ASKEP NON HEMORAGIK A. PENGKAJIAN Tanggal masuk
: 19 Mei 2013
Tanggal pengkajian
: 20 Mei 213
1. Biodata Nama
: Tn. H
Usia
: 54 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat lengkap
: Tambakboyo, Mantingan, Ngawi, Jatim
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Status pernikahan
: Menikah
Agama/keyakinan
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Diagnosa medik
: Stroke Non Hemoragi
No. medical record
: 01196652
2. Penanggung jawab Nama
: Tn. A
Usia
: 25 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan
: Swasta
Hubungan dengan klien : Anak 3. Keluhan Utama Anggota gerak kiri lemah 4. Riwayat Penyakit Sekarang Klien mengeluhkan anggota gerak kirinya tiba-tiba mengalami kelemahan. Sejak ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit, kelemahan tiba-tiba terjadi ketika klien bangun tidur. Bicaranya menjadi pelo, wajah terasa kaku dan wajahnya kelihatan merot. Klien mengatakan tidak merasakan mual maupun muntah. Tidak ada nyeri kepala, BAB dan BAK tidak ada gangguan. 5. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien mengatakan, bahwa Tn. H tidak pernah mempunyai riwayat penyakit stroke sebelumnya, namun keluarga klien mengatakan bahwa Tn H mempunyai riwayat DM dan Hipertensi selama 4 tahun, namun jarang kontrol. Keluarga klien juga mengatakan bahwa Tn. H tidak mempunyai riwayat sakit jantung. Keluarga klien menambahkan jika klien baru pertama kali ini masuk RS. 6. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga klien mengatakan, keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit seperti yang diderita klien. 7. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum: Klien tampak lemah Kesadaran Compos mentis dengan nilai GCS: 15 b. Tanda-tanda vital Tanggal / jam
20 Mei 2013
TD (mmHg)
150/90 mmHg
HR : Frekuensi
76 x/menit
Irama
reguler
RR : Frekuensi
16 x/menit
Irama Suhu ( oC )
36, 5 0C
c. Kepala sampai Leher Hal yang
Keterangan
dikaji Kepala
mesosephal, tidak ada massa abnormal
Rambut
rambut berwarna hitam beruban, penyebaran merata, kulit kepala cukup bersih. Rambut tampak kusut dan lembab simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tampak anemis, pupil isokor, tidak terdapat benjolan pada mata, penghilatan sedikit kabur
Mata
Telinga
Hidung
Mulut Leher
simetris, tidak ada serumen yang keluar, tidak terdapat deformitas pada telinga, tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan simetris, tidak ada sekret, tidak ada pengeluaran darah, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan tidak terdapat sariawan, gigi cukup bersih, bibir tidak pecah-pecah, beberapa gigi sudah tanggal. Trakea posisi di garis tengah, tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
d. Jantung Inspeksi
Ictus cordis tak tampak
Palpasi
Ictus cordis teraba di SIC V
Perkusi
Pekak
Auskultasi
BJ I-II reguler, gallop (-)
e. Paru-paru Inspeksi
Pengembangan
paru
simetris,
tidak
penggunaan otot bantu nafas Palpasi
Taktil fremitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi
Sonor
Auskultasi
Ronki (-), wheezing (-), gurgling (-).
f. Abdomen Inspeksi
Tampak datar
Auskultasi
Bising usus : 20x/menit
Palpasi
Nyeri tekan (-)
Perkusi
Timpani
ada
g. Ekstremitas Ektremitas atas Kanan (terpasang infuse NaCl 0,9%
Kiri
20 tpm) Kesemutan tidak
Edema Baal Nyeri Kesemutan Edema Baal tidak
tidak Tidak
tidak
tidak
tidak
Nyeri Tidak
Ekstremitas bawah Kanan Kesemutan tidak
Kiri
Edema Baal Nyeri Kesemutan Edema Baal Nyeri Tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak Tidak
h. Sistem Integumen Warna kulit
Turgor
Mukosa Capilary bibir
refill
Decubitus
Gatal kulit
Luka
coklat
elastis
kering
<2 detik
tidak
tidak
tidak
coklat
elastis
lembab
<2detik
tidak
tidak
tidak
i. Motorik Tanggal
Kekuatan Otot kanan/kiri
20 Mei 2013
Atas : 5/2 Bawah : 5/2
Skala kekuatan otot: Nilai 0: bila tidak terlihat kontrkasi, keadaan lumpuh total. Nilai 1: bila terlihat sedikit pergerakan, tidak ada pergerakan. Nilai 2: ada pergerakan pada sendi tetapi tidak mampu melawan gravitasi.
