Bab I (2)

  • Uploaded by: dewie anggraeny
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I (2) as PDF for free.

More details

  • Words: 2,677
  • Pages: 11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta bertambahnya penduduk dan masyarakat, maka perlu adanya seorang perawat kesehatan yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakat. Tenaga keperawatan juga sebagai salah satu komponen utama pemberi layanan kesehatan kepada masyarakat, karena terkait langsung denganDALAM mutu PARTISIPASI FAKTOR KESEHATANFAKTOR KOGNITIF MEMODIFIKASI pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensi dan pendidikan yang MEMPROMOSIKAN PERILAKU dimilikinya. Tenaga keperawatan juga memiliki karakteristik yang khas PERSEPSI

dengan adanya pembenaran hukum yaitu diperkenannya melakukan intervensi keperawatan terhadap tubuh manusia dan lingkungannya dimana Karakteristik Pentingnya kesehatan apabila hal itu dilakukan oleh tenaga lain dapat digolongkan sebagai tindakan demografi

pidana. Proses Keperawatan adalah suatu entitas ilmiah dan humanistic melandasi suatu standard Dirasakan kontrol asuhan dan dilaksanakan berdasarkan keyakinan terhadap kesehatan Karakteristik

paradigma keperawatan. Sistematika proses keperawatan menjadi pola pikir biologis dan tindakan perawat yang terdiri dari pengkajian (assesment), perencanaan (termasuk

kriteria

Definisi kesehatan

keberhasilan),

implementasi

dan

evaluasi.

Proses

Kemungkinan perilaku keperawatan ini telah hampir diterapkan diseluruh pelayananterlibat kesehatan di Pengaruh dalam interpersonal mempromosikan Indonesia dengan penyesuaian dengan kondisi setempat. kesehatan Persepsi Keberhasilan 1.2 Rumusan Masalah diri 1. Bagaimanakah biografi dari Nola J. Pender? Faktor situasional 2. Bagaimana definisi dan konsep keperawatan Nola J. Pender? ? Isyarat tindakan

3.

Bagaimana bagan Health Promotion Model?

Status kesehatan yang 4.dirasakan Bagaimanakah asumsi keperawatan menurut Nola J. Pender?

5.

Faktor perilaku Bagaimankah sumber teoritis menurut Nola J. Pender?

6. yang Apa saja peranan dalam keperawatan menurut Nola J.Pender? Manfaat dirasakan kesehatan 1.3 Tujuan mempromosikan 1.perilaku Mengetahui biografi dari Nola J. Pender. 2. 3.

Megetahui definisi dan konsep keperawatan menurut Nola J. Pender. Mengetahui gambar bagan dari Health Promotion Model.

Hambatan yang dirasakan dengan perilaku kesehatanmempromosikan

1

4.

Mengetahui asumsi keperawatan menurut Nola J. Pender.

5.

Mengetahui sumber teoritis menurut Nola J.Pender.

6.

Mengetahui peranan dalam keperawatan menurut Nola J. Pender. BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Biografi dari Nola J. Pender Nola J. Pender dilahirkan pada tanggal 16 Agustus 1941 di Lansig, Michigan ketertarikan pada keperawatan bermula saat Nola J. Pender berusia 7 tahun, yaitu pada saat mengamati para perawat yang sedang memberi asuhan keperawatan pada bibinya di rumah sakit. Keinginannya untuk memberikan perawatan kepada orang lain dikembangkan melalui pengalaman dan pendidikan yang ia yakini sebagai profesi yang menolong orang lain. Pada tahun 1962, Beliau meraih gelar diploma keperawatan dan selanjutnya diterima bekerja di unit bedah RS Michigan. Tahun 1964, meraih gelar BSN di Universitas State Michigan di East Lansig, dan gelar MA pada bidang pertumbuhan dan perkembangan di Universitas Michigan di raih pada tahun 1965. Gelar Ph.D di bidang psikologi dan pendidikan diraih tahun 1969 dari Universitas North Westerndi Evanston Illinois. Pernihakannya dengan Albert Pender seorang asisten profesor di bidang bisnis dan ekonomi memberikan inspirasi menghasilkan sebuah tulisan tentang keperawatan dalam perpektif ekonomi. Tahun 1975, Dr. Pender mempublikasikan model konseptual kesehatan preventif. Dasar studinya adalah bagaimana individu membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka sendiri dalam konteks keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi faktor-faktor yang ditemukan dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang diperlukan individu dalam pencegahan penyakit. Pada tahun 1982, edisi pertama promosi kesehatan dalam praktek keperawatan dipublikasikan dengan konsep promosi optimal tentang kesehatan dan perlunya pencegahan penyakit. Model promosi kesehatan pertama kali diterbitkan tahun 1987 dan mengalami revisi tahun 1996. Dr Pender mengembangkan Model Promosi Kesehatan yang digunakan secara internasional untuk penelitian, pendidikan, dan latihan. 2

