Asuhan Keperawatan Autisme
Kelompok 2
Ajeng Rahayu
(173210002)
2.
Binti Mustika T.S
(173210003)
3.
Ancelina Stevani Kelanit (173210105)
4.
Dewi Putri P
5.
Fidia Nova
(173210013)
6.
Hengki Wahyudi
(173210014)
7.
Itauz Zakah
(173210016)
8.
Lilik Andriani
(173210017)
9.
Nindia Exsanti A
(173210024)
10.
Nur Asiyah J
(173210027)
11.
Ade Gita B
(173210103)
12.
Moh. Singgih P
(173210021)
13.
Riska Agustin
(173210035)
14.
Zain Rahma A
(173210006)
(173210040)
DEFENISI
Secara harfiah autisme berasal dari kata autos ( diri ) sedangkan isme ( paham/aliran ). Autisme secara etimologi adalah anak yang memiliki gangguan perkembangan dalam
Autisme adalah ganguan perkembangan yang terjadi pada anak yang mengalami kondisi menutup diri. Dimana gangguan ini mengakibatkan anak mengalami keterbatasan dari segi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku “Sumber dari Pedoman Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Austistik”. ( American Psychiatic Association 2000 )
ETIOLOGI
Penyebab autisme menurut banyak pakar telah disepakat bahwa pada otak anak autisme dijumpai suatu kelainan pada otaknya. Apa sebabnya sampai timbul kelainan tersebut memang belum dapat dipastikan. Banyak teori yang diajukan oleh para pakar, kekurangan nutrisi dan oksigenasi, serta akibat polusi udara, air dan makanan. Diyakini bahwa ganguan tersebut terjadi pada fase pempentukan organ (organogenesis) yaitu pada usia kehamilan antara 0 ± 4 bulan. Organ otak sendiri baru terbentuk pada usia kehamilan setelah 15 minggu.
PATOFIOLOGI
Sel saraf otak (neuron) terdiri atas badan sel dan serabut untuk mengalirkan impuls listrik (akson) serta serabut untuk menerima impuls listrik (dendrit). Sel saraf terdapat di lapisan luar otak yang berwarna kelabu (korteks). Akson dibungkus selaput bernama mielin, terletak di bagian otak berwarna putih. Sel saraf berhubungan satu sama lain lewat sinaps.
Sel saraf terbentuk saat usia kandungan tiga sampai tujuh bulan. Pada trimester ketiga, pembentukan sel saraf berhenti dan dimulai pembentukan akson, dendrit, dan sinaps yang berlanjut sampai anak berusia sekitar dua tahun.
MANIFESTASI KLINIS
1. Gangguan dalam komunikasi verbal maupun nonverbal
2. Gangguan dalam bidang interaksi social
3. Gangguan dalam bermain
4. Gangguan perilaku
5. Gangguan perasaan dan emosi
6. Gangguan dalam persepsi sensori
7. Intelegensi
PENATALAKSANAAN
a.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Umunya terapi yang diberikan ialah terhadap gejala, edukasi dan penerangan kepada keluarga, serta penanganan perilaku dan edukasi bagi anak.
b.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Mengurangi masalah perilaku. 2. Terapi perilaku dengan memanfaatkan keadaan yang terjadi dapat meningkatkan kemahiran berbicara. menagement perilaku dapat mengubah perilaku destruktif dan agresif. 3. Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan terutama bahasa.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan komunikasi verbal dan non verbal berhubungan dengan keterlambatan dalam berbahasa.
2. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan sensitif terhadap penglihatan
Terima kasih