Bab 3 Metodologi Penelitian Tanggap Bencana.docx

  • Uploaded by: Abdurrohmansyah
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 3 Metodologi Penelitian Tanggap Bencana.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,064
  • Pages: 22
32

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN A.

Aspek Legalitas Dalam penyusunan dokumen analisis dampak lalu lintas, pengembangan metodologi ini sangat penting dalam rangka mendukung subtansi yang akan dihasilkan dalam dokumen. Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu. Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni teknik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur. Dengan sekumpulan

demikian,

metodologi

peraturan,

kegiatan,

penelitian

dan

adalah

prosedur

yang

digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga

merupakan

suatu

usaha

yang

sistematis

dan

terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian mempunyai

untuk

melakukan

motivasi

yang

penelitian.

Setiap

berbeda,

di

orang

antaranya

dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing.

33

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan dasar manusia

pengetahuan

merupakan

kebutuhan

yang umumnya menjadi motivasi untuk

melakukan penelitian. Adapun

tujuan

Penelitian

adalah

penemuan,

pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan. a. Penemuan.

Data

yang

diperoleh

dari

penelitian

merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui. b. Pembuktian.

Data

digunakan

yang

untuk

diperoleh

membuktikan

dari

penelitian

adanya

keraguan

terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. c. Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan

untuk

memperdalam

dan

memperluas

pengetahuan yang telah ada. Kegunaan memahami

penelitian

masalah,

mengantisipasi

dapat

dipergunakan

memecahkan

masalah.

masalah,

Penjelasan

tersebut

untuk dan dapat

diuraikan sebagai berikut : a. Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan

untuk

memperjelas

informasi

yang

tidak

suatu

diketahui

masalah

dan

atau

selanjutnya

diketahui. b. Memecahkan penelitian

masalah.

digunakan

menghilangkan masalah.

Data untuk

yang

diperoleh

meminimalkan

dari atau

34

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

c. Mengantisipasi

masalah.

Data

yang

diperoleh

dari

penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi. Oleh karenanya, secara umum metodologi penelitian ini terdiri atas penyelesaian suatu masalah yang secara urutan dapat disajikan dalam gambar berikut ini.

Gambar 3.1. : Bagan Alir Proses Penelitian B.

Persiapan Studi Untuk kelancaran pelaksanaan penyusunan dokumen analisis

dampak

lalu

lintas

pembangunan

Kawasan

perkantoran ini, perlu dilakukan persiapan-persiapan yang harus dilakukan antara lain adalah persiapan pelaksanaan pengumpulan

data,

pengenalan

wilayah

studi

dan

identifikasi peraturan dan studi terkait lainnya. Untuk persiapan pelaksanaan pengumpulan data, hal-hal yang harus dilakukan antara lain adalah sebagai berikut : a. Diskusi dan pengarahan b. Mobilisasi alat survey c. Penentuan titik-titik survey d. Persiapan formulir survey

35

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

Adapun pengenalan wilayah studi merupakan bagian persiapan

yang

sangat

penting

dalam

rangka

lebih

memahami karakteristik lokasi dan hal-hal lain yang perlu dicatat dan ditemukenali. Dalam hal pengenalan wilayah studi dalam pelaksanaan penyusunan dokumen analisis dampak lalu lintas pembangunan Kawasan perkantoran ini, secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pemahaman kondisi kewilayahan dan interaksi spasial b. Kondisi geografis dan topografis c. Kondisi sarana dan prasarana transportasi d. Jarak

atau

waktu

tempuh

lokasi

dengan

simpul

transportasi terdekat Lebih lanjut, dalam persiapan studi juga diperlukan pula melakukan identifikasi peraturan dan studi-studi terkait

lainnya

yang

berhubungan

dengan

lokasi

pembangunan Kawasan perkantoran, antara lain adalah : a. RTRW Kota Tangerang Selatan b. Pola Transportasi Makro (PTM) Kota Tangerang Selatan c. Pedoman Penyusunan Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas d. Studi dan dokumen terkait lainnya. Gambaran penyusunan

persiapan

dokumen

studi

analisis

dalam dampak

pelaksanaan lalu

lintas

pembangunan Kawasan perkantoran ini, secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut ini.

36

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

Gambar 3.2. : Bagan Alir Persiapan Studi

C.

