LAMPIRAN F TUGAS KHUSUS REAKTOR (RE-201)
Fungsi
: Mereaksikan Metil Asetat dengan CO untuk membentuk Asetat Anhidrid
Jenis
: Reaktor Fixed Bed Multitubular
Kondisi operasi : Isotermal pada suhu (T) 130 oC dan tekanan (P) 5 atm Katalisator
: Rhodium (Rh)
Konversi
: 90%
Reaksi yang terjadi adalah :
CH3C(=O)OCH3(l) + CO(g) Metil Asetat
CH3C(=O)O(O=)CCH3(l)
CO
…(1)
Asetat Anhidirid
Berikut adalah neraca massa dan neraca energi reaktor (RE-201). Perhitungannya dapat dilihat pada lampiran A dan Lampiran B
Dari Lampiran A (perhitungan neraca massa) Tabel F.1 Neraca Massa Reaktor (RE-201) Massa Masuk Komponen Metil Asetat Air Karbon Monoksida
Asetat Anhidrid
Total
Massa Terkonsumsi
Massa Tergenerasi
Massa Keluar
F1 Kg/jam 2.035,607 226,1768 -
F6 Kg/jam 770,224
Kg/jam 1832,5461 693,2016
Kg/jam -
F7 Kg/jam 203,5607 226,1768 77,0224
-
-
-
2525,253
2.525,253
2525,253
2525,253
3.032,0129
3.032,0129
F-2
Dari Lampiran B (perhitungan neraca panas) Tabel F.2 Neraca Energi Reaktor (RE-201) Panas Masuk (kJ/jam) ΔHin
Komponen Asetat Anhidrid Metil Asetat Water CO Air Pendingin Total
Panas Generasi (kJ/jam) ΔHreaksi
0,0000
Panas Keluar (kJ/jam) ΔHout
Panas Konsumsi (kJ/jam)
526.332,5255
446.430,64627 1.279.849,306 99.574,92624 84.451,64637 409.070,614 1.039.527,833 1.279.849,306 2.319.377,139
44.643,0646 0,0000 99.574,9262 8.445,1646 1.640.381,458 2.319.377,139 0,0000 2.319.377,139
Massa air pendingin yang digunakan untuk menjaga temperatur operasi reaktor tetap (isothermal) yaitu sebesar 19.519,0559 kg/jam.
Menghitung Konstanta Kecepatan Reaksi (k) Persamaan kinetika reaksi untuk asetat anhidrid adalah sebagai berikut: Orde reaksi adalah orde satu terhadap metil asetat -ra = k.Ca
(yoshihiro, 2005)
Keterangan : k
= konstanta laju reaksi, (m3/kg.s)
T
= Temperatur (K)
CA = konsentrasi metil asetat (kmol/m3) Cw = konsentrasi water (kmol/m3) KA = konstanta kesetinbangan adsorpsi metil asetat (m3/kmol) Kw = konstanta kesetimbangan adsorpsi air (m3/kmol) Dengan nilai k sebagai berikut :
k 3,746 x 107 exp
- 12.460 T
k 3,746 x 107 exp
- 12.460 403,15
= 1,4158
x 10-6 m3/kg.s
Panas Akumulasi (kJ/jam)
0,0000
0,0000 0,0000
F-3
Neraca Massa pada 1 tube Dari perhitungan neraca massa diatas, diperoleh persamaan untuk neraca massa pada satu buah tube adalah sebagai berikut:
FA
W ΔW
ID
ΔW
FA
W
Gambar F.1 Persamaan neraca massa pada satu tube Neraca massa pada elemen volume : V
w
(Rate of mass input) - (Rate of mass output) - (Rate of mass reaction) = (Rate of mass accumulation)
FA W FA W W (rA ) lim w 0
w
FA W W FA W w
0
(rA )
d FA (rA ) dw FA
= FA0 (1- XA)
dFA
= - FA0 dXA
Sehingga, FA0
d XA (rA ) dw
dXA dW
(-rA ) FA0
F-4
Dengan menggunakan persamaan aliran yang masuk dan keluar dari tabel neraca massa di atas, dapat diketahui persamaan umum untuk konsetrasi umpan, yaitu: 1. Laju volumetrik umpan reaktor V0
Fin tot
mix
3032,0129 5,4688 m 3 /jam 554,41052
= 0,0911 m3/menit
= 91,14667 L/menit
2. Konsentrasi umpan reaktor CA
= Metil Asetat
CA0
=
Maka diperoleh persamaan :
dXA dW
k.C A FA0
dX A dW
k.(C A0 (1 X )) FA0
dXA dW
(1,4158 x 10 - 6 ).(5,03x(1 - X)) FA0
dXA dW
(1,4158 x 10 - 6) .(5,03x(1 - X)) FA0
Pressure Drop
Pressure drop dalam Tube Pressure drop pada pipa berisi katalisator dapat didekati dengan persamaan Ergun (Fogler, 1999).