Nilai 3: terdapat pergerakan dan mampu melawan gravitasi. Nilai 4: mampu melawan gravitasi dan melawan sedikit tahanan. Nilai 5: dapat melawan gravitasi dan tahanan dengan kekuatan maksimal. j. Sistem Persyarafan Saraf cranial
Pemeriksaan
Nervus I (Olfactorius) Hidung kanan
Hasil (20/5/2013) Baik, bisa mencium bau minyak kayu putih
Hidung kiri
Baik, bisa mencium bau minyak kayu putih
Nervus II (Opticus)
Mata kanan
Ketajaman penglihatan: baik Lapang pandang baik Melihat warna: baik
Mata kiri
Ketajaman penglihatan: baik Lapang pandang: baik Melihat warna: baik
Nervus III
Mata kanan
(Okulomotoris)
Pupil bulat, isokor, besar 3mm Reflek cahaya +
Mata kiri
Pupil bulat, isokor, besar 3 mm Reflek cayaha +
Nervus IV
Nistagmus
Nistagmus +
Mata kanan
Pergerakan bola mata ke atas dan
(Trochlearis)
ke bawah: baik Mata kiri
Pergerakan bola mata ke atas dan ke bawah: baik
Nervus V
Membuka mulut
Membuka lebar
(Trigeminus)
Mengunyah
Mampu gerakan mengunyah
Menggigit
Mampu gerakan menggigit
Nervus VI
Mata kanan
Pergerakan mata lateral: baik
(Abduscen)
Mata kiri
Pergerakan mata lateral: baik
Nervus VII (Facial)
Motorik
Mengernyitkan
Mampu mengernyitkan kening
kening
pada kedua sisi wajah, tapi sisi kiri sedikit tertinggal
Tersenyum
Mampu mengangkat sudut mulut sebelah kanan, sedang yang kiri tertinggal.
Bersiul
Mulut mampu membentuk bersiul tapi tidak keluar suara siulan.
Mengangkat alis
Mampu mengangkat alis kanan, alis kiri sedikit tertinggal.
Menutup mata
Mampu menutup kedua mata
sementara
dengan rapat dan ketika berusaha
pemeriksa
dibuka oleh pemeriksa kedua
berusaha
mata mampu menahan posisi
membukanya
tertutup.
Sensorik Daya pengecap
Tidak dikaji
pada 2/3 anterior lidah Otonom
Nervus VIII
Lakrimasi
Produksi air mata tak berlebih
Salivasi
Produksi saliva berlebih.
Telinga kanan
Dengan suara bisikan; tidak
(Vestibulochloclearis)
terlalu jelas Dengan detik aroji: tidak terlalu jelas Telinga kiri
Dengan suara bisikan; tidak terlalu jelas Dengan detik aroji: tidak jelas
Nervus IX
Stimulasi dengan
(Glossopharingeus)
tong spatel pada
Reflek faring menghilang
pharing dan palatum mole Nervus X
Menelan
Tidak mampu menelan ludah
(Vagus)
Bicara
Pelo, tidak jelas.
Nervus XI
Mengangkat bahu
Mampu mengangkat bah kanan
(Accesorius)
Menoleh melawan
namun yang kiri susah
tahanan
Mampu menoleh ke dua arah
Menjulurkan lidah
Lidah terjulur agak pendek ke
Nervus XII (Hypoglosus)
arah kanan Menggerakkan
Mampu menggerakkan dengan
lidah ke kanan-kiri
baik pada kedua arah
Mendorongkkan
Mampu dengan baik
lidah ke pipinya
8. Pengkajian Fungsional a. Oksigenasi Klien mampu bernafas spontan tanpa alat bantu maupun otot bantu pernafasan, jalan napas paten, tidak terdapat pernafasan cuping hidung. Klien bernafas secara regular dan normal dengan RR klien 16x/menit, HR: 76 x/menit, TD:150/90 mmHg, capillary refill <2 detik. b. Nutrisi dan Cairan Klien mengatakan bahwa ia sering tidak menghabiskan satu porsi makanan yang diberikan biasanya tersisa ¼ porsi. Selera nafsu makan klien menurun, keluarga klien mengatakan, klien sulit utuk menelan. Klien mengatakan klien minum sebanyak 1 botol air mineral (± 660 cc) dalam satu hari satu malam. c. Eliminasi Sejak masuk rumah sakit pola BAK klien dibantu menggunakan kateter. Haluaran urin per ± 1200 cc/hari, berwarna kuning keruh. Pasien BAB 1 x/hari berwarna kuning kecoklatan konsistensi lembek. d. Termoregulasi
Pasien tidak mengalami masalah termoregulasi. Suhu tubuh pasien cenderung dalam batas normal. Suhu saat pengkajian 36, 5oC.
