Bab 3&4 Pers.docx

  • Uploaded by: Fadhil Kurniawan
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 3&4 Pers.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,967
  • Pages: 19
BAB III : PERANAN PERS A. PENGERTIAN PERS

a. Istilah pers berasal dari kata persen bahasa Belanda atau press bahasa Inggris, yang berarti menekan yang merujuk pada mesin cetak kuno yang harus ditekan dengan keras untuk menghasilkan karya cetak pada lembaran kertas. b. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kata pers berarti: 1) alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar, 2) alat untuk menjepit atau memadatkan, 3) surat kabar dan majalah yang berisi berita, 4) orang yang bekerja di bidang persurat kabaran. c. Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.

B. FUNGSI PERS

a. Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, disebutkan dalam pasal 3 fungsi pers adalah sebagai berikut : b. Sebagai Media Informasi, ialah perrs itu memberi dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang terjadi kepada masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena memerlukan informasi. c. Fungsi Pendidikan, ialah pers itu sebagi sarana pendidikan massa (mass Education), pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya. PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 1

d. Fungsi Menghibur, ialah pers juga memuat hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, dan karikatur. e. Fungsi Kontrol Sosial, terkandung makna demokratis yang didalamnya terdapat unsur-unsur sebagai berikut: i. Social particiption yaitu keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan. ii. Socila responsibility yaitu pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat. iii. Socila support yaitu dukungan rakyat terhadap pemerintah. iv. Social Control yaitu kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah. f. Sebagai Lembaga Ekonomi, yaitu pers adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang pers dapat memamfaatkan keadaan disekiktarnya sebagai nilai jual sehingga pers sebagai lembaga sosial dapat memperoleh keuntungan maksimal dari hasil prodduksinya untuk kelangsungan hidup lembaga pers itu sendiri.

C. PERANAN PERS a. Menurut pasal 6 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, perana pers adal;ah sebagai berikut : i. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui. ii. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, hak asasi manusia, serta menhormati kebhinekaan. iii. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar. iv. Melakukan pengawasan,kritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum. v. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran

. D. PERKEMBANGAN PERS DI INDONMESIA

a. Di Masa Penjajahan Belanda dan Jepang Penjajah Belanda sangat mengetahui pengaruh surat kabar terhadap masyarakat indonesia, karena itu mereka memandang perlu membuat UU untuk membendung pengaruh pers Indonesia karena merupakan momok yang harus diperangi. Menuru Suruhum pemerintah mengeluarkan selain KUHP tetapi belanda mengeluarkan atruan yang bernama Persbreidel Ordonantie, yang memberikan hak kepada pemerintah Hindia Belanda untuk menghentikan penerbitan surat kabar atau majalah Indonesia yang dianggap berbahaya. Kemudian belanda juga mengeluarkan Peraturan yang bernama Haatzai Artekelen, yautu berisi pasal-pasal yang mengancam hukuman terhadap siapapun yang menyebarkan perasaan permusuhan, kebencian, serta penghinaan terhadap pemerintah Nederland dan Hindia Belanda, serta terhadap sesutu atau sejumlah kelompok penduduk Hindia Belanda.

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 2

Demikian halnya pada pendudukan Jepang yang totaliter dan pasistis, dimana orang-orang surat kabar (pers) Indonesia banyak yang berjuang tidak dengan ketajaman penanya melainkan dengan jalan lain seperti organisasi keagamaan , pendidikan, politik. Hal ini menunjukkan bahwa di masa Jepang pers Indonesia tertekan. Walaupun pers tertekan dimasa Jepang namun ada beberapa keuntungan antara lain :  Pengalaman yang diperoleh para karyawan pers indonesia bertambah. Terutama dalam penggunaan alat cetak yang canggih ketimbang Zaman belanda.  Penggunaan bahasa Indonesia dalam pemberitaan makin sering dan luas.  Adanya pengajaran untuk rakyat agar berpikir kritis terhadap berita yang disajikanoleh sumber-sumber resmi Jepang.