dP G' 1 1501 1,75 G' dz g DP DP Dimana :
F-5
m0
=m
(kg/s)
ρ0.v0 = ρ.v dimana v = v0 ρ
= ρ0.(v0/v0) = ρ0
sehingga persamaan di atas menjadi :
dP G' 1 1501 3 1,75 G' 5) dz 0 g DP DP dengan : ΔP = penurunan tekanan dalam tube, lb/ft2 Z = panjang pipa, ft G’ = kecepatan aliran massa perluas penampang, lb/jam/ft2 ρ0 = densitas fluida, lb/ft3 Dp = diameter partikel katalis, ft ε
= porositas partikel katalis
µ = viskositas fluida, lb/jam/ft g = percepatan gravitasi, 4,18.108 ft/jam2
Pressure Drop dalam Shell Pressure drop dalam shell dihitung dengan menggunakan persamaan Kern (Kern,1965)
PS
f GS2 IDS 12 L 5,22.1010 BS De Sg S
( PS
f GS2 IDS N 1 5,22.1010 De Sg S
(Dengan:
F-6
ΔPS
= penurunan tekanan dalam shell, psi
f
= faktor friksi = f(Re) = ft2/m2
IDs
= diameter dalam shell, ft
L
= panjang pipa, ft
Bs
= jarak buffle, ft
Sg
= specific gravity,
φS
= viscosity ratio W
N+1
= Number of Crosses
0,14
, untuk fluida non viscous = 1
Data fisis dan termal
Densitas Campuran liquid dihitung dengan persamaan : (kg/m3) Temperatur Masukan = 130 oC = 403 K ρ mix
= 554,41052 kg/m3
Viskositas Log μ = A +
+ C.T + D.
Pada T = 403 K μ campuran
= 0,0651 cP = 0,1575 lb/ft.hr
Kapasitas Panas Kapasitas panas dihitung dengan persamaan sebagai berikut : Cpi
= A + B.T + C.T2 + D.T3
Cp,camp
=
F-7
Keterangan : Cp
= kapasitas panas, kJ/kmol.K
T
= suhu, K
Cp,campuran = 2,2917
Konduktivitas Panas Konduktivitas termal beberapa komponen dalam campuran dihitung dengan persamaan Weber (Pers. 8.12 Coulson) Konduktivitas campuran dihitung dengan metode Bretsnajder (1971)
Keterangan : k
= Konduktivitas panas, W/(m.K)
M
= Berat molekul
CP
= Kapasitas panas spesifik temperatur
ρ
= densitas cairan pada temperatur
Konduktivitas panas campuran : kmix = k1.w1 + k2.w2 + k2.w2 + . . .= Σ ki.wi kmix
= 7,777 W/m.K = 4,494 Btu/ft.hr.F
(F.39) Katalisator Katalisator yang digunakan adalah Rhodium (Rh) dengan spesifikasi sebagai berikut : Nama katalis : Rhodium (Rh) Bentuk
: Pellet
Diameter
: 1 mm
Densitas
: 260 kg/m3
Spesific surface : 110 m2/g
F-8
Reaktor terdiri dari multitubular sehingga dirancang seperti perancangan heat exchanger.
