MAKALAH PENELITIAN PASAR MODAL
Disajikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi kelas C
Dosen Pengampu Drs. Sudarno, M.Si., Ak., CA
Disusun oleh: Kelompok 12 1. Sunan Amilia
(160810301042)
2. Yuni Triliawati
(160810301132)
3. Evyta Anggraini
(160810301137)
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JEMBER 2018
1
STATEMENT OF AUTHORSHIP “Saya/ kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernnya. Materi ini tidak/ belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya. Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme” Nama dan NIM
: Sunan Amilia
(160810301042)
Yuni Triliawati
(160810301132)
Evyta Anggraini
(160810301137)
Tandatangan
:
Mata Kuliah
: Teori Akuntansi
Judul Makalah/Tugas : Penelitian Pasar Modal Tanggal
: 27 November 2018
Dosen
: Drs. Sudarno, M.Si., Ak., CA
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami hadiratkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas kelompok dalam mata kuliah “Teori Akuntansi” dengan judul materi “Penelitian Pasar Modal”. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menjadi bahan pertimbangan, informasi dan pengetahuan bagi pihak yang memberikan tanggung jawab ataupun kepada pembaca lainnya. Kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat membuat makalah lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam menyusun makalah. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi pembaca. Wassalamualaikum Wr. Wb. Jember, 27 November 2018
Penyusun
3
DAFTAR ISI PERNYATAAN PENULIS
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
4
1.1 Latar Belakang Masalah
4
1.2 Rumusan Masalah
4
1.3 Tujuan Penelitian
5
BAB II PEMBAHASAN
6
2.1 Filosofi Teori Akuntansi Positif
6
2.2 Kekuatan Teori Akuntansi Positif
7
2.3 Lingkup Teori Akuntansi Positif
9
2.4 Dampak Laba Akuntansi Terhadap Pengumuman Harga Saham 9 BAB III KESIMPULAN
13
STUDI KASUS
17
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori normatif yang memiliki pengertian teori yang mengharuskan merupakan
awal
perkembangan
teori
akuntansi.
Pada
awal
perkembangannya teori akuntansi menghasilkan teori normatif yang didefinisikan sebagai teori yang mengharuskan dan menggunakan kebijakan nilai (valuejudgement) yang mengandung minimum sebuah prem is (Wolk & Tearney, 1997). Perkembangan teori berfokus pada teori positif (deskriptif) dan bersama dengan perubahan fokus teori akuntansi yang digunakan oleh lembaga akuntansi. Suatu fenomena sosial sebagai resiko pembuatan keputusan individu merupakan teori akuntansi positif. Menurut Rahmawati (2012:86) teori akuntansi positif adalah berhubungan dengan prediksi, yaitu suatu tindakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh perusahaan dan bagaimana perusahaan akan merespon untuk mengajukan standar akuntansi yang baru. Penelitian teori akuntansi positif yang dapat dilihat dari angkaangka akuntansi yang mempunyai keterlibatan yang tinggi pada perubahan harga pasar yang dapat mempengaruhi juga dalam pasar modal. Pengamatan terhadap respon pasar mengenai penerimaan output akuntansi seharusnya menunjukan penilaian dari isi informasi nyata angka – angka akuntansi yang diproduksi melalui cara tertentu yang lengkap dan isi informasi angka – angka akuntansi yang diproduksi melalui prosedur – prosedur alternatif.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut kami dapat menentukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana filosofi teori akuntansi positif? 2. Apa saja kekuatan dari teori akuntansi positif?
5
3. Bagaimana lingkup dari teori akuntansi positif? 4. Bagaimana dampak laba akuntansi terhadap pengumuman harga saham? 5. Apa masalah bagi auditor?
1.3 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang filosofi teori akuntansi positif, kekuatan teori akuntansi positif, lingkup dari teori akuntansi positif, dampak laba akuntansi terhadap pengumuman harga saham dan masalah auditor.
