Bab 4 Akbi

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 4 Akbi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,549
  • Pages: 4
4.

BIAYA TENAGA KERJA

Dalam perusahaan, biaya tenaga kerja digolongkan dengan berbagai macam cara : menurut fungsi pokok dalam perusahaan, menurut kegiatan bagian-bagian dalam perusahaan, menurut jenis perusahaan dan menurut hubungannya dengan produk atau jasa yang dihasilkan. Akuntansi biaya tenaga kerja melalui empat tahap : pencatatan distribusi biaya tenaga kerja, pencatatan gaji dan upah terutang, pencatatan pembayaran gaji dan upah dan penyetoran pajak penghasilan karyawan. PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA TENAGA KERJA Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pemanfaatan tenaga kerja dalam melakukan kegiatan produksi. Dalam perusahaan manufaktur, penggolongan kegiatan kerja dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu : 1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan. Organisasi dalam perusahaan manufaktur dibagi tiga fungsi, yaitu : Produksi, pemasaran dan Administrasi umum. Oleh karena itu perlu ada penggolongan dan pembedaan antara tenaga kerja produksi dan tenaga kerja nonproduksi. Pembagian ini bertujuan untuk membedakan biaya tenaga kerja produksi yang merupakan unsur harga pokok dan biaya tenaga kerja non produksi yang bukan merupakan unsur harga pokok produksi, Sehingga berdasarkan fungsi pokok organisasi biaya tenaga kerja dibagi menjadi tiga, yaitu : biaya tenaga kerja produksi, biaya tenaga kerja pemasaran dan biaya tenaga kerja administrasi dan umum. 2. Penggolongan menurut departemen. Misalnya, departemen produksi suatu perusahaan terdiri dari tiga departemen, yaitu departemen pulp, departemen kertas dan departemen penyempurnaan. Biaya tenaga kerja departemen produksi digolongkan sesuai dengan bagian-bagian tersebut. 3. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya Misalnya. dalam departemen produksi digolongkan sebagai berikut : operator, mandor dan penyelia. Maka biaya tenaga kerja juga digolongkan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan tersebut. 4. Penggolongan menurut hubungannya dengan produk Berdasarkan hubungannya dengan produk, biaya tenaga kerja dapat digolongkan menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung merupakan elemen biaya produksi, sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan unsur biaya overhead pabrik. AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA Biaya tenaga kerja dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : 1) Gaji dan upah reguler, yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi dengan potongan-potongan seperti pajak penghasilan, iuran jaminan sosial dana pensiun dan sebagainya, 2) Premi lembur dan 3) biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja (labor related cost). GAJI DAN UPAH Ada berbagai cara perhitungan upah karyawan dalam perusahaan. Salah satu cara adalah dengan mengaitkan dengan jumlah waktu hadir karyawan dengan mengalikan tarif upah dengan jumlah jam kerja karyawan. Dengan demikian untuk menghitung upah seorang karyawan perlu dikumpulkan data jumlah jam kerjanya selama periode waktu tertentu. Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan, dokumen pokok untuk mengumpulkan waktu kerja karyawan adalah kartu hadir (clock card) dan kartu jam kerja. Kartu hadir adalah catatan yang digunakan untuk mencatat jam kehadiran karyawan, yaitu jangka waktu antara jam hadir dan jam meninggalkan perusahaan. Kelebihan jam kerja diatas jam kerja yang telah ditentukan dinamakan am lembur. Disamping kartu hadir, perusahaan menggunakan kartu jam kerja untuk mencatat pemakaian waktu hadir karyawan pabrik, dalam mengerjakan berbagai pekerjaan atau produk. Kartu jam kerja ini biasanya hanya digunakan untuk mencatat pemakaian waktu hadir tenaga kerja langsung di pabrik. Kartu jam kerja untuk setiap karyawan kemudian disesuaikan dengan waktu yang tercantum dalam kartu jam hadir dan dikirim ke bagian

