ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PRALANSIA DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS DI KELURAHAN PANCORAN MAS-DEPOK A. Data Identitas 1. Nama kepala keluarga : Bp. Ib 2. Alamat : RT01/15 Kel. Pancoran Mas 3. Komposisi keluarga : N Nama o 1 Bp. Ib
Jenis kelamin
Hub
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
L
KK
57 tahun
Tidak bekerja
SD
2
Ibu Y
P
Istri
57 tahun
Tidak bekerja
SD
3
Yl
P
Anak
21 tahun
Tidak Bekerja
SD
4
P
L
Menantu
24 tahun
Bekerja sebagai tenaga kebersihan
SMP
5
Yn
P
Anak
19 tahun
SD
6
S
L
Anak
18 tahun
Bekerja sebagai pembantu Bekerja tidak menetap
SD
Genogram:
4. Tipe keluarga : Extended family (keluarga besar) 5. Latar belakang budaya Latar belakang budaya keluarga adalah suku Betawi, bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia. Keluarga masih terpengaruh dengan budaya setempat dalam hal menjalankan diet DM. Menurut masyarakat setempat penderita kencing manis makannya nasi sisa kemarin. Sampai sekarang Bp. Ib masih menjalankan kebiasaan 1
tersebut. 6. Identifikasi agama Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Keluarga jarang mengikuti kegiatan pengajian yang ada di lingkungannya. Ketika ditanya mengapa tidak mau ikut kegiatan pengajian, keluarga mengatakan tidak ingin ikut, karena kondisi kesehatannya yang semakin menurun. 7. Status sosial ekonomi keluarga : Ibu Y dan Bp. Ib tidak bekerja, sehingga yang mencukupi kebutuhan keluarga seharihari adalah anak-anak dan menantunya. Dahulu Bp. Ib bekerja di perusahaan swasta, kemudian di PHK. Menurut Bp. Ib sebenarnya tenaganya masih kuat untuk bekerja, tapi karena tidak ada modal maka sampai sekarang Bp Ib menganggur. Penghasilan keluarga seluruhnya kurang lebih yaitu Rp 600.000,-/bulan. Penghasilan tersebut dipakai untuk makan, bayar listrik dan kontrol kesehatan.
Keluarga Bp. Ib tidak
mempunyai tabungan, baik untuk kebutuhan yang mendesak maupun untuk biaya kesehatan keluarganya. Perabotan rumah tangga yang dimiliki keluarga adalah 2 buah kursi, televisi 14 inch, bufet dan 3 tempat tidur. 8. Aktivitas rekreasi keluarga : Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah nonton TV bersama di rumah. Keluarga ini jarang berekreasi ke tempat hiburan di luar rumah karena keterbatasan ekonomi. A.
Riwayat Perkembangan Keluarga 9. Tahap perkembangan keluarga saat adalah Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga yang memiliki anak usia dewasa. Tugas perkembangan saat ini yaitu memperluas keluarga menjadi keluarga besar, mempertahankan keintiman pasangan, membantu anak mandiri di masyarakat dan menata kembali peran dan kegiatan rumah tangga 10. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah keluarga belum menata kembali peran dan kegiatan rumah tangga. Bp Ib tidak dapat berperan sebagai kepala rumah 2
tangga yaitu sebagai pencari nafkah untuk keluarganya. Menurut Bp. Ib dia hanya pasrah dengan keadaan dan menggantungkan pemasukan keuangan dari anak dan menantunya. 11. Riwayat keluarga inti : Bp. Ib dan Ibu Y menikah berdasarkan rasa saling mencintai, menikah pada tahun 1969. Bp. MS menikah pada umur 21 tahun dan Ibu Y umur 21 tahun. Saat ini Bp Ib mengeluh badannya lemas, kepalanya pusing dan kesemutan. Ibu Y mengeluh kakinya sering kesemutan. Y saat ini sedang hamil 5 bulan, kondisi sehat dan tidak ada keluhan. 12. Riwayat keluarga sebelumnya Bp Ib dan Ibu Y tidak mengetahui riwayat kesehatan ayah dan ibunya. Semuanya sudah meninggal. Keluarga tidak ingat tahun berapa orangtuanya meninggal. Tidak diketahui apakah orang tuanya tersebut menderita DM dan hipertensi atau tidak. Menurut Bp. I, 2 orang kakaknya dan adiknya menderita kencing manis, dan satu orang kakaknya lagi menderita stroke. Sedangkan dari Ibu Y semua saudaranya dalam kondisi sehat. B.
Data Lingkungan 13. Karakteristik Rumah Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga sendiri. Luas rumah yang ditempati 80 m2 terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi dan WC. Bangunan rumah berbentuk rumah semi permanen. Lantai rumah terbuat dari ubin dengan keadaan bersih. Penataan alat / perabot rumah tangga kurang rapi, pencahayaan dan ventilasi kurang. Sumber air minum dan untuk keperluan cuci dan mandi menggunakan air sumur (Sanyo). Keluarga membuang sampah di tempat sampah yang ditaruh di depan rumah, lalu ada petugas yang mengangkut. Lingkungan sekitar rumah tampak bersih. Denah rumah : R. Tamu
R. Kamar tidur
R. Dapur
Km Mandi 3
14.
Karakteristik tetangga dan komunitas RW Jarak rumah keluarga Bp. I berdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan tetangga terjalin baik. Keluarga Bp. Ib hidup dilingkungan tempat tinggal yang sebagian besar adalah penduduk asli. Tipe penduduk adalah penduduk urban. Tipe hunian adalah daerah perumahan. Kelas sosial ekonomi masyarakat adalah menengah ke bawah. Status pekerjaan masyarakat berbagai macam, yaitu pedagang, buruh, PNS dan swasta. Fasilitas yang ada di komunitas adalah masjid dan sekolah. Jarak antara rumah ke Puskesmas adalah + 5 km. Transportasi yang biasa dipakai masyarakat adalah motor dan angkutan umum. Kebersihan lingkungan masyarakat cukup baik.
15.
Mobilitas Geografis Keluarga Keluarga Ibu SL sudah menetap dan menempati rumah tersebut sejak tahun 1990. Sejak menikah keluarga Bp. I bertempat tinggal di Pendurenan-Jaksel. Rumah yang ditempati sekarang dibeli sendiri dari usahanya buka warung. Keluarga pindah ke Depok karena tanahnya di Pendurenan digusur.
16.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Anak-anak Bp. I jarang berkumpul. Dari 10 orang anaknya, 7 orang tinggal di Sukabumi. Menurut keluarga anak-anaknya berkumpul pada saat lebaran saja. Keluarga jarang berinteraksi dengan para tetangganya. Menurut keluarga, kalau ngobrol dengan tetangganya cenderung membicarakan orang lain, sehingga keluarga lebih suka tinggal di rumah saja. Keluarga juga tidak aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan. Menurut keluarga tidak ada gunanya ikut kegiatan-kegiatan, paling hanya ngobrol saja. Keluarga tidak tahu manfaat mengikuti kegiatan kemasyarakatan.