6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 FILOSOFI TEORI AKUNTANSI POSITIF A. Filosofi Teori Akuntansi Positif Teori positif memahami fenomena akuntansi dengan cara mengamati kejadian secara empiris dan menggunakan hasil pengamatan tersebut untuk memprediksi pengamatan dalam ruang lingkup yang lebih luas dan memprediksi kejadian yang akan datang. Penjelasan positif berisi pernyataan tentang sesuatu (kejadian, tindakan, atau perbuatan) seperti apa adanya sesuai dengan fakta atau apa yang terjadi atas dasar pengamatan empiris. Penjelasan positif diarahkan untuk memberi jawaban apakah sesuatu pernyataan itu benar atau salah atas dasar kriteria ilmiah. Blaug (1992) menjelaskan bahwa teori positif berkepentingan dengan masalah fakta. Menurut Friedman tujuan dari ilmu pengetahuan positif adalah “memprediksi perkembangan ‘teori’ atau ‘hipotesis’ yang menghasilkan informasi yang valid dan bermakna (yaitu tidak truistic) tentang fenomena yang belum diamati”. Menurut Watts dan Zimmerman, tujuan dari teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan (explain) dan memprediksi (predict) praktik akuntansi. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan memprediksi pilihan standar oleh manajemen dengan menganalisis biaya dan manfaat ungkapan keuangan tertentu dalam hubungannya dengan berbagai individu dan alokasi sumber daya dalam perekonomian. Masalah utama dalam teori positif adalah untuk menentukan bagaimana prosedur akuntansi mempengaruhi aliran kas dan dengan demikian utilitas manajemen, fungsi untuk memperoleh pencerahan tentang faktor-faktor yang memperngaruhi pilihan manajer atas prosedur akuntansi. Resolusi terhadap masalah tersebut dipandu oleh asumsi teoritis sebagai berikut:
7
1. Teori Agensi, mungkin telah memulai dengan menekankan pada kontrak
sukarela
yang
muncul
diantara
berbagai
pihak
organisasional sebagai solusi yang efisien terhadap konflik-konflik kepentingan ini. 2. Teori kos perjanjian, memandang peranan informasi akuntansi sebagai alat pemantauan dan pemaksaan kontrak-kontak ini untuk mengurangi biaya keagenan dari konflik kepentingan tertentu.
B. Fokus Ekonomik Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif juga memiliki fokus ekonomik dan berusaha untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa saja biaya dan manfaat menggunakan metode akuntansi alternatif? 2. Apa saja baiya dan manfaat dari peraturan dan proses penetapan standar akuntansi? 3. Apa akibat dari pernyataan laporan keuangan terhadap harga saham? 4. Model penilaian akuntansi mana yang lebih unggul dalam memprediksi harga di masa depan, retur, laba atau arus kas?
C. Asumsi yang digunakan dalam Teori Akuntansi Positif Untuk menjawab pertanyaan di atas, teori akuntansi positif didasarkan pada beberapa asumsi tentang perilaku individu, yaitu: 1. Manajer, investor, kreditur dan orang lain di asumsikan rasional dalam melakukan evaluasi untuk memaksimalkan utilitas. 2. Dalam memaksimalkan utilitas manajer (kepentingan pribadi) atau untuk mengubah pembiayaan perusahaan, investasi dan kebijakan produksi manajer memiliki kebebasan untuk secara tidak langsung memaksimalkan kepentingan dirinya sendiri.
8
3. Manajer akan mengambil tindakan yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
2.2 KEKUATAN TEORI AKUNTANSI POSITIF Kritikan terhadap perubahan satandar akuntansi yang digunakan salah satunya adalah bahwa dalam percobaan tertentu untuk akuntansi dan praktik audit tidak seluruhnya berdasarkan identifikasi, pengamatan empiris atau metode. Watt dan Zimmerman menegaskan bahwa konsep yang kuat membutuhkan spesifikasi keduanya, yaitu tujuan dan fungsi objektif. Kelebihan yang dimiliki seorang akuntan dibandingkan dengan pihak lain dalam merumuskan tujuan akuntansi, yaitu dimana seorang akuntan memiliki tujuan pemantauan dan pengendalian terhadap manajemen, atau keputusan ekonomi serta memprediksi arus kas yang akan terjadi di masa depan. Contoh positif dari fungsi objektif adalah spesifikasi
bagaimana
pengukuran
aset
sebesar
nilai
wajarnya
mempengaruhi distribusi kekayaan terhadap, pemegang saham, kreditor, dan juga manajer. Hal ini lebih dari sekedar menetapkan tujuan normatif untuk mengubah akuntansi dalam mengukur nilai wajar. (Godfrey, 2010:405) Menurut Popper dalam teori normatif tidak terdapat sejumlah pengujian empiris yaitu tes teori terhadap data yang nyata dapat membuktikan teori yang ada harus benar, tapi teori juga dapat disangkal atau mampu dipatahkan. Seharusnya tujuan utama dari informasi akuntansi adalah untuk memberikan informasi kepada investor yang berguna untuk memprediksi nilai masa depan, untuk memberikan patokan dalam menilai pasar saham dengan melaporkan sebesar nilai wajar saat ini untuk mengendalikan pembayaran kompensansi manajemen dengan mewajibkan praktik akuntansi yang konservatif. Salah satu asumsi tujuan normatif adalah akuntan harus mengukur aset dengan harga jual saat ini untuk memberikan kreditur dengan informasi tentang sovabilitas dari perusahaan.