2.2 Definisi dan Konsep Keperawatan Konsep utama dan definisi yang disajikan ditemukan dalam model promosi kesehatan direvisi ( Nola J. Pender, 6 Mei 2004 ). Berikut ini adalah karakteristik individu dan pengalaman yang mempengaruhi tindakan kesehatan berikutnya ( N. pender, curriculum vitae, 2000). 1.

Perilaku sebelum terkait Frekuensi perilaku yang sama atau serupa di masa lalu. Efek langsung dan

tidak langsung pada kemungkinan terlibat dalam promosi kesehatan perilaku.  Faktor pribadi Dikategorikan sebagai biologis, psikologis, dan sosial budaya. Faktorfaktor ini merupakan prediksi dari perilaku tertentu dan dibentuk oleh sifat perilaku sasaran yang dipertimbangkan.  Faktor biologis pribadi Termasuk dalam faktor ini adalah variabel seperti usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, status pubertas, status menopause, kapasitas aerobik, kekuatan, kelincahan, atau keseimbangan.  Faktor psikoligis pribadi Faktor-faktor ini termasuk variabel seperti harga diri, motivasi diri, kompetensi pribadi, status kesehatan yang dirasakan, dan definisi kesehatan.  Faktor sosial budaya pribadi Faktor-faktor ini termasuk variabel seperti ras, budaya/kultural, pendidikan, dan status sosila ekonomi. Berikut ini adalah kognisi perilaku tertentu dan mempengaruhi yang dianggap signifikansi motivasi utama, dan 2.

variabel ini dimodifikasi melalui tindakan keperawatan (Pender, 1996). Manfaat tindakan yang dirasakan Manfaat yang dirasakan tindakan diantisipasi hasil positif yang akan

terjadi dari perilaku kesehatan. 3. Hambatan tindakan yang dirasakan Hambatan yang dirasakan untuk bertindak diantisipasi, membayangkan, atau blok nyata dan biaya pribadi melakukan suatu perilaku tertentu. 4.

Keberhasilan diri

3

keberhasilan diri adalah penilaian kemampuan pribadi untuk mengatur dan melaksanakan perilaku mempromosikan kesehatan. dirasakan pengaruh hambatan pikiran yang dirasakan untuk bertindak, sehingga keberhasilan 5.

tinggi dalam persepsi menurunkan hambatan terhadap kinerja perilaku. Kegiatan terkait mempengaruhi Berdampak aktivitas terkait menggambarkan perasaan subyektif positif atau negatif yang terjadi sebelum, selama, dan perilaku berikut berdasarkan sifat stimulus dari perilaku itu sendiri. mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan mempengaruhi di dalam pikiran, yang berarti semakin positif perasaan subyektif, perasaan yang lebih besar dari keberhasilan. Pada gilirannya, meningkatkan perasaan keberhasilan dapat menghasilkan pengaruh

lebih positif. 6. Pengaruh Interpersonal Pengaruh ini adalah kognisi tentang perilaku, keyakinan, atau sikap orang lain. Pengaruh antarpribadi termasuk norma (harapan orang lain yang signifikan), dukungan sosial (dorongan instrumental dan emosional), dan pemodelan (belajar melalui mengamati orang lain yang terlibat dalam perilaku tertentu). Sumber utama dari pengaruh interpersonal keluarga, teman 7.