17.
Sistem pendukung keluarga Ibu Y sangat memperhatikan kesehatan Bp. Ib, demikian juga dengan Bp. Ib. Anakanak yang memperhatikan kesehatan Bp. Ib dan Ibu Y adalah Yn dan Yl karena mereka yang serumah dengan Bp. Ib tersebut. Semua kegiatan rumah tangga dikerjakan secara bersama-sama antara Ibu Y, Yl dan Yn. Anak-anak yang lain sudah sibuk dengan urusan rumah tangganya sendiri. Apabila salah satu anggota keluarga 4
yang serumah ini mempunyai keluhan sakit, maka anggota keluarga yang lain berusaha untuk membantu. Tempat berobat yangs sering dipakai keluarga adalah Puskesmas. Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga masih kurang misalnya tidak tersedia obat P3K dalam rumah serta tidak menganggarkan biaya untuk pemeliharaan kesehatan. B.
Struktur Keluarga 18. Pola dan proses komunikasi keluarga Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan dengan anggota keluarga yang ada di rumah setiap hari. Permasalahan yang dirasakan oleh Bp Ib atau ibu Y selalu diceritakan kepada anaknya yang ada. Tetapi anaknya tidak pernah menceritakan permasalahan yang ada karena takut membebani kedua orang tuanya yang sudah banyak masalah. Seluruh anggota keluarga hidup rukun, jarang ada pertengkaran, meskipun sesekali ada perbedaan antar anggota keluarga. 19. Struktur Kekuatan Keluarga: Apabila ada permasalahan Bp Ib berembuk dengan anak-anaknya dan mengambil keputusan dari hasil berembuk itu. Pengambil keputusan dalam keluarga dan orang yang paling disegani adalah Bp. Ib. 20. Struktur Peran Keluarga a. Bp. Ib sebagai kepala keluarga, orang tertua dan paling dihormati, membimbing dan mendidik anak, kadang-kadang ikut membantu pekerjaan rumah tangga. b. Ibu Y adalah ibu rumah tangga, mengatur rumah tangga dan ikut dalam membimbing serta mendidik anak. c. Yn adalah anak ke 9, pencari nafkah dalam keluarga, ikut dalam mengatur rumah tanggaa. d. S adalah anak ke 10 (anak bungsu), pencari nafkah dalam keluarga Menurut keluarga peran masing-masing anggota keluarga tidak bermasalah. Misalnya Bp. Ib yang tidak bekerja dianggap tidak bermasalah oleh Yl dan Yn karena ayahnya sudah tua dan sakit. 5
21. Nilai-nilai dan norma keluarga Nilai yang dianut keluarga adalah kerukunan berorientasi hanya dalam keluarga. Menurut keluarga yang bisa menolong keluarganya adalah keluarganya sendiri, tidak mungkin orang lain. E. Fungsi Keluarga 22. Fungsi Afektif Menurut keterangan Bp. Ib dan Ibu Y keluarga merasa membutuhkan anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Antar anggota keluarga saling memahami perbedaan satu dengan yang lain. Keluarga mengatakan bahwa selama ini jarang ada konflik. Apabila ada konflik biasanya karena perbedaan pendapat. Antar anggota keluarga saling memperhatikan. 23. Fungsi Sosial Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan rumah. Bp. Ib dan Ibu Y jarang bersosialisasi dengan masyrakat. Namun Yn dan Yl masih sering berhubungan dengan tetangganya. 24. Fungsi Perawatan Kesehatan. Keluarga mendefinisikan sehat apabila semua anggota keluarganya tidak ada keluhan dan tidak punya penyakit tertentu. Definisi sakit adalah apabila anggota keluarga mempunyai keluhan sakit dan hasil pemeriksaan dokter menderita sakit. Sumber informasi kesehatan bagi keluarga adalah televisi dan petugas kesehatan apabila ke Puskesmas. Keluarga dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita oleh Bp. I yaitu menderita darah tinggi sejak tahun 2000-an dan sakit kencing manis sejak tahun bulan Oktober 2006. Bp. Ib mengetahui sakit kencing manis pada waktu di rawat di rumah sakit Bakti Yudha. Menurut Ibu Y dia tidak sakit, tapi tangannya sering kesemutan. Setelah dilakukan tes gula darah hasilnya 267 mg/dl. Keluarga baru mengetahui Ibu Y ternyata juga menderita kencing manis. Persepsi keluarga sakit 6
kencing manis dan hipertensi dapat disembuhkan apabila minum obat secara rutin. Keluarga belum mengetahui tentang pengertian penyakit kencing manis dan hipertensi, penyebabnya, tanda-tanda, dan perawatannya. Keluarga belum pernah mendapat informasi tentang hal tersebut. Menurut keluarga tanda-tanda kencing manis adalah kesemutan, luka yang tidak sembuh-sembuh dan badan lema., Sedangkan pengertian hipertensi adalah peningkatanan tekanan darah lebih dari normal, namun keluarga tidak mengetahui berapa tekanan darah normal dan tidak normal. Penyebab dari kencing manis adalah karena terlalu banyak makanan yang manis-manis dan penyebab dari hipertensi adalah terlalu banyak makanan yang asin. Perawatan kencing manis adalah minum obat, menghindari makanan yang manis-manis dan perawatan hipertensi adalah menghindari makanan yang asin. Yl sekarang hamil 5 bulan, sudah kontrol secara teratur ke bidan sebulan sekali. Saat ini tidak ada keluhan. Praktik diet keluarga : Menurut keluarga makanan yang dapat disediakan sesuai kemampuannya. Komposisinya adalah nasi, sayur, tahu/tempe kadang-kadang beli ikan apabila mempunyai uang. Keluarga jarang sekali makan buah. Keluarga biasa makan 2 kali sehari. Keluarga tidak menyukai masakan yang bersantan. Yl dan Yn yang bertanggungjawab untuk perencanaan belanja dan pengolahan makanan. Keluarga belum mengerti tentang diet DM. Keluarga belum pernah mendapat informasi tentang diet DM. Menurut keluarga, kalau sakit kencing manis dan darah tinggi perlu mengurangi makan gula dan manis-manis serta tidak boleh banyak pikiran. Menurut keluarga selama ini sudah diet karena makanan yang dimakan sudah terbatas. Hasil dari food record, didapatkan bahwa komposisi makanan karbohidrat 78%, protein 10% dan lemak 12%, namun secara keseluruhan kalorinya masih kurang dari kebutuhan tubuh rata-rata 840 kalori/hari. Menurut pendapat keluarga, makanan yang di makan sudah cukup untuk keperluan masingmasing. Kebiasaan tidur dan istirahat : Jumlah jam tidur per 24 jam pada Bp I dan Ibu Y 6-8 jam, Bp. P 6-7 jam, Yl 6-8 jam, Yn 5-6 jam dan S 4-5 jam. Tidak ada keluhan tidur dari masing-masing anggota keluarga.. 7