9
Asumsi lain tentang teori normatif yaitu mengatur bahwa akuntan harus mengukur aset sebesar biaya kini yang menunjukkan kepada investor bagaimana dana mereka mampu mempertahankan kapasitas operasi perusahaan. Menurut Popper's, standar normatif dan teori prespektif adalah metodologi yang lemah (Godfrey, 2010:406) Terdapat masalah metodologis terhadap teori normatif yang mana tujuan akuntansi normatif yaitu untuk meningkatkan kualitas informasi dalam laporan akuntansi, namun hal tersebut menunjukkan sebaliknya akuntansi normatif tidak menunjukkan pelayanan penuh terhadap pengguna laporan keuangan. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh nilai wajar benar-benar meningkatkan keputusan pemegang saham dan neraca serta laporan laba rugi yang disusun berdasarkan konsep biaya historis, dan menunjukkan bahwa alternatif nilai historis lebih berguna. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dibenak investor tentang jumlah laba yang dihasilkan dengan menggunakan nilai historis, dan informasi yang memadai telah disampaikan ke pasar, atau apakah mereka ditipu dengan manipulasi pasar yang tidak efisien karena informasi yang disampaikan tidak memadai atau informasi akuntansi yang kurang relevan. Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan pandangan teori positif bahwa penulis standar akuntansi prespektif mungkin telah gagal untuk sepenuhnya memahami dampak dari penerapan penggunaan nilai wajar (Godfrey, 2010:407). Sehingga dapat disimpulkan kekuatan teori akuntansi positif antara lain :
Mengatasi kelemahan standar perspektif yang didasarkan di pengamatan empiris
Teori normatif dilandasi kebijakan yang mungkin dapat menyebabkan ketidaksesuaian dengan keadaan yang sebenarnya.
2.3 LINGKUP TEORI AKUNTANSI POSITIF Teori akuntansi mengalami perkembangan yang dapat dilihat dalam dua tahap yaitu:
10
Tahap awal research in to accounting dan behavior of capital market Literatur dalam tahap ini tidak menjelaskan praktik akuntansi tetepi menyelidiki hubungan antara mengungkapkan data akuntansi dan reaksi dari harga saham. Studi ini menunjukkan bahwa laporan keuangan yang disusun sesuai dengan metode biaya historis tidak memberikan informasi yang digunakan oleh pasar modal dalam melakukan penilaian harga saham.
Tahap kedua yaitu literature sought to explain and predict accounting practices across firm Literatur tahap kedua berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi lintas perusahaan. Ada dua fokus utama, pertama ex post yang terdapat usaha untuk menjelaskan apakah perusahaan membuat pilihan akuntansi tertentu untuk alasan oportunis. Kedua ex ante yang dalam perspektif ini mengasumsikan bahwa perusahaan memilih praktik akuntansi tertentu untuk alasan efisiensi. Dua pandangan ini tidak eksk;lusif satu sama lain. Pemilihan metode akuntansi untuk alasan efisiensi tidak menghalangi manajer dari motif opportunis dari metode akuntansi. Penelitian pasar modal merupakan awal dan juga penelitian berkelanjutan dalam paradigma akuntansi positif.
