LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas Produksi
= 17.000 ton/tahun
Kemurnian Produk
= 99,95 %
Basis Perhitungan
= 1.000 kg/jam CH3COOH
Pada perhitungan ini digunakan perhitungan dengan alur maju dengan menggunakan basis perhitungan. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah menentukan jumlah bahan yang akan direcycle kembali.
A.1.
PERHITUNGAN NERACA MASSA BERDASARKAN BASIS 1.000 Kg/Jam CH3COOH TANPA RECYCLE
Tabel LA-1 Komposisi CH3COOH Komponen CH3COOH
% Berat
kg/jam
1,000
1000
(Kirk-Othmer, 1999) kmol/jam 16,6528
Yi 1,0000
Reaksi yang terjadi adalah: CH3COOH (aq) + C3H6 (g) CH3COOCH(CH3)2 (aq) Untuk efisisensi reaksi maka C3H6(g) yang digunakan berlebih dengan perbandingan mol CH3COOH : C3H6 untuk umpan reaktor adalah 1 : 2 (Bearse, 1947). Jumlah kg C3H6 = (2/1 x 16,6528) = 33,3056 kmol/jam Jumlah C3H6 = (1/0,920 x 1401,4988)
= 1401,4988 kg/jam = 1513,6187 kg/jam
Tabel LA-2 Komposisi C3H6
(Kirk-Othmer, 1999)
Komponen
% Berat
kg/jam
kmol/jam
Yi
C3H8
0,0800
112,1199
2,7635
0,0709
C3H6
0,9200 1401,4988
33,3056
0,9291
1,0000 1513,6187
35,8480
1,0000
LA - 1 Universitas Sumatera Utara
LA - 2
Ratio mol HF/BF3 adalah 3/1. Jumlah katalis yang dibutuhkan adalah 5% dari mol asam asetat yang diperlukan pada reaksi (Bearse, 1947). Jumlah katalis yang dibutuhkan
= 0,5 x 16,6528 = 0,8326 kmol/jam
Jumlah HF
= 50% x 0,8333 = 0,4163 kmol/jam
Jumlah BF3
= 50% x 0,8333 = 0,4163 kmol/jam
Tabel LA-3 Komposisi HF Komponen
% Berat
(Kirk-Othmer, 1999) kg/jam
kmol/jam
Yi
HF
0,6300
8,3306
0,4163
0,7088
H2O
0,3700
3,0823
0,1710
0,2912
1,0000
11,4129
0,5874
1,0000
Tabel LA-4 Komposisi BF3 Komponen
% Berat
BF3
(Kirk-Othmer, 1999) kg/jam
1,0000
kmol/jam
28,2290
Yi
0,4163
1,0000
Tabel LA-5 Data Nilai Berat Molekul (kg/mol) Rumus Molekul
BM
(Kirk-Othmer, 1999)
Rumus Molekul
BM
CH3COOH
60,05
C3H6
42,08
HF
20,01
C3H8
44,10
BF3
67,806
C5H10O2
102,13
H2O
18,02
HBF4
87,816
Perhitungan awal diasumsikan tanpa recycle : A.1.1. ALIRAN KELUAR DI MIXER (MX-101) Fungsi : untuk melarutkan antara katalis HF dan BF3. dan membentuk senyawa kompleks HBF4. 1 MX-101
3
2
Universitas Sumatera Utara
LA - 3
Pada Mixer (MX-101) terjadi pelarutan antara katalis HF dan BF3. dan membentuk senyawa kompleks HBF4. Senyawa ini akan terurai pada suhu antara 150-200 oC pada tekanan 1 atm (Michel Devic, et.al, 1985). Reaksi yang terjadi: HF(aq) + BF3(g) HBF4-(aq)
Neraca Massa Total Input = Output 39,6418 kg/jam = 39,6418 kg/jam Input (Alur 1,2)
Output Atas (Alur 3)
Komponen Kg HF BF3 HBF4 H2O Total
8,3306 28,2290 0,0000 3,0823 39,6418
kmol 0,4163 0,4163 0,0000 0,1710 1,0037
Kg
kmol
0,0000 0,0000 36,5595 3,0823 39,6418
0,0000 0,0000 0,4163 0,1710 0,5874
A.1.2. ALIRAN KELUAR DI MIXER (MX-102) Fungsi : untuk menghomogenkan antara CH3COOH dengan katalis HBF4.
4 MX-102
5
3
Neraca Massa Total Input = Output 1039,6418 kg/jam = 1039,6418 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
LA - 4
Input (Alur 3,4)
Komponen
Kg CH3COOH
Output Atas (Alur 5)
kmol
Kg
kmol
1000
16,6528
1000,0000
16,6528
HBF4
36,5595
0,4163
36,5595
0,4163
H2O
3,0823
0,1710
3,0823
0,1710
1039,6418
17,2402
1039,4752
16,2402
Total
A.1.3. ALIRAN KELUAR DI REAKTOR (R-101) Fungsi : untuk merekasikan antara CH3COOH dengan propilen dengan bantuan katalis HBF4. Reaksi yang terjadi dalam reaktor : CH3COOH (aq) + C3H6 (g) CH3COOCH(CH3)2 (aq) Data konversi (Bearse, 1947) : Konversi terhadap CH3COOH
= 70 - 80 %
Untuk proses ini dipilih konversi reaksi sebesar 75%
7
R - 101
5
11
10
Reaksi : CH3COOH mula-mula CH3COOH bereaksi
= 1000 kg/jam = 75 % x 1000 kg
= 750 kg/jam = 12,48959 kmol/jam
Sisa reaksi C3H6 bereaksi
= 250 kg/jam = 1/1 x 12,5 kmol
= 12,48959 kmol/jam
Universitas Sumatera Utara
LA - 5
= 525,56203 kg/jam Sisa reaksi
= 875,93672 kg/jam
CH3COOCH(CH3)2 terbentuk= 1/1 x 12,5
kmol
= 12,48959 kmol/jam = 1275,56203 kg/jam
Neraca Massa Total Input = Output 2553,2605 kg/jam = 2553,2605 kg/jam Input Komponen
Output
Alur 5
Alur 10
Alur 7
Alur 11
Kg
kmol
Kg
kmol
Kg
kmol
Kg
1000
16,6528
-
-
250
4,1632
-
-
C3H6
-
-
1401,4988 33,3056
-
-
875,9367
20,8160
C3H8
-
-
112,1199
2,5424
-
-
112,1199
2,5424
HBF4
36,5595
0,4163
-
-
36,5859
0,4163
-
-
H2O
3,0823
0,1710
-
-
3,0823
0,1710
-
-
-
-
-
-
1275,5620 12,4896
-
-
1565,0373 17,2402
988,0566
23,3584
CH3COOH
C5H10O2 Sub Total Total
1039,6418 17,2402 1565,2039 35,8480 2553,2605 kg
53,0881 kmol
2553,2605 kg
40,5985 kmol
A.1.4. NERACA MASSA DI ACCUMULATOR (AC-101) Fungsi: sebagai wadah penampungan sementara hasil dari reaktor (R-101).
12
AC - 101
13
Neraca Massa Total Input (12) = Output (13) 1565,2039 kg/jam = 1565,2039 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
LA - 6
Input (Alur 12)
Komponen
Kg CH3COOH
kmol
4,1632
250,0000
4,1632
36,5595
0,4163
36,5595
0,4163
12,4896 1275,5620
12,4896
1275,5620 3,0823
H2O
0,1710
1565,2039
Total
Kg
250,0000
HBF4 C5H10O2
kmol
Output (Alur 13)
3,0823
0,1710
17,2402 1565,2039
17,2402
A.1.5. NERACA MASSA PADA KOLOM DESTILASI Neraca Massa Kolom Destilasi (MD-101) Fungsi: untuk memisahkan C5H10O2, dan H2O sebagian dari CH3COOH, HBF4 dan H2O. Ditinjau dari titik didihnya : Komponen
Td °(C)
CH3COOH
117,82
HBF4
150
C5H10O2
88,6
H2O
100
(Sumber : Kirk-Othmer, 1999) Maka dapat ditentukan : C5H10O2 semuanya ada pada hasil atas. H2O terdistribusi pada hasil atas dan bawah CH3COOH dan HBF4 semuanya ada pada hasil bawah Diperkirakan 43,7 % mol dari H2O akan terpisah sebagai hasil atas. Neraca Massa Kolom Destilasi (MD-102) Fungsi: untuk memisahkan CH3COOH dan H2O dengan HBF4. Diperkirakan CH3COOH dan H2O yang terpisahkan sebagai hasil atas adalah sebesar 100 % dari katalis senyawa kompleks HBF4.
Universitas Sumatera Utara
LA - 7
A.1.4.1. Kolom Destilasi (MD-101) Fungsi: untuk memisahkan C5H10O2, dan H2O sebagian dari CH3COOH, HBF4 dan H2O.
14
13
MD - 101
15
Feed(13) = Hasil atas(14) + Hasil bawah(15) 1565,2039 kg/jam = 1276,8376 kg/jam + 288,3663 kg/jam Menentukan Kondisi Umpan Masuk Menara Umpan masuk pada T = 368,02 K dan P = 1,0131 bar Komponen Kg/jam k.mol/jam P° (bar) K
Xi
Xi.Ki
250,0000
4,1632 0,4767
0,4705
0,2415
0,1136
1275,5620
12,4896 1,2218
1,2058
0,7244
0,8735
H2O
3,0823
0,1710 0,8408
0,8298
0,0099
0,0082
HBF4
36,5595
0,4163 0,1911
0,1886
0,0241
0,0046
1565,2039
17,2402 2,9769
2,9378
1,0000
0,9999
CH3COOH C5H10O2
Jumlah
Menentukan Kondisi Puncak Menara Perhitungan trial and error untuk memperoleh kondisi temperatur dew point dan bubble point pada puncak menara. Menentukan harga P° P° C5H10O2
= 10^(A - B / (T + C))
Universitas Sumatera Utara
LA - 8
=10^(4,5517 - 1490,8770 / (368,02 + -34,0980) =10^(0,0870) = 1,2218 bar P°H2O
= 0,8408 bar
Menentukan harga Ki KC5H10O2
= P°/P = 1,2218 bar / 1,0133 bar = 1,2058
KH2O
= 0,8298
Menentukan harga Yi YiC5H10O2
= kmol / Jumlah Mol = 12,4896 kmol / 12,5604 kmol = 0,9944
YiH2O
= 0,0056
Menentukan harga
Yi/Ki
Yi/KiC5H10O2 = 0,9944 / 1,0029 = 0,9915 Yi/KiH2O
= 0,0085
Yi/Ki
= 1,00000
Dengan cara trial and error pada microsoft excel diperoleh kondisi temperatur dew point dan bubble point pada puncak menara. 1. Dew Point Trial and error 1, dengan T = 362,14, diperoleh Yi/Ki = 1,0000 Berikut data excel yang diperoleh: Komponen C5H10O2 H2O Jumlah
kmol out
Kg
12,4896 1275,5620 0,0708
1,2756
12,5787 1276,2750
P° (bar)
K
Yi
Yi/Ki
1,0162
1,0029
0,9944
0,9915
0,6738
0,6650
0,0056
0,0085
1,00000
1,0000
Universitas Sumatera Utara
LA - 9
2. Bubble Point Trial and error 1, dengan T = 362,1125, diperoleh Yi/Ki = 1,0000 Berikut data excel yang diperoleh: Komponen C5H10O2 H2O
kmol out
12,4896 1275,5620 0,0708
Jumlah
Kg
1,2756
P° (bar)
K
Xi
Xi.Ki
1,0152
1,0019
0,9944
0,9963
0,6731
0,6642
0.0056
0,0037
1,00000
1,0000
12,5604 1276,8376
Maka ditentukan: Produk keluar pada Bubble Point T = 362,1125 K dan P = 1,0133 bar Komponen C5H10O2 H2O
kmol out
P° (bar)
12,4896 1275,5620 1,0152 0,0708
Jumlah
Kg
1,2756 0,6731
K
Xi
Xi.Ki
1,0019
0,9944
0,9963
0,6642
0,0056
0,0037
1,0000
1,0000
12,5604 1276,8376
Menentukan Kondisi Dasar Menara Analog dengan menentukan kondisi puncak menara, diperoleh kondisi dasar menara sebagai berikut: Produk keluar pada Dew Point T = 394,2630 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Yi
Yi/Ki
CH3COOH
4,1632
250,0000
1,1185
1,1038
0,8896
0,8059
H2O
0,1003
1,8067
2,0647
2,0376
0,0214
0,0105
HBF4
0,4163
36,5595
0,4938
0,4873
0,0890
0,1826
Jumlah
4,6798
288,3663
1,0000
1,0000
Produk keluar pada Bubble Point T = 392,0798 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Xi
Xi.Ki
CH3COOH
4,1632
250,0000
1,0470
1,0332
0,8896
0,9192
H2O
0,1003
1,8067
1,9258
1,9005
0,0214
0,0407
HBF4
0,4163
36,5595
0,4598
0,4529
0,0890
0,0403
Jumlah
4,6798 288,3663
1,0000
1,0000
Universitas Sumatera Utara
LA - 10
Neraca Massa Total Kolom Destilasi (MD-101) Input (Alur 13)
Output Atas (Alur 14) Output Bawah (Alur 15)
Komponen kmol CH3COOH C5H10O2
Kg
kmol
Kg
kmol
Kg
0
0
4,1632
250,0000
0
0
4,1632 250,0000 12,4896 1275,5620
12,4896 1275,5620
H2O
0,1710
3,0823
0,0708
1,2756
0,1003
1,8067
HBF4
0,4163
36,5595
0
0
0,4163
36,5595
4,6798
288,3663
Sub Total
17,2402 1565,2039
Total
17,2402 1565,2039
12,5787 1276,2750 17,2402 kmol
1565,2039 kg
A.1.4.2. Kolom Destilasi (MD-102) Fungsi: untuk memisahkan CH3COOH dan H2O dengan HBF4. 16
15
MD - 102
17
Feed (15) = Hasil atas (16) + Hasil bawah (17) 288,3663 kg/jam = 251,8067 kg/jam + 36,5595 kg/jam
Menentukan Kondisi Umpan Masuk Menara Umpan masuk pada T = 392,0798 K dan P = 1,0133 bar
Universitas Sumatera Utara
LA - 11
Komponen
kmol in
Kg
P° (bar)
K
Xi
Xi.Ki
CH3COOH
4,1632
250,0000 1,0470
1,0332
0,8896
0,9192
HBF4
0,4163
36,5595 0,4598
0,4529
0,0890
0,0403
H2O
0,1003
1,8067 1,9258
1,9005
0,0214
0.0407
Jumlah
4,6705
1,0000
1,0000
288,1997
Menentukan Kondisi Puncak Menara Analog dengan Menara Destilasi (MD-101), diperoleh kondisi dasar menara sebagai berikut: Produk keluar pada Dew Point T = 390,6512 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Yi
Yi/Ki
CH3COOH
4,1632
250,0000
1,0022
0,9890
0,9765
0,9873
H2O
0,1003
1,8067
0,4373
1,8150
0,0235
0,0130
4,635
251,8067
1,0000
1,0000
Jumlah
Produk keluar pada Bubble Point T = 390,4338 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Xi
Xi.Ki
CH3COOH
4,1632
250,0000
0,9940
0,9810
0.9765
0,9579
H2O
0,1003
1,8067
1,8233
1,7994
0,0235
0,0423
4,635
251,8067
1,0000
1,0000
Jumlah
Menentukan Kondisi Dasar Menara Produk keluar pada Dew Point T = 417,3698 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Yi
Yi/Ki
1,0133
1,0000
1,0000
1,0000
1,0000
1,0000
HBF4
36,5595
0,4163
Jumlah
36,5595
0,4163
Produk keluar pada Bubble Point T = 417,96 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Xi
Xi.Ki
Universitas Sumatera Utara
LA - 12
HBF4
36,5595
0,4163
Jumlah
36,5595
0,4163
1,0133
1,0000
1,0000
1,0000
1,0000
1,0000
Neraca Massa Total Kolom Destilasi (MD-102) Input (Alur 15)
Output Atas (Alur 16) Output Bawah (Alur 17)
Komponen kmol
Kg
kmol
Kg
kmol
Kg
CH3COOH
4,1632
250,0000
4,1632
250,0000
0
0
HBF4
0,4163
36,5595
0
0
0,4163
36,5595
H2O
0,1003
1,8067
0,1003
1,8067
0
0
Sub Total
4,6705
288,1997
4,635
251,8067
0,4163
36,5595
Total
4,6705
288,1997
A.2.
4,6705 kmol
288,1997 kg
NERACA MASSA UNTUK MASSA BERDASARKAN BASIS 1.000Kg/Jam CH3COOH DENGAN RECYCLE Kemudian untuk perhitungan recycle dihitung berdasarkan trial and error
pada aliran masuk reaktor dengan dasar aliran masuk reaktor sama dengan aliran bahan baku ditambah aliran recycle menara destilasi II (MD-102) dan hasil atas reaktor (R-101). Propilen yang dibutuhkan
= 1401,498 kg/jam
diasumsikan propilen recycle dari reaktor yaitu sebesar 62,5 % dari propilen yang dibutuhkan. Propilen recycle
= 75 % x 1401,498 kg= 875,9367 kg/jam
Propilen supply
= propilen yang dibutuhkan - propilen recycle = 1401,498 kg – 875,9367 kg = 525,5620 kg/jam
Propilen yang digunakan mengandung propana sebesar 8%. Propana yang dibutuhkan
= 112,1199 kg/jam
Diasumsikan propana tidak ikut bereaksi sehingga: Propana recycle
= 100% x 121,7391 kg
HBF4 yang dibutuhkan
= 36,5595 kg/jam
= 121,7391 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
LA - 13
Untuk menjaga ketersediaan HBF4 tidak tergantung dari keseluruhan recycle dan juga demi menjaga kelancaran proses nantinya jika terjadi abnormal proses. Maka diasumsikan HBF4 dari menara destilasi (MD-102) sebesar 50% dari HBF4 yang dibutuhkan HBF4 recycle
= 50% x 36,5859 kg
= 18,2798 kg/jam
HBF4 supply
= HBF4 yang dibutuhkan - HBF4 recycle = 36,5859 kg – 18,2798 kg
= 18,2798 kg/jam
A.2.1. ALIRAN KELUAR DI MIXER (MX-101) Fungsi : untuk melarutkan antara katalis HF dan BF3. dan membentuk senyawa kompleks HBF4.
1 MX-101
3
2 Pada Mixer (MX-101) terjadi pelarutan antara katalis HF dan BF3. dan membentuk senyawa kompleks HBF4. Senyawa ini akan terurai pada suhu antara 150-200 oC pada tekanan 1 atm (Michel Devic, et.al, 1985). Reaksi : HF(aq) + BF3(g) HBF4-(aq) Neraca Massa Total Mixer (MX-101) Input = Output 19,8209 kg/jam = 19,8209 kg/jam Komponen HBF4 HF H2O BF3 Sub Total Total
Input (Alur 1,2) kg kmol 4,1653 0,2082 1,5412 0,0855 14,1145 0,2082 19,8209 0,5018 19,8209 kg
Output (Alur 3) Kg kmol 18,2798 0,2082 1,5412 0,0855 19,8209 0,2937 19,8209 kg
Universitas Sumatera Utara
LA - 14
A.2.2. ALIRAN KELUAR DI MIXER (MX-102) Fungsi : untuk menghomogenkan antara CH3COOH dengan katalis HBF4. 4
3 5
MX-102 18
Reaksi : HF(aq) + BF3(g) HBF4-(aq) Neraca Massa Total Mixer (MX-102) Input + Recycle = Output 1021,2096 kg/jam + 18,2930 kg/jam = 1039,5026 kg/jam Input (Alur 3,4,18)
Recycle (Alur 18)
Output (Alur 5)
Komponen Kg CH3COOH 1000,0000
kmol 16,6528
Kg
kmol -
Kg
kmol
-
1000,0000
16,6667
18,2798 0,2082
36,5595
0,4163
-
1,5412
0,0855
HBF4
18,2798
0,2082
H2O
1,5412
0,0855
1019,8209
16,9465
18,2798 0,2082
1038,1007
17,1546
1038,1007 kg
17,1546 kmol
1038,1007
17,1546
Sub Total Total
-
A.2.3. ALIRAN KELUAR DI REAKTOR (R-101) Fungsi : untuk merekasikan antara CH3COOH dengan propilen dengan bantuan katalis HBF4. Reaksi yang terjadi dalam reaktor : CH3COOH (aq) + C3H6 (g) CH3COOCH(CH3)2 (aq)
Universitas Sumatera Utara
LA - 15
Data konversi (Bearse, 1947) : Konversi terhadap CH3COOH
= 70 - 80 %
Untuk proses ini dipilih konversi reaksi sebesar 75%. 7
R - 101
5
11
10
Reaksi : CH3COOH mula-mula
= 1000 kg/jam
CH3COOH bereaksi = 75 % x 1000 kg
= 750 kg/jam = 12,5 kmol/jam
Sisa reaksi
= 250 kg/jam
C3H6 bereaksi
= 1/1 x 12,5 kmol
= 12,5 kmol/jam
Sisa reaksi
= 525 kg/jam
= 875 kg/jam
CH3COOCH(CH3)2 terbentuk= 1/1 x 12,5
kmol
= 12,5 kmol/jam = 1275 kg/jam
Neraca Massa Total Input + Recycle = Output 1039,5026 kg/jam + 525 kg/jam + 1015,0321 kg/jam = 2561,2417 kg/jam Input Komponen
Alur 5
Output
Alur 10 kmol
kg
Alur 11,7
kg
kmol
1000,0000
16,6528
-
-
250,0000
4,1632
C3H6
-
-
1401,4988
33,3056
875,0000
20,8333
C3H8
-
-
-
-
121,7391
2,7668
HBF4
36,5859
0,4167
-
-
-
H2O
1,5412
0,0855
-
-
-
CH3COOH
Kg
Recycle (Alur 7) kmol
Kg
kmol
121,7391
2,7668
-
36,5859
0,4167
-
1,5412
0,0855
Universitas Sumatera Utara
LA - 16
C5H10O2 Sub Total
-
-
-
1039,5026
17,2453
525,0000
Total
-
-
-
1275,0000
12,5000
0,0324 1015,0321
23,8085
2561,2417
53,3454
53,5538 kmol
2561,2417
53,3454
2561,2417 kg
A.2.4. NERACA MASSA DI ACCUMULATOR (AC-101) Fungsi: sebagai wadah penampungan sementara hasil dari reaktor (R-101). 12
13
AC - 101
Neraca Massa Total Input = Output 1563,6627 kg/jam = 1563,6627 kg/jam Komponen
Input (Alur 12) Kg
CH3COOH HBF4
Total
250,0000 1275,5620
kmol 4,1632
0,4163
36,5595
0,4163
12,4896 1275,5620
12,4896
1,5412 1563,6627
Kg
4,1632 250,0000
36,5595
C5H10O2 H2O
kmol
Output (Alur 13)
0,0855
1,5412
0,0855
17,1546 1563,6627
17,1546
A.2.5. NERACA MASSA PADA KOLOM DESTILASI Fungsi: untuk memisahkan C5H10O2, dan H2O sebagian dari CH3COOH, HBF4 dan H2O. Ditinjau dari titik didihnya : Komponen
Td °(C)
CH3COOH
117,82
Universitas Sumatera Utara
LA - 17
HBF4
150
C5H10O2
88,6
H2O
100
(Sumber : Kirk-Othmer, 1999) Maka dapat ditentukan : C5H10O2 semuanya ada pada hasil atas. H2O terdistribusi pada hasil atas dan bawah CH3COOH dan HBF4 semuanya ada pada hasil bawah Diperkirakan 43,7 % mol dari H2O akan terpisah sebagai hasil atas. Neraca Massa Kolom Destilasi (MD-102) Fungsi: untuk memisahkan CH3COOH dan H2O dengan HBF4. Diperkirakan CH3COOH dan H2O yang terpisahkan sebagai hasil atas adalah sebesar 100 % dari katalis senyawa kompleks HBF4. A.2.5.1. Kolom Destilasi (MD-101) 14
13
MD - 101
15
Feed(13) = Hasil atas(14) + Hasil bawah(15) 1563,6627 kg/jam = 1276,8376 kg/jam + 286,8251 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
LA - 18
Menentukan Kondisi Umpan Masuk Menara Umpan masuk pada T = 370,58 K dan P = 1,0131 bar Komponen kmol in Kg P° (bar) K CH3COOH
Xi
Xi.Ki
4,1632
250,0000
0,4763
0,4701
0,2427
0,1140
12,4896
1275,5620
1,2209
1,2049
0,7281
0,8772
H2O
0,0855
1,5412
0,8400
0,8290
0,0050
0,0041
HBF4
0,4163
36,5595
0,1909
0,1884
0,0243
0,0054
17,1546
1563,6627
1,0000
1,0000
C5H10O2
Jumlah
Menentukan Kondisi Puncak Menara Analog dengan Menara Destilasi (MD-101), diperoleh kondisi puncak menara sebagai berikut: Produk keluar pada Dew Point T = 362,14249 K dan P = 1,0131 bar Komponen C5H10O2 H2O
kmol out
P° (bar)
12,4896 1275,5620 1,0162 0,0708
Jumlah
Kg
1,2756 0,6738
K
Yi
Yi/Ki
1,0029
0,9944
0,9915
0,6650
0,0056
0,0085
1,00000
1,0000
12,5604 1276,8376
Produk keluar pada Bubble Point T = 362,11246 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Xi
Xi.Ki
C5H10O2
12,4896
1275,5620 1,0152
1,0019
0,9944
0,9963
H2O
0,0708
1,2756 0,6731
0,6642
0.0056
0,0037
Jumlah
12,5604
1,00000
1,0000
1276,8376
Menentukan Kondisi Dasar Menara Analog dengan Menara Destilasi (MD-101), diperoleh kondisi dasar menara sebagai berikut: Produk keluar pada Dew Point T = 394,54183 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Yi
Yi/Ki
CH3COOH
4,1631
250,0000 1,1279
1,1131
0,9061
0,8140
H2O
0,0147
0,2656 1,9208
1,8956
0,0032
0,0016
Universitas Sumatera Utara
LA - 19
HBF4
0,4163
36,5595
Jumlah
4,5943 286,8251
0,4983
0,4918
0,0906
0,1842
1,0000
1,0000
Produk keluar pada Bubble Point T = 394,3 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Xi
Xi.Ki
CH3COOH
4,1632 250,0000
1,0651
1,0511
0,9062
0,9025
H2O
0,0147
0,2656
1,7847
1,7613
0,0032
0,0056
HBF4
0,4163
36,5595
0,4678
0,4616
0,0906
0,0418
1,0000
1,0000
Jumlah
4,943 286,8251
Neraca Massa Total Kolom Destilasi (MD-101) Input (Alur 13) Komponen CH3COOH C5H10O2
kmol 4,1632
Kg 250,0000
Output Atas (Alur 14) Output Bawah (Alur 15) kmol
Kg
kmol
Kg
0
0
4,1631
250,0000
0
0
12,4896 1275,5620 12,4896 1275,5620
H2O
0,0855
1,5412
0,0708
1,2756
0,0147
0,2656
HBF4
0,4163
36,5595
0
0
0,4163
36,5595
4,5943
286,8251
Sub Total
17,1546 1563,6627 12,5604 1276,8376
Total
17,1546 1563,6627
17,1546 kmol
1563,6627 kg
Universitas Sumatera Utara
LA - 20
A.2.5.2. Kolom Destilasi (MD-102) 16
MD - 102
15
17 Feed = Hasil atas + Hasil bawah 286,8251 kg/jam = 250,2656 kg/jam + 36,5595 kg/jam
Menentukan Kondisi Umpan Masuk Menara Umpan masuk pada T = 392,6447 K dan P = 1,0133 bar
Komponen
kmol in
Kg
P° (bar)
K
Xi
Xi.Ki
CH3COOH
4,1632
250,0000
1,0651
1,0511
0,9062
0,9525
HBF4
0,4163
36,5595
0,4678
0,4616
0,0906
0,0418
H2O
0,0147
0,2656
1,7847
1,7613
0,0032
0.0056
Jumlah
4,6745
288,2276
1,0000
1,0000
Analog dengan Menara Destilasi (MD-101), diperoleh kondisi sebagai berikut: Menentukan Kondisi Puncak Menara Produk keluar pada Dew Point T = 390,9647 K dan P = 1,0133 bar Komponen CH3COOH
kmol out 4,1632
Kg 250,0000
P° (bar)
K
Yi
Yi/Ki
1,0119
0,9986
0,9965
0,9978
Universitas Sumatera Utara
LA - 21
H2O
0,0147
0,2656
Jumlah
4,1779
250,2656
1,6701
1,6482
0,0035
0,0022
1,0000
1,0000
Produk keluar pada Bubble Point T = 390,9354 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Xi
Xi.Ki
CH3COOH
4,1632
250,0000
1,0110
0,9977
0.9965
0,9941
H2O
0,0147
0,2656
1,6682
1,6463
0,0035
0,0059
Jumlah
4,1779
250,2656
1,000000
1,0000
Menentukan Kondisi Dasar Menara Produk keluar pada Dew Point T = 417,96 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Yi
Yi/Ki
HBF4
0,4163
36,5595
1,0133
1,0000
1,0000
1,0000
Jumlah
0,4163
36,5595
1,0000
1,0000
Produk keluar pada Bubble Point T = 417,96 K dan P = 1,0133 bar Komponen
kmol out
Kg
P° (bar)
K
Xi
Xi.Ki
HBF4
0,4163
36,5595
1,0133
1,0000
1,0000
1,0000
Jumlah
0,4163
36,5595
1,0000
1,0000
Neraca Massa Total Kolom Destilasi (MD-102) Komponen
Input
Output Atas
Output Bawah
(Alur 15)
(Alur 16)
(Alur 17)
kmol CH3COOH
0,4163
H2O
0,0147
Total
kmol
4,1632 250,0000 4,1632
HBF4
Sub Total
Kg
36,5595
-
Kg 250,0000 -
0,2656 0,0147
0,2656
4,6745 288,2276 4,1779
250,2656
4,6745 288,2276
4,6745 kmol
kmol
Kg
-
-
0,4163 -
36,5595 -
0,4163 kmol 288,2276 kg
Universitas Sumatera Utara
LA - 22
A.3. NERACA MASSA UNTUK KAPASITAS PRODUKSI 17.000 ton/tahun Kapasitas produksi per jam dengan kemurnian 0,9850 = 17000
:
ton 1tahun 1hari 0,9850 tahun 330 hari 24 jam
= 2114,2677 kg/jam Perhitungan dengan basis 1000 kg fresh feed didapatkan produk isopropil asetat sebesar 2114,2677 kg/jam. Untuk mendapatkan produk sebesar 2114,2677 kg/jam maka fresh feed yang dibutuhkan sebesar : Bahan baku
= (2114,2677 /1275,5620) x 1000 kg/jam = 4470,1278 kg/jam
Factor scale – up
= 2114,2677 /4470,1278 = 0,4730
Faktor scale – up merupakan faktor yang harus dikalikan dengan tiap – tiap alur dalam neraca massa untuk mendapatkan neraca massa aktual.
