BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Rahasia kedokteran atau rahasia medis, menjadi salah satu unsur terpenting dalam hubungannya antara dokter dengan pasien. Hal ini karena hubungan dokter dengan pasien merupakan hubungan berdasar kepercayaan, dimana hubungan ini pasien menaruh kepercayaan kepada dokternya yang juga tercatat dalam rekam medis, mungkin dalam sebagian besar masyarakat di indonesia tidak di persoalkan oleh karena sepanjang kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang diingikan telah di penuhi maka hal, yang lain tidak lagi menjadi persoalan. Namun demikian, hal ini merupakan salah satu masalah yang terjadi pada dokter pada umumnya. Di satu sisi dokter di haruskan menjaga rahasia pasiennya, disisi lain oleh karena faktor sosial budaya dimana satu orang anggota keluarga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu keluarga keseluruhan, maka jika seorang anggota keluarga sakit, akan juga menjadi persoalan bagi seluruh keluarga, sehingga semua anggota keluarga, saudara-saudara bahkan tetangganya pun dapat bertanya kepada dokter untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh pasien tersebut. Ketentuan yang mengatur rahasia medis dapat dijumpai pada lafal Sumpah Dokter yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1960 yang berbunyi: “Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan dan keilmuan saya”. Selain itu rahasia medis untuk wajib simpan juga diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 36 Tahun 2012 Pasal 4. Rahasia kedokteran merupakan hak pasien yang harus dihormati. Jika hal ini dilanggar maka akan timbul tanggung jawab hukum berupa sanksi bagi yang membukanya. Mengingat pentingnya rahasia kedokteran yang merupakan salah satu hak pasien tersebut, maka diaturlah hak atas rahasia medis ini dalam beberapa peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan, terutama dalam Undang-undang (UU) Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran (UU Praktek Kedokteran). Jaminan perlindungan atas rahasia medis ini bahkan diatur pula dalam ketentuan Undang-undang tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang menyebutkan bahwa informasi yang menyangkut data kesehatan seseorang merupakan informasi yang “dikecualikan” dalam jenis informasi publik. Beberapa kali kita dengar berita mengenai dokter yang harus melewati proses hukum karena membuka rahasia medis tanpa menimbang nilai etik, agama, sosial,
budaya, dan hukum yang berlaku. Padahal, sebagai seorang dokter, pengetahuan mengenai dasar bioetika dari rahasia medis adalah suatu kewajiban. Rahasia medis adalah hal yang harus dipegang teguh oleh seorang dokter dan diperlukan pengetahuan yang dalam mengenai nilai-nilai kerahasiaan tersebut untuk menghindari adanya kesalahan yang berujung pidana. Berdasarkan paparan diatas, jelas sekali bahwa rahasia medis sangat penting dalam hubungan antara dokter dengan pasiennya.
1.2 Tujuan Tujuan penyususnan makalah ini adalah guna membahas lebih dalam isu-isu etik, agama, social, budaya, dan hukum yang berkembang saat ini mengenai rahasia medis dan untuk memperdalam pengetahuan mahasiswa kedokteran tentang rahasia medis itu sendiri dan kaitannya dengan nilai-nilai tersebut.