BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Cerebrovascular Accident atau stroke adalah deficit neurologis
yang mempunyai gejala tiba-tiba berlangsung lebih dari 24 jam dan di sebabkan
oleh
penyakit
cerebrovaskuler.
Stroke
atau
cidera
cerebrovaskuler merupakan hilangnya fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak. Stroke menyebabkan terjadinya gangguan fungsi syaraf lokal atau global, munculnya mendadak, progresif dan cepat. Gangguan fungsi saraf stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak (Ningtyas2017). Gangguan aliran darah ke otak akan menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke otak. Oksigen yang terputus selama 8/10 detik akan menyebabkan gangguan fungsi otak. Sedangkan, terputusnya aliran oksigen ke otak dalam 6/10 menit dapat merusak sel-sel otak, dan kemungkinan tidak bisa pulih kembali (Wiwit S, 2014). Saturasi Oksigenasi adalah persentase oksigen yang bergabung dengan molekul hemoglobin. Oksigen bergabung dengan molekul hemoglobin dalam jumlah yang cukup dalam memenuhi kebutuhan tubuh, pada saat yang sama oksigen dilepas untuk memenuhi kebutuhan jaringan. Gambaran saturasi oksigen dapat mengetahui kecukupan oksigen dalam tubuh dan dapat membantu dalam penentuan terapi lanjut. Aliran darah yang tidak lancar pada pasien stroke mengakibatkan
gangguan saturasi oksigen. Diperlukan pengetahuan dan penanganan yang tepat karena kondisi tersebut sangat mempengaruhi fungsi pengantaran oksigen dalam tubuh (Ningtyas, 2017). Jumlah penderita stroke di Indonesia menduduki peringkat pertama terjadi sebagai negara terbanyak yang mengalami stroke di seluruh Asia, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3% dari 1000 populasi. Angka prevalensi ini meningkat dengan meningkatnya usia. Data nasional Indonesia menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian tertinggi, yaitu 15,4%. Didapatkan sekitar 750.000 insiden stroke per tahun di Indonesia, dan 200.000 diantaranya merupakan stroke berulang. Prevalensi stroke di Jawa Timur pada umur
≥ 15 tahun mencapai
12,3%. Penderita stoke yang di rawat di Ruang ICU (Intensive Care Unit) RS dr. Soepraoen Malang tahun 2013 sebanyak 152 pasien, bulan januari – oktober 2014 sebanyak 160 pasien (Rekam Medik RS dr. Soepraoen Malang) (Raharjo, 2015). Kebutuhan
oksigenasi
diperlukan
untuk
proses
kehidupan.
Oksigenasi sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh. Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi karena apabila kebutuhan oksigenasi dalam tubuh berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal tersebut berlangsung lama akan terjadi kematian (Pamungkas, 2015). WHO (2007) mengatakan bahwa dalam beberapa kurun waktu terakhir, penyakit tidak menular tidak hanya menjadi penyebab kematian pada penduduk tetapi juga pada penduduk muda (WHO, 2007). Di Negara
dengan tingkat perekonomian rendah dan sedang, penyakit tidak menular menyebabkan kematian besar 29% dari seluruh kematian pada penduduk usia kurang dari 60 tahun, sedangkan di negara maju sebesar 13%. Peningkatan insiden dan prevalensi dunia, peningkatan usia harapan hidup, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat (Oktavianika,2016). Pada pasien stroke dimungkinkan mengalami gangguan transfer oksigen atau cerebro blood fow menurun sehingga mengakibatkan iskemik. Oksigen merupakan kebutuhan vital bagi setiap makhluk hidup. Agar dapat mengukur berapa banyak oksigen yang terkandung dalam darah, atau di dalam air yang di minum ataupun oksigen di udara yang di hirup disebut sebagai saturasi oksigen (Sunarto, 2015). Pemberian oksigen pada pasien CVA (stoke) sangat penting, karena pasien CVA (stroke) kehilangan fungsi organ tubuh sebagian. Maka dari itu dilakukan pemberian terapi oksigen untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen tersebut. Terapi oksigen dalam kegawat daruratan sangat berperan untuk mencukupi kebutuhan oksigen yang adekuat dalam jaringan tubuh. Berdasarkan fenomena diatas, termasuk di IGD RS dr. Soepraoen Malang sehingga perlu dilakukannya pemeriksaan yang komperhensif termasuk penilaian keparahan oksigenasi pada pasien CVA di IGD RS dr. Soepraoen Malang, penulis diharapkan dapat mengetahui, memahami pengkajian oksigenasi pada pasien Cerebrovasculer Accident (CVA).
1.2
RumusanMasalah Bagaimana gambaran oksigenasi pada pasien Cerebrovasculer
Accident (CVA). 1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum: Mengetahui Gambaran oksigenasi pada pasien stroke di IGD Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang. 1.3.2 Tujuan Khusus: 1. Mengetahui dan dapat menilai saturasi oksigen pada pasien Cerebrovasculer Accident (CVA) atau stroke. 2. Mengetahui dan dapat menilai RR (Respiratory Rate) oksigen pada pasien Cerebrovasculer Accident (CVA) atau stroke. 3. Mengetahui terapi oksigenasi pada pasien Cerebrovasculer Accident (CVA) atau stroke. 1.4
Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti. Diharapkan dapat mengetahui, memahami dan melakukan pengkajian oksigenasi pada pasien Cerebrobvaskular Accident (CVA). 2. Bagi Institusi Pendidikan yang diteliti. Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya tentang gambaran oksigenasi pada pasien Cerebrobvaskular Accident (CVA).
3. Bagi Institusi Pendidikan. Sebagai bahan masuk untuk mengembangkan pendidikan kesehatan
terutama
tentang
Cerebrobvaskular Accident (CVA).
oksigenasi
pada
pasien