sebaya, dan penyedia layanan kesehatan. Pengaruh Situasional Pengaruh situasional adalah persepsi pribadi dan kognisi dari situasi tertentu atau konteks yang dapat memfasilitasi atau menghambat perilaku. Mereka termasuk persepsi pilihan yang tersedia, karakteristik permintaan, dan fitur estetika lingkungan di mana diberikan kesehatan mempromosikan perilaku diusulkan untuk mengambil tempat. Pengaruh situasional mungkin memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung pada perilaku kesehatan. Berikut ini adalah keturunan langsung dari perilaku atau hasil perilaku. peristiwa perilaku dimulai dengan komitmen untuk bertindak kecuali ada permintaan yang tidak dapat bersaing beavoided atau preferensi bersaing yang tidak bisa beresisted (Nola J. Pender, Juli 19, 2000).

8.

9.

Komitmen untuk Rencana Aksi Komitmen ini menjelaskan konsep niat dan identifikasi strategi yang direncanakan yang mengarah pada pelaksanaan perilaku kesehatan. Tuntutan Persaingan Langsung dan Preferensi

4

Tuntutan bersaing adalah perilaku alternatif di mana individu memiliki kontrol rendah, karena ada kontinjensi lingkungan seperti kerja atau TANGGUNG JAWAB perawatan keluarga. preferensi bersaing adalah perilaku alternatif di mana individu melakukan kontrol yang relatif tinggi, seperti pilihan es crem atau apel untuk camilan. 10. Kesehatan Mempromosikan Perilaku Perilaku mempromosikan kesehatan merupakan titik akhir atau hasil tindakan diarahkan mencapai hasil kesehatan positif seperti optimal kesejahteraan, pemenuhan pribadi, dan hidup produktif. contoh perilaku kesehatan yang mempromosikan makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, mengelola stres, mendapatkan istirahat yang cukup dan pertumbuhan rohani, dan membangun hubungan yang positif. PARTICIPATION COGNITIVEMODIFYING 2.3 Gambar bagan Health Promotion Model PARTISIPASI DALAM FAKTOR FAKTOR KOGNITIF IN HEALTHPERCEPTUAL FACTORS 2 KESEHATANPRILAKU SPESIFIK SIFAT DAN PROMOTING FACTORPERSEPSI PENGETAHUAN &MEMODIFIKASI HASIL PERILAKU MEMPROMOSIKAN PENGALAMAN BEHAVIOUR PERILAKU SIKAP INDIVIDU INDIVIDUAL BEHAVIOR-SPECIFIC CHARACTERISTICS COGNITIONS AND Keuntungan dari AND EXPERIENCES tindakan yang di rasakan AFFECT Karakteristik Demographic Pentingnya kesehatan Importance of health demografi characteristics Perceived benefits of untuk action Penghambat

BEHAVIORAL OUTCOME

bertindak yg di rasakan

Dirasakan kontrol Perceived control of kesehatan Hubungan dengan health

prilaku sebelumnya

Perceived barriers to Biological Karakteristik action biologis characteristics

Kemajuan diri yang di rasakan

Prior related behavior Definition of health Definisi kesehatan

Perceived selfInterpersonal Pengaruh efficacy influences interpersonal

Tindakan terkait yg

Kebutuhan bersaing segera (kontrol rendah) &Kemungkinan plihan2 perilaku Likelihood of engaging (kontrol tinggi) terlibat dalam Immediate competing in health-promoting mempromosikan demands (low control) behaviors kesehatan and preferences

