Bab 7.docx

  • Uploaded by: rian andriyana
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 7.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,061
  • Pages: 5
BAB 7 DEFINISI, PEMBATASAN, DAN SIGNIFIKANSI

peneliti membatasi penelitiannya definisi, batas dan pembatasan, dan signifikansi penelitian. Batas-batas penting dalam suatu penelitian untuk memberikan arah kepada istilah-istilah yang dipakai, ruang lingkup penelitian dan kemungkinan sasaran pembaca penelitian. Lebih jauh, batasbatas menyajikan unsur-unsur tradisional suatu penelitian ilmiah yang diharuskan dalam penelitian mahasiswa program sarjana. Dalam disertasi atau proposal disertasi, penulis biasanya menulis suatu bagian terpisah untuk masing-masing unsur ini; dalam artikel jurnal, definisi dan pernyataan tentang signifikansi penelitian disertakan dalam penjelasan dan seringkali dijelaskan dalam pendahuluan. Batas dan pembatasan dibahas dalam bagian metode. Meskipun unsur-unsur ini mungkin tidak penting dalam semua penelitian, penempatan strukturalnya beragam dan tidak harus disajikan dalam bagian terpisah, penting untuk mempertimbangkan keputusan-keputusan dasar menyusun unsur-unsur tersebut dalam suatu penelitian. Dalam bab ini saya membahas aspek-aspek penelitian ilmiah ketika A. DEFINISI ISTILAH-ISTILAH Peneliti mendefinisikan istilah-istilah sehingga pembaca dapat memahami konteks kata-kata yang digunakan atau pengertiannya yang tidak lazim atau terbatas (Castetter & Heisler, 1977). Dalam bab 4 saya membahas pentingnya definisi singkat untuk variabel dan konsep penting yang akan memungkinkan pembaca untuk dapat lebih memahami istilah istilah dalam penelitian tersebut. Sekarang saya memusatkan perhatian pada definisi rinci dan luas yang akan memberikan panduan dalam penggunaan istilah-istilah. Istilah-istilah yang akan didefinisikan: * Definisikan istilah-istilah yang mungkin tidak dimengerti oleh individu di luar bidang penelitian. Sebuah istilah perlu didefinisikan atau tidak tergantung penilaian penulis; tetapi penulis dapat mendefinisikan istilah jika ada pertanyaan dari sudut pandang pembaca. * Definisikan istilah saat pertama muncul sehingga pembaca tidak membaca proposal dengan pemahaman definisi tertentu dan diakhir tulisan menemukan bahwa penulis menggunakan definisi lain. Seperti dikemukakan Wilkinson (1991): “ilmuwan sudah mendefinisikan istilah-istilah dengan memikirkan matang-matang penelitian mereka dan menyampaikan temuan-temuan dan ide-ide mereka secara akurat” (hal. 22). Mendefinisikan istilah juga menambah ketepatan suatu penelitian ilmiah, seperti dinyatakan Firestone (1987): Kata-kata dalam bahasa sehari-hari kaya akan makna ganda. Seperti simbol-simbol lain, kekuatan kata-kata tersebut berasal dari perpaduan makna dalam suatu latar tertentu. Bahasa ilmiah dengan tegas memisahkan makna ganda ini dari kata-kata dalam hal ketepatan. Inilah alasan mengapaistilahistilah umum diberi “makna teknis” untuk tujuan ilmiah (hal. 17). Dengan kebutuhan akan ketepatan ini, kita menemukan istilah-istilah yang dinyatakan di bagian pendahuluan artikel. Untuk disertasi, biasanya istilah-istilah didefinisikan dalam bagian khusus. Dasar pemikirannya adalah bawah dalam disertasi, mahasiswa harus akurat dalam hal agunakan bahasa dan istilah-istilah. Kebutuhan untuk mendasarkan pemikiran pada definisi-definisi otoritatif ikut membentuk ilmu pengetahuan yang baik. Definisikan istilah-istilah yang diperkenalkan di seluh bagian rencana peneliitian. Pertimbangkan istilah-istilah yang diperkenalkan dalam bagian-bagian berikut:

