Askep Kanker.pdf

  • Uploaded by: valentina febytea
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Kanker.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 1,660
  • Pages: 29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KANKER PARU Siti Yuyun Hermini, S.Kep. Ners

Bandung, 29 September 2018

TUJUAN

Tujuan Umum Peserta mampu melakukan asuhan keperawatan pasien Kanker Paru Tujuan Khusus Peserta mampu : a.02 Menjelaskan Peran perawat onkologi b. Melakukan pengkajian pada pasien dng kanker paru

03

c. Melakukan perencanaan keperawatan d. Melakukan tindakan keperawatan e. Melakukan evaluasi pada pasien dengan kemoterapi

PENDAHULUAN WHO Tahun 2010, jumlah kematian akibat kanker 7.9 juta. Diproyeksikan akan meningkat 45 % dari kondisi th 2007 yaitu menjadi 11.5 jt pd th 2030

Data Riskesdas Tahun 2013,  Kanker pada urutan ketiga terbanyak (1.4 ‰) diantara penyakit tdk menular (Asma, PPOK, kanker)  Prevalensi kanker tertinggi: Yogyakarta (4,1 ‰), Jawa Tengah (2.1 ‰) Bali (2‰), Bengkulu (1,9 ‰) dan Jakarta (1,9 ‰)

DATA PASIEN KANKER DI RS PARU DR.H.ROTINSULU Data 10 Besar Penyakit Rawat Inap Periode Bulan Januari s/d Agustus 2018

01

Carcinoma Paru = 1068

02

TB Paru = 744

03

Neoplasma Uncertain Lung = 612

08

Mature Cystic Teratoma Mediastinum = 77

09

Metastase Carcinoma Pleura = 64

04

Pleura Effusion = 260

05

COPD Acute = 237

06 07

10

PPOK dengan CAP = 168

Community Acqired Pneumonia = 105

Pneumothorax = 34

Anatomi dan Fisiologi Paru

Kanker paru Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru-paru dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen, lingkungan, terutama asap rokok ( Suryo,2010). Untuk menentukan jenis histologis, secara lebih rinci dipakai klasifikasi histologis menurut WHO tahun 1999: 1. Jinak (benign) 2. Lesi sebelum infasiv (preinvasise lesion) 3. Ganas (malignant)

Jenis Karsinoma Paru

1. Karsinoma sel kecil / oat cell (small cell ca) Lokasi tumor di tengah (80%), berkembang cepat dan sering berbe ntuk maligna. Banyak bermetastasis melalui limfe dan sistem sirkul asi. Prognosis jelek, dapat bertahan hidup biasanya tidak lebih dari 2 tahun.

2. Karsinoma skuamosa / epidermoid Berhubungan dgn rokok . Berkembang lambat, kurang invasif, metastasi s. Terlokalisasi di tengah atau cabang bronchusse gmental, berhubungan dengan obstruksi dan pneumonia.

(Irman Somantri,2008)

3. Adenokarsinoma (adeno carcinoma) Terletak di daerah perifer , berkembang lambat dan penyebarannya secara he matogen. Frekuensi tinggi metastasis ke otak, letak lain termasuk adrenal,hati, tulang, dan ginjal. Tipe pre dominan pada yang bukan perokok dan sering pada wanita.

4. Karsinoma sel besar (large cell carcinoma) Sering kali berbentuk tumor bermassa lebih besar daripada adenok arsinoma. Perkembang annya pun juga lambat . Perifer, lesi subpleura dengan nekrotik. Prognosis buruk.

01 02

Merokok Paparan asbes

03

Radon gas

04

Kecenderungan Keluarga (genetik)

05

Polusi Udara

06

Kekurangan Vitamin A dan C

07

Konsumsi Zat Karsinogen

Etiologi

Manifestasi Klinis 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Batuk Darah dalam dahak atau haemoptisis Bronchitis atau infeksi pernapasan berulang Kehilangan BB yang tidak dapat dijelaskan dan/ kelelahan Kesulitan benapas atau mengi (wheezing) Demam yang berulang

7. Nyeri dada saat menarik nafas dalam-dalam, kekakuan, suara sesak, disfalgia, edema pada leher dan kepala (Bengkak pada leher dan wajah), efusi pleural/ pericardial. 8. Tempat metastasis yang umum adalah nodus limfe, tulang, otak, paru kolateral, kelenjar adrenalin. 9. Kelemahan, anoreksia, penurunan BB dan anemia terjadi pada tahap akhir.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN FISIK A. Foto Toraks B. CT – Scan Toraks C. Pemeriksaan Radiologik Lain

Pemeriksaan Khusus A. Bronkoskopi B. Biopsi C. Transbroncial Needle Aspiration ( TBNA ) D. Transbronchial Lung Biopsy ( TBLB ) E. Biopsi Transtorakal ( Transthoraxic Biopsy, TTB ) F. Biopsi Lain G. Torakoskopi Medik H. Sitologi Sputum

Pemeriksaan Invasif Lain  Tindakan invasif : Torakoskopi dan tindakan bedah mediastinoskopi, tora koskopi, torakotomi eksplorasi dan biopsi paru terbuka.  Semua tindakan diagnosis kanker paru diarahkan agar dapat ditentukan:  Jenis histologis.  Derajat (staging).  Tampilan (tingkat tampil, "performance status").

