Askep Bbl (1).docx

  • Uploaded by: Friska Nurazizah Haryanti
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Bbl (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,898
  • Pages: 17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system. Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula miniature anak.Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.Masa perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama.Transisi ini hampir meliputi semua system organ tapi yang terpenting bagi anastesi adalah system pernafasan sirkulasi,ginjal dan hepar.Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu anastesi terhadap neonates (BBL). B. Rumusan Masalah 1. Apa yang definisi Bayi Baru Lahir? 2. Sebutkan anatomi fisiologis Bayi Baru Lahir? 3. Apa patofisiologi pada Bayi Baru Lahir? 4. Apa etiologi yang bisa terjadi pada Bayi Baru Lahir? 5. Sebutkan manifestasi klinis yang bisa terjadi pada Bayi Baru Lahir? 6. Sebutkan komplikasi yang bisa terjadi pada Bayi Baru Lahir? 7. Sebutkan pemeriksaan diagnostic yang bisa terjadi pada Bayi Baru Lahir? 8. Sebutkan Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir?

1

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui definisi Bayi Baru Lahir 2. Untuk mengetahui fisiologis Bayi Baru Lahir 3. Untuk mengetahui patofisiologi pada Bayi Baru Lahir 4. Untuk mengetahui etiologi yang bisa terjadi pada Bayi Baru Lahir 5. Untuk mengetahui manifestasi klinis yang bisa terjadi pada Bayi Baru Lahir 6. Untuk mengetahui komplikasi yang bisa terjadi pada Bayi Baru Lahir 7. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic yang bisa terjadi pada Bayi Baru Lahir 8. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Neonatus adalah bayi dari umur 4 minggu,lahir biasanya dengan cara gestasi 38-42 miggu (Ilyas Jumani,1994). Bayi Baru Lahir adalah seorang bayi yang dilahirkan setelah 37 minggu (menstrual)kehamilan lengkap sampai 42 minggu kehamilan lengkap(260-294 hari)dianggap bayi cukup bulan oleh kebanyakan ahli (Gary Cuningham, 1995). Neonatus adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir normal atau dengan cara pembedahan (Laksman,1998). Neonatus adalah bayi baru lahir mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidpan ekstra uteri (Marlyn dongoes,1999). Neonatus adalah bayi baru lahir, bayi dalam 28 hari pertama kehidupannya (Broker,Cristine.2001). B. Anatomi Fisiologi 1. Sistem Pernapasan Perkembangan system pulmoner, keadaan yang mempercepat proses maturasi paru-paru a. Taksemia b. Hipertensi c. Diabetes Berat d. Infeksi e. Ketuban Pecah dini f. Insufisiensi plasenta Keadaan diatas akan mengakibatkan stress berat pada janin,hal ini dapat menimbulkan rangsangan untuk pematangan paru-paru. 2. Jantung dan Sirkulasi darah Di dalam rahim darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta masuk ke dalam tubu janin melalui vena umblikalis,sebagian besar masuk ke vena inferior melalui duktus venosus arantii. 3

Ketika janin dilahirkan segera setelah bayi menghirup udara dan menangis kuat. Dengan demikian paru-paru akan mengembang,tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paru-paru dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi,foramen ovale akan menutup. Penutupan foramen oval terjadi karena adanya pemotongan dan pengikatan tali pusat sebagai berikut: a. Sirkulasi plasenta berhenti,aliran darah ke atrium kanan menurun, sehingga tekanan jantung menurun, tekanan rendah di aorta hilang sehingga tekanan jantung kiri meningkat. b. Asistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru-paru meningkat, hal ini menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat. 3. Saluran Pencernaan Pada kehamilan 4 bulan pencernaan telah cukup terbentuk dan telah menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak,absorbs air ketuban terjadi melalui mukosa saluran pencernaan,janin minum air ketuban dapat di buktikan dengan adanya mekonium. 4. Hepar Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam metabolisme hidrat arang,dan glikogen mulai di simpan didalam hepar,setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai,vitamin A dan B juga di simpan di dalam hepar. 5. Metabolisme Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya,luas permukaan tubuh neonatus lebih besar dari pada orang dewasa,sehingga metabolism perkilogram berat janinnya lebih besar. 6. Produksi Panas Pada Neonatus apabila mengalami hipotermi bayi mengadakan penyesuaian suhu terutama dengan cara NSR(Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan cara pembakaran cadangan lemak (Lewat coklat)yang memberikan lebih banyak energy dari pada lemak biasa.

