Bab 2.doc

  • Uploaded by: Akhmad Zarjani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 2.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 2,030
  • Pages: 10
4

BAB 2 RANCANGAN PELAKSANAAN 2.1

Identitas Pasien Nama

: Tn. Z

Umur

: 18 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Pendidikan

: Sekolah Dasar

Status

: Belum Menikah

Tanggal masuk

: 20 Februari 2017

No RM

: 01.66.xx

Dx

: F 19.5

Alamat

: Jl. Jurusan Pelaihari Pembataan, Rt.05/02. Landasan Ulin Selatan Banjarbaru

Kunjungan rumah akan dilakukan pada : Nama

: Ny. A

Umur

:-

Hubungan keluarga

: Ayah

Pekerjaan

:-

Alamat

: Jl. Jurusan Pelaihari Pembataan, Rt.05/02. Landasan Ulin Selatan Banjarbaru

2.2

Pengkajian Keluarga 2.2.1 Memberikan informasi tentang perkembangan Pasien Pasien mampu berinteraksi secara baik dengan perawat sebentarsebentar, namun terkadang tidak nyambung, dengan teman-temannya hanya berbicara teman-temannya di ruangan dan pasien kooperatif saat diajak berbicara. Klien mengatakan terkadang masih melihat bayangan serta bisikan-bisikan. 2.2.2

Memvalidasi dan melengkapi data yang diperoleh dari pasien dan dokumentasi medik tentang : 2.2.2.1 Alasan Masuk Rumah Sakit Pasien diantar oleh keluarga ke RSJ Sambang Lihum dengan ketergantungan obat meskipun obat rawat jalan terus diberikan, kadang-kadang melihat bayangan serta bisikan.

5

2.2.2.2 Faktor Presipitasi Saat dilakukan pengkajian pada keluarga klien, Ayah klien mengatakan tentang penyebab masuk rumah sakit karena sering berbicara sendiri, klien juga sering kedapatan oleh ayah klien sedang konsumsi obat-obatan jenis jenit. Ayah klien mengatakan sangat sulit mengontrol anak dengan pergaulannya. 2.2.2.3 Genogram

Keterangan : : Laki-laki

: Meninggal

: Perempuan

: Tinggal serumah

: Pasien

Penjelasan : Pasien adalah anak kelima dari bersaudara 6 bersaudara 2.2.2.4 Persepsi Keluarga Terhadap Gangguan Jiwa Keluarga menganggap penyakit pasien merupakan cobaan dari Tuhan dan harus diterima dengan sabar dan lapang dada. Keluarga juga berpersepsi jika pasien sakit karena minum obatobatan jenis zenit. 2.2.2.5 Support Sistem Keluarga Keluarga pasien sangat mendukung dalam proses pengobatan pasien. Keluarga juga berharap pasien dapat sembuh dengan segera. 2.2.2.6 Tindakan yang Telah Dilakukan Keluarga Keluarga mengatakan keluarga sudah mencoba untuk mengajak anaknya untuk mengikuti ayahnya untuk bekerja agar anaknya mempunyai kegiatan segingga terhindar dari kesenderian. Ibu klien juga sering mencari anaknya jika klien belum pulang ketika jam 21.00.

6

2.2.3

Melaksanakan pengkajian tentang pengetahuan keluarga tentang perawatan pasien di rumah dikaitkan 5 tugas kesehatan keluarga 1) Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya. 2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga 3) Merawat anggota keluarga yang sakit atau yang tidak membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda 4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga 5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)

2.2.4

Memberikan penkes keluarga (penerapan SP keluarga) Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga sesuai dengan masalah yang ditemukan yaitu halusinasi pendengaran.

2.2.5

Memotivasi keluarga untuk melanjutkan perawatan di rumah. Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien dalam mengawasi pasien untuk minum obat teratur, melakukan kegiatan positif di rumah dan tetap membawa pasien untuk rutin kontrol ke RSJ Sambang Lihum.