Pengumpulan Data Terdapat 2 (dua) teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam melaksanakan studi analisis dampak lalu lintas

pembangunan

Kawasan

perkantoran

ini,

yaitu

pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data

primer

langsung

dilakukan

dilapangan.

dengan

Penjelasan

melaksanakan tentang

survey

pelaksanaan

survey dalam pelaksanaan studi ini, dapat diuraian sebagai berikut : 1. Survey Volume Lalu Lintas Untuk mendapatkan informasi besaran arus lalu lintas perlu dilakukan survei untuk mendapatkan data yang representatif

mengenai

besaran

arus

lalu

lintas.

Besaran arus lalu lintas dipengaruhi oleh waktu, musim (musim hujan atau musim kemarau ataupun musim

37

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

hari-hari

besar

keagamaan),

hari

pelaksanaan

survei(hari pasar), pusat kegiatan, perumahan ataupun pada daerah wisata dan berbagai faktor lainnya; jenis kendaraan yang berlalu lintas (klasifikasi kendaraan). Informasi yang dikumpulkan meliputi: a. Arus pada ruas b. Pergerakan dipersimpangan c. Arus lalu lintas d. Komposisi kendaraan e. Volume jam puncak (VJP) f.

Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)

Ada dua metode yang biasanya digunakan untuk melakukan survey, yaitu : (1) Survei

manual

dengan

menggunakan

tenaga

surveyor untuk menghitung arus lalu lintas yang melalui

suatu

potong

jalan,

survey

ini

membutuhkan biaya tenaga kerja yang besar, tapi dapat dilakukan dengan mudah. Permasalahan yang ditemukan dengan survai yang dilakukan secara manual adalah keakuratan dari hasil survai yang sangat tergantung kepada motivasi surveyor yang melakukan survai. (2) Survei mekanis/elektronis, merupakan survai yang mempergunakan

peralatan

mekanis

ataupun

elektronis untuk mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu potong jalan ataupun kawasan di persimpangan. Peralatan survai yang digunakan berupa:  Tabung mekanis

pneumatik, pengukur

merupakan arus

lalu

perangkat

lintas

dengan

menempatkan suatu pipa pneumatik ditempatkan

38

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

memotong jalan, pengukuran dilakukan bila roda kendaraan

yang

menginjak

tabung

yang

kemudian direkam,  Loop induksi, merupakan perangkat elektronis yang bekerja atas dasar induksi dari mesin mobil pada saat melewati loop. Loop ditanam dibawah permukaan jalan,  Gelombang infra merah/ultra sonik, merupakan perangkat

elektronis

yang

bekerja

dengan

memancarkan gelombang infra merah ataupun ultrasonik ke kendaraan yang lewat. Dengan metode

ini

selain

besar

arus

juga

dapat

diklasifikasi serta kecepatan lalu lintas,  Kamera video, yang digunakan dengan mengubah data menjadi terukur dalam prosesor. Dengan metode

ini

selain

besar

arus

juga

dapat

diklasifikasi serta kecepatan lalu lintas. Untuk mendapatkan gambaran besar arus lalu lintas dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kapasitas jalan,

maka

kendaraan

di

klasifikasikan

beberapa golongan sebagai berikut:

menjadi

39

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

Tabel 3.1. :Klasiikasi/Golongan Jenis Kendaraan Bermotor

Waktu pelaksanaan survei arus tergantung kepada tujuan pelaksanaan survei, untuk mendapatkan arus lalu lintas harian maka survei dilakukan sepanjang hari, namun

dapat

dilakukan

penyederhanaan

dengan

melakukan survei 16 jam, sebelum puncak pagi terjadi sampai dengan sesudah puncak sore, hasil kemudian dikonversikan untuk mendapatkan lalu lintas harian, untuk wilayah perkotaan biasanya survei dilakukan antara hari Selasa sampai dengan Kamis, sedangkan hari Jumat memiliki ciri tersendiri karena adanya kegiatan sholat Jumat, hari Sabtu sebagian perkantoran libur dan hari Minggu mempunyai ciri tersendiri yang sangat terpengaruh dengan kegiatan di kawasan yang dilakukan survei. Salah

satu

pendekatan

yang

digunakan

dalam

melakukan survei adalah dengan menggunakan camera video yang di digitalisasi untuk kemudian bisa di peroleh informasi mengenai besarnya arus lalu lintas. Camera ditempatkan diatas jalan diarahkan kepada lalu lintas

yang

akan

diukur

besar

arusnya.

