Laporan Praktikum Mekanika Tanah
BAB 2 UJI LAPANGAN
2.1
LANDASAN TEORI Tanah merupakan penopang segala bentuk kegiatan makhluk hidup di
bumi, khususnya manusia. Hal itu dikarenakan tanah mempunyai banyak sifat fisis yang berbeda. Sifat fisik tanah meliputi berat isi, angka pori, sudut geser, dan berat volume. Perlu dilakukan penyelidikan terhadap tanah untuk dapat mengetahui sifat tanah baik fisis maupun mekanis. Uji penyelidikan tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/ sifat tanah, mengetahui kekuatan lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan fondasi bangunan, jalan, kepadatan, dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosifitas tanah. Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui jenis fondasi yang akan digunakan untuk konstruksi bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan dibangun. Tahap awal penyelidikan tanah yaitu penyelidikan di lapangan. Penyelidikan tanah di lapangan dilakukan untuk mengetahui keadaan tanah, pengambilan data tanah, dan pengambilan sampel tanah yang diperlukan secara langsung di lapangan. Pengambilan sampel tanah pada uji lapangan sangat penting untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah lebih lanjut untuk diuji di laboratorium. Hasil analisis sifat-sifat tanah di laboratorium harus dapat menggambarkan keadaan sifat-sifat tanah di lapangan. Pengambilan sampel tanah dibagi menjadi dua, yaitu contoh tanah tidak terganggu (undisturb sample) dan contoh tanah terganggu (disturb sample). Undisturb sample adalah contoh tanah yang struktur asli tanah dan sifat atau karakteristiknya dijaga agar tetap seperti di lapangan tanpa gangguan, sedangkan 8 Kelompok 1
Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
disturb sample adalah contoh tanah yang sebagian atau seluruh struktur asli tanah telah terganggu, namun kadar airnya tetap dijaga. Umumnya tanah lempung mempunyai hambatan konus yang kecil akibat rendahnya kuat geser dan pengaruh tekanan air pori saat penetrasi. Overlap dapat saja terjadi antara pasir lepas dengan lempung yang overconsolidated. Perjalanan dari hambatan konus pada tanah pasir tidak mulus karena tanah mengalami keruntuhan gelincir dan kembali secara berselang-seling. Perubahan seperti itu lebih cepat pada tanah lempung sehingga profil hambatan konus kelihatannya lebih halus Pemeriksaan yang dilakukan dalam uji lapangan antara lain, sondir test, hand bor test, DCP test, CBR lapangan, dan sand cone test.
Kelompok 1
9 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.2
SONDIR TEST
2.2.1
Maksud Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kedalaman tanah keras
pada setiap kedalaman tertentu (qc = 150 kg/cm2 ), serta mengetahui perlawanan tanah terhadap tekanan ujung konus (hambatan pelekat), dan perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus.
2.2.2
Landasan Teori Tes sondir adalah salah satu survei lapangan yang berguna untuk
mengetahui letak lapisan tanah keras. Tes ini baik dilakukan pada lapisan tanah keras maupun lempung. Sondir tes ini mendapatkan nilai perlawanan penetrasi konus. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Nilai perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat dapat diketahui dalam pembacaan pada manometer. Komponen utama sondir adalah konus yang dimasukan kedalam tanah dengan cara ditekan. Pembacaan manometer dilakukan setiap kedalaman 20 cm, pada saat konus bergerak karena mengalami tekanan pada bagian ujung konus. Nilai yang penting diukur dari uji sondir adalah hambatan ujung konus (qc). Besarnya nilai ini seringkali menunjukkan identifikasi dari jenis tanah dan konsistensinya. Hambatan ujung jauh lebih besar pada tanah pasiran dari pada tanah berbutir halus. Pasir padat (dense) dan sangat padat (very dense), sondir ringan umumnya tidak dapat menembus lapisan.
Kelompok 1
10 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 2.1 Klasifikasi Tanah berdasarkan Hasil Sondir Hasil Sondir Klasifikasi qc Fs 6 0,15 - 0,4 Humus, lempung sangat lunak 0,2 Pasir kelanauan lepas, pasir sangat halus 6 - 10 0,2 - 0,6 Lempung lembek, lempung kelanauan 0,1 Kerikil lepas 0,1 - 0,4 Pasir lepas 10 - 30 0,4 - 0,8 Lempung atau lempung kelanauan 0,8 - 2 Lempung agak kenyal 1,5 Pasir kelanauan, pasir agak padat 30 - 60 1,0 - 3,0 Lempung atau lempung kelanauan kenyal 1,0 Kerikil kepasiran lepas Pasir padat, pasir kelanauan atau 60 -150 1,0 - 3,0 lempung padat dan lempung kelanauan 3,0 Lempung kerikilan kenyal 150 - 300 1,0 - 2,0
Pasir padat, pasir kerikilan, pasir kasar, pasir kelanauan sangat padat
Sumber: Buku Mekanika Tanah, Braja M. Das Jilid 1
Kelompok 1
11 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.2.3
Peralatan Peralatan yang digunakan dalam pengujian sondir kali ini adalah
sebagai berikut: 1.
Mesin sondir
2.
Stang sondir
3.
Mantle cone
4.
Friction cone
5.
Jangka spiral
6.
Ambang penekan
7.
Peralatan panjang
8.
Kunci inggris
9.
Cangkul
Gambar 2.1 Peralatan Pemeriksaan Sondir
Kelompok 1
12 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Keterangan Gambar 2.1: 1.
Gigi penekan
13.
Stang sondir
25.
Kop penarik
2.
Gigi cepat
14.
Kunci tiang
26.
Bikonus
3.
Gigi lambat
15.
Kaki sondir
4.
Tiang pelurus
16.
Jangkar spiral
5.
Rantai
17.
Stang dalam
6.
Setelan rantai
18.
Patent konus
7.
Engkol pemutar
19.
Lubang pengisian oli
8.
Ruang oli
20.
Piston
9.
Kunci tiang
21.
Oil seal
10.
Traker
22.
Ring penahan seal
11.
Manometer
23.
Mur penahan seal
12.
Ruang oli
24.
Kunci piston
2.2.4
Prosedur Percobaan Prosedur percobaan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan uji
sondir, antara lain: 1.
Melakukan persiapan alat sebelum melakukan uji sondir dengan cara: a.
Membuka baut penutup lubang pengisian oli dan membuka keran manometer, lalu memasang kunci piston pada ujung piston.
b.
Menekan berkali-kali kunci piston ke atas sampai oli keluar.
c.
Lubang pengisian oli tetap terbuka. Mengisi oli dari lubang pengisian sampai penuh setelah oli yang lama habis. Menggerakkan kunci piston naik turun secara perlahan untuk menghilangkan gelembung udara. Menutup kembali lubang pengisian tadi setelah tidak ada gelembung udara,
d.
Menutup salah satu keran manometer, menekan kunci piston pada alas rangka, memperhatikan kenaikan jarum manometer, menghentikan penekanan dan tahan (kunci) stang pemutar apabila jarum akan mencapai 25% ke maksimal manometer. Penurunan pada jarum
Kelompok 1
13 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
manometer
menandakan adanya kebocoran antara lain pada
sambungan-sambungan napel, baut penutup oli atau pada seal piston. Melakukan hal yang sama untuk manometer yang lainnya. e.
Memasang friction cone/ mantle cone pada drat stang sondir berikut stang dalamnya. Menempatkan stang sondir tersebut pada lubang pemusat pada rangka sondir tepat di bawah ruang oli, kemudian memasang kop penekan.
f.
Mendorong traker, pada posisi lubang terpotong lalu memutar engkol pemutar sampai menyentuh ujung atas stang sondir. Percobaan dan pengukuran siap dilakukan.
g.
Memberikan tanda pada tiang sondir tiap 20 cm dengan spidol untuk mengetahui saat dilakukan pembacaan manometer.
h.