2.3

Rencana Tindakan Keperawatan Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah keperawatan pasien terkait dengan Perubahan Sensori Persepsi; Halusinasi dengan uraian SP keluarga.  Halusinasi SP 1 untuk keluarga 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya halusinasi 3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan halusinasi. 4. Melatih cara merawat halusinasi : hardik SP 2 untuk keluarga 1. Mengevaluasi

kegiatan

keluarga

dalam

menghardik beri pujian 2. Menjelaskan 6 benar cara memberikan obat

merawat/melatih

pasien

7

3. Melatih cara memberikan/membimbing minum obat 4. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian SP 3 untuk keluarga 1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien dalam menghardik dan memberikan obat 2. Menjelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi 3. Melatih dan menyediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan pasien terutama saat halusinasi 4. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian. SP 4 untuk keluarga 1. Mengevaluasi kegiatan keluarga merawat/melatih pasien menghardik, memberikan obat dan bercakap-cakap. 2. Menjelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan. 3. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal. SP 5 untuk keluarga 1. Mengevaluasi

kegiatan

keluarga

dalam

merawat/melatih

pasien

menghardik, minum obat, bercakap-cakap, kegiatan harian dan follow up. 2. Menilai kemampuan keluarga merawat pasien 3. Menilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ / PKM 

RPK (Resiko Perilaku Kekerasan) SP 1 Keluarga 1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien 2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya perilaku kekerasan (gunakan booklet) 3. Jelaskan cara merawat pasien perilaku kekerasan 4. Latih satu cara merawat PK dengan melakukan kegiatan fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasus 5. Anjurkan untuk membantu sesuai jadwal kegiatan dan memebrikan pujian SP 2 Keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien cara fisik, beri pujian 2. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat 3. Latih cara memberikan atau membimbing minum obat 4. Anjurkan membantu sesui jadwal kegiatan dan memberikan pujian

8

SP 3 Keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien fisik 1 dan 2 dan memberikan obat, berikan pujian 2. Latih keluarga cara membimbing: cara berbicara yang baik 3. Latih keluarga cara membimbing kegiatan spiritual SP 4 Keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien fisik 1 dan 2 dan memberikan obat, berikan pujian dan kegiatan spiritual. Beri pujian 2. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh dan rujukan 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian SP 5 Keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien fisik 1 dan 2 dan memberikan obat, berikan pujian kegiatan spiritual dan follow up. Beri pujian. 2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien 3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ atau PKM  DPD (defisit perawatan diri) SP 1 keluarga 1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya defisit perawatan diri. (gunakan booklet). 3. Jelaskan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri 4. Latih dua cara merawat: kebersian diri dan berdandan 5. Anjurkan membantu pasien sesua jadwal dan memberi pujian. SP 2 keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri beri pujian. 2. Latih dua(yang lain) cara merawat: makan dan inum, BAB/BAK 3. Anjuran membantu pasien sesuai jadwal, dan beri pujian SP 3 keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam meracat/melatih pasien kebersihan diri dan berdandan, beri pujian. 2. Bimbing keluarga merawat kebersihan diri dan berdandan, makan dan minum pasien. 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian. SP 4 keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri, berdandan, makan minum. Beri pujian. 2. Bembing keluarga merawat BAB dan BAK pasien. 3. Jelaskan follow up keRSJ/PKM, tanda kambuh dan rujukan

9

4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian. SP 5 keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien kebersihan diri, berdandan, makan dam minum BAB dan BAK pasien. 2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien 3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ atau PKM