A.3.1. NERACA MASSA UMPAN SETELAH ADA HASIL RECYCLE Komponen
Inject Kg
Recycle kmol
Output
Kg
kmol
0,0000
0,0000
Kg
kmol
CH3COOH
2114,2677 35,2085
528,5669
8,8021
C3H6
1111,1788 26,4063 1851,9647 44,0106 1851,9647
44,0106
C3H8
237,0515
5,3757
237,0515
5,3757
237,0515
5,3757
HBF4
77,2966
0,8802
-
-
77,2966
0,8802
H2O
3,2584
0,1808
-
-
3,2584
0,1808
3543,0530 68,0511 2089,0162 49,3859 5395,0177 5395,0177 kg 112,0617 kmol 5395,0177
26,4063 85,6554
Sub Total Total
Universitas Sumatera Utara
LA - 23
A.3.2. NERACA MASSA PADA MIXER (MX -101) Input (Alur 1,2) Kg kmol
Komponen HBF4
Output Atas (Alur 3) Kg kmol
-
-
HF
8,8065
0,4401
38,6483 -
BF3
29,8418
0,4401
-
H2O Total
3,2584 41,9067
0,1808 1,0610
3,2584 41,9067
0,4401 0,1808 0,6209
A.3.3. NERACA MASSA PADA MIXER (MX -102) Komponen
Input (Alur 3,4,18) Kg kmol CH3COOH 2114,2677 35,2085 HBF4
77,2966
0,8802
H2O Total
3,2584 2194,8227
0,1808 36,2695
Output Atas (Alur 5) Kg kmol 2114,2677 35,2085 77,2966
0,8802
3,2584 0,1808 2194,8227 36,2695
A.3.4. NERACA MASSA PADA REAKTOR (R -101) Input Alur 5
Komponen Kg CH3COOH
Alur 10 kmol
kg
kmol
Output Recycle (7) Alur 11 Kg kmol Kg kmol
2114,2677
35,2085
-
-
528,5669
8,8021
-
-
H2O
3,2584
0,1808
-
-
3,2584
0,1808
-
-
HBF4
77,2966
0,8802
-
-
77,2966
0,8802
-
-
C3H6
-
-
2963,1435
70,4169
-
-
1851,9647
44,0106
C3H8
-
-
237,051
5,3753
-
-
237,0510
5,3753
C5H10O2
-
-
Sub Total
2194,8227
36,2695
Total
-
-
2696,8796
26,4063
-
-
3200,1950
75,7922
3306,0015
36,2695
2089,0162
49,3859
112,7867
5395,0177
85,6554
5395,0177
A.3.5. NERACA MASSA PADA ACCUMULATOR (AC-101) Komponen CH3COOH
Input (Alur 12) Kg
kmol
Output Atas (Alur 13) Kg
kmol
528,5669
8,8021
528,5669
8,8021
HBF4
77,2966
0,8802
77,2966
0,8802
H2O
3,2584
0,1808
3,2584
0,1808
Universitas Sumatera Utara
LA - 24
C5H10O2
2696,8796
26,4063
2696,8796
26,4063
Total
3306,0015
36,2695
3306,0015
36,2695
A.3.6. NERACA MASSA PADA KOLOM DESTILASI (MD-101) Input (Alur 13)
Output Atas (Alur 14) Output Bawah (Alur 15)
Komponen Kg CH3COOH
kmol
Kg
kmol
Kg
kmol
528,5669
8,8021
-
-
528,5669
8,8021
HBF4
77,2966
0,8802
-
-
77,2966
0,8802
H2O
3,2584
0,1808
2,6996
0,5615
0,0312
-
-
0,1497
C5H10O2
2696,8796 26,4063 2696,8796 26,4063
Sub Total
3306,0015 36,2695 2699,5765 26,5560
Total
3306,0015 36,2695
606,4251
3306,0015
9,7135
36,2695
A.3.7. NERACA MASSA PADA KOLOM DESTILASI (MD-102) Komponen
Input
Output Atas
Output Bawah
(Alur 15)
(Alur 16)
(Alur 17)
Kg CH3COOH
kmol
Kg 528,5669
kmol
Kg
kmol
8,8021
-
-
-
77,2966
0,8802
528,5669
8,8021
HBF4
77,2966
0,8802
-
H2O
0,5615
0,0312
0,5615
0,0312
-
-
Sub Total
606,4251
9,7135
529,1285
8,8333
77,2966
0,8802
Total
606,4251
9,7135
606,4251
9,7135
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B HASIL PERHITUNGAN NERACA PANAS
B.1
Sifat kimia dan fisika bahan yang digunakan
B.1.1 Kapasitas Panas (Cp) Gas ideal Masing-masing Komponen Kapasitas panas untuk gas ideal masing – masing komponen dinyatakan dengan persamaan : Cp = A + BT + CT2 + DT3 + ET4 Dimana : Cp = kapasitas panas gas pada suhu T (J/mol.K) A, B, C, D, E = konstanta kapasitas panas T, T1, T2 = suhu (K) Tabel B.1 Kapasitas Panas Gas Masing–masing Komponen Komponen C3H8
A
B
28,277
C3H6
31,2898
CH3COOH H2O
34,85 33,933
HF
29,085
BF3
22,487
HBF4
22,582
C5H10O2
-45,829
C
D -4
0,116
1,9597.10
0,072449 0,037626 -3
-8418.10
-4
9,612.10
0,11814 0,1891011 8 0,79654
-4
1,9481.10
-4
2,8311.10
-5
2,9906.10
-6
-4,4705.10
-5
-8,7099.10
-4
-1,1557.10
-4
-7,989.10
E -7
-2,3271.10
-7
-2,1582.10
-7
-3,0767.10
-8
-1,7825.10
-9
-6,783.10
-8
-2,2344 10
-8
-3,1694.10
-7
-4,3031.10
Tmaks -11
1500
-11
1500
-11
1500
-12
1500
-12
1500
-13
1500
-14
1500
-11
1500
6,8669.10 6,2974.10
9,2646.10 3,6934.10
-2,1975.10 1,2182.10
-8,8680.10 -9,2988.10
(Carl L. Yaws, 1996) Kapasitas panas gas ideal untuk suhu berubah dapat dihitung dengan persamaan berikut :
T2
Cp.dT=
T1
A(T2 -T1 )+B(T2 2 -T12 )/2+C(T23 -T13 )/3+D(T2 4 -T14 )/4+E(T25 -T15 )/5 (T2 -T1 )
B.1.2 Kapasitas Panas (Cp) Gas nyata Karena Cvid = Cvreal, maka kapasitas panas gas nyata dapat dihitung dengan persamaan berikut : Cp real
2 Pr 0,712 = Cvid R 1+ 2 0,132+ Tr Tr
LB - 1
Universitas Sumatera Utara
LB - 2
dimana, R = 8,31451 J/mol.K Cvid = kapasitas panas gas ideal pada isovolume (kal/mol.K) Cpreal = kapasitas panas gas nyata pada isobar (kal/mol.K) Tr = T/Tc (T, Tc dalam satuan K) Pr = P/Pc (P, Pc dalam satuan bar) 1 J/mol.K = 0,238845897 kal/mol.K 1 kal/mol.K = 4,1868 J/mol.K
Nilai Cp gas ideal dapat dihitung dengan persamaan sebelumnya, maka nilai Cv gas ideal dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Cvid = Cp – R 0, 238845897 B.1.3 Kapasitas Panas Cairan Masing-masing Komponen Kapasitas panas untuk cairan masing – masing komponen dinyatakan dengan persamaan : Cp = A + BT + CT2 + DT3 + ET4 Dimana :
Cp = kapasitas panas cairan pada suhu T (J/mol.K)
A, B, C, D,E = konstanta kapasitas panas T = suhu (K)
Tabel B.2 Kapasitas Panas Cairan Masing–masing Komponen Komponen A C3H8 59,642 C3H6 54,718 CH3COOH -18,944 H2O 92,053 HF 17,7227 BF3 229,392 C5H10O2 107,524 (Carl L. Yaws, 1996)
B 0,32831 0,34512 1,0971 -0,039953 0,904261 -1,6881 0,5934
C -1,5377.10-3 -1,6315. 10-3 -2,8921. 10-3 -2,1103. 10-4 -5,6450. 10-3 5,8510. 10-3 -1,7664. 10-3
D 3,6539.10-6 3,8755.10-6 2,9275.10-6 5,3469.10-7 1,1336.10-5 -1,3713.102,6099.10-66
Tmins 86 89 291 273 146 210
Tmaks 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
Kapasitas panas cairan untuk suhu berubah dapat dihitung dengan persamaan berikut :
T2
A(T2 -T1 )+B(T2 2 -T12 )/2+C(T23 -T13 )/3+D(T2 4 -T14 )/4 Cp.dT= (T2 -T1 ) T1
Universitas Sumatera Utara
LB - 3
Khusus untuk HBF4, karena data polynomial kapasitas panas (Cp) HBF4 cair tidak ada, maka digunakan korelasi Sternling-Brown, yaitu : 4 1 T T Cp = Cp° R 0,5 2, 2ω 3, 67 11, 64 1- 0, 634 1- Tc Tc
dimana, Cp Cp° T, Tc
= kapasitas panas liquid (Btu/lbmol.°F) = kapasitas panas gas ideal (Btu/lbmol.°F) = temperatur operasi, dan temperatur kritis (K)
R
= 1,9858775 (Btu/lbmol.°F)
ω
= Acentric factor
Nilai Cp° (J/mol.K ) dapat dihitung dengan persamaan kapasitas panas gas ideal. 1 Btu/lbmol.°F = 4,1868 J/mol.K 1 J/mol.K
= 0,238845897 Btu/lbmol.°F
B.1.4 Konstanta Antoine digunakan untuk menentukan tekanan uap murni suatu komponen pada suhu tertentu. Tabel B.3 Konstanta Antoine Suatu Komponen pada Suhu Tertentu Komponen CH3COOH HF BF3 C3H8 C3H6 H2O C5H10O2 HBF4
Temp. range (K) 290,26 s/d 391,01 198,50 s/d 292,90 273,17 s/d 303,09 118,50 s/d 172,50 166,02 s/d 231,41 277,60 s/d 360,80 230,60 s/d 320,70 88,65 s/d 364,76 165,81 s/d 225,98 274,00 s/d 373,00 372,00 s/d 647,00 234,90 s/d 362,00
A 4,6821 4,1613 4,9148 4,6822 4,0116 4,5368 3,9829 4,14162 3,9749 5,19621 3,5596 4,5517 4,4573
B 1642,540 1142,985 1556,559 663,463 834,260 1149,360 819,296 860,992 795,8190 1730,63 643,7480 1.490,877 1569,5310
C -39,7640 -17,9930 24,1990 -30,7950 -22,7630 24,9060 -24,4170 -17,255 -24,8840 -39,724 -198,0430 -34,0980 -64,7900
(National Institute of Standards and Technology, 2011)
Universitas Sumatera Utara
LB - 4
B Log10 P° = A- C+T Dimana :
P° = tekanan uap murni suatu komponen pada suhu tertentu (bar) T = suhu (K)
A, B, C = konstanta
B.1.5 Panas Penguapan (Vaporization)
T ΔHv = A 1 Tc
n
Dimana : Tc = suhu kritis masing-masing komponen (K) Hv = panas penguapan pada T (kJ/mol) A, n = konstanta Tabel B.4 Panas Penguapan Komponen Temp range (K) A Tc n C3H8 65,44 s/d 369,82 26,8896 364,76 0,365 C3H6 87,90 s/d 364,76 26,0984 369,82 0,358 CH3COO 289,81 s/d 391,05 35,143 592,71 0,38 H2O 273,15 s/d 647,13 54 647,096 0,34 HF 189,79 s/d 461,15 11,042 461,15 0,38 BF3 144,79 s/d 260,90 29,148 260,9 0,3809 HBF4 615 C5H10O2 199,75 s/d 538,00 52,3547 538 0,435
T (K) 231,11 225,43 391,05 373,15 292,67 173,35 361,65
(Carl L. Yaws, 1996)
B.1.6 Panas Pembentukan Standar Dimana : ΔHf = Panas pembentukan standar pada suhu 298 K (J/mol) Td
= suhu didih masing-masing komponen (K)
ω
= Ancetric factor
Tabel B.5 Panas Pembentukan Standar Komponen C3H8 C3H6 CH3COOH H2O HBF4 C5H10O2
ΔHf (kJ/mol) -103,8468 20,4179 -425,5223 -241,826 -239,7 -443,6555
Td 230,95 225 391,2 373 173,1 361,6
ω 0,43 0,142 0,462 0,345 0,395 0,355
(Reklaitis, 1998)
Universitas Sumatera Utara
LB - 5
B.1.7 Faktor kompresi gas Tabel B.6 nilai faktor kompresi gas Komponen Z factor C3H8 0,9821 C3H6 0,984 HF 0,9835 BF3 0,9951 (Carl L. Yaws, 1996)
B.2
1.
PERHITUNGAN NERACA PANAS Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Satuan operasi
: kJ/jam
Kondisi referensi
: 25°C (298 K)
Kapasitas
: 17000 ton/tahun
NERACA PANAS PADA KOMPRESOR (K-101) Tujuan
: menghitung beban panas di dalam kompresor
Pkompresor in = 1 atm Pkompresor out = 2 atm
Untuk komponen gas Komponen
BM
Xi
BF3
67,8062 1
xi.BM 67,8062
Nilai kapasitas panas BF3 pada suhu 288 K Cp (J/mol.K)
Cv (J/mol.K)
48,75406802
40,43955802
1,205603385
Cp Cv
48, 75406802 1, 205603385 40, 43955802
Universitas Sumatera Utara
LB - 6
Perhitungan efisiensi isentropic (ηisen) k = 1,3 – (0,31)(γ – 1,55) k = 1,3 – (0,31)( 1,205603385 – 1,55) = 1,09676 (k – 1)/k = 0,088225948 ηpoly = 78 % n-1 k-1 0,088225948 = = =0,113110189 n k ηPoly 0,78
isen
k 1 k P2 1 2, 0266 0,088225948 1 P1 1, 0133 0, 773224482 0,0113110189 n 1 2, 0266 n 1 P2 1 P1 1, 0133
Menentukan suhu keluaran kompresor k 1 2, 0266 0,088225948 P2 k 1 1 P1 1, 0133 288 1 T2 = T1 1 ηisen 0,773224482
= 311,488 K
Menghitung beban panas kompresor Trefren = 298 K Tinput
= 288 K
Toutput = 311,488 K Panas masuk
Q=n Cv dT Tin
Tref
A (Tin -Tref )+B (Tin 2 -Tref 2 )/2+C (Tin 3 -Tref 3 )/3+D (Tin 4 -Tref 4 )/4+E (Tin 5 -Tref 5 )/5 Cp.dT= (Tin -Tref ) Cv = Cp – R Dimana R = 8,31451 J/mol.K Sehingga diperoleh :
Universitas Sumatera Utara
LB - 7
Komponen BF3
k.mol/jam
Cp (J/mol.K)
Cv (J/mol.K)
Q (kJ/jam)
0,440105678
49,06263125
40,74812125
-179,3347953
Panas keluar Tout
Tin
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4+E(Tout 5 -Tref 5 )/5 Cp.dT= (Tout -Tref ) Cv = Cp – R Dimana R = 8,31451 J/mol.K Sehingga diperoleh : Komponen
k.mol/jam
BF3
0,440105678
Cp (J/mol.K) 49,76774116
Cv (J/mol.K) 41,45323116
Q (kJ/jam) 246,0819242
Panas keluar T design Direncanakan suhu keluar kompresor sebesar 303 K. T303
A(T303 -Tref )+B(T3032 -Tref 2 )/2+C(T3033 -Tref 3 )/3+D(T3034 -Tref 4 )/4+E(T3035 -Tref 5 )/5 (T303 -Tref )
Cp.dT=
Tref
Sehingga diperoleh : Komponen
k.mol/jam
BF3
0,440105678
Cp (J/mol.K) 49,5174691
Cv (J/mol.K) 49,5174691
Q (kJ/jam) 108,9645966
Panas Air Pendingin Untuk mempertahankan agar temperatur keluar tetap 303 K, maka dibutuhkan air pendingin. ∆Q = Q out – Q design ∆Q = 246,0819242 – 108,9645966 ∆Q = 137,1173277 kJ/jam
Kondisi air pendingin yang digunakan : T in
= 303 K
T out = 318 K T out
T in
Cp.dT=
A (Tout -Tin )+B (Tout 2 -Tin 2 )/2+C (Tout 3 -Tin 3 )/3+D (Tout 4 -Tin 4 )/4 (Tout -Tin )
= 75,31367006 J/mol.K
Universitas Sumatera Utara
LB - 8
= 4,17944895 kJ/kg. K Maka massa air pendingin yang dibutuhkan m
Q Cp T
m
137,1173277 4,17944895 318 303
m = 1,3621 kg/jam
(diabaikan, asumsi panas mampu dinetralkan
lingkungan)
Qkompresi = Qout – Qin = 246,0819242 kJ/jam – (-179,3347953) kJ/jam = 425,4167 kJ/jam
Neraca Panas pada Kompresor (K-101) Tabel B.1 Neraca Panas pada Kompresor (K-101) Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam) Input -179,3347953 Output 108,9645966 Kompresi 425,4167195 Air dingin 137,1173277 Jumlah 246,0819242 Jumlah 246,0819242
2.
NERACA PANAS PADA VAPORIZER-101 Fungsi
: Menguapkan HF cair dari 15 °C gas pada suhu 19,54 °C.
Tref
= 298 K
Tin
= 288 K
Tout (Tb)
= 292,54 K
Universitas Sumatera Utara
LB - 9
Panas masuk
Q=n Cp dT Tin
Cp.dT=
Tref
A(Tin -Tref )+B(Tin 2 -Tref 2 )/2+C(Tin 3 -Tref 3 )/3+D(Tin 4 -Tref 4 )/4 (Tin -Tref )
Sehingga diperoleh : Komponen
k.mol/jam
Cp (J/mol.K)
Qin (kJ/jam)
HF (l)
0,440105678
83,2435345
-366,3595219
H2O (l)
0,180821887
75,6816769
-136,8490364
Total
-503,2085583
Panas vaporasi
Q=n Hv T Hv = A 1 Tc
n
Sehingga diperoleh : Komponen HF (g) H2O (g) Total QV
n (k.mol/jam) 0,440105678 0,180821887
Hv (kJ/mol) 7,53 44,01
Qv (kJ/jam) 3315,5863134 7958,0788806 11273,6651940
= 11273,6651940 kJ/jam
Panas keluar
Q=n Cp dT Tin
Tref
Cp.dT=
A(Tin -Tref )+B(Tin 2 -Tref 2 )/2+C(Tin 3 -Tref 3 )/3+D(Tin 4 -Tref 4 )/4+E(Tin 5 -Tref 5 )/5 (Tin -Tref )
Sehingga diperoleh : Komponen
k.mol/jam
HF (g)
0,440105678
28,7959278
-126,7325132
H2O (g)
0,180821887
33,6127397
-60,7791903
Total
Cp (J/mol.K)
Qout (kJ/jam)
-187,5117035
Universitas Sumatera Utara
LB - 10
∆Q
= Qoutput – Qinput = 315,6968547 kJ/jam
Menghitung jumlah uap yang dibutuhkan Steam yang digunakan adalah saturated steam, dengan temperatur (T) 135°C pada tekanan 3,132 bar. ΔHv
= 2726,9 kJ/kg
ΔHl
= 567,77 kJ/kg
λsteam = (ΔHv – ΔHl) λsteam = (2726,9 kJ/kg – 567,77 kJ/kg) λsteam = 2159,13 kJ/kg Jumlah steam yang dibutuhkan: Qsteam = 11589,3620487 kJ/jam msteam = =
QV λ steam 11589, 3620487 kJ/jam = 5,3676073 kg/jam 2 15 9,13 k J/kg
Neraca Panas pada Vaporizer (V-101) Tabel B.2 Neraca Panas pada Vaporizer (V-101) Input (kJ/jam) Qin Qsteam
3.
Output (kJ/jam)
-503,2085583 Qout 11589,3620487 Qvaporation 11086,1534904
-187,5117035 11273,6651940 11086,1534904
NERACA PANAS PADA KOMPRESOR (K-102) Tujuan
: menghitung beban panas đalam kompresor
Pin
= 1atm
Pout
= 2 atm
Universitas Sumatera Utara
LB - 11
Nilai kapasitas panas HF pada suhu 292,54 K (R =8,31451 J/mol.K) Komponen HF (g) H2O (g)
n (kmol/jam)
yi
Cp (J/mol.K) 28,7976899
0,440106 0,708787 0,180822 0,291213 49.0352731 0,620928 1,000000
Cv γ (J/mol.K) 20,48317994 1,4059189 40,72076315 1,2041836
γ camp = y1 γ1 y2 γ2 = 0,70878747 1,4059187 0,291212531,2041836
γ camp = 1,347171043
Perhitungan efisiensi isentropic (ηisen) k = 1,3 – (0,31)( γ – 0,55) k = 1,3 – (0,31)( 1,347171043 – 0,55) = 1,052876977 (k – 1)/k = 0,05022142 Efisiensi polytropic = 78 %
n 1 k 1 0,05022142 0,064386436 n k EPoly 0,78
E isen
k 1 k 0,05022142 P 2 1 2, 0266 1 P1 1, 0133 0, 776154968 0,064386436 n 1 2, 0266 n 1 P2 1 P1 1, 0133
Menentukan suhu keluaran kompresor k 1 2, 0266 0,05022142 k P 2 1 1 P1 1, 0133 288 1 T2 =T1 1 Eisen 0, 776154968
T2 = 305,8915 K
Universitas Sumatera Utara
LB - 12
Menghitung beban panas kompresor T refren = 298 K T input = 292,54 K T output = 305,8915 K
Panas masuk
Q=n Cv dT 292,54
298
A (Tin -Tref )+B (Tin 2 -Tref 2 )/2+C (Tin 3 -Tref 3 )/3+D (Tin 4 -Tref 4 )/4+E (Tin5 -Tref 5 )/5 Cp.dT= (Tin -Tref ) Cv = Cp – R Dimana R = 8,31451 J/mol.K
Sehingga diperoleh : Komponen HF (l) H2O (l)
kmol 0,440105678 0,180821887
Cp (J/mol.K) 28,7877032 49,2019867
Cv (J/mol.K) 20,4731932 40,8874767
Qin (kJ/jam) -49,19661252 -40,36769478 -89,56430730
Panas keluar
Q=n Cv dT Tout
Cp.dT=
Tref
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4+E(Tout 5 -Tref 5 )/5 (Tout -Tref )
Cv = Cp – R Dimana R = 8,31451 J/mol.K Komponen HF (l) H2O (l)
kmol 0,440105678 0,180821887
Cp (J/mol.K)
Cv (J/mol.K)
Qout (kJ/jam)
28,7625881 49,6033025
28,7625881 49,6033025
99,8960301 70,7823352 170,6783654
Panas keluar T design Direncanakan suhu keluar kompresor sebesar 303 K. T303
Tref
Cp.dT=
A(T303 -Tref )+B(T3032 -Tref 2 )/2+C(T3033 -Tref 3 )/3+D(T3034 -Tref 4 )/4+E(T3035 -Tref 5 )/5 (T303 -Tref )
Cv = Cp – R
Universitas Sumatera Utara
LB - 13
Dimana R = 8,31451 J/mol.K Komponen HF (l) H2O (l)
kmol 0,440105678 0,180821887
Cp (J/mol.K)
Cv (J/mol.K)
Qout (kJ/jam)
28,7681458 49,5174691
20,4536358 41,2029591
45,0088063 37,2519841 82,2607905
Panas Air Pendingin Untuk mempertahankan agar temperatur keluar tetap 303 K, maka dibutuhkan air pendingin. ∆Q = Q out - Q out design ∆Q = 170,6783654 - 82,2607905 ∆Q = 88,4175749 kJ/jam Kondisi air pendingin yang digunakan : T in
= 303 K
T out = 318 K Cp
= 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan m
Q Cp T
m = 1,0583 kg/jam
(asumsi panas mampu dinetralkan lingkungan)
Qkompresi = Qout – Qinput = 170,6783654 kJ/jam – (-89,5643073) kJ/jam = 260,2426727 kJ/jam
Neraca Panas pada Kompresor (K-102) Tabel B.3 Neraca Panas pada Kompresor (K-102) Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam) Input -89,5643073 Output 82,2607905 Kompresi 260,2426727 Air dingin 88,4175749 Jumlah 170,6783654 Jumlah 170,6783654
Universitas Sumatera Utara
LB - 14
4.
NERACA PANAS PADA MIXER-101 Tujuan
= menghitung beban panas đalam mixer
T refren = 298 K T input
= 303 K
T output = 303 K
Panas masuk
Q=n Cp dT Untuk menghitung panas masuk yang dibawa oleh umpan yang berfasa gas, harus diketahui nilai Cp gas nyata dengan persamaan berikut : Cp real
2 Pr 0,712 = Cvid R 1+ 0,132+ Tr 2 Tr
dimana, R = 8,31451 J/mol.K Cvid Cpreal
= kapasitas panas gas ideal pada isovolume (kal/mol.K) = kapasitas panas gas nyata (kal/mol.K)
Tr = T/Tc (T, Tc dalam satuan K) Pr = P/Pc (P, Pc dalam satuan bar) 1 J/mol.K = 0,238845897 kal/mol.K 1 kal/mol.K = 4,1868 J/mol.K Nilai Cp gas ideal dapat dihitung dengan persamaan berikut: Tin
Tref
Cp.dT=
A(Tin -Tref )+B(Tin 2 -Tref 2 )/2+C(Tin 3 -Tref 3 )/3+D(Tin 4 -Tref 4 )/4+E(Tin 5 -Tref 5 )/5 (Tin -Tref )
Nilai Cv gas ideal dapat dihitung dengan persamaan berikut : Cvid = Cp – R 0, 238845897
Universitas Sumatera Utara
LB - 15
Sehingga diperoleh : n (k.mol/jam) 0,440106 0,440106 0,180822 1,061033
Komponen BF3 (g) HF (g) H2O (g)
Cpid Cvid (J/mol.K) (Cal/mol.K) 49,517469 9,841158 28,768146 4,885267 33,650194 6,051324
Cpreal (J/mol.K) 49,656553 29,390479 34,612029
Qin (kJ/jam) 109,270656 64,674584 31,293062 205,238302
Panas Keluar
Q=n Cp dT Nilai Cp H2O (l) dihitung dengan persamaan berikut : Tout
Tref
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4 Cp.dT= (Tout -Tref )
sementara Cp HBF4 (l) menggunakan korelasi Sternling-Brown. Sehingga diperoleh : Komponen H2O (l) HBF4 (l)
n (kmol/jam) 0,180822 0,440106
Cpgas ideal (J/mol.K)
Cpliq (Btu/lbmol.°F) (J/mol.K) 75,500560 68,109903 31,738996 132,884829
Qout (kJ/jam) 68,260769 292,416839 360,677607
Panas reaksi Qf = n.ΔHf Komponen yang berhubungan langsung dengan reaksi adalah HF, BF3, dan HBF4. Komponen H2O HF BF3 HBF4
k.mol/jam 0,18082189 0,44010568 0,44010568 0,44010568
ΔHf (kJ/mol) -241,826 -273,3 -1136,0 -239,7
Qf (kJ/jam) -43,7274 -120,2809 -499,9601 -105,4933
Qreaksi = Q produk – Q reaktan = -105,4933310 – (-620,2409319) kJ/jam = 514,7476009 kJ/jam Qmixing = Qout – Qin = 360,6776074 – 205,2383017 = 155,4393057 kJ/jam
Universitas Sumatera Utara
LB - 16
Panas Air Pendingin Untuk mempertahankan agar temperatur keluar tetap 303 K, maka dibutuhkan air pendingin. Panas yang diserap air pendingin adalah : ∆Q = 514,7476009 kJ/jam Kondisi air pendingin yang digunakan : T in
= 303 K
T out = 318 K Cp
= 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan m
Q Cp T
m = 8,2108 kg/jam
(asumsi panas mampu dinetralkan lingkungan)
Neraca Panas pada Mixer (MX-101) Tabel B.4 Neraca Panas pada Mixer (MX-101) Masuk ( kJ/jam) Input 205,23830173 Q reaksi 514,7476009 Q mixing 155,4393057 Jumlah 875,42520834
5.
Keluar (kJ/jam) Output 360,6776074 Q cooling 514,7476009 water Jumlah 875,4252083
NERACA PANAS PADA MIXER-102 Fungsi : untuk menghomogenkan antara CH3COOH dengan katalis HBF4. Tujuan : menghitung beban panas di dalam mixer-102
Universitas Sumatera Utara
LB - 17
T refren = 298 K T input
= 303 K
T output = 303 K Pmixer
= 2 atm
Panas masuk
Q=n Cp dT Nilai Cp H2O dan CH3COOH cair dihitung dengan persamaan berikut: Tin
Tref
A (Tin -Tref )+B (Tin 2 -Tref 2 )/2+C (Tin 3 -Tref 3 )/3+D (Tin 4 -Tref 4 )/4 Cp.dT= (Tin -Tref )
sementara Cp HBF4 cair dihitung dengan menggunakan korelasi SternlingBrown. Sehingga panas masuk umpan segar diperoleh : Komponen H2O (l) CH3COOH (l) HBF4 (l) Total
kmol/jam 0,180821887 35,208454234 0,440105678 35,648559912
Cp (J/mol.K) 75,4468621 129,3940579 132,8848290 262,2788869
Qin (kJ/jam) 68,2122199 22778,8238275 292,4168389 23139,4528862
Panas Keluar
Q=n Cp dT Tout
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4 Cp.dT= (Tout -Tref ) Tref
Nilai Cp HBF4 (l) dihitung dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown. Sehingga diperoleh : Komponen H2O (l) CH3COOH (l) HBF4 (l) Total
kmol/jam 0,1808218872 35,2084542343 0,8802113559 36,2694874773
Cp (J/mol.K) 75,4468621 129,3940579 132,8848290 337,7257490
Qin (kJ/jam) 68,2122199 22778,8238275 584,8336777 23431,8697251
Universitas Sumatera Utara
LB - 18
Panas Recycle
Q = n Cp dT Nilai Cp HBF4 (l) dihitung dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown. Sehingga diperoleh : Komponen HBF4 (l)
kmol/jam
Cp (J/mol.K)
0,440105678 132,8848290
Qin (kJ/jam)
292,4168389
Qpencampuran = Qinput – Qoutput = 23431,8697251 kJ/jam – 23431,8697251 kJ/jam = 0 J/jam
Neraca Panas pada Mixer (MX-102) Tabel B.5 Neraca Panas pada Mixer (MX-102) Masuk ( kJ/jam) 292,4168389
Input Jumlah
6.
292,4168389
Keluar (kJ/jam) Output 292,4168389 Q mixing 0,0000000 water Jumlah 292,4168389
NERACA PANAS PADA HEAT EXCHANGER (HE-101) Fungsi : Memanaskan gas propilen dari 30 °C menjadi 100°C.
Trefren = 288 K Tinput
= 303 K
Toutput = 373 K Q = n Cp dT
Universitas Sumatera Utara
LB - 19
Panas Masuk Nilai Cp H2O dan CH3COOH cair dihitung dengan persamaan berikut: Tin
Tref
A (Tin -Tref )+B (Tin 2 -Tref 2 )/2+C (Tin 3 -Tref 3 )/3+D (Tin 4 -Tref 4 )/4 Cp.dT= (Tin -Tref )
sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown. Sehingga panas masuk umpan segar diperoleh : Komponen H2O (l) CH3COOH (l) HBF4 (l)
n (kmol/jam)
Cp (J/mol.K)
Qin (kJ/jam)
0,180821887
75,5005598
68,2607686
35,208454234
129,0150415
22712,1009264
0,880211356
133,1618486
586,0528567
Total
23366,4145517
Panas Keluar Komponen H2O (l) CH3COOH (l) HBF4 (l)
n (kmol/jam)
Cp (J/mol.K)
Qin (kJ/jam)
0,180821887
75,24053755
1020,3852
35,208454234
134,1770687
354312,5387
0,880211356
138,6810184
9155,145545
Total
364488,0694
Qsteam = Qinput – Qoutput = 23366,4145517 kJ/jam - 364488,0694 kJ/jam = -341121,6548773 kJ/jam
Menghitung jumlah steam yang dibutuhkan Steam yang digunakan adalah saturated steam, dengan temperatur (T) 135°C pada tekanan 3,132 bar. ΔHv
= 2726,9 kJ/kg
ΔHl
= 567,77 kJ/kg
λsteam = (ΔHv – ΔHl) λsteam = (2726,9 kJ/kg – 567,77 kJ/kg) λsteam = 2159,13 kJ/kg
Universitas Sumatera Utara
LB - 20
Jumlah steam yang dibutuhkan: msteam =
QV λ steam
341121, 6548773 kJ/jam = 2159,13 kJ/kg
msteam = 157,9903271 kg/jam
Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-101) Tabel B.6 Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-101) Qin
Masuk ( kJ/jam) 23366,414552
Jumlah
7.