Latihan dan rekreasi : Keluarga belum mengetahui kegunaan olah raga untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita DM dan mencegah komplikasi pada hipertensi. Keluarga juga belum dapat mengidentifikasi jenis olah raga yang dapat dilakukannya setiap hari. Keluarga belum pernah mendapat informasi tentang senam DM dan hipertensi. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga: saat ini tidak ada obat yang diminum oleh Bp. Ib dan Ibu Yon. Yl minum vitamin dari bidan. Keluarga kadangkadang beli obat di warung apabila ada keluhan pilek, kepala pusing dan sakit perut. Obat disimpan di laci lemari. Peran keluarga dalam praktek perawatan diri : Pengambil keputusan dibidang kesehatan adalah Bp I kecuali untuk Yl pengambil keputusannya adalah suaminya. Keluarga mengemukakan bahwa apabila ada anggota keluarga yang sakit, diobati dengan obat yang beli di warung, apabila tidak sembuh baru dibawa ke Puskesmas. Praktik lingkungan : Lingkungan keluarga bersih dari polusi baik udara dan air. Lingkungan keluarga juga tenang, jauh dari kebisingan. Bp. I sekarang tidak merokok dan tidak mempunyai kebiasaan yang mengganggu kesehatan. Keluarga juga senantiasa menjaga kebersihan diri dari seluruh anggota keluarga, misalnya semua anggota keluarga mandi 2 kali sehari dan ganti pakaian setiap hari. Dari hasil observasi, keluarga tampak bersih. Praktik kesehatan gigi : Semua anggota keluarga terbiasa gosok gigi 2 kali sehari, yaitu pada saat mandi pagi dan sore. Kondisi gigi anggota keluarga: Bp. S gigi atasnya tanggal 8 buah dan bagian bawah tanggal 4 buah. Ibu Y, gigi atasnya tanggal 4 buah dan bagian bawah 2 buah. Pelayanan kesehatan yang diterima keluarga adalah pelayanan kesehatan dari Puskesmas dan pernah dirawat di rumah sakit swasta. Bp. Ib tidak pernah kontrol ke Puskesmas baik untuk kencing manisnya dan hipertensinya. Demikian juga dengan Ibu Y, tidak pernah periksa ke Puskesmas atau tempat lain. Keluarga tidak 8
memiliki perencanaan khusus untuk kesehatan. Menurut keluarga, sakit itu datangnya
dari
Tuhan
jadi
tidak
ada
perencanaan
yang
mengarah
kesana.Transportasi yang digunakan oleh keluarga adalah sepeda dan transportasi umum. C. Stress dan Koping Keluarga 25.
Stressor yang dimiliki oleh keluarga adalah masalah ekonomi. Penghasilan keluarga yang terbatas, sering membuat bingung keluarga untuk mengatur agar mencukupi kebutuhan keluarga selama satu bulan.
26.
Keluarga melakukan tindakan untuk mengatasi stres dengan pasrah pada keadaannya. Keluarga yakin bahwa Tuhan akan menolobg makhluknya yang kesusahan.
27.
Strategi koping internal dari keluarga untuk mengatasi stressor adalah pengaturan keuangan secara bersama-sama. Berapapun uang yang diterima keluarga semua anggota keluarga ikut merencamakannya. Sedangkan strategi koping eksternal yang digunakan adalah anak-anak Bp. I tetap berusaha mencari pekerjaan agar dapat menghasilkan uang.
D. Pemeriksaan Fisik Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga. No
Pemeriksaan yang dilakukan
1 Tekanan darah
Bp I 200/110 mmHg GDA : 266 mg/dl BB: 44kg; TB: 150 cm BBR: 86%
Ibu Y
Yl
Yn
S
130/80 mmHg GDA : 247 mg/dl TB: 160 cm BB:70 kg
110/70 mmHg
110/70 mmHg
120/70 mmHg
Nadi Respirasi
88x/mnt 16 x/mnt
80x/mnt 16 x/mnt
84x/mnt 16 x/mnt
84x/mnt 16 x/mnt
84x/mnt 16 x/mnt
Kepala & Leher: -Rambut & Kulit kepala
Bersih, beruban
Bersih, hitam
Bersih, hitam
Bersih, hitam
Bersih, hitam
9
- Mata Konjunctiva Sklera Fungsi Penglihatan
-Hidung+fungsi penciuman -Telinga+fungsi Pendengaran -Mulut dan gigi
Tidak anemis
Tidak anemis
Tidak ikterik Dapat melihat tanpa bantuan
Tidak ikterik Dapat melihat tanpa bantuan
Dapat membedakan bau kayu putih+ bawang
Dapat membedakan bau kayu putih+ bawang
Bersih, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan suara yang tidak terlalu keras
Bersih, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan suara yang tidak terlalu keras
Simetris, ada 8 gigi atas dan 4 gigi bawah yang tanggal -Leher Tidak ada pembesaran kelenjar, kaku kuduk (+) -Dada Bunyi nafas vesikuler, S1 lebih jelas di dengar di daerah katup tricus dan mitral, S2 lebih jelas terdengar pada katup aorta pulmonal
Tidak anemis Tidak ikterik Dapat melihat tanpa bantuan Dapat membeda kan bau kayu putih+ bawang
Tidak anemis Tidak ikterik Dapat melihat tanpa bantuan Dapat membedak an bau kayu putih+ bawang
Bersih, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan suara yang tidak terlalu keras Simetris, gigi bersih
Bersih, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan suara yang tidak terlalu keras Simetris, gigi bersih
Dapat membedak an bau kayu putih+ bawang Bersih, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan suara yang tidak terlalu keras Simetris, gigi bersih
Tidak ada pembesaran kelenjar
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar,
kelenjar
kelenjar
Bunyi nafas vesikuler, S1 lebih jelas di dengar di daerah katup tricus dan mitral, S2 lebih jelas terdengar pada katup aorta pulmonal
Bunyi nafas vesikuler, S1 lebih jelas di dengar di daerah katup tricus dan mitral, S2 lebih jelas terdengar pada katup aorta
Bunyi nafas vesikuler, S1 lebih jelas di dengar di daerah katup tricus dan mitral, S2 lebih jelas terdengar pada katup aorta
Bunyi nafas vesikuler, S1 lebih jelas di dengar di daerah katup tricus dan mitral, S2 lebih jelas terdengar pada katup aorta
Simetris, ada 4 gigi atas dan 2 gigi bawah yang tanggal
Tidak anemis Tidak ikterik Dapat melihat tanpa bantuan
10
Pemeriksaan Fisik Abdomen Pemeriksaan ektremitas atas dan ekstremitas Bawah
Tidak ada distensi BU 16x/mnt 5
pulmonal
pulmonal
Tidak ada distensi BU 16x/mnt
Tidak ada distensi BU 16x/mnt
Tidak ada distensi BU 18x/mnt
Tidak ada distensi BU 18x/mnt
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5 5 Bebas Genetalia BAB + BAK
pulmonal
BAB 1 x/hr BAK lancar
5 5 Bebas
5 5 Bebas
5 5 Bebas
5 5 Bebas
BAB 1x/hr BAK lancar
BAB 1x/hr BAK lancar
BAB 12x/hr BAK lancar
BAB 12x/hr BAK lancar
