ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn S DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI DI BANGSAL TERATAI 2 RSUD KARANGANYAR
PENGKAJIAN : Tanggal :Senin, 10 September 2018 Jam
: 09.00 WIB
A. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.S Umur : 54 thn Jenis kelamin : laki-laki Pendidikan : sarjana Pekerjaan : PNS Alamat : telogo wetan Rt 03/02 Dayu. Karangpandan Karanganyar Suku / bangsa : indonesia Agama : Islam Diagnosa Medis : CKR B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB Nama : Ny. L Umur : 51 tahun Jenis kelamin : perempuan Pendidikan : Diploma Pekerjaan : ibu rumah tangga Alamat : telogo wetan Rt 03/02 Dayu. Karangpandan Karanganyar Suku / bangsa : indonesia Agama : Islam Hubunggan dgn pasien : istri
C. KELUHAN UTAMA Pasien mengatakan nyeri P : Nyeri saat bergerak atau beraktivitas Q : Seperti ditusuk tusuk R : dagu sebelah kiri S : Skala 5 T : hilang timbul ± 5 menit D. RIWAYAT KESEHATAN 1. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas, setelah itu keluarga membawa paien ke IGD RSUD Karanganyar. pasien mendapat terapi cairan RL 20 tpm dan dilakukan
tindakan Hecting pada luka sepanjang 15 cm di dagu kiri di IGD. Pasien pindahkan di bangsal TERATAI 2 pada tanggal 9 september 2018 pukul 11.00 WIB. Pasien merasa tidak nyaman dengan kondisi luka bekas jahitan. 2. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Pasien mengatakan bahwa pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah sakit ini dan belum pernah opename dengan penyakit yang sama 3. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Pesien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan atau menurun.
Laki-laki Perempuan Garis keturunan Garis pernikahan Meninggal Tinggal serumah
Pasien
E. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI a. Pola Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan Pasien mengatakan bahwa kesehatan menurutnya adalah keadaan dimana badan dan irgan tubuh normal, sakit adalah keadaan fungsi tubuh mengalami gangguan pasien juga mengatakan menjaga kesehatan dengan makan yang teratur dan istirahat yang cukup. b. Pola Nutrisi 1. Sebelum Sakit Pasien mengatakan makan 3x dalam satu hari, dengan porsi kentang ditambah sayur dan lauk, pasien juga mengatakan minumnya 6-8 gelas air putih dan segelas teh manis. 2. Selama Sakit Pasien mengatakan makan 2x dalam satu hari dengan porsi yang sedikit, hanya 34 sendok saja, sedangkan minumnya 4-5 gelas air putih saja. c. Pola Eliminasi 1. Sebelum Sakit Biasanya BAK 3-4x sehari, dengan urine berwarna khas kekuningan dan berbau khas, serta BAB 2x sehari dengan fases normal dan warna kuning. 2. Selama Sakit Pasien mengatakan termasang DC, urine keluar ±600 ml dalam sehari dengan warna kuning dan BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek berwarna kuning dan tidak berdarah. d. Pola Istirahat dan Tidur 1. Sebelum Sakit Pasien mengatakan, tidur dengan nyanyak pada siang hari selama 2 jam dan saat malam hari tidur ±7 jam. 2. Selama Sakit Pasien mengatakan, tidak bisa tidur dengan nyenyak, pasien tidur sehari ±5 jam dan sering tebangun karena menahan nyeri e. Pola Aktifitas dan Latihan Kegiatan / Aktifitas Mandi Berpindah Toileting Mobilisasi dari Tempat Tidur
Sebelum Sakit 0 1 2 3 4 √ √ √ √
Selama Sakit 0 1 2 3 4 √ √ √ √
Berjalan √ Berpakaian √ Makan-Minum √ Keterangan : 0 : Mandiri 1 : Dibantu alat 2 : Dibantu orang lain 3 : Dibantu orang lain dan alat 4 : Tergantungan
√ √ √
