Bab I-6.docx

  • Uploaded by: gisela meisin
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I-6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,416
  • Pages: 11
BAB I PENDAHULUAN

1.1

Analisis Situasi Sehubungan dengan Tri Darma Perguruan Tinggi khususnya darma ketiga yaitu

pengabdian

masyarakat

maka

Universitas

Mahasaraswati

melalui

LPPM

melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN) Reguler yang merupakan salah satu program kegiatan pengabdian masyarakat. Salah satu lokasi yang menjadi tempat pelaksanaannya adalah Pasar Seni Guwang, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. KKN-PPM ini melibatkan 29 peserta dan 3 orang dosen pembimbing serta Pihak Pengurus pasar, pemerintah desa dan masysrakat setempat. Pasar Seni Guwang sendiri merupakan sebuah destinasi wisata yang wajib bagi tiap pelancong di Bali. Jumlah pedagang disini ada sekitar lebih dari 691 pedagang yang terdiri dari pemilik dan penjaga toko. Pada kesempatan ini mahasiswa KKN-PPM melaksanakan beberapa program di Pasar Seni Guwang. Salah satu programnya adalah Pembuatan Garis Parkir untuk mempermudah dalam pengaturan parkir yang merupakan program dari bidang Sarana dan Prasarana. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, pedagang dan pengunjung yang datang memarkir sepeda dan mobilnya dengan sembarangan bahkan hingga menutupi pintu masuk pasar. Hal ini mengakibatkan parkiran di pasar ini terlihat sembrawut dan mengganggu para pengunjung lain yang ining masuk kedalam pasar. Untuk mengatasi masalah tersebut ada berberapa cara yang dapat dilakukan, salah satu diantaranya adalah dengan membuatkan garis parkir. Dengan dibuatnya garis

1

parkir ini diharapkan para pedagang dan pengunjung bisa parkir lebih rapi dan juga dapat membantu petugas parkir dalam mengatur parkir. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis sebagai mahasiswa KKN-PPM di Pasar Seni Guwang dan juga sebagai mahasiswa Teknik mengangkat pembuatan garis parkir sebagai laporan individu dengan judul “Analisa Efektifitas Garis Parkir Dalam Pengaturan Areal Parkir Pasar Seni Guwang”

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan observasi di lapangan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah cara merapikan areal parkir Pasar Seni Guwang yang Sembrawut? 2. Apakah dengan membuatkan garis parkir bisa membuat parkiran menjadi lebih rapi? 3. Apakah dengan membuatkan garis parkir dapat membantu petugas parkir dalam mengatur areal parkir?

2

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan Secara umum KKN Universitas Mahasaraswati Denpasar mempunyai empat tujuan, yaitu: 1.

Tujuan Umum a. Mahasiswa dapat mempelajari relevansi bidang ilmu yang dipelajarinya dengan kebutuhan masyarakat desa dan memperoleh pengalaman belajar yang berharga, melalui keterlibatannya dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan tentang budaya bali secara efektif. b. Mahasiswa dapat mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya mereka memberikan pemikiran-pemikiran untuk menumbuhkan dan mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader penerus bangsa. c. Supaya Universitas Mahasaraswati Denpasar dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang dapat berpikir praktis dan dapat menghayati kondisi masyarakat serta gerak dan permasalahannya yang komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pelatihan tari bali. d. Menjalin dan meningkatkan hubungan antara Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan Pemerintah Daerah, lembaga/instansi teknisasyarakat, sehingga Universitas Mahasaraswati dapat lebih berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang melestarikan budaya bali.

2.

Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus pelaksanaan KKN Universitas Mahasaraswati Denpasar adalah “ Menetapkan keberadaan Universitas Mahasaraswati Denpasar

3

di tengah-tengah masyarakat pedesaan dengan mengembangkan konsep kebersamaan dalam rangka menunjang pembangunan, terutama pembangunan di sektor pertanian dalam arti luas, kesehatan lingkungan masyarakat desa, pengkoperasian dan pembinaan generasi muda melalui Karang Taruna dan Kepramukaan” dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, dalam mempercepat proses pengentasan desa tertinggal, melalui pemberdayaan keluarga.

2.2 Manfaat Adapun manfaat yang penulis peroleh dengan adanya program ini adalah: a. Bagi Mahasiswa 

Memperoleh kesempatan untuk mempraktikan teori yang diperoleh di bangku kuliah.



Memperoleh pemahaman tentang kondisi nyata di lapangan.



Mendapat pengalaman baru tentang bagaimana cara melestarikan budaya bali

b. Bagi Anak anak desa kesiut Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu menambah wawasan anak anak desa kesiut dalam melestarikan budaya bali. Selain itu, dari program ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran

anak anak desa kesiut bahwa melestarikan

budaya bali itu sangat penting. c. Bagi desa/ masyarakat Dengan adanya program kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan tumbuh kembang anak anak khususnya di lingkungan desa kesiut dan mampu memotivasi anak anak desa kesiut menjadi lebih baik.

4

d.

Bagi universitas Dengan memberikan kontribusi dalam memperkenalkan nama universitas kepada

masyarakat luas sehingga dapat memberikan dampak positif kedepannya bagi Universitas Mahasaraswati Denpasar.

5

BAB III KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan, dapat dibuat kerangka penyelesaian sebagai berikut: 1. Pengumpulan data dengan observasi langsung dan Berkordinasi dengan pihak pengelola pasar dan pengelola parkir. 2. Membuat design garis parkir 3. Mencari pihak ketiga yang dapat mengerjakan garis parkir. 4. Negoisasi masalah harga dengan pihak ketiga agar tercapai harga yang diinginkan. 5. Mengawasi proses pembuatan garis parkir oleh pihak ketiga agar sesuai dengan design yang sudah dibuat. 6. Mengevaluasi efektifitas garis parkir di lapangan. 7. Kesimpulan.

