Askep Bbl Normal.docx

  • Uploaded by: Yanda
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Bbl Normal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,896
  • Pages: 11
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI SEGERA SETELAH LAHIR NORMAL Mata Kuliah Keperawatan Anak

Disusun Oleh Kelompok 2 : 1.

Fitri Asih

P1337420617007

2.

Cici Silviani

P13374206170

3.

Yanda Octha Herliani

P13374206170

4.

Taufiqurrrahman

P1337420617076

2A3 REGULER PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2018/2019

KATA PENGANTAR Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT.Atas segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi besar yakni Nabi Muhammad SAW. Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di POLTEKKES SEMARANG,

kami

susun

dalam

bentuk

kajian

ilmiah

dengan

judul

“ASUHAN

KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR SEGERA” dan dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman-teman kelompok sebagai anggota penyusun makalah ini Pada akhirnya atas penulisan materi ini kami menyadari bahwa sepenuhnya belum sempurna. Oleh karena itu kami dengan rendah hati mengharap kritik dan saran dari pihak dosen dan para audien untuk perbaikan dan penyempurnaan pada materi makalah ini.

Semarang, 24 Febuari 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

I. Bayi Baru Lahir Periode baru lahir atau neonatal adalah bulan pertama kehidupan. Berat rata-rata bayi yang lair cukup bulan adalah Bayi baru lahir yang sehat memiliki tanda-tanda sebagai berikut : 1) Berat badan bayi 2500 – 4000 gram 2) Umur kehamilan 37 – 40 minggu 3) Bayi segera menagis 4) Bergerak aktif 5) Kulit berwarna kemerahan 6) Menghisap ASI dengan baik 7) Tidak ada cacat bawaan

II. Tatalaksana Bayi Baru Lahir Tatalaksana bayi baru lahir meliputi : 1. Asuhan bayi baru lahir pada 0 – 6 jam : a. Asuhan bayi baru lahir normal dilaksanakan segera setelah lahir, da diletakkan di dekat ibunya dalam ruangan yang sama b. Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu ruangan dengan ibunya atau di ruangan khusus. c. Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami Asuhan bayi baru lahir meliputi : 1) Pencegahan infeksi (PI) 2) Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi 3) Pemotongan dan perawatan tali pusar dengan kassa kering DTT / steril 4) Inisiasi Menyusui Dini (IMD), bayi diletakkan di atas dada / peut ibutanpa dibatasi kain. 5) Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi 6) Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 secara IM di paha kiri, atau peroral 1 mg perhari selama 3 hari.

7) Pemberian imunisasi Hepatitis B dosis tunggal di paha kanan 8) Pencrgahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibiotika dalam 2 jam post partum 9) Pemeriksaan fisik bayi baru lahir, dengan tujuan memnentukan status keehatan bayi. 10) Pemasangan identifikasi bayi pada tangan bayi yang tahan air, tidak mudah melukai, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas. Identitas berupa nama bayi/ibunya, tanggal lahir, nomor bayi, jrnis kelamin, dan unit. 11) Pemberian ASI eksklusif, dengan tujuan melatih reflek isap bayi. 12) 2. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari a. Pemeriksaan neonates pada periode ini dapat dilaksanakan di pukesmas / polindes / poskesdes / melalui kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan. b. Pemeriksaan neonates dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau keluarga pada saat pemeriksaan.

III. Pengkajian a. Aktivitas/Istirahat Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma saat tidur. meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat. Tidur sehari ratarata 20 jam. b. Pernapasan dan Peredaran Darah Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat digunakan metode APGAR Score. Tabel Penilaian APGAR Score : TANDA

0

1

2

Appearance

Biru / pucar

Tubuh kemerahan

Tubuh dan ekstermitas

(Warna Kulit)

seluruh tubuh

Ekstermitas biru

merah muda

Nilai

Pulse (Detak

Tidak ada

< 100 x / menit

> 100 x / menit

Gerakan sedikit

Menagis batuk

Jantung) Grimace

Tidak ada

(Refleks)

respon

Activity

Lumpuh /

Ekstermitas fleksi

(Tonus otot)

lemas

sedikit

Respiration (pernafasan)

Tidak ada

Lambat, kurang teratur

Gerakan aktif

Menangis kuat JUMLAH

Keterangan : 

Skor 7 – 10 :bayi dianggap sehat dan tidak diperlukan tindakan istimewa.