buKan hanya Signifikansi Variabel yang perlu diteliti tetapi juga hubungan antar variabel-variabel tersebut. Contoh I. Memilih Istilah-istilah yang Didefinisikan Secara Operasional dalam Suatu Disertasi Pendidikan dalam Bagian Terpisah yang Disebut "Definisi-Definisi". Penilaian adalah proses menuju kesimpulan tentang apa yang sudah dirasa seperti yang diukur oleh Indikator Jenis Myers-Briggs (Myers, 1980). Efektivitas kepemimpinan, ditunjukkan dengan nilai dalam Leadership Style Perception Instrument, adalah kemampuan individu untuk mengadaptasikan perilaku kepemimpinan mereka sehingga mereka sesuai dengan kebutuhan situasi yang ada (Hersey & Blanchard, 1982c). (Wittstruck, 1986, hal. 7). Contoh 2. Pilih istilah-istiah yang Secara Abstrak Didefinisikan dalam Bagian "Variabel Bebas” suatu Disertasi Sosiologi. Hubungan Keluarga dengan Cucu Hubungan keluarga dengan cucu mengacu apakah kakek/nenek dari pihak Ibu atau dari pihak Ayah. Penelitian sebelumnya (misalnya Cherlin &, Funstenberg, 1986) menyatakan bahwa kakek/nenek dari pihak Ibu cenderung lebih akrab dengan cucu mereka. Jenis Kelamin Kakek/Nenek Kakek atau nenek merupakan suatu faktor dalam hubungan cucukakek/nenek (misalnya, nenek cenderung lebih akrab daripada kakek yang dianggap berhubungan dengan peran perempuan dalam keluarga sebagai pemersatu (misalnya Hagerstad, 1988). (Vernon, 190-2hal.3536). B. BATAS DAN PEMBATASAN Parameter lain untuk menentukan batas, pengecualian, syarat, dan kualifikasi dalam setiap penelitian: batas dan pembatasan (Castetr & Heisler, 1977). Parameter ini ditemui dalam penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif. *gunakan pembatasan untuk menyoroti bagaimana ruang lingkup penelitian akan dipersempit. * Berikan batas-batas untuk mengidentifikasi potensi kelemahan penelitian. Daiam artikel jurnal unsur-unsur ini sering digabungkan ke dalam bagian metode. Dalam proposal kualitatif maupun kuantitatifunsur-unsur ini dimasukkan dalam bagian terpisah. Ketentuan yang diharuskan komite doktoral mengenai bagian ini beragam. Contoh berikut, yang diambil dari proposal disertasi bidang keperawatan (Kunes, 1991) menjelaskan batas dan pembatasan. Contoh pertama, pembatasan, menjelaskan bagaimana ruang lingkup penelitian akan dipersempit. Contoh kedua, batas, menunjukkan potensi kelemahan dalam desain penelitian. Kedua hal tersebut di masukkan dalam pendahuluan proposal. Contoh 3. Batas dan Pembatasan Pembatasan: Pada awalnya penelitian ini akan membatasi pada mewawancarai dan mengamati perawat bagian kejiwaan di suatu rumah sakit jiwa swasta di Midwest. Batas: - H Prosedur pengambilan contoh mengurangi kemampuan generalisasi temuan-temuan. Penelitian ini tidak akan digeneralisasi di semua bidang perawatan. Batas: Dalam penelitian kualitatifinitemuan-temuan dapat menjadi subyek penafsiran lain (Kunes, 1991, hal 21-22). Format pembatasan dan kelemahan dalam artikel jurnal ilmiah biasanya dibahas dalam bagian metode. Dalam disertasi, pembatasan dan kelemahan biasanya digabung dalam suatu bagian terpisah yang diberi judul “Batas dan Pembatasan.”