4

7. Kelenjar Endokrin Selama dalam uterus,janin mendapatkan hormone dari ibunya. Pada kehamilan sepuluh minggu, ketika tropin telah ditemukan dalam hipofisis janin,hormon ini diperlukan untuk mempertahankan grandula suprarenalis janin. Pada neonates kadang-kadang hormone dari ibunya masih berfungsi pengaruhnya dapat dilihat missal pada bayi laki-laki atau perempuan adanya pembesaran kelenjar air susu atau kadang-kadang adanya pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid pada bayi perempuan. 8. Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal Glomerulus di ginjal mulai dibentuk pada janin pada umur 8 minggu,jumlah pada kehamilan 28 minggu diperkirakan 350.000 dan akhir kehamilan diperkirakan 820.000 ginjal janin mulai berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan. S 9. Susunan Syaraf Jika janin pada kehamilan 10 minggu di lahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan 4 bulan sedangkan gerakan menghisap terjadi pada kehamilan 6 bulan. 10. Imunologi Pada system imunolgi terdapat beberapa jenis imunologi (suatu protein yang mengandung zat antibody)diantaranya adalah imunoglobulingmma G(Ig G). Pada neonates hanya terdapat Ig G dibentuk banyak pada bulan ke 2 setelah bayi dilahirkan. Ig G Pada janin berasal dari ibunya melalui plasenta.

C. Patofisiologi Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.

5

Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit. Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa. D. Etiologi 1. His (Kontraksi otot rahim) 2. Kontraksi otot dinding perut 3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan. 4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum. E. Manifestasi klinik 1. Warna kulit: seluruhnya merah 2. Denyut jantung: > 100 x/menit 3. Pernapasan : baik,menangis kuat. 4. Otot : gerak aktif,reflek baik 5. Reaksi terhadap rangsangan : menangis F. Komplikasi 1. Sebore 2. Ruam 3. Moniliasis 4. Ikterus fisiologi G. Pemeriksaan Diagnostik 1. Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil meningkat sampai 23.000-24.000/mm hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis) 2. Hemoglobin 15-20g/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia) 3. Hematokrit 43%-61% (peningkatan 65% atau lebih menandakan polisitemia, penurunan kadar gula menunjukan anemia/hemoraghi prenatal) 4. Essai Inhibisi guthriel tes untuk adanya metabolit fenillalanin, menandakan fenil ketonuria

6

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengumpulan Data Penilaian atau evaluasi terhadap bayi baru lahir, antara lain meliputi penilaian tahap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesesuaian usia kehamilan; penilaian adaptasi neonatal(skor APGAR,refleks); penilaian fisik neonatal secara sistematik (ada/tidak kelaian morfologi/fisiologi); pemberian identifikasi meliputi jenis kelamin, berat badan,panjang badan; serta menentukan penanganan yang diperlukan. Klasifikasi bayi baru lahir (neonatus), dibedakan menurut tiga kategori. 1. Klasifikasi neonatus menurut masa gestasi: a. Neonatus kurang bulan (preterm infant) : kurang 259 hari (37 minggu) b. Neonatus cukup bulan (term infant): lebih dari 259 sampai 294 hari (37-42 minggu) c. Neonatus lebih bulan (postterm infant): lebih dari 294 hari(42 minggu) atau lebih 2. Klasifikasi neonatus menurut berat lahir: a. Neonatus berat lahir rendah: kurang dari 2500 gram. b. Neonatus berat lahir cukup : antara 2500 sampai 4000 gram c. Neonatus berat lahir lebih : lebih dari 4000 gram. 3. Klasifikasi menurut berat lahir terhadap masa Gestasi, dideskripsikan dengan masa gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa kehamilannnya, yaitu neonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB) apakah sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK)

7

B. Pengkajian Fisik Pada Bayi Baru Lahir Pengkajian fisik pada bayi baru lahir, dilakukan dalam dua tahap : 1. Pengkajian segara setelah lahir. Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus kehidupan luar uterus, yaitu dengan penilaian APGAR SCORE, Tanda Appearance