6

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Sesuai dengan permasalahan yang telah disusun maka diperlukan suatu teknik atau metode khusus dalam menyelesaikan masalah tersebu. Mengetahui membludaknya jumlah kendaraan yang parkir dan kecilnya kesadaran para pengunjung dan pedagang dalam kerapian parkir, maka penulis mencoba untuk membantu dengan membuatkan garis parkir di areal parkir Pasar Seni Guwang. Agar tercapai hasil yang maksimal, maka saya selaku penulis sudah mensurvey ukuran areal parkir dan medisign denah garis parkir. Untuk ukuran parkir, penulis menggunakan acuan Satuan Ruang Parkir (SRP) yang dimana ukuran panjang dan lebarnya bisa di lihat di tabel di bawah ini :

Tabel 1. Dimensi Satuan Ruang Parkir (SRP)

Selain itu kami juga meminta bantuan kepada pihak ke-3 yang dalam hal ini adalah CV. CAHYA MAS yang sudah sering menangani proyek pembuatan garis. Baik garis parkir maupun garis jalan.

7

4.2

Khalayak Sasaran Pembuatan garis ini ditujukan kepada petugas parkir pasar seni guwang,

pengunjung pasar seni guwang, dan pedagang pasar seni guwang. Dengan adanya program ini diharapkan mampu merapikan areal parkir yang sebrawut dan memudahkan pihak parkir dalam mengatur parkiran. 4.3 Metode Yang Digunakan Setiap program pasti memiliki metode tersendiri tidak terkecuali program pembuatan garis parkir ini, dimana kami menggunakan metode borongan yang dimana diambil oleh CV. CAHYA MAS. Pembuatan garis parkir ini dilaksanakan pada:

Hari

: Kamis, 3 Agustus 2017

Waktu

: 18.00 WITA –selesai

Tempat

: Areal Parkir Pasar Seni Guwang

8

BAB V HASIL KEGIATAN

5.1 Evaluasi Akhir Dari kegiatan yang telah dilakukan, penulis melihat bahwa pengadaan garis parki mampu membuat areal parkir terlihat lebih rapi. Tidak ada lagi kendaraan yang parkir saling tumpang tindih. Selain itu petugas parkir merasa lebih dimudahkan dalam mengatur parkiran. Dengan adanya garis parkir ini para petugas tidak perlu memindahmindahkan kendaraan. Tapi sayang masih ada beberapa kendaraan yang parkir di luar garis parkir. Kendaraan yang parkir sembarangan ini didominasi oleh kendaraan yang dimiliki oleh pedagang pasar seni guwang. Hal ini menunjukan kurangnya kesadaran para pedagang untuk memarkir kendaraannya di tempat yang sudah disediakan. Selain itu volume kendaraan yang masuk ke pasar seni guwang sangatlah padat. Hal ini memicu para pengunjung atau pedagang yang tidak mendapat parkir untuk memarkir kendaraannya secara sembarangan. 5.2 Faktor Penghambat Hambatan yang dialami penulis dalam melakukan kegiatan ini adah: 1. Sulitnya mencari pihak ke-3 yang mau mengambil proyek pembuatan garis parkir ini. 2. Sangat sulit mencari harga borongan yang sesuai. 3. Ramainya areal parkir pada siang hari sehingga kegiatan pembuatan parkiran hanya bisa dilakukan pada malam hari. 4. Areal parkir sangat dekat dengan TPA yang membuat kegiatan pembuatan parkir sedikit terganggu.

9

5.3 Faktor Pendorong Adapun faktor pendorong yang penulis dapatkan selama melaksanakan program ini antara lain: 1. Dorongan dari pihak pasar untuk membuatkan garis parkir 2. Kegiatan ini sesuai dengan bidang pengetahuan penulis. 3. Dukungan dari teman-teman KKN-PPM.

10

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pada halaman sebelumnya penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pembuatan garis parkir ini sedikit banyak sudah membuktikan bahwa penulis mampu menerapkan pengetahuan yang di dapat di bangku kuliah di lapapangan. Melalui pembuatan garis parkir ini juga dapat membantu petugas parkir untuk mengatur parkiran dan juga membuat parkiran terlihat lebih rapi. Meski begitu, masih saja ada beberapa pedagang yang memarkir kendaraannya sembarangan. Hal ini merupakan akibat dari volume kendaraan yang tidak terkontrol. Dalam masalah ini penulis tidak bisa berbuat banyak. karena maslah volume kendaraan adalah masalah yang kompleks yang bahkan pemerintah sendiri belum mampu mengelolanya dengan baik. 6.2 Saran Hal yang paling mendasar agar tercapainya pariwisata Bali yang bersih, nyaman, dan berakarkan pada budaya adalah dengan membangun karakter masyarakat yang disiplin dan mengikuti aturan yang ada. Berdasarkan hal tersebut, penulis menyarankan agar kedepannya pemerintah mampu menyadarkan dan meningkatkan kedisiplinan masyarakat. Untuk masyarakat, terutama yang berbisnis dibidang pariwisata, marilah tingkatkan kualitas pariwisata Bali dengan mengikuti aturan atau awig-awig yang ada. Penulis juga berharap semoga kegiatan kami selama KKN di pasar seni guwang dapat berguna bagi pedagang dan pengurus di pasar seni guwang. Dan semoga tulisan ini juga mampu menjadi refrensi bagi para pembaca.

11

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab I-6.docx
April 2020 12
Mekanika Tanah Oleh
April 2020 14
Bab 1 2 3.docx
April 2020 11
Dasar-dasar Perencanan
April 2020 12
Struktur Beton 1.docx
April 2020 11