e. Aktifitas Latihan/ Mobilisasi Keluarga klien mengatakan jika kegiatan klien sehari-hari adalah bertani. Bertani dari pagi jam 6 sampai jam 10-11 siang. Klien tidak mempunyai kesulitan pergerakan tubuh sebelum sakit ini. f. Seksualitas Klien berjenis kelamin laki-laki seorang kakek yang sudah memiliki 4 cucu serta memiliki keluarga yang erat dan hangat. Selama di rumah sakit klien mendapatkan kasih sayang dari keluarganya. Hal ini ditunjukkan dengan perhatian dan kesediaan anggota keluarga bergantian untuk menjaga klien. g. Psikososial Konsep Diri: 1. Citra tubuh : klien menerima kondisi fisiknya yang sedang sakit tetapi klien merasa malu bahwa dirinya bau karena di rumah sakit hanya sibin, dan klien tidak bisa keramas setiap hari seperti dulu pada saat belum sakit 2. Harga diri : Klien merasa berharga karena punya keluarga yang mengasihinya walaupun kondisi fisiknya menurun. 3. Ideal diri : Klien mengatakan ingin segera sembuh agar dapat menjalankan kembali aktifitasnya. 4. Peran : Saat ini pasien tidak bekerja lagi karena fisiknya yang melemah. Sebelum sakit, klien sehari-hari bertani, namun setelah sakit, klien tidak bisa lagi bertani. Stress dan koping: Klien mengatakan tidak betah menjalani perawatan di rumah sakit dan selalu ingin segera sembuh dan pulang. Klien ingin jalan-jalan sendri tanpa bantuan, dan ingin kembali bertani seperti biasanya. Koping klien bila mengalami stres adalah dengan beribadah, istigfar dan ngobrol dengan keluarganya. h. Rasa Aman dan Nyaman
Sebelum sakit klien sangat merasa nyaman berada di rumahnya karena dapat berinteraksi dengan keluarga dan tetangga. Selama sakit klien mengatakan merasa tidak nyaman berada di rumah sakit dan ingin segera sembuh agar cepat pulang dan dapat berkumpul lagi dengan keluarganya serta bersosialisasi dengan tetangganya. i. Spiritual Sebelum sakit, klien menjalankan ibadah sholat lima waktu, sholat tahajud, mengaji, dan puasa sunnah. Namun sejak sakit, klien terbatas dalam melakukan ibadah (sholat, dll). j. Higiene Sebelum sakit klien mandi 2 x/hari, sikat gigi 1 x/hari, keramas setiap mandi, memotong kuku 1 x/minggu tanpa dibantu. Selama sakit klien dibantu untuk sibin oleh keluarganya dan membutuhkan bantuan saat mengenakan dan melepas pakaiannya 1 x/hari. Sejak dirawat di rumah sakit klien tidak pernah gosok gigi, keramas, potong kuku dan menyisir rambut. Rambut tampak kusut dan berminyak k. Istirahat Tidur Keluarga mengatakan sebelum masuk RS : Klien tidur malam kira – kira 7 – 6 jam dan pada siang hari dapat tidur kurang lebih 2 jam-3 jam. Saat pengkajian, keluarga klien mengatakan klien susah untuk tidur. l. Rekreasi Kebutuhan rekreasi klien selama dirumah sakit sangatlah terganggu. Banyak hal yang tidak dapat dilakukan di rumah sakit setelah sakit. Klien hanya bisa tiduran, bahkan untu kekamar mandi sendiri saja klien tidak mampu. Hiburan klien hanyalah keluarga dan tetangga ketika sedang dijenguk.