Perceived self-efficacy Persepsi self-efficacymempengaruhi Faktor pribadi; Komitmen pada Mandiri prilaku Activity-related affect Situational factors Faktor situasional biologis, psikologis, rencana tindakan promosi kesehatan tindakan CuesIsyarat to action sosial budaya (HPM) Personal factors : hub. Interpersonal Health promoting Commitment to a Statushealth kesehatan yang Perceived statusPengeruh biological,dirasakan (kalangan, kelompok, plan of action behavior psychological, provider), norma, dukungan Faktor perilaku factors sociocultural & modelBehavioral Interpersonal influences (family, peers, providers), Perceived of Manfaatbenefits yang dirasakan norms, support, models health-promoting kesehatan behaviors mempromosikan perilaku Pengaruh situasional; pilihan, sifat kebutuhan, estetika Situational influences : Perceived barriers to Hambatan yang dirasakan 5 options, demand health-promoting dengan perilaku characteristics aesthetics behaviors kesehatanmempromosikan BEFORE AFTER REVISED REVISED

2.4 Asumsi Umum Asumsi mencerminkan perspektif ilmu perilaku dan menekankan peran aktif dari pasien untuk mengelola perilaku kesehatan dengan memodifikasi konteks lingkungan. Dalam edisi ketiga buku Bher, promosi kesehatan dalam praktek keperawatan, Pender (1996) menyatakan, asumsi utama dari model promosi kesehatan sebagai berikut: 1. Manusia mencoba menciptakan kondisi agar mereka tetap hidup dan dapat mengekspresikan keunikannya. 2. Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk penilaian terhadap kemampuannya. 3. Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan mencoba mencapai keseirnbangan perubahan dari stabilitas. 4. Setiap individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya. 5. Individu dalam biopsikososial yang kompleks berinteraksi dengan lingkungannya secara terus menerus, menjelmakan lingkungan yang diubah secara terus menerus. 6. Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal yang berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya. 7. Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah penting untuk perubahan perilaku. 2.5 Sumber Teoritis Latar belakang Nola J. Pender dalam keperawatan, pembangunan manusia, psikologi eksperimental, dan pendidikan membimbingnya untuk menggunakan perspektif holistik keperawatan, psikologi sosial, dan teori belajar sebagai dasar untuk model promosi kesehatan. Model promosi kesehatan mengintegrasikan beberapa konstruksi. Pusat model promosi kesehatan adalah teori belajar sosial Albert Bandura (1977), yang menjelaskan pentingnya proses kognitif dalam perubahan perilaku. Teori 6

belajar sosial, sekarang berjudul teori kognitif sosial, meliputi keyakinan diri: atribusi diri, evaluasi diri, dan efekasi diri. Efekasi diri adalah membangun pusat dari model promosi kesehatan (Pender, 1996; pender et al, 2002) di samping itu, model nilai motivasi manusia yang bulu (1982) dijelaskan, ehich mendukung

perilaku

yang

rasional

dan

ekonomis,

penting

untuk

pengembangan model. model promosi kesehatan serupa dalam konstruksi dengan model kepercayaan kesehatan (Becker, 1974) namun tidak terbatas untuk menjelaskan perilaku penyakit-pencegahan. model deffers promosi kesehatan dari model kepercayaan kesehatan di bahwa model promosi kesehatan tidak termasuk rasa takut atau ancaman sumber motivasi untuk perilaku kesehatan. untuk alasan ini, model promosi kesehatan memperluas untuk mencakup perilaku untuk meningkatkan kesehatan dan berpotensi berlaku di seluruh rentang hidup (pender, 1996; Pender et al, 2002). HPM ( Health Promotion Model ) di dasarkan pada proposisi teoritis berikut : 1.

Perilaku sebelumnya dan memperoleh karakteristik yang di peroleh mempengaruhi kepercayaan dan perilaku untuk mempromosikan kesehatan.

2.

Orang berkomitmen untuk terlibat dalam perilaku dari mana mereka berasal.

3.