E. Harapan Keluarga Keluarga Bp Ib berharap agar dapat segera disembuhkan dan petugas kesehatan dapat membantu masalah kesehatan yang sedang dihadapi serta menjelaskan perawatan yang benar untuk keluarganya. Analisa Data DATA NO 1
Data Subyektif : Keluarga mengatakan belum mengerti tentang perawatan penyakit DM Persepsi keluarga tentang penyakit DM adalah penyakit karena banyak makan makanan yang manismanis Ibu Y dan Bp. Ib tidak menjalankan diet DM Ibu Y dan Bp. Ib tidak minum obat anti diabetik Bp. Ib dan Ibu Y tidak pernah memeriksakan diri dan kontrol di Puskesmas
KEMUNGKINAN PENYEBAB
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA Ketidakmampuan Hiperglikemi pada Bp keluarga merawat Ib dan Ibu Y keluarga anggota keluarga Bp Ib dengan DM
Data Obyektif : Gula darah : 207 mg/dl BB/TB : 62 kg/150 cm BBR : 124% (Obesitas ringan), kebutuhan kalori seharusnya 930 kalori
11
Data dari food record : Konsumsi karbohidrat (78%), protein (12%) dan lemak (10%), jumlah kalori 1150 kalori 2
Data Subyektif : Ibu Y dan Bp. Ib mengatakan sering kesemutan baik di tangan maupun di kaki Ibu Y dan Ibu Ib mengatakan kesemutan munculnya tiba-tiba, kadang pagi atau malam
Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan aliran arterial
Perubahan perfusi jaringan perifer pada Bp. Ib dan Ibu Y keluarga Bp. I
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi
Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Bp. Ib keluarga Bp. Ib
Data Obyektif: Hasil pengamatan, Bp. I dan Ibu Y dapat beraktifitas tanpa keluhan Pemeriksaan fisik: rangsang nyeri (+), panas (+), dingin (+) 3
Data Subyektif : Bp. Ib menderita hipertensi sejak tahun 2000 Keluarga mengatakan Bp. I tidak pernah kontrol tekanan darah Bp. Ib tidak pernah melakukan olah raga Keluarga belum pernah mendapatkan informasi tentang hipertensi dan perawatannya Data Obyektif : Tekanan darah 200/100 mmHg
4
Data subyektif : Keluarga mengatakan jarang berkumpul dengan tetangga Keluarga tidak pernah mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan Menurut keluarga kalau berkumpul atau mengikuti kegiatan di masyarakat lebih banyak hanya ngobrol saja.
Kurangnya Gangguan pengetahuan sosial pada keluarga tentang Bp. Ib manfaat sosialisasi
interaksi keluarga
Nilai di keluarga kerukunan itu dalam keluarga, karena yang dapat menolong keluarga hanyalah anggota keluarga saja.
12
Rumusan diagnosa keperawatan keluarga: 1. Hiperglikemi pada Bp Ib dan Ibu Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan kencing manis. 2. Perubahan perfusi jaringan perifer pada Bp. Ib dan Ibu Y keluarga Bp. I berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan aliran arterial 3. Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Bp. Ib keluarga Bp. Ib
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi 4. Gangguan interaksi sosial pada keluarga Bp. Ib berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan keluarga tentang manfaat sosialisasi
13
Skoring prioritas masalah Hiperglikemi pada Bp Ib dan Ibu Y keluarga Bp. Ib berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit kencing manis a.
Kriteria Sifat masalah : aktual
b.
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
c.
Potensial masalah untuk dicegah : tinggi
d.
Menonjolnya masalah: Tidak perlu segera ditangani
Total skor
Skala 3
Bobot 1
Skoring 3/3x1=1
1
2
1/2x2= 1
3
1
3/3x1=1
1
1
Pembenaran Bp Ib dan Ibu Y mengalami hiperglikemi ditandai dengan GDA yang lebih dari normal namun belum ada tanda-tanda komplikasi dari hiperglikemi pada Ibu Y dan Bp. Ib Bp. Ib dan Ibu Y memiliki keinginan untuk sembuh dan ada perawat yang memberikan informasi tentang perawatan untuk penyakit kencing manis Masalah lebih lanjut belum terjadi, adanya keinginan keluarga untuk sembuh serta adanya dukungan dari keluarga
merasakan adanya 1/2x1=1/2 Keluarga masalah, tapi tidak ditangani. keluarga saat ini tidak minum obat anti diabetik, tidak diet dan tidak olah raga
31/2
Perubahan perfusi jaringan perifer pada Bp. Ib dan Ibu Y keluarga Bp. Ib b/d 14
ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan aliran arterial Kriteria a. Sifat masalah : Aktual
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran
3
1
3/3x1=1
Masalah ini sudah terjadi karena keluarga mengeluh tangan dan kakinya sering kesemutan
b. Kemungkinan masalah dapat diubah : Sebagian
1
2
1/2x2= 1
Keluarga kooperatif terhadap tindakan yang dilakukan, hal ini merupakan potensi keluarga yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
c. Potensial masalah untuk dicegah : sedang
3
1
3/3x1=1
Masalah lebih lanjut belum terjadi dan keluarga masih dapat beraktifitas.
d. Menonjolnya masalah : segera
2
1
2/2x1=1
Masalah sangat dirasakan oleh keluarga dan minta segera di atasi
Total skor
4
Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Bp. Ib keluarga Bp. Bp. Ib berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan 15
hipertensi Kriteria a. Sifat masalah : ancaman kesehatan
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran
2
1
2/3x1=2/3
Kurangnya pengetahuan tentang perawatan hipertensi dan Ketidakteraturan kontrol tekanan darah merupakan suatu ancaman terjadinya masalah ini
b. Kemungkinan masalah dapat diubah : Sebagian
1
2
1/2x2= 1
Keluarga terbuka dan kooperatif, hal ini merupakan potensi keluarga yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
c. Potensial masalah untuk dicegah : tinggi
3
1
3/3x1=1
Masalah lebih lanjut belum terjadi namun Bp. Ib jarang kontrol tekanan darah, kontrol apabila ada keluhan
d. Menonjolnya masalah :
0
1
0/2x1=0
Masalah keluarga
Total skor
tidak
dirasakan
oleh
21/3
Gangguan interaksi sosial pada keluarga Bp. Ib berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan keluarga tentang manfaat sosialisasi Kriteria
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran
16
a.
Sifat masalah : aktual
3
1
3/3x1=1
1
2
1/2x2= 1
3
1
3/3x1=1
Masalah lebih lanjut belum terjadi, masih ada anggota keluarga yang mau bergaul dengan masyarakat meskipun jarang.
