BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga. Oleh karena itu Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga. 1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian elastisitas permintaan? 2. Jenis-jenis elastisitas permintaan? 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan? 4. Pengertian elastisitas penawaran? 5. Jenis-jenis elastisitas penawaran 6. Pengertian dan pengaruh elastisitas pendapatan 1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian elastisitas permintaan dan penawaran. 2. Mengetahui Jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran. 3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran.
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN 1. Pengertian Elastisitas Permintaan Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu
gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain. Elastisitas
permintaan
adalah
suatu
pengukuran
kuantitatif
yang
menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Besar kecilnya koefisien elastisitas permintaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berkut.
Keterangan: ΔQ : perubahan jumlah permintaan ΔP : perubahan harga barang P : harga mula-mula Qd : jumlah permintaan mula-mula Ed : elastisitas permintaan Contoh : Pada saat harga jagung Rp500,00 per kg jumlah yang diminta 100 kwintal, jika harganya naik menjadi Rp 560,00 per kg, jumlah yang diminta turun menjadi 90 kwintal . Hitung koefisien elastisitas permintaannya. Penyelesaian Diketahui: Q1 = 100
P1 = 500
Q2 = 90
P2 = 560
𝐸𝑑 =
(100 – 90) x 500 (560 – 500) x 90
𝐸𝑑 =
𝐸𝑑 =
(10) x 500 (60) x 90
𝐸𝑑 = 0,83
2
5000 6000
Koefisien 0,83 termasuk jenis elastisitas permintaan inelastis karena kofisienna kurang dari 1. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakanelastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlahpermintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
a. Elastisitas Harga Permintaan Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar,sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dansebaliknya. Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
3
b.
Kurva Elastisitas Permintaan
Kurva Elastisitas dari Permintaan ; 1. Permintaan permintaan elastis, 2. Permintaan permintaan inelastis, 3. Permintaan permintaan uniter, 4. Permintaan permintaan elastis Sempurna, 5. Permintaan permintaan inelastis sempurna
1.
Kurva Landai karena barang yang diminta adalah barang primer dan penurunan permintaan terhadap barang, mempengaruhi elastisitas harga untuk turun tetapi sedikit. (Contoh: Beras). Elastisitas < 1
2.
Kurva Inelastis,
3.
Kurva Unitary Elastis Permintaan, menunjukkan korelasi yang sama antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang yang diminta. Elastisitas = 1.
4.
Kurva Elastis Sempurna, meskipun permintaan terus meningkat harga tidak berubah (naik) E = ∞, tak hingga.
4
5.
Kurva Inelastis Sempurna, Kurva tegak lurus karena berapapun harganya, konsumen tetap membeli dengan harga segitu (Contoh: Listrik). Elastsitas =0
2.2 Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan Koefisien
Elastisitas
n=0
Inelastis sempurna
0
Inelastis
n=1
Elastis uniter
1
Elastis
n=∞
Elastis sempurna
a) Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0) Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta meskipun ada perubahan harga, atau ΔQd = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis %ΔQd = 0, berapapun %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang diminta. Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam membeli barang tidak lagi memperhatikan harganya, melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar kebutuhannya. Contoh: Pembelian Garam dapur oleh suatu keluarga atau pembelian Obat ketika sakit. Konsumen membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya. b)
Permintaan Inelastis (Ed < 1) Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain kalau persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQd < %ΔP. Permintaan Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka perubahan permintaannya akan turun kurang dari 10%. Elatisitas kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang kebutuhan pokok seperti gula, pupuk, bahan bakar dan lain-lain.
5
c)
Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1) Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan harga. Jadi kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang diminta juga akan berubah dalam hal ini akan naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP. Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan. d)
Permintaan Elastis (Ed > 1) Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang diminta akan mengalami kenaikan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP. Permintaan yang elastis atau peka terhadap harga (Ed >1) dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang-barang mewah, seperti mobil, alat-alat elektronik, pakaian pesta dan lain-lain. e)
Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ∞ ) Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang
diminta meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQd = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0 (Tidak ada perubahan harga). Secara matematis %ΔQd = Ada, %ΔP = 0. Kasus permintaan elastis sempurna terjadi pada bila permintaan suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau permintaan akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap. 2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
a. Tingkat kebutuhan Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini 6
bersifat inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka permintaan bersifat elastic. b. Banyaknya barang pengganti yang tersedia. Sekiranya
sesuatu
barang
mempunyai
banyak
barang
pengganti,
permintaanyya cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut,
mereka lebih suka menggunakan
barang-barang lain
sebagai
penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya bertambah dengan cepat. Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya sukar memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dan jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya. Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya. c.
Persentasi pendapatan yang dibelanjakan. Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang
dapat
mempengaruhi
elastisitas
permintaan
terhadap
barang
tersebut/.
Perhatikanlah sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika seseorang itu sudah menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang agak mahal. Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis barang yang diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli barang dari suatu merek tertentu dan membeli
7
merek lain yang lebih murah. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut. d. Jangka waktu analisis. Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan besifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh permbeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka panjang barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti. e.
Produk mewah versus kebutuhan. Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana
konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya.
Akibatnya,
kenaikan
harga
cenderung
tidak
menurunkan
permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
f. Tradisi Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa pun naiknya harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastic, tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic.
g. Mode Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila barang tersebut sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya
8
harga akan tetap dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastic demikian sebaliknya. h. Perubahan harga dan barang yang diminta Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga permintaan menjadi elastis. 3.