b. PERS DI MASA ORDE BARU Pada awal kepemimpinan orde baru menyatakan bahwa membuang jauh praktik demokrasi terpimpin diganti dengan demokrasi Pansasila, hal ini mendapat sambutan positif dari semua tokoh dan kalangan, sehingga lahirlah istilah pers Pancasila. Menurut sidang pleno ke 25 Dewan Pers bahwa Pers Pancasila adalah pers Indonesia dalam arti pers yang orientasi, sikap, dan tingkah lakunya didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Hakekat pers Pancasila adalah pers yang sehat, pers yang bebas dan bertanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai penyebar informasi yang benar dan objektif, penyalur aspirasi rakyat, dan kontrol sosial yang konstruktif. Masa kebebasan ini berlangsung selama delapan tahun disebabkan terjadinya pristiwa malari (Lima Belas Januari 1974) sehingga pers kembali seperti zaman orde lama. Dengan peristiwa malari beberapa surat kabar dilarang terbit termasuk Kompas. Pers pasca peristiwa malari cenderung pers yang mewakili kepentingan penguasa, pemerintah atau negara. Pers tidak pernah melakukan kontrol sosial disaat itu. Pemerintah orde baru menganggap bahwa pers adalah institusi politik yang harus diatur dan dikontrol sebagaimana organisasi masa dan partai politik.

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 3

c. Di Masa Orde Lama Pers di masa demokrasi liberal (1949-1959) landasan kemerdekaan pers adalah konstitusi RIS 1949 dan UUD Sementara 1950, yaitu Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat. Isi pasal ini kemudian dicantumkan dalam UUD Sementara 1950. Awl pembatasan pers adalah efek samping dari keluhan wartawan terhadap pers Belanda dan Cina, namun pemerintah tidak membatasi pembreidelan pers asing saja tetapi terhadap pers nasional. Pers di masa demokrasi terpimpin (1956-1966), tindakan tekanan terhadap pers terus berlangsung yaitu pembreidelan terhadap harian Surat Kabar Republik, Pedoman, Berita Indonesia dan Sin Po di Jakarta. Upaya untuk pembatasan kebebasan pers tercermin dari pidato Menteri Muda penerangan RI yaitu Maladi yang menyatakan .....Hak kebebasan individu disesuaikan denga hak kolektif seluruh bangsadalam melaksanakan kedaulatan rakyat. Hak berpikir, menyatakan pendapat, dan memperoleh penghasilan sebagaimana yang dijamin UUD 1945 harus ada batasnya yaitu keamanan negara, kepentingan bangsa, moraldan kepribadian indonesia, serta tanggung jawab kepada Tuhan YME

d. PERS DI ERA REFORMASI Kalngan pers kembali bernafas lega karena pmerintah mengeluarkan UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Azasi manusia dan UU no. 40 tahun 1999 tentang pers. Dalam UU Pers tersebut dengan tegas dijamin adanya kemerdekaan pers sebagai Hak azasi warga negara (pasal 4) dan terhadap persnasioal tidak lagi diadakan penyensoran, pembreidelan, dan pelarangan penyiaran (pasal 4 ayat 2). Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan memiliki hak tolak agar wartawan dapat melindungi sumber informasi, dengan cara menolak menyebutkan identitas sumber informasi, kecuali hak tolak gugur apabila demimkepentingan dan ketertiban umum, keselamatan negara yang dinyatakan oleh pengadilan.

E. PERS YANG BEBAS DAN BERTANGGUNG JAWAB SESUAI KODE ETIK JURNALISTIK a. Landasan Hukum Pers Indonesia i. Pasal 28 UUD 1945, berbunyi kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang. ii. Pasal28 F UUD 1945, berbunyi setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 4

memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. iii. Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Azasi Manusia pada pasal 20 dan 21 yang bebunyi : 1. -Pasal 20 : Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi di lingkungan sosialnya. 2. -Pasal 21 : Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. iv. UU N0. 39 tahun 2000 pasal 14 ayat 1 dan 2 : 1. -Ayat 1 yaitu Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi di lingkungan sosialnya. 2. -Ayat 2 yaitu Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. v. UU No. 40 Tahun 1999 tentang pers pasal 2 dan pasal 4 ayat 1 : 1. -Pasal 2 berbunyi Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum. 2. -pasal 4 ayat 1 berbunyi Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warganegara.

b. DEWAN PERS i. Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang pers pada pasal 15 ayat 1 menyatakan Dewan Pers yang independen dibentuk dalam upaya mengembangkan kemerdekaan pers dan meningkatkan kehidupan pers nasional. Fungsi-fungsi dewan pers adalah : ii. Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lain. iii. Melaksanakan pengkajian untuk pengembangan pers. iv. menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik. v. Memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers. vi. Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah. vii. Memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyususn peraturan di bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi kewartawanan. viii. Mendata perusahaan pers (Pasal 15 ayat 2)

c. ANGGOTA DEWAN PERS i. ii. iii. iv.