Memutar kembali engkol pemutar sehingga patent friction cone/ mantle cone masuk ke dalam tanah. Memutar sedikit engkol pemutar dengan arah berlawanan setelah mencapai batas 20 cm, menarik traker ke depan dalam posisi lubang bulat.
i. 2.
Membuka keran yang menuju manometer 60 kg/cm2.
Membersihkan lokasi pekerjaan lalu memasang dua atau empat jangka spiral sesuai dengan kondisi tanah dengan jarak tertentu agar cocok dengan kaki sondir.
3.
Menjepit rangka sondir dengan ambang pada jangka tersebut, lalu mengatur posisi sondir agar tegak lurus, dengan cara mengendurkan kunci tiang samping lalu menggunakan waterpass untuk mengontrol.
4.
Memutar kembali engkol pemutar sehingga stang dalam tertekan ke dalam tanah dengan kecepatan 2 cm/detik. Stang dalam akan menekan piston lalu akan menekan oli didalamnya, tekanan yang terjadi akan terbaca pada manometer. Mantle cone hanya akan mengukur tahanan ujung konus (qc) sedangkan friction cone akan mengukur tahanan ujung konus dan gesekan dinding terhadap tanah.
Kelompok 1
14 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
5.
Menekan stang, mencatat angka penunjukkan pertama pada jarum manometer teruskan penekanan sampai jarum manometer bergerak yang kedua kalinya.
6.
Melakukan penekanan dengan hati-hati dan selalu mengamati jarum manometer. Menutup keran manometer tersebut bila diperkirakan tekanan akan melebihi kapasitas manometer, dan membuka keran manometer yang berkapasitas besar. Stang sondir jangan menyentuh piston karena dapat menyebabkan kelebihan tekanan secara drastis dan dapat merusak manometer.
7.
Memutar kembali engkol pemutar berlawanan arah lalu memindahkan posisi traker kembali menjadi posisi lubang terpotong. Melakukan penekanan kembali sejarak 20 cm berikutnya dan mengulang prosedur 4 dan 5.
8.
Menyambung stang sondir dengan terlebih dahulu menaikkan piston penekan setelah mencapai kedalaman 1 meter. Menggunakan kunci pipa untuk mengencangkannya.
9.
Penyelidikan dihentikan setelah mencapai kedalaman tanah keras (tahanan konus lebih besar dari 150 kg/cm2).
10.
Stang sondir yang sudah ditanam dapat dicabut kembali dengan cara sebagai berikut: a.
Memutar engkol pemutar agar piston penekan terangkat.
b.
Menarik traker pada posisi lubang terpotong.
c.
Mendorong traker pada posisi lubang terpotong.
d.
Memutar engkol pemutar sehingga stang sondir terangkat sampai stang sondir berikutnya terlihat.
e.
Menahan stang sondir bawah dengan kunci pipa agar rangkaian di bawahnya tidak jatuh.
f.
Melepaskan stang sondir bawah dengan kunci pipa yang lainnya.
g.
Mengulangi prosedur ini untuk stang sondir berikutnya.
Kelompok 1
15 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
11.
Melakukan perawatan setelah melaksanakan percobaan dengan cara: a.
Membersihkan stang sondir yang telah dipakai dari kotoran/ tanah yang melekat. Melumurinya dengan oli secukupnya setelah bersih, agar tidak berkarat.
b.
Membersihkan
patent
konus/
bikonus
yang
telah
dipakai.
Menggerakkan patent konus/ bikonus setelah dibersihkan dan memastikan tidak terjadi kemacetan. Kalau terjadi kemacetan, membuka rangkaian alat dan merendam dalam minyak tanah lalu menyikatnya dengan hati-hati. Melumuri dengan oli yang masih baru kemudian merangkainya lagi sehingga gerakkannya tidak ada yang terhambat. c.
Menambahkan stempet pada gigi penggerak mesin sondir bagian atas bila sudah kering.
d.
Melumasi seluruh bagian yang bergerak/ bergesekkan secara berkala.
e.
Membuka ruang oli bila terjadi kebocoran oli, dan periksa oil seal didalamnya. Segera mengganti oil seal dengan yang baru bila sobek.
Kelompok 1
16 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 2.2 Bikonus Keterangan Gambar 2.2: Posisi A Stang sondir menekan bikonus sampai kedalaman tertentu, stang dalam (plunger) belum ditekan (belum ada pengukuran). Posisi B Stang dalam ditekan masuk sedalam 4 cm, ujung bikonus menembus lapisan tanah. Tahanan konus diukur oleh manometer dengan perantaraan stang dalam. Posisi C Stang dalam ditekan terus, ujung bikonus dan dinding gesek bergerak bersamasama menembus lapisan tanah. Jumlah tahanan konus dan hambatan pelekat diukur oleh manometer dengan perantaraan stang dalam. Posisi D Stang sondir ditekan kembali, ujung bikonus dan dinding gesek bergabung lagi. Bikonus siap melakukan penetrasi untuk pengukuran pada kedalaman selanjutnya.
Kelompok 1
17 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.2.5
Perhitungan Adapun perhitungan yang didapatkan dari uji sondir ini adalah
sebagai berikut: 1.
2.
Dimensi alat bikonus: a.
Diameter ujung bikonus
(Dc)
= 3,560 cm
b.
Diameter selimut geser
(Dg)
= 3,560 cm
c.
Tinggi selimut geser
(hg)
= 13,300 cm
(qc)
= 43,000 kg/cm2
Hasil pengukuran: a.
Tekanan konus
b.
Jumlah perlawanan/ hambatan (JH)
3.
Kedalaman
4.
Luas potongan melintang bikonus
= 46,000 kg/cm2 = 1180,000 cm
(Ac)
= ¼ π Dc2 = ¼ ×3,140 3,5602 = 9,949 cm2
Gaya geser yang bekerja
(P)
= Ac (JH – qc) = 9,949 (46,000 – 43,000) = 29,847 kg/cm2
5.
Luas selimut geser
(Ag)
=π
Dg hg
= 3,140
3,560
13,300
= 148,673 cm2 6.
Hambatan pelekat
(HP)
= 20 p
Ag
=
5 D (JH q ) c
c
h
g
Faktor pembacaan (pembacaan tiap penurunan 20 cm) Untuk harga
Kelompok 1
Dc
= Dg = D
Hg
= 13,300 cm
18 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Maka,
HP
=
5 D (JH q c ) 13,300
=
5 3,560 (46,000 43,000) 13,300
= 4,015 kg/cm 7.
Jumlah hambatan pelekat
(JHP) = ΣHP = 4,015 + 453,699 = 457,714 kg/cm
8.