Untuk

40

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

mendeteksi arus lalu lintas dibentuk virtual loop, setiap kali loop dilewati kendaraan akan terdeteksi processor video

yang

kemudian

dihitung

sebagai

sebuah

kendaraan. Data disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan data tersebut, seperti: (1) 15 menit ter padat, (2) Volume per jam, (3) jam

puncak,

merupakan

saat

terjadinya

arus

puncak dalam satu hari, biasanya di perkotaan terdapat dua puncak yaitu puncak pagi yaitu pada saat berangkat kerja/sekolah dan puncak sore pada saat pulang kerja, (4) volume harian, merupakan volume selama 24 jam, (5) volume rata-rata harian yang biasanya dihitung selama periode survei yang panjangnya 3 atau 4 hari yang kemudian di rata-ratakan (6) volume rata-rata harian dalam setahun, (7) Volume mingguan, (8) Volume bulanan.

Gambar 3.3. : Contoh Penyajian Data Profile Lalu Lintas Harian

41

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

Volume yang sifatnya detail, menitan, 15 menitan merupakan informasi yang diperlukan dalam penetapan waktu pada APILL, sedangkan volume harian rata-rata dalam setahun dibutuhkan dalam merencanakan jalan, sedangkan jam puncak digunakan untuk menentukan rasio volume per kapasitas. Adapun gambaran tentang formulir survey volume lalu lintas tersebut, secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.2. : Formulir Survey Volume Lalu Lintas

2. Survey Inventarisasi Jalan dan Fasilitasnya Merupakan survei untuk mengumpulkan data mengenai dimensi dan geometrik jalan, terdiri dari antara lain: (1) panjang ruas jalan; (2) lebar jalan; (3) jumlah lajur lalu lintas; (4) lebar bahu jalan; (5) lebar median; (6) lebar trotoar;

42

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

(7) lebar drainase, (8) alinyemen horisontal; (9) alinyemen vertikal. Target data dari pelaksanaan survey inventarisasi jalan ini,

adalah

data

profile

jalan.

Bagian

potongan

melintang jalan ditunjukkan dalam gambar berikut ini.

Gambar 3.4. Contoh Penyajian Data Profile Jalan Oleh

karenanya,

penggambaran didesain

data

formulir

untuk profile survey

dapat jalan

melakukan

tersebut,

inventarisasi

harus jalan

sebagaimana dapat dijelaskan pada tabel berikut ini.

43

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

Tabel 3.3. :Formulir Survey Inventarisasi Jalan NO

NAMA

TIPE

JALAN JALAN

LEBAR (METER) PANJANG Berm Badan Median Badan Berm A

A

B

3. Survey Kecepatan Perjalanan Kecepatan

perjalanan

adalah

kecepatan

efektif

kendaraan yang sedang dalam perjalanan antara dua simpul yang dihitung dari dengan menghitung dari jarak antara kedua simpul dibagi dengan waktu tempuh antara kedua simpul tersebut. Didalam perhitungan waktu

tempuh

tersebut

sudah

termasuk

waktu

tundaan/delay yang terjadi selama menempuh antara kedua

simpul

tersebut.

Perhitungan

kecepatan

perjalanan merupakan informasi yang digunakan dalam perencanaan perjalanan, termasuk dalam membuat jadwal perjalanan angkutan umum. Oleh karena itu survei

kecepatan

merupakan

perangkat

yang

diperlukan oleh para perencana dalam merencanakan sistem

transportasi,

khususnya

dalam

penyusunan

jadwal angkutan umum. Rumus yang digunakan dalam menghitung kecepatan perjalanan sama seperti pada perhitungan kecepatan sesaat hanya saja jarak dan waktu yang digunakan lebih jauh dan lebih lama,

B

44

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

berikut

ditunjukkan

rumus

yang

digunakan

untuk

mengukur kecepatan:

Metode yang digunakan dalam mengukur kecepatan perjalanan adalah dengan menggunakan kendaraan contoh.