2.4 DAMPAK LABA AKUNTANSI TERHADAP PENGUMUMAN HARGA SAHAM 1. Direction Studi oleh Ball dan Brown merupakan dasar akuntansi positif. Seperti yang telah disarankan, salah satumotivasi di balik teori akuntansi positif adalah untuk menentukan kandungan informasi dalam laba akuntansi pada kaitannya dengan pasar saham. Pandangan umum oleh teori normatif adalah bahwa keuntungan biaya historis tidak ada artinya., karena keseluruhan hasil penerapan prosedur yang berbeda untuk berbagai jenis data ekonomi. Ball dan Brown menguji kegunaan angka laba biaya historis untuk keputusan investasi. Mereka berpendapat bahwa jika
11
informasi yang terdapat pada laba berguna dan informatif dalam membuat keputusan investasi. Mereka berpendapat bahwa jika informasi yang terdapat pada laba berguna dan informatif dalam membuat keputusan investasi,
maka
harga
saham
akan
menyesuaikan
diri
untuk
mencerminkan informasi tersebut. Ball dan Brown menggunakan data 261 perusahaan AS dalam periode 1946-1966 untuk menguji dampak pengumuman harga dari keuntungan yang tak terduga. Hasil pengujian Ball dan Brown memiliki beberapa implikasi teori akuntansi keuangan. Pertama, ada informasi konten yang signifikan yang dihasilkan. Kedua, bukti-bukti yang menyarankan ada pelepasan arus informasi ke pasar dan dengan demikian akuntansi bukan satu-satunya sumber informasi tentang perusahaan yang berfungsi sebagai umpan balik ke pasar. Ketiga, pasar tampaknya cukup konsisten dalam mengantisipasi informasi dalam laporan akuntansi, dan tidak mungkin untuk melakukan perdagangan pada informasi akuntansi, setelah informasi akuntansi tersebut dikeluarkan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi setelah biaya transaksi turut diperhitungkan. 2. Magnitude Studi baru-baru ini terkonsentrasi pada pengenalan abnormal return, yaitu positif atau negatif abnormal return yang berhubungan dengan kenaikan atau penurunan keuntungan tak terduga. Namun, juga memugkinkan untuk menyelidiki hubungan antara besarnya perubahan tak terduga terhadap keuntungan dan abnormal return. Teori yang mendasari pengujian-pengujian ini adalah bahwa jika sebuah laba akuntansi memiliki kandungan informasi, besarnya abnormal return akan terkait dengan besarnya keuntungan yang tak terduga. Dalam sebuah penelitian lebih lanjut tentang hubungan ini. Lambert dan Morse menemukan bahwa, rata-rata, hanya ada abnormal return 0,1 – 0,15% berhubungan dengan laba tak terduga sebesar 1%. Artinya, mereka tidak menemukan fakta bahwa hubungan sensitivitas antara proporsi abnormal return dengan keuntungan tak terduga.
12
3. Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Kandungan informasi pengumuman laba tak terduga mungkin berbanding terbalik dengan ukuran perusahaan, yaitu semakin kecil perusahaan maka semakin banyak informasi yang terkandung dalam laporan akuntansi. Diferensial proposisi ini bergantung pada kenyataan bahwa jumlah informasi yang tersedia dari sumber-sumber lain dari laporan akuntansi merupakan fungsi peningkatan ukuran perusahaan, dan dikembangkan dari teori biaya transaksi dan insentif yang berbeda untuk pencarian informasi tetap dan konstam di seluruh perusahaan, maka insentif untuk melakukan penelitian untuk mispricing lebih besar bagi perusahaan besar. Freeman berpendapat bahwa kemungkinan biaya pencarian meningkat terkait dengan meningkatnya kompleksitas perusahaan besar diimbangi oleh: Perusahaan besar menyediakan berbagai informasi yang lebih besar dari perusahaan-perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki derajat eksposur yang lebih tinggi dengan melaporkan secara konstan dalam media keuangan dan oleh aktivitas analisis keuangan. Secara ringkas, hipotesis informasi diferensial menyiratkan bahwa informasi yang terdapat dalam akuntansi harus lebih penting bagi perusahaan-perusahaan kecil daripada perusahaan besar. Penelitian empiris menunjukkan bahwa laba memberikan informasi yang lebih besar bagi perusahaan kecil. Freeman difokuskan pada perbedaan waktu dalam proses penyesuaian perusahaan kecil dan besar untuk pengumuman pendapatan. Dia menunjukkan bahwa: Harga sekuritas perusahaan besar mencerminkan informasi laba awal dari harga sekuritas perusahaan kecil. Besarnya abnormal return kumulatif sekitar pengumuman laba lebih besar bagi perusahaan kecil daripada perusahaan besar. 4. Volatility
13
Penelitian lain telah menggunakan indeks alternatif kandungan informasi dari pengumuman pendapatan. Salah satu alternatif adalah varian dari abnormal return, pertama kali digunakan oleh Beaver. Teori yang mendasari pengujian ini adalah bahwa jika ada informasi dalam pengumuman pendapatan, kita dapat mengekspetasikan perubahan harga yang lebih besar dari harga pengumuman tersebut. Hipotesis ini diuji dengan mengamati variasi abnormal return (8 minggu sebelum dan 8 minggu setelah pengumuman laba). Hasil studi Beaver konsisten dengan hipotesis ini, karena pada minggu pengumuman varians return perusahaan adalah 67% lebih besar dari biasanya. 5. Association Studies and Earnings Response Coefficient ( ERC ) ERC diteliti dengan menggunakan regresi OLS yang