Keangotaan dewan pers terdiri dari : Wartawan yang dipilih oleh organisasi wartawan Pimpinan perusahaan pers yang dipilih oleh orhganisasi perusahaan pers. Tokoh masyarakat, ahli bidang pers atau komunikasi dan bidang lainnya yang dipilih oleh arganisasi perusahaan pers; v. ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh anggoata.

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 5

vi. Keanggotaan dewan pers ditetapkan dengan keputusan Presiden. vii. Masa Jabatan anggota tiga tahun dan dapat dilpilih kembali untuk satu periode.

d. LANDASAN PERS NASIONAL : i. ii. iii. iv. v.

Landasan idiil adalah Falsafah Pancasila (Pembukaan UUD 1945). Landasan Konstitusi adalah UUD 1945 Landasan Yuridis adalah UU Pokok Pers yaitu UU No. 40 tahun 1999. Landasan Profesional adalah Kode Etik Jurnalistik Landasan Etis adalah tata nilai yang berlaku di masyarakat.

F. KEBEBASAN PERS a. Kebebasan pers di Indonesia merupakan hal yang baru sehingga rawan gangguan. Secara umum ada dua macam gangguan : i. Pengendalian kebebasan pers yaitu masih ada pihak-pihak yang tidak suka dengan adanya kebebasan pers, sehingga mereka ingin meniadakan kebebasan pers. ii. Penyalahgunaan kebebasan pers yaitu insan pers memamfaatkan kebebasan yang dimilikinya untuk melakukan kegiatan Jurnalistik yang bertentangan dengan fungsi dan peranan yang diembannya. Oleh karena itu tantangan terberat bagi wartwan adalah kebebasan pers itu sendiri.

G. TEORI-TEORI TENTANG PERS a. 1.Teori pers otoritarian : Teori ini menganggap Negara sebagai ekspresi tertinggi dari pada kelompok manusia, yang mengungguli masyarakat dan individu. Negara adalah hal yang sangat penting yang dapat membuat manusia menjadi manusia seutuhnya anpa Negara manusia menjadi primitif tidak mencapai tujuan hidupnya. Oleh karena itu pers adalat alat penguasa untuk menyampaikan keinginannya kepada rakyat. b. Prinsip-prinsipnya : 1. Media selamanya tunduk pada penguasa 2. Sensor dibenarkan tak dapat diterima. ii. c. Kecaman terhadap penguasa dan penympangannya kebijakannya d. Wartawan tidak memiliki kebebasannya iii. Teori Pers Libertarian : Teori menganggab bahwa pers merupakan sarana penyalur hati nurani rakyat untuk mengawasi dan menetukan sikap terhadap kebijakan pemerintah. Pers berhadapan dengan pemerintah Pers bukanlah alat kekuasaan pemerintah. Teori ini menganggab sensor sebagai hal yang Inkonstitusional.

c. d. e. f.

Tugas-tugasnya : Melayani kebutuhan ekonomi (iklan) Melayani kehidupan politik Mencari keuntungan (kelangsungan hidupnya)

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 6

g. Menjaga hak warga Negara (control social) h. Memberi hiburan. H. KODE ETIK JURNALISTIK Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa, tanggung jawab sosial, keberagaman masyarakat, dan norma-norma agama. Dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya, pers menghormati hak asasi setiap orang, karena itu pers dituntut profesional dan terbuka untuk dikontrol oleh masyarakat. Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme.

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 7

BAB IV: GLOBALISASI A. Pengertian Globalisasi : 1. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Globalisasi adalah proses masuk ke ruang lingkup dunia. Globalisasi berasal dari kata globe/global yaitu dunia atau bola dunia. Dapat pula diartikan sebagai hal-hal kejadian secara menyeluruh dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi batas-batas yang mengikat secara nyata. 2. Globalisasi adalah suatu keadaan yang mendunia dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antar negara dan antar manusia semakin besar, batas-batas kedaulatan suatu negara dan bangsa menjadi kabur serta keputusan atau kegiatan dibelahan dunia yang satu dapat mempengaruhi keputusan belahan dunia yang lain. 3. Secara literal, globalisasi adalah sebuah perubahan sosial berupa bertambahnya keterkaitan diantara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan tekhnologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional. B. Proses Globalisasi : Dimulai ketika Vasco da Gama dan Christopher Columbus dari Eropa 500 tahun lalu untuk berdagang, namun hal ini menjadi awal munculnya kehndak menguasai wilayah bangsa lain untukmenghisap kekayaan bangsa lain ( kolonialisme), maka saat itulah sudah mulai tertanam benih-benih yang namanya Globalisasi. Oleh karena itu globalisasi merupakan kelanjutan darai kolonialisme. Era kolonialisme merupakan juga era perkembangan paham kapitalisme di Eropa. Paham kapitalisme dikembangkan oleh Adam Smith, Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa. Ciri-ciri kapitalisme adalah : 1) Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki individu. 2) barang dan jasa diperdagangkan dipasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif, 3) modal baik berupa uang atau dalam bentuk kekayaan lainnya diinvestasikan kebarbagai usaha untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Proses berikutnya dilanjutkan dengan era pembangunan, yang ditandai dengan penekanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang berpusat pada negara sendiri. Ketika era pembanguna mengalami krisis maka dunia masuk pada era baru yaitu globalisasi. Pada era globalisasi ini negara-negara didorong untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi global. Aktor utamanya bukan lagi negara sebagai mana di PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 8