Hambatan setempat
Untuk harga
Maka,
(HS)
=
P Ac (JH q c ) = A g Ag
=
D c (JH q c ) 4 hg
Dc
= Dg = D
hg
= 13,300 cm
HS
=
D (JH q c ) 53,200
=
3,560 (46,000 43,000) 53,200
= 0,201 kg/cm2
Kelompok 1
19 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.2.6
Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan sondir dilakukan di Lapangan Parkir Kampus F2,
Universitas Gunadarma, Jalan Rumbut, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Sampel yang digunakan diperoleh dari Lapangan Parkir Kampus F2, Universitas Gunadarma, Jalan Rumbut, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan pada modul praktikum mekanika tanah tahun 2017 dengan mengacu pada SNI 2827:2008 tentang cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Kelompok 1
20 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 1
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Sondir
Tanggal Pemeriksaan : 3 Juli 2017
Tabel 2.2 Hasil Pemeriksaan Sondir qc Jumlah Perlawanan Hambatan JHP Hambatan Kedalaman Perlawanan Gesek Setempat s d Pelekat d 2 2 2 (cm) (kg/cm) (kg/cm) (kg/cm2 ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 20,000 21,000 21,000 0,000 0,000 0,000 0,000 40,000 24,000 30,000 6,000 8,030 8,030 0,402 60,000 20,000 25,000 5,000 6,692 14,722 0,335 80,000 21,000 25,000 4,000 5,353 20,075 0,268 100,000 21,000 25,000 4,000 5,353 25,429 0,268 120,000 24,000 25,000 1,000 1,338 26,767 0,067 140,000 24,000 26,000 2,000 2,677 29,444 0,134 160,000 28,000 31,000 3,000 4,015 33,459 0,201 180,000 24,000 26,000 2,000 2,677 36,135 0,134 200,000 24,000 27,000 3,000 4,015 40,150 0,201 220,000 29,000 31,000 2,000 2,677 42,827 0,134 240,000 29,000 31,000 2,000 2,677 45,504 0,134 260,000 24,000 29,000 5,000 6,692 52,195 0,335 280,000 24,000 29,000 5,000 6,692 58,887 0,335 300,000 31,000 35,000 4,000 5,353 64,241 0,268 320,000 35,000 40,000 5,000 6,692 70,932 0,335 340,000 32,000 39,000 7,000 9,368 80,301 0,468 360,000 25,000 33,000 8,000 10,707 91,008 0,535 380,000 25,000 34,000 9,000 12,045 103,053 0,602 400,000 26,000 34,000 8,000 10,707 113,759 0,535 420,000 27,000 35,000 8,000 10,707 124,466 0,535 440,000 29,000 37,000 8,000 10,707 135,173 0,535
Kelompok 1
21 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 2
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Sondir
Tanggal Pemeriksaan : 3 Juli 2017
Tabel 2.2 Hasil Pemeriksaan Sondir (Lanjutan) qc Jumlah Perlawanan Hambatan JHP Hambatan Kedalaman Perlawanan Gesek Setempat s d Pelekat d 2 2 2 (cm) (kg/cm) (kg/cm) (kg/cm2 ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) 460,000 29,000 40,000 11,000 14,722 149,895 0,736 480,000 29,000 45,000 16,000 21,414 171,308 1,071 500,000 30,000 40,000 10,000 13,383 184,692 0,669 520,000 31,000 40,000 9,000 12,045 196,737 0,602 540,000 30,000 39,000 9,000 12,045 208,782 0,602 560,000 30,000 39,000 9,000 12,045 220,827 0,602 580,000 30,000 38,000 8,000 10,707 231,534 0,535 600,000 30,000 36,000 6,000 8,030 239,564 0,402 620,000 30,000 39,000 9,000 12,045 251,609 0,602 640,000 32,000 39,000 7,000 9,368 260,977 0,468 660,000 33,000 37,000 4,000 5,353 266,331 0,268 680,000 32,000 35,000 3,000 4,015 270,346 0,201 700,000 32,000 35,000 3,000 4,015 274,361 0,201 720,000 21,000 25,000 4,000 5,353 279,714 0,268 740,000 25,000 27,000 2,000 2,677 282,391 0,134 760,000 25,000 29,000 4,000 5,353 287,744 0,268 780,000 25,000 29,000 4,000 5,353 293,098 0,268 800,000 25,000 29,000 4,000 5,353 298,451 0,268 820,000 29,000 35,000 6,000 8,030 306,481 0,402 840,000 29,000 33,000 4,000 5,353 311,835 0,268 860,000 26,000 35,000 9,000 12,045 323,880 0,602 880,000 26,000 35,000 9,000 12,045 335,925 0,602 900,000 26,000 35,000 9,000 12,045 347,970 0,602
Kelompok 1
22 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 3
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Sondir
Tanggal Pemeriksaan : 3 Juli 2017
Tabel 2.2 Hasil Pemeriksaan Sondir (Lanjutan) qc Jumlah Perlawanan Hambatan JHP Hambatan Kedalaman Perlawanan Gesek Setempat s d Pelekat d 2 2 2 (cm) (kg/cm) (kg/cm) (kg/cm2 ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) 920,000 27,000 34,000 7,000 9,368 357,338 0,468 940,000 30,000 35,000 5,000 6,692 364,030 0,335 960,000 35,000 38,000 3,000 4,015 368,045 0,201 980,000 32,000 44,000 12,000 16,060 384,105 0,803 1000,000 29,000 34,000 5,000 6,692 390,797 0,335 1020,000 35,000 40,000 5,000 6,692 397,489 0,335 1040,000 25,000 27,000 2,000 2,677 400,165 0,134 1060,000 27,000 31,000 4,000 5,353 405,519 0,268 1080,000 30,000 32,000 2,000 2,677 408,195 0,134 1100,000 34,000 41,000 7,000 9,368 417,564 0,468 1120,000 38,000 45,000 7,000 9,368 426,932 0,468 1140,000 26,000 37,000 11,000 14,722 441,654 0,736 1160,000 36,000 45,000 9,000 12,045 453,699 0,602 1180,000 43,000 46,000 3,000 4,015 457,714 0,201 1200,000 40,000 52,000 12,000 16,060 473,774 0,803 1220,000 38,000 45,000 7,000 9,368 483,143 0,468 1240,000 36,000 44,000 8,000 10,707 493,850 0,535 1260,000 37,000 42,000 5,000 6,692 500,541 0,335 1280,000 30,000 32,000 2,000 2,677 503,218 0,134 1300,000 30,000 33,000 3,000 4,015 507,233 0,201 1320,000 30,000 32,000 2,000 2,677 509,910 0,134 1340,000 36,000 32,000 -4,000 -5,353 504,556 -0,268
Kelompok 1
23 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 4
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Sondir
Tanggal Pemeriksaan : 3 Juli 2017
Tabel 2.2 Hasil Pemeriksaan Sondir (Lanjutan) qc Jumlah Perlawanan Hambatan JHP Hambatan Kedalaman Perlawanan Gesek Setempat s d Pelekat d 2 2 2 (cm) (kg/cm) (kg/cm) (kg/cm2 ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) 1360,000 36,000 39,000 3,000 4,015 508,571 0,201 1380,000 34,000 42,000 8,000 10,707 519,278 0,535 1400,000 30,000 43,000 13,000 17,398 536,677 0,870 1420,000 36,000 41,000 5,000 6,692 543,368 0,335 1440,000 32,000 48,000 16,000 21,414 564,782 1,071 1460,000 32,000 35,000 3,000 4,015 568,797 0,201 1480,000 32,000 35,000 3,000 4,015 572,812 0,201 1500,000 32,000 36,000 4,000 5,353 578,165 0,268 1520,000 31,000 34,000 3,000 4,015 582,180 0,201 1540,000 30,000 34,000 4,000 5,353 587,534 0,268 1560,000 36,000 50,000 14,000 18,737 606,271 0,937 1580,000 33,000 35,000 2,000 2,677 608,947 0,134 1600,000 33,000 39,000 6,000 8,030 616,977 0,402 1620,000 32,000 38,000 6,000 8,030 625,008 0,402 1640,000 32,000 36,000 4,000 5,353 630,361 0,268 1660,000 33,000 35,000 2,000 2,677 633,038 0,134 1680,000 31,000 35,000 4,000 5,353 638,391 0,268 1700,000 32,000 35,000 3,000 4,015 642,406 0,201 1720,000 35,000 40,000 5,000 6,692 649,098 0,335 1740,000 37,000 39,000 2,000 2,677 651,774 0,134 1760,000 35,000 40,000 5,000 6,692 658,466 0,335 1780,000 32,000 39,000 7,000 9,368 667,835 0,468 1800,000 30,000 40,000 10,000 13,383 681,218 0,669
Kelompok 1
24 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 5
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Sondir
Tanggal Pemeriksaan : 3 Juli 2017
Kedalaman (m)
Tahanan Konus (kg/cm2) 0,000 0,000 200,000 400,000 600,000 800,000 1000,000 1200,000 1400,000 1600,000 1800,000 2000,000 0,000
200,000
400,000
600,000
800,000
200,000
400,000
600,000
800,000
Jumlah hambatan pelekat (kg/cm) qc vs kedalaman
JHP vs Kedalaman
Gambar 2.3 Grafik Pemeriksaan Sondir
Kelompok 1
25 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.2.7
Kesimpulan dan Analisis Tekanan konus maksimum yang didapatkan adalah 43,000 kg/cm2
pada kedalaman 1180,000 cm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah yang diuji tidak sampai pada tanah keras dan tergolong tanah rendah dalam kepadatannya, karena untuk mencapai tanah keras akan didapatkan nilai q c 150,000 kg/cm2. Berdasarkan Tabel 2.1 klasifikasi tanah dengan q c maksimum sesuai dengan pemeriksaan saat di lapangan termasuk ke dalam pasir kelanauan/ pasir agak padat jika diperoleh Fs sebesar 1,500 dan lempung/ lempung kelanauan kenyal jika diperoleh Fs sebesar 1,000 - 3,000.
