BAB III ASUHAN KEPERAWATAN Contoh kasus Ny. A berumur 50 tahun datang ke UGD RS UNAIR pada tanggal 25 Agustus 2017 dengan keluhan kaku pada mulut sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, diikuti tidak bisa menelan, minum air bisa sedikit-sedikit, makanan bubur dan nasi tidak bisa. Pasien juga mengeluh perut dan punggung yang kaku. Pasien dengan riwayat luka pada jari kaki kiri, dan luka tersebut dibiarkan terbuka sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien tidak berobat sehingga luka di kakinya busuk dan berbau, dua hari setelah luka di kakinya busuk pasien mulai merasa panas badan dan pusing.. Tanda vital 120/80, dengan temperatur aksila 38,600 C, HR 110x/menit,dan RR 22x/menit. Dari pemeriksaan fisik umum ditemukan trismus, kaku kuduk,dan perut seperti papan, pasien masih dalam sadar baik. Tidak ditemukan adanya kelainan sistemik. Dari hasil pemeriksaan dokter mendiagnosa bahwa pasien mengalami tetanus generalisata. 1. Pengkajian A. Anamnesa 1) Identitas Klien Nama
: Ny.A
Usia
: 50 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan Pendidikan: SMA Alamat
: Mulyorejo Surabaya
MRS
: 25 Agustus 2017
Status : Menikah 2) Keluhan Utama Klien sering mengeluh kaku pada mulut sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, 3) Riwayat Penyakit a. Riwayat Penyakit Sekarang Ny. A berumur 50 tahun, datang ke UGD RS UNAIR dengan keluhan kaku pada mulut sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit, diikuti tidak bisa menelan, minum air bisa sedikitsedikit, makanan bubur dan nasi tidak bisa, tidak ada mual dan muntah. Pasien juga mengeluh perut dan punggung yang kaku. Pasien dengan riwayat luka pada jari kaki kiri, dan luka tersebut dibiarkan terbuka sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien tidak berobat sehingga luka di kakinya busuk dan berbau, dua hari setelah luka di kakinya busuk pasien mulai merasa panas badan dan pusing b. Riwayat Penyakit Dahulu Tidak ada riwayat penyakit yang diderita klien sebelumnya c. Riwayat Penyakit Keluarga Setelah dilakukan anamnesa kepada keluarga,klien, tidak ditemukan penyakit keturunan. d. Riwayat psikososial Klien merasa malu dengan luka di kaki yang busuk dan berbau. B. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : Compos Mentis b. Tanda-tanda Vital
: TD = 120/80 mmHg
c. HR = 110x/menit d. RR = 22x/menit e. ROS (Review of System)
B1 (Breathing)
: tidak ada gangguan
B2 (Blood)
: hipertermi.
B3 (Brain)
: compos mentis, pusing, kaku kuduk
B4 (Bladder)
: tidak ada gangguan.
B5 (Bowel)
: disfagia
B6 (Bone)
: perut dan punggung kaku, jaringan
nekrotik
2. Analisa Data DATA DS :
ETIOLOGI Luka terbuka
Pasien mengeluh kaku pada mulut, tidak bisa menelan, minum air
nutrisi: kurang dari
bisa Organisme clotridium tetani kebutuhan tubuh
sedikit-sedikit, makanan bubur dan nasi
berpoliferasi
tidak bisa, serta terasa kaku di perut. DO: 1) Ditemukan trismus
DX Ketidakseimbangan
Clotridium Tetani mengeluarkan toksin Toksin diabsorbsi oleh saraf motorik melalui sumbu silindrik ke SSP Toksin bersifat neurotoksik/tetanospasmin, tetanulisin, menghancurkan sel darah merah, merusak leukosit Perubahan fisiologis intrakranial Penekanan area fokal kortikal Kesulitan membuka mulut (trismus), Kram/kaku abdomen Sulit menelan
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan DS:
tubuh Luka terbuka
Pasien mengeluh merasa panas badan. DO: 1) Temperatur aksila 38,600 C
Organisme clotridium tetani berpoliferasi Clotridium Tetani mengeluarkan toksin Toksin diabsorbsi oleh saraf motorik melalui sumbu silindrik ke SSP Toksin bersifat neurotoksik/tetanospasmin, tetanulisin, menghancurkan sel darah merah, merusak leukosit Perubahan fisiologis intrakranial Peningkatan permeabilitas darah Peningkatan suhu tubuh
Hipertermia
Hipertermia DS: Pasien mengatakan ada luka dikaki
Luka terbuka
tetapi tidak ditutup.. DO : 1) Luka pada tampak busuk dan
Kerusakan integritas kulit
Organisme clotridium tetani berpoliferasi
berbau. 2) Ada jaringan nekrotik
Tubuh belum terimunisasi Membentuk luka Terjadi kerusakan jaringan integument (Jaringan nekrotik) Gangguan integritas
DS : Pasien mengatakan jarang keluar
jaringan Luka terbuka
rumah karena malu dengan keadaan kakinya. DO :
Organisme clotridium tetani berpoliferasi
Klien merasa cemas Membentuk luka Luka tidak mendapat pengobatan dan perawatan Luka membusuk dan berbau Gangguan citra tubuh
Gangguan citra tubuh
3. Diagnosa Keperawatan a. Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
ketidakmampuan makan b. Hipertermia b.d penyakit c.
Kerusakan intergritas kulit b.d cedera mekanik
d. Gangguan citra tubuh b.d cedera
kebutuhan
tubuh
b.d