era pembangunan,melainkan perusahaan-perusahaan transnasional (Trannational Corporations, TNCs) dan bank-bank transnasional (Transnational Banks, TNBs), Bank Dunia dan IMF (International Monetary Fund) atau dana moneter internasional, WTO, APEC (Asia Fasific Economic Cooperation), dll. Semua proses globalisasi digerakkan oleh idiologi neoliberalisme. Ciri pokok neoliberalisme adalah : 1. Perusahaan swasta bebas dari campur tangan pemerintah ( buruh, harga, investasi,dll). 2. Hentikan subsidi negar kepada rakyat dan privatisasi perusahaan milik negara. 3. Penghapusan idiologi kesejahteraan bersama dan pemilikan bersama karena itu menghalangi pertumbuhan. Penomena/tanda-tanda globalisasi : 1. Meningkatnya perdagangan global. 2. Meningkatnya aliran modal Internasional,investasi langsung luar negeri. 3. Meningkatnya aliran data lintas batasmelaui internet,telepon dan satelit komunikasi. 4. Adanya desakan dari belahan bumi lain untuk mengadili penjahat perang, menyerukan keadilan. 5. Meningatnya pertukaran budaya internasional melaui felm hollywood, bollywood dan mandarin. 6. Menyebarnya pahammultikulturalisme sereta semakin besar akses individu terhadap berbagai macam budaya. 7. Meningkatnya perjhalanan turis lintas negara. 8. Meningkatnya imigrasi termasuk yang ilegal. 9. Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global. 10. Berkembangnya sistem keuangan global. 11. Meningkatnyaaktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaanperusahaan multinasional. 12. Menigkatnya eran organisasi internasiuonal seperti WTO, IMF, Bank Dunia yang menangani urusan transaksi internasional. Pandangan Mengenai Proses Globalisasi ada 3 yaitu : 1. Kaum Skeptis : berpendapat mereka mengakui bahwa kontak antar bangsa sekarang ini lebih besar di bandingkan dengan era sebelumnya tetapi tidak cukup terintegrasi untuk membentuk perekonomian global sebab kegiatan ekonomi dunia terbagi dalam 3 blok perdagangan dunia seperti ; Uni Eropa, Amerika Utara dan Asi Pasifik. Oleh sebab itu yang terjadi sekarang bukan globaliosasi ekonomi dunia tetapi Regionalisasi perekonomian dunia. 2. Kaum Hiperglobalis : berpendapat bahwa globalisasi adalah gejala yang sangat nyata yang konsekwensinya dapat dirasakan di hampir semua tempat di dunia. Masing-masing negara tidak lagi mampu mengontrol perekonomian mereka karena perkembangan perdagangan dunia yang pesat. Kemampuan para politikus negara sangat terbatas dalam menangani isu lintas batas sehuingga mereka kehilangan tentang sistem pemerintahan yang ada, sebab kebijakan ekonomi dipegang oleh 3 aktor ekonomi dunia yaitu, WTO (world Trade Organization), IMF (International Moneter Fund ) dan World Bank. 3. Kaum Transformatif : mengatakan Tatanan global mengalami perubahan tetapi masih banyak pola lama yang masih bertahan seperti pemerintah masih tetap memiliki kekuasaan. Perubahan sekarang ini tidak hanya terjadi di bidang PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 9

ekonomi tetapi terjadi juga di bidang politik, sosial budaya. Globalisasi biukan proses satu arah tetapi aliran dua arah antara gambar, informasi dan npengaruh. Negara mengadakan restrukturisasi diri untuk menjawab berbagai organisasi ekonomi dan sosial yang baru. Debat Mengenai Globalisasi : Kaum Skeptis