Susunan pipa dalam shell Dalam pemilihan pipa harus diperhatikan faktor perpindahan panas, pengaruh bahan isian di dalam pipa terhadap koefisien transfer panas konversi diketik oleh Colburn (Smith, P.571) dan diperoleh hubungan pengaruh rasio (Dp/Dt) atau perbandingan diameter katalis dengan diameter pipa dengan koefisien transfer panas pipa berisi katalis disbanding koefsien transfer panas konveksi pada dinding kosong. Dp/Dt 0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
hw/h
7,0
7,8
7,5
7,0
5,5
Dimana : Dp/Dt = rasio diameter katalis per diameter pipa hw/h = rasio koefisien transfer panas pipa berisi katalis disbanding koefisien transfer panas pada pipa kosong
Dari data diatas dipilih (hw/h) 7,8 pada (Dp/Dt) = 0,15 Dt =
Dp 0,5 cm = 3,3333 cm = 0,0333 in 0,15 0,15
Untuk pipa komersial: (Kern, 1983) NPS
= 1,5 in
ID
= 1,610 in
OD
= 1,90 in
a’
= 2,04 in2
F-9
Susunan pipa yang digunakan adalah triangular pitch (segitiga sama sisi) dengan tujuan agar memberikan turbulensi yang lebih baik, sehingga akan memperbesar koefisien transfer panas konveksi (ho). Sehingga transfer panasnya lebih baik daripada square pitch (Kern, 1983) PT
= jarak antara 2 pusat pipa
PT
= 1,25 OD (coulson vol.6, p. 646) = 2,375
C’
= Clearance = PT-OD = 0,475 inchi = 0,0121 cm
CD
= PT sin 60O
C PT o
60
A
60o
D
60o
B
C'
Gambar F.2 Susunan pipa model triangular pitch
Untuk menghitung diameter shell, dicari luas penampang shell total (A total). A total
= 2.N.(A pipa + A antar pipa) = 2.N.(luas segitiga ABC)
luasΔABC = 1 PT PT sin 60 O 1 PT2 0,866 2 2 /4.IDS2
= 2.N.( 12 .PT2.sin 60)
F-10
Jumlah pipa N =
IDS
2
IDS
2
4 4 2 luas ABC 2 1 PT2 0,866 2
IDs
4 N PT 2 0.866
IDS = diameter dalam shell,m Diameter ekivalen untuk susunan pipa 'triangular pitch' dapat dihitung dengan rumus :
De
4 (0.5 PT 0.866 PT 0.5 OD2 4) 0.5 OD
dengan : De = diameter ekivalen,m PT = pitch,m OD = diamater luar tube,m
(Kern,1950)
Untuk memperbesar turbulensi dalam shell, maka di antara tube-tube dipasang baffle (penghalang). Diambil Baffle Spacing (Bs) = 0,35.IDs (coulson, p. 652) Luas penampang shell (As) :
As
IDs Bs C' PT
Medium Pendingin Sifat air yang digunakan sebagai pendingin adalah sebagai berikut : Tin = 30 oC Tout = 45 oC
F-11
µ
= 0.691 cP
k
= 0.6245 W/m.K
ρ
= 992.25 kg/m3
Cp = 4.187 kJ/kg.K
Perpindahan Panas dalam Reaktor Koefisien Perpindahan Panas didalam Tube Dihitung dengan persamaan Leva (Wallas, 1959) : Untuk Dp/Dt < 0,35 hi = 0,813 (K/Dt) . e-G.Dp/Dt. (G.Dp/μ)0,9 untuk 0,35 < Dp/Dt < 0,6 hi = 0,125 (K/Dt) . (G.Dp/μ)0,75 dengan : hi
= koefisien transfer panas dalam pipa, joule/m2jamK
K
= konduktivitas gas, joule/mjamK
Dt
= diameter pipa, m
Dp
= diameter partikel, m
G
= kecepatan aliran massa gas, g/m2jam
μ
= viskositas gas, g/m jam
Koefisien Perpindahan Panas diluar Tube Koefisien perpindahan panas di luar pipa (ho) dapat dihitung dengan persamaan :
F-12
Kp Des Gp ho 0,36 Des p
0, 55
Cp .p P Kp
1
3
(Kern,1950)
dengan : Des = diameter ekivalen pipa, m Gp = kecepatan aliran pendingin di dalam shell, kg/m2.j Ho = koefisien transfer panas diluar tube, kkal/j.m2.K. Kp = konduktivitas panas pendingin, kkal/j.m.K. Cpp = kapasitas panas pendingin, kkal/kg.K p = viskositas pendingin, kg/j.m
Dirt Factor (Rd)
Gas organik
= 0,0002 hr.ft2.F/Btu
Pendingin
= 0,00017 hr.ft2.F/Btu
Rd total
= 0,00037 hr.ft2.F/Btu
Koefisien Perpindahan Panas Overall Clean dan Design Koefisien perpindahan panas overall clean dihitung dengan rumus :
UC
hio ho hio ho
(F.44)
dan harga koefisien perpindahan panas overall design dihitung dengan rumus :
UD
1 1 Rd Uc
dengan :
(Kern,1950)(F.45)
F-13
hio = koefisien perpindahan panas antara luar dan dalam tube, kcal/j.m2.K. ho = koefisien perpindahan panas luar tube, kcal/j.m2.K. Rd = fouling factor, j.m2.K/kcal
Persamaan diferensial yang telah disusun, diselesaikan dengan metode Runge Kutta dengan cara sebagai berikut: Kondisi Masuk Reaktor Suhu masuk reaktor
= 403 K
Tekanan
= 5 atm
Konversi reaksi
=0
Kecepatan aliran masuk
= 3032,0129 kg/jam
BM campuran
= 101,333 kg/kmol
Densitas
= 554,41052 kg/m3
Viskositas
= 0,0651 cP
Tabel.F.3. Komposisi Komponen Masuk Reaktor Komponen
BM
Metil asetat H2O CO
74 18 28
Total
Massa Masuk kg/jam 2.035,607 226,1768 770,224 3032,0078
kmol/jam 27,508 12,5653 27,508 67,5813
F-14
Penyusunan Persamaan Untuk Reaktor Fixed Bed Persamaan-persamaan diferensial yang ada :
dX A a). dW b).