Kelompok 1
26 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.3
HAND BOR TEST
2.3.1
Maksud Percobaan pengeboran dilakukan untuk mengambil sampel tanah dari
berbagai kedalaman lapisan tanah. Percobaan ini biasanya dilakukan di samping lubang sondir agar didapatkan nilai korelasi antara kekuatan tanah dengan jenis tanah yang dikandungnya. Kedalaman maksimum yang dapat diperoleh uji bor tangan adalah 10 meter dan hanya untuk jenis tanah lunak.
2.3.2
Landasan Teori Pengeboran tanah di lapangan adalah cara yang paling akurat dalam
mendapatkan data tanah untuk perencanaan fondasi bangunan, penyelidikan dapat dilakukan dengan cara menggali lubang percobaan (trial-pit), pengeboran, dan pengujian langsung di lapangan (in-situ test). Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam penyelidikan tanah yang berguna untuk mengetahui kondisi lapisan tanah dan sifat-sifat teknisnya, diantaranya: 1.
Lubang percobaan (trial-pit)
2.
Bor tangan (hand auger)
3.
Bor cuci (wash boring)
4.
Penyelidikan dengan pencucian (wash probing)
5.
Bor putar (rotary drill) Penyelidikan tanah dengan metode pengeboran ini bertujuan untuk
mengambil sampel tanah asli (undisturbed sample) dan sampel tanah tidak asli (disturbed sample), sehingga dapat diidentifikasi jenis-jenis lapisan tanah pada setiap kedalaman tanah tertentu, apakah tanah tersebut berjenis pasir, lanau, lempung, atau berupa gabungan dari beberapa jenis-jenis tanah tersebut.
Kelompok 1
27 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.3.3
Peralatan Peralatan yang digunakan dalam percobaan bor tangan (hand bor)
antara lain adalah: 1.
Driling rod (stang bor)
2.
Iwan type auger (bor iwan)
3.
T-pice (pemutar)
4.
Turning rod (stang pemutar)
5.
Sampling tube (tabung sampel)
6.
Rod head (kepala penumbuk)
7.
Allen key (kunci L)
8.
Hammer (palu)
9.
Stell wire brush (sikat baja)
10.
Sample extruder (pengeluar contoh)
11.
Mixing bowl (cawan alumunium)
12.
Sample can (plastik)
Gambar 2.4 Bagian-bagian Alat Hand Bor
Kelompok 1
28 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Keterangan Gambar 2.4: 1.
Stang engkol pemutar
2.
T-stuck pemutar
3.
Stang bor
4.
Iwan auger
5.
Palu
6.
Kepala penumbuk
7.
Tube adaptor
8.
Tabung Sampel
2.3.4
Prosedur Percobaan Prinsip kerja dan prosedur percobaan bor tangan (hand bor) yang
harus dilakukan adalah: 1.
Memasang bor iwan (untuk tanah lunak) atau bor pahat (untuk tanah keras) pada stang bor lalu memasang pemutarnya.
2.
Membersihkan daerah sekitar lubang yang akan dibor kemudian menekan auger ke dalam tanah sambil diputar, setelah contoh tanah mengisi auger sampai penuh kemudian mengangkatnya sambil diputar ke arah sebaliknya dengan hati-hati.
3.
Mengeluarkan sampel tanah dari dalam bor iwan untuk dibuat deskripsi jenis tanah dan bahan yang terkandungnya.
4.
Mengulangi prosedur 2 dan 3 sampai kedalaman yang diinginkan. Sampel tanah yang didapat adalah sampel tanah yang tidak asli (disturbed sample), hanya digunakan untuk keperluan klasifikasi dan deskripsi tanah.
5.
Menggunakan tabung sampel untuk mendapatkan contoh tanah asli (undisturbed sample). Mengganti auger yang tadi digunakan dengan tabung sampel yang telah disambung dengan soket. Memasukkan ke dalam lubang yang telah terbentuk. Menekan tabung sampel perlahan-lahan sampai masuk sedalam 40 cm, bila tanah cukup lunak kemudian memutarnya satu kali untuk melepaskan atau memotong sampel tanah pada dasar tabung
Kelompok 1
29 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
kemudian diangkat. memukul secara perlahan dengan menggunakan palu, bila tanahnya cukup keras sehingga tabung bisa ditekan masuk. 6.
Melepaskan soket setelah mendapatkan sampel tanah asli dalam tabung, lalu membersihkan dinding luar tabung kemudian memasukkan tabung beserta contoh tanah ke dalam plastik dan mengikatnya dengan kuat agar sampel tanah terlindung dari pengaruh sekitarnya.
7.
Menuliskan label yang berisi nomor titik bor tabung sampel, kedalaman, bagian atas/ bawah, tanggal pengambilan sampel, dan sebagainya.
8.
Memasukkan kembali sampel tanah asli ini ke dalam tabung pelindung terutama bila tempat pemeriksaan/ laboratorium cukup jauh dari tempat pengeboran.
9.
Perawatan untuk alat hand bor dilakukan sebagai berikut: a.
Membersihkan mata bor dan stang setelah selesai melakukan percobaan pengeboran, lalu melumuri pelumas secukupnya pada bagian mata bor untuk menghindari karat.
b.
Tabung contoh harus dalam keadaan bersih sebelum dipakai untuk percobaan, dan memberi pelumas pada bagian dalamnya sehingga tanah dapat masuk maupun keluar dengan mudah.
2.3.5
Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan hand bor dilakukan di Lapangan Parkir Kampus F2,
Universitas Gunadarma, Jalan Rumbut, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan pada modul praktikum mekanika tanah tahun 2017. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, 2.7, dan 2.8.