23366,414552
Keluar (kJ/jam) Qout 364488,069429 Qsteam -341121,654877 Jumlah 23366,414552
NERACA PANAS PADA KOMPRESOR (K-103) Tujuan
= menghitung beban panas đalam kompresor
Untuk menaikkan tekanan dari 1 Atm menjadi 20 Atm, dibuat dengan 2 tahap. Pembagian tahapan dapat ditentukan dengan persamaan berikut : P akhir tahap 1= P12 +P22 = 12 +20 2 = 4,582575695 Atm ≈ 5 Atm Tahap 1 P in
= 1 Atm
P out = 5 Atm
Universitas Sumatera Utara
LB - 21
Nilai kapasitas panas C3H6 pada suhu 288 K (R =8,31451 J/mol.K) Komponen C3H8 (g) C3H6 (g)
γ camp
=
n (k.mol/jam) 5,3753170 26,4063407 31,7816577
yi 0,1691 0,8309 1,0000
Cp (J/mol.K) 72,8530116 63,5911948
Cv (J/mol.K) 64,5385016 55,27668478
γ 1,12883023 1,15041622
y1 γ1 y2 γ2 = 0,16911,12883023 0,83091,15041622
γ camp
= 1,146765324
Perhitungan efisiensi isentropic (Eisen)
k 1,3 0,31 γ 0,55 k
= 1,3 – (0,31)( 1,146765324 – 0,55) = 1,11500275
(k – 1)/k = 0,103141225 Efisiensi polytropic = 78 %
n 1 k 1 0,103141225 0,13223234 n k EPoly 0,78
E isen
k 1 k P2 1 5, 0665 0,103141225 1 P1 1, 0133 0, 761389595 0,13223234 n 1 5, 0665 n 1 P2 1 1, 0133 P1
Menentukan suhu keluaran kompresor k 1 5, 0665 0,103141225 P2 k 1 1 P1 1, 0133 288 1 T2 =T1 1 Eisen 0, 761389595
T2 = 356,302547 K
Universitas Sumatera Utara
LB - 22
Menghitung beban panas kompresor T refren
= 298 K
T input
= 288 K
T output
= 356,302547 K
Panas masuk
Q=n Cv dT Tin
Cp.dT=
Tref
A (Tin -Tref )+B (Tin 2 -Tref 2 )/2+C (Tin 3 -Tref 3 )/3+D (Tin 4 -Tref 4 )/4+E (Tin 5 -Tref 5 )/5 (Tin -Tref )
Cv = Cp – R Dimana R = 8,31451 J/mol.K Sehingga diperoleh : Komponen C3H8 (g) C3H6 (g)
n (k.mol/jam) 5,3753170 26,4063407 31,7816577
Cp (J/mol.K) 73,741615 64,277351 0
Cv (J/mol.K) 65,4271050 55,9628412
3
9
Qin
kJ/jam -3516,914312 -14777,73852 -18294,65284
Panas keluar
Q=n Cv dT Tout
Cp.dT=
Tin
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4+E(Tout 5 -Tref 5 )/5 (Tout -Tref )
Sehingga diperoleh : Komponen C3H8 (g) C3H6 (g)
n (k.mol/jam) 5,3753170 26,4063407 31,7816577
Cp (J/mol.K) 79,842549 69,012918 7
Cv (J/mol.K) 71,5280397 60,6984083
4
8
Qin
kJ/jam 22416,50666 93448,65462 115865,1613
Tahap 2 P in
= 5 Atm
P out = 20 Atm
Universitas Sumatera Utara
LB - 23
Nilai kapasitas panas C3H6 pada suhu 356,302547 K (R =8,31451 J/mol.K)
C3H8 (g)
n yi (kmol/jam) 5,375317 0,1691
Cp Cv (J/mol.K) (J/mol.K) 85,067293 76,752783 1,108328449
C3H6 (g)
26,406341 0,8309
73,087701 64,773191 1,128363446
Komponen
31,781658 1,0000
γ camp
=
y1 γ1 y2 γ2 =
γ camp
0,1691326831,108328449 0,8308673171,128363446
= 1,124974874
Perhitungan efisiensi isentropic (ηisen)
k 1,3 0,31 γ 0,55 k
= 1,3 – (0,31)( 1,124974874 – 0,55) = 1,121757789
(k – 1)/k = 0,10854196 Efisiensi polytropic = 78 %
n 1 k 1 0,10854196 0,139156359 n k Poly 0,78
E isen
k 1 k 0,10854196 P 2 1 20, 266 1 P1 5, 0665 0, 763159242 0,139156359 n 1 20, 266 n P 1 2 5, 0665 1 P1
Menentukan suhu keluaran kompresor k 1 20, 266 0,10854196 P 2 k 1 1 P1 5, 0665 288 1 T2 =T1 1 isen 0, 763159242
T2 = 432,115 K
Universitas Sumatera Utara
LB - 24
Menghitung beban panas kompresor T ref = 298 K T in = 356,302547 K T out = 432,115 K
Panas masuk Panas masuk tahap 2 = Panas keluar tahap 1
Panas keluar Tout
Cp.dT=
Tref
A (Tout -Tref )+B (Tout 2 -Tref 2 )/2+C (Tout 3 -Tref 3 )/3+D (Tout 4 -Tref 4 )/4+E (Tout 5 -Tref 5 )/5 (Tout -Tref )
Sehingga diperoleh : Komponen C3H8 (g) C3H6 (g)
n (k.mol/jam) 5,3753170 26,4063407 31,7816577
Cp (J/mol.K) 86,632518 74,331803 0
Cv (J/mol.K) 78,3180080 66,0172932
2
Qin
kJ/jam 56460,311037 233799,45047 6 290259,76151 84 60
Panas keluar T design Direncanakan suhu keluar kompresor sebesar 373 K. Tout
Tin
Cp.dT=
A(T373 -Tref )+B(T373 2 -Tref 2 )/2+C(T3733 -Tref 3 )/3+D(T373 4 -Tref 4 )/4+E(T3735 -Tref 5 )/5 (T303 -Tref )
Sehingga diperoleh : Komponen C3H8 (g) C3H6 (g)
n (k.mol/jam) 5,3753170 26,4063407 31,7816577
Cp (J/mol.K) 81,339238 70,181406 5
Cv (J/mol.K) 73,0247285 61,8668966 2
7
6
Qin
kJ/jam 29439,82997 122525,8762 151965,7062
Panas Air Pendingin Untuk mempertahankan agar temperatur keluar tetap 373 K, maka dibutuhkan air pendingin. ∆Q = Q out - Q out design ∆Q = 290259,7615160 - 151965,7062 ∆Q = 88,4175749 kJ/jam
Universitas Sumatera Utara
LB - 25
Kondisi air pendingin yang digunakan : T in
= 303 K
T out = 318 K Cp
= 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan m
Q Cp T
m = 1655,2172 kg/jam
Q kompresi
= Q out tahap2 – Q in tahap 1 = 290259,761516 kJ/jam – (-18294,65284) kJ/jam = 308554,414351 kJ/jam
Neraca Panas pada Kompresor (K-103) Tabel B.7 Neraca Panas pada Kompresor (K-103) Masuk ( kJ/jam)
8.
Keluar (kJ/jam)
Input
-18294,6528350 Output
151965,7061926
Kompresi
308554,4143510 Air dingin
138294,0553234
Selisih
290259,7615160 Jumlah
290259,7615160
NERACA PANAS PADA REAKTOR (R-101) Fungsi : untuk mereaksikan asam asetat (CH3COOH) dengan propilen (C5H10O2) dengan bantuan katalis HBF4. Tujuan : menghitung beban panas di dalam reaktor Preaktor = 20 atm Treaktor = 100 °C
Universitas Sumatera Utara
LB - 26
Panas masuk reaktor Q = n.Cp.dT Nilai Cp H2O, dan CH3COOH cair diperoleh dengan persamaan berikut : Cp = A + BT + CT 2 + DT 3
sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown, dan Cp C3H6 dan C3H8 dapat dihitung rumus Cp untuk gas nyata. Sehingga diperoleh :
Komponen C3H8 (g) C3H6 (g) H2O (l) HBF4 (l) C5H10O2 (l) CH3COOH (l)
n (kmol/jam) 5,37532 70,41691 0,18082 0,88021 0 35,20845
Cpid (J/mol.K) 88,06281 75,43597 75,53794 138,68102 – 139,82227
Cv (Cal/mol.K) 19,04756 16,03169
Cp (Cal/mol.K) 21,69465 18,59932
Cpreal (J/mol.K) 90,83116 77,87163
–
–
–
Cv (Cal/mol.K) 19,04756 17,54325
Cp (Cal/mol.K) 21,69465 20,11089
Cpreal (J/mol.K) 90,83116 84,20027
Q (kJ/jam) 36618,47168 411260,97878 1024,41844 9155,14555 – 369219,46044 827278,47488
Panas keluar reaktor Q =n.Cp.dT Komponen C3H8 (g) C3H6 (g) H2O (l) HBF4 (l) C5H10O2 (l) CH3COOH (l)
n (kmol/jam) 5,37532 44,01057 0,18082 0,88021 26,40634 8,80211 85,65537
Cpid (J/mol.K) 88,06281 75,43597 75,53794 138,68102 143,19480 139,82227
Q (kJ/jam) 36618,47168 277927,61500 1024,41844 9155,14555 283593,80348 92304,86511 700624,31925
Universitas Sumatera Utara
LB - 27
∆Q = Q out - Q in ∆Q = 700624,31925 - 827278,47488 kJ/jam ∆Q = -126654,1556350 kJ/jam
Panas reaksi Reaksi yang terjadi dalam reaktor : CH3COOH (aq) + C3H6 (g) CH3COOCH(CH3)2 (aq) Panas reaksi pada T = 100°C, 20 Atm Qf = n Hf
Nilai Hf diperoleh dengan persamaan berikut :
Hf = A + BT + CT2 Dimana, Qf = Panas reaksi pembentukan (kJ/jam) Hf = entalpi pembentukan (kJ/mol) T = temperatur (K) A, B, C = konstanta
Sehingga diperoleh : Komponen C3H6 (g) CH3COOH (l) C5H10O2 (l)
n (kmol/jam) 44,01057
Hf (kJ/mol) 16,3734480
Qf (kJ/jam) 432362,84550
8,80211
-434,9785479
-12848102,28367
26,40634
-486,5536820
-11486191,72210
∆Hr° 100 = (Qf produk - Qf reaktan) = (-11486191,72210) – (432362,84550 + (-12848102,28367)) = -1794273,4070729 kJ/jam
Panas Air Pendingin Untuk mempertahankan agar temperatur reaktor senantiasa 373 K, maka dibutuhkan air pendingin. Panas yang diserap air pendingin adalah : QCW
= -(∆Hr° 100 + ∆Q ) = -(-1794273,4070729 + -126654,1556350 kJ/jam) = 1920927,5627079 kJ/jam
Universitas Sumatera Utara
LB - 28
Kondisi air pendingin yang digunakan : T in
= 303 K
T out = 318 K Cp
= 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan m =
=
-QCW Cp T
1920927,5627079 kJ/jam 4,17944895 kJ/kg.K 318 303K
= 30640,8426 kg/jam
Neraca Panas pada Reaktor (R-101) Tabel B.8 Neraca Panas pada Reaktor (R-101) Masuk (kJ/jam) Qin
Keluar (kJ/jam)
827278,474884 Qout
700624,319249
QCW
1920927,562708
Qf Jumlah
9.
827278,474884 Jumlah
-1794273,407073 827278,474884
NERACA PANAS PADA EXPANSION VALVE (EV-101) Fungsi : Mengkonversi tekanan keluar reaktor dari 20 atm menjadi 19 atm. Tujuan : Menghitung beban panas đidalam expansion valve P in
: 20 atm
P out
: 19 atm
Menentukan properties gas campuran Komponen C3H8 C3H6 Total
yi
5,3753 44,010 1,00000
6
Tc (K) 592,71 647,096
yi.Tc 64,5124 576,6640 641,1765
Pc (bar) 59,04 218,20
yi.Pc 6,42610 194,45104 200,87714
ω 0,430 0,142
yi. ω 0,04680 0,12654 0,17335
Universitas Sumatera Utara
LB - 29
Menentukan nilai (Cpreal gas) campuran. Komponen C3H8 C3H8
Cpid Cvid Cpreal Cpreal (J/mol.K) (Cal/mol.K) (Cal/mol.K) (J/mol.K) 0,10884 88,06281 19,04756 23,78081 99,56548 0,10884 75,43597 16,03169 19,05522 79,78039 yi
Tr =
T 373 0, 5817 Tc 641,1765
Pr =
P 20, 266 0,1009 Pc 200,877 14
yi.Cpreal (J/mol.K) 10,83702 71,09684 81,93386
H 1R = Tr - Pr - ω = 0, 6542 RTc H 1R = R Tc -0,6542
= 8, 314 641,1765 0, 6542 = -3487,5977 T2 =
H1R 3487,5977 Tin 373 Cp 81, 93386
= 330,4340 K
Menghitung beban panas Expansion valve Trefren = 298 K Tinput
= 373 K
Toutput = 330,434 K
Panas Masuk Panas Masuk EV-101 (Qin) = 314546,086674 kJ/jam (panas keluar reaktor)
Panas Keluar Q n Cp dT
Kapasitas panas yang digunakan adalah Cpreal gas.
Universitas Sumatera Utara
LB - 30
Sehingga diperoleh : Komponen C3H8
n Cp Cv Cp (kmol/jam) (J/mol.K) (Cal/mol.K) (J/mol.K) 5,3753 77,5262014 16,53092851 89,02886919
C3H8
Qout (kJ/jam) 15521,557444
44,0106 67,2094753 14,06682082 71,55389051 102138,759765 117660,317208
Qexpansi = Qout – Qin = 314546,086674 kJ/jam – 1184,35642 kJ/jam = 196885,769466 kJ/jam Neraca Panas pada Expansion valve (EV-101) Tabel B.9 Neraca Panas pada Expansion valve (EV-101) Masuk (kJ/jam) 314546,0866742
Qin Jumlah
10.
314546,0866742
Keluar (kJ/jam) Qout 117660,3172083 Qekspansi 196885,7694658 Jumlah 314546,0866742
NERACA PANAS PADA KOMPRESOR (K-104) Fungsi : mengkompres propilen recycle kembali ke reaktor (R–101) Tujuan : menghitung beban panas đi dalam kompresor Pin
= 19 atm
Pout
= 20 atm
Nilai γcampuran pada suhu 330,434 K (R =8,31451 J/mol.K) Komponen C3H8 (g) C3H6 (g)
γcamp
n (kmol/jam) 5,3753 44,0106 49,3859
= 1,13372
yi 0,1088 0,8911 4 1,0000 6
Cp (J/mol.K) 80,42736 69,46425
Cv (J/mol.K) 72,11285 61,14974
γ
yi. γ
1,11530 1,13597
0,12139 1,01233 1,13372
0
Universitas Sumatera Utara
LB - 31
Perhitungan efisiensi isentropic (ηisen) k = 1,3-(0,31) (γ-0,55) k = 1,3 – (0,31) (1,13372 – 0,55) = 1,11905 (k–1)/k = 0,10638 Efisiensi polytropic (ηpoly) = 78 %
n -1 k -1 0,10638 = 0,13639 n k ηPoly 0, 78
ηisen
k 1 k P 2 20, 266 1,11905 1 1 P1 19, 2527 0, 7794 n 1 0,13639 20, 266 n 1 P2 1 P1 19, 2527
Menentukan suhu keluaran kompresor k 1 20, 266 1,11905 P 2 k 1 1 P1 19, 2527 330, 434 1 T2 = T1 1 ηisen 0, 7794
T2 = 332,75373 K
Menghitung beban panas kompresor T refren
= 298 K
T input
= 330,434 K
T output
= 332,75373 K
Panas masuk
Q=n Cv dT 292,54
298
Cp.dT=
A (Tin -Tref )+B (Tin 2 -Tref 2 )/2+C (Tin 3 -Tref 3 )/3+D (Tin 4 -Tref 4 )/4+E (Tin5 -Tref 5 )/5 (Tin -Tref )
Cv = Cp – R Dimana R = 8,31451 J/mol.K
Universitas Sumatera Utara
LB - 32
Sehingga diperoleh : Komponen C3H8 (g) C3H6 (g)
n (kmol/jam) 5,3753 44,0106
Cp (J/mol.K) 77,5262014 67,2094753
Cv Qin (J/mol.K) (kJ/jam) 69,2116914 12066,5718152 58,8949653 84068,9258029 96135,4976181
Panas keluar
Q=n Cv dT Tout
Tref
Cp.dT=
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4+E(Tout 5 -Tref 5 )/5 (Tout -Tref )
Sehingga diperoleh : Komponen C3H8 (g) C3H6 (g)
n (kmol/jam) 5,3753 44,0106
Cp (J/mol.K) 77,7337225 67,3707867
Cv (J/mol.K) 69,4192125 59,0562767
Qin (kJ/jam) 12968,3654899 90328,4401933 103296,8056832
Neraca Panas pada Kompresor (K-104) Tabel B.10 Neraca Panas pada Kompresor (K-104) Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam) Qin 96135,4976181 Qout 103296,8056832 Kompresi -7161,3080651 Jumlah 96135,4976181 Jumlah 96135,4976181
11.
NERACA PANAS PADA HEAT EXCHANGER (HE-102) Fungsi : Memanaskan gas propilen dari 59,754 °C menjadi 100°C.
Universitas Sumatera Utara
LB - 33
Trefren = 298 K Tinput
= 59,754 K
Toutput = 373 K Q = n.Cp dT
Panas Masuk Q = n.Cp dT Nilai Cp C3H8 dan C3H6 gas dihitung dengan persamaan berikut: Tin
Tref
A(Tin -Tref )+B(Tin 2 -Tref 2 )/2+C(Tin 3 -Tref 3 )/3+D(Tin 4 -Tref 4 )/4+E(Tin 5 -Tref 5 )/5 Cp.dT= (Tin -Tref ) Sehingga diperoleh : Komponen
n (kmol/jam)
Cp (J/mol.K)
Qin (kJ/jam)
C3H8 (g)
5,3753
77,7337225
14521,6185544
C3H6 (g)
44,0106
67,3707867
103045,7457988
Total
117567,3643532
Panas Keluar Q = n.Cp dT Sehingga diperoleh : Komponen
n (kmol/jam)
Cp (J/mol.K)
Qin (kJ/jam)
C3H8 (g)
5,3753
81,33923852
32791,8145
C3H6 (g)
44,0106
70,18140666
231654,2667
Total
264446,0812
Qsteam = Qinput – Qoutput = 117567,3643532 kJ/jam - 264446,0812 kJ/jam = -146878,7168099 kJ/jam
Menghitung jumlah steam yang dibutuhkan Steam yang digunakan adalah saturated steam, dengan temperatur (T) 135°C pada tekanan 3,132 bar. ΔHv
= 2726,9 kJ/kg
ΔHl
= 567,77 kJ/kg
Universitas Sumatera Utara
LB - 34
λsteam = (ΔHv – ΔHl) λsteam = (2726,9 kJ/kg – 567,77 kJ/kg) λsteam = 2159,13 kJ/kg Jumlah steam yang dibutuhkan: msteam =
QV λ steam
146878, 7168099 kJ/jam = 2159,13 kJ/kg msteam = 68,0268056 kg/jam
Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-102) Tabel B.11 Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-102) Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam) Qin 117567,364353 Qout 264446,081163 Qsteam -146878,716810 Jumlah 117567,364353 Jumlah 117567,364353
12.
NERACA PANAS PADA EXPANSION VALVE (EV-102) Fungsi : Mengkonversi tekanan keluar reaktor dari 20 atm menjadi 1 atm. Tujuan : Menghitung beban panas đi dalam expansion valve. P in
: 20 atm
P out
: 1 atm
Menentukan properties gas campuran Komponen CH3COOH (l) H2O (l) HBF4 (l) C5H10O2 (l) Total
xi 0,24269 0,00499 0,02427 0,72806 1,00000
Tc (K) 592,71 647,096 615 538
xi.Tc 143,8427 3,2261 14,9252 391,6959 553,6900
Pc (bar) 59,04 218,2007 51,08 33,96
xi.Pc
ω
xi. ω
14,32821 1,08784 1,23964 24,72490 41,38059
0,462 0,345 0,395 0,355
0,11212 0,00172 0,00959 0,25846 0,38189
Universitas Sumatera Utara
LB - 35
Menentukan nilai Cp campuran Nilai Cp H2O, dan CH3COOH,dan C5H10O2 cair diperoleh dengan persamaan berikut :
Cp = A + BT + CT 2 + DT 3 sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown. Sehingga diperoleh Cp campuran sebagai berikut : Komponen CH3COOH (l) H2O (l) HBF4 (l) C5H10O2 (l) Total
xi (kmol/jam) 0,24269 0,00499 0,02427 0,72806 1,00000
Cp (J/mol.K) 139,822274 75,537938 138,681018 218,549530
xi.Cp (J/mol.K) 33,932973 0,376595 3,365601 159,117036 196,792205
Suhu rata-rata (T) digunakan dalam penentuan Tr campuran, sehingga : Tr =
T 366,519 0, 6620 Tc 641,1765
Tekanan rata-rata (P) digunakan dalam penentuan Pr campuran, sehingga : Pr =
P 10, 640 0, 2571 Pc 41,38059
H 1R = Tr - Pr - ω = 0,38189 RTc H 1R = R Tc -0,38189
= 8,314 553, 69 0,38189 = -3599,4578 T2 =
H1R 3599, 4578 Tin 373 Cp 196, 792205
= 354,7093 K
Menghitung beban panas Expansion valve Tref = 298 K Tin
= 373 K
Tout = 354,709 K
Universitas Sumatera Utara
LB - 36
Panas Masuk Q = n.Cv dT Cv = Cp - R (R= 8,31451 J/mol.K) Nilai Cp H2O, dan CH3COOH,dan C5H10O2 cair diperoleh dengan persamaan berikut : Tin
Cp.dT=
Tref
A(Tin -Tref )+B(Tin 2 -Tref 2 )/2+C(Tin 3 -Tref 3 )/3+D(Tin 4 -Tref 4 )/4 (Tin -Tref )
sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown. Sehingga diperoleh : n (kmol/jam) 8,8021 0,1808 0,8802 26,4063 36,2695
Komponen CH3COOH (l) H2O (l) HBF4 (l) C5H10O2 (l) Total
Cp Cv (J/mol.K) (J/mol.K) 134,17707 125,86256 75,24054 66,92603 135,03957 126,72506 206,75014 198,43563
Qin (kJ/jam) 83089,24008 907,62680 8365,86294 392996,91633 485359,64615
Cp Cv (J/mol.K) (J/mol.K) 132,82030 124,50579 75,20703 66,89252 133,92100 125,60649 203,98090 195,66639
Qin (kJ/jam) 66298,86081 771,19475 6684,82904 305458,60763 379213,49223
Panas Keluar Q = n.Cv dT Sehingga diperoleh : n (kmol/jam) 8,8021 0,1808 0,8802 26,4063 36,2695
Komponen CH3COOH (l) H2O (l) HBF4 (l) C5H10O2 (l) Total
Qexpansi = Qout – Qin = 379213,49223 kJ/jam – 485359,64615 kJ/jam = 106146,153922 kJ/jam Neraca Panas pada Expansion valve (EV-101) Tabel B.12 Neraca Panas pada Expansion valve (EV-101) Masuk (kJ/jam)
Keluar (kJ/jam)
Qin
485359,64615
Jumlah
485359,64615
Qout Qekspansi Jumlah
379213,49223 106146,15392 485359,64615
Universitas Sumatera Utara
LB - 37
13.
NERACA PANAS PADA HEAT EXCHANGER (HE-103) Fungsi : Memanaskan cairan keluaran EV-102 dari 81,709 °C menjadi 94,988 °C.
Trefren = 298 K Tinput
= 354,709 K
Toutput = 367,998 K Q = n.Cp dT Panas Masuk Q = n.Cp dT Panas masuk HE-103 (Qin) = 379213,49223 kJ/jam (panas keluar EV-102)
Panas Keluar Q = n.Cp dT Nilai Cp H2O, dan CH3COOH,dan C5H10O2 cair diperoleh dengan persamaan berikut : Tout
Tref
Cp.dT=
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4 (Tout -Tref )
sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown. Sehingga diperoleh : Komponen CH3COOH (l) H2O (l) HBF4 (l) C5H10O2 (l) Total
n (kmol/jam) 8,8021 0,1808 0,8802 26,4063 36,2695
Cp (J/mol.K) 133,80230 75,22367 134,69496 205,97151
Qout (kJ/jam) 82439,60639 952,11814 8298,95976 380715,65301 472406,33730
Universitas Sumatera Utara
LB - 38
Menghitung jumlah steam yang dibutuhkan Qsteam = Qinput – Qoutput = 379213,49223 kJ/jam - 472406,33730 kJ/jam Qsteam = -93192,84506 kJ/jam
Steam yang digunakan adalah saturated steam, dengan temperatur (T) 135°C pada tekanan 3,132 bar. ΔHv
= 2726,9 kJ/kg
ΔHl
= 567,77 kJ/kg
λsteam = (ΔHv – ΔHl) λsteam = (2726,9 kJ/kg – 567,77 kJ/kg) λsteam = 2159,13 kJ/kg Jumlah steam yang dibutuhkan: msteam =
QV λ steam
93192,84506 kJ/jam = 2159,13 kJ/kg msteam = 43,1622 kg/jam
Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-101) Tabel B.13 Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-101) Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam) Qin 379213,49223 Qout 472406,33730 Qsteam -93192,84506 Jumlah 379213,49223 Jumlah 379213,49223
14.
NERACA PANAS PADA KOLOM DESTILASI (MD-101) Fungsi : untuk memisahkan C5H10O2, dan sebagian H2O dari CH3COOH, HBF4 dan H2O. Tujuan : menghitung kebutuhan air pendingin di kondensor dan menghitung kebutuhan steam di reboiler P
: 1,0133 bar
Universitas Sumatera Utara
LB - 39
Menentukan kondisi umpan masuk menara destilasi Dew Point Umpan masuk pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial diperoleh T = 374,986 K Komponen
kmol/jam
yi
P (bar)
Ki
Yi/Ki
HBF4
0,88021 0,02427 0,249746 0,24647 0,098466
H2O
0,18082 0,00499 0,834503 0,82355 0,006054
C5H10O2 CH3COOH Jumlah
26,40634 0,72806 1,507345 1,48756 0,489432 8,80211 0,24269 0,605627 0,59768 0,406049 36,26949 1,00000
1,000000
Bubble Point Umpan masuk pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial diperoleh T = 367,998 K Komponen
Xi
P
Ki
Xi.Ki
HBF4
0,88021 0,02427
0,190934
0,18843
0,004573
H2O
0,18082 0,00499
0,840044
0,82902
0,004133
26,40634 0,72806
1,220897
1,20487
0,877218
8,80211 0,24269
0,476305
0,47005
0,114076
CH3COOH C5H10O2 Jumlah
kmol
36,26949 1,00000
1,000000
Menentukan beban panas Feed Dengan nilai Tbubble (367,998 K), nilai Cp H2O, dan CH3COOH,dan C5H10O2 cair diperoleh dengan persamaan berikut :
Cp = A + BT + CT 2 + DT 3 sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown. Sehingga diperoleh nilai : Komponen CH3COOH (l) H2O (l) HBF4 (l) C5H10O2 (l) Total
n (kmol/jam) 8,8021 0,1808 0,8802 26,4063 36,2695
Cp (J/mol.K) QF (kJ/jam) 138,12835 8510,50157 75,22367 952,11814 130,54755 241302,76498 133,80230 82439,60639 333204,99108
Dengan cara yang sama, pada Tdew (374,896 K), maka dapat dihitung nilai Cp H2O, CH3COOH, C5H10O2, dan HBF4 cair.
Universitas Sumatera Utara
LB - 40
Sehingga diperoleh nilai : Komponen CH3COOH (l) H2O (l) HBF4 (l) C5H10O2 (l) Total
n (kmol/jam) 8,8021 0,1808 0,8802 26,4063 36,2695
Cp (J/mol.K) QL (kJ/jam) 138,90722 9412,92494 75,24888 1047,52373 131,39444 267114,84533 134,32686 91025,40992 368600,70391
Karena umpan masuk berfasa cair, maka penentuan nilai Hv menggunakan Tbubble (367,998 K) melalui persamaan berikut :
T ΔHv = A 1 Tc
n
Sehingga diperoleh : Komponen
n (kmol/jam)
Cp (kJ/mol)
Qv (kJ/jam)
CH3COOH (l)
8,8021
48,17950
2968,4833
H2O (l)
0,1808
40,57156
513,5208
HBF4 (l)
0,8802
31,71852
58628,1936
C5H10O2 (l)
26,4063
24,30954
14977,8373
Total
36,2695
77088,0350
QV = 77088,0350 kJ/jam QL = 368600,70391 kJ/jam QF = 333204,99108 kJ/jam q
=
QV -QF QV -QL
= 0,8785792 q = 0,8785792 < 1 dan umpan masuk di atas Tbubble maka, kondisi umpan adalah cair dingin.
Menentukan Kondisi Puncak Menara Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh Tdew = 374,896 K
Universitas Sumatera Utara
LB - 41
Komponen H2O C5H10O2 Jumlah
kmol/jam
yi
0,14966 0,00564 26,40634 0,99436 26,55600 1,00000
P (bar)
Ki
yi/Ki
0,67384 1,01620
0,66500 1,00286
0,00847 0,99153 1,00000
Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh Tbubble = 374,896 K Komponen H2O C5H10O2 Jumlah
kmol/jam
Xi
0,14966 0,00564 26,40634 0,99436 26,55600 1,00000
P (bar)
Ki
Xi/Ki
0,67307 1,01523
0,66423 1,00190
0,00374 0,99626 1,00000
Menentukan Kondisi Dasar Menara Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh Tdew = 394,542 K Komponen
kmol/jam
HBF4 (l) H2O (l) CH3COOH (l)
0,88021 0,03116 8,80211 9,71349
Jumlah
yi
P (bar)
Ki
yi/Ki
0,09062 0,49839 0,49184 0,18424 0,00321 1,92088 1,89566 0,00169 0,90617 1,12795 1,11314 0,81407 1,00000 1,00000
Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh Tbubble = 392,645 K Komponen
kmol/jam
Xi
P (bar)
Ki
Xi*Ki
HBF4 (l)
0,88021
0,09062
0,46776
0,46162
0,04183
H2O (l)
0,03116
0,00321
1,78469
1,76126
0,00565
CH3COOH (l)
8,80211
0,90617
1,06512
1,05114
0,95252
Jumlah
9,71349
1,00000
1,00000
Menentukan konstanta Underwood Komponen heavy key (j) = HBF4 α=
Ki Kj
1- q =
x Fi αi -θ αi
Dimana q = 0,8785792 maka, 1 – q = 0,121420839
Universitas Sumatera Utara
LB - 42
Dilakukan trial harga θ sampai persamaan di atas mendekati harga 0,121420839. Dari trial diperoleh θ = 0,584188628 Komponen
kmol
xF
K
α
α–θ
xF.α/(α–θ)
CH3COOH
8,80211
0,24269
0,24647
0,41238
-0,11604
-0,862425306
H2O
0,18082
0,00499
0,82355
1,37792
0,84950
0,008086685
C5H10O2
26,40634
0,72806
1,48756
2,48890
1,96048
0,924297169
HBF4
0,88021
0,02427
0,59768
1
0,47158
0,051462292
Jumlah
36,26949
1,00000
0,121420839
Menentukan Rm dan R Komponen H2O C5H10O2 Jumlah
kmol 0,14966 26,40634 26,55600
Xd 0,00564 0,99436
xd /((α-θ)/α) 0,00914 1,26238 1,27152
Rm + 1 = 1,27152 Rm = 0,27152 Untuk pendingin kondensor digunakan air. Dari buku Treyball didapat untuk pendingin air R=1,25 Rm. R = 1,25 x 0,27152 = 0,339402
Menentukan komposisi cairan refluks (Lo) R
= Lo/D
Lo = R x D Komponen H2O C5H10O2 Jumlah
kmol/jam kg/jam Lo (mol) 0,149660354 2,696879573 0,050795097 26,40634068 2696,879573 8,962377769 26,55600103 2699,576453 9,013172866
Lo (kg) 0,915327642 915,3276416 916,2429692
Menentukan komposisi uap masuk kondensor (V) V = Lo + D Komponen H2O C5H10O2
kmol/jam 0,200455 35,368718 35,569174
kg/jam 3,612207 3612,207215 3615,819422
Universitas Sumatera Utara
LB - 43
Menghitung panas yang dibawa masing – masing alur Panas yang dibawa input feed (QF) pada T = 367,998 K Komponen CH3COOH H2O C5H10O2 HBF4
n (kmol/jam) 8,80211 0,18082 26,40634 0,88021 36,26949
Cp (J/mol.K) 133,8023035 75,22367 130,5475495 138,12835
Q (kJ/jam) 82439,60639 952,11814 241302,76498 8510,50157 333204,99108
Panas destilat keluar kondensor (QD) pada T = 362,112 K Komponen H2O C5H10O2
n (kmol/jam) 0,149660354 26,40634068 26,55600103
Cp Q (J/mol.K) (kJ/jam) 75,21130666 721,6595533 205,0762157 347189,0191 347910,6787
Panas refluks keluar kondensor (QLo) pada T = 362,112 K Komponen H2O C5H10O2
n (kmol/jam) 0,14966
Cp (J/mol.K) 75,21131
Q (kJ/jam) 721,65955
26,40634
205,07622
347189,01912
26,55600
347910,67867
Panas yang dibawa uap masuk kondensor (QV) pada T = 374,896 K Komponen H2O C5H10O2
n (kmol/jam) 0,14966 26,40634 26,55600
Hv n.Hv Cp (kJ/mol) (kJ/jam) (J/mol.K) 40,22327 6,01983 33,86172 31,14462 822,41538 146,73519 828,43521
Q (kJ/jam) 390,14730 298301,41563 298691,56294
Panas hasil bawah (QW) pada T = 394,542 K
HBF4
n kmol/jam 0,88021
Cp (J/mol.K) 136,86555
QW (kJ/jam) 11630,45323
H2O
0,03116
75,38255
226,78022
CH3COOH
8,80211
135,83972 115432,81153
9,71349
115659,59175
Komponen
Universitas Sumatera Utara
LB - 44
Neraca Panas pada Kondensor
QV = QLo + QD + QC QC = 48390,68052 kJ/jam Menghitung jumlah air pendingin yang dibutuhkan Kondisi air pendingin yang digunakan : T in
= 303 K
T out = 318 K Cp
= 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan mair = =
QCW Cp T 48390, 68052 kJ/jam 4,17944895 kJ/kg.K 318 303 K
= 771,8829461 kg/jam
Neraca panas di reboiler QF + QR = QC + QW + QD QR = 115659,5918 + 347910,6787 + 48390,6805 + 333204,9911 = 178755,9599 kJ/jam
Universitas Sumatera Utara
LB - 45
Menghitung jumlah steam yang dibutuhkan Analog dengan menghitung jumlah Steam yang dibutuhkan pada Heat Exchanger (HE-102). Jumlah steam yang dibutuhkan: msteam =
=
Qsteam steam 178755,9599 kJ/jam = 82,7907 kg/jam 2159,13 kJ/kg
Tabel B.14 Neraca Panas pada Menara Destilasi (MD-101) Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam) Qin 333204,991081 Qout 115659,591751 Qdestilat 347910,678669 Qkondensor 48390,680520 Qsteam -178755,959860 Jumlah 333204,991081 Jumlah 333204,991081
15.
