Asuhan Keperawatan Katarak.docx

  • Uploaded by: safiry
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Katarak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,948
  • Pages: 20
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Katarak Tn. Kh

Tanggal masuk (Hipermatur)

: 10-06-2013

No Register

: 05 45 96

Tanggal Pengkajian

: 11-06-2013

Diagnosa Medis

: Katarak

Ruangan

: Mawar

IDENTITAS PASIEN Nama

: Tn. Kh

Jenis Kelamin : Laki-laki Ttl

: 70 Tahun

Agama

: Islam

Suku Bangsa : Jawa Pendidikan

: SD/sedrajat

Pekerjaan

: Petani

Alamat

: Desa wonosari Kec. Mesuji Timur ; Kab. Mesuji

Jaminan

: Jamkesmas

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB Nama

: Tn. T

Jenis Kelamin : laki-laki Satatus

: Saudra Klien

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Desa Wonosari Kec. Mesuji Timur ; Kab.Mesuji

RIWAYAT PEKERJAAN 1.

Riwayat Kesehatan Sekarang

a.

Keluhan Utama : Pandangan kabur

b.

Kronologis keluhan :

Klien datang ke rumah sakit DKT pada tanggal 10 juni 2013 ke poli mata, klien mengeluh ± 4 tahun pandangan kabur, pandangan seperti pecah terbagi-bagi menjadi beberapa bagian. Setelah ½ tahun belakangan ini pandangan makin kabur sampai tidak bisa melihat lagi kiri dan kanan. Klien juga mengeluh nyeri pada mata kanan sampai kepala ( Skala nyeri 4). Klien juga mempunyai teakanan darah tinggi, untuk menghilangkan keluhannya klien berobat alternative dan membeli obat sendiri di apotik terdekat. Kemudian periksa diapotik dan mendapat kaca mata bantu pengelihatan. Lalu dokter menyarankan klien untuk melakukan rawat inap diruang mawar untuk persiapan operasi.

2.

Riwayat kesehatan masa lalu

a.

Riwayat alergi (obat, makanan, binatang dan lingkungan)

Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap obat, makanan, binatang dan lingkungan. b.

Riwayat kecelakaan

Klien mengatakan tidak ada riwayat kecelakaan apapun. c.

Riwayat dirawat di rumah sakit

Klien mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit, ini adalah kali pertamanya klien di rawat di rumah sakit.

3.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan bahwa keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit yang sama dengannya.

4. a.

Riwayat psikososial dan spiritual Orang terdekat dengan pasien

Klien mengatakan orang terdekat dengan nya adalah anak laki-laki dan istrinya. b. -

Interaksi dalam keluarga Pola komunikasi

Klien mengatakan komunikasi dalam keluarga nya terjalin dengan baik dan bahsa yang serng digunakan adalah bahsa jawa.

-

Pembuat keputusan

Klien mengatakan dalam keluarganya pengambil keputusan adalah dirinya dan bermusawarah dengan keluarga nya. -

Kegiatan kemasyarakat

Klien mengatakan kegiatan kemasyarakatan yang sering ia ikuti adalah gotong royong dan kumpul pengajian dengan bapak-bapak disekitar lingkungan nya. c.

Dampak penyakit klien terhadapat keluarganya

Klien dan keluarganya mengatakan cemas terhadapa penyakit yang diderita klien. d.

Masalah yang mempengaruhi klien

Klien mengatakan akibat dari pandangan yang kabur dia tidak bisa beraktifitas sepertinya seperti biasanya sewakti sebelum pengelihatannya terganggu. e.

Mekanisme koping dalam mengahdapi setres

Klien mengatakan dalam menghadpi setres karna penyakit ia bisanya diam di rumah, zikir dan tidur. f. -

Persepsi klien terhadap penyakitnya Hal yang difikirkan saat ini

Klien mengatakan hal yang difikirkan saat ini adalah pengobatan yang baik untuk penyembuhan penyakitnya.