f. Pola Kognitif 1. Sebelum sakit : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik terhadap orang-orang disekitarnya, pasien mengatakan tidak bingung, tidak mudah lupa dan bisa membedakan arah kanan dan kiri. 2. Selama sakit Pasien dapat berkomunikasi dengan baik terhadap orang-orang disekitarnya, pasien memahami jika dirawat di RS saat ini. g. Pola Konsep Diri 1. Sebelum Sakit : Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang yang mandiri dan percaya diri 2. Selama Sakit : Pasien mengatakan bahwa karena rasa percaya dirinya menurun, karena segala aktifitasnya dibantu orang lain. h. Pola Hubungan Peran 1. Sebelum Sakit : Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga dan lingkungan baik karena pasien adalah orang yang ramah. 2. Selama Sakit : Pasien mengatakan bahwa hubungan dengan keluarga, perawat, maupun petugas kesehatan yang lain baik. i. Pola Seksual dan Keluarga 1. Sebelum Sakit Kebutuhan reproduksi seksual tidak ada gangguan 2. Selama Sakit Kebutuhan seksual selama sakit ada gangguan karena kondisi pasien saat ini. j. Pola Koping dan Toleransi Stress 1. Sebelum sakit Pasien mengatakan tidak pernah cemas saat menerima srees yang dihadapi pasien menghadapi dengan keadaan tenang 2. Selama sakit Pasien mengatakan menanggapi strees dengan diam k. Pola nilai dan kepercayaan
1. Sebelum sakit Pasien mengatakan keyakinan kebutuhan rohani tercukupi dengan baik 3. Selama sakit Pasien mengatakan tidak ada perubahan dalam keyakinan dan rutinitas sholatnya F. PEMERIKSAAN UMUM Keadaan umum Kesadaran : Komposmetis Gcs : 15 E : 4 V: 5 M: 6 TTV TD
: 100/80 mmHG
N
:88X/menit
S
:36o C
RR
:20X/menit
Skala nyeri P
:nyeri saat bergerak/beraktivitas
Q
:tertusuk-tusuk
R
:dagu sebelah kiri
S
:skala 5
T
:hilang timbul ± 5 menit
G. PEMERIKSAAN SISTEMATIS a. Kepala dan rambut Bentuk kepala mesochepal tidak terdapat lesi, rambut hitam dan bersih, terdapat nyeri tekan dan terdapat jaitan sebanyak 15 di sebelah dagu kiri sepanjang 15 cm, bersih tidak keluar pus. b. Mata Simetris, tidak ada oedema, pupil isokor, sklera an ikterik, konjungtiva anemis, tidak menggunakan alat bantu pengelihatan, terdapat kantung mata dan lingkaran hitam dibawah mata. c. Hidung Simetris, tidak ada polip dan secret d. Mulut Mukosa bibir basah, tidak terdapat sariawan, kondisi gigi lengkap, pasien tampak pucat dan lemah e. Telinga Fungsi pendengaran baik, bentuk telinga normal, tidak ada penumpukan serumen dan tidak ada nyeri tekan f. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada nyeri tekan g. Dada I : bentuk dada simetris, tidak menggunakan alat bantu nafas P :tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan
h.
i.
j. k.
P :bunyi paru sonor A :suara nafas versikuler, tidak ada bunyi tambahan Jantung I :ictus cordis tampak P :tidak ada pembesaran jantung P :bunyi jantung redup A :tidak ada suara mur-mur Abdomen I :tidak ada lesi A :peristaltik usu 12 kali/menit P :tidak ada nyeri tekan P :thympani Genetalia dan anus Tidak terdapat luka jahitan pada daerah inguinal Ekstremitas Atas :tidak ada kelemahan pada otot, akra; hangat Bawah :tidak ada oedema di kedua kaki
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Hemoglobin Leococyte Erytrosit Trombosite Hematokrit Glukosa sewaktu Ureum Creatinin
Hasil 16.6 10,97 5,69 5,69 49,8 100 32,3 0,88
Nilai normal 12.3-15,3 g/dl 4,4-11,3 10 3/ul 4,1- 5,1 10 3/ul 149- 409 10 3/ul 35-47% 70 -150 mg/100ml 10 -50 mg/dl 4,0 mg/100ml
TERAPI Infus rl 20 tpm Injeksi ceftriaxon
1 gr/12 jam
iv
Injeksi santagesik
500mg/8 jam iv
Injeksi ranitidin
50mg/12 jam iv
paracetamol
3 gr/ 8 jam
iv
ANALISA DATA
Data Fokus
Etiologi
Problem
1. Ds : Pasien mengatakan nyeri pada dagu Agen injuri fisik
Nyeri akut
sebelah kiri Do : pasien terlihat menahan nyeri P : Nyeri saat bergerak atau beraktivitas Q : Seperti ditusuk tusuk R : dagu sebelah kiri S : Skala 5 T : hilang timbul ± 5 menit Pasien tampak menahan nyeri 2. Ds : pasien mengatakan tidak nyaman prosedur invasif
Resiko infeksi
pada daerah luka Do : Panjang luka 15 cm dan terjait pada dagu sebelah kiri Suhu 36ºC 3.