menggunakan
return sebagai variabel dependennya. ERC merupakan slope (koefisien) yang menunjukkan keinformatifan laba. Faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coefficient (ERC) : 1. Risiko dan ketidakpastian, 2. Kualitas audit, 3. Industri, 4. Tingkat bunga, 5. Financial Leverage, 6. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, 7. Laba permanen dan temporer. (Godfrey, 2010) 6. Determinants of Firm Value Studi asosiasi jangka panjang menunjukkan sejumlah faktor termasuk resiko dan ketidakpastian, ukuran perusahaan, industri, tingkat bunga, financial leverage, pertumbuhan potensial, serta keuntungan sementara dan permanen memiliki peran dalam menentukan nilai perusahaan. 7. Factor wich Can Affect the ERC Beberapa faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient antara lain: a. Risiko dan ketidakpastian b. Kualitas audit c. Industri d. Tingkat bunga e. Financial Leverage
14
f. Tingkat pertumbuhan perusahaan g. Laba permanen dan temporer h. Non-linear modelling i. Disagregating profits j. Cash flows k. Balance sheet dan komponennya 8. Methodological Issues Williams dan Findlay menyatakan bahwa EMH lebih mempengaruhi harga sekuritas. Di sisi lain, Watts dan Zimmerman menyatakan bahwa manajer menggunakan akuntansi untuk membohongi pasar atau pasar efisien dan mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak berakibat pada aliran kas.
15
BAB III KESIMPULAN Teori akuntansi positif mempunyai fokus dan mencoba menjawab pertanyaan tentang: (1) manfaat dan kekurangan dari penerapan metode akuntansi yang (2) manfaat dan kekurangan peraturan dan proses penetapan standar (3) dampak pelaporan keuangan terhadap harga saham (4) penilaian akuntansi mana yang terbaik untuk memprediksi harga, imbal hasil dan laba dimasa yang akan datang. Asumsi yang digunakan pada teori akuntansi positif: (1) manajer, investor, kreditor dan individual lain diasumsikan berperilaku rational dalam melakukan evaluasi untuk memaksimalkan utilitas, (2) Manajer mempunyai kebijakan dalam memilih kebijakan akuntansi untuk meminimumkan utilitas atau dalam memilih kebijakan pendanaan, investasi dan produksi untuk memaksimumkan utilitas, (3) Manajer akan melakukan tindakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Keunggulan teori positif: (1) Mengatasi kelemahan standar prescriptive yang dilandasi dari observasi empiris, (2) Normative tori dilandasi kebijakan dari praktik yang mungkin menyebabkan ketidaksesuaian dengan keadaan yang sebenarnya. Pasar modal efisien adalah pasar yang dengan cepat menyesuaikan dengan informasi baru. Asumsi pada pasar modal efisien adalah: (1) Tidak ada biaya transaksi, (2) Informasi dapat diperoleh oleh seluruh pelaku pasar tanpa batasan, (3) Terdapat kesepakatan mengenai dampak informasi saat ini pada harga kini dan distribusi pada dimasa yang akan datang. Salah satu tujuan teori akuntansi positif adalah mempelajari informasi yang dimiliki laba akuntansi terhadap harga saham. Dalam pasar modal efisien, setiap perubahan aliran kas dari yang diharapkan akan mempengaruhi harga saham. Laba akuntansi historis mengandung informasi yang cukup berarti. Dari hasil penelitian diketahui adanya informasi yang berkelanjutan di pasar, jadi akuntansi bukan satu-satunya informasi mengenai perusahaan. Kandungan informasi pengumuman laba yang tidak diharapkan mungkin berlawanan dengan ukuran perusahaan. Semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung pada perusahaan. Argumentasi yang diberikan
16
Freeman: (1) Perusahaan memberikan informasi yang lebih bervariasi, (2) Perusahaan besar mempunyai tingkat informasi yang lebih besar dilakukan oleh para peneliti dan pemberitaan. Investor institusi umumnya lebih menyukai bertransaksi dengan perusahaan besar, untuk alasan likuiditas dan masalah kontrak. Faktor yang mempengaruhi ERC: (1) Risiko dan ketidakpastian, (2) Kualitas Audit, (3) Industri, (4) Tingkat bungaM (5) Financial Leverage, (6) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, (7) Laba permanen dan temporer. Berdasarkan bukti empiris ternyata pasar dapat dipengaruhi data akuntansi: (1) Perubahan informasi setelah pengumuman, (2) Winner-Losser strategis dan sikap optimis para analisis keuangan. Laba yang dihasilkan dari GAAP merupakan hasil pengukuran yang kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena standar tidak didefinisikan secara tepat maupun konsisten bagi semua negara, akuntan dalam melakukan estimasi dipengaruhi sikap yang subjective dan kultural, serta melakukan manipulasi laporan keuangan pada tingkatan yang bervariasi. Beberapa masalah bagi auditor adalah (1) Berdasarkan bukti empiris, laba akuntansi mengandung informasi (harga saham), (2) Reaksi pasar terhadap akrual cenderung bias, (3) Berdasarkan bukti empiris terdapat keterkaitan antara biaya modal dengan kualitas audit.