Kelompok 1
30 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 6
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Hand Bor
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017 Tabel 2.3 Hasil Pemeriksaan Hand Bor Titik 1 Titik
Kedalaman (cm) 0 - 20
Deskripsi Tanah kasar, tidak berbau, cokelat, tidak berbekas
20 - 40 Titik 1 40 - 60 60 - 100 Nomor Titik Muka air tanah Kedalaman
Kelompok 1
tidak berbekas, tidak berbau, lembab, halus, cokelat tabung sampel 1
:1 : Belum ditemukan : 100 cm
31 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 7
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Hand Bor
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017 Tabel 2.4 Hasil Pemeriksaan Hand Bor Titik 2 Titik
Kedalaman (cm) 0 - 20 20 - 40
Titik 2 40 - 60 60 - 100
Nomor Titik Muka air tanah Kedalaman
Kelompok 1
Deskripsi Tanah tidak berbau, sedikit berbekas, kering, kasar, cokelat pekat lembab, tidak berbau, sedikit keras, kasar, cokelat cokelat pekat, lembab, halus, berbekas, tidak berbau tabung sampel 2
:2 : Belum ditemukan : 100 cm
32 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 8
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Hand Bor
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Tabel 2.5 Hasil Pemeriksaan Hand Bor Titik 3 Titik
Kedalaman (cm) 0 - 20
Titik 3
20 - 40 40 - 60 60 - 100 Nomor Titik Muka air tanah Kedalaman
Kelompok 1
Deskripsi Tanah tidak berbau, kasar, lembab, tidak berbekas, cokelat pekat lembab, tidak berbau, halus, berbekas, cokelat pekat lembab, tidak berbau, bekas, cokelat pekat, halus tabung sampel 3 :3 : Belum ditemukan : 100 cm
33 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 9
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Hand Bor
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Tabel 2.6 Boring Log Titik 1 Kedalaman (cm)
0 - 20
Deskripsi Tanah
Perubahan Tanah
kasar, tidak berbau, cokelat, tidak berbekas
20 - 40
40 - 60
60 - 100
Kelompok 1
tidak berbekas, tidak berbau, lembab, halus, cokelat tabung sampel 1
34 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 10
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Hand Bor
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Tabel 2.7 Boring Log Titik 2 Kedalaman (cm)
0 - 20
20 - 40
40 - 60
60 - 100
Kelompok 1
Deskripsi Tanah
Perubahan Tanah
tidak berbau, sedikit berbekas, kering, kasar, cokelat pekat lembab, tidak berbau, sedikit keras, kasar, cokelat cokelat pekat, lembab, halus, berbekas, tidak berbau tabung sampel 2
35 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 11
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Hand Bor
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Tabel 2.8 Boring Log Titik 3 Kedalaman (cm)
0 - 20
20 - 40
40 - 60
60 - 100
Kelompok 1
Deskripsi Tanah
Perubahan Tanah
tidak berbau, kasar, lembab, tidak berbekas, cokelat pekat lembab, tidak berbau, halus, berbekas, cokelat pekat lembab, tidak berbau, bekas, cokelat pekat, halus tabung sampel 3
36 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.3.6
Kesimpulan dan Analisis Berdasarkan hasil pengujian hand bor, diketahui bahwa semakin
dalam pengeboran warnanya semakin kemerahan, teksturnya semakin halus dan keadaan tanahnya semakin lembab. Kedalaman 0 - 20 cm, tanahnya tidak berbau, kasar, lembab, tidak berbekas, cokelat pekat. Kedalaman 20 - 40 cm, tanahnya tidak berbau, halus, lembab, berbekas, cokelat pekat. Kedalaman 40 - 60 cm, tanahnya lembab, tidak berbau, bekas, cokelat pekat, halus. Tabung berisi sampel dari hasil hand bor dikeluarkan menggunakan extruder dan diuji hasilnya di laboratorium untuk mendapatkan parameter dan karakteristik tanah tersebut. Tanah yang mengandung banyak bahan organik (tanah padat) adalah tanah yang mudah digenggam oleh tangan.
Kelompok 1
37 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.4
DCP TEST
2.4.1
Maksud Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR (California
Bearing Ratio) subgrade, subbase, atau base coarse suatu sistem perkerasan, dilakukan secara tepat dan praktis sebagai pekerjaan quality control pembuatan jalan.
2.4.2
Landasan Teori Pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP) dikembangkan oleh
TRL (Transport and Road Research Laboratory), Crowthorne, Inggris. Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR (California Bearing Ratio) tanah dasar, timbunan, dan suatu sistem perkerasan. Pengujian ini akan memberikan data kekuatan tanah sampai kedalaman kurang lebih 70 cm di bawah permukaan lapisan tanah yang ada pada permukaan tanah dasar. Pengujian ini dilakukan dengan mencatat data masuknya konus dengan dimensi dan sudut tertentu ke dalam tanah untuk setiap tumbukan dari palu dengan berat dan tinggi jatuh tertentu. Korelasi antara banyaknya tumbukan dari penetrasi ujung konus alat DCP kedalam tanah akan memberikan gambaran kekuatan tanah dasar pada titiktitik tertentu. Pengujian dengan alat DCP ini pada dasarnya untuk mengetahui daya dukung tanah yang dinyatakan dalam nilai CBR. Nilai CBR digunakan untuk parameter desain konstruksi jalan dalam menentukan besarnya kekuatan tanah dasar. Perencana dapat menentukan sistem perkerasan yang tepat untuk membuat konstruksi jalan dengan mengetahui kekuatan tanah dasar. Alat Cone Penetrometer (CP) dilengkapi dengan proving ring dan arloji pembacaan, sedangkan pada DCP adalah melalui ukuran (satuan) dengan menggunakan mistar percobaan. Alat DCP dipakai pada pekerjaan tanah karena mudah dipindahkan ke semua titik yang diperlukan. Pengujian dilaksanakan dengan mencatat jumlah tumbukan dan penetrasi dari konus yang tertanam pada tanah atau lapisan fondasi.
Kelompok 1
38 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 2.9 Klasifikasi Tanah berdasarkan Nilai CBR Menurut Foundation Retaining and Earth Structure CBR (%)
Description
Uses
0-4
Very poor
Subgrade
4-7
Poor
Subgrade
7 - 15
Fair
Subbase
15 - 40
Good
Base of subbase
> 40
Excellent
Base
Sumber: Yulvi Zaika, 2013
2.4.3
Peralatan Peralatan yang digunakan dalam uji lapangan DCP test adalah sebagai
berikut: 1.
Alat DCP
2.
Kantong alat
3.
Konus
4.
Mistar
Gambar 2.5 Peralatan Pemeriksaan DCP
Kelompok 1
39 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 2.6 Bagian dari Penetrometer Konus Dinamis (DCP) 2.4.4
Prosedur Percobaan Prosedur percobaan pada uji dynamic cone penetrometer adalah
sebagai berikut: 1.
Meletakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan yang akan diuji.
Kelompok 1
40 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.
Memegang alat yang sudah terpasang pada posisi tegak lurus (vertikal) di atas permukaan yang rata dan stabil, kemudian mencatat pembacaan awal mistar pengukur kedalaman.
3.
Mencatat jumlah tumbukan dengan cara: a.
Mengangkat penumbuk pada tangkai bagian dengan hati-hati sehingga menyentuh batas pegangan.
b.
Melepaskan penumbuk sehingga jatuh bebas dan tertahan pada landasan.
c.
Mengulangi langkah di atas, mencatat jumlah tumbukan, dan kedalaman pada formulir.
4.
Langkah-langkah setelah pengujian: a.
Menyiapkan peralatan agar dapat diangkat atau dicabut ke atas.
b.
Mengangkat penumbuk dan pukulan beberapa kali dengan arah ke atas sehingga menyentuh pegangan dan tangkai bawah terangkat ke atas permukaan tanah.
c.
Melepaskan
bagian-bagian
yang
tersambung
secara
hati-hati,
membersihkan alat dari kotoran dan menyimpan pada tempatnya. d.
2.4.5
Menutup kembali lubang uji setelah pengujian.
Perhitungan Perhitungan pada kumulatif tumbukan ke-1 dapat dijabarkan sebagai
berikut: Kumulatif tumbukan = kumulatif tumbukan sebelum + banyak tumbukan = 0,000 + 1,000 = 1,000 tumbukan Kumulatif penetrasi = (penetrasi + e e
e e
f e e
sebelum = = 31,000 mm
Kelompok 1
41 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
DCP
=
kumulatif penetrasi kumulatif tumbukan
=
31,000 1
= 31,000 mm/tumbukan Log10 (CBR)
= 2,8135 1,313 log10 (31)
CBR
= 7,167%
2.4.6
Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan DCP dilakukan di Lapangan Parkir Kampus F2,
Universitas Gunadarma, Jalan Rumbut, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. Hasil pemeriksaan penetrasi DCP dapat dilihat pada Tabel 2.10. Grafik hubungan antara kumulatif tumbukan dengan kumulatif penetrasi dapat dilihat pada Gambar 2.7. Grafik hubungan antara nilai DCP dengan nilai CBR dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Kelompok 1
42 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 12
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: DCP Test
Ukuran Konus : 60o
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017 Tabel 2.10 Hasil Pemeriksaan DCP
Banyak Tumbukan
0,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Kelompok 1
Kumulatif Tumbukan
0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000
Penetrasi
Kumulatif Penetrasi
DCP
CBR
(mm)
(mm)
(mm/tumbukan)
(%)
0,000 31,000 80,000 184,000 300,000 401,000 498,000 583,000 678,000 738,000 790,000 829,000 864,000 897,000 928,000 958,000 987,000 1012,000 1035,000
0,000 31,000 80,000 184,000 300,000 401,000 498,000 583,000 678,000 738,000 790,000 829,000 864,000 897,000 928,000 958,000 987,000 1012,000 1035,000
31,000
7,167
92,429
1,708
35,700
5,955
43 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 13
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: DCP Test
Ukuran Konus : 60o
Komulatid Penetrasi (mm)
0,000 0,000
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Kumulatif Tumbukan 5,000 10,000 15,000
20,000
200,000 400,000 600,000 800,000 1000,000
1200,000 Gambar 2.7 Grafik Hubungan antara Kumulatif Tumbukan dengan Kumulatif Penetrasi
Kelompok 1
44 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 14
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: DCP Test
Ukuran Konus : 60o
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Gambar 2.8 Grafik Hubungan antara Nilai DCP dengan Nilai CBR
Kelompok 1
45 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.4.7
Kesimpulan dan Analisis Berdasarkan data hasil pemeriksaan DCP, nilai CBR yang
didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan di lapangan sebesar 7,167% untuk lapisan pertama, 1,708% untuk lapisan kedua, dan 5,955% untuk lapisan ketiga. Lapisan paling atas pada saat nilai DCP 31,000 mm/tumbukan didapat nilai CBR maksimum sebesar 7,167%. Berdasarkan nilai CBR pada Tabel 2.9, klasifikasi tanah dengan nilai CBR sebesar 7,167% menurut Foundation Retaining and Earth Structure dapat dideskripsikan ke dalam kategori fair untuk digunakan pada lapisan subbase.