1,4158 x 10 -6 (5,03) FA0
dP G' 1 1501 3 1,75 G' dz g c DP DP
Kondisi batasnya adalah : Zo = 0 m XO = 0 PO = 5 atm
Penyelesaian persamaan difrensial menggunakan metode Runge Kutta orde 4: Xi+1 = xi + 1/6. (k1 + 2k2 + 2k3 + k4) Pi+1 = Pi + 1/6. (l1 + 2l2 + 2l3 + l4)
Dengan: k1
= f1 (wi, Xi) ∆w
l1
= f2 (wi, Pi) ∆w
k2
= f1 (wi +
w k , Xi + 1 ) ∆w 2 2
l2
= f2 (wi +
w l , Pi + 1 ) ∆w 2 2
k3
= f1 (wi +
w k , Xi + 2 ) ∆w 2 2
l3
= f2 (wi +
w l , Pi + 2 ) ∆w 2 2
k4
= f1 (wi+ ∆w, Xi + k3) ∆w
l4
= f2 (wi +∆w, Pi + l3) ∆w
Perhitungan nilai wi, Xi, dan Pi di setiap inkeremen w (Δw) adalah : wi+1 = wi + Δw
F-15
Tabel F.4 Berat Tumpukan Katalis untuk masing-masing konversi W (Berat Tumpukan Katalis, kg)
X (Konversi)
P (Tekanan, atm)
0
0
5
25,2549
0,0294
4,9994
50,5098
0,0576
4,9988
75,7648
0,0849
4,9983
101,0197
0,1111
4,9977
126,2746
0,1364
4,9972
151,5295
0,1607
4,9967
176,7845
0,1841
4,9961
202,0394
0,2066
4,9957
227,2943
0,2283
4,9952
252,5492
0,2492
4,9947
277,8041
0,2693
4,9943
303,0591
0,2886
4,9938
328,3140
0,3072
4,9934
353,5689
0,3251
4,9930
378,8238
0,3424
4,9926
404,0788
0,3590
4,9922
429,3337
0,3749
4,9918
454,5886
0,3903
4,9914
479,8435
0,4052
4,9911
505,0984
0,4195
4,9907
530,3534
0,4332
4,9903
555,6083
0,4465
4,9900
580,8632
0,4593
4,9897
606,1181
0,4716
4,9894
631,3731
0,4835
4,9890
656,6280
0,4950
4,9887
681,8829
0,5061
4,9884
707,1378
0,5168
4,9881
732,3927
0,5271
4,9878
757,6477
0,5371
4,9875
782,9026
0,5467
4,9873
808,1575
0,5560
4,9870
833,4124
0,5650
4,9867
858,6674
0,5737
4,9865
883,9223
0,5822
4,9862
909,1772
0,5903
4,9860
934,4321
0,5982
4,9857
959,6870
0,6058
4,9855
984,9420
0,6132
4,9852
1.010,1969
0,6204
4,9850
F-16
1.035,4518
0,6273
4,9848
1.060,7067
0,6340
4,9845
1.085,9617
0,6406
4,9843
1.111,2166
0,6469
4,9841
1.136,4715
0,6530
4,9839
1.161,7264
0,6590
4,9837
1.186,9813
0,6648
4,9835
1.212,2363
0,6704
4,9833
1.237,4912
0,6758
4,9831
1.262,7461
0,6811
4,9829
1.288,0010
0,6863
4,9827
1.313,2560
0,6913
4,9825
1.338,5109
0,6961
4,9823
1.363,7658
0,7009
4,9821
1.389,0207
0,7055
4,9820
1.414,2756
0,7099
4,9818
1439,5306
0,7143
4,9816
1464,7855
0,7185
4,9814
1490,0404
0,7227
4,9813
1515,2953
0,7267
4,9811
1540,5503
0,7306
4,9809
1565,8052
0,7345
4,9808
1591,0601
0,7382
4,9806
1616,3150
0,7418
4,9805
1641,5699
0,7454
4,9803
1666,8249
0,7488
4,9801
1692,0798
0,7522
4,9800
1717,3347
0,7555
4,9798
1742,5896
0,7587
4,9797
1767,8446
0,7618
4,9796
1793,0995
0,7649
4,9794
1818,3544
