BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan diri (self direction), aktif memberikan informasiinformasi atau ide baru (Craven dan Hirnle, 2016). Edukasi merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksananya perilaku hidup sehat (Setiawati, 2008). Dalam keperawatan, edukasi merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik. Pelaksanaan edukasi dalam keperawatan merupakan kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: pengkajian kebutuhan belajar klien, penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan edukasi, implementasi edukasi, evaluasi edukasi, dan dokumentasi edukasi (Suliha, 2012). Cemas adalah rasa khawatir yang tidak diketahui sumbernya dan semakin bertambah, sering dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan ketidakberdayaan, serta tidak mempunyai tujuan atau obyek yang jelas. Perasaan cemas ini bisa dirasakan oleh individu dan bisa disampaikan pada orang lain. Cemas berbeda dengan rasa takut, yang bisa diartikan sebagai penilaian seseorang terhadap adanya ancaman. Cemas merupakan respon emosional terhadap penilaian tersebut (Stuart, 2007).
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu Memahami analisa jurnal keperawatan medikal bedah tentang “Efek Planned dan Writing Training pada pasien yang mengalami kecemasan ketika akan menjalani tindakan operasi orthopedi”
2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu menganalisa judul, nama peneliti, tempat dan waktu penelitian. b. Mahasiswa mampu menganalisa metode, populasi, sampel dan tehnik sampling yang digunakan serta hasil penelitian. c. Mahasiswa mampu menganalisa kelebihan dan kekurangan jurnal dengan analisa SWOT dan PICO. d. Mahasiswa mampu menjelaskan korelasi jurnal dengan teori. e. Mahasiswa mampu menjelaskan koleralasi isi jurnal dengan penerapan dilapangan. f. Mahasiswa mampu mengetahui implikasi keperawatan.
BAB III PEMBAHASAN
A. Judul Jurnal Study the Effect of Planned and Writing Training on the Anxiety of Patients Undergoing Orthopedic Surgery
Analisa : Judul dalam Penelitian ini sudah mencakup pada setiap rumusan masalah yang ingin di teliti yaitu peneliti ingin mengetahui efetifitas ketika memberikan edukasi terkait prosedur operasi ortopedi terhadap kecemasan pasien.
B. Nama Peneliti Penelitian ini dilakukan oleh 4 orang peneliti : 1. Mohammadreza shakeri1 2. Maryam tolyat 3. Mohammad Taherirad 4. Razih pirannezhad
Penelitian ini dilakukan oleh orang yang berasal dari bidangnya seperti yang
dijelaskan pada rincian dibawah ini:
1. Department of Orthopaedic and Trauma Surgery , Birjand University of Medical Sciences, Birjand, Iran. 2. Department of Operation Room , Birjand University of Medical Sciences , Birjand, Iran. 3. Operation Room Student, Birjand University of Medical Sciences, Birjand, Iran.
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Educational Hospital of Imam Reza Amerika Serikat
2. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun1393
Analisis Penelitian ini bisa dikategorikan baik karena penelitian ini membandingkan antara kelompok control dengan kelompok intevensi, dan subjek dipilih memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi dan lamanya penelitian ini dilakukan selama jumlah responden terpenuhi . D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui efektivitas edukasi dengan media (lembar balik, pamplet, leafelet) terkait prosedur tindakan operasi terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani operasi ortopedi
E. Metode dan Jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen
Analisis Jenis Penelitian ini sudah sesuai dengan judul karena peneliti ingin memberikan sebuah intervensi edukasi menggunakan pamplet kepada responden kelompok intervensi.
2. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Data, dan Instrumen a. Populasi : Populasi penelitian ini adalah 81 orang pasien, dengan rentang usia 18 sampai dengan 65 tahun yang dapat membaca dan menulis.