Dalam

metode

ini

surveyor

dengan

menggunakan kendaraan berjalan dengan kecepatan yang sama dengan lalu lintas lainnya, dan diusahakan agar jumlah kendaraan yang menyalib dan disalib sama, untuk mendapatkan kecepatan rata-rata pada ruas yang di survei. Waktu dicatat pada formulir setiap simpul yang dilewati termasuk dimana hambatan dan penyebab hambatan. Contoh formulir bisa dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 3.4. :Formulir Survey Kecepatan Perjalanan

45

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

4. Survey Kinerja Angkutan Umum Untuk

mengetahui

keberhasilan

penyelenggaraan

pelayanan angkutan umum diperlukan suatu cara untuk mengevaluasi kinerja angkutan umum. Salah satu cara terbaik dalam mengevaluasi kinerja angkutan umum adalah dengan melakukan analisis terhadap indikatorindikator tertentu. Indikator-indikator tersebut di atas dapat diperoleh melalui dua jenis survey, yaitu survey statis

dan

pelaksanaan Pembangunan

dinamis. Kajian

Namun

Analisis

Kawasan

demikian,

Dampak

perkantoran

dalam

Lalu

ini,

Lintas

Konsultan

hanya akan melaksanakan survey statis. Survey statis adalah survey yang dilakukan dari luar kendaraan dengan

mengamati/menghitung/mencatat

informasi

dari setiap kendaraan penumpang umum yang melintas di ruas jalan pada setiap arah lalu lintas. Data yang akan diamati dan dikumpulkan serta dicatat melalui formulir survai statis di luar bus, mencakup: (1) Nomor trayek kendaraan (2) Kapasitas Kendaraan (3) Tanda Nomor Kendaraan (4) Jam kedatangan dan jam keberangkatan. (5) Jumlah penumpang yang ada dalam bus (tidak termasuk awak kendaraan)

46

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

Tabel 3.5. : Formulir Survey Kinerja Angkutan Umum (Survey Statis)

Adapun

pengumpulan

data

sekunder

adalah

pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan tinjauan terhadap dokumen-dokumen perencanaan terkait dengan tata guna lahan sekarang dan masa yang akan datang serta prosedur analisis kondisi sekarang dan masa datang daerah pengembangan. Dokumen perencanaan tersebut dapat berupa master plan, RTRW (rencana tata ruang wilayah), RDTR (rencana detail tata ruang) dan dokumen

terkait

pengembangan

lainnya

wilayah

yang

lokasi

berhubungan Pembangunan

dengan Kawasan

perkantoran dan sekitarnya. D.

Metode Analisis Dalam melakukan kajian analisis dampak lalu lintas, terutama dalam rangka melakukan pemodelan kinerja lalu lintas pada saat konstruksi maupun pada saat setelah terbangun, maka penggunaan model transportasi harus

47

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

digunakan dalam hal ini. Terkait dengan hal tersebut diatas,

Konsultan

akan

menggunakan

pemodelan

transportasi 4 (empat) tahap, yaitu bangkitan dan tarikan perjalanan, distribusi perjalanan, pemilihan moda dan pembebanan lalu lintas. Penjelasan tentang tahapan model transportasi tersebut, secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Bangkitan dan Tarikan Perjalanan Tahapan awal dari empat tahapan proses pemodelan (modelling)

ini

adalah

Trip

Production/Attraction

(Bangkitan/Tarikan Perjalanan). Hasil dari tahapan ini berupa bangkitan perjalanan dan tarikan pejalanan untuk zona studi. Bangkitan lalu lintas dari setiap zona dibentuk dengan mengambil asumsi adanya keterkaitan antara tata guna lahan dan kondisi sistem transportasi kawasan yang ada di dalam zona dengan besarnya perjalanan yang keluar masuk zona tersebut. Sebagai faktor pembangkit perjalanan bisa diambil dari data sosio

ekonomi,

sedangkan

faktor

yang

dianggap

sebagai penarik perjalanan dapat diambil dari kondisi tata guna lahan, jumlah pekerja dan jumlah kegiatan (perdagangan, Kondisi

perkantoran

sistem

dan

transportasi

lain

sebagainya).

kawasan

juga

mempengaruhi bangkitan perjalanan, dan biasanya ditentukan oleh jarak antar zona yang dikaji dengan pusat kota (CBD). Dengan mengambil asumsi adanya keterkaitan

diantara

faktor-faktor

tersebut

diatas

dengan jumlah perjalanan yang keluar masuk zona, maka akan ditentukan hubungan matematis yang akan menggambarkan

tingkat

perjalanan

zona

dari

bangkitan

tersebut.

