95
10946.47
6.023
100.00
602.25
11548.72
4.122
100.00
412.20
11960.92
3.793
300.00
1137.75
13098.67
3.923
100.00
392.25
13490.92
4.674
100.00
467.40
13958.32
4.185
100.00
418.50
14376.82
3.601
100.00
360.10
14736.92
2.553
100.00
255.30
14992.22
3.547
27.39
97.14
15089.36
4.582
72.61
332.68
15422.04
2.229
100.00
222.85
15644.89
5.184
100.00
518.40
16163.29
5.360
100.00
536.00
16699.29
5.548
100.00
554.80
17254.09
4.514
100.00
451.40
17705.49
3.434
100.00
343.40
18048.89
96.254 10.885 8.87 7.129 4.916 3.328 4.257 3.588 5.091 3.279 3.923 1.183 3.252 0 5.911 4.457 6.263 4.833 4.195
48
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
25
2+200
2.673 3.063
2+258.7410
292.27
3.452 TOTAL VOLUME GALIAN
STA 0+000 STA 0+100
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40378.1178 40378.5753 40373.6178 40378.1178
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40403.0315 40408.6258 40407.5315 40403.0315
Total Area Cad (mΒ²)
18341.16 298,918.681
ANALISA PERHITUNGAN AREA TIMBUNAN No. X Y Xn*Yn+1 1 -683339.631 40373.6178 -16.8354 2 -685777.915 40378.1178 -16.9254 3 -679782.749 40378.1763 -16.9839 4 0.000 40373.6178 -16.8354
STA 0+200
26
95.435
Yn*Xn+1 -679781.764 -683416.785 -685701.487 0.000
(2048900.295) Area (mΒ²)
(2048900.037) 0.129
Xn*Yn+1 -138634.230 -116528.530 -120147.849 0.000
Yn*Xn+1 -120162.602 -138618.779 -116527.210 0.000
1.0087
(375310.609) Area (mΒ²)
(375308.592) 1.009
Y -17.3605 -18.5447 -17.4505 -17.3605
Xn*Yn+1 -749262.098 -705150.725 -701494.951 0.000
Yn*Xn+1 -701513.948 -749345.549 -705053.101 0.000
(2155907.773) Area (mΒ²)
(2155912.599) 2.413
0.1289 Y -2.9759 -3.4334 -2.8859 -2.9759
2.4129
49
STA 0+300
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
No. 1 2 3 4
X 40403.0315 40409.2776 40408.1999 40403.0315
STA 0+400
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40457.3219 40461.8219 40463.7668 40457.3219
STA 0+558.534
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40617.7201 40620.8113 40613.2201 40617.7201
STA 0+600
Total Area Cad (mΒ²)
No. 1 2 3 4
X 40513.6189 40518.1189 40520.7546 40513.6189
Y -3.3959 -4.5769 -3.4993 -3.3959
Xn*Yn+1 -184920.635 -141404.185 -137222.206 0.000
Yn*Xn+1 -137225.866 -184944.290 -141382.328 0.000
2.7291
(463547.026) Area (mΒ²)
(463552.484) 2.729
Y -17.5134 -17.6034 -19.5483 -17.5134
Xn*Yn+1 -712186.420 -790959.833 -708658.133 0.000
Yn*Xn+1 -708624.072 -712299.872 -790871.866 0.000
(2211804.387) Area (mΒ²)
(2211795.810) 4.289
4.2885
Y 204.3302 201.239 204.4166 204.3302
Xn*Yn+1 8173869.375 8303568.135 8298507.386 0.000
Yn*Xn+1 8300058.497 8172963.800 8302936.243 0.000
6.8219
24775944.896 Area (mΒ²)
24775958.539 6.822
Y -16.7564 -16.3424 -18.9782 -16.7564
Xn*Yn+1 -662089.766 -768960.964 -678981.972 0.000
Yn*Xn+1 -678937.808 -662206.380 -768875.562 0.000
50
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
STA 0+700
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40513.6189 40518.1191 40520.2314 40513.6189
STA 0+800
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40548.9441 40547.5315 40543.0315 40548.9441
STA 0+900
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40543.0315 40548.5272 40547.5315 40543.0315
STA 1+000
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40587.9383 40582.3607 40586.8607 40587.9383
(2110032.702) Area (mΒ²)
(2110019.750) 6.476
Xn*Yn+1 -6599.669 -92186.825 -23376.121 0.000
Yn*Xn+1 -23374.903 -6600.746 -92176.586 0.000
5.1902