0

1

Biru seluruh tubuh

Tubuh

(Warna Kulit) Pulse

2 merah, Merah seluruh tubuh

ekstermitas biru Tidak ada

<100 x/menit

>100 x/menit

Tidak ada reaksi

Sedikit menyeringai

Bersin

Tidak ada

Sedikit fleksi

Gerakan aktif

Tidak ada

Merintih

Menangis kuat

(Denyut Jantung) Grimace (Refleks Terhadap Rangsang) Aktivity (Tonus Otot) Respiratory

Dari hasil tersebut dapat diketahui keadaan bayi dengan kriteria sebagai berikut : a. Nilai APGAR 7-10 : Bayi Normal b. Nilai APGAR 4-6 : Asfiksia ringan – sedang c. Nilai APGAR 0-3 : Asfiksia berat

2. Pengkajian keadaan fisik. Setelah pengkajian setelah lahir, untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau mengalami penyimpangan. Pengkajian yang kedua ini akan lebih lengkap apabila disertai dengan hasil pemeriksaan diagnostik /penunjang lain dan catatan medik yang menunjang.

8

C. Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir 1. Pemeriksaan bayi baru lahir disesuaikan dengan keadaan bayi 2. Pemeriksaan awal dilakukan sesegera mungkin 3. Pemeriksaan secara lengkap dilakukan bl keadaan bayi sudah stabil (6-24 jam) 4. Tujuan pemeriksaan adl utk menemukan kelainan dan menentukan tindakan lebih lanjut 5. Pemeriksaan dilakukan dihadapan orang tua/keluarga Prinsip yg harus diperhatikan : 1. Ruangan hangat,terang,dan bersih 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan 3. Gunakan APD: celemek & sarung tanagan 4. Yakinkan alat pemeriksaan bersih 5. Lakukan pemeriksaan secara sistimatis head to toe :inspeksi,palpasi,perkusi auskultasi 6. Jika ada kelainan lakukan tindakan,kolaborasi atau rujuk. 7. Lakukan pendokumentasian Persiapan alat : 1. Timbangan 2. Metlin 3. Stetoskop bayi 4. Termometer 5. Jam 6. Tongspatel 7. Sarung tangan 8. Tissu 9. Bengkok 10. Tali pusat 11. Cairan klorin 0,5%

9

Pemeriksaan umum 1. Pernafasan Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali permenit, tanpa retraksi dada dan tanpa suara merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi kecil, mungkin terdapat retraksi dada ringan dan jika bayi berhenti nafas secara periodic selama beberapa detik masih dalam batas normal. 2. Warna kulit Bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding bayi preterm karena kulit lebih tebal. 3. Denyut jantung Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 x/menit, tetapi dianggap masih normal jika diatas 160 x/menit dalam jangka waktu pendek, bebrapa kali dalam satu hari selama beberapa hari pertama kehidupan, terutama bila bayi mengalami disstres. Jika ragu, ulangi perhitungan denyut jantung. 4. Suhu Aksiler 36,5 C sampai 37,5 C. 5. Postur dan gerakan Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan istirahat adalah kepalan tangan longgar, dengan lengan, panggul dan lutut semi fleksi. Pada bayi dengan letak sungsang selama masa kehamilan, akan mengalami fleksi penuh pada sendi panggul dan lutut atau sendi lutut ekstensi penuh, sehingga kaki bisa dalam berbagai posisi sesuai bayi intrauterin. Jika kaki dapat diposisikan dalam posisi normal tanpa kesulitan, maka tida dibutuhkan terapi. Gerakan ekstremitas bayi harus secara spontan dan simetris disertai gerakan sendi penuh. Bayi normal dapat sedikit gemetar. 6. Tonus otot /tingkat kesadaran Rintang normal tingkat kesadaranbayi baru lahir adalah mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat di tenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan jika diam atau sedang tidur. 7. Ekstremitas Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstremitas disentuh,dan pembengkakan.