0,7679
4,9793
1843,6093
0,7708
4,9791
1868,8642
0,7737
4,9790
1894,1192
0,7765
4,9789
1919,3741
0,7792
4,9787
1944,6290
0,7819
4,9786
1969,8839
0,7845
4,9785
1995,1389
0,7871
4,9783
2020,3938
0,7896
4,9782
2045,6487
0,7920
4,9781
2070,9036
0,7944
4,9779
2096,1585
0,7968
4,9778
2121,4135
0,7990
4,9777
F-17
2146,6684
0,8013
4,9776
2171,9233
0,8035
4,9775
2197,1782
0,8057
4,9773
2222,4332
0,8078
4,9772
2247,6881
0,8099
4,9771
2272,9430
0,8119
4,9770
2298,1979
0,8139
4,9769
2323,4528
0,8158
4,9768
2348,7078
0,8177
4,9767
2373,9627
0,8196
4,9765
2399,2176
0,8215
4,9764
2424,4725
0,8233
4,9763
2449,7275
0,8250
4,9762
2474,9824
0,8268
4,9761
2500,2373
0,8285
4,9760
2525,4922
0,8302
4,9759
2550,7471
0,8318
4,9758
2576,0021
0,8334
4,9757
2601,2570
0,8350
4,9756
2626,5119
0,8366
4,9755
2651,7668
0,8381
4,9754
2677,0218
0,8396
4,9753
2702,2767
0,8411
4,9752
2727,5316
0,8426
4,9751
2752,7865
0,8440
4,9750
2778,0414
0,8454
4,9749
2803,2964
0,8468
4,9748
2828,5513
0,8481
4,9747
2853,8062
0,8495
4,9747
2879,0611
0,8508
4,9746
2904,3161
0,8521
4,9745
2929,5710
0,8534
4,9744
2954,8259
0,8546
4,9743
2980,0808
0,8558
4,9742
3005,3357
0,8571
4,9741
3030,5907
0,8582
4,9740
3055,8456
0,8594
4,9739
3081,1005
0,8606
4,9739
3106,3554
0,8617
4,9738
3131,6104
0,8628
4,9737
3156,8653
0,8639
4,9736
3182,1202
0,8650
4,9735
3207,3751
0,8661
4,9734
3232,6300
0,8672
4,9734
F-18
3257,8850
0,8682
4,9733
3283,1399
0,8692
4,9732
3308,3948
0,8702
4,9731
3333,6497
0,8712
4,9730
3358,9047
0,8722
4,9730
3384,1596
0,8732
4,9729
3409,4145
0,8741
4,9728
3434,6694
0,8750
4,9727
3459,9243
0,8760
4,9727
3485,1793
0,8769
4,9726
3510,4342
0,8778
4,9725
3535,6891
0,8787
4,9724
3560,9440
0,8795
4,9724
3586,1990
0,8804
4,9723
3611,4539
0,8813
4,9722
3636,7088
0,8821
4,9722
3661,9637
0,8829
4,9721
3687,2186
0,8837
4,9720
3712,4736
0,8845
4,9719
3737,7285
0,8853
4,9719
3762,9834
0,8861
4,9718
3788,2383
0,8869
4,9717
3813,4933
0,8877
4,9717
3838,7482
0,8884
4,9716
3864,0031
0,8892
4,9715
3889,2580
0,8899
4,9715
3914,5129
0,8906
4,9714
3939,7679
0,8913
4,9713
3965,0228
0,8921
4,9713
3990,2777
0,8928
4,9712
4015,5326
0,8934
4,9711
4040,7876
0,8941
4,9711
4066,0425
0,8948
4,9710
4091,2974
0,8955
4,9709
4116,5523
0,8961
4,9709
4141,8072
0,8968
4,9708
4167,0622
0,8974
4,9708
4192,3171
0,8981
4,9707
4217,5720
0,8987
4,9706
4242,8269
0,8993
4,9706
4268,0819
0,8999
4,9705
4293,3368
0,9005
4,9705
Diperoleh berat katalis yang dibutuhkan = 4.293,3368 kg.