(122162.615) Area (mΒ²)
(122152.234) 5.190
Y -18.6938 -17.2811 -17.2944 -18.6938
Xn*Yn+1 -700730.358 -701245.229 -757903.322 0.000
Yn*Xn+1 -757987.444 -700628.182 -701269.659 0.000
(2159878.909) Area (mΒ²)
(2159885.285) 3.188
Xn*Yn+1 -94035.507 -53674.085 -56766.544 0.000
Yn*Xn+1 -56767.938 -94045.945 -53666.811 0.000
2.2783
(204476.137) Area (mΒ²)
(204480.693) 2.278
Y -18.3620 -17.1944 -17.2844 -18.3620
Xn*Yn+1 -697885.246 -701441.755 -745255.936 0.000
Yn*Xn+1 -745173.307 -697866.718 -701538.161 0.000
6.4758 Y -0.5769 -0.1629 -2.2752 -0.5769
3.1880 Y -1.4000 -2.3194 -1.3237 -1.4000
51
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
STA 1+100
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40582.3612 40587.7363 40586.8612 40582.3612
STA 1+200
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40618.8607 40613.0309 40617.5309 40618.8607
STA 1+300
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40618.3128 40613.0314 40617.5314 40618.3128
STA 1+400
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40652.3608 40656.8608 40657.8372 40652.3608
(2144582.938) Area (mΒ²)
(2144578.186) 2.376
Xn*Yn+1 -94151.078 -58649.279 -54995.197 0.000
Yn*Xn+1 -54996.383 -94161.518 -58641.512 0.000
1.9294
(207795.554) Area (mΒ²)
(207799.413) 1.929
Y -18.4443 -17.0245 -17.1145 -18.4443
Xn*Yn+1 -691515.794 -695071.717 -749161.925 0.000
Yn*Xn+1 -749078.926 -691493.155 -695171.491 0.000
(2135749.437) Area (mΒ²)
(2135743.572) 2.932
Xn*Yn+1 -83425.953 -87070.278 -118818.465 0.000
Yn*Xn+1 -118805.301 -83424.348 -87081.601 0.000
1.7229
(289314.695) Area (mΒ²)
(289311.249) 1.723
Y -16.7264 -16.8164 -17.7929 -16.7264
Xn*Yn+1 -683626.360 -723403.459 -680059.248 0.000
Yn*Xn+1 -680042.916 -683718.453 -723323.390 0.000
2.3760 Y -1.3550 -2.3200 -1.4450 -1.3550
2.9323 Y -2.9253 -2.0539 -2.1439 -2.9253
52
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
STA 1+500
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40652.3607 40656.8608 40657.2085 40652.3607
STA 1+527.386
Total Area Cad (mΒ²)
No. 1 2 3 4
X 41614.6746 41619.1746 41620.1484 41614.6746
STA 1+700
STA 1+600
Total Area Cad (mΒ²)
No. X 1 40678.3155 2 40689.4227 3 40687.5315 4 40683.0315 5 40678.5310 6 40678.3155 Total Area Cad (mΒ²) No. 1
X 40685.6488
2.1531
(2087089.067) Area (mΒ²)
(2087084.760) 2.153
Xn*Yn+1 -77398.030 -91547.053 -64966.153 0.000
Yn*Xn+1 -64965.598 -77407.259 -91536.921 0.000
(233911.236) Area (mΒ²)
(233909.778) 0.729
Y -1.5979 -1.9039 -2.2517 -1.5979
0.7292
Y 204.4166 204.6206 203.6468 204.4166
Xn*Yn+1 8515219.685 8475611.726 8507849.227 0.000
Yn*Xn+1 8507650.167 8516339.738 8474695.315 0.000
2.2905
25498680.639 Area (mΒ²)
25498685.220 2.290
Y -16.3640 -18.0397 -16.1484 -16.0584 -16.1485 -16.364 10.2937 Y -3.1683
Xn*Yn+1 -733824.608 -657069.074 -653376.656 -656969.934 -665663.481 0.000 (3366903.753) Area (mΒ²)
Yn*Xn+1 -665841.713 -733990.862 -656965.866 -653232.122 -656893.778 0.000 (3366924.341) 10.294
Xn*Yn+1 -130434.121
Yn*Xn+1 -128910.306
53
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
2 3 4
40687.5315 40687.8349 40685.6488
STA 1+800
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40727.9989 40722.3608 40726.8608 40727.9989
STA 1+900
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40728.6713 40722.3608 40726.8601 40728.6713
STA 2+000
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40753.0315 40757.5315 40758.9706 40753.0315
ST A 2+ 10 0
Total Area Cad (mΒ²) No.