17
STUDI KASUS “DJ sales pick up but shares dive” Studi kasus “DJ sales pick up but shares dive” yang ditulis oleh Rachel Hewwit menggambarkan bahwasanya telah terjadi penurunan harga saham selama sehari yang terbesar dalam tahun 2009, meskipun retailer mengumunkan bahwasanya hasil penjualan di kuarter keempat lebih baik. Harga saham David Jones tergerus lebih dari 8 persen menjadi $4,81 yang merupakan penurunan terbesar sejak November 2008. Permintaan di department store juga hanya membukukan 6,9 persen yang berdampak pada penurunan penjualan. Akan tetapi, setelah harga saham jatuh hampir 11 persen pada kuarter ketiga namun perdagangan pada kuarter keempat mampu menutupinya menjadi turun 1,2 persen. Mark Mclnnes menyatakan bahwasanya penjualan di kuarter keempat sebesar $512,3 juta lebih dari ekspektasi setelah pada kuarter ketiga yang mengerikan menimpa David Jones. Hal senada juga disampaikan oleh Analisis Ritel Kredit Grant Saligari yang menyatakan bahwa hasil yang dicapai David Jones cukup sesuai dengan ekspektasi pasar. Grant Saligari mencoba menghubungkan dengan harga saham bulan lalu. Ia menyatakan bahwasanya yang terjadi hanya seperti penarikan laba yang kecil karena siklus yang kuat dipasar yang terlihat pada saham David Jones dan JB Hi Fi. Analis sekuritas Austock, Thomas Hodson, membandingkan knerja saham David Jones saat ini dengan Harvey Norman. Ia mengatakan jika laju kuat harga saham berharap informasi yang baik dan momentum akan terus berlanjut. Namun, ia menyatakan penjualan David Jones bukan bencana melainkan tidak cukup membuat kejutan atau berita yang benar-benar menjaga agar harga saham tetap stabil. Harga saham competitor David Jones juga mengalami penurunan. Harga saham Harvey Norman menurun 4,38 persen menjadi $3,13. Harga saham JB Hi Fi juga mengalami penurunan sebesara 3,82 persen pada $16,11 persen. Saham David Jones pada bulan Maret telah naik dua kali lipat dan melonjak 10,71 persen
18
pada 30 Juni 2009 setelah Mc Mclnnes meningatkan pertumbuhan proyeksi laba toko diantara 9 sampai 12 persen. Mack Mclnnes menegasakan proyeksi laba dan anggaran tahun depan diharapkan mampu memberikan pertumbuhan 5 persen sebagai salah satu stabilitas sebelum mengembalikan pertumbuhan ritel. Meskipun Mack Mclnnes tidak memperdiksi pertumbuhan FY10 dan tidak melihat sampai FY11 dan FY12. Mark Mclnnes menyatakan jika kesempatan untuk bereksapansi dalam etail mampu memberikann tingkat pengembalian investasi maka David Jones akan terjun kedalamnya.Total penjualan David Jones pada tahun ini $1.986 miliar. Perusahaan kosmetik menjadi toko dengan kinerja yang terbaik. Hal ini dikarenakan tokko kosmetik mampu mencapi pertumbuhan dua digit semala kuarter keempat. Industri busana remaja laki-laki dan wanita, pakaian anak-anak, menchester, peralatan dapur, peralatan elektronik kantor, dan peralatan anak-anak termasuk dalam kategori penjualan terlaris. Namun, penjualan barang-barang besar seperti televisi tetap sulit. Seperti Kepala Myer, Bernie Brookers sehari sebelumnya, Mark Mclness bingung dengan perdagangan penjualan ritel minggu ini yang menujukkan penurunan 8,8 persen dibandingkan Juni dan Mei. Ia menyatakan bahwasanya penjualan di tingkat total dan seperti bulan Juni naik tahun lalu. Namun pada tahun ini justru mengalami penurunan, sehingga David Jones harus memberikan diskon yang minim pada bulan ini. Namun banyak hal yang perlu dipertimbangkan buat David Jones. Namun Mark Mclnnes tidak yakin penurunan harga saham disebabkan karena relisting-nya Myer ke pasar bursa. 1) Bagaimana bias terjadi, pada saat penjualan di kuartal keempat mengalami kenaikan namun harga saham David Jones turun? Dampak dari krisis keuangan global yang terjadi di Amerika Serikat yang merambat ke perekonomian global mengingat bahwasanya Amerika Serikat adalah urat nadi perekonomian global. Salah satu imbasnya terjadi pada Australia yaitu menurunnya nilai tukar Dollar Australia yang mengalami pelemahan. Pertumbuhan ekonomi Australia pada saat itu juga hanya 2,7% dalam artian pada