DS : Pasien mengatakan tidak bisa tidur,
Ketidaknyamanan
pasien mengatakan kurang puas dengan
fisik
tidurnya, pasien tidur sehari ±5 jam dan sering tebangun karena menahan nyeri. DO : terdapat kantung mata dan lingkaran hitam dibawah mata.
DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik. 2. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif 3. Insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik INTERVENSI KEPERAWATAN
Insomnia
No Hari/ 1
tanggal Senin, 10 sept 2018
Diagnosa Tujuan 1
dan
hasil Setelah
kriteria Intervensi
Rasional
TTD
dilakukan 1. Kaji skala nyeri 1. Mengetahui
tindakan keperawatan
dengan P, Q, R,
tingkat nyeri dan
selama
S, T.
dapat menentukan
3x24
diharapkan berkurang
jam
nyeri 2. Jaga lingkungan dengan
kriteria hasil:
agar nyaman.
a. Skala nyeri turun 1- 3. Ajarkan 3. b. Pasien
relaksasi tampak
rileks. c. TTV dalam batas normal.
tetap teknik nafas
nyaman
akan
menurunkan tingkat nyeri.
4. Kolaborasi
3. Pasien yang rileks dokter
dalam pemberian analgetik.
penanganan. 2. Lingkungan
dalam. dengan
tingkat
dapat
mengontrol
tingkat nyeri. 4. Meredakan nyeri.
rasa
2
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan selama
3x24
diharapkan
jam tidak
terjadi infeksi dengan kriteria hasil: a. TTV
1. Kaji TTV.
1. Untuk
2. Observasi luka jahitan.
TTV pasien
3. Lakukan
2. Untuk
perawatan luka 4. Anjurkan
dalam
batas normal
mengetahui
pasien
mengetahui kodisi luka
untuk
3. Untuk
mempertahanka
memvasilitasi
b. Luka bersih.
n
proses
c. Terbebas
dari
hygine
tanda
dan
5. Kolaborasi
gejala infeksi.
personal
dengan
penyembuhan luka
dokter
ditutup
pemberian obat
jahitan.
antibiotik
yang dengan
4. Untuk mencegah infeksi 5. Untuk Meminimalisir terjadinya infeksi.
3
Setelah
dilakukan 1. Observasi
tindakan keperawatan selama
3x24
tidak
mengalami
tidur.
jam 2. Berikan
diharapkan
pola 1. mengetahui kualitas tidur pasien posisi 2. untuk memberikan
nyaman
kenyamanan
insomnia 3. Anjurkan pasien
bai
pasien
dengan kriteria hasil:
untuk mengganti 3. agar kebutuhan pola
a. Kantung
waktu istirahat
mata
tidak terlihat
4. Kolaborasi
b. Tidak
ada
dengan
tidur
pasien
terpeuhi. dokter 4. Membantu
proses
lingkaran hitam di
dalam pemberian
penyembuhan
bawah mata
obat
pasien.
c. Kualitas normal
tidur dengan
pola tidur 6-8 jam
IMPLEMENTASI No
Hari/
Dx
Implementasi
1.
tanggal Senin, 10 1
Mengkaji
Sept
dengan P, Q, R, S, T
skala
Respon nyeri S: Pasien mengatakan Nyeri P : nyeri saat bergerak dan beraktivitas
2018
Q : seperti ditusuk-tusuk
10.00
R : dagu sebelah kiri S : skala 5 T : hilang timbul ± 5 menit
TTD
11.00
2,3
O: pasien terlihat menahan nyeri Mengkaji TTV pasien dan S: Pasien mengatakan, tidak bisa tidur pola tidur
dengan nyenyak, pasien tidur dimalam hari ±5 jam dan tebangun
karena
menahan nyeri. O: terdapat kantung mata TD : 140/90 mmHg N : 106x/ menit S : 36,5 ºC 15.00
2
Observasi luka jahitan.