X
-142788.823 -128911.267 0.000
-130441.130 -142782.216 0.000
0.2799
(402134.212) Area (mΒ²)
(402133.652) 0.280
Y -18.3906 -17.1624 -17.2524 -18.3906
Xn*Yn+1 -698990.208 -702558.457 -748991.406 0.000
Yn*Xn+1 -748908.649 -698970.676 -702655.728 0.000
(2150540.072) Area (mΒ²)
(2150535.053) 2.510
Xn*Yn+1 -49440.534 -49432.874 -123202.824 0.000
Yn*Xn+1 -123189.214 -49438.335 -49440.534 0.000
4.0746
(222076.232) Area (mΒ²)
(222068.083) 4.075
Y -16.8454 -16.5169 -17.956 -16.8454
Xn*Yn+1 -673113.746 -731842.236 -686601.163 0.000
Yn*Xn+1 -686576.921 -673211.842 -731761.434 0.000
3.4744
(2091557.145) Area (mΒ²)
(2091550.196) 3.474
Y
Xn*Yn+1
Yn*Xn+1
-3.2059 -3.5094 -3.1683
2.5096 Y -3.0251 -1.2139 -1.2139 -3.0251
54
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
1 2 3 4
40758.5915 40753.0325 40757.5325 40758.5915
STA 2+200
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40792.3607 40797.4603 40796.8607 40792.3607
STA 2+258.7410
Total Area Cad (mΒ²) No. 1 2 3 4
X 40792.3608 40796.8608 40797.6945 40792.3608
Total Area Cad (mΒ²)
-0.6337 0.5152 0.4252 -0.6337
2.3349 Y -17.4684 -18.1573 -17.5584 -17.4684
1.3205 Y -3.3148 -3.4048 -4.2386 -3.3148
1.8384
20998.826 17328.189 -25828.048 0.000
-25825.197 20998.281 17330.553 0.000
12498.967 Area (mΒ²)
12503.637 2.335
Xn*Yn+1 -740679.131 -716338.127 -712655.881 0.000
Yn*Xn+1 -712666.356 -740760.839 -716248.586 0.000
(2169673.139) Area (mΒ²)
(2169675.780) 1.321
Xn*Yn+1 -138889.830 -172921.574 -135236.198 0.000
Yn*Xn+1 -135233.434 -138907.990 -172902.500 0.000
(447047.602) Area (mΒ²)
(447043.925) 1.839
55
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
REKAPITULASI PERHITUNGAN VOLUME TIMBUNAN TANAH
No.
1 2 3 4 5 5 5 6 7 8 9 10 11 12
13 14
STA
0+000 0+100 0+200 0+300 0+400 0+500 0+558.534 0+600 0+700 0+800 0+900 1+000 1+100 1+200 1+300 1+400
Luas Area ( m2 )
RataRata Luas Area ( m2 )
Jarak (m)
0.569
Kuantitas ( m3 ) Jumlah Volume
Total Akumulasi
100.00
56.90
56.90
1.711
100.00
171.10
228.00
2.571
100.00
257.10
485.10
3.509
100.00
350.90
836.00
5.383
100.00
538.25
1374.25
3.238
58.53
189.53
1563.78
6.006
41.47
249.04
1812.83
5.833
100.00
583.30
2396.13
4.189
100.00
418.90
2815.03
2.733
100.00
273.30
3088.33
2.327
100.00
232.70
3321.03
2.153
300.00
645.75
3966.78
2.431
100.00
243.05
4209.83
1.826
100.00
182.60
4392.43
1.938
100.00
193.80
4586.23
0.129 1.009 2.413 2.729 4.289 0.000 6.822 6.476 5.19 3.188 2.278 2.376 1.929 2.932 1.723 2.153 56
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
15 15 16
17 18 19 20 21 22
1+500 1+527.386 1+600 1+700 1+800 1+900 2+000 2+100 2+200
23 2+258.7410 TOTAL VOLUME GALIAN
1.441
100.00
144.10
4730.33
5.512
27.39
150.94
4881.27
1.285
72.61
93.31
4974.57
5.287
100.00
528.70
5503.27
1.395
100.00
139.50
5642.77
3.293
100.00
329.25
5972.02
3.775
100.00
377.45
6349.47
2.905
100.00
290.45
6639.92
1.828
100.00
182.80
6822.72
1.580
95.435
150.79
6973.51
0.729 2.29 10.294 0.28 2.51 4.075 3.474 2.335 1.321 1.839 93,622.514
57