Skor 4 – 6 : Asfiksia Neonatorum Sedang, pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung > 100 x / menit, tonus otot kurang baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.



Skor 0 – 3, Asfiksia Neonatorum Berat, pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung < 100 x / menit, tonus otot buruk, sianosis berat, pucat, reflek iritabi;itas tidak ada. Frekuensi denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/menit (12 jam pertama setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/menit (tidur) sampai 180 kali/menit (menangis). Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas, wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari ke hari selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.

c. Suhu Tubuh Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50 C-370 C. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.

d. Kulit Warna kulit biasanya merah muda, dan hiperpigmentai pada aerola, genetalia, dan linia nigra. Kulit neonatus pada hau kedua sampai cukup umur biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan. Tidak terdapat edema kulit, beberapa pembuluh darah terlihat jelas di abdomen. Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwarna putih kekuningan yang tidak berbau yang disebut verniks kaseosa. Terutama di daerah lipatan dan bahu. Periksa turgor kulit dengan cara mencubit kulit bagian perut dan paha bagian dalam, turgor kulit baik apabila kulit kembali pada keadaan semula setelah dicubit. e. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin. Periksa kedua lengan dan kaki dengan cara meluruskannya, lalu dibandingkan. Pastikan keduanya sama / simetris. Ekstremitas harus bergerak bebas untuk mengetahui fungsi neurologis. f. Tali Pusat Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di sekitarnya. g. Refleks 1. Refleks moro (refleks terkejut), bila diberi rangsangan yang mengagetkan akan terjadi reflex lengan dan tangan terbuka. 2. Refleks menggenggam (palmer graps), bila telapak tangan dirangsang akan member reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak kaki dirangsang akan memberi reaksi. 3. Refleks berjalan (stepping), bila kakinya ditekankan pada bidang datang atau diangkat akan bergerak seperti berjalan. 4. Refleks mencari (rooting), bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya ke sisi yang disentuh itu mencari puting susu. 5. Refleks menghisap (sucking), bila memasukan sesuatu ke dalam mulut bayi akan membuat gerakan menghisap.

h. Mekonium Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama. Apabila sampai 48 jam belum keluar, maka kemungkinan adanya meconium plug syndrome, megakolon atau obstruksi saluran cerna. i. Antropometri 1) Penimbangan Berat Badan Lakukan dengan cara meletakkan ain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol sebelum penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat badan alas. Berat badan lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram. Apabila BB kurang dari 2500 gram disebut bayi premature dan apabila BB lebih dari 3500 gram disebut makrosomia 2) Pengukuran Panjang Badan Lakukan dengan cara meletakkan bayi di tempat yang datar. Ukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan kaki atau badan bayi diluruskan. Panjang badan normal 4550 cm. 3) Pengukuran Lingkar Kepala Lingkar kepala diukur pada bagian yang terbesar, yait oksipito-frontalis dengan nilai normal 33 - 35 cm. Dilakukan dari dahi, kemudian melingkari kepala, kembali lagi ke dahi. 4) Pengukuran Lingkar Dada Lingkar dada mengukur pada garis buah dada (melalui kedua putting susu) dengan nilai normal 32-34 cm. 5) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) Lingkar lengan atas normal 11-15 cm. LILA pada BBL belum mencerminkan keadaan tumbuh kembang bayi. j. Seksualitas 

Genetalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edem. terkadang tampak adanya secret yang berdarah dari vagina. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormone ibu (withdrawl bedding). Pastikan lubang uretra terpisah dengan lubang vagina.



Genetalia pria :Pada bayi panjang penis 3-4 cm. Periksa posisi lubang uretra. Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis. Palpasi skrotum dan pastikan jumlah testis ada 2.

