Askep intoleran aktivitas nic&noc Nanda Dungus
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Nama :Noval Asefikri Npm : P2015033 Tingkat/Semester : 1/II(Dua) Pembimbing
: Ns. Ervan, M.Kep,S.P.Kep
POLITEKNIK KESEHATAN PROVINSI BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Laporan Pendahuluan Intoleransi Aktivitas 1. Definisi Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup . 2. Epidemologi / Insiden Kasus Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan biasanya menyangkut tentang kemampuan untuk mobilisasi secara mandiri.Gangguan mobilisasi dapat terjadi pada semua tingkatan umur, yang beresiko tinggi terjadi gangguan mobilisasi adalah pada orang yang lanjut usia, post cedera dan post trauma.
3. Etiologi Kelainan Postur Gangguan Perkembangan Otot Kerusakan Sistem Saraf Pusat Trauma Langsung pada Sistem Mukuloskeletal dan neuromuscular Kekakuan Otot
4. Faktor Predisposisi Pengobatan Terapi pembatasan gerak Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik IMT diatas 75% sesuai dengan usia Kerusakan sensori persepsi Nyeri, tidak nyaman Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina Depresi mood dan cemas Keengganan untuk memulai gerak Gaya hidup menetap, tidak fit Malnutrisi umum dan spesifik Kehilangan integrasi struktur tulang Keterbatasan lingkungan fisik dan sosial Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas yang tepat disesuaikan dengan umur. 5. Patofisiologi Kaki tidak mampu menopang berat badan Perlu bantuan kursi roda untuk berpindah tempat Tangan belum mampu untuk melakukan pekerjaannya secara mandiri Tidak mampu melakukan kegiatan secara mandiri 6. Gejala Klinis "Tidak mampu bergerak secara mandiri”
7. Pemeriksaan Fisik a. Tingkat Kesadaran b. Postur / bentuk tubuh Skoliosis Kiposis Lordosis Cara Berjalan c. Ekstermitas Kelemahan Gangguan Sensorik Tonus otot Atropi Tremor Gerakan tak terkendali Kekuataan otot Kemampuan jalan Kemampuan duduk Kemampuan berdiri Nyeri sendi Kekakuan sendi 8. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang "Pemeriksaan kekekuatan otot (neuthopografi)” 9. Prognosis Apabila ada perubahan mobilisasi, maka setiap sistem tubuh beresiko terjadi gangguan. Tingkat keparahan dari gangguan tersebut tergantung pada umur klien, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan serta tingkat imobilisasi yang dialami. Misalnya, perkembangan pengaruh mobilisasi lansia berpenyakit kronik lebih cepat dibandingkan dengan klien yang lebih muda. 10. Therapi (tindakan penanganan) Fisiotheraphy Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan - miring kiri
FORMAT PENGKAJIAN NO Register Ruangan Tanggal masuk Tanggal pengkajian Diagnosa Medis
: 158316 :Melati : 03-02-2014 : 03-02-2014 : anemia
1 .Pengkajian A. Identitas klien dan keluarga Nama : Tn. P Umur : 63 tahun Jenis kelamin :Laki-laki Pekerjaan :Tani Alamat penaggung jawab : Ny. siti Hubungan dengan klien : Isteri B. Keluhan Utama Klien mengeluh badannya lemas, lesu setelah aktifitas. C. Riwayat Kesehatan· 1. Riwayat penyakit sekarang Tn.P masuk rumah sakit My.Yunus klien mengeluh pusing, panas meningkat, lemas lesu selama 1 minggu. Saat pengkajian klien masih mengeluh lemah lesu setelah aktivitas terutama dibagian kaki, mudah capek, pasien istirahat bila merasa capek dan aktivitas biasanya dibantu oleh keluarga. Hal ini disebabkan karena kekurangan darah dan kekurangan cairan. 2. Riwayat penyakit dahulu Klien mengatakan pernah menderita penyakit anemia dan 2x dirawat di RS sekitar 3 bulan yang lalu dengan diagnosa medis yang pertama anemia+ asam urat yang kedua diagnosa medis anemia+febris klien mengatakan tidak mempunyai penyakit kronik dan menular . 3. Riwayat kesehatan keluarga Di dalam keluarga tidak ada yang menderita sakit sperti yang diderita klien tetapi klien mengatakn bapak klien menderita penyakit sesak nafas.
D. ·Riwayat Kebiasaan Sehari-hari No Aktivitas
Sebelum
Ketika Sakit
1
Nutrisi a. Makan Frekuensi Menu Porsi Mual Muntah Kesulitan Menelan b. Minum Jumlah Jenis Minum
3 x Sehari Nasi,sayur,lauk 1 /2 Porsi Tidak Tidak
3x Sehari Bubur,sayur 1 /4 Porsi Ya Ya
+ 1000 cc Air putih,kopi,the
+ 350 cc Air putih
3x sehari Kuning jernih Amoniak 200 cc
2x sehari Kuning jernih Amoniak 100 cc
1x sehari Kuning kecoklatan Padat
1x sehari Kuning kecoklatan Padat
Eliminasi a. BAK Frekuensi Warna Bau Jumlah b. BAB Frekuensi Warna Konsistensi
Pola Istirahat Tidur Kebiasaan Tidur Memakai selimut Memakai bantal Gangguan tidur
7-8 jam Ya Ya Tidak ada
4-5 jam Ya Ya Ya
4.