NERACA PANAS PADA KOLOM DESTILASI (MD-102) Fungsi : untuk memisahkan CH3COOH dan H2O dengan HBF4. Tujuan : menghitung kebutuhan air pendingin di kondensor dan menghitung kebutuhan steam di reboiler P = 1 atm = 1,0133 bar Menentukan kondisi umpan masuk menara destilasi Dew Point Umpan masuk P = 1,0133 bar, dan dengan trial diperoleh T = 394,542 K Komponen H2O HBF4 CH3COOH Jumlah
kmol/jam 0,03116 0,88021 8,80211 9,71349
Yi 0,00321 0,09062 0,90617 1,00000
P (bar) 1,92088 0,49839 1,12795
Ki 1,89566 0,49184 1,11314
yi.Ki 0,00169 0,18424 0,81407 1,00000
Bubble Point Umpan masuk P = 1,0133 bar, dan dengan trial diperoleh T = 392,645 K
Universitas Sumatera Utara
LB - 46
Komponen H2O HBF4 CH3COOH Jumlah
kmol/jam 0,03116 0,88021 8,80211 9,71349
Xi 0,00321 0,09062 0,90617 1,00000
P (bar) 1,78469 0,46776 1,06512
Ki 1,76126 0,46162 1,05114
Xi.Ki 0,00565 0,04183 0,95252 1,00000
Menentukan beban panas Feed Dengan nilai Tbubble (392,645 K), nilai Cp H2O, dan CH3COOH cair diperoleh dengan persamaan berikut :
Cp = A + BT + CT 2 + DT 3 sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown. Sehingga diperoleh nilai : n (kmol/jam) 0,03116 0,88021 8,80211 9,71349
Komponen H2O (l) HBF4 (l) CH3COOH (l) Total
Cp (J/mol.K) 75,36540 136,68187 135,68945
QF (kJ/jam) 222,27333 11386,60890 113039,33073 124648,21296
Dengan cara yang sama, pada Tdew (394,542 K), maka dapat dihitung nilai Cp H2O, CH3COOH dan HBF4 cair. Sehingga diperoleh nilai : n (kmol/jam) 0,03116 0,88021 8,80211 9,71349
Komponen H2O (l) HBF4 (l) CH3COOH (l) Total
Cp (J/mol.K) 75,38255 136,86555 135,83972
QL (kJ/jam) 226,78022 11630,45323 115432,81153 127290,04498
Karena umpan masuk berfasa cair, maka penentuan nilai Hv menggunakan Tbubble (367,998 K) melalui persamaan berikut :
T Hv = A 1 Tc
n
Sehingga diperoleh : Komponen H2O (l) HBF4 (l) CH3COOH (l) Total
n (kmol/jam) 0,03116 0,88021 8,80211 9,71349
HV (kJ/mol) 39,31606 48,17950 23,25969
Qv (kJ/jam) 118,27809 4094,15984 19765,44119 23977,87912
Universitas Sumatera Utara
LB - 47
QV = 23977,87912 kJ/jam QL = 127290,04498 kJ/jam QF = 23977,87912 kJ/jam q
=
QV -QF QV -QL
= 0,974429
q = 0,974429 < 1 dan umpan masuk di atas Tbubble maka, kondisi umpan adalah cair dingin.
Menentukan Kondisi Puncak Menara Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh Tdew = 370,965 K Komponen H2O C5H10O2 Jumlah
kmol/jam 0,03116 8,80211 8,83328
yi 0,00353 0,99647 1,00000
P (bar) 1,67015 1,01189
Ki 1,64823 0,99861
yi/Ki 0,00214 0,99786 1,00000
Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh Tbubble = 370,935 K Komponen H2O C5H10O2 Jumlah
kmol/jam 0,03116 8,80211 8,83328
Xi 0,00353 0,99647 1,00000
P (bar) 1,66820 1,01098
Ki 1,64630 0,99771
Xi/Ki 0,00581 0,99419 1,00000
Menentukan Kondisi Dasar Menara Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh Tdew = 417,370 K Komponen
kmol/jam
yi
HBF4 (l)
0,88021 0,88021
1 1
Jumlah
P (bar)
Ki
yi/Ki
1,01330 1,00000 1,00000 1,00000
Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh Tbubble = 417,370 K
Universitas Sumatera Utara
LB - 48
Komponen
kmol/jam
Xi
P (bar)
Ki
Xi*Ki
HBF4 (l)
0,88021
1
1,01330
1,00000
1,00000
Jumlah
0,88021
1
1,00000
Menentukan konstanta Underwood Komponen heavy key (j) = HBF4 Ki Kj
α=
1- q =
x Fi αi -θ αi
Dimana q = 0,974429 maka, 1 – q = 0,025571355 Dilakukan trial harga θ sampai persamaan di atas mendekati harga 0,025571355. Dari trial diperoleh θ = 1,054099184. Komponen
kmol/jam
XF
K
α
α–θ
XF.α/(α–θ)
H2O
0,03116
0,00321
1,89566
3,85419
2,80009
0,004416
CH3COOH
8,80211
0,90617
1,11314
2,26320
1,20910
1,696180
HBF4
0,88021
0,09062
0,49184
1,00000
-0,05410
-1,675024
Jumlah
9,71349
1,00000
Menentukan Rm dan R Komponen
kmol/jam
Xd
H2O CH3COOH Jumlah
0,03116 8,80211 8,83328
0,00353 0,99647 1,00000
Xd /((α-θ)/α) 0,004856 1,865200 1,870055
Rm + 1 = 1,870055 Rm = 0,870055 Untuk pendingin kondensor digunakan air. Dari buku Treyball didapat untuk pendingin air R=1,25 Rm. R = 1,25 x 0,870055 = 1,087569
Menentukan komposisi cairan refluks (Lo) R
= Lo/D
Lo = R x D
Universitas Sumatera Utara
LB - 49
Komponen
kmol/jam
kg/jam
Lo (mol)
Lo (kg)
H2O CH3COOH Jumlah
0,031162 8,802114 8,833275
1,374224 528,566919 529,941143
0,033890 9,572907 9,606797
1,494563 574,853073 576,347637
Menentukan komposisi uap masuk kondensor (V) V = Lo + D Komponen H2O CH3COOH
kmol/jam
kg/jam
0,065052
2,868787
18,375021
1103,419993
18,440073
1106,288779
Menghitung panas yang dibawa masing – masing alur Panas yang dibawa input feed (QF) pada T = 392,645 K Komponen H2O CH3COOH HBF4
n (kmol/jam) 0,031162 8,802114 0,880211 9,713486
Cp (J/mol.K) 33,921109 70,274181 72,684280
Q (kJ/jam) 1,490510 769,717609 77,439659 848,647778
Panas destilat keluar kondensor (QD) pada T = 390,645 K Komponen H2O CH3COOH
n (kmol/jam) 0,031162 8,802114 8,833275
Cp QD (J/mol.K) (kJ/jam) 75,350731 218,216498 135,554773 110887,621830 111105,838328
Panas refluks keluar kondensor (QLo) pada T = 390,645 K Komponen H2O CH3COOH
n (kmol/jam) 0,033890 9,572907 9,606797
Cp (J/mol.K) 33,915239 70,155468
Q (kJ/jam) 1,620562 835,676613 837,297175
Panas yang dibawa uap masuk kondensor (QV) pada T = 394,542 K Komponen H2O CH3COOH
n (kmol/jam) 0,06505 18,37502 18,44007
Hv (kJ/mol) 43,69354 26,87850
n.Hv Cp (kJ/jam) (J/mol.K) 2,84235 33,92765 493,89302 70,40597 0,49674
Q (kJ/jam) 3,11260 1609,94314 1613,05575
Universitas Sumatera Utara
LB - 50
Panas hasil bawah (QW) pada T = 417,370 K Nilai Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown. Komponen HBF4
n kmol/jam 0,88021 0,88021
Cp (J/mol.K) 139,44890
QW (kJ/jam) 14651,99186 14651,99186
Neraca Panas pada Kondensor
QV = QLo + QD + QC QC = 109492,285844 kJ/jam Menghitung jumlah air pendingin yang dibutuhkan Kondisi air pendingin yang digunakan : T in
= 303 K
T out = 318 K Cp
= 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan mair =
=
QCW Cp T
109492, 285844 kJ/jam 4,17944895 kJ/kg.K 318 303K
= 1746,5187 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
LB - 51
Neraca panas di reboiler QF + QR = QC + QW + QD QR = 109492,28584 + 14651,9919 + 111105,83833 + 124648,21296 = 110601,90308 kJ/jam
Menghitung jumlah steam yang dibutuhkan Analog dengan menghitung jumlah Steam yang dibutuhkan pada Heat Exchanger (HE-102). Jumlah steam yang dibutuhkan: msteam =
=
Qsteam λ steam 110601,90308 kJ/jam 2159,13 kJ/kg
msteam = 51,225217 kg/jam Tabel B.15 Neraca Panas pada Kolom Destilasi (MD-102) Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam) Qin 124648,212958 Qout 14651,991863 Qdestilat 111105,838328 Qkondensor 109492,285844 Qsteam -110601,903077 Jumlah 124648,212958 Jumlah 124648,212958
Universitas Sumatera Utara
LB - 52
16.
Neraca panas COOLER (E-101) Fungsi : mendinginkan isopropyl asetat sisa dari 89,112 °C menjadi 30 °C.
Trefren = 288 K Tinput
= 362,112 K
Toutput = 303 K Q = n Cp dT
Panas Masuk Nilai Cp H2O dan CH3COOH cair dihitung dengan persamaan berikut: Tin
Tref
A (Tin -Tref )+B (Tin 2 -Tref 2 )/2+C (Tin 3 -Tref 3 )/3+D (Tin 4 -Tref 4 )/4 Cp.dT= (Tin -Tref )
Sehingga diperoleh : Komponen H2O (l) C5H10O2 (l) Total
n (kmol/jam) 0,149660 26,406341 26,556001
Cp (J/mol.K) 75,211307 205,076216
Qin (kJ/jam) 721,659553 347189,019115 347910,678669
n (kmol/jam) 0,149660 26,406341
Cp (J/mol.K) 75,500560 197,158789
Qout (kJ/jam) 56,497202 26031,210770 26087,707973
Panas Keluar Komponen H2O (l) C5H10O2 (l) Total
QCW
= Qinput – Qoutput = 347910,678669 kJ/jam - 26087,707973 kJ/jam = 321822,9706958 kJ/jam
Universitas Sumatera Utara
LB - 53
Menghitung jumlah air pendingin yang dibutuhkan Kondisi air pendingin yang digunakan : Tin
= 303 K
Tout
= 318 K
Cp
= 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan mair =
=
QCW Cp T
321822,9706958kJ/jam 4,17944895 kJ/kg.K 318 303 K
= 5133,4194950 kg/jam
Neraca Panas pada Cooler (E-101) Tabel B.16 Neraca Panas pada Cooler (E-101) Masuk ( kJ/jam)
17.
Qin
347910,67867
Jumlah
347910,67867
Keluar (kJ/jam) Qout 26087,70797 QCW 321822,97070 Jumlah 347910,67867
Neraca panas COOLER (E-102) Fungsi : mendinginkan asam asetat sisa dari 89,112 °C menjadi 30 °C.
Trefren = 288 K Tinput
= 390,935 K
Toutput = 303 K
Universitas Sumatera Utara
LB - 54
Panas Masuk Q = n Cp dT Nilai Cp H2O dan CH3COOH cair dihitung dengan persamaan berikut: Tin
Tref
A (Tin -Tref )+B (Tin 2 -Tref 2 )/2+C (Tin 3 -Tref 3 )/3+D (Tin 4 -Tref 4 )/4 Cp.dT= (Tin -Tref )
Sehingga diperoleh : Komponen H2O (l) CH3COOH (l) Total
n (kmol/jam) 0,031162 8,802114
Cp (J/mol.K) 75,350731 135,554773
n (kmol/jam) 0,031162 8,802114
Cp (J/mol.K) 75,500560 129,015042
Qin (kJ/jam) 218,216498 110887,621830 111105,838328
Panas Keluar Komponen H2O (l) CH3COOH (l) Total
QCW
Qout (kJ/jam) 11,763566 5678,025232 5689,788798
= Qinput – Qoutput = 111105,838328 kJ/jam - 5689,788798 kJ/jam = 105416,0495304 kJ/jam
Menghitung jumlah air pendingin yang dibutuhkan Kondisi air pendingin yang digunakan : Tin
= 303 K
Tout
= 318 K
Cp
= 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan mair = =
QCW Cp T
105416,0495304 kJ/jam 4,17944895 kJ/kg.K 318 303 K
= 5133,4194950 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
LB - 55
Neraca Panas pada Cooler (E-102) Tabel B.17 Neraca Panas pada Cooler (E-102) Qin
Masuk ( kJ/jam) 111105,838328
Jumlah
111105,838328
Keluar (kJ/jam) Qout 5689,788798 QCW 105416,049530 Jumlah 111105,838328
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN 1. Tangki Penyimpanan Cairan Ada beberapa tangki penyimpanan, yaitu : 1. T-101
: Menyimpan asam asetat glasial untuk kebutuhan 10 hari
2. T-102
: Menyimpan hidrogen flourida untuk kebutuhan 120 hari
3. T-105
: Menyimpan isopropil asetat untuk kebutuhan 7 hari
4. T-106
: Menyimpan asam asetat untuk kebutuhan 30 hari
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C Bentuk
: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Jenis sambungan : Single welded butt joints Jumlah
: 1 unit
*) Perhitungan untuk T-101 Kondisi operasi : Tekanan
= 1 atm
Temperatur
= 30 C
Laju alir massa
= 2114,26768 kg/jam
= 1037,95956 kg/m3
Kebutuhan perancangan = 10 hari Faktor kelonggaran
= 20 %
Perhitungan: a. Volume tangki Volume larutan,Vl =
2114,26768 kg/jam 10hari 24jam/hari = 488,8671 m3 3 1037, 95956 kg/m
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) x 488,8671 m3 = 586,6405 m3 LC - 1 Universitas Sumatera Utara
LC - 2
b. Diameter dan tinggi shell Direncanakan : Tinggi shell : diameter (Hs : D = 3 : 2) Tinggi head : diameter (Hh : D = 1 : 4) -
-
Volume shell tangki ( Vs) Vs
=
1 2 Di H 4
Vs
=
3 D3 12
Volume tutup tangki (Vh) Vh =
-
3 D 24
(Walas,1988)
Volume tangki (V) V
= Vs + Vh
586,6405 m3
=
34 D 3 96
Di
= 7,65264 m = 301,2849 in
Hs
= 11,47896 m = 451,9274 in
c. Diameter dan tinggi tutup Diameter tutup
= diameter tangki
= 7,65264 m
Hh
Hh 1 = D 7, 65264 D 4
= 1,91316 m
Ht (Tinggi tangki)
= Hs + 2Hh
= 13,39396 m
d. Tebal shell tangki Tinggi cairan dalam tangki = PHidrostatik
488,8671m3 x 11,47896 m = 9,56580 m 586,6405 m3
=xgxl = 1037,95956 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 9,56580 m = 97,30332 kPa
P0
= Tekanan operasi = 1 atm
Faktor kelonggaran
= 5%
Pdesign
=
Joint efficiency (E)
= 0,8
= 101,325 kPa
(1,05) (97,30332 + 101,325)
= 208,55973 kPa (Brownell,1959)
Universitas Sumatera Utara
LC - 3 Allowable stress (S) = 12.500 psia = 86.184,5 kPa Faktor korosi
(Brownell,1959)
= 0,125 in
Tebal shell tangki: t
PR CA n S E 0,6 P
(Walas, 1988)
(208,55973 kPa) (150, 6425 in) 0,125 10 (86184,5 kPa) (0,8) 0,6 (196, 27118 kPa) 1, 7065 in
Tebal shell standar yang digunakan =2 in
(Brownell, 1959)
e. Tebal tutup tangki t
PD CA n 2SE 0,6P
(Walas, 1988)
(208,55973 kPa) (302 in) 0,125 10 2(86184,5 kPa)(0,8) 0,2(208,55973 kPa) 1,7069 in
Tebal tutup standar yang digunakan =2 in
(Brownell,1959)
Analog perhitungan dapat dilihat pada T-101, sehingga diperoleh : Waktu simpan (hari)
Volume tangki (m3)
Diamete r tangki (m)
Tinggi tutup (m)
Tinggi tangki (m)
Tebal Shell (m)
Tebal Tutup (m)
Jumlah
(T–101)
10
488,8671
7,6526
1,9131
13,3939
0,04335
0,04336
1
(T–102)
120
42,2959
3,1850
0,8001
5,6007
0,03612
0,03612
1
(T–105)
7
628,5871
7,8308
1,9621
13,7223
0,04861
0,04857
1
(T–106)
30
440,4614
7,3426
1,8415
11,0363
0,04181
0,04180
1
Tangki
(unit)
2. Tangki Penyimpanan Gas Ada beberapa tangki penyimpanan, yaitu : 1. T-103
: Menyimpan boron trifluorida untuk kebutuhan 7 hari
2. T-104
: Menyimpan propilen untuk kebutuhan 7 hari
Bahan konstruksi : Low Alloys Steel SA 202 B Bentuk
: Silinder Horizontal dengan penutup torrispherical dished head
Jenis sambungan : Single welded butt joints Jumlah
: 1 unit
Universitas Sumatera Utara
LC - 4
*) Perhitungan untuk T-103 Kondisi operasi : Tekanan
= 1 atm
Temperatur
= 15 C
Laju alir massa
= 29,8418 kg/jam
= 2,8840 kg/m3
Kondisi
= gas
Kebutuhan perancangan = 7 hari Faktor kelonggaran
= 20 %
Perhitungan: a. Volume tangki Kapasitas Larutan,Vg =
29,8418 kg/jam 7hari 24jam/hari = 1738,3722 m3 3 2,8840 kg/m
Volume larutan untuk 1 tangki = 1738,3722 m3 Volume Spherical, Vt = (1 + 0,2) x 1738,3722m3 = 2086,0467 m3 b. Volume 2 Tutup dan Shell Direncanakan : H/D = 4/3 = 1,33 L/D = 3/1 = 3 Volume 2 Tutup, Vh = 2[0,0778 D3 (2) (H/D)2 (1,5-H/D)] (Walas,2010) = 2[0,0778 D3 (2) (0,8)2 (1,5-1,33)] = 0,09221 D3 Φ
= 2 Arc Cos (1-1,6)
(Walas,2010)
= 4,4286 rad Volume Shell =
π 1 D2 L sin 4 2π
Universitas Sumatera Utara
LC - 5
=
π 1 D2 L 4, 4286 sin 4, 4286 4 2π
= 0,67357 D2 L Karena L = 3 D ; maka Volume Shell = 0,67357 (3) D2 = 2,02072 D3 Volume 2 Tutup + Shell = 0,09221 D3 + 2,02072 D3 = 2,11293 D3 c. Diameter (D) dan Tinggi Tangki Diameter, D
2086, 0467 m3 = 3 2,11293
= 9,95741 m Jari-jari, r
= 4,9911 m
Tinggi Shell
= 17,1365 m
Tinggi Tutup = 2,3134 m Tinggi Total = 21,7634 m
d. Tebal Shell dan Head dan Bottom Allowable Stress, S = 21250 psi = 146513,59 kPa Joint Efficiency, E
= 0,80
Corrotion Factor, Ca = 0,125 in/thn = 0,00138 m/thn P Operasi
= 2 Atm = 202,65 kPa
Faktor kelonggaran = 0,2 Umur
= 10 Tahun
P hidrostatik
= 18,73 kPa
P design
= 12,14 kPa
Tebal Shell, ts =
=
PR Ca n S E 0, 6 P
(Walas, 1988)
12,14 × 4,9911 0, 00138 × 10 146513,59×0,8 0, 6×12,14
= 0,10008 m = 3,9401 in Tebal shell standar yang digunakan = 4 in
(Brownell, 1959)
r/L = 0,06
Universitas Sumatera Utara
LC - 6 L = D = 4,67547 m
3 L/r
1/2
M =
(Walas, 1988)
4 3 1/0,06
1/2
=
4
= 1,7706 m Tebal head
=
PLM + Ca n 2 S E - 0,2 P
=
1238,3712 12,8524 1, 7706 + 0, 00138 10 2 146513,59 0,8 - 0,2 1238,3712
(Walas, 1988)
= 0,0600 m = 2,3624 in Tebal shell standar yang digunakan = 6 in
(Brownell, 1959)
Analog perhitungan dapat dilihat pada T-103, sehingga diperoleh : Tangki
(T–103) (T–104)
Waktu simpan (hari) 7 7
Volume Diameter tangki tangki (m3) (m) 2086,0466 9,9574 4474,7001 12,8427
Tinggi tangki (m) 16,9031 21,7634
Tinggi tutup (m) 1,7967 3,3134
Tebal Shell (m) 0,0370 0,1000
Tebal Head (m) 0,0600 0,1520
3. Pompa Ada beberapa pompa, yaitu : 1. P-101
: memompa fluida dari MX-101 menuju MX-102
2. P-102
: memompa fluida dari T-101 menuju MX-102
3. P-103
: memompa fluida dari MX-102 menuju HE-101
4. P-104
: memompa fluida dari AC-101 menuju HE-103
5. P-105
: memompa fluida dari RB-101 menuju MD-102
6. P-106
: memompa fluida dari HE-104 menuju T-105
7. P-107
: memompa fluida dari RB-102 menuju HE-106
8. P-108
: memompa fluida dari HE-105 menuju T-106
Jenis : Pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit
Universitas Sumatera Utara
Jumlah (unit) 1 4
LC - 7
*) Perhitungan untuk P-101 Kondisi operasi : T = 30°C Laju alir massa (F) = 41,906731 kg/jam = 0,025663 lbm/s Densitas () = 2809,63302 kg/m3 = 175,39926 lbm/ft3 Viskositas () = 3,30686 cP = 0,00222 lbm/ft.s Laju alir volumetrik (Q) =
0,025663 lbm/s = 0,000146313 ft3/s 3 175,39926 lbm/ft
Desain pompa : Di,opt = 3,9 (Q)0,45 ()0,13
(Timmerhaus,1991)
= 3,9 (0,000146313 ft3/s )0,45 (175,39926 lbm/ft3)0,13 = 0,1436 in Dari Appendiks A.5 Geankoplis,1983, dipilih pipa commercial steel : Ukuran nominal
: 1/8 in
Schedule number
: 80
Diameter dalam (ID)
: 0,215 in
= 0,01792 ft
Diameter luar (OD)
: 0,405 in
= 0,03375 ft
Inside sectional area
: 0,00025 ft2
Kecepatan linear, v = Q/A =
0,000146313 ft 3 /s = 0,5853 ft/s 0,00025ft 2
Bilangan Reynold : NRe
=
v ID μ
=
(175,39926 lbm/ft 3 )(0,5853 ft/s)(0, 01792 ft) 0, 00222 lbm/ft.s
= 827,67156 (Turbulen) Untuk pipa commercial steel, harga = 0,000046
(Geankoplis, 1983)
Universitas Sumatera Utara
LC - 8
Pada NRe = 827,67156 dan /ID =
0,000046 ft = 0,0084233 0,13833 ft
Dari Fig.2.10-3 Geankoplis,1983 diperoleh harga f = 0,02 Friction loss :
A v2 = 0,55 1 2 A1 2
1 Sharp edge entrance = hc
= 0,55 1 0
2 elbow 90° = hf
0,58532 = 0,09419 ft.lbf/lbm 2 1
v2 0,58532 = n Kf = 2(0,75) = 0,00798 ft.lbf/lbm 2 gc 2(32,174)
1 check valve = hf = n Kf
Pipa lurus 20 ft = Ff = 4f
v2 0,58532 = 1(2,0) = 0,01065 ft.lbf/lbm 2 gc 2(32,174)
ΔL v 2 ID 2 gc
20 0, 5853 0, 01792 2 32,174 2
= 4(0,008)
A 1 Sharp edge exit = hex = 0,55 1- 1 A 2
= 0,55 1 0
= 0,47536 ft.lbf/lbm
2
v2 2.α.g c
0,58532 2 1 32,174
= 0,00293 ft.lbf/lbm
Total friction loss : F = 0,59111 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
P -P 1 v22 -v12 +g z 2 -z1 + 2 1 +åF+Ws =0 ρ 2α dimana :
(Geankoplis,1983)
v1 = v2 P1 = 101,325 kPa = 4232,45614 lbf/ft² P2 = 202,65 kPa
= 4232,45614 lbf/ft²
ΔP = 12,065 ft.lbf/lbm ρ
Z = 5 ft
Universitas Sumatera Utara
LC - 9 Maka :
0+
32,174 ft/s2 5 ft + 32,2845 ft.lbf/lbm + 0,59111 ft.lbf/lbm + Ws =0 32,174 ft.lbm/lbf.s2
Ws = 17,656 ft.lbf/lbm
P
=
Ws Q ρ 17, 656 0, 000146313 175,39926 0, 00082385 hp 550 550
Effisiensi pompa , = 75 %
(Fig. 10.62 Coulson)
Effisiensi motor = 0,80 %
(Tabel 3.1 Coulson)
Daya pompa : P
=
0,00082385 = 0,0004348 hp 0,75 0,80
Maka digunakan daya standar = 1/8 hp Analog perhitungan dapat dilihat pada P-101, sehingga diperoleh : Pompa P – 01 P – 02 P – 03 P – 04 P – 05 P – 06 P – 07 P – 08
Laju Alir D optimum (kg/jam) (in) 41,906731 0,143604 2114,267677 1,153055 2194,822728 1,163082 3306,001543 1,498968 650,254335 0,676834 3306,001543 1,182151 77,296640 0,218071 529,128450 0,518314
ID (in) 0,215 1,380 1,278 1,610 0,742 1,278 0,302 0,742
v (ft/s) 0,585253 1,921301 2,269366 2,675334 2,034766 2,021628 0,841929 0,961009
ΣF 0,591107 1,466957 0,716852 0,830012 0,787127 0,530714 8,034650 0,175578
Daya Daya (hp) standar (hp) 0,000435 1/8 0,153511 1/6 2,357298 3 4,402417 5 0,049218 1/8 0,033931 1/8 0,006890 1/8 0,005082 1/8
4. Kompressor Ada beberapa kompressor, yaitu : 1. K-101 : mengalirkan dan menaikkan tekanan gas boron trifluorida menjadi 2 atm sebelum masuk ke MX-101 2. K-102 : mengalirkan dan menaikkan tekanan gas hidrogen fluorida menjadi 2 atm sebelum masuk ke MX-101 3. K-103A : mengalirkan dan menaikkan tekanan gas propilen menjadi 20 atm sebelum masuk ke R-101 4. K-103B : mengalirkan dan menaikkan tekanan gas propilen menjadi 20 atm sebelum masuk ke R-101 5. K-104 : mengalirkan gas propilen recycle sebelum masuk ke R-101 Universitas Sumatera Utara
LC - 10 Jenis
: Centrifugal compressor
Jumlah : 1 unit
*) Perhitungan untuk K-101 hp 2, 78.104 P1q fm
i
dimana:
k P2 k-1 P1
(k-1) k
1
qfm i
= laju alir (ft3/menit)
P1
= tekanan masuk = 2116,22 lbf/ft2
P2
= tekanan keluar = 4232,45 lbf/ft2
k
= rasio panas spesifik = 1,09676
(Timmerhaus,1991)
Data: Laju alir massa
= 29,8418 kg/jam
ρBF3
= 4,1557 kg/m3 = 0,25943 lbm/ft3
Laju alir volum (qfm i) =
29,8418 kg/jam = 7,1809 m3 / jam 3 4,1557 kg/m
= 0,070442 ft3/detik
1,096761 1,09676
1,09676 2116, 22 hp 2,78.104 2116, 22 0, 070442 (1,09676-1) 4232, 45
1
= 0,02962 hp
Jika efisiensi motor adalah 78 %, maka : P=
0,02962 0,037977 hp 0,78
Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan : De = 3,9 (Q)0,45(ρ)0,13
(Timmerhaus,1991) 3
0,45
= 3,9 (0,070442 ft /detik)
3 0,13
(0,25943 lbm/ft )
= 0,99177 in Dipilih material pipa commercial steel 1 inci Sch 40 :
Diameter dalam (ID)
= 1,049 in = 0,08742 ft Universitas Sumatera Utara
LC - 11
Diameter luar (OD)
= 1,315 in = 0,10958 ft
Luas penampang (A)
= 0,006 ft2
Analog perhitungan dapat dilihat pada K-101, sehingga diperoleh : Kompresor K-101 K-102 K-103A K-103B K-104
Laju Alir D Optimum (kg/jam) (in) 29,84181 0,991774 0,804742 12,06493 5,228727 1348,23030 3,445762 1348,23030 3,534068 2089,01617
ID (in) 1,049 0,957 5,761 3,548 3,826
Daya (hp)
Daya standar (hp)
0,037977 0,028178 3,568142 4,141538 0,490156
1/8 1/8 4 5 1/2
5. Mixer (MX-101) Fungsi
: mencampur umpan segar katalis HF dan BF3 sebagai umpan mixer (MX–102)
Bentuk
: tangki silinder tegak dilengkapi dengan pengaduk
Jenis
: Tangki berpengaduk propeller
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C dengan tutup torispherical dished Head
Data: Umpan masuk mixer
= 41,90673 kg/jam = 92,40434 lb/jam
Densitas umpan
= 3,21926 kg/m3
= 0,20120 lb/ft3
Kecepatan volumetrik = 13,01791 m3/jam = 459,27177 ft3/jam Diambil waktu tinggal = 10 menit, sehingga: Vtot =
459, 27177 = 76,54529 ft3 = 2,1471 m3 6
Over design 20%, sehingga: Vt = 1,2 x 2,1471 m3 = 2,5766 m3
Universitas Sumatera Utara
LC - 12 Diambil H/D = 2 D = 1,25 m
= 49,16 in
H = 2,50 m
= 98,68 in
Dipilih tangki dengan ukuran D = 50 in
= 4,166 ft
H = 99 in
= 8,250 ft
Mechanical Design Tinggi Cairan Luas penampang cairan dalam mixer:
π AT = ID2 4 π AT 4,1662 = 13,6409 ft2 4
= 1,2673 m2
Tinggi gas = diameter tabung Tinggi cairan (Z) = 1,270 m Tebal Shell f
= 12650
E = 0,8 C = 0,125 in/thn Umur Alat = 10 Tahun Poperasi
= 2 atm
Pdesign
= 17,64 psig
ID
= 50 in
ri
= 25 in
ts =
= 29.4 psia
17, 64 25 Pr 0,125 10 +Cn = f E-0,6 P 12650 0,8 0, 6 17, 64
= 1,2936 in Tebal plate standar
= 1 3/8 in
Perhitungan Tebal dan Tinggi Head Diambil rc = ID th
= 25 in
0,885 P rc 0,885 17, 64 25 Cn = 0,125 10 f E 0,1 P 12650 0,8 0,1 17, 64
= 1,2886 in Universitas Sumatera Utara
LC - 13 Tebal plate standar
= 1 3/8 in
Dari tabel 5-8 (Brownell, 1959), untuk th = 1 3/8 in, diperoleh sf = (1,5 – 4,5) in Diambil sf
= 3 in
OD
= ID
+ 2.ts = 52,75 in
Dari tabel 5-7 (brownell,1959), diperoleh icr r a
= 4,125 in = 42 in
= ID/2 = 12,5
torisphericall dished head dengan perbandingan a:b = 2:1, sehingga: b = a/2 b = 12,5/2
= 6,25 in
Jadi tinggi head
= t + b + sf = 1,375 + 6,25 + 3 = 10,6250 in = 0,8854 ft
Tinggi dan volume mixer Tinggi mixer total = H + 2.tinggi head Vshell
π 4
Vhead
= 10,0208 ft
2 3 .ID .H = 112,4348 ft
π
3 ID
24
Vmixer
= 9,4642 ft3 = Vshell + 2.Vhead = 112,4348 ft3 + 2 x 9,4642 ft3 = 131,3633 ft3
Vcairan dalam shell
= Vtotal + Vhead = 131,3633 ft3 – 9,4642 ft3 = 121,8991 ft3
Tinggi cairan dalam shell (ZL) : V ZL = L AT
121,8991 ft 3 = 42 ft 2
= 8,9396 ft Pengaduk Tinggi cairan total
= 9,8217 ft
Universitas Sumatera Utara
LC - 14 Dimensi Diameter pengaduk optimum, Dopt
= D/3 = 4,1667/3
= 1,388 ft
Jarak pengaduk dari dasar tangki, Copt = D/2 = 4,1667/2
= 2,083 ft
Lebar baffle, Bw
= D/12 = 4,1667/12
= 0,347 ft
Panjang sudu, Lopt
= 0,25 dopt
= 0,25 x 1,388 ft
= 0,347 ft
Tinggi sudu
= 0,2 dopt
= 0,2 x 1,388 ft
= 0,277 ft
Lebar pengaduk, Bopt
= 0,075 D
= 0,075 x 4,1667 ft
= 0,3125 ft
Jumlah dan Kecepatan Putar Pengaduk Jumlah pengaduk = WELH/ID WELH
= tinggi cairan x sg = 9,8217 ft x 0,2031 lb/ft3/62,5 = 0,0319 ft
Jumlah pengaduk =
0, 03119 ft = 0,3228 4,1667 ft
=1 Kecepatan putar pengaduk (N)
N=
600 π d opt
WELH 2 d opt
=
600 0,0319 π 0,5 2 1,388
= 14,747 rpm = 300 rpm (diambil standar) = 5 rps
Bilangan Reynold pengadukan (Nre)
μ
= 0,0000104 lb/ft/s
ρ
= 8,1449 lb/ft3
N Re
2 ρ N d opt
μ
1,3882 8,1449 lb/ft 3 5 rps 0,0000104 lb/ft/s = 1,88 x 105
=
Dari fig 3.4-4 Geankoplis, 1997 dengan menggunakan kurva 4, untuk pengaduk jenis impeller, diperoleh Np = 8,5 Sehingga P = N p ρ N 3 Da 5 Universitas Sumatera Utara
LC - 15 P = 8,5 0, 2031 lb / ft 3 5 rps x 0,5ft / 32, 2 3
5
= 34,6365 lbft/s Dengan efisiensi 80 %, maka P sebesar : P = 43,2956 lbft/s = 43,2956 lbft/s / 550 = 0,0787 Hp Ambil standar : 1/4 Hp
Analog perhitungan dapat dilihat pada MX-101, sehingga diperoleh : Laju Alir
D Optimum
ID
Jumlah
Daya
Daya standar
(kg/jam)
(in)
(in)
pengaduk
(hp)
(hp)
MX-101
41,9067
52,75
49,16
1
0,007
1/4
MX-102
2194,8227
28,75
25,28
3
3,653
4
Mixer
6. Reaktor (R-101) Fungsi
: tempat berlangsungnya reaksi pembentukan isopropil asetat
Jenis
: fixed bed multitubular
Bentuk
: silinder vertikal dengan alas dan tutup torispherical head
Bahan konstruksi : cabon steel SA-299 Jumlah
: 1 unit
Volume reaktor
: 82,6102 m3
Reaksi yang terjadi: Reaksi utama
:
CH3COOH(aq) +
C3H6(g)
Temperatur masuk
= 100 °C = 373 K
Temperatur keluar
= 100 °C = 373 K
Tekanan operasi
= 20 atm
CH3COOCH(CH3)2(aq)
Universitas Sumatera Utara
LC - 16 1. Menentukan factor koreksi (z) umpan Pc campuran = Σx i Pci Tc campuran = Σx i Tci
ω campuran = Σx i ωci Komponen C3H8 C3H6 CH3COOH H2O HBF4 C5H10O2 Total
Xi Tc 0,06773814 369,83 0,51005208 364,85 0,10201041 592,71 0,00396707 647,096 0,01020104 615 0,30603124 538
xi.Tc Pc xi.Pc 25,05 42,0102 2,8456 186,04 45,3859 23,1492 60,46 59,04 6,0227 2,56 218,201 0,8656 6,27 51,08 0,5211 164,64 33,96 10,3928 445,04 43,7971
Tr
T 373 = =0,83811 Σxi Tci 445,0456
Pr
P 20 = =0,45665 Σxi Pci 43,7971
w 0,43 0,142 0,462 0,345 0,395 0,355
xi.w 0,02913 0,07243 0,04713 0,00137 0,00403 0,00403 0,26272
Digunakan Pitzer correlations untuk menghitung harga Z (Smith, 2001),
Z = 1 + B0 + ω B1
Pr Tr
Dimana harga B0 dan B1 dihitung dengan persamaan berikut :
B0 0, 083
0, 422 0, 422 0, 083 0, 4768 1,6 Tr 1,6 0,8381
B0 0,139
0,172 0, 422 0,139 0, 2221 4,2 4,2 Tr 0,8381
Z 1 0,4767 0,2627 x 0,2221
0,45665 0,7084 0,83811
2. Menetukan diameter reaktor BM campuran = 353,8026 kg/kmol
ρ=
BMcampuran P ZR T
=
353,8026 20 =326,346 kg/m3 0,7084 0,082057 373
Universitas Sumatera Utara
LC - 17 Kecepatan volumetrik umpan dihitung dengan persamaan berikut : Q
Z n R T P
0,7084x76,1985x0,082057x373 82,6102 m3/jam 20
= 0,02295 m3/s Viskositas umpan dihitung dengan persamaan berikut : 7,7.( BM )1 / 2 .( Pc ) 2 / 3 .(Tc ) 1 / 6 7,7.(353,8062)1 / 2 .( 43,7971) 2 / 3 .( 445,0456) 1 / 6
= 3,2616 x 10-5 kg/m.s Dari buku Bird Fig. 1.3-1 untuk harga Tr = 0,8381 dan Pr = 0,45665, diperoleh harga μ/μc = 0,28. μ = 0,28 x 3,2616 x 10-5kg/m.s = 9,1326.10-6 kg/m.s Aliran gas umpan reaktor diharapkan berupa aliran turbulen. Hal ini dikarenakan untuk memungkinkan molekul – molekul zat menghasilkan tumbukan yang lebih sempurna agar kemungkinan terjadinya reaksi menjadi lebih besar. Untuk aliran turbulen, bilangan Reynolds (NRe) > 1000. Maka, pada perancangan reaktor ini, diambil NRe = 1500.