Kaum Hiperglobalis

Kaum Tranformatif

Apanya yang baru

Blok-blok perdagangan

Suatu abad global

Ciri dominan

Dunia kurang begitu saling bergantung dibandingkan tahun 1890 an Diperkuat atau meningkat

Kap[italisme global, pemerintahan global, masyarakat madani global

Tingkat kesalingterkaitan masyarakat global seperti sekarang ini belum pernah terjadi sebelumnya Globalisasi yang ekstensif dan intensif

Berkurang atau terkikis

Dibentuk kembali (restructured)

Pemerintah dan pasar

Kapitalisme dan tekhnologi

Gabungan kekuatan modernitas

Meningkatnya marjinalisasi di belahan dunia bagian selatan Kepentingan nasional Sebagai internasionalis ai dan regionalisasi Blok-blok regional/bentu ran peradaban Internasionalis asi tergantung pada persetujuan dan dukungan pemerintah nasional

Terkikisnya bentuk hirarki lama

Arsitektur tatanan dunia yang baru

McDonal, Madonna, Marlirn Manroe, dll Sebagai penataan penataan kembali kerangka tindakan manusia Peradaban global

Tranformasi Masyarakat politik

Berakhirnya negara bangsa

Globalisasi yang mengubah (mentranformasi) kekuasaan pemerintah dan politik dunia

Kekuasaan pemerintahan nasional Kekuatan pendorong Globalisasi Pola Stratifikasi

Tema dominan Konseptualisas i Globalisasi

Arah yang mau dituju Ringkasan Argumen

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Sebagai penataan kembali bubungan antar kawasan dan tindakan dari kejauhan Tidak menentukan integrasi dan fragnentasi global

Page 10

C. Aspek-Aspek Globalisasi : 1. Globalisasi Informasi dan Komunikasi :

Informasi dan komunikasi yang didukung tekhnologi canggih semakin efisien dan efektif. Contoh : Telepon, Radio, Televisi, Internet dapat mengatasi jarak jauh menjadi dekat,dapat digunakan berkomunikasi antar warga suatu negara dengan nwarga negara lain yang saling berjauhan. Barang yang ditawarkan lewat televisi dankoran lebih mudah dikenal konsumen. Industri wisata suatu negara ditawarkan lewat media massa sehingga meningkatkan arus wisatawan, pernyataan seseorang dengan cepat dapat disiarkan lewat radio, Tv , koran dan internet. 2. Globalisasi Ekonomi : Globalisasi ekonomi merupakan pengintegrasian ekonomi nasional bangsabangsa kedalam sistem ekonomi global baik yang menyangkut pasokan, permintaan transportasii, tenaga kerja, bahan mentah, distribusi serta pemasran. Globalisasi ekonomi menghendaki persaingan bebas melalui mekanisme pasar sehingga mekainisme oasar itulah yang menentukan apakah produk dari sebuah negara dapat bersaing atau tidak. Pola ekonomi globalinilah yang memunculkan neoliberalisme. Pasar dikuasai negara maju dan negara miskin semakin terpinggirkan sehingga menimbulkan kesenjangan ekonomi. Oleh karena itu globalisasi ekonomi jauh dari keadilan sosial, serta jauh dari kesejahteraan rakyat baik secara nasional maupun internasional. 3. Globalisasi Hukum : Globalisasi adalah mengaburkan batas-batas kenegaraan dibidang hukum sehingga tidakada lagi negara yang dapat mengklaim bahwa ia menganut sistem hukumnasional secara absolut. Kini telah terjadi saling mempengaruhi antar sistem hukum, termasuk Indonesia. Contoh Adanya aspirasi masyarakat yang menghendaki adanya perubahan dan keadilan. 4. Globalisasi Politik : Globalisasi politik menyangkut isu demokratisasi dan hak asasi manusia. Kesadaran warganegara diberbagai belahan dunia untuk berartisipasi di bidang politik semakin meningkat, demikian halnya dengan HAM yaitu kemampuan dan kesadaran untuk menghargai HAM dan menegakkannya semakin tumbuh dimana-mana.