19
saat tersebut kondisi ekonomi Australia masih dalam tahap pemulihan. Dalam studi kasus meskipun penjualan pada kuartal keempat mengalami kenaikan akan tetapi justru diikuti oleh penurunan harga saham. Penurunan harga saham juga terjadi pada competitor David Jones seperti Harvey Norman, JB HiFi dan Myer. Harga saham Harvey Norman turun 4,28 persen menjadi $3,13 dan JB Hi Fi turun 3,82 persen menjadi $16,11. Bahkan hal ini terjadi juga pada Myer yang merupakan competitor kuat David Jones yang juga mengalami penurunan harga saham turun 1,9 persen menjadi $5,26. Saat kenaikan penjualan David Jones dikuartal keempat dapat digolongkan sebagai unfavourable announcement. Unfavourable announcement terjadi ketika laba yang dilaporkan lebih kecil dari ekspektasi pasar. Dalam studi kasus disebutkan bahwasanya hasil penjualan David Jones masih cukup baik dengan ekspektasi pasar, akan tetapi turunnya harga saham yang lebih tajam daripada competitor-kompetitornya justru diakibatkan oleh reaksi investor dalam menghadapi ketidak pastian arus kas dimasa mendatang. Penjualan tahunan David Jones yang secara tahunan turun dari tahun sebelumnya. Ditambah lagi penurunan penjualan di toko yang mencapai 8,8 dibandingkan dengan bulan Juni sebelumnya. Investor tidak hanya memerhatikan informasi laba yang dihasilkan oleh suatu entitas tertentu tapi juga membandingkan kinerja dengan para competitor yang sama-sama bergerak dibidang yang sama. Kinerja yang dihasilkan oleh competitor-kompetitor David Jones seperti Harvey Norman, JB Hi Fi, dan Myer menunjukkan kinerja yang sedikit lebih baik daripada Daavid Jones. Hal ini adalah informasi penting bagi investor karena investor dalam merevisi “harapan” dari arus kas masa depan perusahaan yang tercermin dari harga saham. 2) Apa saja Informasi Ekonomi yang digunakan pasar selain informasi akuntansi? Beberapa informasi ekonomi dalam pasar yang digunakan disamping laporan akuntansi antara lain a.
Produk Domestik Bruto
Produk domestik bruto (PDB) adalah ukuran produksi barang dan jasa secara keseluruhan dari suatu negara. Apabilan pertumbuhan PDB mengalami
20
pertumbuhan yang pesat hal ini merupakan sinyal positif bahwasanya pertumbuhan ekonomi juga mengalami peningkatan. Apabila pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, maka akan diikuti dengan meningkatnya daya beli masyarakat, sehingga perusahaan mampu untuk meningkatkan penjualannya dengan mudah. Informasi sangat dibutuhkan oleh pasar terutama investor dalam hal memilih negara mana yang memiliki investasi yang menjanjikan. b.
Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran ini mencerminkan sejauh man kapasitas operasi ekonomi bisa dijalankan. Semakin tinggi pengangguran, maka kapasitas ekonomi yang masih belum digunakan juga semakin besar. Penggangguran juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kriminalitas yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada kinerja pasar modal. c.
Inflasi
Inflasi adalh kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk secara keseluruhan. Hal ini berarti adanya permintaan produk yang melebih kapasitas penawaran. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan terganggunya kinerja pasar. Hal ini terjadi karena investor akan lari karena menyebabkan pendapatan riil (suku bunga) investor akan berkurang. d.
Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga yang tinggi akan mempengaruhi present value aliran kas masa depan perusahaan dimana kesempatan investasi tidak menarik lagi. Hubungan tingkat suku bunga dengan saham adalah berbanding terbalik. Apabila suku bunga mengalami kenaikan, maka harga saham, justru akan mengalami penurunan, karena investor akan berbondong-bondong untuk memindahkan investasinya dalam bentuk deposito atau tabungan. e.