Hambatan yang dirasakan dapat menjadi menghambat komitmen untuk melakukan tindakan, suatu mediator perilaku sebagaimana perilaku pada kenyataanya.

4.

Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan untuk melakukan tindakan dan perbuatan dari perilaku.

5.

Pemanfaatan diri yang lebih besar akan menghasilkan hambatan yang dirasakan lebih sedikit untuk perilaku kesehatan tertentu.

6.

Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat menambah hasil positif.

7.

Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan perilaku, maka kemungkinan menambah komitmen untuk bertindak. Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model perilaku itu menarik.

8.

Manusia melakukan perubahan perilaku di mana mereka mengharapkan keuntungan yang bernilai bagi dirinya.

7

9.

Keluarga, teman sebaya, dan penyedia perawatan kesehatan merupakan sumber penting dari pengaruh interpersonal yang dapat meningkatkan atau menurunkan komitmen dan keterlibatan dalam perilaku promosi kesehatan.

10. Pengaruh situasional di lingkungan eksternal dapat menambah atau mengurangi komitmen atau partisipasi dalam perilaku promosi kesehatan. 11. Semakin besar komitmen untuk rencana spesifik tindakan, perilaku mempromosikan kesehatan lebih mungkin untuk dipertahankan dari waktu ke waktu. 12. Komitmen terhadap rencana tindakan cenderung kurang menghasilkan perilaku yang di inginkan ketika tuntutan bersaing di mana orang memiliki sedikit kontrol yang membutuhkan perhatian segera. 13. Komitmen terhadap rencana tindakan cenderung kurang menghasilkan perilaku yang di inginkan ketika tindakan lain yang lebih menarik dan dengan demikian lebih di sukai dari pada perilaku sasaran. 14. Orang dapat memodifikasi kognisi, afeksi, dan lingkungan interpersonal dan lingkungan fisik untuk menciptakan insentif bagi tindakan keshatan. 2.6 Penerimaan dalam Keperawatan 2.6.1 Praktek Kesehatan sebagai spesialisasi keperawatan telah tumbuh menonjol selama dekade terakhir. praktek klinis yang canggih saat ini mencakup pendidikan promosi kesehatan. profesional keperawatan menemukan HPM sangat relevan, karena berlaku di seluruh rentang kehidupan dan berguna dalam berbagai pengaturan. Kepentingan klinis dalam perilaku kesehatan merupakan pergeseran filosofis yang menekankan kulaitas hidup bersama menyelamatkan nyawa. di samping itu, ada beban keuangan, manusia, dan lingkungan terhadap masyarakat ketika individu tidak terlibat dalam pencegahan dan promosi kesehatan. HPM ( Health Promotion Model ) memberikan kontribusi solusi keperawatan untuk kebijakan kesehatan dan reformasi perawatan kesehatan dengan menyediakan sarana untuk di bawah-berdiri bagaimana konsumen dapat termotivasi untuk mencapai kesehatan pribadi. Temuan empiris masa

8

mendatang akan semakin penting bagi para perencana perawat penyediaan layanan kesehatan dan mereka yang memberikan perawatan.