Kelompok 1
46 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.5
CBR LAPANGAN
2.5.1
Maksud Tes ini dimaksudkan untuk memeriksa harga CBR (California
Bearing Ratio) langsung di tempat atau di lokasi pemadatan tersebut, atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan mengambil sampel tanah menggunakan cetakan CBR (undisturb).
2.5.2
Landasan Teori California Bearing Ratio (CBR) merupakan suatu perbandingan
antara beban percobaan (test load) dengan beban standar (standard load) yang dinyatakan dalam persentase, dengan rumus nantinya akan membentuk sebuah pola yang menunjukkan persentase perbedaan antara tanah asli dan tanah setelah dilakukan penambahan zat lain. Hasil percobaan tersebut dapat digambarkan dalam suatu grafik untuk mendapatkan tebal perkerasan dari suatu nilai CBR. Percobaan CBR mempunyai dasar teoritis dan grafik tabel perkerasan terhadap nilai CBR. Pengujian CBR lapangan ini menggunakan standar acuan SNI 1738:2011. Percobaan CBR di lapangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1.
Pengujian dengan mengunakan Mechanical Jack (MJ) Pengujian ini dilakukan dengan alat berupa dongkrak mekanis yang memiliki piston penetrasi yang ditekan masuk ke dalam tanah dengan kecepatan sekitar 0,05 inci per menit. Piston yang dipakai memiliki diameter 2 inci. Alat ini juga dipasang sebuah sebuah proving ring yang berfungsi untuk menentukan beban yang bekerja. Pada dua nilai penetrasi tertentu, beban pada piston tercatat sehingga dapat dibuat grafik. Pengujian MJ biasanya dibantu dengan peralatan mesin sehingga alat ini mampu menembus lapisan tanah keras dan memiliki kecepatan penetrasi yang konstan. Alat MJ ini sulit untuk dipindah-pindahkan karena merupakan alat berat, oleh karena itu membutuhkan alat pengangkut dan juga alat ini sensitif terhadap getaran.
2.
Pengujian dengan mengunakan Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
Kelompok 1
47 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Prinsip alat DCP adalah berdasarkan penetrasi konus ke dalam tanah setiap kali beban dijatuhkan bebas dari bagian atas alat DCP. CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama dan beban tersebut adalah beban standar yang diperoleh dari percobaan terhadap bermacam-macam batu pecahan (bahan standar). 2.5.3
Peralatan Peralatan yang digunakan pada percobaan CBR Lapangan kali ini
adalah sebagai berikut: 1.
Pengunci
2.
Ambang penahan
3.
Engkol pemutar
4.
Tiang penghantar
5.
Proving ring
6.
Dial proving ring
7.
Magnetic dial
8.
Dial pergeseran
9.
Jembatan bantu
10.
Piston
11.
Beban alur
12.
Beban bulat
13.
Angker
Kelompok 1
48 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 2.9 Field CBR Test Set Keterangan Gambar 2.9: 1.
Pengunci
8.
Dial pergeseran
2.
Ambang penahan
9.
Jembatan bantu
3.
Engkol pemutar
10.
Piston
4.
Tiang penghantar
11.
Beban alur
5.
Proving ring
12.
Beban bulat
6.
Dial proving ring
13.
Angker
7.
Magnetic dial
2.5.4
Prosedur Percobaan Prinsip kerja dan prosedur percobaan yang harus dilakukan pada
pengujian CBR Lapangan adalah sebagai berikut: 1.
Menggali sampai permukaan tanah yang dikehendaki dan meratakan permukaan tanah hingga datar. Membersihkan semua bahan yang lepas untuk tempat
pengujian pada jalan di bawah perkerasan cukup
membersihkannya dari kotoran sampai kedalaman yang diperlukan. 2.
Memulai pengujian atau persiapan pengambilan sampel asli secepat mungkin sesudah persiapan tempat. Menutup permukaan tanah dengan
Kelompok 1
49 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
lembaran plastik selama pemasangan alat untuk menghindarkan perubahan kadar air. 3.
Memasang tiang penghantar untuk menjangkarkan ambang penahan pada bagian atas atau pangkal tiang penghantar, kemudian memasang pengunci titik. Mengatur sedemikian rupa hingga tiang penghantar berdiri tegak.
4.
Menyambung piston penetrasi dengan pipa set supaya jarak piston dengan permukaan tanah sekitar 1 - 2 cm.
5.
Meletakkan jembatan bantuan di sebelah pipa set.
6.
Memasang magnetic dial holder pada piston penetrasi, mengatur lengannya agar dial menyentuh jembatan bantuan.
7.
Meletakkan pelat distribusi beban diameter 10 lbs di bawah piston penetrasi, bila perlu menggunakan bahan tambahan.
8.
Menurunkan piston dengan memutar engkol jack sampai proving ring menunjukkan beban yang sama dengan berat beban yang dipasang.
9.
Mengatur dial proving ring dan dial penetrasi agar menunjukkan angka nol.
10.
Memutar engkol jack dengan kecepatan konstan agar kecepatan penetrasi e c
11.
5”/ e
27
/ e
.
Membaca dial proving pada penetrasi. 25” (0,318 mm) 25” (0,64 mm) 5”
(1,27 mm)
75” (1,91 mm)
12.
”
(2,54 mm)
5”
(3,81 mm)
2 ”
(5,00 mm)
”
(7,62 mm)
4 ”
(10,16 mm)
5 ”
(12,7 mm)
Menentukan kadar air dan berat isi bahan setempat, dengan cara:
Kelompok 1
50 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
a.
Pemeriksaan ini harus dilaksanakan paling sedikit 3 kali dengan jarak minimum 30 cm.
b.
Harga CBR lapangan ditetapkan sama dengan rata-rata dari hasil pemeriksaan, jika hasil pemeriksaan tersebut masih dalam batas toleransi.
c.
Harus dilakukan lagi 3 kali pemeriksaan, jika hasil pemeriksaan melebihi dari toleransi. Nilai CBR ditetapkan sama dengan rata-rata dari hasil 6 pemeriksaan.
d.
Batas-batas toleransi lapangan: CBR kurang dari 10%
= +3%
CBR 10 - 30%
= +5%
CBR 30 - 60 %
= +10%
CBR lebih dari 60%
= +25%
13.
Membereskan semua peralatan yang sudah dipakai.
14.
Menghitung semua hasil pengujian, lalu memasukkan harga CBR lapangan bila perlu harga kadar air dan berat isinya.
15.
