Artikel Nurul Ayu

Menyukai Fisika Lewat Imajinasi Berbicara tentang fisika dapat menimbulkan tanggapan yang beragam. Bukan gosip lagi kalau fisika merupakan salah satu "hantu" yang ditakuti oleh banyak pelajar, baik itu di tingkat menengah, umum, dan bahkan di perguruan tinggi. Sebagian orang menghafalkan rumus-rumus fisika layaknya buku sejarah tanpa menyadari maknanya. Ada juga yang pasrah karena menganggap fisika hanyalah milik orang-orang yang serius, cerdas, gila matematika, dan super jenius. Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan bahwa menjadikan fisika sebagai karir hidup adalah pilihan yang salah karena "masuknya" mudah tapi "keluarnya" susah. Dengan kata lain, menjadi mahasiswa fisika tidaklah sulit tapi lulusnya setengah mati dan kerjanya paling-paling menjadi guru atau kalau beruntung bisa menjadi dosen.

Mungkin itu juga yang ada dipikiran saya, saya merasa begitu susah payah untuk memahami bahkan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Begitu banyak kesukarannya namun tidak sedikit juga kemudahannya. Saya pribadi akan merasa lebih mudah untuk memahami materi fisika jika saya sungguh-sungguh dan berkeyakinan kuat ketika melihat konsep fisika di depan mata dan berucap “yaa saya pasti bisa dan mampu. Harus !” Alahamdulillah ketika itu saya benar-benar bisa dan mampu. Namun di kala lain ketika sejak awal saya sudah menyerah dan merasa tidak mampu, hasil yang saya dapatkan pun tidak lebih baik dari yang sebelumsebelumnya.

Tapi itu lah yang saya rasakan ketika semangat belajar itu tidak ada, hanya bayang-bayang ketidakmampuan yang saya rasakan. Kapan saya bisa seperti beliau, yang berwawasan luas, yang selalu bisa menjadikan panutan dan selalu dapat membagi pengetahuannya kepada semua muridnya??

Inilah yang biasanya saya lakukan :

-

memahami konsep sebaik mungkin

-

memutar-mutar rumus untuk memahami penurunannya

-

membuat singkatan-singkatan menarik pada rumus yang mudah untuk diingat.

-

Atau lebih sering mendiskusikannya bersama teman yang dipercya akan kemampuannya.

Sekarang bukan saatnya lagi bagi saya untuk terus merasa pesimis, bukan saatnya lagi saya berpendapat bahwa ruang itu hanya untuk para jenius, namun ruang itu pun sebenarnya terbuka untuk saya. Terbuka lebar untuk kita semua belajar dan memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi pada kehidupan kita, karena tidak hanya pelajaran fisika yang didapatkan namun juga pelajaran penuh makna yang terus diberikan kepada kami.

Guru pembimbing mata pelajaran fisika kami selalu tak pernah luput memberikan dorongan semangat disela-sela waktu mengajarnya sebagai tanda bahwa beliau sangat peduli kepada semua murid-muridnya. Memang tidak semua yang beliau harapkan dari kami dapat kami wujudkan. Namun kami sedang tertatih, menuju harapan-harapan beliau tersebut. Juga tidak mudah untuk meraihnya oleh karena itu beliau tidak pernah lupa untuk mengingatkan kami akan tujuan pokok kami sebagai pelajar dan tujuan kami menjadi siswa SMADA.

Saya pribadi sangat mengucapkan terima kasih kepada beliau karena selalu memacu semangat saya. Semoga keberhasilan tidak hanya milik Anda, namun kami juga ikut merasakan keberhasilan diri kami sendiri yang kami dapatkan berkat ijin Tuhan dan berkat nasihat-nasihat serta jalan dari beliau. Amiiin.

Created by : Nurul Ayu Fitriyanti