-

Harapan setelah menjalani perawatan

Harapan klien setelah menjalani perawatan kondisi nya membaik seperti dari sebelumnya dan aktifitas nya tidak perlu di bantu lagi oleh keluarganya. -

Perubahan yang dirasakan setelah sakit

Klien mengatakan setelah sakit klien tidak dapat melakukan aktifitas seperti bisanya dan aktifitasnya selalu dibantu oleh keluarganya. g.

System nilai kepercayaan

Sebelum sakit keluarganya mengatakan ibadah klien rutin hingga sudah sakitpun klien masih beribadah dengan rutin. 5.

Kondisi lingkungan rumah

Keluarga klien mengatakan kondisi lingkungan rumah bersih dan rapih, tinggal dilingkungan banyak pendududk namun masih banyak tanah yang kosong dan jauh dari jalan raya, namun tidak ada yang mempengaruhi penyakit yang dideritanya. 6. A.

Pola kebiasaan sehari-hari sebelum masuk dan saat di rumah sakit Pola nutrisi

-

Sebelum sakit



Frekuensi makan : sebelum sakit makan 3x sehari

• Nafsu makan ; sebelum sakit nafsu makan baik dan manghabiskan porsi makan yang dibreikan • Jenis makanan : jenis makanan yang dikonsumsinya saat dirumah atau saat sebelum sakit seperti nasi lauk pauk sayuran dan buah-buahan bila ada. • Makanan yang tidak disukai atau alergi : klien tidak mempunyai alergi atau pantangan terhadap makanan. • Kebiasaan sebelum makan : klien mengatakan sebelum makan ialah mencuci tangan dan berdoa. •

Berat badan : 70kg



Tinggi badan : 163 cm

-

Saat dirawat



Frekuensi makan : saat sakit makan 3x sehari

• Nafsu makan ; saat sakit nafsu makan klien kurang baik, dikarenakan tidak nafsu makan hingga ½ porsi yang disediakan di rumah sakit. • Jenis makanan : saat dirawat klien hanya memakan makanan yang disediakan oleh rumah sakit seperti bubur sayuran dan lain-lain. • Makanan yang tidak disukai atau alergi : klien mengatakan tidak ada alergi atau pantangan yang disediakan di rumah sakit. NGT tidak terpasang. • Kebiasaan sebelum makan : klien mengatakan sebelum makan klien berdoa, karna klien mkan dengan disuapin kleuarga. •

Berat badan ; 65 kg



Tinggi badan ; 163 cm

B.

Pola eliminasi

-

Sebelum sakit



A. BAK :

Frekuensi ; klien mengatakan BAK sebelum sakit 4-5 x / hari dan setiap BAK ± 150 cc. Warna ; klien mengatakan BAK warna agak jernih Waktu ; klien mengatakan sebelum sakit BAK pagi-siang-sore-malam. Keluahan yang berhubungan dengan BAK ; klien mengatakan tidak ada keluhan .



B. BAB :

Frekuensi : klien mengatakan BAB sebelum sakit 1x / hari dan bentuk feses padat. Waktu : klien mengatakan sebelum sakit biasanya di pagi hari.

Warna dan bau : klien mengatakan sebelum sakit warna kuning kecoklatan dan berbau khas. -

Saat dirawat



A. BAK : Frekuensi : klien mengatakan saat sakit hanya 2x/hari dalam setiap BAK ± 100

cc Warna : klien mengatakan BAK warna kuning. Waktu : klien mengatakan BAK pagi-saiang-sore-malam. Keluhan yang berhungan dengan BAK : klien mengatakan tidak ada keluhan dalam BAK. •

B. BAB :

Frekuensi : klien mengatakan BAB saat sakit 2 hari sekali, dan bentuk feses sedikit lunak. Waktu : klien mengatakan BAB tidak tentu waktunya. Warna dan bau : klien mengatakan saat sakit warna kuning keruh dan berbau khas. C.