Memperhatikan perawatan yang dilakukan pada percobaan CBR lapangan, yaitu sebagai berikut: a.
Menjaga ujung piston penetrasi agar tidak tertimpa benda-benda keras yang bisa menyebabkan cacat sehingga mengurangi luas permukaan.
b.
Membersihkan drat pipa set dengan sikat baja lalu melumasinya dengan oli.
c.
Memutar jack saat tidak lancar/ berbunyi, membuka baut tersebut dengan kunci L yang sesuai kemudian memeriksa gigi-gigi dalamnya dan mengencangkan baut (borg) yang longgar dengan kunci L kemudian menambahkan stempet secukupnya.
16.
Catatan yang perlu diperhatikan saat melakukan percobaan CBR lapangan, yaitu sebagai berikut: a.
Memutar engkol pemutar dengan hati-hati sesuai dengan kecepatan yang telah ditentukan,.
Kelompok 1
51 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
b.
Piston tidak boleh melebihi batas maksimum yang telah diberi tanda garis, sewaktu penekanan.
2.5.5
Perhitungan Adapun hasil perhitungan dari percobaan CBR lapangan adalah
sebagai berikut: 1.
Perhitungan penetrasi CBR lapangan Beban
d
”
= pembacaan dial × kalibrasi proving ring = 2,900 × 35,274 = 102,295 lbs
Nilai CBR
=
beban 100% 3 1000
=
102,295 100% 3 1000
= 3,409% 2.
Perhitungan kadar air percobaan CBR lapangan pada sampel 1 Berat air
= (berat tin box + tanah basah) – (berat tin box + tanah kering) = 51,120 – 41,270 = 10,850 g
Berat tanah kering
= (berat tin box + tanah kering) – (berat tin box) = 41,270 – 14,540 = 26,730 g
Kadar air
=
berat air 100% berat tanah kering
=
10,850 100% 26,730
= 40,591%
Kelompok 1
52 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.
Perhitungan berat isi percobaan CBR lapangan pada sampel 1 Berat tanah basah
= (berat ring + tanah basah) – berat ring = 72,270 20,600 = 51,670 g
Volume ring
=
1 π diameter 2 tinggi 4
=
1 π 4,680 2 1,350 4
= 23,223 cm3 Berat isi basah
=
berat tanah basah volume ring
=
51,670 23,223
= 2,225 g/cm3 Berat isi kering
=
berat isi basah 100% 100 kadar air
=
2,225 100% 100 40,591
= 1,583 g/cm3
2.5.6
Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan CBR lapangan dilakukan di Lapangan Parkir Kampus
F2, Universitas Gunadarma, Jalan Rumbut, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. Hasil pemeriksaan CBR Lapangan dapat dilihat pada Tabel 2.11 untuk pemeriksaan penetrasi, Tabel 2.12 untuk pemeriksaan kadar air, Tabel 2.13 untuk berat isi, dan Tabel 2.14 untuk nilai CBR lapangan. Grafik hubungan antara penurunan dengan beban dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Kelompok 1
53 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 15
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: CBR Lapangan
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Tabel 2.11 Hasil Pemeriksaan Penetrasi Percobaan CBR Lapangan Waktu (menit)
Penurunan (inci)
Pembacaan Dial (dev)
Beban (lbs)
0,250
0,0125
0,900
31,747
0,500
0,0250
1,000
35,274
1,000
0,0500
1,900
67,021
1,500
0,0750
2,000
70,548
2,000
0,1000
2,900
102,295
3,000
0,1500
4,000
141,096
4,000
0,2000
5,100
179,897
6,000
0,3000
7,200
253,973
8,000
0,3000
8,800
310,411
10,000
0,5000
10,200
359,795
Kelompok 1
54 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 16
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: CBR Lapangan
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Tabel 2.12 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Percobaan CBR Lapangan Hasil No.
Parameter 1
2
1.
Berat tin box
(g)
14,540
14,530
2.
Berat tin box + tanah basah
(g)
52,120
49,910
3.
Berat tin box + tanah kering
(g)
41,270
39,420
4.
Berat tanah kering
(g)
26,730
24,890
5.
Berat air
(g)
10,850
10,490
6.
Kadar air
(%)
40,591
42,145
Rata-rata
Kelompok 1
(%)
41,368
55 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 17
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: CBR Lapangan
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Tabel 2.13 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Percobaan CBR Lapangan Hasil Parameter
No. 1.
Berat ring
(g)
Volume ring
3.
Berat ring + tanah basah
(g)
4.
Berat tanah basah
(g)
(cm )
20,600
48,220
23,223
35,896
72,270
119,700
51,670
71,480
2,225
1,991
1,583
1,401
3
5.
Berat isi basah
(g/cm )
6.
Berat isi kering
(g/cm3)
Kelompok 1
2
3
2.
Rata-rata
1
(g/cm3)
1,492
56 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 18
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: CBR Lapangan
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
400,000 350,000 Beban (lbs)
300,000 250,000 200,000
150,000 100,000 50,000 0,000 0,000
0,100
0,200 0,300 0,400 Penurunan (inchi)
0,500
0,600
Gambar 2.10 Grafik Hubungan antara Penurunan dengan Beban Tabel 2.14 Hasil Pemeriksaan Nilai CBR Lapangan
Kelompok 1
Parameter
Hasil
0,100”
3,409%
0,200”
3,997%
57 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.5.7
Kesimpulan dan Analisis Hasil percobaan yang dilakukan di atas, didapat nilai CBR lapangan
pada penetrasi 0,100 inci sebesar 3,409% dan pada penetrasi 0,200 inci sebesar 3,997%. Dikutip dari SNI 1738-2011, jika nilai CBR pada penetrasi 0,200 inci lebih besar dari nilai CBR pada penetrasi 0,100 inci, maka pengujian harus diulang kembali. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka pengujian yang dilakukan perlu diulang kembali. Nilai CBR yang digunakan adalah nilai CBR pada penetrasi 0,200 inci yaitu sebesar 3,997%. Berdasarkan nilai CBR pada Tabel 2.9, klasifikasi tanah dengan nilai CBR sebesar 3,997% menurut Foundation Retaining and Earth Structure dapat dideskripsikan ke dalam kategori very poor untuk digunakan pada lapisan subgrade.
Kelompok 1
58 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.6
SAND CONE TEST
2.6.1
Maksud Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kepadatan lapisan tanah
dengan cara pengukuran volume lubang secara langsung.
2.6.2
Landasan Teori Percobaan kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis
pengujian yang dilakukan di lapangan, untuk menentukan berat isi kering (kepadatan tanah) asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan, pada tanah kohesif maupun non kohesif. Percobaan ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction y e c
de g
e
d g
γd lapangan
γ d maksimal hasil percobaan pemadatan di laboratorium
dalam persentase lapangan. Metode ini menggunakan alat yang terdiri atas sebuah botol plastik atau kaca dengan sebuah kerucut logam dipasang diatasnya, yang diisi dengan pasir gradasi. Percobaan ini termasuk cara langsung untuk dapat mengukur volume dari tanah yang digali dan untuk mengetahui derajat kepadatan tanah. Derajat kepadatan tanah adalah perbandingan berat isi kering tanah di lapangan dengan berat isi kering tanah di laboratorium yang dinyatakan dalam persen. Menggunakan cara kerucut pasir, pasir kering yang telah diketahui beratnya dituangkan keluar lewat kerucut pengukur ke dalam lubangnya. Volume lubang dapat ditentukan dari berat pasir di dalam lubang dan berat volume keringnya. Metode yang digunakan AASHTO T191-61 (1982) atau ASTM D1556-64 (1974) dimana butiran tanah halusnya berukuran kurang dari 0,005 mm.
Kelompok 1
59 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.6.3
Peralatan Peralatan yang digunakan pada pemeriksaan sand cone ini adalah
sebagai berikut: 1.
Botol sand cone
2.
Pasir gradasi/ lapangan
3.
Keran corong
4.
Plastik lapangan
5.
Corong sand cone
6.