RR : 18x/menit S : pasien mengatakan nyeri O: Panjang luka 15 cm dan terjait pada
19.00
3
dagu sebelah kiri posisi S: Pasien mengatakan nyaman dengan
memberikan nyaman
19.15
1
posisi tidur O: pasien terlihat lemas. Teknik S: pasien mengatakan bersedia melakukan
Mengajarkan
relaksasi nafas dalam.
teknik relaksasi nafas dalam. O: pasien mampu mempraktikkan apa
20.00
1, 2
Berkolaborasi
yang diajarkan. dengan S: pasien mengatakan bersedia diinjeksi.
dokter dalam pemberian O: injeksi obat masuk dan nyeri sedikit analgetik dan antibiotik 20.15
3
menganjurkan
reda, serta tidak ada reaksi alergi
pasien S:
pasien
mengatakan
mencoba
untuk mengganti waktu beristirahat.
2
Selasa, 11
2
istirahat
O: keluarga pasien terlihat memberikan
melakukan perawatan luka
waktu untuk istirahat. S: Pasien mengatakan nyeri apabila
sept
dilakukan perawatan luka
2018 08.00 10.00
O: luka tidak menunjukkan adanya infeksi 1
Mengkaji
skala
dengan P, Q, R, S, T
nyeri S: Pasien mengatakan Nyeri P: nyeri saat bergerak atau beraktivitas Q :seperti ditusuk-tusuk R : dagu sebelah kiri
S : skala nyeri 3 T : hilang timbul 10.15
2,3
O: pasien terlihat lemas Mengkaji TTV pasien dan S: Pasien mengatakan, tidak bisa tidur pola tidur
dengan nyenyak, pasien tidur dimalam hari ± 5 jam dan tebangun karena menahan nyeri O: terdapat kantung mata TD : 120/70 mmHg N : 86x/ menit S : 36 ºC
13.00
16.00
1
2
RR: 18x/menit Menjaga lingkungan agar S: pasien mengatakan nyaman ketika tetap nyaman.
tempat tidurnya rapi
melakukan perawatan luka
O: pasien tampak tenang. S: Pasien mengatakan nyeri apabila dilakukan perawatan luka
20.00
1,2
Berkolaborasi
O: luka tidak menunjukkan adanya infeksi dengan S: pasien mengatakan bersedia diinjeksi.
dokter dalam pemberian O: injeksi obat masuk dan nyeri sedikit 20.15
3
analgetik dan antibiotik reda, serta tidak ada reaksi alergi menganjurkan pasien S: pasien mengatakan mencoba untuk mengganti waktu beristirahat. istirahat
3
O: keluarga pasien terlihat memberikan
Rabu 12- 1
Mengkaji
Sep 2018
dengan P, Q, R, S, T
08.00
skala
waktu untuk istirahat. nyeri S: Pasien mengatakan Nyeri P : nyeri saat bergerak Q : seperti ditusuk-tusuk R : dagu sebelah kiri S : skala nyeri 3 T : hilang timbul
09.00
2,3
O: pasien terlihat lemas Mengkaji TTV pasien dan S: Pasien mengatakan tidur kira-kira 7 pola tidur
jam. Keluarga pasien mengatakan pasien tidur pukul 23.00 WIB bangun pukul 04.00 WIB dan kembali tidur sampai
pukul 07.00 WIB. O: kantong mata hilang TD : 110/80 mmHg N : 86x/menit S : 36 ºC 10.00
2
melakukan perawatan luka
RR : 18x menit S: Pasien mengatakan nyeri apabila dilakukan perawatan luka
15.00
1
O: luka tidak menunjukkan adanya infeksi Menjaga lingkungan agar S: pasien mengatakan ingin dibersihkan tetap nyaman.