Pola personal hygine

-

Sebelum sakit



Mandi

Frekuensi dan sabun : klien mengatakan sebelum sakit mandi 2 xsehari dan menggunakan sabun. •

Oral hygine

Frekuensi dan waktu : klien mengatakan sebelum sakit menggosok gigi 2x sehari dengan pasta gigi setiap pagi dan sore hari. •

Cuci rambut

Frekuensi dan shampo: klien mengatakan sebelum sakit mandi pasti memcuci rambutnya dan terkadang menggunakan shampoo. -

Saat dirawat



Mandi

Frekuensi dan sabun : klien mengtaakan saat sakit tetap mandi 2x sehari namun terkadang menggunakan air hangat dan sabun mandi. •

Oral hygine

Frekuensi dan waktu : klien mengatakan saat sakit hanya menggosok gigi 1x sehari pada waktu pagi. •

Cuci rambut

Frekuensi dan shampoo : klien mengtakan saat sakit masih selalu mencuci rambut dan jarang menggunakan shampo. D. -

Pola istrirahat Sebelum sakit

Klien mengatakan sebelum sakit tidur 8-9 jam per hari dengan 8 jam tidur di malam hari dan 1 jam tidur di saing hari. -

Saat dirawat

Klien mengatakan saat klien hanya tidur 6-7 jam dikarenakan lingkungan yang tidak nyaman (berisik). E. -

Pola aktifitas dan latihan Sebelum sakit

Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan nya kurang lebih 2,5 tahun di karenakan pandangan kabur. -

Saat sakit

Klien mengatakan saat sakit aktifitas di bantu dengan kleuarga seperti ke kamar mandi. 7.

System hematologi ( LAB Tn.Kh/70 tahun/ 11 juni 2013)

No Reg : 05 45 96 Pemeriksaan F.

Hb

Hasil 11,9

Nilai normal

Satuan

12-16

Gr/%

8.

G.

leukosit

5,100

5-10

Ribu/ul

H.

LED

18

1-10

%

I.

Basophil

0

0-1

%

J.

Iosinofil

1

1-3

%

K.

Batang

0

1-5

%

L.

Segmen

66

50-70

%

M. Limfosit

27

20-40

%

N.

Monosit

6

2-8

%

O.

Trombosit

22.000 150-400

Ribu/ul

P.

Hematocrit

33

37-48

%

Q.

Chanting date

7

1-10

g/dl

R.

Blooding time 2

1-3

Menit

Kimia darah Pemeriksaa ·

Fungsi hati

S.

SGOT

17

6-30

T.

SGPT

18

6-45

·

Fungsi Ginjal

U.

Ureum

21

10-40

V.

Keratin

0.7

0.9-1.5

157

<200

·

Kadar glukosa

W. Sewatu 9.

Hasil Nilai normal : Pria

Sytem syaraf

Tingkat kesadaran GCS : 15 (E : 4, V : 5, M : 6) Compos Metis Peningkatan intracranial : tidak ada nyeri tekanan. 10.

Pemeriksaan Penunjang

Klien Operasi tanggal 12 juni 2013, klien keluar O.K dengan anastesi local, awasi TTV dan tanda pendarahan. Jaringan yang di ekresi/ insisi : lensa mata klien. Nama/ macam OP: S,CS + lo los

Dr.Rosdiayanti. Sp.M

POLA KEBIASAAN YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN • Meroko : klien mengatakan ia merokok namun tidak sering atau berlebihan. Namun ½ tahun belakangan sudah tidak lagi merokok. • Minuman keras : klien mengatakan tidak mengkonsumsi minum-minuman keras jenis apapun. • Ketergantungan dengan obat : klien mengatakan ada ketergantungan dengan obat herbal, yaitu Asyfa. Namun obat-obatan yang terlarang tidak ada. 11.

Penatalaksanaan Medis

X.

Diet : tidak ada diet makanan untuk klien.

Y.

Terapi :



Captropil 3x 12.5 mg



Lab



Konsul Dr. Sp. M, Sp. PD, An, >P.

12.

Pre Op

Pengakajian nervus

Pada klien Tn.KH untuk pengkajian 12 nervus yang mengalami gangguan adalah pada nervus ke 2 yaitu : Z. Nervus optikus yang fungsinya untuk mengetahui ketajaman pengelihatan klien baik pada jarak jauh maupun dekat. Dan pada Tn. KH nervus ini sangat mengalami gangguan, namun pada nervus lainnya Tn. KH tidak mengalami gangguan.

DATA FOKUS

-

Data Subjektif

1.