9. Pemeriksaan Penunjang a. Hasil pemeriksaan laboratorium klinik pada tanggal 20 Mei 2013 Pemeriksaan Nilai
Satuan
Hematologi
Normal
Keterangan
Hemoglobin
17, 1
gr/dL
12,0-15,6
High
Hematokrit
53
%
33-45
High
Leukosit
13, 0
ribu/ul
4,5-11,0
High
Trombosit
191
ribu/ul
150-400
Normal
Eritrosit
5, 41
juta/ul
4,10-5,10
High
Index eritrosit GDS
341
mg/dL
60-140
High
SGOT
15
u/l
0-35
Normal
SGPT
13
u/l
0-45
Normal
Creatinin
0, 6
mg/dl
0,6-1,2
Normal
Ureum
38
mg/dl
<50
Normal
PT
13, 3
detik
10, 0-15, 0
Normal
APTT
25, 5
detik
20, 0-40, 0
Normal
B. ANALISA DATA Nama pasien
: Tn. H
No. Rekam medik
: 01196652
Ruang rawat
: Anggrek 2
NO. DATA FOKUS
MASALAH
ETIOLOGI
1.
DS:
Risiko
Suplai darah
1.
Bicara pelo, dan mengeluh wajah terasa kaku.
ketidakefektifan
dan O2 ke
2.
Klien mengatakan tidak mampu untuk berjalan perfusi jaringan
otak menurun
dan menopang badan sendiri 3. 4.
Klien megeluh sulit menelan Klien
mengatakan
mempunyai
riwayat
hipertensi. DO: 1.
Klien bebicara pelo, tidak jelas.
2.
Kelemahan pada tubuh sebelah kiri, kaki, dan wajah.
3. Tanda-tanda vital: TD= 150/90 mmHg Nadi=76 x/menit RR= 16 x/menit T= 36, 5°C 2.
DS: 1. Klien mengatakan lemah pada tubuh sebelah kiri. 2. Klien mengatakan tidak mampu untuk berjalan dan menopang badan sendiri 3. Istri klien mengatakan aktivitas klien dibantu
Deficit Hambatan mobilitas fisik
motorik gerakan inkoordinasi karena terdapat
oleh keluarga.
gangguan
DO:
pada
1. Klien tampak hanya terbaring ditempat tidur 2. Penurunan tonus otot pada anggota gerak kanan
cerebellum.
3.
DS:
Gangguan
Gangguan
Klien bebicara pelo, tidak jelas
komunikasi verbal
pada
Wajah terasa kaku
serebrum
DO: Saraf X: bicara klien pelo, tidak jelas.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Risiko perfusi jaringan b.d suplai darah dan O2 ke otak menurun 2. Hambatan mobilitas fisik b.d deficit motorik gerakan
ketidakefektifan
inkoordinasi karena terdapat gangguan pada cerebellum 3. Gangguan komunikasi verbal b.d gangguan pada serebrum
D. RENCANA KEPERAWATAN Nama klien No. Rekam medik Ruang rawat TGL 20/05 /2013
NO. DX 1
: Tn. H : 01196652 : Anggrek 2
TUJUAN Setelah tindakan
RENCANA TINDAKAN dilakukan1.
TTD
Tentukan faktor-faktor yang berhubungan
keperawatan dengan
situasi
individu/penyebab
selama 3x24 jam klien koma/penurunan perfusi serebral dan potensial mampu
PTIK
mempertahankan
2.
Monitor
dan
catat
tingkat
kesadaran secara teratur
biasanya/
membaik3. Monitor tanda tanda vital
status
neurologis
dengan kriteria hasil: 4. Evaluasi pupil (ukuran, bentuk kesamaan dan 1.
Tidak
ada
tanda reaksi terhadap cahaya).
perburukan 2.
Tanda-tanda
5. Catat perubahan dalam penglihatan, misalnya vital pandangan
dalam batas normal
kabur,
perubahan
lapang
pandang/persepsi lapang pandang
TD= 120/80- 140/1006. Bantu meningkatkan fungsi, termasuk bicara mmHg
Nadi =60-100 x/menit 7.
jika pasien mengalami gangguan fungsi Pertahankan posisi head up pada posisi
Pernafasan= 18- 24 anatomis atau posisi kepala tempat tidur 300 8. Pertahankan tirah baring, sediakan lingkungan
x/menit Suhu= 36,5- 37,5 °C
yang tenang, atur kunjungan sesuai indikasi
Kolaborasi 1.
Dengan dokter untuk pemberian terapi obat. NaCl 20 tpm, injeksi ranitidine 30 gr/12 jam, injeksi citicolin 125 mg/12 jam, injeksi ceftriaxone 1gr/12 jam
20/05 /2013
2
Setelah
dilakukan 1.
asuhan
keperawatan miring).
selama 3x24 jam klien 2. mampu
Ajarkan
latihan
rentang
gerak
(ROM)
meningkatkan pasif/aktif pada semua ekstremitas.
kemampuan fisik
Ubah posisi minimal setiap 2 jam (terlentang,
mobilitas 3. Pantau tingkat kemampuan mobilisasi klien
dengan
kriteria 4. Pantau kekuatan otot
hasil:
5. Awasi bagian kulit di atas tonjolan tulang.
1. Mempertahankan posisi optimal dibuktikan tak Kolaborasi: ada kontraktur 2.
1. Konsul dengan ahli fisioterapi
Mendemonstrasikan rentang
gerak
sendi
(ROM). 3.
Mempertahankan integritas kulit.
20/05
3
Setelah
/2013
dilakukan 1.
asuhan
keperawatan perlahan dan untuk mengulangi permintaan
selama
3x24
diharapkan
jam, 2.
verbal
secara
efektif 4.
dengan kriteria hasil: Menentukan metode 5. komunikasi
Sediakan metode komunikasi alternatif seperti
klien menulis di kertas.
mampu berkomunikasi 3.
1.
Dorong pasien untuk berkomunikasi secara
Antisipasi dan sediakan kebutuhan pasien. Bicara langsung kepada pasien dengan perlahan dan jelas. Anjurkan
untuk mempertahankan
pengunjung/orang usahanya
terdekat untuk
berekspresi. 2.
berkomunikasi dengan pasien.
Menggunakan sumber Kolaborasi : bantuan dengan tepat. 1. Konsul dengan ahli terapi wicara
E. IMPLEMENTASI No.
Hari
Implementasi
Respon
TTD
Dx 1
Senin,
Memberikan injeksi ranitidine 30 S: pasien mengatakan terasa
20/5/2013
gr/12 jam, injeksi citicolin 125 “kemeng”
08.00
mg/12 jam, injeksi ceftriaxone dimasukan 1gr/12 jam
ketika
obat
O: klien tampak mengelus-elus tangan.
Monitor status neurologis
S:O:
kesadaran
GCS
15,
composmentis,
orientasi
terhadap
tempat, waktu dan orang baik
Memeriksa
lapang
pandang,
pandangan kabur
S: klien mengatakan pandangan tidak
kabur,
masih
mampu
melihat pada kedua mata. O: lapang pandang klien masih bagus.
Mempertahankan posisi head up atau posisi kepala tempat tidur 30o S: klien mengatakan iya bersedia untuk peninggian posisi karena merasa tidak nyaman dengan Menilai cahaya
reaksi
pupil
terhadap posisi sebelumnya O: klien tampak kooperatif
S:O: klien kooperatif Pupil bulat, isokor, Mengukur tanda-tanda vital
besar 3mm
S: O: TD: 150/90 mmHg, nadi: 76 x/menit, RR: 16 x/menit, suhu: 36,5oC 2
Menganjurkan alih baring setiap 2 S: jam
sekali
(terlentang,
Istri
klien
mengatakan
miring bersedia membantu suaminya
kanan, miring kiri)
untuk miring ke kanan maupun ke kiri O: keluarga kooperatif
Memantau
tingkat
kemampuan S: klien mengatakan kaki yang
mobilisasi klien
sebelah kiri masih terasa berat dan kaku O: klien terlihat belum bisa miring
kiri
maupun
miring
kenan secara mandiri Mengajarkan ROM pada pasien dan keluarga
S: klien mengatakan anggota gerak kiri masih lemah, tapi bisa digerakan ke kiri dn ke kanan namun dengan bantuan O: klien
mengikuti
gerakan
Mengobservasi kulit pada tonjolan dengan baik. tulang S:
klien
mengatakan
sering
miring kanan-miring kiri. O: tidak ada luka atau kulit
kemerahan pada tonjolan tulang. 3
Memotivasi klien untuk selalu S: klien mengatakan semangat berlatih berbicara, menyebutkan untuk sembuh. huruf-huruf vokal dan huruf “R”
Klien
mengatakan
“uler
lingker”,
klien
melingker
menyebutkan huruf A, I, U, E, O O : klien kooperatif, klien Anjurkan
orang
terdekat tampak mengikuti apa yang
mempertahankan usahanya untuk diajarkan. berkomunikasi
S
:
keluarga
klien
akan
mengajak klien berbicara O : klien kooperatif Menganjurkan cara alternatif untuk berkomunikasi
supaya
lebih S
:
istri klien mengatakan
mudah difahami orang lain yaitu kadang bicara Tn. S susah dengan menulis di kertas.
difahami O: tersedia kertas dan bolpoin.
1
Selasa,
Memberikan injeksi ranitidine 30 S: pasien mengatakan terasa
21/5/2013
gr/12 jam, injeksi citicolin 125 “kemeng”
ketika
obat
mg/12 jam, injeksi ceftriaxone dimasukan 1gr/12 jam
O: obat sudah masuk, klien tampak mengelus-elus tangan
S:Monitor status neurologis
O: GCS
kesadaran 15,
composmentis,
orientasi
terhadap
tempat, waktu dan orang baik
Memeriksa
lapang
pandangan kabur
pandang, S: klien mengatakan pandangan tidak
kabur,
masih
melihat pada kedua mata.
mampu
O: lapang pandang klien masih bagus.
Mempertahankan posisi head up S: klien mengatakan iya bersedia atau posisi kepala tempat tidur 30o
untuk peninggian posisi karena merasa tidak nyaman dengan posisi sebelumnya O: klien tampak kooperatif
Menilai
reaksi
pupil
terhadap
cahaya
S:O: klien kooperatif Pupil bulat, isokor, besar 3mm
Mengukur tanda-tanda vital
S: O: TD: 150/90 mmHg, nadi: 80 x/menit, RR: 18 x/menit, suhu: 36,3oC
2
Menganjurkan alih baring setiap 2 S: jam
sekali
(terlentang,
Istri
klien
mengatakan
miring bersedia membantu suaminya
kanan, miring kiri)
untuk miring ke kanan maupun ke kiri O: keluarga kooperatif
Memantau
tingkat
kemampuan
mobilisasi klien
S: klien mengatakan kaki yang sebelah kiri masih terasa berat dan kaku O: klien terlihat belum bisa miring
kiri
maupun
miring
kenan secara mandiri Mengajarkan ROM pada pasien dan keluarga
S: klien mengatakan anggota
gerak kiri masih lemah, tapi bisa digerakan ke kiri dn ke kanan namun dengan bantuan O: klien mengikuti
gerakan
Mengobservasi kulit pada tonjolan dengan baik. tulang S:
klien
mengatakan
sering
miring kanan-miring kiri. O: tidak ada luka atau kulit kemerahan pada tonjolan tulang. 3
Memotivasi klien untuk selalu S: klien mengatakan semangat berlatih berbicara, menyebutkan untuk sembuh. huruf-huruf vokal dan huruf “R”
Klien melingker
mengatakan
“uler
lingker”,
klien
menyebutkan huruf A, I, U, E, O O : klien kooperatif, klien tampak mengikuti apa yang Anjurkan
orang
terdekat diajarkan.
mempertahankan usahanya untuk berkomunikasi
S
:
keluarga
klien
akan
mengajak klien berbicara O : klien kooperatif 1
Rabu,
Memberikan injeksi ranitidine 30 S: klien mengatakan bersedia
22/5/2013
gr/12 jam, injeksi citicolin 125 disunti, klien mengatakan tidak mg/12 jam, injeksi ceftriaxone kesakitan 1gr/12 jam
O: obat masuk, klien kooperatif
S:Monitor status neurologis
O: GCS
kesadaran 15,
composmentis,
orientasi
terhadap
tempat, waktu dan orang baik
Memeriksa
lapang
pandang, S:
pandangan kabur
klien
mengatakan
tidak
kabur,
pandangan
masih
mampu
melihat pada kedua mata. O: lapang pandang klien masih bagus. Mempertahankan posisi head up atau posisi kepala tempat tidur 30o
S: klien mengatakan iya bersedia untuk peninggian posisi karena merasa tidak nyaman dengan posisi sebelumnya
Menilai
reaksi
pupil
terhadap O: klien tampak kooperatif
cahaya S:O: klien kooperatif Pupil bulat, isokor, besar 3mm Mengukur tanda-tanda vital S: O: TD: 140/90 mmHg, nadi: 79 x/menit, RR: 18 x/menit, suhu: 36oC 2
Menganjurkan alih baring setiap 2 S: jam
sekali
(terlentang,
kanan, miring kiri)
Istri
klien
mengatakan
miring bersedia membantu suaminya untuk miring ke kanan maupun ke kiri O: keluarga kooperatif
Memantau
tingkat
mobilisasi klien
kemampuan S: klien mengatakan kaki yang sebelah kiri masih terasa berat dan kaku O: klien terlihat belum bisa miring
kiri
maupun
miring
kenan secara mandiri Mengajarkan ROM pada pasien dan keluarga
S: klien mengatakan anggota gerak kiri masih lemah, tapi bisa digerakan ke kiri dn ke kanan namun dengan bantuan O: klien mengikuti
gerakan
Mengobservasi kulit pada tonjolan dengan baik. tulang S:
klien
mengatakan
sering
miring kanan-miring kiri. O: tidak ada luka atau kulit kemerahan pada tonjolan tulang. 3
Memotivasi klien untuk selalu S: klien mengatakan semangat berlatih berbicara, menyebutkan untuk sembuh. huruf-huruf vokal dan huruf “R”
Klien melingker
mengatakan
“uler
lingker”,
klien
menyebutkan huruf A, I, U, E, O O : klien kooperatif, klien tampak mengikuti apa yang Anjurkan
orang
terdekat diajarkan.
mempertahankan usahanya untuk berkomunikasi
S
:
keluarga
klien
akan
mengajak klien berbicara O : klien kooperatif Mengevaluasi
cara
komunikasi
efektif sesuai kondisi klien.
S : istri Tn H mengatakan kadang bicara Tn H susah dipahami, tetapi sudah leBih baik dari pertama masuk O : Tn H tampak pelo ketika berbicara.
F. EVALUASI TGL 22/05/2013
KODE
EVALUASI SOAP
DX 1
S: Keluarga klien mengatakan masih sulit bicara, bicara pelo.
13.30
O: Klien mengalami kelemahan tubuh bagian kiri. Parese nervus VII,VIII, IX, X. Kesadaran composmentis, GCS=15 Tanda-tanda vital: TD 140/90 mmHg, nadi: 79 x/menit, RR: 18 x/menit, suhu: 36oC A: Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan b.d suplai darah dan O2 ke otak menurun belum teratasi P : lanjutkan intervensi. Pantau status neurologi. Pantau tanda-tanda vital. Head up 300 Berikan O2 sesuai advis (3 L/menit).(jika perlu) Berikan obat sesuai advice 22/05/2013
2
S : klien mengatakan lemah anggota gerak kiri, belum bisa berjalan karena kaki tidak bisa menopang tubuh. klien mengatakan sering alih baring (miring kanan dan miring kiri) Klien mengatakan tidak ada yang lecet ataupaun rasa sakit pada kulit di bagian tulang yang menonjol O: Klien tampak hanya terbaring ditempat tidur. Penurunan tonus otot pada anggota gerak kanan tidak ada luka atau kulit kemerahan pada tonjolan tulang. Klien mengikuti gerakan ROM pasif dengan baik A: Hambatan mobilitas fisik b.d deficit motorik gerakan inkoordinasi karena terdapat gangguan pada cerebellum belum teratasi P : lanjutkan intervensi Ubah posisi klien setiap 2 jam
TTD
ROM pasif terhdap klien Observasi bagian kulit di atas tulang yang menonjol
22/05/2013
3
S: istri klien mengatakan kemarin menggunakan kertas dan bolpoin untuk menulis sehingga lebih cepat faham. Istri klien mengatakan sekarang bicara klien sudah lebih baik dari hari sebelumnya, sudah lebih jelas dari hari sebelumnya O: bicara klien sudah lebih jelas. A: Gangguan komunikasi verbal b.d gangguan pada serebrum teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi Selalu
memotivasi
klien
untuk
selalu
berlatih
berbicara,
menyebutkan huruf-huruf vokal dan huruf “R” Mengingatkan kepada keluarga termasuk istri klien untuk mengajak klien untuk sering berkomunikasi.