10

8. Kulit Warna kulit dan adanya verniks kaseosa, pembengkakan atau bercak hitam, tanda lahir/tanda mongol. Selama bayi dianggap normal, beberapa kelainan kulit juga dapat dianggap normal. Kelainan ini disebut milia, biasaanya terlihat pada hari pertama atau selanjuutny. Kulit tubuh, punggung dan abdomen yang terkelupas pada hari pertama juga masih dianggap normal. 9. Tali pusat Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama, mulai kering dan mengkerut /mengecil dan akhirnya lepas setelah 7-10 hari. 10. Berat badan Normal 2500-4000 gram. Pemeriksaan fisik (head to toe) 1. Kepala Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil, sutura, moulase, caput succedaneum, cephal haematoma, hidrosefalus, rambut meliputi: jumlah,warna,dan adanya lanugo pada bahu dan punggung. 2. Muka a. Tanda-tanda paralitis b. Ukuran, bentuk, posisi, kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala serta adanya gangguan pendengaran. 3. Mata Ukuran, bentuk, posisi,(strabismus, pelebaran epicanthus) dan kesimetrisan,kekeruhan kornea,katarak congenital,trauma, keluar nanah, bengkak pada kelopak mata, pendarahan subkonjuntifa. 4. Telinga Jumlah, bentuk, posisi, kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala serta adanya gangguan pendengaran. 5. Hidung Bentuk dan lebar hidung, pola pernapasan , kebersihan.

11

6. Mulut Bentuk simetris/tidak, mukosa mulit kering/basah, lidah, palatum, bercak putih pada gusi, refleks mengisap adakah labio/palatoskisis, trush sianosis. 7. Leher Bentuk simetris/tidak, adakah pembengkakan dan benjolan, kelainan tidorid,hemangioma, tanda abnormalitas, kromosom dan lain-lain. 8. Klavikula dan lengan tangan Adakah fraktur klavikula, gerakan, jumlah jari. 9. Dada Bentuk dan kelainan, bentuk dada, putting susu gangguan pernafasan, auskultasi bunyi jantung dan pernafasan 10. Abdomen Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, pendarahan tali pusat, jumlah pemb ulu darah pada tali pusat, dinding perut dan adanya benjolan, distensi, gastroskisis, omfalokel, bentuk simetriks/tidak palpasi hati, ginjal. 11. Genetalia Kelamin laki-laki: panjang penis,testis sudah turun berada dalam skotum, orifisium uretrae di ujung penis, kelainan (fimosis,hipospadia/epispadia). Kelamin perempuan : labia mayora dan labia miyora, klitoris, orifisium fagina, orifisium uretra, secret dan lain-lain 12. Tungkai dan kaki Gerakan, bentuk simetriks/tidak, jumlah jari, pergerakan, pes equinofarus/per eguinofalgus. 13. Anus Berlubang atau tidak, posisi, fungsi springter ani, adanya dresia ani, meconium plug sicdrom, mega colon 14. Punggung Bayi tengkurap, raba kurvatura, kolumna vertebralis, skoliosis, pembengkakan, spinabifi dakoma,mielomeningokel, lesung/bercak berambut dan lain-lain 15. Pemeriksaan kulit Ferniks caseosa lanugo, warna, udem, bercak, tanda lahir, memar.

12

16. Reflek Berkedip, babinski, merangkak, menari/ melangkah, ekstrusi gallants, moros, enck rhikting,palmar grasp, rethink, starcle, menghisap, toniknek 17. Antropometri BB, PB, LK, LD, LP, LLA 18. Eliminasi Kaji kepatenan fungsi ginjal dan saluran gastrointestinal bagian bawah . bayi baru lahir normal biasanya kencing kebih dari 6 kali perhari. Bayi baru lahir normal biasanya berak cair 6-8 kali perhari. Di curigai diare bila frekuensi menibgkat, tinja hijau, atau mengandung lendir dan darah. Pendarahan fagin pda bayi baru lahir dapat terjadi beberapa hari pada minggu pertama kehidupan ini di anggap normal. D. Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mucus berlebihan, pengaturan posisi yang tidak memadai 2. Risiko terjadinya perubahan suhu tubuh berhubungan dengan kehilangan panas ke lingkungan/ perubahan suhu lingkungan 3. Resiko infeksi atau inflamasi berhubungan dengan kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan, penyakit ibu 4. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan imaturas, kurangnya pengetahuan orang tua E. Perencanaan 1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebihan, pengaturan posisi yang tidak memadai Tujuan: pasien mempertahankan patensi jalan nafas Intervensi: a. Lakukan pengisapan mulut dan nasofaring sesuai kebutuhan b. Batasi setiap upaya pengisapan sampai 5 detik c. Posisikan bayi ke samping kanan setelah disusui untuk mencegah aspirasi d. Posisiskan bayi terlentang selama tidur untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak e. Ukut tanda tanda vital 13