akuntansi biaya untuk keperluan distribusi gaji dan upah tenaga kerja langsung. Akuntansi Biaya Gaji dan Upah dilakukan dalam empat tahap pencatatan, yaitu distribusi gaji dan upah, pencatatan gaji dan upah terhutang, pembayaran gaji dan upah dan penyetoran gaji dan upah oleh perusahaan ke kantor kas negara. Untuk menggambarkan empat tahap diatas digambarkan pada contoh di bawah ini: Contoh. PT. Rifani mempekerjakan 2 orang karyawan : X dan Y. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan Juni 2002, bagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk periode tersebut, Menurut kartu hadir, karyawan X bekerja 40 jam selama seminggu, dengan upah per jam Rp 2.500, sedangkan karyawan Y bekerja selama 40 jam dengan tarif upah Rp 2.000 per jam. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masingmasing karyawan adalah sebagai berikut: Penggunaan Waktu Kerja Untuk pesanan #105 Untuk pesanan #115 Untuk menunggu persiapan pekerjaan

X 15 jam 20 jam 5 jam

Y 20 jam 10 jam 10 jam

Dengan demikian upah karyawan tersebut dihitung sebesar Rp 180.000 (40 jam x Rp 2.500 ditambah 40 jam x Rp 2000) dan didistribusikan dalam tabel dibawah ini. Disitribusi biaya tenaga kerja Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung Pesanan #105 Pesanan# 115 Dibebankan sebagai BOP Jumlah upah minggu pertama Pajak Penghasilan dipotong perusahaan 15 % Jumlah upah bersih yang diterima karyawan

X

Y Rp. Rp Rp

37.500 50.000 12.500 100.000 15.000 85.000

Rp Rp Rp

40.000 20.000 20.000 80.000 12.000 68.000

Akuntansi Biaya gaji dan Upah atas dasar data tersebut diatas adalah sebagai berikut: a. Pencatatan distribusi biaya tenaga/kerja Barang Dalam Proses - Biaya Tenaga Kerja Rp 147.500 Biaya Overhead Pabrik 37-500 Gaji dan Upah Rp 180.000 b. Pencatatan gaji dan upah terhutang Gaji dan Upah Rp 180.000 Hutang Gaji dan Upah Rp 53.000 Hutang PPh Karyawan 27.000 c. Pembayaran gaji dan upah Hutang Gaji dan Upah Rp 153.000 Kas Rp 153.000 d. Pembayaran gaji Hutang PPh karyawan Rp. 27.000 Kas Rp 27.000 INSENTIF Dalam hubungannya dengan gaji dan upah, perusahaan memberi insentif kepada karyawan agar dapat bekerja lebih baik. Insentif dapat didasarkan atas waktu kerja, hasil yang diproduksi atau kombinasi diantara keduanya. 1. Insentif satuan dengan jam minimum (straight piecework with a guaranteed hourly minimum plan) Atas dasar ini karyawan dibayar atas dasar tarif per jam untuk menghasilkan jumlah satuan keluaran (output) standar. Untuk hasil produksi yang melebihi jumlah standar tersebut, karya\van menerima jumlah upah tambahan sebesar jumlah kelebihan satuan