2.4 Strategi Komunikasi (Halusinasi) 2.4.1 Fase Orientasi. 2.4.1.1 Salam Terapeutik “Selamat pagi Bapak/Ibu, perkenalkan nama kami (sebutkan satusatu),

kami

mahasiswa

dari

Universitas

Muhammadiyah

Banjarmasin yang dinas di RSJ Sambang Lihum. Kami mendapat tugas dari RSJ Sambang Lihum untuk mengunjungi Keluarga Tn. Z yang selama ini kami rawat, sebagai tanda bukti ini ada surat tugas dari RSJ Sambang Lihum. Nama Bapak/Ibu siapa? Baiklah bapak/ibu kami akan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami kesini.” 2.4.1.2 Evaluasi Validasi “Bapak/Ibu bagaimana keadaan Tn. Z sebelum dibawa ke RSJ Sambang Lihum?” 2.4.1.3 Kontrak a) Topik “Jadi kita akan mengobrol mengenai cara merawat anggota keluarga dengan halusinasi pendengaran, apakah bapak/ibu bersedia?” b) Waktu “Bapak/Ibu berapa lama kita akan berbincang-bincangnya, bagaimana kalau sekitar 1 jam?” c) Tempat “Bapak/Ibu dimana enaknya kita berbincangnya, bagaimana kalau diruang tamu?” 2.4.1.4 Tujuan “Tujuan dari kegiatan ini bapak/ibu agar keluarga dapat memahami cara merawat Pasien dengan halusinasi pendengaran dan mengungkapkan rasa puas merawat Pasien. 2.4.2 Fase kerja. Diagnosa

keperawatan

pendengaran

:gangguan

sensori

persepsi;

halusinasi

10

SP 1 Keluarga “Apa yang bapak/ibu ketahui tentang masalah Tn. Z ?” “Ya bapak/ibu, Tn. Z dalam keperawatan jiwa didiagnosa dengan halusinasi, ijinkan kami menjelaskan tentang halusinasi, apakah bapak/ibu bersedia?” “Kita mulai dari pengertian halusinasi, halusinasi merupakan kesalahan persepsi yang berasal dari lima panca indra yaitu pendengaran, penglihatan, peraba, pengecap, penghidu. Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, terutama suara-suara orang, biasanya Pasien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu. “Bapak/Ibu di RSJ Sambang Lihum kami mengajarkan Tn.Z cara mengontrol halusinasi yang Pasien alami yaitu dengan cara menghardik halusinasinya, meminum obat secara teratur, bercakap-cakap dengan orang lain, dan melakukan kegiatan yang positif” “Kami juga akan mengajarkan kepada bapak/ibu mengontrol halusinasinya seperti yang kami jelaskan tadi agar saat nanti Tn. Z pulang ke rumah bapak/ibu dapat mengajarkan dan mengingatkan Tn. Z tentang cara mengontrol halusinasinya”. “Bila ada tanda-tanda halusinasi Pasien mulai muncul, putus halusinasi Pasien dengan menepuk punggungnya. Kemudian anjurkan Pasien untuk menghardik halusinasinya. Cara menghardik halusinasinya yaitu dengan menganjurkan Pasien untuk mengatakan “pergi sana saya tidak mau dengar, kamu suara palsu (sambil menutup telinga)” begitu diulangulang sampai suara itu tidak terdengar lagi SP 2 Keluarga: “Nah Bapak/Ibu begitu tadi cara mengontrol halusinasi Pasien jika saat dirumah Pasien mengalami halusinasi lagi” “Bagaimana kalau bapak/Ibu mempraktekkannya lagi mengenai cara mengontrol halusinasi Pasien jika saat dirumah Pasien mengalami halusinasi lagi”. “Iya begitu pak/bu, bapak/ibu hebat”. “Bapak/Ibu bisa