f. Periksa adanya distres pernafasan g. Pasang popok, pakaina dan selimut dengan longgar 2. Risiko terjadinya perubahan suhu tubuh berhubungan dengan kehilangan panas ke lingkungan/ perubahan suhu lingkungan Tujuan: pasien akan mempertahankan suhu tubuh yang stabil Intervensi : a. Selimuti bayi dengan rapat dalam selimut hangat b. Tempatkan bayi dalam lingkungan yang dihangatkan sebelumnya di bawah penghangat radian atau di dekat ibu c. Tempatkan bayi pada permukaan yang diberi bantalan dan penutup d. Ukur suhu bayi pada saat tiba di tempat perawatan atau kamar ibu: lakukan sesuai kebijakan rumah sakit mengenai metode dan frekuensi pemantauan e. Pertahankan temperatur ruangan antara 24°C-25,5°C dan kelembaban sekitar 40% sampai 50% f. Berikan mandi awal sesuai kebijakan rumah sakit, cegah menggigil pada bayi sebelum mandi dan tunda mandi bila ada pertanyaan mengenai stabilisasi suhu tubuh g. Beri pakaian dan popok pada bayi dan bedong dalam selimut h. Berikan penutup kepala pada bayi bila kehilangan panas menjadi masalah karena area permukaan besar dari kepala memungkinkan terjadinya kehilangan panas i. Buka hanya satu area tubuh untuk memeriksa atau prosedur j. Waspada terhadap tanda hipotermia atau hipertermia. 3. Resiko infeksi atau inflamasi berhubungan dengan kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan, penyakit ibu Tujuan: pasien tidak memperlihatkan tanda infeksi Intervensi a. Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan pada bayi b. Kenakan sarung tangan saat akan berhubungan dengan sekresi tubuh c. Periksa mata bayi setiap hari mengenai adanya tanda inflamasi atau keluaran cairan d. Jaga bayi dari potensial sumber infeksi e. Bersihkan vulva ke arah posterior untuk mencegah kontaminasi vaagina dari uretra

14

4. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan imaturas, kurangnya pengetahuan orang tua Tujuan: pasien akan memperoleh nutrisi maksimal Intervensi: a. Kaji kekuatan mengisap b. Berikan asupan awal ASI c. Berikan dukungan dan bantuan kepada ibu yang menyusui dengan ASI d. Hindari pemberian air atau makanan e. Letakan bayi ke samping kanan setelah diberi makan untuk mencegah terjadinya aspirasi

15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram. Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium, namun kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi tertentu

B. Saran Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan, kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.

16

DAFTAR PUSTAKA

Abdul atif,1993.Penatalaksanaan Anastesi pada Bedah Akut Bayi Baru Lahir.Jakarta DepKes RI,1992 Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga Djuanda,adji,Prof,Dr,spkk,dkk.2010.

MIMS

Indonesia

petunjuk

konsultasi.Jakarta.CMP

MEDIKA http://blogger.com/insanimiftachuljanah http://sis-doank27.blogspot.com/2010/06/askep-bayi-baru-lahir-normal.html http://www.pgbeautygroomingscience.com/role-of-lipid-metabolism-in-seborrheic-dermatitisdandruff.html Mansjoer,dkk.2000. Kapita selekta Kedokteran edisi III jilud 2.Jakarta. MediaAesculapius Muslihatun,Wafi Nur.2010.Asuhan Bayi dan Balita.Yogyakarta:Fitramaya Warih BP,Abubakar M.1992.Fisiologi pada neonates.Surabaya

17

Related Documents

Askep Bbl-1.docx
December 2019 9
Askep Bbl Normal.docx
April 2020 11
Askep Bbl (1).docx
April 2020 12
Chromagar Bbl
October 2019 25

More Documents from ""