Sedangkan pasien yang dalam keadaan gawat darurat tidak dimasukan kedalam penelitian.
b. Teknik Pengambilan Data Penelitian ini menggunakan random sampling
Analisis Tehnik sample yang digunakan pada penelitian ini sudah sesuai dengan tujuan peneliti dalam mencari responden yang diambil secara acak dan sesuai dengan kriteria inklusi ataupun eksklusi.
c. Instrumen penelitian Penelitian ini menggunakan intrumen penelitian spelberger anxiety inventory test
Analisis : Instrumen penelitian yang digunakan sudah sesuai untuk mengetahui
skor
cemas
responden
dengan
menggunakan
Spealberger Anxiety Inventory
F. Hasil Penelitian Pada kelompok kontrol memiliki rata 85, 63. Setelah intervensi menjadi 96.33. Kelompok pamplet memiliki rata-rata 99,74. Setelah intervensi menjadi 88. 07. Kelompok palnned memiliki rata-rata 93,37. Setelah intervensi menajadi 81,37. Hal ini menunjukan adanya perbedaan rata-rata sebelum dan sedah intervensi
Analsisi : Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan skor kecemasan antara sebelum dan sesudah intervensi baik pada kelompok planned maupun writing.
G. Korelasi Antara Jurnal dengan Teori Dalam jurnal ini dijelaskan bahwa dengen memberikan pamplet yang berisikan mengenai prosedur operasi yang akan dilakukan dan edukasi secara lisan berkaitan dengan operasi yang akan dilakukan dapat menurunkan tingkat kecemasan yang dialami pasien yang akan menjalani operasi. Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan teknik invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani melalui sayatan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka (Susetyowati, dkk, 2010). Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis (Kholil LurRochman, 2010). Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh pasien yang dirawat di rumah sakit, kecemasan yang sering terjadi adalah apabila pasien yang dirawat di rumah sakit harus mengalami proses pembedahan. Pembahasan tentang reaksi–reaksi pasien terhadap pembedahan sebagian besar berfokus pada persiapan pembedahan dan proses penyembuhan. Kecemasan merupakan gejala klinis yang terlihat pada pasien dengan penatalaksanaan medis. Bila kecemasan pada pasien preoperasi tidak diatasi maka dapat mengganggu proses penyembuhan (Dewi wijayanti,2016). Keperawatan pre operasi dimulai ketika keputusan tindakan pembedahan di ambil, dan berakhir ketika klien di pindahkan ke kamar operasi. Dalam fase pre operasi ini dilakukan pengkajian pre operasi awal, merencanakan penyuluhan dengan metode yang sesuai dengan kebutuhan pasien, melibatkan keluarga atau orang terdekat dalam wawancara, memastikan kelengkapan
pemeriksaan praoperasi, mengkaji kebutuhan pasien dalam rangka perawatan post operasi. Edukasi preoperasi merupakan standar perawatan perioperatif dan harus dilaksanakan perawat untuk memenuhi kebutuhan pasien. Edukasi yang biasa dilakukan perawat meliputi edukasi informal maupun terstruktur. Edukasi terstruktur menurut kamus besar bahasa indonesia adalah edukasi yang sudah dalam keadaan disusun atau diatur rapi (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
H. Korelasi Antara Isi Jurnal dengan Realita Klinis Isi jurnal berkaitan dengan keadaan yang ada di ruangan IBS RSUD Wonosari, dimana sebagaian besar pasien disana akan menjalani operasi orthopedi. Baik pasien maupuan keluarga sudah diberikan edukasi terkait tindakan operasi yang akan dilakukan, namun pasien masih merasa cemas karena edukasi yang diberikan hanaya secara lisan, tanpa ada media yang dapat menampah pemahaman / persepsi pasien maupun keluarga terkait tindakan yang akan dilakukan.
I. Analisis SWOT Strenght Edukasi terkait prosedur operasi yang akan dilakan dalam bentuk pamplet belum dilakukan di ruangan, sejauh ini edukasi yang diberikan hanya berupa edukasi lisan terkait pesiapan pasien operasi secara umum. Dengan memberikan media berupa pamplet maka edukasi ke pasien dapat lebih efektif dikarenakan dalam pamplet bisa disertai dengan gambar penunjang terkait tindakan operasi yang akan dilakukan pasien.