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 11

5. Globalisasi Ilmu Pengetahuan : Masa depan adalah peradaban yang didominasi ilmu pengetahuan. IPTEK menjadi sumber kekuatan untuk mewujudkan kemakmuran. Globalisasi IPTEK memunculkan kesadaran pentinfgnya pemamfaatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk mengolah potensi alam untuk kemaslahatan hidup orang banyak. Seperti rekayasa genetika, kloning, perkembangan komputer, dll. 6. Globalisasi Budaya : Globalisasi budaya melalui Tv, film, musik dllmenyebabkan pertemuannya budaya-budaya dari berbagai negarayang dapat menyebabkan fusi atau peleburan menjadi budaya baru yang produktif. Globalisasi dapat membantu menegakkan kembali asal ususl etnis,membangkitkan tradisi dan landasanlandasan religius. Tetapi globalisasi budaya juga dapat menimbulkan berbagai gaya hiduppermisif yaitu gaya hidup yang tidak perduli pada nilai moral dan etika. 7. Glonalisasi Agama : Globalisasi dapat menyentuh agama-agama ,terutama yang berkaitan dengan norma, nilai, dan makna agama... Disastu sisi dengan kemajuan informasi dan telekomunikasi dapat berakibatpositif bagi agama-agama, misalnya, penyiaran nilai-nilai agama dan sebaliknya menyiarkan jauh dari nilai keagamaan serta dapat menimbulkan singkritisme atau mencari alternatif kepercayaan lainnya yang mereka yakini.

D. Pengaruh Globalisasi : 1. Bidang politik : a. Menyebarnya nilai politik barat seperti unjuk rasa yang kadang mengabaikan kepentingan umum. b. Lunturnya nilai politik yang ebrsifat kekeluargaan, mufakat dan gotong royong. c. Politik semakin bersifat tirani, diktator mayoritas. d. Akuntabilitas jabatan publik semakin mendapat sorotan masyarakat. e. Semakin banyak parpol, LSM yang menyuarakan HAM, lingkungan yang ditunggangi pihak tertentu. f. Melemahnya kedaulatan negara. g. Masalah lokal selau dikaitkan ke dalam konteks global. h. Organisasi internasional sangat berkuasa. i. Hubungan Internasional lancar, multi senrtris dan saling ketergantungan. 2. Bidang Ekonomi : a. Modal besar semakin kuat yang lemah tersingkir. b. Pemerintah sebagai regulasi (penata, pengatur) ekonomi yang ditetapkan menurut kemauan pasar. c. Berkurangnya sibsidi terhadap sektor ekonomi rakyat. d. Persaingan harga dan kualitas semakin tinggi sejalan dengan kebutuhan masyarakat. e. Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan dan komoditi lainnya. f. Investasi asing langsung. PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 12

g. Peredaran uang secara langsung tanpa batas negara. h. Kebebasan gerak para pekerja 3. Bidang sosial Budaya : a. Masuknya nuilai barat yang ditiru bangsa mmelalui internet, parabola, dll. b. Memudarnya apresiasi terhadap budaya daerah sepereti : hedonisme(kenikmatan sesaat), individualiusme( kepentingan diri sendiri), pragmatisme (yang menguntungkan), permisif (tidak tabu lagi), dan konsumerisme (senang memakai barang yang kurang berguna). c. Lunturnya kepedulian dan kesetiakawanan sosial. d. Semakin memudarnya nilai agama.

4. Bidang Hukum dan Pertahanan : a. menguatnya supremasi hukum dan HAM. b. Semakin vbanyaknya produk hukum yang memihak kepada kepentingan rakyat. c. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas, kinerja penegak hukum seperti jaksa, hakim dan polisi. d. Menguatnya supremasi sipil menundukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan. e. Peran masyarakat berkurang dalam menjaga keamanan dan ketertiban karena hal itu menjadi tugas polisi dan tentara. .

E. Sisi Positif dan Negatif Globalisasi : NO 1

2

Sisi Positif Liberalisasi barang , jasa dan komoditi lainnya memberikan peluang bagi indonesia ikut bersaing merebut pasar perdagangan luar negeri terutama hasilpertanian,tekstil dan baha tambang. Bidang jasa indonesia punya peluang untuk menarik wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam, budaya tradisional yang beraneka ragam. Ada kecendrungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara berkembang dengan tujuan keuntungan geografis (bahan baku, areal luas, tenaga kerja murah). Indonesia memiliki peluang untuk dipilih

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Sisi negatif -Arus masuk perdagangan luar negeri menyebabkan defisit perdagangan nasional. -Maraknya penyelundupan barang ke indonesia. -Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.

-perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra perusahaan luar negeri. Akibatnya industri dalam negeri sulit berkembang. -Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri. -Bila perusahaan asing tersebut nantinya pindah atau pulang kamung Page 13

3

4

5

6

7

8

menjadi tempat baru perusahaan itu. Kecendrungan global terbatasnya investasi langsung luar negeri akan memberipeluang bagi pasar modal Indonesia seperti BEJ (Bursa Efek Jakarta) untukmeningkatkan transaksinya tanpa saingan investor asing. Peredaran uang secara langsung dan tanpa batas negara memiliki aspek positif, antara lain para pengusaha dapat melakukan transaksi tanpa batas ruang dan waktu, memberi peluang bank Indonesia untuk berebut peluang jasa layanan kartu kredit,transferantar bank, ATM dll. Kebebasan gerak para pekerja yang semakin menggelobal memberikan kesempatan pekerja indonesia untuk memperoleh pekerjaan di perusahaan asing baik di dalam negeri atau luar negeri. Kecenderungan melemahnya negara daat dipakai sebagai alat uji empiris terhadap pemerintah RI sejauh mana pemerintah dapat melakukan lobi diplomatik untuk menyeimbangkan kekuatan dengan negara luar dan maju. Meski organisasi internasional seperti Bank Dunia, WTO, IMF menunjukkan kecendrungan sangat berkuasa dalam hubungan internasional, namun sisi positifnyaadalah memberi peluang pada menteri ekonomi dan keuangan dan perwakila diluar negeri untu melakukan lobi diplomatik untuk menemukan jalan keluar dalam penyelesaina persoala ekonomi Indonesia. Distribusi citra (image) dan informasi global terutama

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

maka akan terjadi pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran. -Perkembangan perusahaan nasional mejadi lambat karena investasinya lebih banyak malalui bursa efek dari pada mendirikan perusahaan baru.

-Maraknya kejahatan pembobolan rekening bank melaui jaringan online. -Banyaknya pemalsuan mata uang baik rupiah maupun asing.

-Maraknya pekerja ilegal. -banyaknya pelanggaran terhadap TKI di luar negeri.

HAM

-Gagalnya berbagai program pembangunan nasional karena pemerintah harus memenuhi tuntutan lembaga internasional atau pemilik modal dari luar negeri. -Maraknya demonstrasi yang berakhir rusuh. -Melemahnya posisi tawar-menawar dalam proses dilomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. -munculnya rasa ketidak adilan global yang berpengaruh pada sikap apatis dalam pergaulan Internasional.

-Munculnya sikapmaterialistis, gaya hidup konsumtif dan mentalitas Page 14

9

malalui media elektronik seperti TV, Video dan Internet memberikan sikap positif : 1) Menjadi sarana pendidikan bagi orang Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. 2) Memudahkan memperoleh barang-barang manufaktur berkat citra global. Globalisasi turisme internasional memberikan sumbangan positif seperti menambah lapangan kerja baru agen perjalanan, meningkatkan pendapatan hotel, transportasi,dll

instan. -Maraknya pornografi dan pornoaksi. -Melemahnya nilai luhur bangsa.

-Maraknya penyelundupan obat terlarang. -Maraknya penyakit masyarakat seperti (prostitusi, perdagangan wanita,kawin kontrak). -Berkembangnya penyakit menular seperti HIV-AIDS, plu Babi.

F. Sikap Terhadap Globalisasi : 1. Mengelola Globalisasi, yang harus dilakukan adalah merumuskan kebijakan politik luar negeri yang lebih realistis dan konstruktif. Halini dicapai melalui : a. Menegaskan kembali ASEAN sebagai pilar utama politik luar negeri Indonesia. b. Memfokuskan perhatian indonesia pada kebutuhan untuk mengembangkan interaksi dann hubungan baik dengan Jepang, Korsel, Cina dan India. Dalam rangka pembentukan pasar bebas Asia Timur (East Asia Free Trade). c. Memadang penting upaya mengembangkan dengan sesama negara berkembang melalui forum OKI, G7, GNB, Eropa dan AS. 2. Memperkuat akar kebangsaan, dengan cara berusaha mengeksplorasi kekuatan lokal dari segi pemikiran maupun aksi dalamrangkamemberdayakan diri masyarakat Indonesia. Dari segi Pemikiran berupaya terus untuk menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) di masyarakat. Masih banyak masyarakat indonesia mencari napkah diluar pertanian,misalnya usaha warung, jasa,pedagang eceran, dll. Dari segi aksi adalah dengan cara menghidupkan kembali program Inpres desa tertinggal (IDT), Koperasi Kredit, Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia (SDM),penggunaan produk dalam negeri, revitalasi kawasan wisata,pembanguna solidaritas bangsa,dll. 3. Memamfaatkan globalisasi untuk pembangunan melalui kebijakan ekonomi, pengembangan institusi serta penyesuaian nilai etika. 4. Memiliki wawasan global dengan cara tidak menerapkannya secara berlebihan ( gaya hidup). PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 15