Perubahan siklis ekonomi.
Perubahan harga saham akan merefleksikan perubahan siklis ekonomi yang akan terjadi karena waktu tersebut akan menetukan kinerja dari pasar dan kapan investor bereaksi melalui aksi perdagangang. Jika siklis ekonomi mengalami resesi apalagi depresi maka investor akan langsung melakukan penjualan saham besar-besaran untuk menghindari kerugian yang semakin besar.
21
f.
Perubahan tingkat resiko investasi
Adanya lembaga pemeringkat investasi seperti S&P memberikan informasi yang berguna bgai pasar terkait layak atau tidaknya suatu investasi diberikan. Hal ini akan sangat berpengaruh pada kinerja pasar apalagi negara dengan peringkat investasi tidak layak akan sangat sulit pasarnya dalam bekerja. 3) “Tidak cukup kejutan atau berita yang benar-benar menjaga (harga saham) berlanjut”. Bagaimana efisiensi pasarnya? Pasar modal yang efisien bagi pelaku bursa saham ditekankan pada minimalisasi biaya transaksi, artinya bahwa pasar modal saham yang bisa menyediakan jasa yang diperlukan oleh para pemodal dengan biaya minimal. Selain itu juga didalam efisiensi pasar, perubahan harga yang terjadi hari ini tidak tergantung dengan harga yang terjadi diwaktu lalu. Karena harga baru tersebut berdasarkan pada reaksi investor terhadap informasi baru yang terjadi secara random. Konsep pasar efisien secara keputusan dalam investasi mempertimbangkan dua faktor, yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan investor. Investor yang canggih tidak akan mudah dibodohi oleh perusahaan karena mereka akan menganalisis seluruh informasi lebih lanjut untuk menentukan apakah informasi tersebut memiliki signal yang benar dan dapat dipercaya. Jika ternyata signal tersebut tidak benar dan investor naif, maka reaksi positif terhadap informasi tersebut merupakan reaksi yang salah sehingga dapat dikatakan pasar belum efisien secara keputusan. Jika pasar efisien secara keputusan, maka investor akan dapat mengetahui bahwa signal tersebut adalah signal yang salah. Implikasinya investor akan menganggap informasi tersebut sebagai bad news, karena informasi tersebut tidak mempunyai prospek yang baik bagi emiten. Jadi, yang membedakan keyakinan investor atas keputusan investasinya ialah informasi yang diterima serta pengetahuan atau pengalaman yang dimilikinya. 4) Bagaimana menggolongkan efisiensi pasar? Apakah weak-form, semistrong-from, atau justru strongform?
Efisiensi Pasar Bentuk Lemah. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi masa lalu.
22
Jika pasar efisien secara bentuk lemah maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Ini berarti bahwa untuk pasar efisien bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan abnormal return.
Efisiensi Pasar Setengah Kuat. Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, termasuk informasi yang berada dalam laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Pada pasar efisien dalam bentuk setengah kuat tidak ada investor atau grup investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama.
Efisiensi Pasar Bentuk Kuat. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh abnormal return karena mempunyai informasi privat.
Dalam studi Kasus David Jones maka kondisi pasar pada saat tersebut adalah dalam kondisi semi-strong. Dalam kondisi pasar efesien bentuk semi-strong maka harga saham saat ini telah mencerminkan informasi yang dipublikasikan. Dalam studi kasus David Jones, harga saham David Jones langsung bereaksi seketika, saat informasi yang dipublikasikan bahwasanya penjualan di kuartal keempat mengalami peningkatan. Pendapat kami diperkuat oleh pernyataan dalam studi kasus “ tapi mungkin tidak cukup kejutan atau berita baru untuk benar-benar menjaga (harga saham) momentum ini”. Dari pernyataan analisis sekuritas tersebut maka informasi yang tersedia dalam pasar adalah informasi yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Investor sudah memiliki informasi mengenai apa yang akan terjadi dan mampu memprediksi harga saham dimasa mendatang.
23
DAFTAR PUSTAKA Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, Scott Holmes (2010), Accounting Theory, 7th ed, John Wiley & Sons, Inc (GHT) Suwardjono (2010), Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi ketiga, BPFE (SWD) Belkaoui, Ahmed Riahi (2004), Accounting Theory. Teori Akuntansi, Edisi 5, Buku Satu dan Buku Dua, Cencage Learning, Penerbit Salemba Empat (BEL)
24