Arsitektur Tropis.docx

Arsitektur Tropis Data Mengenai Daerah Atau Lahan Yang Lembap 1. Tapak atau Lokasi.

Sumber: google maps Lahan yang diamati yakni lahan berkontur daerah villa di Jl. Terusan Metro, Kec. Batu, Kota Batu Jawa Timur 65318. Daerah tersebut temperatur atau suhunya sangatlah tinggi dan berkabut, serta banyak lahan digunakan sebagai tempat bercocok tanam dan termasuk daerah tanah yang lembap atau basah.

Lokasi Villa Metro, Batu

2. Data yang diperoleh : a) Temperatur atau Suhu Lokasi. Pada kota Malang maupun Kota Batu, rata-rata kelembapan lahan diperkirakan sama dikarenakan hujan yang membuat daerah atau lahan tersebut basah dan lembap.

Akan tetapi, daerah Batu memiliki tingkat kelembapan yang tinggi karena curah hujan dan daerah dataran tinggi (bukit/pegunungan) yang menyebabkan lahan tersebut lembap atau basah. Temperatur atau Suhu yang ada di daerah Batu berkisar 17°C sampai 19°C yang dimana suhu ini termasuk kedalam cuaca yang dingin sehingga menimbulkan kabut pada daerah tersebut. b) Kepadatan Lingkungan. Daerah atau lahan yang diambil kelembapan tanah maupun suhu udaranya cukup tinggi dikarenakan dataran yang tinggi sehingga area tersebut cukup berkabut dikisaran jam pagi dan jam sore-pagi. Dengan keadaan tanah di daerah tersebut berkontur, banyak masyarakat yang bercocok tanam sebagai penghasil atau pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Jadi di daerah tersebut kurangnya pembangunan dan sebagai daya tarik minat masyarakat yang berkunjung.

Lokasi villa atau lahan yang diamati.

c) Keadaan lingkungan sekitar tapak :

Lingkungan bagian depan tapak atau lahan tersebut

Lingkungan bagian belakang tapak atau lahan.

kondisi jalan tapak

3. Lahan Tapak atau lokasi.

Tapak atau Lokasi yang diamati Villa atau rumah ini termasuk 2 lantai yang dimana model atap jengki digunakan sebagai ruangan lantai 2 dan meminimalisir pengcahayaan alami dengan full kaca dan penghawaan disaat matahari berkisar jam 10 sampai jam 2 siang maka udara atau suhu di dalam ruang akan berubah dengan suhu dingin di malam hari. Lokasi sekitar bisa dibilang masih sangat minim dengan rumah penduduk, dan area sekitar masih banyak digunakan sebagai tempat bercocok tanam dikarenakan lokasinya sangat jauh polusi kota.

Bagian belakang tapak digunakan sebagai tempat bercocok tanam, sehingga kelembapan pada daerah tersebut didukung oleh aliran irigasi pertanian yang ada di area tersebut. Suhu di daerah tersebut sangatlah dingin di malam hari dan ketika pagi menjelang siang suhu udarapun mulai menurun.

Samping kiri villa merupakan lahan kosong yang digunakan sebagai tempat bercocok tanam juga. Lahan tersebut sangatlah luas, dan bagian daerah tersebut sangatlah minim atau sedikit dari beberapa perumahan yang ada.

Penghijauan atau vegetasi dalam suatu lingkungan rumah ataupun lahan yang dijadikan suatu pembangunan atau iconic kota, harus memiliki vegetasi yang dimana membantu oksigen dalam kehidupan lingkungan sehingga terhindar dari polusi dan sebagainya. Penghijauan ataupun vegetasi termasuk dalam pengahawaan atau suhu, dimana bisa menetralisir pemanasan global ataupun polusi udara. Kelembapan pada tumbuhan sangatlah bagus untuk pernapasan yang baik pula.

Bagian depan villa Penghijauan ataupun vegetasi banyak di bagian depan villa tersebut, yang membantu proses meminimalisir atau menyaring udara ataupun terjadinya pencahayaan dan penghawaan yang masuk kedalam bangunan villa tersebut.

ARSITEKTUR TROPIS “Kelembapan Lahan Villa Metro Kota Batu”

Pemeriksa Dosen Pengampu : Gaguk Sukowiyono, Ir. MT. Yang mengerjakan Nama : Dewi Salvina Nim : 1622031

Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan ARSITEKTUR 2018/2019