Dimana : NRe
vg A
= bilangan Reynolds aliran
ρg
= densitas umpan reaktor (kg/m3)
Dp
= diameter partikel katalis (m)
vg
= kecepatan linear umpan (m/s)
μ
= viskositas umpan (kg/m.s)
N Re . 1500x9,13266.10 6 . 0,00671m / s g .D p 326,346 x6,25.10 3
Q 82,610202m 3 / s . 3,41665m 2 vg 0,00671m / s
Universitas Sumatera Utara
LC - 18
vg
4. A .
4 x3,41665 2,17621m / s 3,14
Menghitung tebal shell reaktor Bahan yang digunakan untuk bagian shell reaktor adalah bahan Stainless steel type – 316 Grade A dengan spesifikasi bahan sebagai berikut : f
= 18450 psi
Joint Effesiensi (E)
= 0,85
Faktor korori (C)
= 0,25
ID sheel
= 2,17621 in
P operasi
= 20 atm
P.ID C 2fE 0,6P (294 kPa) (2,17621 in) 0,25 2(18450psi)(0,8) 0,6(294 kPa) 1,0622 in
ts
Digunakan tebal shell standard 11/4 in, Menghitung tebal head reaktor Bahan yang digunakan untuk bagian shell reaktor adalah bahan stainless steel type 316 A dengan spesifikasi bahan sebagai berikut : f
= 18450 psi
Joint Effesiensi (E)
= 0,85
Faktor korosi (C)
= 0,25
ID sheel
= 2,17621 in
R1
= 0,06x 85,67749 in= 5,1406 in
W
= 0,25x(3+(2,17621/5,1406)0,5 = 1,7706 psi
P operasi
= 20 atm
P.ID.W C 2fE 0,6P (294atm) (2,17621 in)(1,7706) 0,25 2(18450psi)(0,8) 0,6(294atm) 0,3474 in
tmin
Digunakan tebal shell standard ½ in,
Universitas Sumatera Utara
LC - 19 Menghitung tinggi head reaktor Dari tabel 5-8 (Brownel and Young, 1959) diperoleh : sf
= 1,5 in
IDD
= 85,6775x(1-3)°,5/2) = 11,4786 in
H
= 1,5 + 11,4786 +85,6775 = 4,0625 in = 33,8464 cm
Menentukan pressure drop (ΔP) Pressure drop pada tube dapat di dengan persamaan dari Kern, 1959 : 2
f. G t . n dP = dz 5,22.1010 . D. s . s
dimana, :
[satuan lbf/(ft2,ft)]
diambil Re
= 1500
friction factor, f
= 0,0006 ft/in2 (fig 26, kern)
spesific grafity, s
= 0,0035
jumlah passes, n
= 1
s
= 1, untuk fluida non-viscous
dengan memasukkan nilai-nilai Gt, f, D, s, n, dan s ke dalam persamaan maka : 2
(0,0006)(2,0088) (1) dP = dz (5,22.1010 )(0,2058)(0,0035)(1) lb dP = - 6,43944x10-11 2 f dz ft .ft
Menghitung Tinggi Cairan Luas penampang cairan dalam reaktor:
AT
2 ID 4
AT
1,416672 4
= 0,6633 m2
Tinggi cairan (Z) = Z
1.1VT 1,1x3,41665 = = 5,6661 m AT 0,6633
Menghitung tinggi total reaktor Tinggi ruang kosong (a)
= 0,06 m
Tinggi inert blast (b)
= 0,06 m
Tinggi reaktor (L)
= 5,6661 m
Tinggi head (h)
= 0,3384 m Universitas Sumatera Utara
LC - 20
Tinggi total reaktor (Ltotal)
= L + h + 2(a) + 2(b) = 5,6661 + 0,3384 + 2(0,06) + 2(0,06) = 6,2445 m
Menghitung jumlah tube Dalam perancangan ini digunakan orifice / diameter gelembung dengan spesifikasi: - Diameter luar tube (OD) = 3/4 in - Jenis tube = 10 BWG - Pitch (PT) = 1 in triangular pitch - Panjang tube (L) = 8 ft Dari Tabel 8, hal, 840, Kern, 1965, diperoleh UD = 100 - 200, faktor pengotor (Rd) = 0,003 Diambil UD = 120 Btu/jamft2F Luas permukaan untuk perpindahan panas, A .D 2 / 4
3,14x120 31,9918 ft 2 4
Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft Jumlah tube, N t
(Tabel 10, Kern)
A 50,24 ft 2 31,9918 buah L a " 8 ft 0,1963ft 2 /ft
Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 32 tube dengan ID shell 8 in.
Universitas Sumatera Utara
LC - 21 7. Expansion Valve (EV-101) Fungsi
: Menurunkan tekanan cairan dari reaktor sebelum dimasukkan ke accumulator
Jenis
: Expansion valve
Jumlah
: 1 unit
Data: Laju alir massa campuran
= 3306,0015 kg/jam = 851,4748 kg/m3 = 53,1561 lbm/ft3 3306,0015 kg / jam 3,8826 m3 / jam 851, 4748 kg / m3
Laju alir volumetrik (Q) =
= 0,0380 ft3/detik = 3290,7702 ft3/hari
Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan : De = 3,9 (Q)°,45( )°,13
(Timmerhaus,1991)
= 3,9 (0,0380 ft3/detik)°,45(53,1561 lbm/ft3)°,13 = 9,0998 in
Dipilih material pipa commercial steel 10 inchi Sch 60 :
Diameter dalam (ID)
= 9,75 in = 0,8125 ft
Diameter luar (OD)
= 10,75 in = 0,8958 ft
Luas penampang (A)
= 0,3652 ft2
Tekanan masuk (P1)
= 20 atm = 293,92 psi
Tekanan keluar (P2)
= 1 atm = 14,696 psi
Temperatur masuk
= 100 °C
Rasio spesifik (k)
= 1,856
Perhitungan daya (P) dapat dihitung dengan menggunakan rumus, Timmerhaus (1991).
Universitas Sumatera Utara
LC - 22 k 1 1,18561 P1 k 1,1856 293 , 925 k x P2 x Q 1 1,1856 x 14,696 x 11,1544 1 P 14,696 2 Daya (P) = k 1
P
1,1856 1
= 19,8605 HP
Jika efisiensi motor adalah 78 %, maka : P=
19,8605 25,4622 hp 0,78
8. Menara Destilasi Ada beberapa menara destilasi, yaitu : 1. MD-101
: memisahkan campuran isopropil asetat, H2O dari campuran
2. MD-102
: memisahkan asam asetat dan air dari HBF4
Jenis
: sieve – tray
Bentuk
: silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi: carbon steel SA-283 grade C Jumlah
: 1 unit
*) Perhitungan untuk MD-101 Data: Dari perhitungan neraca massa dan neraca panas diperoleh: XLW = 0,8913
XLF = 0,0241 Universitas Sumatera Utara
LC - 23 XHW = 0,0891
D
= 23,4513 kmol/jam
XHD = 0,9943
W
= 8,7205 kmol/jam
XLD = 0,0056
LD = 0,8908
XHF = 0,7248
LW = 0,9191
L , av LD . LW
Nm
1,2574 1,5450 1,3938
(Geankoplis,1997)
log[( X LD D / X HD D)( X HW W / X LW W )] log( L,av )
(Geankoplis,1997)
= 8,6457 Dari Fig 11,7-3, Geankoplis, hal:676 diperoleh N=
Nm = 0,18, maka: N
N m 8,6457 = 14,1733 0,18 0,18
Efisiensi piring = 85 %
(Geankoplis,1997)
Maka jumlah piring yang sebenarnya = 14,1733/0,85 = 16,6745 piring 17 piring Penentuan lokasi umpan masuk X N log e 0,206 log HF Ns X LF
W X LW D X HD
2
(Geankoplis,1997)
0,7248 8,7205 0,8913 2 Ne log 0,206 log Ns 0,0241 24,4513 0,9943 Ne 1,9707 Ns
Ne = 1,9707 Ns N = Ne + Ns 17 = 1,9707 Ns + Ns Ns = 5,7255 6 Ne = 17 – 6 = 11 Jadi, umpan masuk pada piring ke –11 dari atas, Design kolom Direncanakan : Tray spacing (t)
= 0,4 m Universitas Sumatera Utara
LC - 24 Hole diameter (do)
= 4,5 mm
(Treybal, 1984)
Space between hole center (p’)= 12 mm
(Treybal, 1984)
Weir height (hw)
= 5 cm
Pitch
= triangular ¾ in
Surface tension () = 0,04 N/m
Ao d 0,907 o Aa p'
(Lyman, 1982)
2
2
Ao 0,0045 0,907 = 0,1275 Aa 0,0120 q ρL Q' ρ V
1/ 2
0,00030 37,4911 0,00063 28,2080
1/ 2
=0,5460
α = 0,0744t + 0,01173 = 0,0744(0,40) + 0,01173 = 0,0415 β = 0,0304t + 0,015 = 0,0304(0,40) + 0,015 = 0,0272
σ 1 β CF = αlog (q/Q)(ρ L / ρ V ) 0,02
0, 2
1 0,04 0,0272 = 0,0415 log 2,8915 0,02
(Treybal, 1984) 0, 2
= 0,0092
ρ ρV VF = C F L ρV
0,5
65,4680 54,5697 = 0,0092 65,4680
(Treybal, 1984) 0,5
= 0,0041 m/s
Asumsi 80 % kecepatan flooding An =
(Treybal, 1984)
0,0041 = 0,0208 m2 5 0,8 6,874 x10
Untuk W = 0,56 T dari tabel 6,1 Treybal, diketahui bahwa luas downspout sebesar 8,8%, At =
0,0208 0,0229 m2 1 0,088
Universitas Sumatera Utara
LC - 25 Column Diameter (T) = [4(0,0343)/π]°,5
= 0,1707 m
Weir length (W)
= 0,0956 m
= 0,56(0,2091)
= 0,0188 m2
Downsput area (Ad) = 0,0881(0,0343)
= At – 2Ad = 0,0229 – 2(0,002) = 0,0188 m2
Active area (Aa) Weir crest (h1)
Misalkan h1 = 0,0175 m h1/T = 0,0175/0,1707 = 0,1025 0,5 2 2 2 Weff h T T T 1 2 1 W W T W W
2
2
2 0,5 Weff 2 2 1,7857 1,7857 1 20,10251,7857 W
(Treybal, 1984)
Weff 0,3344 W q h 1 0,666 W
2/3
Weff W
h 1 0,6660,0019
2/3
2/3
(Treybal, 1984)
0,3344 2 / 3
h 1 0,0049 m
perhitungan diulangi dengan memakai nilai h1 = 0,0159 m hingga nilai h1 konstan pada nilai 0,0159 m, Perhitungan Pressure Drop Dry pressure drop Ao = 0,1275 x 0,0188 = 0,0024 m2 uo =
Q 6,874x10 -5 0,0286 Ao 0,0024
u 2 ρ h d 51,0 o 2 v C o ρ L
0,0286 2 54,5697 h d 51,0 2 0,66 65,4680 h d 0,0799 mm 0,0001 m
Universitas Sumatera Utara
LC - 26 Hydraulic head Va z
Q 6,874x10 -5 = 0,0036 m/s Aa 0,0188
T W 0,1707 0,0956 = 0,1331 m 2 2
h L 0,0061 0,725 h w 0,238 h w Va ρ V
0,5
q 1,225 z
0,0003 h L 0,0061 0,725 (0,0134) 0,238 (0,0134)(0,0036)(54,5697) 0,5 1,225 0,1331 h L 0,0174 m
Residual pressure drop hR
6 σ gc ρLdog
hR
6 (0,04) (1) = 0,0831 m 65,4680 (0,0045)(9,8)
Total gas pressure drop hG = hd + hL + hR hG = 0,0001 + 0,0174 + 0,0831 hG = 0,1006 m Pressure loss at liquid entrance Ada = 0,025 W = 0,025(0,0956) = 0,0019 m2
3 q h2 2g A da
2
2
3 0,0003 h2 = 0,0014 m 2g 0,0019 Backup in downspout h3 = hG + h2 h3 = 0,1006 + 0,0014 h3 = 0,1020 m
Universitas Sumatera Utara
LC - 27 Check on flooding hw + h1 + h3 = 0,0134 +0,0159 + 0,1020 hw + h1 + h3 = 0,1313 m t/2 = 0,4/2 = 0,2 m karena nilai hw + h1 + h3 lebih kecil dari t/2, maka spesifikasi ini dapat diterima, artinya dengan rancangan plate seperti ini diharapkan tidak terjadi flooding, Spesifikasi kolom destilasi Tinggi kolom
= 17 x 0,4 m
= 6,8 m
Tinggi tutup
=
Tinggi total
= 6,8 + 2(0,0427) = 6,8853 m
1 0,1707 4
= 0,0427 m
Tekanan operasi= 1,1 atm = 111,4575 kPa Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign
= (1,05) (111,4575 kPa) = 117,0304 kPa
Joint efficiency = 0,8
(Brownell,1959)
Allowable stress = 12,650 psia = 87,217,955 kPa
(Brownell,1959)
Tebal shell tangki: t
PD 2SE - 1,2P
t
(117,0304)(0,1707) = 0,0001 m = 0,0056 in 2(87.217,995)(0,8) - 1,2(117,0304)
Faktor korosi = 0,125 in Maka tebal shell yang dibutuhkan
= 0,0056 in + 0,125 in = 0,1306 in
Tebal shell standar yang digunakan
= ½ in
(Brownell,1959)
Analog perhitungan dapat dilihat pada MD-101, sehingga diperoleh : Kolom
Bahan konstruksi Diameter kolom (m) Tinggi kolom (m) Jumlah plate
(MD-101)
Carbon steel
2,347
6,8
17
(MD-102)
Carbon steel
2,683
23
46
Universitas Sumatera Utara
LC - 28 9. Kondensor Ada beberapa kondensor, yaitu : 1. CD-101
: mengubah fasa uap isopropil asetat dan air menjadi fasa cair
2. CD-102
: mengubah fasa uap asam asetat dan air menjadi fasa cair
Jenis
: 1-2 shell and tube exchanger
Dipakai
: ¾ in OD tube 10 BWG, panjang = 16 ft, 6 pass
*) Perhitungan untuk CD-101 Fluida panas Laju alir fluida masuk
= 3615,8194 kg/jam = 7971,5589 lbm/jam
Temperatur awal (T1)
= 101,9861 °C
= 215,5751 °F
Temperatur akhir (T2)
= 89,1124 °C
= 192,4024 °F
Fluida dingin Laju alir fluida dingin
= 771,8829 kg/jam = 1701,7159 lbm/jam
Temperatur awal (t1)
= 30°C
= 86 °F
Temperatur akhir (t2)
= 45 °C
= 113 °F
Panas yang diserap (Q)
= 48390,68 kJ/jam = 45865,33 Btu/jam
(1) t = beda suhu sebenarnya Fluida Panas
Fluida Dingin
Selisih
T1 = 215,5751F
Temperatur yang lebih tinggi
t2 = 86F
t1 = 106,4F
T2 = 192,4024F
Temperatur yang lebih rendah
t1 =113F
t2 = 102,5 F
T1 – T2 = 23,17F
Selisih
t2 – t1 = 27F
t2 – t1 = 3,8272F
LMTD
R
Δt
2
ln
Δt 1 17,838 89 , 7859 F 99 Δt 2 ln Δt 1 81,162
T1 T2 9,162 0,3393 t 2 t1 27
Universitas Sumatera Utara
LC - 29
S
t 2 t1 27 0,2496 T1 t 1 194,162 113
Dari Fig, 18 Kern , 1965 diperoleh FT = 0,59 Maka :
t = FT LMTD = 0,59 89,7859 = 52,9737 F
(2) Tc dan tc
Tc
T1 T2 194,162 185 189,581 F 2 2
tc
t 1 t 2 86 113 99,5 F 2 2
Dalam perancangan ini digunakan kondensor dengan spesifikasi: - Diameter luar tube (OD) = 3/4 in - Jenis tube = 10 BWG - Pitch (PT) = 1 in triangular pitch - Panjang tube (L) = 16 ft a. Dari Tabel 8, hal, 840, Kern, 1965, kondensor untuk fluida panas light organic dan fluida dingin air, diperoleh UD = 75 - 150, faktor pengotor (Rd) = 0,003 Diambil UD = 120 Btu/jamft2F Luas permukaan untuk perpindahan panas, A
Q U D Δt
33.893,8060 Btu/jam 15,9956 ft 2 Btu 120 52,9737 o F 2 o jam ft F
Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft Jumlah tube, N t
(Tabel 10, Kern)
A 15,9956ft 2 20,3714 buah L a " 16ft 0,1963 ft 2 /ft
b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 21 tube dengan ID shell 8 in, c. Koreksi UD A L Nt a" 16 ft 21 0,1963 ft 2 /ft 14,9188 ft 2
Universitas Sumatera Utara
LC - 30
UD
Q 33893,8060 Btu/jam Btu 75,9101 2 A Δt 14,0188t 1F jam ft 2 F
Fluida dingin: sisi tube (3) Flow area tube,at’ = 0,182 in2 at
N t at' 144 n
at
21 0,182 2 0,0040 ft 144 6
(Tabel 10, Kern) (Pers. (7.48), Kern)
(4) Kecepatan massa Gt
w at
Gt
3,6848 920,6635 lbm/jam,ft 2 0,0040
(Pers. (7.2), Kern)
(5) Bilangan Reynold Pada tc = 189,581F = 0,013 cP = 0,0484 lbm/ft2jam
(Gbr. 15, Kern)
Dari tabel 10, Kern, untuk ¾ in OD, 10 BWG, diperoleh : ID = 0,482 in = 0,0402 ft Re t
ID Gt
Re t
0,0402 920,6635 764,3335 0,0484
(Pers.(7.3),Kern)
(6) Taksir jH dari Gbr. 24, Kern, diperoleh jH = 2,5 pada Ret = 764,3335 (7) Pada tc = 189,5810 F c = 1,0 Btu/lbm,F k = 0,0960 Btu/jam lbm ft,F
c. k
1
3
1,0 0,0130 0,0960
1
3
0,6894
Universitas Sumatera Utara
LC - 31
h k c. (8) i jH t ID k
1
3
hi 0,0960 2,5 0,68945 4,1190 t 0,4820 hio hi ID t t OD hio 0,482 4,1190 2,6471 0,75 t
(9) Karena viskositas rendah, maka diambil
t = 1
(Kern, 1965)
hio t t
hio
hio 2,6471 1 2,6471
Fluida panas: sisi shell (3’) Flow area shell
as
Ds C ' B 2 ft 144 PT
(Pers. (7.1), Kern)
Ds = Diameter dalam shell = 8 in B = Baffle spacing = 6 in PT = Tube pitch = 1 in C = Clearance = PT – OD = 1 – 0,75 = 0,25 in as
8 0,25 6 2 0,0833 ft 144 1
(4’) Kecepatan massa Gs Gs
w as
(Pers. (7.2), Kern)
5249,0789 62988,9464 lbm/jam,ft 2 0,0833
(5’) Bilangan Reynold Pada Tc = 99,5 F Universitas Sumatera Utara
LC - 32 = 0,2165 cP = 0,5237 lbm/ft2jam Dari Gbr. 28, Kern, untuk
3
in dan 1 in triangular pitch, diperoleh De= 0,73 in,
4
De = 0,73/12 = 0,0608 ft Re s
De G s
Re s
0,0608 62988,9464 7316,3460 0,5237
(Pers. (7.3), Kern)
(6) Taksir jH dari Gbr. 28, Kern, diperoleh jH = 35 pada Res = 7316,3460 (7’) Pada Tc = 99,5 F c = 1,1430 Btu/lbmF k = 0,3120 Btu/jam lbm ft,F
c. k
1
3
1,1430 0,5237 0,3120
h k c. (8’) o jH s De k
1
1
3
1,2426
3
ho 0,3120 35 1,2426 223,0568 s 0,7300
(9’) Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1 ho
(Kern, 1965)
ho s 223,0568 1 223,0568 s
(10) Clean Overall Coefficient, UC UC
h io h o 2,6471 223,0568 2,6161 Btu/jam ft 2 F h io h o 2,6471 223,0568
(Pers. (6.38), Kern) (11) Faktor pengotor, Rd Rd
U C U D 2,6161 75,9101 0,3691 U C U D 2,6161 75,9101
(Pers. (6.13), Kern) Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi kondensor dapat diterima Universitas Sumatera Utara
LC - 33 Pressure drop Fluida dingin : sisi tube (1)
Untuk Ret = 1175,8977 f = 0,0005 ft2/in2
(Gbr. 26. Kern)
s=1 t = 1
(2)
f Gt2 L n ΔPt 5,22 1010 ID s φ ΔPt
(3)
(Pers. (7.53), Kern)
t
(0,0005) (920,6635) 2 (4) (6) = 0,0000 psi (5,22 1010 ) (0,4820) (1) (1)
Dari Gbr, 27, Kern, 1965 pada diperoleh
V
2
2g'
=0,0005
4n V 2 . s 2g' (4).(6) .0,0005 1 0,0120 psi
ΔPr
PT
= Pt + Pr = 0,0000 psi + 0,0120 psi = 0,0120 psi
Pt yang diperbolehkan = 10 psi Fluida panas : sisi shell (1) Untuk Res = 7316,3460 f = 0,0005 ft2/in2
(Gbr. 29, Kern)
s =1 s = 0,8600
(2)
N 1 12 x
L B
N 1 12 x
4 =8 6
(Pers. (7.43), Kern)
Ds = 8/1 = 8 ft
Universitas Sumatera Utara
LC - 34
(3)
f. G 2 . D . (N 1) s s P s 10 5,22.10 . D s. e. s
(Pers. (7.44), Kern)
0,0005 (62988,9464) 2 . (8). (8) = 0,0039 psi P s 5,22.1010 . (0,0608) (0,8600). (1)
Ps yang diperbolehkan = 10 psi Analog perhitungan dapat dilihat pada CD-101, sehingga diperoleh : Kondensor
Bahan
ID shell Jumlah OD tube ID tube
konstruksi
Pitch
(in)
tube
(in)
(in)
(CD-101) Carbon steel
8
21
¾
0,482
1 in, triangular
(CD-102) Carbon steel
10
26
¾
0,482
1 in, triangular
10. Akumulator Ada beberapa akumulator, yaitu : 1. AC-101
: menampung distilat dari MD-101
Bentuk
: Silinder horizontal dengan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C Jenis sambungan : Double welded butt joints Jumlah
: 1 unit
Perhitungan untuk AC-101 Kondisi operasi : Temperatur
= 60,74 °C
Tekanan
= 1 atm
Laju alir massa
= 1021,6711 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 1 jam Faktor kelonggaran
= 20 %
Densitas campuran
= 1001,6636 kg/m3
Universitas Sumatera Utara
LC - 35 Perhitungan: a.Volume tangki 1021,6711 kg/jam x 1 jam = 1,0200 m3 3 1001,6636 kg/m
Volume larutan, Vl
=
Volume tangki, Vt
= (1 + 0,2) x 1,0200 m3
Fraksi volum
= 1,0200 / 1,2240 = 0,8333
= 1,2240 m3
Dari tabel 10,64 pada buku Perry, Chemical Engineering Handbook diperoleh Untuk fraksi volum 0,8333 maka H/D = 0,777
sin cos = LR 2 57,30
Volume tangki, Vt
Dimana cos α = 1-2(H/D) cos α = 1-2(0,777) cos α = -0,554 α = 2,1580 derajat Asumsi panjang tangki (Lt)
=5m
Maka, volume tangki, Vt
sin cos = LR 2 57,30
2,1580 sin 2,1580 cos 2,1580 1,2240 m3 = 5R 2 57,30 R (radius) = 0,7005 m D (diameter) = 1,4010 m = 55,1569 in H (tinggi cairan) = 1,0886 m b. Tebal shell tangki PHidrostatik
=xgxH = 1001,6636 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,0886 m = 42,3091 kPa
P0
= Tekanan operasi
Faktor kelonggaran
= 111,4575 kPa
= 20%
Pdesign = (1,2) (42,3091 + 111,4575) Joint efficiency (E)
= 1 atm
= 172,3610 kPa
= 0,8
(Brownell,1959)
Allowable stress (S) = 12,650 psia = 87,218,71 kPa
(Brownell,1959)
Faktor korosi = 0,125 in
Universitas Sumatera Utara
LC - 36 Tebal shell tangki:
PD 0,125 2SE 1,2P (172,3610 kPa) (55,1569 in) 0,125 2(87.218,71 kPa)(0,8) 172,3610 kPa) 0,1932 in
t
Tebal shell standar yang digunakan =
1
2
in
(Brownell,1959)
c. Tutup tangki Diameter tutup
= diameter tangki
= 1,4010 m
Ratio axis
= L:D
= 1: 4
Lh
Hh 1 = D 1,4010 = 0,3502 m D 4
Lt (panjang tangki)
= Ls + 2 Lh
Ls (panjang shell)
= 5 m – 2(0,3502 m) = 4,2995 m
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell sehingga tebal tutup 1
2
in,
11. Reboiler Ada beberapa reboiler, yaitu : 1. RB-101
: menaikkan temperatur campuran asam asetat, air dan HBF4 sebelum masuk ke MD-101
2. RB-102
: menaikkan temperatur campuran HBF4 sebelum masuk ke MD–102
Jenis
: 1-2 shell and tube exchanger
Dipakai
: 1 in OD tube 8 BWG, panjang = 18 ft, 2 pass
Universitas Sumatera Utara
LC - 37 *) Perhitungan untuk RB-101 Fluida panas Laju alir steam masuk
= 82,7907 kg/jam
= 182,5232 lbm/jam
Temperatur awal (T1)
= 135°C
= 275°F
Temperatur akhir (T2)
= 95°C
= 203°F
Fluida dingin Laju alir fluida dingin
= 3306,0015 kg/jam = 7288,5238 lbm/jam
Temperatur awal (t1)
= 94,84 °C
= 202,72 °F
Temperatur akhir (t2)
= 121,39 °C
= 250,50 °F
Panas yang diserap (Q)
= 178755,96 kJ/jam
= 169427 Btu/jam
(1) t = beda suhu sebenarnya Fluida Panas
Fluida Dingin
Selisih
T1 = 275 F
Temperatur yang lebih tinggi
t2 = 250,50F
t1 = 0,27F
T2 = 203 F
Temperatur yang lebih rendah
t1 =202,72F
t2 = 24,49F
t2 – t1 = 47,77F
t2 – t1 = 24,22F
T1 – T2 = 72 F
LM TD
Selisih
Δt 2 Δt 1 24, 22 5, 389 F Δt 2 24, 49 ln ln 0, 27 Δt 1
R
T1 T2 72 1,5069 t 2 t1 47, 77
S
t 2 t1 47,77 0, 661 T1 t1 275 202,50
maka t = 5,066 F (2) Tc dan tc Kc = 0,5
Figure 17 Kern
Fc = 0,42
Figure 17 Kern
Tc T2 Fc (T1 -T2 ) 203 0, 42(275 203) 233, 24 F t c t1 Fc (t 2 -t1 ) 202,50 0, 42(250,50 202, 72) 222,79 F
Universitas Sumatera Utara
LC - 38 Dalam perancangan ini digunakan reboiler dengan spesifikasi: - Diameter luar tube (OD) = 1 in - Jenis tube = 16 BWG - Pitch (PT) = 1 1/4 in triangular pitch - Panjang tube (L) = 12 ft a. Dari Tabel 8, hal, 840, Kern, 1965, reboiler untuk fluida panas steam dan fluida dingin light organic, diperoleh UD = 100 - 200, faktor pengotor (Rd) = 0,003 Diambil UD = 120 Btu/jamft2F Luas permukaan untuk perpindahan panas, A
Q U D Δt
343834,628 1Btu/jam 34,0298 ft 2 Btu 120 79,8053 o F 2 o jam ft F
Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft Jumlah tube, N t
(Tabel 10, Kern)
A 34,0298 ft 2 21,6695 buah L a " 8 ft 0,1963ft 2 /ft
b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 22 tube dengan ID shell 8 in. c. Koreksi UD A L Nt a" 8ft 22 0,1963 ft 2 /ft 34,5488 ft 2
UD
Q 343834,628 1 Btu/jam Btu 118,1973 2 A Δt 34,5488 ft 79,8053F jam ft 2 F
Fluida panas : sisi tube (3) Flow area tube,at’ = 0,1820 in2 N t at' at 144 n at
(Tabel 10, Kern) (Pers. (7.48), Kern)
22 0,1820 2 0,0070 ft 144 4
Universitas Sumatera Utara
LC - 39 (4) Kecepatan massa Gt
w at
Gt
0,8733 125,6246 lbm/jam,ft 2 0,0070
(Pers. (7.2), Kern)
(5) Bilangan Reynold Pada Tc = 334,4 F = 0,0010 cP = 0,0242 lbm/ft2jam
(Gbr. 14, Kern)
Dari tabel 10, Kern, untuk 1 in OD, 10 BWG, diperoleh : ID = 0,482 in = 0,0402 ft Re t
ID Gt
Re t
0,0402 125,6246 208,5868 0,024
(Pers. (7.3), Kern)
(9) hi = 2500 btu/hr,ft2,oF
(Gbr. 25, Kern)
hi .ID OD 2500btu/hr.ft 2 .0 F .(0,480in) hio 0,75in hio
hio 1606,6667btu/hr.ft 2 .0 F
Karena viskositas rendah, maka diambil hio
t = 1
(Kern, 1965)
hio t t
hio 1606,6667 1 1606,6667
Fluida dingin: sisi shell (3’) Flow area shell
as
Ds C ' B 2 ft 144 PT
(Pers. (7.1), Kern)
Ds = Diameter dalam shell = 15 1/4 in B = Baffle spacing = 2 in PT = Tube pitch = 1 in Universitas Sumatera Utara
LC - 40
C = Clearance = PT – OD = 1,25 – 1 = 0,25 in 5 0,25 2 0,0174 ft 2 144 0,25
as
(4’) Kecepatan massa Gs Gs
w as
(Pers. (7.2), Kern)
1271,5477 73241,1498 lbm/jam,ft 2 0,0174
(5’) Bilangan Reynold Pada tc = 254,57F = 0,1164 cP = 0,2816
lbm/ft2jam
Dari Gbr. 28, Kern, untuk 1 in triangular pitch, diperoleh De= 0,73 in, De = 0,73/12 = 0,0608 ft Re s
De G s
Re s
0,0608 73241,1498 15823,0415 0,2816
(Pers. (7.3), Kern)
(6) Taksir jH dari Gbr. 28, Kern, diperoleh jH = 140 pada Res = 15823,0415 (7’) Pada tc = 254,57 F c = 1,8630 Btu/lbmF k = 0,3200 Btu/jam lbm ft,F
c. k
1
3
1,8630 0,1164 0,3200
h k c. (8’) o jH s De k
1
1
3
1,1791
3
ho 0,3200 37 1,1791 229,4915 s 0,0608
Universitas Sumatera Utara
LC - 41 (9’) Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1 ho
(Kern, 1965)
ho s 229,4915 1 229,4915 s
(10) Clean Overall Coefficient, UC h io h o 1.606,6667 868,3436 563,6912 Btu/jam ft 2 F h io h o 1.606,6667 868,3436