keluaran diatas standar kali tarif upah per satuan. Tarif upah per satuan dihitung dengan cara membagi upah standar per lam dengan satuan keluaran standar per jam. Misalnya menurut time study dibutuhkan 10 menit untuk menghasilkan 1 unit output, maka jumlah output standar per jam adalah 6 unit. Jika upah pokok sebesar Rp 1.200 per jam. maka tarif upah per unit adalah Rp 200. Jika seorang karyawan menghasilkan 10 unit, maka upah yang diterimanya adalah : Upah dasar per jam Rp 1.200 Insentif: 4 unit x Rp 200 800 Upah yang diterima pekerja per jam Rp 2.000 2. Taylor differential piece rate plan Cara pemberian insentif ini adalah semacam straight piece rate plan yang menggunakan tarif tiap potong untuk jumlah keluaran rendah per jam dan tarif dap potong yang lain untuk jumlah keluaran tinggi per jam Misalnya : Ditetapkan tarif upah Rp 175 per unit untuk karyawan yang menghasilkan 8 unit ke bawah dan Rp 250 per unit untuk karyawan yang menghasilkan 10 unit per jam ke atas. PREMI LEMBUR Misalnya dalam perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam per minggu, maka mereka berhak menerima uang lembur dan premi lembur. Apabila dalam satu minggu seorang karyawan bekerja selama 45 jam dengan tarif upah Rp 1.200 per jam. Premi lembur dihitung sebesar 50% dari tarif upah lembur. Upah karyawan tersebut dihitung sebagai berikut: Jam biasa : (40 jam x Rp 1.200) Rp 48.000 Lembur : (5 jam x Rp 1.200) 6.000 Premi lembur : (5 jam x Rp 600) 3.000 Upah yang diterima pekerja per jam Rp 57.000 BIAYA-BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA (LABOR RELATED COST) Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja terdiri dari setup time, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan sehingga siap digunakan dalam proses produksi dan idle time. yaitu biaya yang dikeluarkan bagi karyawan karena mesin menganggur SETUP TIME Seringkali suatu perusahaan memerlukan waktu dan biaya untuk memulai produksi. Biayabiaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut biaya pemula produksi (set up costs). Biaya pemula produksi diperlukan pada waktu pabrik atau proses mulai dijalankan atau dibuka kembali atau pada waktu produk baru diperkenalkan. Set up costs meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk pembuatan rancang bangun. Penyusunan mesin dan peralatan, latihan bagi karyawan dan kerugian-kerugian yang timbul akibat belum adanya pengalaman. Perlakuan terhadap set up cost ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 1. Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung 2. Dimasukkan sebagai unsur Biaya Overhead Pabrik 3. Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan IDLE TIME Dalam kegiatan produksi, seringkali terjadi hambatan-hambatan, kerusakan mesin atau kekurangan pekerjaan. Hal ini menimbulkan waktu menganggur bagi karyawan. Biaya-biaya yang dikeluarkan waktu menganggur ini diperlakukan sebagai Biaya Overhead Pabrik.

SOAL LATIHAN 1. Jelaskan yang dimaksud dengan tenaga kerja dan biaya tenaga kerja 2. Biaya tenaga kerja dalam suatu perusahaan dapat digolongkan dengan berbagai cara, sebutkan dan jelaskan berbagai cara penggolongan tersebut serta jelaskan pula manfaat masing-masing cara penggolongan tersebut. 3. Sebutkan tahap-tahap pencatatan akuntansi biaya tenaga kerja 4. Sebutkan dan jelaskan berbagai cara pemberian insentif kepada karyawan 5. Sebutkan dan jelaskan berbagai biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja (labor related cost) 6. PT. Rizki mempekerjakan 3 orang karyawan : X,Y dan Z. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan Juni 2002, bagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk periode tersebut Menurut kartu hadir, ketiga karyawan tersebut bekerja 45 jam selama seminggu, dengan upah per jam kerja untuk masing-masing karyawan X, Y dan Z adalah Rp 2.400, Rp 1.200 dan Rp 1800. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam nadir masing-masing karyawan adalah sebagai berikut: Penggunaan Waktu Kerja X Y Z Untuk pesanan #103 10 jam 15 jam 15 jam Untuk pesanan #105 15 jam 10 jam 15 jam Untuk pesanan #110 15 jam 12 jam 10 jam Untuk menunggu persiapan pekerjaan 5 jam 8 jam 5 jam Pajak yang harus ditanggung masing-masing karyawan sebesar 15 %. Dari data jurnal yang diperlukan.

Related Documents

Bab 4 Akbi
June 2020 2
Bab 6-8 Akbi
June 2020 3
Bab 1 Sd 3 Akbi
June 2020 1
Pr Akbi Bab 10.docx
April 2020 3
Akbi Sap 7 Fix.docx
April 2020 15
Bab 4
May 2020 52