ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT JANTUNG KORONER
DIDI RASIDIN, S.Kep RSUD CIDERES MAJALENGKA
ANATOMI JANTUNG
BERAT JANTUNG SEKITAR 250-300 GRAM LAPISAN JANTUNG TERDIRI DARI PERIKARDIUM VISERAL DAN PERIKARDIUM PARIETAL JANTUNG MEMPUNYAI EMPAT RUANG YAITU ATRIUM KIRI DAN KANAN SERTA VENTRIKEL KANAN DAN KIRI.
ANATOMI JANTUNG
SIRKULASI KORONER TERDAPAT DUA ARTERI KORONER BESAR, KIRI DAN KANAN ARTERI KORONER BESAR KIRI, BAGIAN INI MENSUPLAI ALIRAN DARAH 2/3 DARI SEPTUM INTRAVENTRIKEL, KEBANYAKAN DARI APEKS, DAN VENTRIKEL KIRI ANTERIOR
ANATOMI JANTUNG
Arteri koroner kanan mensupali atrium kanan, ventrikel kanan, nodus sinusatrial, nodus AV, septum intraventrikuler posterior superior, bagian atrium kiri, dan permukaan diagframatik ventrikel kiri.
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) PENYAKIT PADA ARTERI KORONARIA DIMANA TERJADI PENYEMPITAN ATAU SUMBATAN PADA ARTERI KORONARIA YANG SERINGKALI DISEBABKAN KARENA PROSES ATHEROSCLEROSIS.
FAKTOR YANG BERPENGARUH THD PJK
FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIRUBAH : JENIS KELAMIN USIA > 35 TAHUN KETURUNAN FAKTOR YANG DAPAT DIRUBAH LEMAK YANG BERLEBIHAN: HIPERCHOLESTERCLEMIA, HIPERLIPIDEMIA, HIPERTRIGLISERIDA MEROKOK HIPERTENSI OBESITAS DIABETES MELITUS STRESS KURANG AKTIFITAS
PATHOFISIOLOGI DALAM KEADAN NORMAL O2 MENSUPLAI OTOT JANTUNG
ADANYA SUMBATAN
GGN PERFUSI JARINGAN ISCHEMIC
JARINGAN INFARK
METABOLISME ANAEROB ASAM LAKTAT MENINGKAT
NYERI DADA
ANGINA PEKTORIS
SYNDROMA KLINIS YANG DISEBABKAN OLEH INSUFISIENSI ALIRAN DARAH KORONER SEHINGGA SUPLAI OKSIGEN TIDAK SEIMBANG DENGAN KEBUTUHAN JARINGAN ANGINA PEKTORIS INI DI BAGI DALAM 2 JENIS YAITU UNSTABEL ANGINA DAN VARIANT ANGINA
RIWAYAT PENYAKIT
KELUHAN SAKIT DADA PADA PENDERITA ANGINA PEKTORIS MEMPUNYAI CIRI KHAS DARI LETAK, KUALITAS SAKIT DADA PADA ANGINA, HUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS, LAMANYA SERANGAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG, TANPA SERANGAN BIASANYA DALAM BATAS NORMAL DAN KADANGKADANG EKG MENUNJUKAN PERUBAHAN SEGMEN ST DAN GELOMBANG T YANG TIDAK KHAS. PADA WAKTU SERANGAN ANGINA, EKG AKAN MENUNJUKAN ADANYA ST DEPRESI ATAU ELEVASI SEGMEN ST DAN GELOMBANG T MENJADI NEGATIF.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO RONTGEN THORAKS, SERING KALI MEMPERLIHATKAN GAMBARAN NORMAL, PADA PASIEN HIPERTENSI DAPAT TERLIHAT JANTUNG YANG MEMBESAR DAN KADANGKADANG TERDAPAT KALSIFIKASI ARKUS AORTA. PEMERIKSAAN LABORATORIUM, KADAR ENZIM DARAH MASIH DALAM BATAS NORMAL SEPERTI: CPK, SGOT, DAN LDH. PEMERIKSAAN LIPID DARAH UNTUK MENGETAHUI HIPERLIPIDEMIA, DAN GULA DARAH UNTUK MENEMUKAN PASIEN DIABETES MELITUS KARENA PENYAKIT TERSEBUT MERUPAKAN FAKTOR RESIKO.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EXERCISE TES, PADA PENDERITA AKAN TIMBUL DEPRESI SEGMEN ST LEBIH DARI 1MM PADA WAKTU MELAKUKAN EXERCISE, DAN BIASANYA DISERTAI SAKIT DADA SEPERTI WAKTU SERANGAN ANGINA