C.ARTIPENTING PENELITIAN Dalam disertasi seorang penulis sering memasukkan suatu bagian judul penelitian Pernyataan masalah Pernyataan tujuan Pertanyaan, hipotesa, atau tujuan penelitian Tinjauan pustaka Landasan teori penelitian Bagian metode Istitah-Istilah dalam Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Istilah didefinisikan baik dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif. • Karena desain metodologi induktif yang berkembang, penelitian kualitatif dapat memasukkan beberapa istilah yang didefinisikan di bagian awal rencana penelitian; istilah-istilah dapat didefinisikan ketika muncul dari pengumpulan data. Dalam rencana penelitian seorang penulis dapat mengajukan definisi “sementara” karena definisi tetap seperti yang digunakan dalam suatu penelitian akan muncul dari percakapan dengan informan selama peneiitian. Jadi, misalnya, dalam studi etnografis, tema (atau sudut pandang atau dimensi) muncul melalui analisa data. Seorang penulis mungkin ingin memberitahu pembaca bahwa tema-tema akan dijelaskan satu per satu ketika tema-tema tersebut muncul dalam penelitian. Pendekatan ini untuk menunda definisi istilahistilah hingga istilahistilah tersebut muncul dalam penelitian. membuat definisi awai dalam penelitian kualitatif sulit dimasukkan ke dalam proposal penelitian. Untuk alasan ini, proposal kualitatif sering tidak memasukkan bagian terpisah "definisi istilah-istilah”, tetapi penulis memasukkan definisi kualitatif sementara yang akan dipakai sebelum masuk ke lapangan guna mengumpulkan informasi. - Dalam penelitian kuantitatif yang lebih banyak menggunakan metodologi deduktif tujuan penelitian yang permanen, kita menemukan daftar panjang definisi yang diperkenalkan dalam rencana penelitian. Daftar definisi ini ditemui dalam bagian terpisah dari proposal penelitian dan dibahas secara terperinci. Peneliti berusaha mendefinisikan secara luas semua istilah yang berhubungan diawal penelitian dan menggunakan definisi-definisi yang diterima dalam pustaka. tidak ada pendekatan yang mengatur bagaimana mendefinisikan istilah-istilah dalam suatu penelitian, tetapi ada beberapa saran seperti berikut. * Definisi dapat ditulis pada tingkat abstrak maupun operasional. Definisi operasional ditulis dalam bahasa yang rinci dan khusus; definisi abstrak ditulis dalam bahasa umum. Karena bagian definisi dalan suatu disertasi memberi kesempatan kepada penulis untuk secara khusus menjelaskan definisi istilah yang digunakan dalam penelitian, saya lebih memilih definisi operasional terutama dalam proposal disertasi. * Dalam menulis definisi formal dalam suatu artikel jurnal atau disertasi, gunakan rujukan yang berwenang (dengan kutipan yang sesuai) untuk mendefinisikan istilah tersebut. Dengan cara ini kita mendasarkan istilah pada pustaka. Kadang kita tidak menemukan rujukan yang berwenang atau yang diakui untuk istilah tertentu di lapangan. Dalam kasus ini berikan definisi dan gunakan secara konsisten di sepanjang rencana dan penelitian (Wilkinson, 1991). - Jika menulis definisi dalam suatu bagian terpisah, bagian “definisi istilah-istilah” atau “definisi” harus ditulis dalam bentuk paragraf dengan istilah yang digaris bawahi. Biasanya penulis tidak memasukkan lebih dari dua atau tiga halaman definisi.