dan

Model

tarikan bangkitan

48

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

perjalanan (produksi dan tarikan perjalanan) yang dikembangkan dilapangan. dikembangkan

disesuaikan Pada

dengan

dasarnya

dengan

perolehan

model

persamaan

ini

linier

data dapat

maupun

dengan suatu tingkat bangkitan pada setiap zona studi. Out put dari proses bangkitan dan tarikan perjalanan ini adalah persamaan regresi dari bangkitan maupun tarikan perjalanan, yang akan dijadikan dasar untuk memprediksi bangkitan/tarikan perjalanan tiap zona yang ditetapkan. Data sekunder khususnya jumlah unit rumah, Gross Floor Area (GFA) dan sosio ekonomi akan dipadu dengan hasil suvey traffic counting. Sehingga menghasilkan bangkitan dan tarikan perjalanan yang akurat. Secara lengkap proses tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini Penetapan Sistem Zona

Tata Guna Lahan

Survey Pencacahan Volume Lalu Lintas

Survey Wawancara

Data Sosio Ekonomi Dan Penduduk

Home Interview Road Side Interview

Perjalanan Antar Zona

Faktor Ekspansi

Matrik Perjalanan Bangkitan Perjalanan Tarikan Perjalanan

Trip Rate Bangkitan/Tarikan Perjalanan

Trip End Model Bangkitan Perjalanan Zona Tarikan Perjalanan Zona

Gambar 3.5. : Proses Bangkitan dan Tarikan Perjalanan

49

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

2. Distribusi Perjalanan Pengertian

pemodelan

trip

distribution

ini

adalah

penentuan asal dan tujuan perjalanan dari suatu zona ke zona-zona lainnya. Trip distribution pada intinya adalah tahapan untuk mendapatkan matrik asal tujuan (matrik O-D) yang akan digunakan dalam proses selanjutnya. Dari proses trip generation/attraction yang telah

dilakukan,

grafity,

dimana

maka

selanjutnya

model

ini

dengan

model

cocok

untuk

sangat

dipergunakan pada zona-zona yang sangat atraktif perkembangan

guna

lahannya.

Penggunaan

model

gravity tersebut adalah dengan doubly constraind atau dengan

dua

batasan

karena

model

ini

mempertimbangan persaingan antar zona. Model ini juga sering digunakan untuk memodelkan pergerakan berbasis rumah, seperti dalam pelaksanaan studi ini. Dalam pelaksanaan perhitungannnya faktor impedance yaitu waktu perjalanan, jarak atau biaya perjalanan masing-masing zona sangat dipertimbangkan. Karena dalam analisis lebih lanjut faktor itulah yang akan menentukan seberapa besar perjalanan dari suatu zona ke zona-zona lainnya. Untuk pembentukan matrik O-D pada wilayah studi, konsultan menggunakan matrik OD

dalam

satuan

penumpang/jam). generation/attraction

smp/jam Karena yang

(satuam analisis telah

mobil trip

dilakukan

menggunakan analisis trip rate dalam satuan mobil penumpang pada jam sibuk pagi dan jam sibuk sore. Jadi matrik O-D yang dihasilkan merupakan matrik O-D dalam satuam mobil penumpang pada jam sibuk pagi

50

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

maupun

jam

sibuk

sore.

Secara

lengkap

proses

pembentukan matrik O-D dapat dilihat pada gambar berikut. Jaringan Jalan

Perjalanan Orang Tiap Zona

Penetapan Rute

Waku Tempuh Antar Zona

Distribusi Perjalanan (Gravity Model – Doubly Constraind)

Matrik O-D

Gambar 3.6. Proses Pembentukan Matriks O-D 3. Pemilihan Moda Dalam melaksanakan tahapan modal split, ada 2 (dua) macam konsep pendekatan, yaitu trip-ends modal split dan

trip-interchange

digunakan menjadi

untuk

modal

membagi

perjalanan

transportasi.

split.