UC
(Pers. (6.38), Kern) (11) Faktor pengotor, Rd U C U D 563,6912 118,1973 0,006686 U C U D 563,6912 118,1973
Rd
(Pers. (6.13), Kern) Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi reboiler dapat diterima
Pressure drop Fluida panas : sisi tube (1)
Untuk Ret = 208,5868 f = 0,0023 ft2/in2
(Gbr. 26, Kern)
s=1
(Gbr. 6, Kern)
t = 1 (2)
ΔPt
f Gt2 L n 5,22 1010 ID s φ
(Pers. (7.53), Kern)
t
(0,0023) (125,6246) 2 (8) (4) ΔPt = 0,000001 psi (5,22 1010 ) (0,4820) (1) (1)
(3)
Dari Gbr, 27, Kern, 1965 pada diperoleh
V
2
2g'
= 0,0005
4n V 2 . s 2g' (4).(4) .0,0005 1 0,008 psi
ΔPr
PT
= Pt + Pr
Universitas Sumatera Utara
LC - 42 = 0,000001 psi + 0,008 psi = 0,008001 psi Pt yang diperbolehkan = 10 psi
Fluida dingin : sisi shell (1) Untuk Res = 15823,0415 f = 0,0003 ft2/in2
(Gbr. 29, Kern)
s =1 s = 0,86
(2)
N 1 12 x
L B
N 1 12 x
8 = 48 2
(Pers. (7.43), Kern)
Ds = 0,4167 ft
(3)
f. G 2 . D . (N 1) s s P s 10 5,22.10 . D s. e. s
(Pers. (7.44), Kern)
0,0003 (73241,1498) 2 . (0,4167). (48) = 0,0098 psi P s 5,22.1010 . (0,0608) (0,8600). (1)
Ps yang diperbolehkan = 10 psi Analog perhitungan dapat dilihat pada RB-101, sehingga diperoleh : Reboiler
Bahan konstruksi
ID shell Jumlah OD tube ID tube
Pitch
(in)
tube
(in)
(in)
(RB-101) Carbon steel
5
22
¾
0,482
1 in, triangular
(RB-102) Carbon steel
25
390
¾
0,482
1 in, triangular
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT UTILITAS
1. Screening (SC) Fungsi
: Menyaring pertikel kasar yang terikut dalam aliran air
Jenis
: bar screen
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi : stainless steel Kondisi operasi: - Temperatur
= 28°C
- Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
Laju alir massa (F)
= 2878,4991 kg/jam
Laju alir volume (Q) =
(Geankoplis, 1997)
2878, 4991 kg/jam 1 jam / 3600s = 0,0008 m3/s 3 996, 24 kg/m
Dari tabel 5.1 Physical Chemical Treatment of Water and Wastewater Ukuran bar: Lebar bar = 5 mm; Tebal bar = 20 mm; Bar clear spacing = 20 mm; Slope = 30° Direncanakan ukuran screening: Panjang screen
= 2m
Lebar screen
= 2m
Misalkan, jumlah bar = x Maka,
20x + 20 (x + 1) = 2000 40x = 1980 x = 49,5 50 buah
Luas bukaan (A2) = 20(50 + 1) (2000) = 2.040.000 mm2 = 2,04 m2 Untuk pemurnian air sungai menggunakan bar screen, diperkirakan Cd = 0,4 dan 30% screen tersumbat. Q2 (0,0008) 2 Head loss (h) = 2 g Cd 2 A 2 2 2 (9,8) (0,4) 2 (2,04) 2
LD - 1 Universitas Sumatera Utara
LD - 2
= 0,0000000493 m dari air = 0,0000493 mm dari air 2000
2000
20
Gambar LD-1: Sketsa sebagian bar screen , satuan mm (dilihat dari atas)
2. Pompa Utilitas Ada beberapa pompa utilitas, yaitu : 1. PU-01
: memompa air dari sungai ke bak pengendap
2. PU-02
: memompa air dari bak pengendap ke clarifier
3. PU-03
: memompa alum dari tangki pelarutan alum ke clarifier
4. PU-04
: memompa soda abu dari tangki pelarutan soda abu ke clarifier
5. PU-05
: memompa air dari clarifier ke sand filter
6. PU-06
: memompa air dari sand filter ke tangki utilitas 1
7. PU-07
: memompa air dari tangki utilitas 1 ke kation exchanger
8. PU-08
: memompa asam sulfat dari tangki pelarutan asam sulfat ke kation exchanger
9. PU-09
: memompa air dari kation exchanger ke anion exchanger
10. PU-10
: memompa NaOH dari tangki pelarutan NaOH ke anion exchanger
11. PU-11
: memompa air dari anion exchanger ke dearator
12. PU-12
: memompa air dari dearator ke ketel uap
13. PU-13
: memompa bahan bakar dari tangki bakar bakar 1 ke ketel uap
14. PU-14
: memompa air bahan bakar ke generator
15. PU-15
: memompa air dari water cooling tower ke dearator
16. PU-16
: memompa air dari tangki utilitas 1 ke tangki utilitas 2
17. PU-17
: memompa kaporit dari tangki pelarutan kaporit ke tangki utilitas 2
Universitas Sumatera Utara
LD - 3
18. PU-18
: memompa air dari tangki utilitas 2 ke distribusi domestic
19. PU-19
: memompa air dari tangki utilitas 1 ke distribusi air proses
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi : commercial steel
*) Perhitungan untuk PU-01 Kondisi operasi : -
Temperatur
= 28C
-
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3
-
Viskositas air () = 0,8360 cP = 2,02237 lbm/ftjam
Laju alir massa (F)
(Geankoplis, 1997) (Geankoplis, 1997)
= 2878,4991 kg/jam = 1,7628 lbm/detik
Debit air/laju alir volumetrik, Q
F 1,7628 lb m /detik ρ 62,195 lb m /ft 3
= 0,0284 ft3/s = 0,0008 m3/s
Penentuan diameter optimum untuk pipa : Untuk aliran turbulen,
(Peters et.al., 2004)
Di,opt = 0,363 Q0,45 0,13 Untuk aliran laminar , Di,opt = 0,133 Q0,4 0,2 dengan : Di,opt = diameter optimum (m) Q
= laju volumetrik (m3/s)
= densitas (kg/m3)
= viskositas (Pa.s)
Asumsi aliran turbulen, Di,opt
= 0,363 Q0,45 0,13 = 0,363 (0,0008)0,45 (996,24)0,13 = 0,0360 m = 1,4189 in
Ukuran spesifikasi pipa :
(Geankoplis, 1997)
- Ukuran pipa nominal
= 1,25 in
- Schedule pipa
= 40
- Diameter dalam (ID)
= 1,38 in = 0,1150 ft
- Diameter luar (OD)
= 1,66 in = 0,1383 ft
Universitas Sumatera Utara
LD - 4
- Luas penampang dalam (At) = 0,0104 ft2 - Bahan konstruksi Kecepatan linier, v
= commercial steel Q 0,1082 ft 3 /s 21, 6771 ft/s At 0, 0050 ft 2
Bilangan Reynold, N Re
ρ v D 62,195 2,7269 0,1150 36.226, 4295 μ 0.0005618
Karena NRe >4000, maka aliran turbulen. Untuk pipa commercial steel dan pipa 1 in Sc.80, diperoleh :
D
= 0,0004
Dari Fig.2.10-3, Geankoplis,1997 untuk NRe = 36.226,4295 dan
D
= 0,0004,
diperoleh : f = 0,0065
Instalasi pipa: -
Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L
D
13 (App. C–2a, Foust, 1980)
L2 = 1 13 0,1151 = 1,4950 ft - 3 buah standard elbow 90; L
D
= 30 (App. C–2a, Foust, 1980)
L3 = 3 30 0,1150 = 10,350 ft - 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5; L
D
= 22 (App.C–2c;C–2d, Foust, 1980)
L4 = 0,5 22 0,1150 = 1,2650 ft - 1 buah sharp edge exit; K = 1,0 ; L
D
= 55 (App.C–2c;C–2d, Foust, 1980)
L5 = 1,0 55 0,1150 = 6,3250 ft Panjang pipa total (L) = 19,4350 ft Faktor gesekan, f v 2 ΣL 0,00721,6771 39,2908 25,1843 ft lb f /lb m 2g c D 232,1740,0797 2
ΣF
Tinggi pemompaan, z = 50 ft Static head, Δz
g 30 ft lb f /lb m gc Universitas Sumatera Utara
LD - 5
v2 0 Velocity head, 2gc α Pressure head, P1 = P2 = 1 atm; Wf = -Wf Δz
ΔP 0 ρ
v 2 ΔP g F α ρ gc 2 g c
(Foust, 1980)
= 30 0 0 25,1843 = 55,1843 ft.lb f /lb m Tenaga pompa, P
55,1843 ft.lb f /lb m 0,1082 ft 3 /s 62,195lb m /ft 3 - Wf Q ρ = 550 ft.lb f /s.hp 550
= 0,6750 hp Untuk efisiensi pompa 80 , maka Tenaga pompa yang dibutuhkan =
0,6750 hp = 0,2048 hp 0,8
Analog perhitungan dapat dilihat pada PU-01, sehingga diperoleh : Pompa
Laju Alir (kg/jam)
P – 01 P – 02 P – 03 P – 04 P – 05 P – 06 P – 07 P – 08 P – 09 P – 10 P – 11 P – 12 P – 13 P – 14 P – 15 P – 16 P – 17 P – 18 P – 19
2878,4991 2878,4991 0,5493 0,2966 2878,4991 2878,4991 9.882,9592 2.335,0958 2.335,0958 1,0746 0,1234 2.335,0958 205,0458 8.514,8412 0,0015 537,7547 680,0000 126,7249 2.335,0958
D optimum (in) 0,0658 0,7954 0,0022 0,0017 2,5920 2,5920 2,4715 1,2912 1,2912 0,0016 0,0419 1,2912 0,4321 2,3112 0,0002 0,6668 0,7411 0,3423 1.2912
ID (in)
V (ft/s)
ΣF
Daya (hp)
0,9570 0,9570 0,2150 0,2150 1,9390 1,9390 1,9390 1,3800 1,3800 0,2150 0,2150 1,3800 0,2690 2,4690 0,2150 0,8240 0,7420 0,3640 1,3800
21,6771 1,5700 0,0158 0,0085 5,2765 5,2765 4,7468 2,2108 2,2108 0,00175 0,0032 2,2108 5,0473 2,5253 0,00005 1,4306 2,2318 1,7758 2,2108
25,1843 41,1843 0,0031 0,0009 0,9152 0,9152 1,0441 0,1363 0,1566 0,0077 0,000353 0,1728 51,4034 0,1559 0,00051 0,1091 0,3726 0,6083 0,1363
0,8438 0,2500 0,0500 0,0500 0,2586 0,2892 0,5095 0,0297 0,0720 0,0500 0,0500 0,2000 0,2000 0,3574 0,0500 0,0300 0,0117 0,0020 0,0500
Universitas Sumatera Utara
Daya standar (hp) 1 1/4 1/20 1/20 1/2 1/2 3/4 1/20 1/10 1/20 1/20 1/4 1/4 1/2 1/20 1/20 1/20 1/20 1/20
LD - 6
3. Bak Sedimentasi (BS) Fungsi
: untuk mengendapkan lumpur yang terikut dengan air.
Jumlah
:1
Jenis
: beton kedap air
Data : : temperatur = 28 oC
Kondisi penyimpanan
tekanan
= 1 atm
Laju massa air
: F = 2878,4991 kg/jam
Densitas air
: ρ = 996,24 kg/m3 = 62,193 lbm/ft3 (Geankoplis. 2003)
Laju air volumetrik, Q
F 2878, 4991kg/jam 0, 0008 ft 3 /s 3 ρ 996,24 kg/m
= 0,0008 m3/s = 1,7006 ft3/min Desain perancangan, Bak dibuat dua persegi panjang untuk desain efektif
(Kawamura, 1991)
Perhitungan ukuran tiap bak : Kecepatan pengendapan 0,1 mm pasir
(Kawamura, 1991)
vo = 1,57 ft/min atau 8 mm/s Spesifikasi,
- Kedalaman = 10 ft - Lebar
= 2 ft
Q 1,7006 ft 3 /menit Kecepatan aliran (v) = = = 0,0850 ft/menit (10 ft)(2 ft) A
dengan : K = faktor keamanan = 1,5 h = kedalaman air efektif ( 10 – 16 ft); diambil 10 ft.
h Desain panjang ideal bak (L) = K v vo
(Kawamura, 1991)
10 = 1,5 (0,0850) 1,57
= 0,8122 ft Diambil panjang bak = 1 ft = 0,3048 m Uji desain, Waktu retensi (t) =
Va p l L 1 2 10 ft 3 = 11,7638 menit = 1,7001 ft 3 /menit Q Q
Universitas Sumatera Utara
LD - 7
Waktu retensi (t) yang diizinkan adalah 6 – 15 menit, maka desain ini dapat diterima .........(Kawamura, 1991) ft 3 gal 1,5453 7,481 3 menit ft gpm Q Surface loading : = 6,3593 A (2 ft ) (1 ft ) ft 2
Desain diterima, dimana surface loading diizinkan diantara 4 – 10 gpm/ft2 .......(Kawamura, 1991). Bak menggunakan gate valve dan full open (16 in) maka, ft 1 menit 1 m 0, 0850 menit 60 sekon 3,2808 ft 2 v Headloss (h) = K = (0,12) m 2g 2 9,8 2 s
2
= 1.0965 x 10-7 m dari air 4. Tangki Pelarutan Ada beberapa jenis tangki pelarutan, yaitu : 1. TP-01
: tempat membuat larutan alum
2. TP-02
: tempat membuat larutan soda abu
3. TP-03
: tempat membuat larutan asam sulfat
4. TP-04
: tempat membuat larutan NaOH
5. TP-05
: tempat membuat larutan kaporit
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 grade C Jumlah
: 1
*) Perhitungan untuk TP-01 Data: Kondisi pelarutan: Temperatur = 28C Tekanan Al2(SO4)3 yang digunakan
= 1 atm = 50 ppm
Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30 ( berat) Laju massa Al2(SO4)3
= 0,1493 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3 30 = 1363 kg/m3 = 85,0889 lbm/ft3 Kebutuhan perancangan
= 1 hari
Faktor keamanan
= 20
(Perry, 1999)
Universitas Sumatera Utara
LD - 8
Perhitungan: Ukuran Tangki Volume larutan, Vl
0,1493 kg/jam 24 jam/hari 30 hari 0,3 1363kg/m3
= 0,2534 m3 Volume tangki, Vt = 1,2 0,2534 m3 = 0,3041 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 1 : 1 1 πD 2 H 4 1 3 1,1606 m 3 πD 2 D 4 2 3 1,1606 m 3 πD 3 8 V
Maka:
D = 0,7290 m ; H = 0,7290 m
Tinggi cairan dalam tangki =
=
volume cairan x tinggi silinder volume silinder (0,2534)(0, 7290) (0,3041)
= 0,6075 m = 23,9161 in
Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik Phid = x g x l = 1363 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,6075 m = 8,1145 kPa Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa, Poperasi = 8,1145 kPa + 101,325 kPa = 109,4395 kPa Faktor kelonggaran = 5 % Maka, Pdesign = (1,05) (109,4395 kPa) = 114,9115 kPa Joint efficiency = 0,8
(Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87.218,714 kPa
(Brownell,1959)
Universitas Sumatera Utara
LD - 9
Tebal shell tangki: PD 2SE 1,2P (114,9115 kPa) (14,3502 in) 2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2( 114,9115 kPa) 0,00007 m 0,0028 in
t
Faktor korosi
= 1,25 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0028 in + 1,25 in = 0,2528 in
Daya Pengaduk Jenis pengaduk
: flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle
: 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh: Da/Dt = 1/3
; Da = 1/3 x 0,7290 m = 0,2430 m
E/Da = 1
; E = 0,2430 m
L/Da = ¼
; L = ¼ x 0,2430 m = 0,0607 m
W/Da = 1/5
; W = 1/5 x 0,2430 m = 0,0486 m
J/Dt
; J = 1/12 x 0,7290 m = 0,0607 m
= 1/12
dengan : Dt = diameter tangki Da = diameter impeller E = tinggi turbin dari dasar tangki L = panjang blade pada turbin W = lebar blade pada turbin J
= lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 3 putaran/det Viskositas Al2(SO4)3 30 = 6,7210-4 lbm/ftdetik
(Othmer, 1967)
Bilangan Reynold, N Re
N Re
ρ N D a 2 μ
85,0889 3 0,7972 6,72 104
(Geankoplis, 1997) 2
241.428, 4052
Universitas Sumatera Utara
LD - 10
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus: 5
P
K T .n 3 .D a ρ gc
(McCabe,1999)
KT = 6,3
(McCabe,1999)
6,3 (3 put/det)3 .(0,7972 ft)5 (85,0889 lbm/ft 3 ) 32,174 lbm.ft/lbf.det 2 1Hp 25, 4425 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det 0,2634 Hp
P
Efisiensi motor penggerak = 80 Daya motor penggerak =
0,2634 = 0,3292 hp 0,8
Dipilih daya motor standar = 1/2 hp
Analog perhitungan dapat dilihat pada TP-01, sehingga diperoleh : Tangki
Volume tangki (m3)
Diameter
Tinggi
Daya
Daya
tangki (m) tangki (m) Pengaduk (hp) Standar (hp)
(TP – 01)
0,3041
0,7290
0,7190
0,3292
1/2
(TP – 02)
0,1687
0,5990
0,5990
0,0031
1/20
(TP – 03)
1,0772
1,1112
1,1112
0,0782
1/10
(TP – 04)
2,1054
1,3894
1,3894
0,3415
1/2
(TP – 05)
0,0038
0,2424
0,2424
0,0031
1/20
5. Clarifier (CL) Fungsi
: Memisahkan endapan
(flok-flok)
yang terbentuk karena
penambahan alum dan soda abu Tipe
: External Solid Recirculation Clarifier
Bentuk
: Circular desain
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C Data: Laju massa air (F1)
= 2878,4991 kg/jam
Laju massa Al2(SO4)3 (F2)
= 0,1439 kg/jam
Laju massa Na2CO3 (F3)
= 0,0777 kg/jam Universitas Sumatera Utara
LD - 11
Laju massa total, m
= 2878,7208 kg/jam = 0,7996 kg/detik
Densitas Al2(SO4)3
= 2,710 kg/m3
(Perry, 1999)
3
(Perry, 1999)
Densitas Na2CO3
= 2,533 kg/m
Densitas air
= 996,2 kg/m3
(Perry, 1999)
Reaksi koagulasi: Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2 Perhitungan: Dari Metcalf & Eddy, 1984, diperoleh : Untuk clarifier tipe upflow (radial): Kedalaman air = 5-10 m Settling time = 1-3 jam Dipilih : kedalaman air (H) = 4 m, waktu pengendapan = 2 jam Diameter dan Tinggi clarifier Densitas larutan,
2878, 4991 0,1439 0,0777 2878, 4991 0,1439 0,0777 996, 24 2.710 2.533
= 996,5401 kg/m3 = 0,9965 gr/cm3
Volume cairan, V =
2878,4991 kg / jam 2 jam 5, 7774 m3 996, 2478
V = 1/4 D2H 1/2
4V 1/2 4 5, 7774 ) D= ( H 3,14 4
1,3564 m
Maka, diameter clarifier = 1,3564 m Tinggi clarifier
= 1,5 D = 2,0347 m
Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik Phid = x g x l = 996,288 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3 m = 29,2909 kPa Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa Universitas Sumatera Utara
LD - 12
Poperasi = 29,2909 kPa + 101,325 kPa = 130,6159 kPa Faktor kelonggaran = 5 % Maka, Pdesign = (1,05) (130,6159 kPa) = 137,1467 kPa Joint efficiency = 0,8
(Brownell,1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa
(Brownell,1959)
Tebal shell tangki: PD 2SE 1,2P (137,1467 kPa) (2,1640 m) 2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(137,1467 kPa) 0,0021 m 0,0838 in
t
Faktor korosi
= 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan
= 0,0838 in + 1/8 in = 0,2088 in
Desain torka yang diperlukan untuk operasi kontinu yang diperlukan untuk pemutaran (turnable drive) :
(Azad, 1976)
T, ft-lb = 0,25 D2 LF Faktor beban (Load Factor) : 30 lb/ft arm (untuk reaksi koagulasi sedimentasi ) Sehingga :
T = 0,25 [(2,1640 m).(3,2808 ft/m) ]2.30 T = 378,0293 ft-lb
Daya Clarifier P = 0,006 D2 dimana:
(Ulrich, 1984)
P = daya yang dibutuhkan, kW
Sehingga, P = 0,006 (2,1640)2 = 0,0281 kW = 0,0377 Hp
6. Tangki Filtrasi (TF) Fungsi
: Menyaring partikel – partikel yang masih terbawa dalam air yang keluar dari clarifier
Bentuk
: silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C Jumlah
: 1
Universitas Sumatera Utara
LD - 13
Data : Kondisi penyaringan : Temperatur = 28°C Tekanan
= 1 atm
Laju massa air
= 2878,4991 kg/jam
Densitas air
= 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3
(Geankoplis, 1997)
Tangki filter dirancang untuk penampungan ¼ jam operasi. Direncanakan volume bahan penyaring =1/3 volume tangki
Ukuran Tangki Filter Volume air, Va
10.985,7464 kg/jam 0,25 jam 996,24 kg/m 3
= 2,7568 m3
Faktor keamanan 5 %, volume tangki = 1,05 x 2,7568 = 2,8946 m3 Volume total = 4/3 x 2,8946 m3 = 3,8595 m3 -
.Di 2 Hs Volume silinder tangki (Vs) = 4
Direncanakan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki Hs : Di = 3 : 1 Vs =
3 .Di 2 4,4052 Di 3 4
Di = 1,1790 m;
H = 3,5370 m
Tinggi penyaring = ¼ x 3,5370 m = 0,8843 m Tinggi air = ¾ x 3,5370 m = 2,6528 m Perbandingan tinggi tutup tangki dengan diameter dalam adalah 1 : 4 Tinggi tutup tangki = ¼ (1,1790) = 0,2948 m Tekanan hidrostatis, Pair = x g x l = 996,24 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,6528 m = 25.899,2275 Pa = 25,8992 kPa Faktor kelonggaran = 5 % Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa Poperasi = 25,8992 kPa + 101,325 kPa = 127,2242 kPa Maka, Pdesign = (1,05) (127,2242 kPa) = 133,5854 kPa Joint efficiency = 0,8
(Brownell,1959)
Universitas Sumatera Utara
LD - 14
Allowable stress = 12,650 psia = 87218,714 kP
(Brownell,1959)
Tebal shell tangki : PD SE 0,6P (133,5854 kPa) (1,1790 m) (87.218,714 kPa)(0,8) 0,6.(133,5854 kPa) 0,0011 m 0,0445 in
t
Faktor korosi
= 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0445 in + 1/8 in = 0,1695 in
7. Tangki Utilitas Ada beberapa tangki utilitas, yaitu : 1. TU-01
: menampung air untuk didistribusikan ke air proses, tangki utilitas 2 dan air proses
2. TU-02
: menampung air untuk didistribusikan ke domestik
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi penyimpanan
: Temperatur 28°C dan tekanan 1 atm
Jumlah
: 1 unit
*) Perhitungan untuk TU-01 Kondisi operasi : Temperatur
= 28oC
Laju massa air
= 2878,4991 kg/jam = 6,7275 lbm/s
Densitas air
= 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3
(Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 3 jam
Perhitungan Ukuran Tangki : Volume air, Va
10.985,7464 kg/jam 3 jam = 33,0816 m3 996,24 kg/m 3
Volume tangki, Vt = 1,2 33,0816 m3 = 39,6980 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 5 : 6
Universitas Sumatera Utara
LD - 15
1 πD 2 H 4 1 6 39,6980 m 3 πD 2 D 4 5 3 39,6980 m 3 πD 3 10 V
D = 3,4799 m ;
H = 4,1759 m
Tinggi cairan dalam tangki
=
volume cairan x tinggi silinder volume silinder
=
(33,0816)(4,1759) = 3,4799 m = 11,4170 ft (39,6980)
Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik Phid = x g x l = 996,24 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,4799 m = 33.975,2333 Pa = 33,9752 kPa Tekanan operasi, Po = 1 atm = 101,325 kPa Poperasi = 33,9752 + 101,325 kPa = 135,3002 kPa Faktor kelonggaran = 5 %. Maka, Pdesign = (1,05)( 135,3002 kPa) = 142,0652 kPa Joint efficiency = 0,8
(Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa
(Brownell,1959)
Tebal shell tangki: t
PD 2SE 1,2P
(142,0652 kPa) (3,4799 m) 2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(142,0652 kPa) 0,0035 m 0,1396 in
t
Faktor korosi = 1/8 in. Tebal shell yang dibutuhkan = 0,1396 in + 1/8 in = 0,2646 in
Universitas Sumatera Utara
LD - 16
Analog perhitungan dapat dilihat pada TU-01, sehingga diperoleh : Volume Diameter Tinggi tangki (m3) tangki (m) tangki (m) (TU – 01) 39,6980 3,4799 4,1759 (TU – 02) 15,5458 2,4581 3,2775 Tangki
Tebal shell (in) 0,1396 0,0933
Jumlah (unit) 1 1
8. Penukar Kation/Cation Exchanger (CE) Fungsi
: Mengurangi kesadahan air
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi penyimpanan : Temperatur = 28°C Tekanan
= 1 atm
Data : Laju massa air
= 2.335,0958 kg/jam = 1,4300 lbm/detik
Densitas air
= 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3
(Geankoplis,1997)
Kebutuhan perancangan = 1 jam Faktor keamanan
= 20
Ukuran Cation Exchanger Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh: - Diameter penukar kation
= 1 ft = 0,3048 m
- Luas penampang penukar kation = 0,7845 ft2 Tinggi resin dalam cation exchanger = 0,5023 ft Tinggi silinder = 1,2 0,5023 ft = 0,6027 ft Diameter tutup = diameter tangki = 1 ft Rasio axis = 2 : 1 Tinggi tutup =
11 0,25 ft 22
(Brownell,1959)
Sehingga, tinggi cation exchanger = 0,6027 ft + 0,25 ft = 0,8527 ft
Tebal Dinding Tangki Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa Faktor kelonggaran = 5 % Maka, Pdesign = (1,05) (101,325 kPa) = 106,3913 kPa Universitas Sumatera Utara
LD - 17
Joint efficiency = 0,8
(Brownell, 1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa
(Brownell, 1959)
Tebal shell tangki: PD 2SE 1,2P (106,3913 kPa) (0,3048 m) 2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(106,3913 kPa) 0,0002 m 0,0092 in
t
Faktor korosi
= 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0092 in + 1/8 in = 0,1342 in
9. Penukar Anion (anion exchanger) (AE) Fungsi
: Mengikat anion yang terdapat dalam air umpan ketel
Bentuk
: Silinder tegak dengan tutup atas dan bawah elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-53, Grade B Jumlah
:1
Kondisi operasi
: Temperatur = 280C Tekanan
= 1 atm
Laju massa air
= 2.335,0958 kg/jam
Densitas air
= 996,24 kg/m3
(Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 1 jam Faktor keamanan
= 20
Ukuran Anion Exchanger Dari Tabel 12.3, The Nalco Water Handbook, diperoleh: - Diameter penukar anion