Klien mengatakan pengelihatan kabur

2.

Klien mengatakan tidak bisa melihat benda yang jaraknya lebih dari 1 m.

3.

Klien mengatakan sakit kepala.

4.

Klien mengatakan susah tidur.

5. Klien mengatakan selama dirawat di RS DKT klien hanya dapat tidur ± 2 jam. 6. Klien mengatakan tidak dapat beraktifitas seperti biasanya, aktifitasnya pun selalu dibantu oleh keleluarganya karena pandangan kabur. -

Data Objektif

1.

Klien mengatakan tidak bisa melihat benda yang jarang > 1 m.

2.

Mata klien tampat merah

3.

Tampak selaput yang menutupi lensa mata klien.

4.

Klien tyampak menahan nyeri.

TD : 190/100 mmHg

S : 36.3 c̊

N : 90 x/ menit

RR : 22x/ menit

5.

Konjungtiva klien anemis.

6.

Aktifitas klien tamapak selalu dibantu oleh keluarga.

7.

VOD : 1/20

VOS : 1/300 8.

Klien tampak cemas

9.

Tampak ada bayangan lingkaran gelap dibawah mata klien.

ANALISA DATA

No. 1.

Data Fokus DS : - klien mengatakan tidak dapat beraktifitas seperti biasa karena pandangan kabur

Masalah

Etiologi

Gangguan pola aktifitas

Pandangan kabur

Gangguan ras nyaman nyeri kepala

Peningkatan tekanan darah

Gangguan pola tidur

Cemas pre-Op

-klien mengatakan tidak bisa melihat lebih dari satu 1 m DO : -aktifitas klien tampak di bantu oleh keluarganya. -selaput mata tampak menutupi lensa mata -mata klien tampak merah -klien tidak dapat melihat benda yang jaraknya > 1m 2.

DS : -klien mengatakan sakit kepala DO : -klien tampak menahan nyeri (Skala 4) -TD : 190/100 mmHg RR : 22x/menit N : 90x/menit S : 36.3 ̊C

3.

DS : -klien mengatakan sulit tidur -klien mengatakan saat dirawat di RS DKT hanya tidur ± 2 jam DO : -konjungtiva tamapak anemis -klien tampak cemas -tamapak ada bayangan gelap d mata klien

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.

Gangguan pola aktifitas berhubungan dengan pandangan kabur.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri, sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. 3.

Gangguan pola tidur berhubunghan dengan cemas pre-Op.

RECANA ASUHAN KEPERAWATAN N o

Dx. Kep. / DS & DO

Tujuan / KH

Intervensi

1.

gg. pola aktifitas b.d pandangan kabur

Setelah dilakukan tindakan askep 2x24 jam diharapkan gg.pola aktifitas pada klien dapat diatasi dengan kreteria hasil :

1. orientasikan klien terhadapa lingkungan disekitarnya

DS: -klien mengataka n tidak dapat melakukan aktifitas seperti biasa karena pandangan kabur

Rasional

1. memberikan peningkatan kenyamanan dan kekeluargaan 2. menurunkan resiko jatuh bila klien bingung

2. obs. Tandatanda dan gejala 3. memberikan rangsangan disorentasi sensori tepat terhadap 3. pendekatan isolasi dan menurunkan dari sisi bicara bingung dan menyentuh, 4. memungkinkan kiln dorong orang melihat objek lebih mudah meningkatakan terdekat klien ketajaman tinggal dengan pengelihatan klien dalam batasa situasi individu 4. letakan DO: -dalam barang yang melakukan -klien dapat dibutuhkan aktifitas beraktifitas dalam klien seperti biasa jangkauan klien dibantu tanpa dibantu kleuargany dengan a keluarga lagi -klien tidak

bisa meliht benda yang jaraknya >1 m 2.

gg. rasa nyaman, nyeri kepala b.d peninglatan tekanan darah DS: klien mengataka n sakit kepala DO: -klien tampak menahan nyeri (Skala nyeri 4)

Setelah dilakukan tindakan askep diharapakan gangguan ras nyaman,nyeri kepala dapat teratasi dengan kreteria hasil : -TD : dalam batas normal (130/80 mmHg)