Pola hygirne Tubuh Mandi Gosok gigi Cuci rambut
2x seari 2x sehari Ya
Di lap Ya Tidak
5
Pola aktivitas
2
3
Mandiri
Dibantu perawat/ keluarga
CP.I ANALISI DATA Nama Pasien :Tn.P Umur : 63 tahun No DATA SENJANG
No. Reg Ruangan INTERVENSI DATA
: 158316 :Melati MASALAH
1
DS:klien mengeluh badannya lemas,lesu,pusing setelah aktivitas. Do: Kebutuhan cairan kurang Pergerakan sendi terbatas TTV S : 36 C N : 82x/mnt T : 100/60 mmHg RR : 25 x/mnt - H : 7,9 Kelemahan umum Intoleransi aktivitas
Kelemahan umum
Intoleransi aktivitas
CP.II DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama Pasien :Tn.P Umur : 63 tahun No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TGL MASALAH MUNCUL
PARAF &NAMA JELAS
No. Reg Ruangan TGL MASALAH TERATASI
: 158316 :Melati PARAF & NAMA JELAS
1
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
CP.III
03 -02- 2014
FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN Nama Pasien :Tn.P Umur : 63 tahun No TGL/ TUJUAN & Dx JAM KERETERIA HASIL
RENCANA TINDAKAN
No. Reg : 158316 Ruangan :Melati RASIONAL PARAF/ NAMA
Senin, 03-022014
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x 24 jam diharapkan klien meningkatkan ambulan atau aktivitas dengan KH : -KU baik -akral hangat -sclera normal -conjungtiva normal - turgor kulit elastis
1. observasi kehilangan / gangguan keseimbangan gaya jalan dan kelemahan otot
1.menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi vitamin B12 mempengaruhi keamanan pasien/ resiko cidera
2. observasi TTV sebelum dan sesudah aktivitas
2. manifestasi kardio pulmonal dr upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.
3. berikan lingkungan tenang batasi pengunjung dan kurangi suara bising, pertahankan tirah baring bila di indikasikan
3. meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.
4. anjurkan klien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan,anjurkan pasien melakukan aktivitas semampunya 5. kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi infuse dan memberikan transfuse darah.
4. meningkatkan aktivitas secara bertahap sampai normal dan memperbaiki tonus otot. 5.mengganti cairan dan elektrolit secara adekuat.
CP.IV FORMAT IMPLEMENTASI Nama Pasien :Tn.P Umur : 63 tahun TGL/ NO TINDAKAN KEPERAWATAN JAM DX
No. Reg Ruangan RESPON HASIL
: 158316 :Melati PARAF & NAMA JELAS
1
1. meobservasi kehilangan/ gangguan keseimbangan gaya jalan dan kelemahan otot.
1. klien berusaha tetapi tidak mampu menyeimbangkan saat berjalan.
2. meobservasi TTV sebelum dan sesudah aktivitas. -sebelum aktivitas T:100/60 mmHG S: 36 c N : 82/mnt Rr: 25x/mnt
2.
3. memberikan lingkungan tenang batasi pengunjung dan kurangi suara bising, pertahankan tirah baring bila di indikasikan.
3. klien masih pusing dengan lingkungan tenang.
4. menganjurkan klien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan,anjurkan pasien melakukan aktivitas semampunya.
4. klien menyatakan masih merasakan lelah
5. berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi infuse dan memberikan transfuse darah. Infuse ps 20 tpm Tranfusi darah
CP.V CATATAN PERKEMBANGAN Nama Pasien :Tn.P No. Reg : 158316 Umur : 63 tahun Ruangan :Melati TGL/ NO PERKEMBANGAN TANDA JAM DX TANGAN/NAMA 03-021 S ; klien mengatakan badannya masih lemas,kepala 2014 pusing. O: Pukul Ku lemah 14:00 Kurang minum/cairan wib Pergerakan sendi masih terbatas Hannya berbaring ditempat tdur TTV S: 36,2 c N : 89x/mnt T : 90/60mmHg RR: 23x/mnt A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi. 1 04-022014 Pukul 20:00 wib
05-02 2014 Pukul 09:00 Wib
S :Klien mengatakan badannya masih lemas dan kepala pusing O: ku cukup klien minum 700 ml/hari Klien hannya duduk dan tak mau istirahat Ttv T : 110/85 mmHg N : 80x/mnt s : 36 c Rr : 23x/mnt A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi S : klien mengatakan lemas berkurang dan kepala sudah tidak pusing O: ku cukup klien duduk dilantai ttv t : 120/80 mmHg n: 80x/mnt S : 36 c rr : 20x/mnt A :Masalah teratasi
P : Hentikan intervens