model

perjalanan

orang

masing-masing

moda

total

untuk

Sedangkan

Trip-ends

trip-interchange

model

digunakan untuk memungkinkan analisis lebih lanjut perubahan

pemilihan

moda

perubahan

karakteristik

transportasi

dan

angkutan

oleh

penyediaan

kebijakan

transportasi

karena (supply) yang

dikembangkan. 4. Pembebanan Lalu Lintas Untuk keperluan pembebanan perjalanan, pada tahap

51

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

ini matrik perjalanan orang dikonversi ke dalam matrik perjalanan

kendaraan

dengan

mempergunakan

pemuatan kendaraan yang didapatkan dari survey okupansi kendaraan. Proses ini adalah menganalisis penggunaan khususnya

moda

dalam

diperlukan

melakukan

untuk

perjalanan,

melakukan

penataan

sarana maupun prasarana angkutan umum. Tahapan terakhir

adalah

traffic

assignment.

Tahapan

ini

menghasilkan volume kendaraan di tiap ruas jalan. Pada proses assignment ini jumlah perjalanan antar zona yang sudah dibagi menurut penggunaan moda transportasinya dialokasikan ke jaringan jalan.

Dalam

studi

dalam

ini,

konsultan

membuat

pembebanan

bentuk pembebanan perjalanan yang berfungsi untuk menetapkan

rekomendasi

perbaikan

sarana

dan

prasarana transportasi, serta tindakan manajemen dan rekayasa lalu lintas. Metode

pembebanan

ragamnya,

namun

Konsultan lintas

lalu

untuk

menggunakan

dengan

restrained).

lintas

Setelah

bervariatif

pelaksanaan

metode

batasan

ini

pembebanan

kapasitas

proses

studi

jalan

ini lalu

(capacity

pentahapan

analisis

tersebut akan menghasilkan kinerja lalu lintas pada seluruh jaringan jalan dalam wilayah studi dengan indikator

kinerja

volume

lalu

lintas,

V/C

ratio,

kecepatan perjalanan dan tingkat pelayanan jalan (level of service = LOS). Langkah berikutnya adalah melakukan berdasarkan

evaluasi

kinerja

peraturan

lalu

lintas

tersebut

perundang-undangan

yang

berlaku, apakah nilai indikator kinerja lalu lintasnya sudah memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan

52

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

atau tidak. Jika tidak maka perlu dilakukan perbaikanperbaikan melalui tindakan manajemen dan rekayasa lalu

lintas

pada

lokasi-lokasi

yang

mengalami

permasalahan setelah proses pemodelan lalu lintas. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, studi ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak lalu lintas yang ditimbulkan akibat kegiatan operasional Kawasan perkantoran apabila terbangun terhadap

jaringan

jalan

yang

ada

di

sekitarnya,

sehingga dampak tersebut akan dapat diantisipasi dengan melakukan manajemen dan rekayasa

lalu

lintas yang dibutuhkan, guna menjamin keselamatan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas disekitar lokasi. Dengan maksud dan tujuan seperti dijelaskan tersebut di atas, maka metodologi pendekatan studi yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut :

53

DOKUMEN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS

Tata Guna Lahan Masa Sekarang Prosedur Analisis Kondisi Sekarang & Masa Datang Daerah Pengembangan

Master Plan Daerah Pengembangan Survey Lalu Lintas

Peramalan Bangkitan & Tarikan Lalu Lintas Daerah Pengembangan

Usulan Rencana Pengaturan Lalu Lintas Peramalan Sebaran Pergerakan

Kondisi Jaringan Jalan Sekarang dan Masa Datang di sekitar Daerah Pengembangan

Kondisi Lalu Internal Lintas

Kondisi Lalu Lintas Eksternal

Strategi Perencanaan Sirkulasi Lalu Lintas Internal

Penentuan Jalan Akses ke Jaringan Jalan

Skenario Sirkulasi Lalu Lintas Internal

Dampak Pada Lalu Lintas Eksternal

Kondisi Terbangun (2019)

Simulasi Model Lalu Lintas

Simulasi Model Lalu Lintas

Kinerja Lalu Lintas Tahun 2019

Kinerja Lalu Lintas Tahun 2024

tidak

tidak Ya

Gambar 3.7. : Metodologi Analisis

Setelah 5 TH Kawasan Terbangun (2024)

Rekomendasi

Ya Rekomendasi

Related Documents


More Documents from "Paul Kristiawan Rammang"