1. monitor TTV 2. pertahankan tirah baring 3. berikan tindakan non farmakologi untuk meringankan nyeri kepala 4. kolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian obat sesuai indikasi

1. mengetahui keadaan umum 2. meningkatkan relaksi 3. efektif dalam menghilangkan/meringank an rasa nyeri dan komplikasinya 4. menurunkan/mengontrol nyeri dan tekanan darah

-TD: 190/100 mmHg N: 90x/menit RR: 22x/menit S: 36.3 ̊ C 3.

gg. pola tidur b.d cemas pre-

Setelah dilakaukan tindakan askep diharapkan

1. beri 1. aktifitas fisik dan kesempatan mental yang berlebihan klien untuk mengakibatkan kelelahan istriraha,turunka

op DS: -klien mengataka n sulit tidur

masalah gg. Pola tidur dapat teratasi dengan kreteria hasil ;

-klien klien mengtakan hanya bisa tidur ± 2jam

-Klien mengungkapka n tidur 8 jam/hari

DO: konjuntiva klien tampak anemis

-Klien tidak cemas lagi

-Klien tampak cemas

n aktifitas fisik disore hari 2. evaluasi tingglat setres 3. anjurkan makanmakanan kecil disore hari,susu hangat dan mandi

dan kebingungan 2. peningkatan kebingunan dapat mengganggu pola tidur 3. meningkatkan relaksasi dengan perasaan kantuk 4. meringankan/mengurangi pola tidur yang tidak teratur

4. kolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian obat sesuai indikasi

-tampak adanya bayangan pengelihata n

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Tanggal pengkajian : 11 juni 2013

Nama Pasien : Tn. KH

Nama mahasiswa

: STIKes Umitra Umur

Ruangan

: Mawar

Jenis Kelamin : laki-laki Dx Medis

No Hari/waktu

Dx. Kep

: 70 Tahun

Implementasi

: Katarak Evaluasi (SOAP)

Paraf

1.

Selasa, 1106-2013

gg. pola aktifitas b.d 17.00 WIB pandangan kabur

1.Mengorientasikan klien terhadap lingkungan sekitar 2. Mengobservasi tanda-tanda dan gejala-gejala disorientasi 3.pendekatan dari sisi bicara dan menyentuh, dorong orang terdekat klien yang tinggal dengan klien

S : klien mengtakan dalam melakukan aktifitas dibantu oleh kleuarga O : dalam aktifitas klien di bantu keluarganya

A : gg. Pola aktifitas belum 4. Meletakan brang- teratasi brang yang P: lanjutkan dibutuhkan klien intervensi dalam jangkauan klien. 2.

Selasa, 1106-2013

gg. rasa nyaman, nyeri 17.00 WIB kepala b.dpeningkatan tekanan darah

1.Monitoring TTV 2. Mempertahan kan tirah baring 3. Memberikan tindakan non farmakologi untuk mengurangi rasa sakit kepala 4. Berkolaborasi dengan tim medis lainya untuk pemberian obat sesuai indikasi

S : klien mengatakan sakit kepala O: -klien tampak menahan nyari (Skala nyeri 4) -TD : 190/100mmHG -N: 90x/menit -RR: 22x/menit -S: 36.3 ̊ C A: gg. Rasa nyaman,nyeri

kepala belum teratasi P: lanjutkan intervensi 3.

Selasa, 1106-2013

gg. pola tidur b.d cemas pre17.00 WIB op

1.Memberikan kesempatan klien untuk istrirahat turunkan aktifitas disore hari 2. Mengevaluasi tinggkat setres 3. Menganjurkan makan-makanan ringan pada sore hari, susu hangat dan mandi 4. Berkolaborasi dengan Tim medis lainnya ( dokter) dalam pemberian obat sesuai indikasi

S: klien mengatakan sulit tidur O: -konjungtiva klien tampak anemis -tampak ada bayangan lingkarang gelap di bawah mata -klien tamapk lemas A: gg. Pola tidur belum terasi P: lanjutkan intervensi

1.