G. Implikasi Globalisasi terhadap Bangsa dan negara : Semua perubahan itu akan berimplikasi (melibatkan) pada hal-hal sebagai berikut : 1. Perumus kebijakan di tingkat nasional, yaitu peningkatan srategi dan langkahlangkah operasional untuk menciptakan iklim yang menguntungkan dunia usaha,aparat, penegak hukum dll. 2. Pelaku ekonomi, Daya saing makin banyak maka perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan pasar bagi hasilproduksinasional. 3. Pemerintah, dapat memainkan peran sebagai fasilitator, bimbingan, kepada cendekiawan dan tenaga ahli untuk meninbgkatkan daya saing dalam kancah internasional. 4. Bagi dunia Usaha, harus lebih jeli mempelajari peluang yang ada di pasar danmenigkatkan produksi dan daya saing perusahaannya.

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 16

BAB IV: PENUTUP A. Kesimpulan  Kebebasan pers yang sedang kita nikmati sekarang memunculkan hal-hal yang sebelumnya tidak diperkirakan. Suara-suara dari pihak pemerintah misalnya, telah menanggapinya dengan bahasanya yana khas; kebebasana pers di ndoesia telah kebablasan! Sementara dari pihak asyarakat, muncul pula reaksi yang lebih konkert bersifat fisik. Barangakali, kebebasana pers di Indonesia telah mengahsilkan berbagai ekses. Dan hal itu makin menggejala tampaknya arena iklim ebebasan tersebut tidak dengan sigap diiringi dengan kelengakapan hukumnya. Bahwa kebebasan pers akan memunculkan kebabasan, itu sebenarnya merupakan sebuah konsekuensi yan wajar. Yang kemudan harus diantisipasi adalah bagaimana agar kebablasan tersbeut tidak kemudian diterima sebagai kewajaran. 

Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah. Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.

B. Saran  Para pekerja pers dalam bekerja wajib memenuhi aspek-aspek profesionalitas. Standar profesionalitas dalam jurnalistik. 1. Tidak memutar balikan fakta, tidak memfitnah. 2. Berimbang, adil dan jujur. 3. Mengetahui perbedaan kehidupan pribadi dan kepentingan umum. 4. Mengetahui kredibilitas narasumber. PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 17

5. Sopan dan terhormat dalam mencari berita. 6. Tidak melakukan tindak yang bersifat plagiat. 7. Meneliti semua bahan berita terlebih dahulu. 8. Memiliki tanggung jawab moral yang besar (mencabut berita yang salah) 9. Bagi pembaca makala ini kami mohon maaf jika ada kesalahan dari segi apapun, kami mohon keritik dan saran, untuk memotifasi kami untuk kedepannya lebih baik. 

Arus globalisasi memang sudah sangat kuat mempengaruhi bangsa ini. Dan perubahan yang signifikan dapat kita lihat pada prilaku remaja yang akhir-akhir ini seperti berubah mengikuti perkembangan zaman. Jika hal tersebut memberi efek baik bagi mereka tentu itu takkan jadi masalah. Tapi terkadang, sesuatu takkan bernilai baik apabila terletak di tangan yang salah. 1.

Oleh sebab itu, untuk menanggapi dan mengantisipasi dampak buruk yang dapat dibawa oleh globalisasi perlu ditanamkan sikap berikut :

2.

1.

Selektif dalam memilih style atau budaya baru yang masuk ke negara ini.

jangan semuanya diikuti, karena tak seluruh budaya asing itu sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. 3.

2. Dibutuhkan pengawan dari berbagai pihak dalam menanggulangi efek buruk yang akan timbul pada remaja. Misalnya saja orang tua, orang yang berpengaruh baik dimasyarakat, maupun negara, pemerintah, pers bahkan petinggi negara. Karena ini masa depan bangsa berada ditangan generasi muda.

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 18

DAFTAR PUSTAKA

Aang, Witarsa. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK : Kelas XII. ERLANGGA Alfian, 1992. Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Budiardjo, Miriam, 1985. Dasar – Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Djajoeji, Djaman. 1993. Ilmu Negara. Bandung : IKIP Bandung Kartaprawira, Rusadi. 1983. Sistem Politik Indonesia : Suatu Model Pengantar. Bandung : Sinar Baru Mahfud MD, Moh. 2000. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta www.google.com

PERANAN PERS & DAMPAK GLOBALISASI

Page 19

Related Documents

34
November 2019 85
34
November 2019 78
34
July 2020 65
34
October 2019 55
34...
May 2020 61
34
November 2019 98

More Documents from "Sadegh"