= 1 ft = 0,3048 m
- Luas penampang penukar anion
= 0,7854 ft2
Tinggi resin dalam anion exchanger = 0,1036 ft Tinggi silinder = 1,2 0,1036 ft = 0,1243 ft = 0,0379 m Diameter tutup = diameter tangki = 1 m Rasio axis = 2 : 1
Universitas Sumatera Utara
LD - 18
Tinggi tutup =
1 1 0, 25 ft 2 2
(Brownell,1959)
Sehingga, tinggi anion exchanger = 0,1243 + 0,25 = 0,3743 ft
Tebal Dinding Tangki Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa Faktor kelonggaran = 5 % Maka, Pdesign = (1,05) (101,325 kPa) = 106,3913 kPa Joint efficiency = 0,8
(Brownell,1959)
Allowable stress = 12,650 psia = 87.218,714 kP
(Brownell,1959)
Tebal shell tangki: PD SE 0,6P (106,3913 kPa) (0,3048 m) (87.218,714 kPa)(0,8) 0,6(106,3913 kPa) 0,0002 m 0,0092 in
t
Faktor korosi
= 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0092 in + 1/8 in = 0,1342 in
10. Deaerator (DE) Fungsi
: Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan ketel
Bentuk
: Silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C Jumlah
:1
Kondisi operasi
: Temperatur = 900C Tekanan
Kebutuhan Perancangan :
= 1 atm 24 jam
Laju alir massa air = 2.335,0958 kg/jam Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
Faktor keamanan
= 20
= 62,195 lbm/ft3
(Perry, 1999)
Universitas Sumatera Utara
LD - 19
Perhitungan Ukuran Tangki : 2.335,0958 kg/jam 24 jam = 56,2538 m3 3 996,24 kg/m
Volume air, Va
Volume tangki, Vt = 1,2 56,2538 m3 = 67,5046 m3 a. Diameter dan panjang tangki
Volume dinding tangki (Vs) Vs =
Di 2 L, dengan L direncanakan 3 : 1 4
Vs =
3Di 3 4
Volume tutup tangki (Ve) Ve =
Di 3 24
Volume tangki(V) V = Vs + Ve 67,5046 =
5Di 3 6
Di = 2,9548 m ; L = 8,8644 m b. Diameter dan tutup tangki Diameter tutup = diameter tangki = 2,9548 m Rasio axis = 2 : 1 Tinggi tutup =
1 2
2,9548 2
= 0,7387 m
Tinggi cairan dalam tangki =
=
volume cairan diameter volume silinder 56, 2538 2,9548 2, 4623 m 67,5046
Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik Phid = x g x l = 996,24 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,4623 m = 24,0401 kPa Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Universitas Sumatera Utara
LD - 20
Poperasi = 24,0401 kPa + 101,325 kPa = 125,3651 kPa Faktor kelonggaran = 5 % Maka, Pdesign = (1,05) (125,3651 kPa) = 131,6334 kPa Joint efficiency = 0,8
(Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87.218,714 kPa
(Brownell,1959)
Tebal dinding tangki: PD SE 0,6P (131,6334 kPa) (2,9548 m) (87.218,714 kPa)(0,8) 0,6(131,6334 kPa) 0,0056 m 0,2197 in
t
Faktor korosi
= 1/8 in
Maka tebal dinding yang dibutuhkan
= 0,2197 in + 1/8 in = 0,3447 in
11. Ketel Uap (KU) Fungsi
: Menyediakan uap untuk keperluan proses
Jenis
: Ketel pipa api
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi : Carbon steel
Data : Total kebutuhan uap
= 20.504,5787 kg/jam = 45.204,3942 lbm/jam
Uap panas lanjut yang digunakan bersuhu 150 0C pada tekanan 1 atm. Entalpi steam (H) = 2.768,8987,336 kj/kg = 1191,54 Btu/lbm W =
34,5 x P x 970,3 H
P =
(452,0439 )(1150,5) = 12,6514 Hp (34,5)(1191,54 )
(Caplan, 1980)
Menghitung jumlah tube Dari ASTM Boiler Code, permukaan bidang pemanas = 10 ft2/hp. Luas permukaan perpindahan panas, Universitas Sumatera Utara
LD - 21
A = P x 10 ft2/hp A = 12,6514 hp x 10 ft2/hp = 126,5143 ft2
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi : - Panjang tube
= 36 ft
- Diameter tube
= 3 in
- Luas permukaan pipa, a’ = 0,7850 ft2 / ft
Sehingga jumlah tube = (1.265,1428 ft 2 ) A Nt = = 36 ft x 0,7850 ft 2 / ft L x a'
Nt = 447,6797 Nt = 448 buah
12. Menara Pendingin Air /Water Cooling Tower (CT) Fungsi
: Mendinginkan air pendingin bekas dari temperatur 45C menjadi 30C
Jenis
: Mechanical Draft Cooling Tower
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–53 Grade B Kondisi operasi : Suhu air masuk menara (TL2)
= 45C = 113F
Suhu air keluar menara (TL1)
= 30C = 86F
Temperatur bola basah (Tw)
= 70F
Konsentrasi air
= 2 gal/ft2,mnt
Laju massa air pendingin
= 9.882,9592 kg/jam
Densitas air (50C)
= 988,07 kg/m3
Laju volumetrik air pendingin
= 9.882,9592/ 988,07 = 10,0023 m3/jam
(Perry, 1999)
= 44,0384 gal/mnt Faktor keamanan
= 0,2
Luas menara, A = (44,0384 gal/menit) / (2,0 gal/ft2. menit)
= 22,0192 ft2
Diambil performance 90% maka daya 0,03 Hp/ft2 Daya untuk fan
= 0,6606 Hp
Dipakai daya fan
= 2 Hp
Universitas Sumatera Utara
LD - 22
Kecepatan rata-rata udara masuk = 4-6 ft/detik diambil 5 ft/dtk Kapasitas fan yang dipakai 320.000 ft3/dtk = 0,0730 lb/ft3
Densitas udara (70C)
(Perry, 1999)
L = 448,8337 lb/ft2.jam G = 5 ft/detik x 0,0730 lb/ft3 = 0,3650 lb/ft2.dtk = 1314 lb/ft2.jam L 448,8337 lb / ft 2 jam 0,3416 G 1314 lb / ft 2 jam
Pada temperatur bola basah 700C diperoleh H1 = 34,09 BTU/lb (Perry, 1999) H2 = H1 + L/G (T2-T1) = 34,09 + 0,3416 (113 - 86) = 43,3126 Btu/lb udara kering Dari gambar 17.12 kern,1965 diperoleh Pada temperatur air masuk T2 = 113 0F H2’= 82 Btu/lb Pada temperatur air keluar T1 = 86 0F H1’ = 45 Btu/lb Log Mean Enthalpy Difference : Bagian atas menara
: H2’-H2 = 82 – 43,3126 = 38,6874 Btu/lb
Bagian bawah menara
: H1’-H1 = 45 – 34,0900 = 10,9100 Btu/lb
Log mean (H’- H) =
Tinggi tower, Z =
HDU =
38,6874 10,9100 21,9686 Btu / lb 38,6874 2,3 log 10,9100
nd .L k .a
(kern, 1965)
Z nd
Dimana : L = liquid loading ( lb/ft2jam) K x a = koefisien perpindahan panas overall (lb/ft2jam(lb/lb)) Z = Tinggi tower (ft) HDU = Height of Diffusion Unit (ft) Nd =
KxaV dT 113 86 1,2290 L H ' H 21,9686
Untuk industri digunakan harga k x a = 100 lb/ft2jam (lb/lb) Tinggi tower, Z =
nd .L 1,2290 x 448,8337 5,5163 ft k .a 100
Universitas Sumatera Utara
LD - 23
HDU =
Z 5,5163 4,4883 nd 1,2290
Lebar tower dipakai kelipatan 6 ft dari tinggi tower Maka tebal tower 10,4883 ft = 3,1968 meter
13. Unit Pendingin/Refrigasi (UR-01) Fungsi
: untuk mendinginkan air pendingin dari menara peningin air pada suhu 28oC menjadi 10oC
Type
: single stage refrigation cycle
Data design : - Suhu air masuk unit pendingin
= 28 oC = 82,4 oF
- Suhu air keluar unit pendingin
= 10 oC = 50 oF
- Jumlah air yang akan didinginkan
= 6.1774338 kg/jam = 343,1907 kmol/jam
- Perbedaan temperatur minimum
= 10oF
- Refrigerant
= octafluoropropane (R-218)
kapasitas refrigasi kapasitas refrigasi = panas yang diserap chiller Th
Qc =
Cp.dT
Tc
= 343,1907 kmol/jam x 1,8417 kj/kmol = 632,0429 kj/jam = 599,0588 btu/jam
menentukan coefficient of performance (COP) pada titik (2), T= (50 - 10)oF= 40oF dari table 9.1 (Smith, 1996), diperoleh : P2 = 49,724 psia H2 = 108,705 btu/lb S2 = 0,22172 btu/lboR Pada titik (4), T= (82,4+10)oF dari table 9.1 (Smith, 1996), diperoleh :
Universitas Sumatera Utara
LD - 24
P4 = 120,1556 psia H4 = 41,63988 btu/lb S4 = 0,0855 btu/lboR S1 = S2 = 0,22172 btu/lboR. dari gambar 9.3 Smith,1996 pada S = 0,22172btu/lboR dan P = 120,1556 psia diperoleh : H3 = 115 btu/lb Keadaan (1) adalah campuran dua fasa, maka berlaku persamaan : S = (1 – x)Sl + xSv S1 = S4 =0,0855 btu/lb.0R 0,0855 = (1-x ) 0,0351 + x 0.22172 0,16813 x = 0,0319644 x = 0,1901
Dengan demikian, H1 = (1-x)H1 + H9 = (1 – 0,1902) 24,694 + 0,1902 x 108,705 = 40,6659 btu/lb Coefficient of performance, :
(H 2 H1 ) (H 3 H 4 ) (H 2 H1 )
(Smith,1996)
108,705 40,6659 12,7867 (115 41,6398) (108,705 40,6659)
Menentukan laju sirkulasi refrigerant m= =
Qc H 2 H1 599,0588 btu / jam (108,705 40,6659)btu / lb
= 8,8046 lb/jam = 3,9936 kg/jam
17. Tangki Bahan Bakar (TB-01) Fungsi
: Menyimpan bahan bakar Solar
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-53, grade B
Universitas Sumatera Utara
LD - 25
Jumlah
:1
Kondisi operasi
: Temperatur 30°C dan tekanan 1 atm
Laju volume solar
= 126,7249 L/jam
(Bab VII)
Densitas air
= 0,89 kg/l = 55,56 lbm/ft3
(Perry, 1997)
Kebutuhan perancangan = 7 hari
Perhitungan Ukuran Tangki : Volume solar (Va) = 126,7249 L/jam x 7 hari x 24 jam/hari = 21.289,7764 L Volume tangki, Vt = 1,2 21,2898 m3 = 25,5477 m3 Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 1 : 2 1 πD 2 H 4 1 25,5477 m 3 πD 2 2D 4 3 25,5477 m 1,5708 D 3 V
D = 2,5336 m ;
Tinggi cairan dalam tangki
H = 5,0673 m = 16,6247 ft
=
volume cairan x tinggi silinder volume silinder
=
(21.289,7764)(5,0673) = 4,2227 m (25,5477)
Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik Phid = x g x l = 890,0712 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,2227 m = 36,8335 kPa Tekanan operasi, Po = 1 atm = 101,325 kPa Poperasi = 36,8335 + 101,325 kPa = 138,1585 kPa Faktor kelonggaran = 5 %. Maka, Pdesign = (1,05)( 138,1585 kPa) = 145,0665 kPa Joint efficiency = 0,8
(Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87.218,714 kPa
(Brownell,1959)
Universitas Sumatera Utara
LD - 26
Tebal shell tangki: t
PD 2SE 1,2P
(145,0665 kPa) (2,5336 m) 2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(145,0665 kPa) 0,0026 m 0,1038 in
t
Faktor korosi = 1/8 in. Tebal shell yang dibutuhkan = 0,1038 + 1/8 in = 0,2288 in.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN E PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI Dalam rencana pra rancangan pabrik isopropil asetat digunakan asumsi sebagai berikut: 1. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun. 2. Kapasitas maksimum adalah 17.000 ton/tahun. 3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchasedequipment delivered (Peters et.al., 2004). 4. Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dolar terhadap rupiah adalah : US$ 1 = Rp 11.825,- (Analisa, 13 Februari 2013).
1.
Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)
1.1
Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
1.1.1 Biaya Tanah Lokasi Pabrik Menurut keterangan masyarakat setempat, biaya tanah pada lokasi pabrik berkisar Rp 250.000/m2. Luas tanah seluruhnya
= 10.580 m2
Harga tanah seluruhnya
= 10.580 m2 Rp 250.000/m2 = Rp 2.645.000.000,-
Biaya perataan tanah diperkirakan 5 dari harga tanah seluruhnya dan biaya administrasi pembelian tanah diperkirakan 1% dari harga tanah seluruhnya (Timmerhaus, 2004). Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 2.645.000.000,- = Rp 132.250.000,Biaya administrasi
= 0,01 x 2.645.000.000 = Rp 26.450.000,-
Total biaya tanah (A) = Rp 2.803.700.000,-
LE - 1 Universitas Sumatera Utara
LE - 2
1.1.2 Harga Bangunan Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya Luas (m2)
No
Nama Bangunan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Areal proses Pos keamanan Areal bahan baku Areal produk Gudang peralatan Parkir Ruang boiler Unit pembangkit listrik Bengkel Unit pengolahan air Unit pengolahan limbah Perkantoran Perumahan karyawan Taman Kantin Laboratorium Poliklinik Areal perluasan Tempat ibadah Ruang control Unit pemadam kebakaran Jalan Areal antar bangunan Total
2400 30 300 300 210 180 150 170 170 240 350 250 400 700 160 200 20 780 35 100 35 2700 700 11.323
Harga (Rp/m2) 2.500.000 700.000 2.000.000 2.000.000 1.000.000 700.000 1.500.000 1.500.000 800.000 2.000.000 1.500.000 3.500.000 1.500.000 1.000.000 1.000.000 2.000.000 1.700.000 1.000.000 600.000 1.500.000 700.000 700.000 600.000
Jumlah (Rp) 6.000.000.000 21.000.000 600.000.000 600.000.000 210.000.000 126.000.000 225.000.000 255.000.000 136.000.000 480.000.000 525.000.000 875.000.000 600.000.000 700.000.000 160.000.000 400.000.000 34.000.000 780.000.000 21.000.000 150.000.000 24.500.000 1.890.000.000 420.000.000 15.232.500.000
Total biaya bangunan dan sarana (B) = Rp 15.232.500.000,1.1.3 Perincian Harga Peralatan Harga peralatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 1.1.3.1 Harga Peralatan non-Impor Tabel E.2 Estimasi Harga Peralatan Proses non-Impor No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Alat Pompa 101 Pompa 102 Pompa 103 Pompa 104 Pompa 105 Pompa 106 Pompa 107
Jumlah (unit) 2 2 2 2 2 2 2
Harga / Unit (Rp) 2.300.000 2.300.000 4.500.000 4.500.000 2.300.000 2.300.000 2.300.000
Harga Total (Rp) 4.600.000 4.600.000 9.000.000 9.000.000 4.600.000 4.600.000 4.600.000
Universitas Sumatera Utara
LE - 3
8 9 10 11 12 13 14 15
Pompa 108 2 2.300.000 Kompresor 101 2 965.000 Kompresor 102 2 965.000 Kompresor 103A 2 12.389.000 Kompresor 103B 2 12.389.000 Kompresor 104 2 1.275.000 Expansion Valve 101 1 5.800.000 Expansion Valve 102 1 5.800.000 Total Ket : Harga Pompa : PT. Aneka Pompa Teknik Rekayasa, 2013
4.600.000 1.930.000 1.930.000 24.778.000 24.778.000 2.550.000 5.800.000 5.800.000 113.166.000
Harga Kompresor : diasumsikan sama dengan harga impor (Indoteknik.com) Harga Expander : diasumsikan sama dengan harga impor (Indoteknik.com)
Untuk beberapa peralatan proses seperti yang ditabelkan di Tabel E.3, harga per alat tersebut merupakan total harga dari tiap bagian peralatan. Contoh : Estimasi Harga TK-01 Tangki Penyimpanan Asam Asetat glasial (TK-101) dari Lampiran C, dengan bagian :
Silinder Diameter : 7,6526 m Tinggi
: 11,4790 m
Tebal
: 0,0433 m
Maka volume silinder tersebut dapat dihitung : V = 7,6526 × 11,4790 × 0,0433 = 03,8076 m3. Densitas carbon steel = 7801 kg/m3
(Geankoplis, 2003)
Maka massa silinder = 29.703,3648 kg. Harga per kg carbon steel = Rp 14.500,- (PT Krakatau Steel, 2012) Maka harga silinder = 29.703,3648 × 14.500 = Rp 430.698.789,9440,
Tutup Atas Diameter : 7,6526 m → r = 3,8263 m Tinggi
: 0,7276 m
Tebal
: 0,0064 m
Maka volume tutup atas (selimut bola kosong) dapat dihitung : V = 4/6 × 3,14 × (3,82633-(3,8263-3,8200)3) V = 0,5829 m3.
Universitas Sumatera Utara
LE - 4
Densitas carbon steel = 7801 kg/m3
(Geankoplis, 2003)
Maka massa tutup atas = 4.547,0094 kg. Harga per kg carbon steel = Rp 14.500,- (PT Krakatau Steel, 2012) Maka harga tutup atas = 4.547,0094 × 14.500 = Rp 65.931.635,6542,Maka harga total = harga silinder + harga tutup atas harga total = 430.698.789,9440,-+ 65.931.635,6542,harga total = Rp 496.630.425,5982,dengan cara yang sama untuk mendapatkan perkiraan harga untuk alat-alat lainnya seperti ditabelkan di Tabel E.3. Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses - Terangkai No Kode Jumlah Harga / Unit (unit) (Rp) 1 T-101 1 562.562.061 2 T-102 1 191.233.436 3 T-105 1 785.214.640 4 T-106 1 110.087.251 5 T-103 1 642.107.822 6 T-104 1 191.949.541 3 MX-101 1 44.676.350 4 MX-102 1 23.004.933 5 R-101 1 110.445.933 6 MD-101 1 114.752.039 7 MD-102 1 259.404.474 6 AC-101 1 40.478.541 Total Untuk
R-01,
peralatan
mixer
diimpor
dengan
Harga Total (Rp) 562.562.061 191.233.436 785.214.640 110.087.251 642.107.822 191.949.541 44.676.350 23.004.933 110.445.933 114.752.039 259.404.474 40.478.541 720.476.704 harga
Rp
15.680.000
(http://www.mesinbejegroup.com, 22 Mei 2013) Untuk R-01, peralatan koil pendingin dibeli non-impor dengan harga Rp 1.200.000 (http://jayateknik-waterheater.blogspot.com, 22 Mei 2013) Maka harga total peralatan proses non impor = Rp 410.756.480.000,- + Rp 720.476.704,= Rp 1.131.233.184,-
Tabel LE.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas Pengolahan Air - non-Impor *) No Kode Jumlah Harga / Unit Harga Total (unit) (Rp) (Rp) 1 PU-01 2 2.300.000 4.600.000 2 PU-02 2 2.300.000 4.600.000
Universitas Sumatera Utara
LE - 5
3 4 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PU-03 PU-04 PU-05 PU-06 PU-07 PU-08 PU-09 PU-10 PU-11 PU-12 PU-13 PU-14 PU-15 PU-16 PU-17
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5.760.000 5.760.000 2.300.000 2.300.000 2.300.000 2.300.000 2.300.000 5.760.000 2.300.000 5.760.000 2.300.000 5.760.000 2.300.000 2.300.000 2.300.000
11.520.000 11.520.000 4.600.000 4.600.000 4.600.000 4.600.000 4.600.000 11.520.000 4.600.000 11.520.000 4.600.000 11.520.000 4.600.000 4.600.000 4.600.000 112.800.000
Total *) sumber : PT. Aneka Pompa Teknik Rekayasa, 2012 Tabel LE.5 Estimasi Harga Peralatan Utilitas - Terangkai No Kode Jumlah Harga / Unit (unit) (Rp) 1 SC-01 1 2.262.290 2 TP-01 1 39.067.266 3 TP-02 1 31.466.000 4 CL-01 1 29.502.451 5 SF-01 1 12.249.791 6 TU-01 1 53.040.118 7 TP-03 1 469.471.835 8 CE-01 1 5.240.994 9 TP-04 1 45.996.016 10 AE-01 1 5.240.994 11 TP-05 1 18.135.797 12 TU-02 1 99.083.616 13 TB-01 1 70.286.717 Total
Harga Total (Rp) 2.262.290 39.067.266 31.466.000 29.502.451 12.249.791 53.040.118 469.471.835 5.240.994 45.996.016 5.240.994 18.135.797 99.083.616 70.286.717 881.044.486
Perbandingan semen : pasir cor : batu bata = 1 : 2 : 3 Harga pasir
= Rp 140.000,- per m3 (CV. Indah Traso, 2013)
Harga semen
= Rp 52.000,- per kg (PT Holcim Indonesia, 2013)
Harga batu bata
= Rp 1,000,- per buah (CV. Indah Traso, 2013)
Maka estimasi biaya untuk membuat suatu bangunan dapat dihitung : BP : Panjang
= 1 ft = 0,3048 m
Lebar
= 2 ft = 0,6096 m
Universitas Sumatera Utara
LE - 6
Tinggi
= 10 ft = 3,0480 m
Tebal
= 0,0048 m
Luas bangunan = 22,2882 m2. Untuk biaya bangunan disusun dengan menggunakan RAB yaitu Rencana Anggaran Biaya Bangunan yaitu perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan dan spesifikasi pekerjaan konstruksi yang akan dibangun sehingga dengan adanya RAB
dapat
dijadikan
sebagai
acuan
pelaksanaan
pekerjaan
nantinya
2
(www.ilmusipil.com, 24 Mei 2012) dengan biaya per m = Rp 35323,Harga = 22,2882 × 35323 = Rp 787.287,Maka total harga peralatas utilitas non impor = Rp.112.800.000,- + Rp 881.044.486,- + Rp 787.287,= Rp 991.631,773 Cara pehitungan yang sama dilakukan untuk beberapa peralatan lainnya seperti yang ditabelkan di Tabel LE.6 Tabel LE.6 Estimasi Harga Peralatan Pengolahan Limbah Non B3 - Terangkai No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
POND BPA BN TS Kolam Ikan PU-18 PU-19 PU-20 PU-21 PU-22 PU-23
12
PU-24
Jumlah (unit) 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 Total
Harga / Unit (Rp) 4.798.523 1.032.561 655.920 2.889.671 1.032.561 2.300.000 2.300.000 2.300.000 5.760.000 5.760.000 5.760.000
Harga Total (Rp) 4.798.523 1.032.561 655.920 2.889.671 1.032.561 4.600.000 4.600.000 4.600.000 11.520.000 11.520.000 11.520.000
5.760.000
11.520.000 70.289.237
Universitas Sumatera Utara
LE - 7
Harga peralatan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut: X I Cx Cy 2 x X 1 I y m
dimana: Cx
(Timmerhaus, 2004)
= harga alat pada tahun 2013
Cy
= harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1
= kapasitas alat yang tersedia
X2
= kapasitas alat yang diinginkan
Ix
= indeks harga pada tahun 2013
Iy
= indeks harga pada tahun yang tersedia
m
= faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2012 digunakan metode regresi koefisien korelasi:
r
n ΣX i Yi ΣX i ΣYi n ΣX i 2 ΣX i 2 n ΣYi 2 ΣYi 2
(Montgomery, 1992)
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift No
Tahun (Xi)
Indeks (Yi)
Xi.Yi
Xi2
Yi2
1
1989
895
1780155
3956121
801025
2
1990
915
1820850
3960100
837225
3
1991
931
1853621
3964081
866761
4
1992
943
1878456
3968064
889249
5
1993
967
1927231
3972049
935089
6
1994
993
1980042
3976036
986049
7
1995
1028
2050860
3980025
1056784
8
1996
1039
2073844
3984016
1079521
9
1997
1057
2110829
3988009
1117249
10
1998
1062
2121876
3992004
1127844
11
1999
1068
2134932
3996001
1140624
12
2000
1089
2178000
4000000
1185921
13
2001
1094
2189094
4004001
1196836
14 Total
2002 27937
1103 14184
2208206 28307996
4008004 55748511
1216609 14436786
(Sumber: Tabel 6-2, Peters et.al., 2004)
Universitas Sumatera Utara
LE - 8
Data:
n = 14
∑Xi = 27937
∑Yi = 14184
∑XiYi = 28307996
∑Xi² = 55748511
∑Yi² = 14436786
Dengan memasukkan harga – harga pada Tabel LE-2, maka diperoleh harga koefisien korelasi : r =
(14) . (28307996) – (27937)(14184) [(14). (55748511) – (27937)²] × [(14)(14436786) – (14184)² ]½
= 0,984 ≈ 1 Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah persamaan regresi linier. Persamaan umum regresi linier, Y = a + b X dengan :
Y
= indeks harga pada tahun yang dicari (2012)
X
= variabel tahun ke n
a, b = tetapan persamaan regresi Tetapan regresi ditentukan oleh: b
n ΣX i Yi ΣX i ΣYi n ΣX i 2 ΣX i 2
Yi. Xi 2 Xi. Xi.Yi a n.Xi 2 (Xi) 2
(Montgomery, 1992)
Maka: b =
a=
(14)(28307996) (27937)(14184) 53536 16,80879 3185 (14)(55748511) (27937) 2 (14184 )(55748511) ( 27937 )( 28307996 ) 103604228 32528,8 3185 (14)(55748511) ( 27937 ) 2
Sehingga persamaan regresi liniernya adalah: Y=a+bX Y = 16,80879X – 32528,8 Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2012 adalah: Y = 16,80879(2012) – 32528,8 Y = 1.290,488
Universitas Sumatera Utara
LE - 9
Perhitungan harga peralatan yang digunakan adalah harga faktor eksponsial (m) Marshall & Swift. Harga faktor eksponen ini beracuan pada Tabel 6-4, Peters et.al., 2004. Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya dianggap 0,6 (Peters et.al., 2004).
Contoh perhitungan harga peralatan a. Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4)3] (TP-01) Kapasitas tangki, X2 = 9,836 m3. Dari Gambar LE.1, diperoleh untuk harga kapasitas tangki (X1) 1 m³ pada tahun 2002 adalah (Cy) US$ 6.700. Dari tabel 6-4, Peters et.al., 2004, faktor eksponen untuk tangki adalah (m) 0,49. Indeks harga pada
Purchased cost, dollar
tahun 2002 (Iy) 1103.