Rabu, 12 juni 2013

gg. pola aktifitas b.d 09.00 WIB pandangan kabur

1.Mengorientasikan klien terhadap lingkungan sekitar 2. Mengobservasi tanda-tanda dan gejala-gejala disorientasi

S : klien mengtakan dalam melakukan aktifitas dibantu oleh kleuarga

3.pendekatan dari sisi bicara dan menyentuh, dorong

O : dalam aktifitas klien di bantu

orang terdekat klien keluarganya yang tinggal dengan A : gg. Pola klien aktifitas belum 4. Meletakan brang- teratasi brang yang P: lanjutkan dibutuhkan klien intervensi dalam jangkauan klien. 2.

Rabu, 12 juni 2013

gg. rasa nyaman, nyeri 09.00 WIB kepala b.dpeningkatan tekanan darah

1.Monitoring TTV 2. Mempertahan kan tirah baring 3. Memberikan tindakan non farmakologi untuk mengurangi rasa sakit kepala 4. Berkolaborasi dengan tim medis lainya untuk pemberian obat sesuai indikasi

S : klien mengatakan sakit kepala O: -klien tampak menahan nyari (Skala nyeri 4) -TD : 150/90mmHG -N: 80x/menit -RR: 20x/menit -S: 36.3 ̊ C A: gg. Rasa nyaman,nyeri kepala belum teratasi P: lanjutkan intervensi

3.

Rabu, 12 juni 2013

gg. pola tidur b.d cemas pre09.00 WIB op

1.Memberikan kesempatan klien untuk istrirahat turunkan aktifitas disore hari 2. Mengevaluasi

S: klien mengatakan sulit tidur O: -konjungtiva klien tampak

tinggkat setres

anemis

3. Menganjurkan makan-makanan ringan pada sore hari, susu hangat dan mandi

-tampak ada bayangan lingkarang gelap di bawah mata

4. Berkolaborasi dengan Tim medis lainnya ( dokter) dalam pemberian obat sesuai indikasi

-klien tamapk lemas A: gg. Pola tidur belum terasi P: lanjutkan intervensi

1.

Kamis, 13 juni 2013

gg. pola aktifitas b.d 10.00 WIB pandangan kabur

1.Mengorientasikan klien terhadap lingkungan sekitar 2. Mengobservasi tanda-tanda dan gejala-gejala disorientasi

S : klien mengtakan dalam melakukan aktifitas dibantu oleh kleuarga

3.pendekatan dari sisi bicara dan menyentuh, dorong orang terdekat klien yang tinggal dengan klien

O : dalam aktifitas klien di bantu keluarganya

1.Monitoring TTV

S : klien

A : gg. Pola aktifitas belum 4. Meletakan brang- teratasi brang yang P: lanjutkan dibutuhkan klien intervensi dalam jangkauan klien. 2.

Kamis, 13

gg. rasa

juni 2013

nyaman, nyeri 10.00 WIB kepala b.dpeningkatan tekanan darah

2. Mempertahan kan tirah baring

mengatakan sakit kepala

3. Memberikan tindakan non farmakologi untuk mengurangi rasa sakit kepala

O: -klien tampak menahan nyari (Skala nyeri 4)

4. Berkolaborasi dengan tim medis lainya untuk pemberian obat sesuai indikasi

-TD : 140/40 mmHG -N: 80x/menit -RR: 20x/menit -S: 36 ̊ C A: gg. Rasa nyaman,nyeri kepala belum teratasi P: lanjutkan intervensi

3.

Kamis, 13 juni 2013

gg. pola tidur b.d cemas pre10.00 WIB op

1.Memberikan kesempatan klien untuk istrirahat turunkan aktifitas disore hari 2. Mengevaluasi tinggkat setres 3. Menganjurkan makan-makanan ringan pada sore hari, susu hangat dan mandi 4. Berkolaborasi dengan Tim medis lainnya ( dokter)

S: klien mengatakan sudah tidur dengan baik O: -keadaan umum sedang/rileks -klien tampak tenang karena suadah oerasi -klien berencana pulang A: gg. Pola

dalam pemberian obat sesuai indikasi

tidur terasi P: -pertahankan keadaan -lanjutkan intervensi

Related Documents


More Documents from "Anonymous WZKx99"