IV. Diagnosa Keperawatan 1. Resiko hipotermi berhubungan dengan system termoregulator bayi yang belum sempurna 2. Risiko infeksi b.d system imun bayi yang masih rendah

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Dx

Tujuan dan Kriteria Hasil 1.Risiko Hipotermi tidak hipotermi b.d terjadi dalam 1x24 system jam pertama dalam termoregulator perawatan dengan bayi yang kriteria hasil : belum sempurna  Suhu tubuh bayi dalam batas normal (36,5-37,5 derajat celcius)  Tidak terdapat tanda-tanda hipotermi (stress,dingin) seperti pucat,tremor,letar gi,dll

Intervensi

Rasionalisasi

 Ukur suhu tubuh bayi baru lahir  Observasi tanda-tanda hipotermi (stress,dingin) seperti pucat,tremor,letargi,dll  Berikan cairan oral dini pada bayi ASI ondemand dan susu  Pertahankan suhu tubuh bayi dari pernafasan lingkungan  Mandikan bayi setelah 6 jam pertama dengan air hangat dan tidak terlalu lama,keringkan segera  Olesi badan bayi dengan minyak telon  Beri pakaian hangat (bahu-pokok)  Selimuti (bedong) bayi dnegan sleimut hangat dan pasang kelambu pada ranjang

 Mendeteksi penyimpangan suhu tubuh dari rentang normal dan suhu tubuh bayi baru lahir biasanya berfluktuasi dengan cepat sesuai peruibahan suhu lingkungan  Hipotermi mengakibatkan peningkatan laju penggunaan O2 dan distress pernafasaan,dan pendinginan mengakibatkan faso kontriksi perifer ini terlihat kulit menjadi pucat  Membantu mengurangi kehilangan panas melalui evaporasi dan konveksi serta membatasi stress,akibat perpindahan lingkungan dari intrauterus ke ekstruterus  Mencegah kehilangan panas melalui konduksi,dimana panas

 Letakkan keranjang bayi dilingkungan yang hangat  Menjaga lingkungan sekitar dan tubuh bayi supaya tetap kering  Mengganti kain pokok yang basah oleh urine  Membersihkan bokong bayi,genetalia,lipatan paha,dan mengeringkannya kemudian ditaburi bedak 2. Risiko infeksi b.d system imun bayi yang masih rendah

Bayi tidak mengalami infeksi selama 1x24 dalam perawatan dengan kriteria hasil :  Suhu tubuh bayi dalam batas normal (36,5-37,5 derajat celcius)  Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusar (R,D,C,F pendarahan,b asah,push,dll

 Lakukan cuci tangan sebelum memasuki ruangan perawatan bayi dan ingin memegang bayi  Rawat tali pusat dengan alat dan bahan streil  Ganti balutan tali pusat 2xperhari  Observasi tanda-tanda infeksi pada tali pusat  Jaga kebersihan sekitar bayi  Pertahankan pemasukan ASI ondemand  Pelihara peralatan individual dari bahanbahan persediaan untuk bayi  Anjurkan menghindari kontak dengan anggota keluarga/pengunjung yang mengalami infeksi atau pain terpajan dari proses infeksi

tubuh dipindahkan dari kulit bayi baru lahir ke objek/benda/permukaan yang lebih dingin darpada kulit bayi  Setiap peningkatan 1 celcius suhu tubuh metabolisme dan kebutuhan cairan meningkat kira-kira 10%,kegagalan mengantian kehilangan cairan selanjutnya memperberat status hidrasi  Mencuci tangan yang benar adalah faktor tunggal yang paling penting dalam melindungi bayi dari infeksi dan meminimalkan introduksi bakteri dan penyebaran infeksi  Memelihara dan mempertahankan kebersihan area luka serta mencegah terjadinya infeksi  Mempertahankan balutan baru yang bersih guna menyerap cairan yang dikeluarkan oleh tali pusat dan mencegah masuknya mikroorganisame kedalam tali pusat  Mengetahui secara dini kemungkinan terjadinya infeksi pada tali pusat  Membuat suasana/lingkungan tidak cocok dengan daur hidup bakteri  Kolostrom dan ASI mengandung sektretorius

IgA dalam jumlah tinggi yang memberiakn imunitas bentuk pasif serta makrofag serta limfosit yang membantu mengembangkan respons inflamasi local  Membantu mencegah kontaminasi silang tehadap bayi melalui kontakj langsung/infeksi  Karena neonates lebih rentan dipanjankan pada beberapa infeksi

Related Documents

Askep Bbl-1.docx
December 2019 9
Askep Bbl Normal.docx
April 2020 11
Askep Bbl (1).docx
April 2020 12
Chromagar Bbl
October 2019 25

More Documents from ""