8.6.4,3, Kuat Geser Baut Jika pelat mengalami fenomena tu mpu dan geser, maka pada baut juga dem ikian . Tetapi karena ukuran baut sudah tertentu , maU.i kerusakanakan terjadi lebih dahulu adalah gesen Oleh sebab I tu dalam perencanaan yang di evaluasi hanya kuat geser saja, yang unrelatif lebih lemah dibanding kuat tumpunya.Bentuk kerusakan geser yang dimaksud dapatdilihat padaGambar 8.76 berikut .
Gambar 8.76 Tipe kerusakan baut pada sambungan tipe geser (Wijaya 2011)
Gambar 8 . 7 6 memperlihatkan hasil uji sambungan tipe geser yang di tarik sampai putus (Wijaya2011]. Sambungan rusak, dimana baut mutu tinggi terbelah menjadi dua akibat gaya geser Hal yangmenjadi perhatian , meskipun dalam memperhitungkan kuat geser baut di hasilkan dari dua bidang geser, tetapi ketika terjadi kerusakan , cukup satu bidang geser saja yang gagal maka sambungan akan rusak . Perilaku kerusakan baut yang terjadi sifatnya tibatiba , mendadak , non-daktail , dan sebaiknya di hindari . Untuk itu pastikan bahwa kuat geser baut lebih besar dari mekanis melain. Rumus kuat baut persatu ( 1 ) bidang geser adalah RA = Fnv Ab .................................................................................................................................(13.1 AISC) Dimana Fnv adalah tegangan geser nominal baut sesuai Tabel 8.5 atau Tabel J3.2(AISC 2010). Ab adalah luas penampang baut , bagian berulir atau polos.tergantung tegangan geser. nominal yang dipakai