Wakness Edukasi menggunakan media pamplet akan efektif pada pasien yang mampu membaca dan menulis, pasien yang tidak bisa membaca dan menulis akan mengalami kesulitan dalam memahami isi pamplet.
Opportunity Pemberikan edukasi menggunakan pamplet bisa dilakukan 24 jam sebelum pasien menjalani operasi, dengan harapan pasien memilii banyak waktu untuk memahami isi dalam pamplet tersebut. Hal ini bertujuan agar pasien ketika di kamar operasi lebih kooperatif, sehingga operasi yang dilakan dapat berjalan dengan baik.
Treat Dalam intervensi ini, tidak ditemukan adanya ancaman baik bagi tenaga medis maupun pasien yang akan menjalani perasi.
J. Analisa PICO P
: Sampel penelitian berjumlah 81 orang yang terdiri dai pasien dengan rentang usia 18 s/d 65 tahun. dari 81 orang tersebut masukan kedalam 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, planned traning dan writing.
I
: Kelompok Writing diberikan edukasi menggunakan media pamplet, sedangkan kelompok palnned traning diberikan edukasi menggunakan metode socratic (lisan).
C : Kelompok kontrol tidak diberikan intervensi apapun. O : sebelum intervensi, kelompok kontrol memiliki rata-rata skor cemas 85,63, kemudian setelah intervensi menjadi 96,33. Pada kelompok writing sebelum intervensi skor cemas 99,74 dan setelah intervensi menjadi 88,07. Dan kelompok planned sebelum intervensi skor cemasnya 93,37 menjadi 81,37 setelah intervensi.
K. Implikasi Keperawatan Penerapan edukasi pasien terkait tindakan operasi yang akan dilakukan pasien dengan media pamplet dapat meringankan kecemasan yang dialami pasien. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dijelaskan dalam jurnal diatas. Selain pemberian obat penenang, edukasi terkait tindakan operasi lebih efektif dalam dampaknya dalam mengontrok kecemasan pasein itu sendiri.
L. Manfaat Jurnal 1. Bagi Mahasiswa Mahasiswa dapat menganalisis dan mengerti isi jurnal dan dapat menerapkan edukasi menggunakan media pamplet untuk mengurangi kecemasan pasien yang akan menjalai operasi.
2. Bagi Instituti Rumah Sakit Dapat menjadi edukasi tambahan untuk mempersiapan pasien lebih kooperatif dalam menghadai operasi yang akan dijalaninya.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Edukasi menggunakan media pamplet diharapkan dapat menambah pemahaman pasien terkait tindakan operasi yang akan dilakuan sehingga pasien lebih kooperatif dan tidak cemas.
B. SARAN 1. Bagi Institusi Kesehatan Supaya dapat mempertimbangkan dan memperhatikan terapi-terapi yang mudah dilakukan, dan tidak membutuhkan biaya untuk mengatasi masalah pada pasien yang memiliki masalah kecemasan pada pasien yang menajalani operasi. 2. Bagi mahasiswa Keperawatan Agar dapat menerapkan edukasi menggunakan media pamplet mengenai prosedur tindakan operasi yang akan dijalani pasien, dengan harapan cemas pasein menurun
DAFTAR PUSTAKA
Craven & Hirnle. 2016. Fundamentals of Nursing. Philadelphia: Lippincott Kholil Lur Rochman. (2010). Kesehatan Mental. Purwokerto: Fajar Media Press. Setiawati, S. 2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC Suliha, Uha. 2012. Pendekatan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC
TUGAS KELOMPOK ANALISIS JURNAL DI IBS RSUD WONOSARI ( Study the Effect of Planned and Writing Training on the Anxiety of Patients Undergoing Orhtopedic Surgery ) Dosen Pembimbing : Adi Sucipto.S.Kep.,Ns., M.Kep
DiSusun Oleh : Kelompok 52
1. I Wayan Abdi Nugraha
( 18160160 )
2. Agnes
( 18160066 )
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2018