Contoh-contoh berikut menjelaskan format proposal disertasi yang diterima. Contoh pertama adalah penelitian kuantitatif dibidang pendidikan di mana peneliti menggali hubungan antara jenis Myers - Briggs dan efektivitas kepemimpinan pejabat urusan kemahasiswaan di akademi dan perguruan tinggi (Wittstruck, 1986). Contoh ini menjelaskan penggunaan bagian definisi dan format terpisah untuk mendefinisikan istilah-istilah dalam pendahuluan penelitian. Contoh kedua adalah sebuah disertasi di bidang sosiologi yang meneliti secara kuantitatif bagaimana perceraian dalam generasi pertengahan mempengaruhi hubungan antara kakek dan cucunya (Vernon, 1992). Vernon memasukkan definisi-definisiinike dalam bagian variabel bebas. Contoh ini menjelaskan pemakaian definisi istilah yang lebih abstrak đan istilah-istilah didefinisikan tanpa rujukan khusus dalam pustaka. Perhatikan juga bagaimana dalam contoh kedua penulis menghubungkan istilahistilah dengan pustaka sebelumnya, menyatakan khusus yang menjelaskan signifikansi penelitian bagi kalangan tertentu. Dalam bagian ini penulis menciptakan suatu dasar pemikiran jelas signifikansi penelitian. Dasar pemikiran tersebut harus berkembang di bagian “pembaca” yang dibuat dalam pendahuluan, dimana secara ringkas penulis menyebutkan masalah yang membawa ke penelitian dalam hal kebutuhan kalangan pembaca tertentu. Meskipun begitu di sini penulis dapat mengembangkan berdasarkan signifikansi bagi peneliti, praktisi dan pengambil kebijakan. Dalam menyusun bagian ini penulis dapat memasukkan Tiga atau empat alasan mengapa penelitian tersebut menambahkan pada penelitian ilmiah dan pustaka di bidang tersebut. Tiga atau empat alasan bagaimana penelitian tersebut membantu mengembangkan praktek. Tiga atau empat alasan mengapa penelitian tersebut akan mengembangkan kebijakan. Dalam contoh berikut, penulis menyatakan signifikansi penelitian dalam paragraf pembuka artikel jurnal. Penelitian yang dilakukan Mascarenhas (1989) ini meneliti kepemilikan firma industri. Para pengambil keputusan, anggota organisasi dan peneliti secara jelas diidentifikasi sebagai “sasaran pembaca” yang dapat memanfaatkan penelitian tersebut. Contoh 4. Signifikansi Penelitian yang Dinyatakan dalam Pendahuluan Penelitian Kuantitatif Sebuah penelitian tentang kepemilikan organisasi dan wilayahnya, di sini didefinisikan sebagai pangsa pasar, cakupan produk, penyesuaian konsumen, dan teknologi yang diterapkan (Abel dan Hammond, 1979; Abel, 1980; Perry dan Rainey, 1988) penting untuk beberapa alasan. Pertama, memahami hubungan antara kepemilikan dan dimensi wilayah dapat membantu untuk memahami dasar pemikiran kegiatan organisasi dan dapat membantu anggota organisasi mengevaluasi strategi. Kedua, sebuah keputusan pokok yang bertentangan dengan seluruh masyarakat menyangkut jenis institusi untuk mendorong atau mengadopsi kegiatan tersebut. Pengetahuan tentang konsekuensi wilayah berbagai jenis kepemilikan dapat berfungsi sebagai masukan bagi keputusan tersebut. Ketiga, peneliti sudah sering meneliti organisasi yang menjelaskan satu atau dua jenis kepemilikan, tetapitemuan-temuan mereka mungkin terlalu menyamaratakan semua organisasi (Mascarenhas, 1989, hal. 582). D. RANGKUMAN Peneliti menggunakan definisi, pembatasan dan batas, dan penyataan signifikansi penelitian untuk membatasi rencana penelitian mereka. Peneliti harus mendefinisikan istilah-istilah yang mungkin tidak dimengerti oleh individu di luar bidang studi tersebut; istilah-istilah ini harus didefinisikan saat pertama muncul dalam rencana penelitian. Istilahistilah aktual yang harus didefinisikan dapat ditemukan diseluruh bagianbagian rencana penelitian. Dalam desain kualitatif, istilah-istilah didefinisikan sementara karena arti kata-kata tersebut akan muncul dari para informan. Jumlah