Pengertian Elastisitas Penawaran Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi apabila
satu atau hal yang lain berubah. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Dalam konsep ini hal – hal yang dapat mempengaruhi elastisitas : a)
Seberapa besar barang – barang yang menggantikan barang yang bersangkutan
b)
Seberapa besar dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang yang bersangkutan
c)
Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang bersangkutan
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive terhadap perubahan harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap perubahan harga. Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga turun) akan mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi. Ukuran kepekaan produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran. Elastisitas penawaran (Es) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang ditawarkan yang disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas penawaran sering diartikan sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun yang dimaksud
9
koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berkut.
Contoh: Ketika harga rambutan Rp. 2000,-/kg jumlah yang ditawarkan 50 kwintal. Ketika harga naik menjadi Rp. 4000,-/kg jumlah yang bisa ditawarkan hanya 60 kwintal. Hitunglah koefisien elastisitas penawarannya? Jawab : Diket : P1 = 2000 P2 = 4000 𝐸𝑠 =
Q1 Q2
= 50 = 60
(60 − 50) x 2000 (4000 − 2000) 𝑥 50
10 x 2000 2000 𝑥 50 20000 𝐸𝑠 = 100.000 𝐸𝑠 =
Es = 0,2
Koefisien elastisitas penawaran sebesar 0,2 termasuk jenis elastisitas penawaran Inelastis karena angka koefisiennya kurang dari 1 atau berada diantara 0 dan satu. Dalam perhitungan diatas terlihat Presentasi peubahan permintaan sebesar 20%, sedangkan persentase perubahan harga sebesar 100%. Jadi, persentase perubahan permintaan lebih kecil daripada persentase perubahan harga. Dengan kata lain, perubahan haga sebesar 100% ternyata hanya diikuti oleh perubahan penawaran kurang dari 100% yaitu hanya 20%. Dengan demikian,
10
elastisitas penawaran buah rambutan diatas tergolong penawaran Inelastis (tidak peka tehadap perubahan harga). Setelah memahami dengan baik penjelasan tadi, langkah selanjutnya adalah menyelesaikan pembagian sehingga diperoleh sebuah angka yang merupakan koefisien elastisitas penawaran rambutan sebesar 0,2. 4.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu : 1.
Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi. Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan
cenderung tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi : Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis. Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya. 2. Jangka waktu analisis. Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah: 1.
Immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode
waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap. Oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
11
2.
The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk
memungkinkan para produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb). Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis. 3.
The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi
perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis. Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis. Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu Stok persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada. 12
Kemudahan substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan. Kurva Elastisitas Penawaran
Penawaran Elastis, dikatakan elastis apabila persentase perubahan jumlah produk yang ditawarkan lebih dari persentase perubahan harga produk. Penawaran Inelastis, dikatakan inelastis jika persentase perubahan jumlah produk yang ditawarkan lebih kecil dari persentase peubahan harga produk.
13
Penawaran Uniter, persentase perubahan jumlah produk yang ditawarkan
sama dengan persentase perubahan harga poduk. Penawaran
Elastis
Sempurna,
walaupun
harga
tidak
mengalami
perubahan, penawaran mengalami perubahan sebesar X%. Penawaran Inelastis Sempurna, elastis yang bernilai nol, artinya berapun harganya jumlah produk yang ditawarkan tetap. 5.
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas penawarannya,
elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam yaitu: 1) Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0) Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlahyang ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0, meskipunΔP ada. Secara matematis %ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP.Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidakberpengaruh terhadap jumlah yang ditawarkan. Kasus penawaran inelastis dalam kenyataan agak sulit ditemui dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun ada biasanya pada produk/barangbarang hasil pertanian misalnya jumlah produksinya sudah tidak mungkin ditambah atau sulit ditambah walaupun harga terus-menerus menaik. Sebagai contoh nya yaitu jumlah penawaran kelapa di suatu daerah ketika musim kemarau sangat sedikit dan tergantung/dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga tinggi makajumlah yang ditawarkan tetap relatif terbatas. 2) Penawaran Inelastis (Es < 1) Penawaran Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain kalau persentase perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQs < %ΔP. Penawaran Inelastis atau sering disebut Penawaran yang tidak peka terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka perubahan penawarannya akan naik kurang dari 10%. Elatisitas penawaran kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang hasil pertanian, karena barang-barang produk pertanian tidak mudah untuk menambah atau mengurangi produksinya dalam jangka pendek.
14
3) Penawaran Elastis Uniter (Es = 1) Penawaran Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga. Jadi kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang ditawarkan juga akan berubah dalam hal ini akan turun sebesar 10%. Demikian juga kalau harga naik 10% maka jumlah barang yang dtawarkan akan naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP. Penawaran yang elastis uniter atau elastis proporsional atau Es tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.
4) Penawaran Elastis (Es > 1) Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami penurunan lebih dari 10%, dan sebaliknya kalau harga naik 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami kenaikkan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP. Penawaran yang elastis atau peka terhadap harga (Es >1) dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang hasil industri yang mudah ditambah atau dikurangi produksinya.
5) Penawaran Elastis Sempurna (Es = 0) Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang ditawarkan meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQs = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0. Secara matematis %ΔQs = Ada, %ΔP = 0.Kasus penawaran elastis sempurna terjadi pada bila penawaran suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau penawaran akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap, sehingga kurva penawarannya sejajar dengan sumbu X atau Q.
15
BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga. 2. Saran Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.
16
Daftar Rujukan https://id.pdfcoke.com/doc/196537215/Makalah-Elastisitas-Permintaan-Dan Penawaran https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chromeinstant&ion=1&espv=2&ie=U TF-8#q=kurva+permintaan+ http://masud.lecture.ub.ac.id/files/2012/07/06-Elastisitas-Permintaan-danPenawaran.pdf http://reskazahera19.blogspot.co.id/2015/12/makalah-elastisitas-permintaandan.html
17