INFARK MIOKARD
KEMATIAN ATAU NEKROSIS JARINGAN MIOKARDIUM AKIBAT OKLUSI PEMBULUH DARAH JANTUNG KORONER DIAGNOSA MEDIS BIASANYA DIDASARKAN PADA TIGA KEADAAN YAITU :
ADANYA NYERI DADA KELAINAN EKG PENINGKATAN KADAR ENZIM. JIKA DARI KETIGA DIANTARANYA DIJUMPAI 2 HAL TERSEBUT MAKA DINYATAKAN MENDERITA INFARK MIOCARD
TANDA DAN GEJALA NYERI
TERJADI PADA DADA KIRI YANG MENYEBAR KE BAHU, LEHER, RAHANG DAN LENGAN BAGIAN DALAM HINGGA PERGELANGAN TANGAN. NYERI PADA INFARK MIOKARD INI DAPAT TIMBUL BAIK SAAT ISTIRAHAT ATAUPUN SAAT MELAKUKAN AKTIFITAS ATAU PERUBAHAN POSISI. LAMA NYERI LEBIH DARI 30 MENIT DAN TIDAK HILANG DENGAN PEMBERIAN NITROGLISERIN
TANDA DAN GEJALA
NYERI SEPERTI DIPUKUL/DITIMPA BENDA BERAT DISERTAI NYERI ABDOMEN (KADANGKADANG) DAN BANGGUAN PENCERNAAN (MUAL, MUNTAH-MUNTAH DAN ANOREKSIA). NYERI TIMBUL SECARA TIBA-TIBA LEBIH HEBAT DAN LEBIH LAMA DARI ANGINA PECTORIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN NYERI : 1). AKTIFITAS 2). STRESS 3). ISTIRAHAT
TANDA DAN GEJALA
TERJADI PERUBAHAN TANDA-TANDA VITAL : BERKERINGAT DINGIN, MUNTAH-MUNTAH, PERUBAHAN IRAMA JANTUNG YANG TIBA-TIBA SUARA PARAU : RALES RONCHI ADANYA FAKTOR RESIKO PENINGKATAN SUHU 1-12 JAM PERTAMA SETELAH SERANGAN INFARK PADA INFARK MIOKARD YANG LUAS TERDENGAR BUNYI JANTUNG 4 KADANG-KADANG JUGA BUNYI JANTUNG 3. TERDENGAR MURMUR SISTOLIKJIKA TERJADI : DISFUNGSI M. PAPILARIS, ROBEKNYA M. PAPILARIS, ROBEKNYA SEPTUM INTERVENTRIKULER
TEST DIAGNOSTIK
EKG, PERUBAHAN BERTAHAP BERUPA :
HIPERAKUT GELOMBANG 1 SEGMEN ST ELEVASI ATAU SEGMEN ST DEPRESI GELOMBANG Q PATHOLOGIS GELOMBANG T INVERTED
TEST DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN ENZIM DARAH
ENZIM MULAI MENINGKAT PUNCAK NORMAL CPK 4 – 8 JAM 12 – 20 JAM 3 – 4 HARI SGOT 8-12 JAM 18 – 36 JAM 3 – 4 HARI LDH 24 – 48 JAM 3 – 6 HARI 8 – 18 HARI LEUKOSIT MENINGKAT MENJADI 12 – 15.00/MM3 MULAI BEBERAPA JAM SETELAH SERANGAN SAMPAI 3 – 7 HARI
TEST DIAGNOSTIK
KATETERISASI JANTUNG UNTUK MENGEVALUASI
FUNGSI VENTRIKEL KIRI DAN VENTRIKEL KANAN ADANYA KOMPLIKASI EFEK OBAT-OBATAN STATUS HEMODINAMIKA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DATA BIOGRAFI KELUHAN UTAMA RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU RIWAYAT KELUARGA RIWAYAT PSIKOSOSIAL KEGIATAN SEHARI-HARI
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
REVIEW SISTEM: KULIT, RESPIRASI, GASTROINTESTINAL, GENITOURINARIA, PERSARAFAN PEMERIKSAAN FISIK: PENAMPILAN UMUM, INSPEKSI VENA JUGULARIS, MENGUKUR TEKANAN VENA
PENUNJANG DIAGNOSTIK •
PEMERIKSAAN LABORATORIUM EXERCISE TES FOTO RONTGEN THORAKS EKG KATETERISASI JANTUNG UNTUK MENGEVALUASI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
GANGGUAN RASA NYAMAN : NYERI DADA AKUT BERHUBUNGAN DENGAN PENURUNAN ALIRAN DARAH KE MIOKARDIUM, PENINGKATAN KERJA JANTUNG PENURUNAN CURAH JANTUNG BERHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN KEKUATAN KONTRAKSI : GANGGUAN IRAMA/KECEPATAN JANTUNG
