Metodologi Penelitian

  • Uploaded by: Paul Kristiawan Rammang
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metodologi Penelitian as PDF for free.

More details

  • Words: 1,295
  • Pages: 17
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Komparatif

Pengertian Penelitian Komparatif Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebabakibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Jadi peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.

Tujuan Penelitian Komparatif 1. Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih faktafakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. 2. Untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau kerangka berpikir tentu. 3. Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih. 4. Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

Contoh penelitian Komparatif Studi Analisa Perbandingan Perkerasan Lentur dengan Perkerasan Kaku pada Ruas Jalan Ajung Kabupaten Jember

Latar Belakang Pada sepanjang ruas jalan Ajung kabupaten Jember banyak terjadi kerusakan seperti aspal mengelupas bahkan sampai ada yang bolong. Pemerintah sebenarnya sudah sering memperbaiki jalan tersebut, namun dalam rentan waktu yang relatif singkat jalan tersebut akan rusak lagi.Hal ini perlu diteliti karena apakah kesalahan pada tanahnya ataukah jenis perkerasan yang diterapkan dijalan Ajung kurang tepat. Perkerasan jalan yang sering dipakai di Indonesia adalah perkerasan lentur dan juga perkerasan kaku. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk membuat suatu perbandingan perhitungan tebal lapisan perkerasan pada ruas jalan Ajung dengan menggunakan perkerasan lentur dan menggunakan perkerasan kaku.

Rumusan Masalah a. Berapakah volume Kendaraan jalan Ajung Kabupaten Jember ? b. Bagaimana kondisi tanah/CBR pada ruas Jalan Ajung ? c. Berapakah tebal perkerasan lentur ditinjau dari beban operasional dijalan Ajung ? d. Berapa tebal perkerasan kaku ditinjau dari beban operasional dijalan Ajung ? e. Bagaimana perbandingan perkerasan kaku dan lentur ditinjau dari sisi ekonomi dan

Maksud Dan Tujuan Secara umum maksud dan tujuan yang dicapai dalam tugas akhir ini adalah : a. Mengetahui volume kendaraan pada ruas jalan Ajung Kabupaten Jember b. Mengetahui kondisi tanah/CBR pada ruas jalan Ajung c. Menentukan tebal perkerasan lentur ditinjau dari beban operasional dijalan Ajung d. Menentukan tebal perkerasan kaku ditinjau dari beban operasional dijalan Ajung e. Mengetahui perbandingan perkerasan kaku dan lentur ditinjau dari sisi ekonomi dan kekuatannya serta cocok digunakan dijalan Ajung.

Batasan Masalah Untuk mencapai tujuan dan manfaat penulisan ini, penulis membatasi permasalahan pada perencanakan lapisan perkerasan dan menghitung perencanaan tebal perkerasan lentur dan perkerasan kaku dan disusun berdasarkan data-data persyaratan teknis yang telah ada, berdasarkan data-data yang diperoleh dari bagian proyek peningkatan jalan Ajung. Sedangkan permasalahan drainase dan aliyement tidak dibahas dipeneletian ini mengingat besarnya alokasi waktu dan biaya yang dihabiskan untuk mengumpulkan data dilapangan, permasalahan yang lain bisa dilanjutkan dipeneletian selanjutnya.

TINJAUAN PUSTAKA Tanah yang masih bersifat natural (belum mendapat sentuhan tangan manusia) atau dalam kondisi alam jarang sekali mampu mendukung beban berulang dari kendaraan tanpa mengalami deformasi yang besar. Karena itu, dibutuhkan suatu struktur yang dapat melindungi tanah dari beban roda kendaraan. Struktur ini disebut dengan perkerasan atau pavement (Hardiyatmo, 2007). Menurut Hardiyatmo (2007) umumnya perkerasan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : 1. Perkerasan lentur (flexible pavement) 2. Perkerasan kaku (rigid pavement) 3. Perkerasan komposit (kombinasi dari dua perkerasan). (tidak dibahas)

Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) Bahan-bahan konstruksi perkerasan lentur terdiri atas: bahan ikat (aspal, tanah liat) dan batu. Perkerasan ini umumnya terdiri atas 3 (tiga) lapis atau lebih yaitu: lapis permukaan, lapis pondasi bawah, yang terletak di atas tanah dasar (subgrade). Tabel 1 dibawah ini merupakan istilah yang digunakan dalam perkerasan lentur.

a. Lapis Pondasi (Base Course) Menurut Hardiyatmo (2007), Lapis pondasi (base course) dan lapis pondasi bawah (subbase course), digunakan dalam perkerasan lentur untuk menambah kekuatan perkerasan melalui: 1) Penambahan kekuatan dan ketahanan terhadap kelelahan (fatigue) 2) Pembentukan lapisan yang relatif lebih tebal, sehingga beban perkerasan lebih menyebar b. Lapis Pondasi Bawah (Subbase Course) Lapis pondasi bawah (subbase course) terdiri dari material pilihan, seperti kerikil alam yang stabil (awet), hanya material ini mungkin tidak sepenuhnya memenuhi syarat karakteristik seperti yang diisyaratkan dalam lapis pondasi (base). Maksud penggunaan lapis pondasi bawah adalah untuk membentuk lapis perkerasan yang relatif cukup tebal (untuk maksud penyebaran beban), tapi dengan biaya yang lebih murah. Dengan demikian, kualitas lapis pondasi bawah dapat sangat bervariasi, sejauh persyaratan tebal rancangan terpenuhi (Hardiyatmo, 2007). Fungsi dari lapis pondasi bawah perkerasan lentur : 1. Sebagai bagian dari struktur perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban kendaraan. 2. Untuk efisiensi penggunaan material, agar lapisan-lapisan yang lain dapat dikurangi tebalnya, sehingga menghemat biaya. 3. Untuk mencegah material tanah dasar masuk kedalam lapis pondasi. 4. Sebagai lapisan pertama, agar pelaksanaan pembangunan jalan berjalan lancar.

Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Perkerasan kaku atau perkerasan beton semen portland atau Portland Cement (PC), umumnya terdiri dari pelat beton atau tulangan besi dan pondasi bawah (subbase), tapi lapisan permukaan aspal kadang-kadang ditambah pada saat pembangunan maupun sesudahnya. Lapis pondasi bawah perkerasan kaku berfungsi untuk : 1) Mengendalikan pengaruh pemompaan (pumping) 2) Mengendalikan aksi pembekuan 3) Sebagai lapisan drainase 4) Mengendalikan kembang – susut tanah dasar 5) Memudahkan pelaksanaa, karena dapat berfungsi sebagai lantai kerja. Untuk mencegah pemompaan, lapis pondasi bawah harus lolos air dan tahan terhadap aksi erosif dari air. Lapisan-lapisan atas dan bawah, dan suatu lapisan penutup (capping layer) kadang-kadang digunakan, tapi sangat jarang. Bergantung pada kondisinya, perkerasan beton dapat berupa pelat (slab) tanpa tulangan, diberi sedikit tulangan, diberi tulangan secara kontinyu, prategang atau beton fiber (Hardiyatmo, 2007). Pemeriksaan kekuatan stabilisasi dengan semen dilakukan dengan Nilai Kekuatan Tekan hancur benda uji.

Kerangka Konsep Penelitian dan Hipotesis 1. Kerangka Konsep Penelitian

Hipotesis Berdasarkan kerangka konsep diatas, makadapat diambil hipotesis sebagai berikut: 1. Ruas jalan Ajung Kabupaten Jember merupakan jalan dengan tingkat pergerakan lalulintas yang cukup tinggi. 2. Nilai variabel pendukung untuk perkerasan lentur dan kaku sangat beragam. 3. Diduga ketebalan kontruksi untuk perkerasan lentur akan lebih tebal daripada kontruksi perkerasan kaku. 4. Nilai variabel pendukung untuk biaya perkerasan lentur dan kaku sangat bervariatif. 5. Diduga biaya kontruksi perkerasan kaku lebih mahal daripada kontruksi perkerasan lentur. 6. Diduga perkerasan kaku lebih kuat namun perkerasan kaku lebih mahal daripada perkerasan lentur.

Metodologi Penelitian

Jenis Penelitian Metodologi penelitian adalah tuntutan kerja penelitian agar penelitian tersebut memenuhi tujuan penelitian yang telah ditentukan. Metodologi bisa diartikan juga sebagai studi sistematis secara kualitatif atau kuantitatif dengan berbagai metode dan teknik. Metode ini dapat berupa analisis ilmiah, yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif Penelitian ini bersifat studi kasus dan komparatif, yaitu menghitung analisa menggunakan metode perkerasan lentur dan perkerasan kaku dan membandingkan penggunaan perkerasan lentur dan pekerasan kaku.

Proses Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan Meliputi kegiatan penentuan tema dan materi studi, alasan pemilihan studi, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat studi serta kajian teori yang berkaitan dengan tema penelitian. 2. Tahap Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa : Data primer yang meliputi : Data LHR dari Bina Marga. Data jalan dari Bina Marga. Data CBR dari Bina Marga. Data sekunder yang meliputi : Survey data LHR langsung dilapangan. Survey data jalan langsung dilapangan. Survey data CBR langsung dilapangan. 3. Observasi / Survey Lapangan Peneliti melakukan observasi pada pekerjaan yang dijadikan sampel penelitian untuk mendapatkan data yang selanjutnya akan dijadikan perbandingan dengan data yang telah diperoleh dari Bina Marga.

Tahap Pengolahan Data Perhitungan perbandingan perkerasan lentur dengan perkerasan kaku pada ruas jalan Ajung Kabubaten Jember. Didalam perhitungan perkerasan lentur dengan perkerasan kaku haruslah mempunyai data – data primer dan sekunder yang nantinya akan dibandingkan sehingga akan menemukan perbedaan, dari perbedaan data – data tersebut akan diambil kesimpulan lebih ekonomis dan kuat mana diantara kedua metode tersebut Tahap Analisis Data Dari hasil perhitungan perkerasan lentur dengan perkerasan kaku pada ruas jalan Ajung Kabubaten Jember, akan menghasilkan perbedaan dari kedua metode tersebut. Peta Lokasi Penelitian

Diagram Proses Pelaksanaan Study

Related Documents


More Documents from ""