0
1
0/2x1=0
Keluarga tidak merasakan adanya masalah interaksi sosial di keluarganya.
b. Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian c. Potensial masalah untuk dicegah : tinggi
d. Menonjolnya masalah
Total skor
Keluarga Bp. Ib mengalami gangguan interaksi sosial ditandai dengan kurangnya interaksi keluarga dengan lingkungan dengan tidak mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan Keluarga memiliki persepsi yang salah tentang manfat interaksi sosial dan ada perawat yang memberikan informasi tentang interaksi sosial dan manfaatnya
3
17
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA D X 1
Tujuan Umum
Khusus
Setelah dilakukan tindakan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan aliran arterial.
Tujuan Khusus : Setelah melakukan kunjungan 5 x 60 menit keluarga dapat mencapai:
Kriteria
Tuk 1 : Keluarga mampu mengenal masalah perubahan perfusi jaringan perifer dengan : a. Menyebutkan pengertian tentang Verbal perubahan perfusi jaringan perifer pada penderita DM b. Menjelaskan penyebab Verbal terjadinya perubahan perfusi jaringan perifer
Kriteria evaluasi Standar
Intervensi
Keluarga dapat menyebutkan pengertian perubahan perfusi jaringan perifer yaitu perubahan sirkulasi aliran darah tepi
Diskusikan dengan keluarga : Pengertian perubahan perfusi jaringan perifer pada penderita DM
Penyebab perubahan perfusi jaringan perifer karena peningkatan viskositas atau kekentalan darah akibat tingginya kadar gula
Penyebab terjadinya perubahan perfusi jaringan perifer Berikan kesempatan keluarga untuk menjelaskan kembali tentang pengertian perubahan perfusi jaringan perifer dan penyebabnya Berikan penguatan pada keluarga apabila dapat menjelaskan kembali hasil diskusi
Tuk 2 Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi perubahan
18
perfusi jaringan perifer a.
Menjelaskan akibat bila terjadi masalah perubahan perfusi jaringan perifer
Verbal
Keluarga dapat menjelaskan akibat dari terjadinya masalah perubahan perfusi jaringan perifer yaitu : 1. Penurunan sensasi panas, dingin dan nyeri 2. Risiko terjadinya cidera
Jelaskan pada keluarga akibat terjadinya masalah perubahan perfusi jaringan perifer pada penderita DM
b.
Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah perubahan perfusi jaringan perifer
Verbal
Keluarga dapat mengambil keputusan untuk melakukan perawatan pada Ibu P dan berupaya untuk menghindari akibat dari masalah perubahan perfusi jaringan perifer dengan melakukan tindakan sesuai dengan anjuran perawat
Motivasi keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk mengatasi perubahan perfusi jaringan perifer Berikan penguatan apabila keputusan keluarga sudah tepat
Verbal
Keluarga dapat menjelaskan manfaat dari rendam kaki yaitu
Jelaskan tentang manfaat rendam kaki Jelaskan tentang cara rendam kaki
Tuk 3 Keluarga mampu melakukan tindakan untuk mengatasi dan mencegah masalah perubahan perfusi jaringan perifer dengan: Melakukan perawatan kaki dan senam serta menghindari akibat yang terjadi, tujuannya : a. Keluarga mengerti tentang cara
19
dan manfaat rendam kaki
untuk melancarkan peredaran darah. Caranya: 1. Siapkan baskom dengan air hangat secukupnya 2. Rendam kaki selama 1530 menit 3. Lakukan pagi dan sore sebelum melakukan senam kaki Verbal
Keluarga dapat menjelaskan manfaat dari senam kaki yaitu untuk melancarkan peredaran darah dan dapat mempraktekkan cara senam kaki
Diskusikan tentang manfaat dari senam kaki Ajarkan pada keluarga senam kaki untuk penderita DM Anjurkan pada keluarga untuk mempraktikkan senam kaki yang telah diajarkan
Verbal
Keluarga dapat memprakpraktekkan cara-cara untuk menghindari perubahan sensitifitas yaitu : 1. Menghindari rasa panas : Gunakan alat makan/minum yang mempunyai pegangan, gunakan balutan kain untuk mengompres dengan botol atau kantong air 2. Untuk rasa dingin: Latihan pergerakan jari-jari tangan dengan mempertemukan antar ujung jari atau mengepal tangan berulang-ulang dengan
Diskusikan cara mencegah masalah akibat penurunan sensitifitas Demonstrasikan cara mencegah akibat penurunan sensitifitas pans-dingin Anjurkan keluarga untuk redemonstra Anjurkan keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhan Ibu Y dan Bp Ib Anjurkan kepada keluarga untuk membuat catatan setiap kali melakukan senam kaki
b. Keluarga dapat mengerti manfaat dan cara melakukan senam kaki
c. Keluarga dapat melakukan cara-cara untuk menghindari akibat daricperubahan perfusi jaringan perifer
20
memegang sesuatu 3. Selalu memakai alas kaki 4. Hindari memakai sandal/sepatu yang terlalu sempit Tuk 4 Melakukan modifikasi Verbal lingkungan yang Dan mendukung upaya untuk psikomotor mencegah dan mengatasi masalah perubahan perfusi jaringan perifer
2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan penyakit kencing manis
Tuk 1 1. Keluarga mampu mengenal masalah pada penyakit kencing manis dengan : a. Menyebutkan pengertian Respon penyakit kencing manis Verbal
b. Menyebutkan 3 dari 6 tanda dan gejala kencing Respon manis Verbal
Keluarga dapat membatu Ibu P Motivasi keluarga untuk membantu dan memodifikasi lingkungan menyiapkan air hangat untuk Ibu P untuk selama pelaksanaan rendam kaki menghindari injury dan senam Lakukukan kunjungan yang tidak direncanakan untuk mengevaluasi kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan selama melakukan rendam kaki dan senam kaki Berikan penghargaan apabila keluarga sudah melakukan tindakan yang positif
1.
2.
Keluarga dapat menjelaskan pengertian kencing manis yaitu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan insulin dalam tubuh. Keluarga
Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit DM. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian kencing manis Anjurkan pada keluarga untuk mengulang kembali pengertian kencing manis Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala penyakit kencing manis Berikan kesempatan pada keluarga untuk
21
c. Menyebutkan 4 faktor resiko yang Respon menyebabkan kencing Verbal manis d. Menjelaskan tentang cara perawatan pada Respon penyakit kencing manis Verbal e. Menjelaskan tentang komplikasi pada penyakit kencing manis Respon verbal
Tuk 2 2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi takibat terjadinya perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh a. Menjelaskan akibat bila terjadi hiperglikemi Respon verbal b. Mengambil keputusan
menyebutkan tanda-tanda dan gejala penyakit kencing manis yaitu poliuri, polidipsi, polifagi, kesemutan, badan lemah,luka sulit sembuh 3. Keluarga mengidentifikasi penyebab kencing manis : nutrisi, kegemukan, keturunan, virus. 4. Keluarga menjelaskan perawatan pada penyakit kencing manis yaitu: pengaturan makanan, olah raga teratur, minum obat sesuai advis. 5. Keluarga menjelaskan tentang komplikasi penyakit DM yaitu Penglihatan menjadi kabur, bahkan mendadak buta, gangguan pembuluh darah besar maupun kecil, Penyakit jantung, penyakit ginjal, gangguan kulit dan saraf, pembusukan pada kaki (ganggren)
bertanya Diskusikan dengan keluarga tentang faktor risiko penyebab kencing manis Anjurkan keluarga untuk menyebutkan 3 faktor risiko yang menyebabkan kencing manis
Diskusikan bersama keluarga akibat hiperglikemi Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Menjelaskan akibat terjadinya perubahan nutrisi yaitu: daya tahan tubuh lemah, mudah terjadi komplikasi, risisko terjadinya
Diskusikan dengan keluarga mengenai pencegahan dan perawatan penyakit kencing manis. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Diskusikan tentang komplikasi pada penyakit kencing manis bila tidak dilakukan perawatan dengan baik. Berikan kesempatan keluarga menanyakan penjelasan yang telah diberikan setiap kali diskusi. Berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dimengerti. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga. Berikan pujian terhadap kemampuan yang diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.
22
untuk mengatasi hiperglikemi yang sudah terjadi
hipoglikemi Respon Verbal
Keputusan mengatasi hiperglikemi
keluarga
Motivasi keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk mengatasi hiperglikemi
Diskusikan tentang cara mengatasi hiperglikemi Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
untuk terjadinya
Tuk 3 Keluarga mampu melakukan tindakan untuk mengatasi masalah perub. nutrisi dengan: a.
b.
c.
Keluarga mengerti cara mengatasi hiperglikemi
Menjelaskan tentang diet DM
Keluarga mampu menghitung kebutuhan kalori sesuai dengan kebutuhan tubuh
Respon Verbal
Respon verbal
Respon verbal dan Psikomotor
1.
Keluarga mengerti cara mengatasi masalah perub nutrisi yaitu mengatur makanan Ibu Y dan Bp. Iban kebutuhan tubuh
Keluarga menjelaskan kembali tujuan diet DM adalah menurunkan gula darah hingga normal, menurunkan gula dalam air seni hingga negatif dan mencapai berat badan ideal 3. Keluarga mampu menghitung kebutuhan kalori sesuai kebutuhan tubuh : BBR Ibu Y yaitu BB (kg) x 100% TB-100
2.
Diskusikan dengan keluarga tentang tujuan dari diet DM tersebut untuk menyamakan persepsi Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya Ajarkan kepada keluarga cara menghitung BBR Berikan kesempatan pada keluarga untuk menghitung BBR sendiri Berikan penghargaan apabila keluarga menghitung BBR dengan benar Ajarkan kepada keluarga cara
23
68 x 100% = 113,3% (Gemuk) 60 Jadi kebutuhan kalori : BBx 20 = 1360 kalori
Bp Ib = 54 x 100=94,7 % (Normal) 57 Kebut. Kalori =1710 kal d.
Keluarga mampu membuat menu diet DM untuk satu hari
Psikomotor 4.
Keluarga menunjukkan menu diet DM untuk 1 hari
e.
Keluarga mampu menyiapkan diet DM
Psikomotor Kunjungan mendadak
f.
Bp Ib dan ibu Y mampu menjalan diet DM
Respon verbal Kunjungan mendadak
5.
Keluarga membuat menu diet DM untuk satu kali makan 6. Pada saat kunjungan mendadak keluarga mampu menunjukkan menu makan siang sesuai dengan penghitungan kalori 7. secara
Bp. Ib dan Ibu Y asertif mau
menghitung kalori sesuai kebutuhan tubuh Berikan kesempatan pada keluarga untuk menghitung kalori Ibu SL sesuai dengan kebutuhan tubuhnya Berikan penghargaan apabila keluarga sudah benar menghitung kalorinya. Berikan kesempatan pada keluarga untuk menghitung komposisi karbohidrat, protein dan lemak sesuai dengan jumlah kalori yang telah dihitung. Ajarkan pada keluarga untuk membuat menu diet DM sesuai dengan jumlah kalori yang telah dihitung Berikan kesempatan pada keluarga untuk membuat menu diet DM untuk satu kali makan sesuai dengan kalori yang telah dihitung Ajarkan pada keluarga untuk menyiapkan diet DM untuk sehari Berikan penghargaan pada keluarga apabila telah mampu menyiapkan diet DM untuk sehari
Lakukan asertif training pada Bp Ib dan ibu Y agar dapat menerima diet DM sesuai anjuran Lakukan kunjungan mendadak untuk melihat menu makan siang keluarga
24
melaksanakan diet DM g.
Keluarga mampu melakukan teknik relaksasi
Verbal dan psikomotor
8.
Pada saat kunjungan mendadak Bp Ib dan ibu Y makan sesuai dengan kebutuan kalorinya
Jelaskan tentang manfaat relaksasi Benson
9.
Tuk 4 4. Melakukan modifikasi lingkungan yang mendukung upaya pencegahan terjadinya hipoglikemi
Respon verbal dan psikomotor
Menjelaskan pada keluarga tentang manfaat teknik relaksasi Benson yaitu dapat menurunkan gula darah apabila dilakukan secara rutin 10. Keluarga mampu melakukan teknik relaksasi Benson
khususnya untuk Bp Ib dan ibu Y
Tuk 5 Respon 5. Keluarga mampu verbal memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mencegah terjadinya hipoglikemi Kunjungan ke Puskesmas
Keluarga sudah menyiapkan tempat makanan tersendiri/memisahkan makanan untuk Ibu Y dan Bp. I sesuai dengan dietnya
1.
Menjelaskan manfaat kontrol gula darah secara
Ajarkan teknik relaksasi Benson
Motivasi keluarga untuk menyiapkan tempat tersendiri atau memisahkan makanan untuk Bp. Ib dan Ibu Y sesuai dietnya. Lakukukan kunjungan yang tidak direncanakan untuk mengevaluasi kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan Berikan penghargaan apabila keluarga sudah melakukan tindakan yang positif Lakukan diskusi dengan keluarga tentang manfaat kontrol gula darah secara rutin ke Puskesmas Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
25
rutin di Puskesmas yaitu untuk mengetahui kadar gula darah pada tubuh 2.
3
Setelah dilakukan Tuk 1 tindakan 1. Keluarga mengenal keperawatan adanya masalah gangguan perfusi hipertensi dengan : jaringan serebral a. Menjelasakan pada Bp. Ib tidak tentang pengertian terjadi. hipertensi
Respon verbal
Motivasi kelurga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk kontrol gula darah secara rutin.
Kaji pengetahuan keluarga tentang hipertensi Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian Anjurkan pada keluarga untuk mengulang kembali pengertian tentang hipertensi
Memanfaatkan fasilitas kesehatan (Puskesmas) untuk kontrol gula darah
Menjelaskan tentang pengertian hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
b. Menjelaskan 3 (tiga) dari 6 tanda dan gejala hipertensi
Respon verbal
c. Menjelaskan tentang penyebab dari hipertensi
Respon verbal
Menjelaskan tanda dan gejala dari hipertensi yaitu Sakit kepala tengkuk/belakang leher, sulit tidur & gelisah, dada berdebardebar, mudah marah, mudah lelah, sesak nafas, pingsan, berkeringat, mata terasa berat /penglihatan kabur
Menyebutkan 3 dan 5 Penyebab hipertensi I. Gaya hidup kurang baik
Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala dari hipertensi Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Kaji bagaimana pendapat keluarga tentang penyebab dari hipertensi Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab hipertensi
26
Tuk 2 2. Keluarga mampu memutuskan untuk mencegah masalah akibat hipertensi
Respon verbal
2. kurang olah raga 3. kegemukan 4. Stres/banyak pikiran 5. Faktor keturunan 1.
Respon verbal
Tuk 3 3. Keluarga mampu melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya masalah akibat penyakit hipertensi dengan : a. Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah akibat hipertensi
Menjelaskan tentang masalah yang terjadi akibat hipertensi yaitu risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan otak, cidera, intoleransi aktifitas, gangguan pola tidur, gangguan persepsi sensori, gangguan komunikasi
Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang terjadi akibat hipertensi Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Anjurkan pada keluarga untuk mengulangi apa yang telah diketahui tentang masalah yang terjadi akibat hipertensi
Motivasi keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk mencegah hiperglikemi
Diskusikan dengan keluarga tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah akibat hipertensi Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Anjurkan pada keluarga mengidentifikasi kembali tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah akibat hipertensi
2. Keputusan keluarga untuk mencegah masalah yang terjadi akibat hipertensi
Respon verbal 1.
Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah akibat hipertensi dengan diit/makan makanan
27
b.
c.
Mengidentifikasi cara untuk mengatasi ketegangan
Respon verbal
Mempraktekkan salah satu teknik relaksasi
Psikomotor
yang rendah garam, menjaga berat badan tetap normal, menghentikan perilaku yang tidak sehat, olah raga secara teratur dan gunakan jamu tradisional yang aman. 2. Mengidentifikasi teknik untuk mengatasi ketegangan yaitu dengan teknik relaksasi (nafas dalam, distraksi)
3. d.
Menjelaskan tentang mekanisme koping yang efektif
Respon verbal
b.
Melakukan
4. Tuk 4 4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk mencegah masalah yang terjadi akibat hipertensi a. Menjelaska n tentang lingkungan yang aman dan tenang untuk penderita hipertensi
Mempraktekkan teknik nafas dalam untuk mengurangi ketegangan
Menjelaskan tentang mekanisme koping yang efektif
Respon verbal
Diskusikan dengan keluarga tentang teknik yang dapat digunakan untguk mengurangi ketegangan Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Demonstrasikan pada keluarga tentang teknik relaksasi nafas dalam Anjurkan pada keluarga untuk mendemonstrasikan teknik nafas dalam Berikan penghargaan pada keluarga apabila dapat melakukan dengan benar Diskusikan dengan keluarga tentang mekanisme koping yang efektif Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Anjurkan pada keluarga untuk mengulang kembali hasil diskusi tentang mekanisme koping.
Diskusikan dengan keluarga cara untuk memelihara lingkungan yang kondusif untuk penderita hipertensi
Cara memelihara lingkungan yang kondusif untuk melakukan
28
modifikasi lingkungan yang aman untuk aktifitas penderita
Tuk 5 5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mencegah terjadinya gangguan perfusi jaringan. a. Menjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan dan manfaatnya b. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Psikomotor
aktifitas bagi penderita hipertensi
Motivasi keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang aman untuk aktifitas penderita hipertensi
Diskusikan bersama keluarga tentang fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk penderita hipertensi
Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fsilitas kesehatan secara rutin
Keluarga melakukan modifikasi lingkungan yaitu membuat lantai rumah dan kamar mandi tidak licin, menyediakan penerangan yang cukup untuk tiap ruangan, penataan perabot rumah tangga, dan lingkungan yang tenang untuk komunikasi
Respon verbal
Kunjungan ke fasilitas kesehatan
Fasilitas yang dapat digunakan adalah Puskesmas untuk kontrol tekanan darah dan pemberian pengobatan Kunjungan keluarga ke Posbindu atau Puskesmas untuk kontrol tekanan darah dan pengobatan
4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5x60 menit masalah gangguan
Tuk 1 Keluarga mengenal masalah interaksi sosial dengankriteria keluarga mampu :
29
interaksi teratasi
sosial a.
Menjelaskan kembali tentang pengertian interaksi sosial
Respon verbal
b. Menjelaskan penyebab terjadinya gangguan interaksi sosial
Respon verbal
c. Menyebutkan kembali manfaat interaksi sosial
Respon verbal
Tuk 2 Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah interaksi sosial a. Menjelaskan kembali akibat dari gangguan interaksi sosial b. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah gangguan interaksi sosial
Pengertian interaksi sosial adalah hubungan seseorang dengan keluarga dan masyarakat
Penyebab terjadinya gangguan interaksi sosial adalah adalah menarik diri, harga diri rendah dan ketidakpuasan hubungan dengan keluarga dan masyarakat Manfaat interaksi sosial adalah membina hubungan saling percaya dan saling membutuhkan antara seseorang dengan orang lain.
Respon verbal
Akibat dari gangguan interaksi sosial adalah
Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian interaksi sosial Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian interaksi sosial Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab dari gangguan interaksi sosial Identifikasi dengan keluarga penyebab gangguan interaksi sosial dalam keluarga Berikan penghargaan yang positif apabila keluarga mampu mengidentifikasi Diskusikan manfaat interaksi sosial dengan keluarga Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
Diskusi bersama keluarga tentang akibat apabila terjadinya gangguan interaksi sosial Beri kesempatan kepada keluarga untuk bertanya Motivasi keluarga untuk dapat mengambil keputusan dalam mengatasi masalah interaksi sosial dalam keluarga
30
31
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA No 1
Diagnosa Keperawatan
Implementasi Asuhan Keperawatan Keluarga
Perubahan perfusi Implementasi jaringan perifer Tuk 1 pada Bp. Ib dan Ibu Mendiskusikan pengertian perubahan perfusi jaringan Y keluarga Bp. Ib perifer pada penderita DM dengan keluarga b/d Mendiskusikan dengan keluarga penyebab terjadinya ketidakmampuan perubahan perfusi jaringan perifer keluarga untuk Memberikan kesempatan untuk bertanya pada keluarga, merawat anggota Bp. Ib menanyakan bagaimana caranya untuk keluarga yang mengurangi kesemutan mengalami Memberikan kesempatan pada keluarga untuk penurunan aliran menjelaskan kembali tentang pengertian perubahan arterial perfusi jaringan perifer dan penyebabnya Memberikan penguatan pada keluarga apabila dapat menjelaskan kembali hasil diskusi Tuk 2 Menjelaskan pada keluarga akibat terjadinya masalah perubahan perfusi jaringan perifer pada penderita DM yaitu akan terjadi mati rasa dan risiko terjadinya cidera Memotivasi keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk mengatasi perubahan perfusi jaringan perifer Memberikan penguatan apabila keputusan keluarga sudah tepat Tuk 3 Menjelaskan tentang manfaat rendam kaki Menjelaskan tentang cara rendam kaki Mendiskusikan tentang manfaat dari senam kaki Mengajarkan pada keluarga senam kaki untuk penderita DM Menganjurkan pada keluarga untuk mempraktikkan senam kaki yang telah diajarkan Mendiskusikan cara mencegah masalah akibat penurunan sensitifitas Mendemonstrasikan cara mencegah akibat penurunan sensitifitas pans-dingin Menganjurkan keluarga untuk redemonstrasi Menganjurkan keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhan Tuk 4 Memotivasi keluarga untuk membantu menyiapkan air hangat untuk Ibu Y dan Bp. Ib untuk menghindari injury Melakukan kunjungan yang tidak direncanakan untuk mengevaluasi kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan selama melakukan rendam
Hari/ tanggal Kamis, 12-2007
Kamis, 12-2007
Jumat, 16–2- 2007
Jumat, 16–2- 2007
32
2
Hiperglikemi pada Bp Ib dan Ibu Y keluarga Bp. Ib berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit kencing manis
kaki dan senam kaki Memberikan penghargaan apabila keluarga sudah melakukan tindakan yang positif Tuk 1 Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit DM. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian kencing manis Menganjurkan pada keluarga untuk mengulang kembali pengertian kencing manis Mendiskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala penyakit kencing manis Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Memdiskusikan dengan keluarga tentang faktor risiko penyebab kencing manis Menganjurkan keluarga untuk menyebutkan 3 faktor risiko yang menyebabkan kencing manis Mendiskusikan dengan keluarga mengenai pencegahan dan perawatan penyakit kencing manis. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Mendiskusikan tentang komplikasi pada penyakit kencing manis bila tidak dilakukan perawatan dengan baik. Memberikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dimengerti. Melakukan evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga. Memberikan pujian terhadap kemampuan yang diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.
Kamis, 132-2007
Tuk 2 Mendiskusikan bersama keluarga akibat hiperglikemi Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Memotivasi keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk mengatasi hiperglikemi
2
Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Bp. Ib keluarga Bp. Ib
Tuk 5 Melakukan diskusi dengan keluarga tentang manfaat kontrol gula darah secara rutin ke Puskesmas Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Memotivasi kelurga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk kontrol gula darah secara rutin. Tuk 1 Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian Menganjurkan pada keluarga untuk mengulang kembali pengertian tentang hipertensi Mendiskusikan dengan keluarga tentang tanda dan
Selasa, 13 Februari 2007
33
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi
gejala dari hipertensi Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab hipertensi Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Tuk 2 Mendiskusikan dengan keluarga tentang masalah yang terjadi akibat hipertensi Menganjurkan pada keluarga untuk mengulangi apa yang telah diketahui tentang masalah yang terjadi akibat hipertensi Memotivasi keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk mencegah stroke Tuk 4 Mendiskusikan dengan keluarga cara untuk memelihara lingkungan yang kondusif untuk penderita hipertensi Memotivasi keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang aman untuk aktifitas penderita hipertensi Tuk 5 Mendiskusikan bersama keluarga tentang fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk penderita hipertensi Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fsilitas kesehatan secara rutin
34
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA No
Diagnosa Keperawatan
Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga
Hari/ tanggal
1
Perubahan perfusi jaringan perifer pada Bp. Ib dan Ibu Y keluarga Bp. Ib b/d ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan aliran arterial
Subyektif: Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang perubahan jaringan perifer Keluarga penyebab terjadinya perubahan perfusi jaringan perifer dapat menyebutkan penyebab dari perubahan perfusi jaringan perifer Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang manfaat rendam kaki Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang cara rendam kaki Keluarga dapat menjelaskan tentang manfaat dari senam kaki Keluarga dapat menjelaskan urutan dari senam kaki untuk penderita DM
Jumat, 16 Februari 2007
Obyektif: Keluarga memperhatikan penjelasan yang disampaikan dan menanyakan penjelasan yang belum jelas Keluarga dapat mempraktekkan senam kaki sesuai urutan yang benar Analisa: Tujuan sebagian tercapai Perencanaan : Berikan motivasi pada keluarga untuk terus melakukan rendam dan senam kaki setiap hari pagi dan sore
2
Hiperglikemi pada Bp Ib dan Ibu Y keluarga Bp. Ib berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit kencing manis
Subyektif: Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian kencing manis, 3 (tiga) penyebab kencing manis, 3 (tiga) tanda/gejala dengan bahasa yang sederhana. Keluarga dapat menjelaskan kembali 3 (tiga) akibat dari masalah hiperglikemi Keluarga dapat mengidentifikasi tanda-tanda hiperglikemi pada Ibu Y dan Bp Ib Keluarga dapat menjelaskan kembali faktor risiko hiperglikemi yang terjadi pada Ibu Y dan Bp Ib Keluarga dapat menjelaskan kembali akibat dari masalah
Selasa, 13 februari 2007
35
hiperglikemi Keluarga dapat mengidentifikasi cara mengatasi dan mencegah hiperglikemi Keluarga mengatakan akan kontrol rutin gula darah setiap bulan di Puskesmas Obyektif: Keluarga dan Ibu Y dan Bp Ib memperhatikan penjelasan yang disampaikan dan menanyakan penjelasan yang belum jelas Analisa: Tujuan Tuk 1 dan 2 tercapai Perencanaan : Lanjutkan intervensi pada Tuk 3 dan 4 Motivasi keluarga untuk mempertahankan perilaku yang positif 3
Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Bp. Ib keluarga Bp. Ib berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi
Subyektif : Keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian hipertensi, 5 tanda dan gejala hipertensi Keluarga dapat menyebutkan 3 penyebab hipertensi Keluarga dapat menyebutkan 3 masalah akibat hipertensi Bp. Ib mengatakan akan berhati-hati dan akan kontrol tekanan darah secara teratur di Posbindu Bp. Ib dapat mengidentifikasi makanan yang harus dikurangi untuk mengontrol hipertensinya Keluarga mengidentifikasi mekanisme koping yang konstruktif apabila menghadapi masalah Keluarga mengatakan lingkungan yang tenang perlu untuk Bp. Ib agar tekanan darahnya tidak naik Bp. Ib tidak merasakan gejala pusing dan kaku kuduk Bp. Ib dapat mempraktekkan teknik relaksasi nafas panjang
Kamis, Februari 2007
Obyektif: Tekanan darah : 170/100 mmHg Keluarga kooperatif Lantai tidak licin Tidak ada tanda-tanda adanya gangguan perfusi jaringan serebral Analisa : Tujuan tercapai sebagian Perencanaan : Berikan motivasi pada keluarga untuk tetap melakukan kontrol tekanan darah tiap bulan Anjurkan pada klien untuk memakai teknik relaksasi bila menghadapi stres
36
1
Memberikan penguatan pada perilaku yang sudah sesuai
37
38
39