DIAGNOSA KEPERAWATAN KECEMASAN
SEHUBUNGAN DENGAN KRISIS SITUASI : ANCAMAN TERHADAP KONSEP DIRI : ANCAMAN TERHADAP PERUBAHAN STATUS KESEHATAN
RENCANA TINDAKAN
Dx I:
PANTAU TANDA VITAL TIAP 5 MENIT SELAMA SERANGAN ANGINA. KAJI DAN CATAT RESPON PASIENS/EFEK OBAT
TINGGIKAN KEPELA TEMPAT TIDUR BILA KLIEN SESAK PANTAU KECEPATAN IRAMA JANTUNG PERTAHANKAN LINGKINGAN TENANG, NYAMAN, BATASI PENGUNJUNG BILA PERLU PANTAU PERUBAHAN SERI EKG
RENCANA TINDAKAN
BERIKAN MAKANAN LEMBUT, BIARKAN KLIEN ISTIRAHAT SELAMA 1 JAM SETELAH MAKAN. BERIKAN OKSIGEN TAMBAHAN SESUAI INDIKASI BERIKAN ANTI ANGINA SESUAI INDIKASI: NITROGLISRIN: SUBLINGUAL (NITROSTAT, BUKAL ATAU TABLET ORAL, SPREI SUBLINGUAL). LANJUTKAN TABLET, KAPLET, SALEP TRANSMUKOSAL, TABLET KUNYAH (KERJA PANJANG) CONTOH NITRO-DUR, TRANSDERMANITRO, ISOSORBID (ISORDIL, SORBITRATE). PENYEKAT BETA, CONTOH ATENOLOL (TENORMIN) ; NADOLOL (CORGARD); METROPROLOL (LOPRESSOR), ANALGESIK, CONTOH ASITAMINOFEN (TYLENOL) MORFIN SULFAT
RENCANA TINDAKAN
DX II:
PANTAU TANDA VITAL, CONTOH FREKUENSI JANTUNG, TD EVALUASI STATUS MENTAL, CATAT TERJADINYA BINGUNG, DISORIENTASI. CATAT WARNA KULIT DAN ADANYA/KUALITAS NADI. AUSKULTASI BUNYI NAFAS DAN BUNYI JANTUNG. DENGARKAN MURMUR MEMPERTAHANKAN TIRAH BARING PADA POSISI NYAMAN SELAMA EPISODE AKUT.
RENCANA TINDAKAN
.
BERIKAN PERIODE ISTIRAHAT ADEKUAT. BANTU DALAM/MELAKUKAN AKTIVITAS OERAWATAN DIRI, SESUAI INDIKASI. TEKANKAN PENTINGNYA MENGHINDARI REGANGAN/ANGKAT BERAT, KHUSUSNYA SELAMA DEFEKASI. DORONG PELAPORAN CEPAT ADANYA NYERI UNTUK UPAYA PENGOBATAN SESUAI INDIKASI.
RENCANA TINDAKAN
PANTAU DAN CATAT EFEK/ KERUGIAN RESPON OBAT, CATAT TD, FREKUENSI JANTUNG DAN IRAMA (KHUSUSNYA BILA MEMBERIKAN KOMBINASI ANTAGONIS KALSIUM, BETA BLOKER, DAN NITRAS) KAJI TANDA-TANDA DAN GEJALA-GEJALA PJK. KOLABORASI BERIKAN OKSIGEN TAMBAHAN SESUAI KEBUTUHAN
RENCANA TINDAKAN
BERIKAN OBAT SESUAI INDIKASI. PENYAKIT SALURAN KALSIUM, CONTOH DITIAZEM (CARDIZEM); NIFEDIPIN (PROCARDIA); VERAPAMIL (CALAN) PENYEKAT BETA, CONTOH ATENOL (TENORMIN); NADOLOL (CORGARD); PROPANOLOL (INDERAL); ESMOLAL (BREBIVLOC) DISKUSIKAN TUJUAN DAN SIAPKAN UNTUK MENEKANKAN TES DAN KATETERISASI JANTUNG BILA DIINDIKASIKAN.
RENCANA TINDAKAN DX
III
JELASKAN TUJUAN TES DAN PROSEDUR, CONTOH TES STRESS TINGKATKAN EKSPRESI PERASAAN DAN TAKUT, CONTOH MENOLAKDEPRESI DAN MARAH. BIARKAN PASIEN/ORANG TERDEKAT MENGETAHUI INI SEBAGAI REAKSI NORMAL. CATAT PERNYATAAN MASALAH, CONTOH: SERANGAN JANTUNG TAK DAPAT DIELAKAN.
RENCANA TINDAKAN DORONG
KELUARGA DAN TEMAN UNTUK MENGANGGAP PASIEN SEPERTI SEBELUMNYA. BERITAHU PASIEN PROGRAM MEDIS YANG TELAH DIBUAT UNTUK MENURUNKAN/MEMBATASI SERANGAN AKAN DATANG DAN MENINGKATKAN STABILITAS JANTUNG. BERIKAN SEDATIF, TRANQUILIZER SESUAI INDIKASI