Pemeriksaan lain  Petanda Tumor Petanda tumor seperti CEA, Cyrfra21-1, NSE  Pemeriksaan biologi molekuler Pemeriksaan biologi molekuler telah semakin berkembang, cara yang paling sederhana dapat menilai ekspresi beberapa gen atau produk gen yang terkait dengan kanker p[aru, seperti protein p53, bcl2. Manfaat5 utama dari pemeriksa an biologi molekuler adalah menentukan prognosis penyakit.

Pembedahan

PENATALAKSANAAN Radioterapi Kemoterapi Pengobatan Lain

KOMPLIKASI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Efusi pleura. Sindrom Vena kava superior (SVCS) Obstruksi bronkus. Invasi Dinding Toraks Batuk darah (Hemoptisis) Kompresi penekanan Esofogus Kompresi sumsum tulang. Biasanya terjadi karena efek samping obat maupun radiasi. Gejala yang paling sering muncul adalah leucopenia dan trombositopenia 8. Metastasis sel kanker ke bagian tubah yang lain. (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003:17 )

PROGNOSIS

Prognosis bisa lebih baik dengan deteksi dini dan penanganan tepat saat stadium awal kanker (jusuf, 2007:1)

Secara umum penderita kanker paru menunjukkan prognosis buruk dengan angka harapan hidup 1 tahun adalah 41.08% dan harapan hidup 5 tahun sekitar 12%. Hal ini disebabkan pasien cenderung mendapat pananganan saat telah stadium lanjut.

PENCEGAHAN

Hindari Merokok Agen Penyebab Kanker

Polusi udara

Beta Karoten

Diet dan Aktivitas Fisik

Patofisiologi Faktor Resiko :  Karsinogen  Rokok  Radon  Gas  Genetic  Polusi udara  Polusi industry  Min Vit A& C

Menyerang percabangan segmen / sub bronkus

Metaplasia, dysplasia, hyperplasia

Sel-sel abnormal

Kanker paru-paru

Silia hilang + Dekuamasi

Pengendapan karsinogen

Tekanan tumor pada jaringan penunjang

Mutasi gen dan sel epitel paru tumbuh tak terkendali (tumor)

Kemoterapi dan Radioterapi

Obtruksi bronkus

MK : Koping individu tidak

RR , Mengi, dipsneu, stridor

Nyeri (dada, tulang, abdomen) Resiko infeksi Kelemahan

Kerontokan rambut, perubahan warna kulit

Iritasi massa tumor

Demam

Batuk Peningkatan produksi sekresi trakheobronkhial (secret ) Ronchi +

MK: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

anoreksia

Antibiotik &

Intake Kurang

Kompres

Alergi

MK: Intoleransi aktivitas

MK: Gangguan Pertukaran Gas

Analgesic, ubah posisi

MK: Ggn pemenuhan nutrisi

Fisioterapi napas, nebulizer, suction

Pembedahan

Penurunan transport Oksigen

Tidak Steril Bakteri Masuk  Infeksi

oksigenasi, pertahankan kepatenan jalan napas, ubah posisi Alergi

Patient Assessment



 

Rencana asuhan keperawatan dikembangkan untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan spesifik diidentifikasi: pemahaman pasien tujuan terapi, jadwal pengobatan, dan kemun gkinan efek samping dari terapi Persiapan fisik dan psikologis untuk terapi Kenyamanan fisik dan psikologis, kepatuhan

Patient Education   

    

Perawat memiliki kesempatan yang banyak bertemu dg pasien/keluarga untuk upaya-upaya penkes Pendidikan pasien/keluarga dimulai sebelum, selama dan setelah terapi. Dukungan terus menerus untuk memastikan keberhasilan pengobatan: alat bantu pengajaran visual, rujukan kepada profesional lain atau program masyarakat, seperti kelompok kanker dukungan Pasien atau keluarga harus mampu menggambarkan status penyakit dan terapi sesuai pendidikan pasien dan emosional, Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan mengenai rencana perawatan dan kehidupan, Mengidentifikasi sumber daya masyarakat yang sesuai dg menyediakan informasi Menjelaskan langkah yang tepat dalam keadaan darurat oncologic dan efek samping Menjelaskan jadwal ketika perawatan sedang direncanakan.

Coordination of Care  Mengkoordinasikan beberapa, teknologi yg digunakan dalam diagnosis kanker dan pengobatan.  Koordinasi untuk pemberian perawatan pasien:  Dokumentasi dalam catatan medis  Partisipasi dalam terapi.  Manajemen gejala (symptom management)  Rujukan kepenyedia layanan kesehatan lainnya  Pendidikanpasien/ keluarga, bimbingan selama diagnosa, terapi dan follow up  Perawat harus menjadi baris pertama berkomunikasi kpd pasien/keluarga

Symptom Management Perawat Onkologi setiap hari bertemu pasien/keluarga mengenai berbagai keluhan penyakitnya,akibat dari kanker atau pengobatannya.

ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian Riwayat pasien dan keluarga: a. Pengetahuan tentang jenis kanker & stadium b. Pengobatan kanker sebelumnya; 

  

Perilaku pasien/ keluarga terhadap pengobatan Pengalaman efek samping dan tingkat keparahannya Cara untuk meminimalkan efek samping Efektifitas untuk menurunkan insiden dan keparahan efek samping

c. Diet ( Asupan nutrisi) d. Pengobatan alternatif /komplementer e. Pengetahuan tujuan dari pengobatan

PEMERIKSAAN FISIK Sistem Pernafasan

Sistem Kardiovaskuler

Sistem Persyarafan

Sistem Perkemihan

Sistem Pencernaan

Sistem Muskuloskeletal dan Integumen

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang pada pasien kanker paru antara lain (PDPI,2003) : 1. Foto toraks 2. Bronkoskopi 3. CT-Scan toraks 4. Biopsi aspirasi jarum 5. Transbronchial Needle Aspiration (TBNA) didapat bahan untuk sitologi dan informasi metastasis KGB subkarina atau paratrakeal. 6. Transbronchial Lung Biopsy (TBLB) mendeteksi lesi kecil yang lokasinya agak diperifer. 7. Biopsi Transtorakal (Transthoraxic Biopsy, TTB)melihat lesi yang terletak di perifer dan ukuran lebih dari 2cm. 8. Sitologi sputum pengambilan atau pengeluaran sputum

Pengkajian Psikososial  Respons pasien dan keluarga terkait dengan pengetahuan tentang penyakit & pengobatannya, misal pengalaman kemoterapi  Support sistem dan orang-orang terdekat

1. 2. 3.

Kerusakan pertukaran gas, yang berhubungan dengan penurunan kapasitas paru sekunder terhadap destruksi jaringan Bersihan jalan nafas tidak efektif, yang berhubungan dengan obstruksi tumor dan peningkatan sekresi trakeobronkial. Nyeri, yang berhubungan dengan tekanan tumor pada jaringan penunjang dan erosi jaringan.

Masalah yang mungkin muncul : 1. 2. 3. 4. 5.

Muncul sputum pada jalan nafasnya yang mengganggu pernafasan. Kekurangan nutrisi yang disebabkan batuk yang melelahkan. Aktivitas juga menurun karena nyeri pada dadanya. Koping pada individu tersebut menjadi tidak efektif Pertukaran gas diparu-paru menjadi terganggu karena jalan nafasnya terhambat.

Diagnosa keperawatan

Diagnosa Keperawatan 1. 2. 3. 4. 5.

Bersihan jalan nafas tidak efektif Ketakutan /Anxietsa Kurang pengetahuan mengenai kondisi, tindakan, prognosis Gangguan rasa nyaman , nyeri Pola nafas tidak efektif b/d penurunan energi, fatigue, nyeri, obstruksi trakeobronkial ansietas. 6. Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, dispneu, kelemahan umum, hilang berat badan, depresi. 7. Keseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b/d proses penyakit aktif (Hipermetabolisme), anoreksia, nausea , vomiting. 8. Kelemahan b/d hipermetabolisme, kecenderungan emosi tidak tertahan, tidak nyaman, perubahan kimia tubuh.

PENATALAKSANAAN 1. Terapi oksigen 2. Terapi Obat 2. Kemoterapi 3. Immunoterapi

Pembedahan dilakukan pada tumor stadium I, stadium II jenis karsinoma, adenokarsinoma dan karsinoma sel besar. Dilakukan pada stadium III secara individual yang mencakup 3 kriteria :  Karakteristik biologis tumor  Letak tumor dan pembagian stadium klinik  Keadaan fungsional penderita

4. Terapi Radiasi

5. Torakosintesis dan Pleurodesi s 6. Pembedahan

EVALUASI Respons pasien dan atau keluarga a. Menjelaskan tentang pemaham an kanker paru b. Menjelaskan dan melakukan secara mandiri untuk meminim alkan komplikasi c. Mengetahui dan bertidak bila ada perubahan yang harus dilaporkan atau ditangani dengan segera

1. 2.

3.

Kesiapan fisik dan mental pasien dalam pengobatan. Pentingnya peran keluarga dan orangorang terdekat pasien untuk pengertian/ dukungan moral dan dana dalam pengo batan. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pasien dengan kemoterapi harus yang sudah terlatih/sertifikat dan bekerja sesuai SPO Rumah sakit harus menyediakan sarana dan fasilitas agar penanganan kanker paru aman bagi petugas dan lingkungan .

Sekian dan Terima kasih

Related Documents

Askep
October 2019 90
Askep
July 2020 51
Askep
May 2020 71
Askep Malaria.docx
April 2020 6
Askep Parkinson.pptx
November 2019 14

More Documents from ""

Askep Kanker.pdf
December 2019 21
Askep Demam Thypoid.docx
December 2019 19
Analisis Jurnal Kdk.docx
December 2019 44
Kanker Paru.docx
December 2019 26