15.00
1,2
Berkolaborasi
termapat tidurnya. O: pasien tenang dengan S: pasien mengatakan bersedia diinjeksi.
dokter dalam pemberian O: injeksi obat masuk dan nyeri sedikit 19.00
1,2
analgetik dan antibiotik Mengkaji TTV pasien
reda, serta tidak ada reaksi alergi S: pasien mengatakan pusing berputarputar. O: TD : 110/80 mmHg N : 82x/menit S : 36 ºC
20.00
1
Mengkaji
skala
dengan P, Q, R, S, T
RR : 20x/ menit nyeri S: Pasien mengatakan Nyeri P: nyeri saat bergerak Q : seperti ditusuk-tusuk R : dagu sebelah kiri S : skala 3 T : hilang timbul O: pasien terlihat menahan nyeri
EVALUASI FORMATIF No Hari/tanggal Diagnose Evaluasi 1. Senin, 10 1 S: Pasien mengatakan Nyeri P : nyeri saat bergerak dan Sept 2018
beraktivitas Q : seperti ditusuk-tusuk R : dagu sebelah kiri S : skala 5 T : hilang timbul ± 5 menit
Ttd
O: pasien terlihat menahan nyeri A : masalah Nyeri belum teratasi P : Lanjutkan intervensi, kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik. observasi skala nyeri jaga rasa nyaman pasien ajarkan teknik distraksi ajarkan teknik relaksasi nafas dalam 2
S : pasien mengatakan nyeri O: Panjang luka 15 cm dan terjait pada dagu sebelah kiri TD : 140/90 mmHg
N : 106x/ menit
S : 36,5 ºC
RR : 18x/menit
A : masalah resiko infeksi belum teratasi P : lanjutkan intervensi Lakukan perawatan luka bersih Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik 3
S: Pasien mengatakan, tidak bisa tidur dengan nyenyak, pasien tidur dimalam hari ±5 jam dan tebangun karena menahan nyeri. O : terdapat kantung mata A : masalah insomnia belum teratasi P : lanjutkan intervensi Observasi pola tidur Anjurkan mengganti waktu istirahat
2.
Selasa 10 sep 1
Atasi masalah nyeri S: Pasien mengatakan Nyeri P: nyeri saat bergerak atau
2018
beraktivitas Q :seperti ditusuk-tusuk R : dagu sebelah kiri S : skala nyeri 3 T : hilang timbul O: pasien terlihat lemas A : masalah Nyeri belum teratasi P : Lanjutkan intervensi, kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik.
observasi skala nyeri jaga rasa nyaman pasien ajarkan teknik distraksi ajarkan teknik relaksasi nafas dalam 2
S : pasien mengatakan nyeri O: Panjang luka 15 cm dan terjait pada dagu sebelah kiri, luka tampak bersih, tidak ada kemerahan disekitar luka, tidak ada pus. TD : 120/70 mmHg
N : 86x/ menit
S : 36 ºC
RR: 18x/menit
A : masalah resiko infeksi belum teratasi P : lanjutkan intervensi Lakukan perawatan luka bersih Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik 3
S: Pasien mengatakan, tidak bisa tidur dengan nyenyak, pasien tidur dimalam hari ± 5 jam dan tebangun karena menahan nyeri O : terdapat kantung mata A : masalah insomnia belum teratasi P : lanjutkan intervensi Observasi pola tidur Anjurkan mengganti waktu istirahat Atasi masalah nyeri
EVALUASI SUMATIF No Hari/tanggal Diagnose Evaluasi 1. Rabu 11 sep 1 S: Pasien mengatakan Nyeri P: nyeri saat bergerak atau 2018
beraktivitas Q :seperti ditusuk-tusuk R : dagu sebelah kiri S : skala nyeri 3 T : hilang timbul O: pasien terlihat lemas A : masalah Nyeri teratasi P : pertahankan intervensi,
Ttd
kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik. observasi skala nyeri jaga rasa nyaman pasien ajarkan teknik distraksi ajarkan teknik relaksasi nafas dalam 2
S : pasien mengatakan nyeri O: Panjang luka 15 cm dan terjait pada dagu sebelah kiri TD : 110/80 mmHg
N : 86x/menit
S : 36 ºC
RR : 18x menit
A : masalah resiko infeksi teratasi sebagian P : pertahankan intervensi Lakukan perawatan luka bersih Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik 3
S: Pasien mengatakan tidur kira-kira 7 jam. Keluarga pasien mengatakan pasien tidur pukul 23.00 WIB bangun pukul 04.00 WIB dan kembali tidur sampai pukul 07.00 WIB. O: kantong mata hilang A : masalah insomnia teratasi sebagian P : pertahankan intervensi Observasi pola tidur Anjurkan mengganti waktu istirahat Atasi masalah nyeri