11

memotivasi Tn. Z untuk selalu melakukan cara mengontrol halusinasi seperti yang kami jelaskan tadi.” “Bila Tn. J berhasil melakukannya dengan tepat maka bapak/ibu dapat memberikan pujian.” “Apakah bapak/ibu ada yang ingin ditanyakan?” “Bapak/Ibu cara mengontrol halusinasi yang selanjutnya yaitu dengan, meminum obat secara teratur dengan prinsip 6 benar (benar obat, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat, akibat jika obat tidak diminum sesuai program, akibat putus obat). “Selama di rawat di RJS Sambang Lihum Pasien meminum obat ada 4 macam, ada obat CPZ warnanya orange gunanya untuk menghilangkan suara-suara, kalau yang warna kuning ini namanya THP gunanya untuk rileks dan tidak kaku,obat yang berwarna putih ini adalah obat Clozapine gunanya untuk menekan halusinasi, sedangkan yang warna merah muda ini namanya HLP agar pikiran Pasien tenang. Semua obatnya harus diminum 3 kali sehari yaitu pada jam 8 pagi, jam 12 siang dan jam 8 malam. Sebelum Pasien meminum obat, bapak/ibu harus teliti saat memberikan obat-obatan itu. Bapak/ibu harus memstikan obat itu benar punya Tn. Z, bapak/ibu harus membaca kemasannya, pastikan obat diminum pada waktunya dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. Bapak/ibu harus memperhatikan berapa jumlah obat dalam sekali minumnya”. “Bagaimana ibu ? Apakah bapak/ibu ada yang ingin ditanyakan?” SP 3 Keluarga : “Nah Bapak/Ibu begitu tadi cara mengontrol halusinasi Pasien jika saat dirumah Pasien mengalami halusinasi lagi”. “Bagaimana kalau bapak jelaskan cara yang sudah dapat bapak/ibu lakukan untuk mengontrol Tn. Z jika mengalami halusinasi lagi?” “Iya benar begitu pak/bu”. “Bapak/Ibu cara mengontrol halusinasi yang selanjutnya yaitu dengan cara bercakap-cakap orang lain dan melakukan kegiatan” “Bapak/ibu bisa mengajak Tn. Z untuk bercakap-cakap agar halusinasi yang Pasien alami hilang. Bapak/Ibu juga bisa mengajak Pasien untuk

12

melakukan kegiatan, misalnya seperti membuat kegiatan keluarga seperti makan bersama dan sholat bersama-sama. “Bapak/Ibu juga harus menyediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan Pasien

terutama

saat

halusinasi?.

Apakah

Bapak/Ibu

bersedia

menyediakan waktu untuk menemani Pasien untuk bercakap-cakap dengan Pasien terutama saat halusinasi muncul?” SP 4 Keluarga “Bapak/Ibu begitu tadi cara mengontrol halusinasi Pasien jika saat dirumah Pasien mengalami halusinasi lagi”. “Apakah bapak/Ibu ada yang ingin ditanyakan?” “Coba Bapak/Ibu sebutkan cara-cara merawat Tn. Z saat sudah pulang ke rumah nanti?” “Iya bagus seperti itu ibu” “Jika Tn. Z sudah pulang ke rumah nanti, Tn. Z harus rutin untuk kontrol ulang ke RSJ/PKM. Bapak/Ibu juga harus mengambilkan obat Tn. Z sebelum obat yang ada habis agar halusinasi yang dialami Tn. Z tidak kambuh “ 2.4.2 Fase Terminasi

2.4.2.1 Evaluasi subjektif : “Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi tentang keadaan Tn. Z?” 2.4.2.2 Evaluasi Objektif : “Dapatkan bapak/ibu menjelaskan kembali bagaimana cara merawat Tn. Z. Tolong nanti saat Tn. Z pulang awasi minum obatnya dan berikan perhatian serta konsultasi ke dokter.” 2.4.2.3 Tindak Lanjut “Bapak/Ibu sudah bagus sekali untuk upaya merawat Tn. Z. Tolong nanti saat Tn. Z pulang awasi minum obatnya dan berikan perhatian serta konsultasi ke dokter. Pasien juga harus diperlakukan seperti anggota keluarga yang sehat serta Pasien akan diberi aktivitas dan bersosialisasi dengan orang lain.” 2.4.2.4 Terminasi Akhir “Bapak/Ibu kami mengucapkan terimakasih atas sambutan dan respon yang baik terhadap kunjungan kami, mudah-mudahan

13

bapak/ibu dapat menerapkan semua yang telah kita diskusikan, kami permisi.”

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87

More Documents from "Indrastika Wulandari"

Bab 2.doc
December 2019 23
Cover_2.docx
December 2019 25
Dops Tranfusi Darah.docx
December 2019 21
1.docx
December 2019 17