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki Pelarutan.(Peters et.al., 2004)
Indeks harga tahun 2012 (Ix) adalah 1.290,488. Maka estimasi harga tangki untuk (X2) 1,1606 m3 adalah :
1,1606 Cx = US$ 6.700 1
0 , 49
×
1.290,488 1.103
Cx = US$ 47.604,70 × (Rp 9.550,-)/(US$ 1) Cx = Rp 454.624.912,-/unit
Universitas Sumatera Utara
LE - 10
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat pada Tabel LE.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE.4 untuk perkiraan peralatan utilitas. Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses No
Kode
Unit
Ket*)
1
T – 101
1
I
Rp
1.590.996.745
Rp
1.590.996.745
2
T – 102
1
I
Rp
612.390.039
Rp
612.390.039
3
T – 103
1
I
Rp
1.011.226.408
Rp
1.011.226.408
4
T – 104
1
I
Rp
1.275.739.528
Rp
1.275.739.528
5
T – 105
1
I
Rp
1.647.006.763
Rp
1.647.006.763
6
T – 106
1
I
Rp
1.386.473.472
Rp
1.386.473.472
7
MX – 101
1
I
Rp
95.663.210
Rp
95.663.210
8
MX – 102
1
I
Rp
516.581.083
Rp
516.581.083
9
K – 101
1
I
Rp
2.157.850.862
Rp
2.157.850.862
10
K – 102
1
I
Rp
8.263.476.894
Rp
8.263.476.894
11
K – 103
1
I
Rp
7.668.633.363
Rp
7.668.633.363
12
R – 101
1
I
Rp 19.852.349.682
Rp 19.852.349.682
13
EV – 101
1
I
Rp
17.946.585
Rp
17.946.585
14
MD – 101
1
I
Rp
89.212.547
Rp
89.212.547
15
Tray MD – 101
17
I
Rp
1.469.531
Rp
24.982.024
16
MD – 102
1
I
Rp
78.914.874
Rp
78.914.874
17
Tray MD – 102
1
I
Rp
1.043.266
Rp
47.990.231
18
CD – 101
1
I
Rp
27.156.426
Rp
27.156.426
19
CD – 102
1
I
Rp
60.425.855
Rp
60.425.855
20
RB – 101
1
I
Rp
39.295.263
Rp
39.295.263
21
RB – 102
1
I
Rp
208.370.508
Rp
208.370.508
22
HE – 101
1
I
Rp
223.466.175
Rp
223.466.175
23
HE – 102
1
I
Rp
223.466.175
Rp
223.466.175
24
HE – 103
1
I
Rp
223.466.175
Rp
223.466.175
25
HE – 104
1
I
Rp
223.466.175
Rp
223.466.175
26
AC – 101
1
I
Rp
145.545.218
Rp
145.545.218
Subtotal Non Impor
Harga / Unit
Harga Total
Rp 47.712.092.280
Universitas Sumatera Utara
LE - 11
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses (Lanjutan) 27 P – 101 1 NI Rp 15.011.296 Rp
15.011.296
28
P – 102
1
NI
Rp
15.011.296
Rp
15.011.296
29
P – 103
1
NI
Rp
15.011.296
Rp
15.011.296
30
P – 104
1
NI
Rp
30.996.896
Rp
30.996.896
31
P – 105
1
NI
Rp
15.011.296
Rp
15.011.296
32
P – 106
1
NI
Rp
15.011.296
Rp
15.011.296
33
P – 107
1
NI
Rp
15.011.296
Rp
15.011.296
34
P – 108
1
NI
Rp
15.011.296
Rp
15.011.296
Subtotal Non Impor
Rp
136.075.964
Harga Total Peralatan Proses
Rp 47.848.168.245
Tabel LE.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah No. Kode Unit Ket*) Harga / Unit Harga Total 1
SC
1
I
Rp
2
CL
1
I
Rp 1.074.337.078
Rp 1.074.337.078
3
SF
1
I
Rp
879.363.573
Rp
879.363.573
4
CE
1
I
Rp
89.201.316
Rp
89.201.316
5
AE
1
I
Rp
89.201.316
Rp
89.201.316
6
CT
1
I
Rp 8.897.576.311
Rp 8.897.576.311
7
DE
1
I
Rp 1.398.885.624
Rp 1.398.885.624
8
KU
1
I
Rp
312.806.913
Rp
312.806.913
9
TU – 01
1
I
Rp
454.624.912
Rp
454.624.912
10
TU – 02
1
I
Rp
287.175.251
Rp
287.175.251
11
TP – 01
1
I
Rp
80.528.769
Rp
80.528.769
12
TP – 02
1
I
Rp
60.326.971
Rp
60.326.971
13
TP – 03
1
I
Rp
64.107.007
Rp
64.107.007
14
TP – 04
1
I
Rp
20.790.600
Rp
20.790.600
15
TP – 05
1
I
Rp
5.300.670
Rp
5.300.670
16
TP – 06
1
I
Rp
818.240.132
Rp
818.240.132
17
TB – 01
1
I
Rp
366.318.615
Rp
366.318.615
18
RU – 01
1
I
Rp
90.770.026
Rp
90.770.026
19
TS
1
I
Rp
95.924.604
Rp
95.924.604
Subtotal Non Impor
1.208.646
Rp
1.208.646
Rp 15.086.688.335
Universitas Sumatera Utara
LE - 12
Tabel LE.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas (Lanjutan) 20 PU – 1 1 NI Rp 23.719.087 Rp
23.719.087
21
PU – 2
1
NI
Rp
15.011.296
Rp
15.011.296
22
PU – 3
1
NI
Rp
8.825.881
Rp
8.825.881
23
PU – 4
1
NI
Rp
8.825.881
Rp
8.825.881
24
PU – 5
1
NI
Rp
18.869.399
Rp
18.869.399
25
PU – 6
1
NI
Rp
18.869.399
Rp
18.869.399
26
PU – 7
1
NI
Rp
6.373.144
Rp
6.373.144
27
PU – 8
1
NI
Rp
21.570.896
Rp
21.570.896
28
PU – 9
1
NI
Rp
11.094.251
Rp
11.094.251
29
PU – 10
1
NI
Rp
8.825.881
Rp
8.825.881
30
PU – 11
1
NI
Rp
8.825.881
Rp
8.825.881
31
PU – 12
1
NI
Rp
15.011.296
Rp
15.011.296
32
PU – 13
1
NI
Rp
15.011.296
Rp
15.011.296
33
PU – 14
1
NI
Rp
2.019.489
Rp
2.019.489
34
PU – 15
1
NI
Rp
8.825.881
Rp
8.825.881
35
PU – 16
1
NI
Rp
8.825.881
Rp
8.825.881
36
PU – 17
1
NI
Rp
8.825.881
Rp
8.825.881
37
PU – 18
1
NI
Rp
8.825.881
Rp
8.825.881
38
PU – 19
1
NI
Rp
8.825.881
Rp
8.825.881
39
BP
1
NI
Rp
25.000.000
Rp
25.000.000
40
BN
1
NI
Rp
25.000.000
Rp
25.000.000
41
BS
1
NI
Rp
10.000.000
Rp
10.000.000
42
Generator
1
NI
Rp
90.000.000
Rp
90.000.000
Subtotal Non Impor
Rp
536.285.129
Harga Total Peralatan Utilitas
Rp 15.622.973.465
Keterangan*) : I untuk peralatan impor, sedangkan NI untuk peralatan non impor. Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut Biaya transportasi
= 5
-
Biaya asuransi
= 1
-
Bea masuk
= 15
Universitas Sumatera Utara
LE - 13
-
PPn
= 10
-
PPh
= 10
-
Biaya gudang di pelabuhan
= 0,5
-
Biaya administrasi pelabuhan
= 0,5
-
Transportasi lokal
= 0,5
-
Biaya tak terduga
= 0,5
Total
= 43
(Timmerhaus,2004)
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut : -
PPn
= 10
-
PPh
= 10
-
Transportasi lokal
= 0,5
-
Biaya tak terduga
= 0,5
-
Total
= 21
(Timmerhaus,2004)
Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased – equipment delivered) adalah (A): = 1,43 × (Rp 47.712.092.280,- + Rp 15.086.688.335,-) + 1,21 × (Rp 136.075.964,- + Rp 536.285.129,-) = Rp 90.615.813.203,Biaya pemasangan diperkirakan 10 dari total harga peralatan (Timmerhaus,2004). Biaya pemasangan (B)
= 0,1 Rp 90.615.813.203,= Rp 9.061.581.320,-
Total harga peralatan (HPT)
= Harga peralatan + biaya pemasangan (C) = Rp 90.615.813.203,- + Rp 9.061.581.320,= Rp 99.677.394.524,-
1.1.4 Instrumentasi dan Alat Kontrol Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13 dari total harga peralatan (Timmerhaus,2004) Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D)
= 0,13 Rp 99.677.394.524,= Rp 11.674.293.316,-
Universitas Sumatera Utara
LE - 14
1.1.5 Biaya Perpipaan Diperkirakan biaya perpipaan 50 dari total harga peralatan (Timmerhaus,2004) Biaya perpipaan (E) = 0,5 Rp 99.677.394.524,= Rp 44.901.128.140,1.1.6 Biaya Instalasi Listrik Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 dari HPT Biaya instalasi listrik (F)
(Timmerhaus, 2004)
= 0,1 Rp 99.677.394.524,= Rp 8.980.225.628,-
1.1.7 Biaya Insulasi Diperkirakan biaya insulasi 8 dari HPT
(Timmerhaus, 2004)
Biaya insulasi (G) = 0,08 Rp 99.677.394.524,= Rp 7.184.180.502,-
1.1.8 Biaya Inventaris Kantor Diperkirakan biaya inventaris kantor 1 dari HPT
(Timmerhaus, 2004)
Biaya inventaris kantor (H) = 0,01 Rp 99.677.394.524,= Rp 996.773.945,1.1.9 Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 1 dari total harga peralatan (HPT)
(Timmerhaus, 2004)
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan (I) = 0,01 Rp 99.677.394.524,= Rp 996.773.945,-
Universitas Sumatera Utara
LE - 15
1.1.10 Sarana Transportasi Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi No
Jenis Kendaraan
Un
Harga/ Unit
Tipe
It
(Rp)
Harga Total (Rp)
1 Dewan Komisaris
3
New Vios
Rp 283.100.000
Rp
849.300.000
2 Direktur Utama
1
New Vios
Rp 283.100.000
Rp
283.100.000
3 Manajer
4
New Innova
Rp 298.750.000
Rp 1.195.000.000
4 Bus Karyawan
3
Hino Mini Bus
Rp 410.000.000
Rp 1.230.000.000
5 Mobil Box
1
Box Kargo
Rp 400.000.000
Rp
6 Tangki
4
Hino Dutro
Rp 788.000.000
Rp 2.364.000.000
7 Mobil Pemasaran
3
Avanza
Rp 140.000.000
Rp
420.000.000
1
Fire Truk 4x4
Rp 849.000.000
Rp
849.000.000
8 Mobil Pemadam Kebakaran
Harga Total Sarana Transportasi (J) Total MITL
400.000.000
Rp 7.590.400.000
= A+B+C+D+E+F+G+H+I+J = Rp 196.793.6.001,-
1.2
Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)
1.2.1 Pra Investasi Diperkirakan 7 dari total MITL
(Timmerhaus, 2004).
Pra Investasi (A) = 0,07 × Rp 196.793.670.001,Pra Investasi (A) = Rp 6.286.157.939,1.2.2 Biaya Engineering dan Supervisi Diperkirakan 8 dari total MITL
(Timmerhaus, 2004).
Biaya Engineering dan Supervisi (B) = 0,08 Rp 196.793.670.001,= Rp 7.184.180.502,1.2.3 Biaya Kontraktor Diperkirakan 2 dari total MITL
(Timmerhaus, 2004).
Biaya Kontraktor (C) = 0,02 Rp 196.793.670.001,Biaya Kontraktor (D) = Rp 1.796.045.125,-
Universitas Sumatera Utara
LE - 16
1.2.4 Biaya Tak Terduga Diperkirakan 10 dari total MITL
(Timmerhaus, 2004).
Biaya Tak Terduga (D) = 0,1 Rp 196.793.670.001,Biaya Tak Terduga (E) = Rp 8.980.225.628,Total MITTL = A + B + C + D = Rp 24.246.609.195,Total MIT
= MITL + MITTL = Rp 196.793.670.001,- + Rp 24.246.609.195,= Rp 221.040.279.197,-
2
Modal Kerja Modal kerja didasarkan pada perhitungan pengoperasian pabrik selama 3
bulan (90 hari). 2.1
Persediaan Bahan Baku
2.1.1 Bahan Baku Proses 1. Asam Asetat Kebutuhan
= 1.865,53 kg/jam
Harga
= Rp 5.500,-/kg
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 1.865,53 kg/jam x Rp 5.500,-/kg
(alibaba.com, 08.09.2012)
= Rp 22.162.499.964,2. Propilen Kebutuhan
= 979,40 kg/jam
Harga
= Rp 16.000,-/kg
Harga total
= 90 harix24 jam/hari x 979,40 kg/jam x Rp 16.000,-/kg
(alibaba.com, 08.09.2012)
= Rp 33.848.181.504,3. Hidrogen Florida Kebutuhan
= 7,77 kg/jam
Harga
= Rp 14.000,-/kg
Harga total
= 90 harix24 jam/hari x 7,7 kg/jam x Rp 14.000,-/kg
(alibaba.com, 08.09.2012)
= Rp 235.055.520,4. Boron Triflorida Kebutuhan
= 26,35 kg/jam
Harga
= Rp 31.000,-/kg
(alibaba.com, 08.09.2012)
Universitas Sumatera Utara
LE - 17
Harga total
= 90 harix24 jam/hari x 26,35 kg/jam x Rp 31.000,-/kg = Rp 1.764.596.880,-
1.1.2 Bahan Baku Utilitas 1. Alum, Al2(SO4)3 Kebutuhan
= 0,5493 kg/jam
Harga
= Rp 6.500 ,-/kg
Harga total
= 90 hari 24 jam/hari 0,5493 kg/jam Rp 6.500,- /kg
(alibaba.com, 08.09.2012)
= Rp 7.712.172,2. Soda abu, Na2CO3 Kebutuhan
= 0,2966 kg/jam
Harga
= Rp 6.000,-/kg
Harga total
= 90 hari 24 jam/hari 0,2966 kg/jam Rp 6.000,-/kg
(alibaba.com, 08.05.2012)
= Rp 3.843.936,3. Kaporit Kebutuhan
= 0,0015 kg/jam
Harga
= Rp 22.000,-/kg
Harga total
= 90 hari 24 jam/hari 0,0015 kg/jam Rp 22.000,-/kg
(alibaba.com, 08.05.2012)
= Rp 71.280,4. H2SO4 Kebutuhan
= 1,0746 kg/jam
Harga
= Rp 5.000,-/kg
Harga total
= 90 hari 24 jam/hari x 1,0746 kg/jam Rp 5.000,-/kg
(alibaba.com, 08.05.2012)
= Rp 11.605.680,5. NaOH Kebutuhan
= 2,9628 kg/jam
Harga
= Rp 10.000,-/kg
Harga total
= 90 hari 24 jam/hari x 2,9628 kg/jam Rp 10.000,-/kg
(alibaba.com, 08.05.2012)
= Rp 63.996.480,6. Solar Kebutuhan
= 48,8460 liter/jam
Harga solar untuk industri = Rp. 8.000,-/liter
(Pertamina, 2012)
Universitas Sumatera Utara
LE - 18
Harga total
= 90 hari 24 jam/hari 48,8460 ltr/jam Rp 8.000,-/liter = Rp 844.058.880,-
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan (90 hari) adalah Rp 56.941.969.896,-
2.1
Kas
2.1.1 Gaji Pegawai Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai Jabatan
Jumlah
Gaji/bulan Jumlah Gaji/bulan (Rp)
Direktur Dewan Komisaris Sekretaris Manajer Teknik dan Produksi Manajer R&D Manajer Umum dan Keuangan Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Umum dan Personalia Kepala Bagian Teknik Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian R&D Kepala Bagian QC/QA Kepala Seksi Proses Kepala Seksi Utilitas Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik Kepala Seksi Keuangan Kepala Seksi Pemasaran Kepala Seksi Administrasi dan HR Kepala Seksi Humas Kepala Seksi Keamanan Karyawan Proses Karyawan Laboratorium QC/QA dan R&D Karyawan Utilitas Karyawan Unit Pembangkit Listrik dan Instrumentasi
1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 10 10
55.000.000 35.000.000 4.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000
(Rp) 55.000.000 105.000.000 8.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 70.000.000 35.000.000 35.000.000 35.000.000
Universitas Sumatera Utara
LE - 19
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai (Lanjutan) Karyawan Pemeliharaan Pabrik Karyawan Bag. Keuangan Karyawan Bag. Administrasi dan Personalia Karyawan Bag. Humas Karyawan Penjualan/ Pemasaran Karyawan Gudang / Logistik Petugas Keamanan Dokter Perawat Petugas Kebersihan Supir Jumlah
10 3 6 4 5 10 20 1 2 10 10 155
3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.000.000 10.000.000 2.500.000 1.800.000 2.500.000
35.000.000 10.500.000 21.000.000 14.000.000 17.500.000 35.000.000 60.000.000 10.000.000 5.000.000 18.000.000 25.000.000 831.000.000
Total gaji pegawai selama 1 bulan = Rp 831.000.000,Total gaji pegawai selama 3 bulan = Rp 2.493.000.000,2.1.2 Biaya Administrasi Umum Diperkirakan 10 dari total gaji pegawai. Biaya Administrasi Umum
= 0,10 Rp 2.493.000.000,= Rp 249.300.000,-
2.2.3 Biaya Pemasaran Diperkirakan 10 dari total gaji pegawai. Biaya Pemasaran
= 0,10 Rp 2.493.000.000,= Rp 249.300.000,-
2.2.4 Pajak Bumi dan Bangunan Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut (Rusjdi, 2004):
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan (Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).
Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU No.20/00).
Tarif pajak ditetapkan sebesar 0,5% (Pasal 5 UU No.21/97).
Universitas Sumatera Utara
LE - 20
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp. 10.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).
Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut: Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Isopropil Asetat Nilai Perolehan Objek Pajak -
Tanah
Rp
2.411.500.000,-
-
Bangunan
Rp
14.792.500.000,-
Total NJOP
Rp
17.204.000.000,-
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(Rp.
40.000.000,- )
(Perda Sumatera Utara) Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak
Rp
17.164.000.000,-
Pajak yang Terutang (0,5% × NPOPKP)
Rp
858.200.500,-
Pajak Bumi dan Bangunan per 3 bulan
Rp
3.849.800.500,-
Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas Selama 3 Bulan No 1 2 3 4
2.3
Jenis Biaya Gaji Pegawai Administrasi Umum Pemasaran Pajak Bumi dan Bangunan Total
Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah (Rp) 2.493.000.000 249.300.000 249.300.000 858.200.500 3.849.800.000
Biaya Start – Up
Diperkirakan 8 dari modal investasi tetap Biaya Administrasi Umum
(Timmerhaus, 2004).
= 0,08 Rp 221.040.279.197,= Rp 17.683.222.197,-
2.4
Piutang Dagang
PD
IP HPT 12
dimana :
PD
= piutang dagang
dimana :
IP
= jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
Universitas Sumatera Utara
LE - 21
dimana :
HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan : 1. Harga jual isopropil asetat Produksi isopropil asetat
= Rp 24.000,-/kg (alibaba.com, 08.05.2012) = 2.378,55 kg/jam
Hasil penjualan isopropil asetat tahunan yaitu : = 2.378,55 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 24.000,-/kg = Rp 452.114.993.088,2. Harga jual asam asetat = Rp 5.000/kg Produksi ammonium asetat
(alibaba.com, 08.05.2012)
= 466,38 kg/jam
Hasil penjualan ammonium asetat tahunan yaitu : = 466,38 kg/jam24 jam/hari330 hari/tahun Rp 5.000/kg = Rp 18.468.743.040,Hasil penjualan total tahunan = Rp 470.583.736.128,3 Piutang Dagang = Rp 470.583.736.128,12 Piutang Dagang = Rp 117.645.934.032,Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja No Jenis Biaya 1 Bahan Baku Proses dan Utilitas 2 Biaya Kas 3 Biaya Start – Up 4 Piutang Dagang Total Modal Kerja
Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah (Rp) 56.941.969.896 3.849.800.000 17.683.222.335 117.645.934.032 196.120.926.263
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja = Rp 221.040.279.197,- + Rp 196.120.926.263,= Rp 417.161.205.461,Modal ini berasal dari : - Modal sendiri
= 60 dari total modal investasi = 0,6 Rp 417.161.205.461,= Rp 250.296.723.276,-
- Pinjaman dari Bank
= 40 dari total modal investasi = 0,4 × Rp 417.161.205.461,= Rp 166.864.482.184,-
Universitas Sumatera Utara
LE - 22
3.
Biaya Produksi Total
3.1
Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
3.1.1 Gaji Tetap Karyawan Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga Gaji total = (12 + 2) Rp 831.000.000 = Rp 11.634.000.000,3.1.2 Bunga Pinjaman Bank Bunga pinjaman bank adalah 12% dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2012). = 0,12 Rp 166.864.482.184,= Rp 20.023.737.852,-
3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
D
PL n
dimana : D
= depresiasi per tahun
dimana : P
= harga awal peralatan
dimana : L
= harga akhir peralatan
dimana : n
= umur peralatan (tahun)
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung (MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi. Biaya amortisasi diperkirakan 20% dari MITTL, sehingga: Amortisasi
= 20% x Rp 24.246.609.195,= Rp 4.849.321.839,-
Tabel LE.9 Perhitungan Biaya Depresiasi Komponen
Biaya (Rp)
Umur
Depresiasi (Rp)
Bangunan
13.790.000.000
20
689.500.000
Peralatan proses dan utilitas
99.677.394.524
10
9.967.739.452
Instrumentrasi dan alat control
11.674.293.316
10
1.167.429.331
Universitas Sumatera Utara
LE - 23
Perpipaan
44.901.128.140
10
4.490.112.814
Instalasi listrik
8.980.225.628
10
898.022.562
Insulasi
7.184.180.502
10
718.418.050
Inventaris kantor
996.773.945
10
99.677.395
Perlengkapan keamanan dan kebakaran
996.773.945
10
99.677.395
7.590.400.000
10
759.040.000
Sarana transportasi Total
18.889.617.000
Total Biaya Depresiasi dan Amortisasi = Rp 18.889.617.000,- + Rp 4.849.321.839,= Rp 23.738.938.839,3.1.4 Biaya Tetap Perawatan Biaya tetap perawatan terbagi menjadi: 1. Perawatan mesin dan alat-alat proses
(Timmerhaus, 2004)
Diperkirakan 10% dari HPT Biaya perawatan mesin dan alat proses = 0,1 Rp 99.677.394.524,= Rp 9.967.739.452,2. Perawatan bangunan Diperkirakan 10 dari harga bangunan Biaya perawatan bangunan
(Timmerhaus, 2004)
= 0,1 Rp 13.790.000.000,= Rp 1.379.000.000,-
3. Perawatan kendaraan Diperkirakan 10 dari harga kendaraan Biaya perawatan kendaraan
(Timmerhaus, 2004)
= 0,1 7.590.4000.000,= Rp 759.040.000,-
4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol Diperkirakan 10 dari harga instrumentasi dan alat kontrol.
(Timmerhaus,
2004) Biaya perawatan instrumentasi dan alat kontrol = 0,1 Rp 11.674.293.316,= Rp 1.167.429.331,5. Perawatan perpipaan Diperkirakan 10 dari harga perpipaan
(Timmerhaus, 2004)
Universitas Sumatera Utara
LE - 24
Biaya perawatan perpipaan
= 0,1 Rp 44.901.128.140,= Rp 4.490.112.814,-
6. Perawatan instalasi listrik Diperkirakan 10 dari harga instalasi listrik
(Timmerhaus, 2004)
Biaya perawatan instalasi listrik = 0,1 Rp 8.980.225.628,= Rp 898.022.562,7. Perawatan insulasi Diperkirakan 10 dari harga insulasi
(Timmerhaus, 2004)
= 0,1 Rp 7.184.180.502,-
Biaya perawatan insulasi
= Rp 718.418.050,8. Perawatan inventaris kantor Diperkirakan 10 dari harga inventaris kantor Biaya perawatan inventaris kantor
(Timmerhaus, 2004)
= 0,1 Rp 996.773.945,= Rp 99.677.394,-
9. Perawatan perlengkapan kebakaran Diperkirakan 10 dari harga perlengkapan kebakaran (Timmerhaus, 2004) Biaya perawatan perlengkapan kebakaran
= 0,1 Rp 996.773.945,= Rp 99.677.394,-
Total Biaya Perawatan
= Rp 19.579.117.000,-
3.1.5 Biaya Tambahan Industri (Plant Overhead Cost) Diperkirakan 10 dari modal investasi tetap Biaya tambahan industri
(Timmerhaus, 2004)
= 0,1 × Rp 221.040.279.197,= Rp 22.104.027.919,-
3.1.6 Biaya Administrasi Umum Diperkirakan 10 dari biaya tambahan Biaya administrasi umum
(Timmerhaus, 2004)
= 0,1 x Rp 22.104.027.919,= Rp 2.210.402.791,-
3.1.7 Biaya Pemasaran dan Distribusi Diperkirakan 20 dari biaya tambahan
(Timmerhaus, 2004)
Universitas Sumatera Utara
LE - 25
Biaya pemasaran dan distribusi
= 0,2 x Rp 22.104.027.919,= Rp 4.420.805.583,-
3.1.8 Biaya Laboratorium, Penelitian dan Pengembangan Diperkirakan 10 dari biaya tambahan
(Timmerhaus, 2004)
= 0,1 x Rp 22.104.027.919,= Rp 2.210.402.791,-
3.1.9 Biaya Asuransi 1. Biaya asuransi pabrik adalah 1% dari modal investasi tetap Biaya asuransi
= 0,01 x Rp 22.104.027.919,= Rp 2.210.402.791,-
2. Biaya asuransi karyawan Asuransi karyawan 1,54% dari total gaji karyawan (Biaya untuk asuransi tenaga kerja adalah 2,54% dari gaji karyawan, dimana 1% ditanggung oleh karyawan dan 1,54% ditanggung oleh perusahaan) = 0,0154 x Rp 9.972.000.000,= Rp 153.568.800,Total biaya asuransi = Rp 2.363.971.591,-
3.1.10 Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Rp 858.200.000,Total Biaya Tetap (Fixed Cost) = Rp 111.354.007.173,-
3.2
Biaya Variabel
3.2.1 Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 90 hari adalah Rp 56.941.969.896,Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun adalah : = Rp 56.941.969.896,- ×
330 = Rp 208.787.222.952,90
Universitas Sumatera Utara
LE - 26
3.2.2 Biaya Variabel Tambahan Biaya variabel tambahan terbagi menjadi: 1. Biaya Perawatan Diperkirakan 15 dari biaya tetap perawatan Biaya perawatan = 0,15 x Rp 19.579.117.000,= Rp 2.936.867.550,2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi Diperkirakan 10 dari biaya tetap pemasaran Biaya pemasaran dan distribusi
= 0,1 x Rp 4.420.805.583,= Rp 442.080.558,-
Total biaya variabel tambahan
= Rp 3.378.948.108,-
3.2.3 Biaya Variabel Lainnya Diperkirakan 20 dari biaya variabel tambahan Biaya variabel lainnya
= 0,2 x Rp 3.378.948.108,= Rp 675.789.621,-
Total Biaya Variabel
= Rp 212.841.960.682,-
Total Biaya Produksi
= Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 111.354.007.173,- + 212.841.960.682,= Rp 324.195.968.855,-
4
Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan
4.1
Laba Sebelum Pajak (Bruto)
Laba atas penjualan
= Total penjualan – Total biaya produksi = Rp 470.583.736.128,- – Rp 324.195.968.855,= Rp 146.387.768.272,-
Bonus perusahaan diberikan untuk karyawan 0,5% dari keuntungan perusahaan. Bonus perusahaan
= 0,005 × Rp 146.387.768.272,= Rp 731.938.481,-
Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UU RI No. 17/00 Pasal 6 ayat 1 sehingga : Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 145.655.829.431,-
Universitas Sumatera Utara
LE - 27
4.2
Pajak Penghasilan Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 Tahun 2012, Tentang
Perubahan
Keempat atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah (www.pajak.go.id, 2012):
Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 5 .
Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,- dikenakan pajak sebesar 15 .
Penghasilan Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- dikenakan pajak sebesar 25 .
Penghasilan di atas Rp 500.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30 . Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:
-
5 Rp 50.000.000
= Rp
5.000.000,-
-
15 (Rp 250.000.000 - Rp 50.000.000)
= Rp
30.000.000,-
-
25 (Rp 500.000.000 - Rp 250.000.000)
= Rp
62.500.000,-
-
30 (Rp 145.655.829.431 - Rp 500.000.000)
= Rp 43.516.748.829,-
Total PPh
= Rp 43.614.248.829,-
4.3
Laba setelah pajak
Laba setelah pajak
= Laba sebelum pajak – PPh = Rp 145.655.829.431,- – Rp 43.614.248.829,= Rp 102.041.580.601,-
5
Analisa Aspek Ekonomi
5.1
Profit Margin (PM) PM =
PM =
Laba sebelum pajak 100 Total penjualan Rp 147.623.719.619, 100 % Rp 470.583.736.128,-
PM = 30,95 %
Universitas Sumatera Utara
LE - 28
5.2
Break Even Point (BEP) BEP =
Biaya Tetap 100 Total Penjualan Biaya Variabel
BEP =
Rp 109.326.999.829, 100 Rp 470.583.736.128,- Rp 212.891.188.942,-
BEP = 43,20 % Kapasitas produksi pada titik BEP
= 43,20 % 17.000 ton/tahun = 6.480,56 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP
= 43,20 % × Rp 470.583.736.128,= Rp 203.309.628.940,-
5.3
Return on Investment (ROI) ROI =
ROI =
Laba setelah pajak 100 Total Modal Investasi Rp 103.419.103.733, 100 Rp 410.009.967.461,-
ROI = 24,46 % 5.4
Pay Out Time (POT) POT =
1 1 tahun 24,68
POT = 4,09 tahun
5.5
Return on Network (RON) RON =
RON =
Laba setelah pajak 100 Modal sendiri Rp 103.419.103.733, 100 Rp 251.405.980.476,-
RON = 40,77 %
Universitas Sumatera Utara
LE - 29
5.6
Internal Rate of Return (IRR) Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut “Cash Flow”. Untuk memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut : -
Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 tiap tahun.
-
Masa pembangunan disebut tahun ke nol.
-
Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun.
-
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke – 10.
-
Cash flow adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan.
Dari Tabel LE.11, diperoleh nilai IRR = 33,49 .
Universitas Sumatera Utara
LE - 30
Tabel LE.10 Data Perhitungan BEP % Kapasitas 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00
Biaya tetap
Biaya variabel
111.354.007.173,33 111.354.007.173,33 111.354.007.173,33 111.354.007.173,33 111.354.007.173,33 111.354.007.173,33 111.354.007.173,33 111.354.007.173,33 111.354.007.173,33 111.354.007.173,33 111.354.007.173,33
0,00 21.284.196.068,21 42.568.392.136,42 63.852.588.204,63 85.136.784.272,84 106.420.980.341,06 127.705.176.409,27 148.989.372.477,48 170.273.568.545,69 191.557.764.613,90 212.841.960.682,11
Total biaya produksi 111.354.007.173,33 132.638.203.241,54 153.922.399.309,75 175.206.595.377,96 196.490.791.446,17 217.774.987.514,38 239.059.183.582,59 260.343.379.650,80 281.627.575.719,02 302.911.771.787,23 324.195.967.855,44
Penjualan 0,00 47.058.373.612,80 94.116.747.225,60 141.175.120.838,40 188.233.494.451,20 235.291.868.064,00 282.350.241.676,80 329.408.615.289,60 376.466.988.902,40 423.525.362.515,20 470.583.736.128,00
Universitas Sumatera Utara
LE - 31
BEP=43,20 %
Gambar LE.2 Grafik BEP
Universitas Sumatera Utara
LE - 32 Tabel LE.11 Data Perhitungan IRR Thn
Laba sebelum pajak
Pajak
Laba Sesudah pajak
Depresiasi
0
-
-
-
-
-417.161.205.462
1
1
145.655.829.431
43.614.248.829
102.041.580.602
23.738.938.839
125.780.519.441
0.6993
87.958.405.204
0.6944
87.347.582.945
2
160.221.412.374
48.048.923.712
112.172.488.662
23.738.938.839
135.911.427.501
0.4890
66.463.605.800
0.4823
65.543.705.392
3
176.243.553.612
52.855.566.084
123.387.987.528
23.738.938.839
147.126.926.368
0.3420
50.313.444.420
0.3349
49.272.509.956
4
193.867.908.973
58.142.872.692
135.725.036.281
23.738.938.839
159.463.975.120
0.2391
38.134.533.333
0.2326
37.086.224.043
5
213.254.699.870
63.958.909.961
149.295.789.909
23.738.938.839
173.034.728.749
0.1672
28.936.972.340
0.1615
27.946.074.727
6
234.580.169.857
70.356.550.957
164.223.618.900
23.738.938.839
187.962.557.739
0.1169
21.981.388.464
0.1122
21.081.251.701
7
258.038.186.843
77.393.956.053
180.644.230.790
23.738.938.839
204.383.169.629
0.0818
16.714.479.918
0.0779
15.918.703.194
8
283.842.005.527
85.135.101.658
198.706.903.869
23.738.938.839
222.445.842.708
0.0572
12.721.431.797
0.0541
12.031.626.924
9
312.226.206.080
93.650.361.824
218.575.844.256
23.738.938.839
242.314.783.095
0.0400
9.690.709.461
0.0376
9.101.594.475
10
343.448.826.688
103.017.148.006
240.431.678.682
23.738.938.839
264.170.617.521
0.0280
7.387.953.218
0.0261
6.890.640.469
Net Cash Flow
P/F pada I = 43%
PV pada i = 43% -417.161.205.462
76.858.281.506
IRR = 43
P/F pada i =44% 1
PV pada i = 44% -417.161.205.462
-84.941.291.636
76.858.281.506 (44 – 43) 33, 49 % 76.858.281.506 84.941.291.636
Universitas Sumatera Utara
LE-33
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN F PERATURAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 A. Tarif dan Penerapannya 1. Pegawai tetap, penerima pensiun bulanan, bukan pegawai yang memiliki NPWP dan menerima penghasilan secara berkesinambungan dalam 1 (satu) tahun dikenakan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang PPh dikalikan dengan Penghasilan Kena Pajak (PKP). PKP dihitung berdasarkan sebagai berikut: a. Pegawai Tetap: Penghasilan bruto dikurangi biaya jabatan (5% dari penghasilan bruto, maksimum Rp 6.000.000,00 setahun atau Rp 500.000,00 sebulan); dikurangi iuran pensiun, Iuran jaminan hari tua, dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). b. Penerima Pensiun Bulanan: Penghasilan bruto dikurangi biaya pensiun (5% dari penghasilan bruto, maksimum Rp 2.400.000,00 setahun atau Rp 200.000,00 sebulan) dikurangi PTKP. c. Bukan Pegawai yang memiliki NPWP dan menerima penghasilan secara berkesinambungan: 50 % dari Penghasilan bruto dikurangi PTKP perbulan. 2. Bukan Pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dikenakan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a dikalikan dengan 50% dari jumlah penghasilan bruto untuk setiap pembayaran imbalan yang tidak berkesinambungan; 3. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan dikenakan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a dikalikan dengan jumlah penghasilan bruto untuk setiap kali pembayaran yang bersifat utuh dan tidak dipecah; 4. Pegawai harian, pegawai mingguan, pemagang, dan calon pegawai, serta pegawai tidak tetap lainnya yang menerima upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan dan uang saku harian yang besarnya melebihi Rp.150.000 sehari tetapi dalam satu bulan takwim jumlahnya tidak melebihi Rp. 1.320.000,00 dan atau tidak dibayarkan secara bulanan, maka PPh Pasal 21 yang terutang dalam sehari adalah dengan menerapkan tarif
LF-1 Universitas Sumatera Utara
LF-2
5% dari penghasilan bruto setelah dikurangi Rp. 150.000,00. Bila dalam satu bulan takwim jumlahnya melebihi Rp.1.320.000,00 sebulan, maka besarnya PTKP yang dapat dikurangkan untuk satu hari adalah sesuai dengan jumlah PTKP sebenarnya dari penerima penghasilan yang bersangkutan dibagi 360. 5. Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI yang menerima honorarium dan imbalan lain yang sumber dananya berasal dari Keuangan Negara atau Keuangan Daerah dipotong PPh Ps. 21 dengan tarif 15% dari penghasilan bruto dan bersifat final, kecuali yang dibayarkan kepada PNS Gol. IId ke bawah, anggota TNI/POLRI Peltu ke bawah/ Ajun Insp./Tingkat I ke bawah. 6. Besar PTKP adalah : Penerima PTKP
Setahun
untuk diri pegawai
Rp 15.840.000 Rp 1.320.000
tambahan
untuk
pegawai
yang
sudah
menikah(kawin) tambahan untuk setiap anggota keluarga *) paling banyak 3 (tiga) orang
Sebulan
Rp 1.320.000 Rp 110.000
Rp 1.320.000 Rp 110.000
7. *) anggota keluarga adalah anggota keluarga sedarah dan semenda dalam satu garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya. 8. Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-undang Pajak Penghasilan adalah: Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif
sampai dengan Rp 50 juta
5%
diatas Rp 50 juta sampai dengan Rp 250 juta
15%
diatas Rp 250 juta sampai dengan Rp 500 juta 25% diatas Rp 500 juta
30%
9. Bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP dikenakan tarif 20 % lebih tinggi dari tarif PPh Pasal 17.
Universitas Sumatera Utara