Pelat sand cone
7.
Pahat
8.
Sendok semen
9.
Palu karet
10.
Cawan
Gambar 2.11 Bagian-bagian Sand Cone Keterangan Gambar 2.11: 1.
Botol sand cone
6.
Pelat sand cone
2.
Pasir standar
7.
Pahat
3.
Keran corong
8.
Sendok
4.
Kaleng lapangan
9.
Palu karet
5.
Corong sand cone
10.
Cawan
Kelompok 1
60 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.6.4
Prosedur Percobaan Prosedur yang dilakukan pada percobaan sand cone adalah sebagai
berikut: 1.
Mengisi botol sand cone dengan pasir gradasi/ standar secukupnya.
2.
Menimbang botol dan corong serta pasir gradasi yang telah diisi secukupnya (W6).
3.
Membersihkan permukaan tanah yang akan digali dan meratakan permukaannya.
4.
Meletakkan pelat lapangan di permukaan tanah dalam posisi yang kokoh.
5.
Menggali lubang bulat sesuai diameter lubang pelat lapangan dengan mengunakan pahat, palu, dan sendok tanah untuk penggalian tersebut.
6.
Menimbang plastik lapangan yang telah dibersihkan dalam keadaan kosong (W9).
7.
Memasukkan semua tanah hasil galian tersebut ke dalam plastik lapangan lalu menimbang beratnya (W8).
8.
Meletakkan corong sand cone serta botol yang telah berisi pasir di atas pelat lapangan dalam posisi terbalik.
9.
Membuka keran corong sehingga pasir dalam botol turun dan mengisi corong bagian bawah dan lubang tadi.
10.
Menutup keran corong, setelah pasir tersebut berhenti mengalir.
11.
Mengambil sebagian tanah di daerah sekitar tempat praktikum untuk pemeriksaan kadar airnya.
12.
Menimbang corong berikut botol yang berisi sisa pasir di dalamnya (W7).
13.
Mengambil kembali pasir yang bersih yang mengisi lubang tadi untuk dipergunakan pada percobaan berikutnya.
14.
Menghitung berat jenis pasir yang keluar dari botol, dengan cara menimbang: a.
Berat botol + corong (W1)
b.
Berat air penuh + botol + corong (W2)
c.
Berat pasir penuh + botol + corong (W3)
Kelompok 1
61 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
15.
Menghitung berat pasir dengan cara: a.
Mengisi botol sand cone dengan pasir standar secukupnya.
b.
Menimbang berat pasir secukupnya di botol beserta corong (W4).
c.
Pada tempat yang datar, meletakkan corong serta botol sand cone pada posisi terbalik, kemudian membuka keran corong hingga pasir sand cone berhenti mengalirkan pasir mengisi corong sand cone sepenuhnya.
d.
Menutup keran sand cone, kemudian menimbang berat sisa pasir di botol beserta corong (W5).
2.6.5
Perhitungan Perhitungan data percobaan sand cone menggunakan rumus sebagai
berikut: 1.
Perhitungan pemeriksaan sand cone pada sampel 1 Berat pasir di dalam corong + lubang
= W6 W7 = 5295,000 3152,000 = 2143,000 g
Berat pasir di dalam corong
= W4 W5 = 5293,000 4207,000 = 1086,000 g
Berat pasir di dalam lubang (W10)
= (W6 W7 ) (W4 W5 ) = 2143,000 1086,000 = 1057,000 g
Berat isi pasir (γp)
=
W3 W1 W2 W1
=
5897,000 694,000 5410,000 694,000
= 1,103 g/cm 3
Kelompok 1
62 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Volume tanah/ pasir di dalam lubang (V) =
=
W10
p 1057,000 1,103
= 958,065 cm3 Berat tanah basah
= W8 W9 = 1400,000 35,640 = 1364,360 g
Berat isi tanah basah ( w )
=
W8 W9 V
=
1364,360 958,065
= 1,424 g/cm3 Berat isi tanah kering ( d )
= =
w 100 kadar air
100%
1,424 100% 100,000 39,150
= 1,023 g/cm3 Derajat kepadatan
=
γd .lap 100% γd .lab
=
1,023 100% 1,093
= 93,624%
Kelompok 1
63 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.
Perhitungan kadar air percobaan sand cone sampel 1 Berat air
= (berat tin box + tanah basah) – (berat tin box + tanah kering) = 41,170 32,510 = 8,660 g
Berat tanah kering = (berat tin box + tanah kering) – tin box = 32,510 10,390 = 22,120 g Kadar air (w)
=
berat air 100% berat tanah kering
=
8,660 100% 22,120
= 39,150 %
2.6.6
Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan sand cone dilakukan di Lapangan Parkir Kampus F2,
Universitas Gunadarma, Jalan Rumbut, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan pada modul praktikum mekanika tanah tahun 2017 dengan mengacu pada SNI 2828:2011 tentang metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir. Data pemeriksaaan dapat dlihat pada Tabel 2.15. Hasil pemeriksaan sand cone dan kadar air dapat dilihat pada Tabel 2.16 dan 2.17.
Kelompok 1
64 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 19
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Sand Cone
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Tabel 2.15 Data Pemeriksaan Sand Cone No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Parameter W1 = Berat botol + corong W2 = Berat air penuh + botol + corong W3 = Berat pasir penuh + botol + corong W4 = Berat pasir secukupnya + botol + corong (di tempat datar) W5 = Berat sisa pasir + botol + corong (di tempat datar) W6 = Berat pasir secukupnya + botol + corong (di dalam lubang) W7 = Berat sisa pasir + botol + corong (di dalam lubang) W8 = Berat tanah + tempat (plastik) W9 = Berat tempat (plastik)
Kelompok 1
Hasil 1
2
(g) 694,000 698,000 (g) 5410,000 5410,000 (g) 5897,000 5906,000 (g) 5293,000 5853,000 (g) 4207,000 4786,000 (g) 5295,000 5905,000 (g) 3152,000 3139,000 (g) 1400,000 2690,000 (g) 35,640 35,690
65 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 20
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Sand Cone
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Tabel 2.16 Hasil Pemeriksaan Sand Cone No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Hasil
Parameter Berat pasir di dalam corong + lubang Berat pasir di dalam corong Berat pasir di dalam Berat isi pasir Volume tanah/ pasir di dalam lubang Berat tanah basah Berat isi tanah basah Berat isi tanah kering Derajat kepadatan Rata-rata
Kelompok 1
(g) (g) (g) (g/cm3) (cm3) (g) (g/cm3) (g/cm3) (%) (%)
1 2 2143,000 2744,000 1086,000 1067,000 1057,000 1707,000 1,103 1,105 958,065 1544,429 1364,360 2654,310 1,424 1,719 1,023 1,285 93,624 91,913 92,768
66 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 21
Dikerjakan
: Kelompok 1
Pekerjaan
Diperiksa
: Asisten Mektan
: Sand Cone
Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2017
Tabel 2.17 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Tanah Percobaan Sand Cone Hasil No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Parameter Berat tin box Berat tin box + tanah basah Berat tin box + tanah kering Berat air Berat tanah kering Kadar air Rata-rata
Kelompok 1
(g) (g) (g) (g) (g) (%) (%)
1
2
10,390 41,170 32,510 8,660 22,120 39,150
9,585 32,209 26,5 5,709 16,915 33,751 36,451
67 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.6.7
Kesimpulan dan Analisis Hasil yang di dapat dari percobaan sand cone didapatkan nilai derajat
kepadatan yaitu sebesar 92,768% dan nilai berat isi tanah kering maksimum yang diperoleh sebesar 22,120 g/cm3. Berdasarkan hasil yang didapat dari percobaan sand cone, dapat di simpulkan bahwa tanah cukup padat karena tanah mendekati 100%. Jika tanah terlalu padat makan akan terjadi keretakan pada tanah, maka dari itu dilakukan treatment terlebih dahulu sebelum tanah digunakan untuk pembangunan jalan atau gedung.
Kelompok 1
68 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma