Askep Komunitas Lansia.docx

  • Uploaded by: kjebwfuiguirf
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Komunitas Lansia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,650
  • Pages: 7
1. Rodiana 2. Amal 3. Shinta 4. Esa 5. Sifa 6. Risza 7. Afrizal 8. Kintan 9. Algian 10. Anggun 11. Meta 12. Hardini 13. Rizka

: nenek roro : baca prolog : nenek sari : perawat a : perawat c : nenek Gayung : kakek cangkul : music director : anak pertama : anak kedua : perawat b : anak ketiga : bu RT

Disebuah pemukiman tinggalaah seorang lansia bersama anak bungsunya. Lansia itu bernama nenek gayung. Beliau memiliki 3 anak, yang pertama anak laki-laki sudah berkeluarga dan tinggal jauh di kota, sedangkan anak kedua adalah perempuan namun kurang mampu dan tinggal di desa sebelah bersama suami dan anaknya. Nenek gayung tinggal bersama anak bungsunya dirumah yang sederhana. Seperti biasanya, nenek membuatkan sarapan untuk putri bungsunya. NG

: “nak, sarapan dulu baru berangkat kerja” (sambil menyiapkan makanan di meja)

Hardini

: “ngga usah bu, udah telat nih, berangkat duluu. Assalamualaikum..” (mengambil gorengan di meja)

Perawat A baru saja pindah tugas di Puskesmas “maju mundur Sehat” kemudian pada hari pertama bekerja dia melewati sebuah rumah yang sederhana dan terlihat tidak terurus. Sesekali perawat tersebut melihat kedalam rumah, namun rumah tersebut terlihat seperti tidak berpenghuni. Perawat A

: “ eh tadi saya lewat depan rumah yang ada pohon mangganya itu, rumahnya sederhana, halamannya cukup luas namun sepertinya tidak terurus, siapa yang tinggal disana ya?

Perawat B

: “saya kurang tau juga sih, soalnya saya juga baru beberapa hari kerja disini, tapi yang saya dengar ada lansia yang tinggal disana, dan saya dengar juga mereka tinggal bersama anak bungsunya”.

Perawat A

: “ informasi apa lagi yang sekiranya kamu tahu tentang keluarga itu?”

Perawat C

: “ eh lagi pada cerita apa nih?”

Perawat A

: “ ini loh mba, tau ngga tentang keluarga yang halaman rumahnya luass ada pohon mangganya?

Perawat C

: “:ooh, itu rumahnya nenek gayung, keluarga itu cukup tertutup, jadi banyak perawat yang masih susah mencari informassi dari mereka”.

Perawat A

: “bagaimana kalau kita coba survey ke sana?”

Perawat B

: “kalau kamu sendiri gimana? Soalnya saya sedang ada tugas di posyandu “

Perawat C

: “iya saya juga nggabisa, ada jadwal lain”.

Perawat A

: “Ok, baiklah, saya sendirian juga tidak apa apa”.

(Sepulang bekerja perawat A melakukan kunjungan ke Rumah nenek gayung)

Perawat A

: “Assalamualaikum, selamat sore. Namun tidak ada jawaban dari dalam rumah” (diulang 2x tapi tidak ada jawaban)

Tidak ada jawaban, perawat Apun pulang. Keesokan harinya perawat A kembali mencoba berkunjung. Perawat A

: “assalamualaikum”

Hardini

: “ waalaikumsalam, siapa ya?”

Perawat A

: “selamat sore mbaa... saya perawat dari puskesmas maju mundur sehat”

Hardini

: “ iya ada apa ya? Seingat saya saya nggapernah manggil perawat untuk kesini sus”

Perawat A

: “ maaf sebelumnya mba, saya kesini berniat untuk berkunjung karena kami dari puskesmas maju mundur sehat sedang melakukan survey kesehatan di lingkungan sekitar puskesmas”.

Hrdini

: “Tapi disini nggada yang sakit mba, maaf ya saya mau berangkat bekerja”. (shift malam)

Perawat A

: “ baiklah mba, kalau begitu saya permisi dulu, maaf mengganggu waktunya”

Hardini

: “iya,iya”.

Belum sempat hardini menutup pintu rumahnya tiba tiba terdengar suara benda besar jatuh, hardini langsung berlari menuju sumber suara kemudian dari dalam rumah terdengar suara minta tolong. Hardini

: “toloong-tolong”

(perawat A berlari ke sumber suara, melihat seorang wanita tua terkapar di lantai dan berusaha diangkat oleh hardini, perawat A langsung membantu) Hardini

: “ibu tuh gimana sih, kok bisa jatuh, makanya ati-ati”

NG

: (menyeringai menahan sakit)

Perawat A

: “ibuu, coba tarik nafas dalam, hembuskan, lagi buu.. hembskan pelan pelan. Bagaimana perasaanya Bu?”

NG

: “alhamdulillah sudah agak mendingan”

Perawat A

: “syukurlah kalau begitu, saya merasa lega”.

NG

: “ mba siapa ya?”

Perawat A

: “saya esa perawat dari puskesmas maju mundur sehat”

NG

: “saya Nenek Gayung, ibunya Nur”

Perawat A

: “oiya Bu, sekarang apa yang Ibu rasakan?”

NG

: “ dada saya terasa sesak, sakiit sekali”

Perawat A

: “coba ibu gambarkan sakitnya seperti apa Bu?”

Ng

: “Kaya ditindih gitu nak”

Perawat A

: “ibu sudah berapa lama merasakan sakit seperti ini? Dan apa lagi yang sering ibu rasakan ?”

Ng

: “dari 3 tahun yang lalu nak, kalau misalnya saya jalan jauh biasanya langsung lemas jadi kalu mau keluar rumah belum sampai pintu saya duduk dulu setelah itu baru jalan lagi keluar”.

Perawat A

: “ kalau begitu saya boleh periksa tekanan darah ibu?”

Ng

: “boleh, silahkan nak”.

Perawat A

: “Sebelumnya ibu pernah ke RS atau Puskesmas?” (sambil mengukur TD dan nafas NG)

NG

: “setahun lalu setelah suami saya meninggal, saya sempat pingsan dan langsung dibawa ke RS tapi anak saya bilang saya hanya syok saja”

Perawat A

: “Baiklah bu kalau begitu sebaiknya ibu istirahat saja nanti kalau diperbolehkan saya mau berkunjung lagi kesini melihat kondisi ibu bagaimana bu?”

NG

: “Dengan senang hati nak.”

Kemudian Perawat A keluar dari kamar Nenek Gayung diikuti oleh anaknya. Setelah itu Perawat A melakukan sedikit percakapan dengan Nur. Perawat A

: “Begini mbak kalau diperbolehkan saya ingin melakukan pengkajian terhadap penyakit yang di derita oleh Ibu anda bagaimana mbak?”

Hardini

: “Itu buat apa penelitian ya?”

Perawat A

: “Gak kok mbak saya ingin melakukan pengkajian dan intervensi terhadap Ibu mba semoga nanti kedepannya kita bisa sama-sama meminimalisir keluhan-keluhan yang di rasakan oleh nenek Gayung”

Hardini

: “kalau memang niatnya mau bantu ibu saya, ya ngga papa sih.”

Perawat A

: “Syukurlah kalau begitu tadi saya dengar ibu pernah dibawah kerumah sakit setahun yang lalu”

Hardini

: “Iya sus setelah ayah saya meninggal ibu saya langsung shock jadi kami bawa ke rumah sakit dan langsung di periksa”

Perawat A

: “bagaimana hasil pemeriksaan disana?”

Hardini

: “Dokter bilang ibu saya menderita penyakit jantung koroner sus”.

Perawat A

: “Maaf mbak saya mau bertanya apa sebelumnya ibu ada riwayat merokok?”

Hardini

: “Ibu saya tidak merokok tapi ayah saya dulu perokok tunggu sebentar ya sus”

Hardini masuk ruangan dan membawa map coklat Hardini

: “ini hasil pemeriksaan setahun lalu sus”

Perawat

: “ boleh saya lihat mba?”

Hardini

: “iya silahkan sus”

Perawat A

: “Apa nenek gayung tau tentang kondisinya mbak?”

Hardini

: “Saya belum berani kasih tau sus karena saya takut dia jadi stress tolong dirahasiakan saja ya sus”

Perawat A

: “Baiklah kalau permintaan mbak begitu saya akan coba rahasiakan”

Hardini

: “sus mohon maaf ini saya sudah telat sekali ke kantor”

Perawat A

: “baik mba, ini sudah sore jadi saya sekalian pamit”

Dikantor hardini duduk sambil menelfon kakak perempuannya.. kringkriiing Hardini

: “assalamualaikum, kaa”

Anggun

: “waalaikumsalam, ada apa nur? Kakak sibuk”

Hardini

: “Ya aku juga sibuk ka, ini ibu sakit kalau bisa kakak datang kerumah, hari ini aku lembur ka”

Anggun

: “Loh tinggal bawa ke dokter aja, kakak sibuk ini adek rewel terus. Mas arya juga belum pulang, saya nggabisa tinggalin rumah.”

Hardini

: “kakak kan sudah lama tidak kerumah, bulan ini saya belum gajian ka, bagaimana mau bawa ibu ke dokter?”

Anggun

: “coba telfon mas algian, dia pasti ada uang. Kamu kan tahu kakak tidak bekerja, kebutuhan lagi banyak.”

Hardini

: “ baiklah kaa, sudah dulu assalamualamualaikum.”

(menngerutu) Dirumah nenek menelfon algian karena merasa rindu, namun algian acuh dan mematikan telfon begitu saja sebelum nenek gayung selesai berbicara. Kring-kring... NG

: “Halo Assalamualaikum nak..”

Algian

: “Waalaikumslam bu, ibu apa kaba?”

NG

: “alhamdulillah ibu sehat, kamu kapan pulang nak? Ibu rindu”

Algian

: “syukur alhamdulillah, aku sibuk banget bu, kerjaan numpuk mungkin lebaran baru bisa pulang”

NG

: “ ibu sangat rindu, lebaran kemarin juga kamu tidak sempat pulang, ini kan akhir pekan masa iya kamu...”

Algian

: “ yaudah dulu ya bu, aku masih kerja ini, assalamualaikum. Tut tuut..”

Keesokan harinya Perawat A kembali berkunjung kerumah nenek gayung Perawat A

: “ Assalamualaikum..”

NG

: “ waalaikumsalam, esa.. masuk nak”

Perawat A

: “ keadaan Ibu bagaimana?”

NG

: “ alhamdulilllah udah mendingan nak”

Hardini datang Hardini

: “ assalamualaikum”

NG&Perawat A : “ waalaikumsalam” Perawat A

Ng

: “ nah berhubung mba ahrdini udah datang, kita mulai sekarang aja ya Bu?” : “ baik nak”

Perawat A

: “Begini, setelah kemarin saya melakukan pengkajian fisik terhadap ibu dan pengkajian melalui wawancara Serta berdasarkan diagnosis dokter yang saya lihat dan saya baca di catatan medis yang mbak tunjukkan kemarin& Saya mebbuat beberapa hal yang perlu dilakukan oleh nenek gayung. Saya berharap mba Nur juga ikut membantu nenek melakukan beberapa hal ini.”

Hardini

: “jadi saya harus bagaimana sus?”

Perawat A

: “usahakan ibu jangan terlalu banyak melakukan gerakan berlebihan, apalagi misalnya ibu duduk terus langsung berdiri dan berjalan, Itu membuat perubahan ritme jantungnya sangat cepat, jadi usahakan berjalan yang santai saja, kan ibu juga berat badannya agak berlebih. Saya juga berharap mbak Nur bisa tetap mengontrol keadaan nenek”

Hardini

: “Oh iya sus, nanti saya akan mengontrol kondisi ibu saya”

Perawat A

: “Nah kalau misalnya ibu masih suka ngeluh sesak napas, disandarinke kursi aja mbak atau kalau di kamar bantalnya di tinggikan sampai ibu ngerasa nyaman. Nanti saya juga akan mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pernapasan dalam jadi kalau misalnya merasa dadanya sesak bisa langsung di gunakan paling tidak bisa mengurangi sesak yang ibu rasakan.”

Ng

: “baik nak”.

Perawat A

: “Nah ini saya juga sudah siapkan daftar menu makanan harian untuk ibu disini juga ada kebutuhan kalori tiap harinya terus ada juga resep-resep masakannya kalau ibu mau coba masak sendiri”

NG

: “Wah, saya dapat resep makanan baru ya.”

Perawat A

: “Kalau mau jala-jalan atau rekreasi mbak juga bisa ajak ibunya karena dengan begitu ibu bisa menyegarkan pikirannya dan bersain dengan cucu juga bisa menjadi obat yang cukup baik untuk mengurangi stress ibu”

Hardini

: “ jadi kalau saya mau ajak ibu saya jalan-jalan bisa ya sus?”

Perawat A

: “Insya allah bisa mbak asal kondisinya terus diperhatikan nanti saya akan coba juga ajarkan senam jantung untuk ibu agar bisa mengurangi rasa keluhan-keluhan yang sering ibu rasakan”

Related Documents


More Documents from "Lian Apriliani II"