istilah-istilah ini sedikit dan biasanya didefinisikan di sepanjang penelitian yang diajukan. Dalam desain kuantitatif, istilahistilah yang menentukan didefinisikan di awal penelitian. Peneliti menggunakan bagian terpisah untuk mendefinisikan istilah-istilah ini terutama dalam proposal disertasi. Istilahistilah dapat ditulis dalam bahasa yang lebih abstrak atau bahasa operasional. Suatu pendekatan umum, terutama dalam proposal, adalah menulis istilah-istilah dalam bentuk paragraf dan digaris bawahi Batas dan Pembatasan membahas bagaimana ruang lingkup penelitian akan dipersempit. Batas mengidentifikasi potensi kelemahan suatu penelitian. Penempatan batas dan pembatasan beragam mulai dari menempatkan di bagian terpisah (seperti dalam proposal) hingga menggabungkan keduanya ke dalam pembahasan metode (seperti dalam artikel jurnal). Akhirnya, signifikansi penelitian harus menjelaskan pentingnyāpenelitian tersebut bagi kalangan tertentu. Pertimbangkan untuk menulis pernyataan tentang signifikansi penelitian bagi para peneliti, praktisi dan pengambil kebijakan BAHAN BACAAN TAMBAHAN Castetter, W.B. & Heisler, R.S. (1977). Mengembangkan dan mempertahankan proposal disertasi Philadelphia University of Pennsylvania, Graduate School of Education, Center for Field Studies. William Castetter dan Richard Heisler menjelaskan bagian-bagian proposal disertasi ilmiah. Dua bagian yang disajikan adalah bagian definisi dan batas-batas. Di satu sisi, definisi bukan hanya membuat pembaca dengali jelas mengetahui bahasa yang digunakan oleh peneliti tetapi juga memungkinkan peneliti untuk menentukan katakata atau ungkapal yang memiliki arti tidak lazim atau terbatas. Di sisi lain, bagian batas-batas memberi tempat strategis untuk menjelaskan atau mengubah aspek-aspek masalah yang dibahas dalam penelitian. Firestone, W.A. (1987). Arti dalam metode: Retorika penelitian kualitatif dan kuantitatif. Educational Researcher, 16(7), 16-21. William Firestone membahas mengapa istilah-istilah didefinisikan dalam studi penelitian, terutama dalam penelitian kuantitatif. Ia berpendapat bahwa kata-kata dalam bahasa sehari-hari kaya akan anti majemuk. Bahasa ilmiah yang digunakan daiam penelitian kuantitatif menghilangkan keberagaman makna kata-kata dalam hal ketepatan. Diberikan “arti teknis” untuk istilah-istilah unim untuk tujuan ilmiah. Menurut Firestone dalam proses ini terdapat suatu bentuk alasan. Istilabh-istilah ilmiah harus mengandalkan definisidefinisinya “yang tersembunyi” untuk menarik perhatian pembaca. Misalnya, jika psikologi perilaku mengacu ke “belajar”, mereka membuat referensijelas untuk situasi dalam skala luas. Dalam kasus mini peneliti harus mengrahkan perhatian pembaca ke definisi SetU. Wilkinson, A.M. (1991). Buku panduan ilmuwan untuk menulis makalah dan disertasi. Englewood Clifs, NJ: Prentice Hall. Antoinette Wilkinson mempersembahkan satu bagian penuh untuk membahas terminologi ilmiah. Ia menyatakan bahwa para IlmuWan sosial harus mengambil kata yang tidak cukup jelas dalam perbendaharaan kata umum kita dan mendefinisikannya dengan jelas sehingga membatasi arti pasti yang dicari peneliti. Ia menyarankan agar ilmuwan sosial menggunakan bahasa standar, bukannya sinonim, untuk istilahistilah. Ketika mengumpulkan informasi melalui wawancara, daftar pertanyaan dan analisa naskah, bahasa menjadi alat ukurlangsung dan istilah-istilah harus diterapkan secara keseluruhan dan konsisten.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Sekat.docx
December 2019 16
Surat Pernyataan.docx
December 2019 8
Daftar Isi.docx
December 2019 11
Bab 7.docx
December 2019 10
Bab I.docx
December 2019 9
Fisiologi
May 2020 48