2.6.2 Pendidikan HPM ( Health Promotion Model ) digunakan secara luas dalam pendidikan pascasarjana dan sedang digunakan semakin dalam pendidikan keperawatan sarjana di Amerika Serikat. Di masa lalu, promosi kesehatan sedang ditempatkan di belakang perawatan penyakit, HPM ( Health Promotion Model ) menyediakan paradigma untuk pengembangan instrumen. Kesehatan Mempromosikan Profil Gaya Hidup dan Latihan Manfaat Hambatan Skala ( surut) adalah dua contoh. Kedua instrumen ini berfungsi untuk menguji model dan model pengembangan lebih lanjut. Tujuan dari Promosi gaya kehidupan dalam kesehatan instrumen Profil adalah untuk mengukur kesehatan mempromosikan gaya hidup. Gaya hidup Promosi Kesehatan Profil II, revisi dari instrumen asli, digunakan dalam penelitian. Tanggung jawab kesehatan, aktivitas fisik, gizi, hubungan interpersonal, pertumbuhan rohani dan manajemen stres. Berarti dapat diturunkan untuk setiap subskala atau total rata-rata menandakan keseluruhan gaya hidup mempromosikan kesehatan. Instrumen ini memberikan penilaian kesehatan mempromosikan gaya hidup individu yang berguna untuk perawat klinis dalam mendukung pasien dan pendidikan. HPM ( Health Promotion Model ) mengidentifikasi faktor-faktor kognitif dan persepsi sebagai penentu utama perilaku oh mempromosikan kesehatan. Mengukur faktor-faktor kognitif dan persepsi dirasakan manfaatnya dan hambatan yang dirasakan untuk berolahraga. Semakin tinggi keseluruhan skor pada instrumen, semakin positif individu merasakan manfaat untuk latihan dalam kaitannya dengan hambatan untuk berolahraga. Mereka menyediakan sarana klinis yang berguna untuk mengevaluasi persepsi latihan. 2.6.3

Penelitian

Model promosi kesehatan adalah alat untuk melakukan penelitian. agenda penelitian pender dan peneliti agenda lainnya menguji ketepatan model empiris. banyak peneliti laporan menggunakan model ini sebagai 9

kerangka acuan. Profil gaya hidup yang berasal dari model Promosi Kesehatan,

sering

berfungsi

sebagai

definisi

operasional

untuk

memperomosikan perilaku kesehatan. model ini memiliki implikasi untuk sebuah aplikasi dengan menekankan pentingnya penilaian individu, faktor dipercaya untuk mempengaruhi perubahan perilaku kesehatan. 2.6.4

Perkembangan yang akan datang Model

terus

disempurnakan

dan

diuji

kekuatannya

untuk

menjelaskan hubungan antara faktor-faktor yang diyakini mempengaruhi perubahan dalam beragam perilaku kesehatan. Dukungan empiris yang cukup untuk variabel model tidak ada untuk beberapa perilaku untuk menjamin desain

dan

pelaksanaan

studi

intervensi

untuk

menguji

intervensi

keperawatan model berbasis. Beberapa studi ini menemukan bahwa situs intervensi peningkatan penggunaan perlindungan pendengaran pekerja sebesar 20% dibandingkan dengan kelompok tanpa intervensi, peningkatan statistik signifikan dari garis dasar. Studi intervensi lebih lanjut merupakan langkah berikutnya dalam penggunaan model untuk membangun ilmu keperawatan.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Nola J.Pender mempublikasikan Teori Health Promotion Model pertama kalinya pada tahun 1987. Health Promotion Model mempunyai arti yaitu bagaimana individu membuat keputusan tentang perawatan terhadap diri mereka sendiri atau sebuah proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali atas kesehatan mereka sendiri dan faktor-faktor penentunya, dan dengan demikian meningkatkan kesehatan mereka.

10

Namun gerakan untuk tanggung jawab yang lebih besar dan akuntabilitas untuk sukses melaksanakan praktek kesehatan pribadi memerlukan dukungan dari profesi keperawatan melalui pengembangan. Model promosi kesehatan berevolusi dari sebuah program penelitian substantif, terus memberikan arahan untuk praktek kesehatan yang lebih baik. model ini memandu penelitian lebih lanjut dalam berbagai populasi. Pender seorang kepemimpinan visioner terus mempengaruhi promosi kesehatan dalam bidang pendidikan, penelitian, dan kebijakan terkait. 3.2 Saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Daftar Pustaka Tomey, AM (2006). Nursing theorists and their work, 6th edition. St.Louis, Missouri:C.V .Mosby Company

11

Related Documents

Bab I-2.docx
June 2020 8
Bab I,2.docx
December 2019 15
Bab I (2)
October 2019 32
Bab I (2).docx
May 2020 16
Bab I-2 (routers)
May 2020 4

More Documents from ""

Sap Balita
August 2019 31
Bab I (2)
October 2019 32