F-19
Menghitung volume total tumpukan katalis
V V
W
katalis 4.293,3368 kg 16,5128 m3 260 kg/m 3
Menghitung tinggi tumpukan katalis yang dibutuhkan Dipilih pipa dengan ukuran standar (Kern, table 11) NPS
: 1,5 in
Sch. No.
: 40
Diameter luar (OD)
: 1,90 in
= 0,0483m = 0,1583 ft
Diameter dalam (ID)
: 1,61 in
= 0,0409 m = 0,1342 ft
Perhitungan tinggi katalis dengan volume 1 buah tube adalah : V = W / ρkatalis
Z
4 W ID 2 katalis
Dengan : Z
= tinggi tumpukan katalis (m)
V
= volume katalis dalam tube (m3)
w
= berat katalis (kg)
ρkatalis
= densitas katalis (kg/m3)
ID
= diameter dalam tube (m)
Maka tinggi katalis keseluruhan :
Z
4 x 4.293,3368 12.574,923 m .0,0409 2 x 260
Dipilih tinggi tube standar 24 ft = 7,3152 m Sehingga didapat tinggi tumpukan katalis : Z
= 80% dari tinggi tube yang dipilih
F-20
= 80% x 24 ft = 19,2 ft = 5,8522 m Menghitung jumlah tube (Nt) Jumlah tube yang dibutuhkan : Nt = tinggi katalis keseluruha n tinggi katalis per tube Nt = 12.574,923 2.149 tube 5,8522
MECHANICAL DESIGN REAKTOR
Tube
Ukuran tube (Kern,1983): Susunan tube
= Triangular pitch
Bahan
= Stainless steel
Diameter nominal (NPS)
= 1,50 in
Diameter luar (OD)
= 1,90 in
= 0,0483m = 0,1583 ft
Diameter dalam (ID)
= 1,61 in
= 0,0409 m = 0,1342 ft
Schedule number
= 40
Luas penampang
= 2,04 in2
Tinggi tumpukan katalis
= 5,8522 meter
Panjang pipa (L)
= 7,3152 meter
Tebal pipa
= (OD-ID)/2 = (1,90 - 1,61)/2 = 0,145 in = 0,0037 m
Jarak antar pusat pipa (PT) PT
= 1,25 x OD = 1,25 x 1,90 = 2,375 inchi = 0,0603 m
= 0,0013 m2
F-21
Jarak antar pipa (Clearance) C’
= PT-OD = 2,375 – 1,900 = 0,475 inchi = 0,0121 cm
Jumlah pipa = 2.149 buah Koefisien transfer panas dalam pipa 0 ,8
hi
7,8 . 0,021.k f .Re .Pr
0, 33
. w
0,14
IDt
(F.51)
Dimana : Pr = Cp.µ / kf Cp = kapasitas panas = 0,5474 btu/lb.F kf = konduktivitas = 4,494 Btu/ft.hr.F μ/ μw = 1 ,karena non viskos
Tube Side atau Bundle Crossflow Area (at)
at N t at '
= 250. (
(F.52)
.IDt 2 4
)
= 3,1482 m2
Mass velocity (Gt) Gt
Wt at
25.135,0803 31,4167
= 800,0552 lb/jam.ft2
F-22
Maka,
2.
Shell Bahan yang digunakan adalah Carbon Steel SA 167 grade 11 type 316 Ukuran Shell Diameter dalam shell (IDs)
IDs
4 0,866 Nt PT 2 =
0, 5
4 0,866 2.149 2,375 2 = = 79,1985 in = 6,5999 ft = 2,0116 m Jarak Buffle Bs
= IDs x 0,3
(F.56) = 2,0116 x 0,3 = 0,6035 m = 23,7956 in
(Brownell & Young, 1979)
0, 5
F-23
= 1,99 ft
Koefisien transfer panas dalam shell Shell Side atau Bundle Crossflow Area (as)
as
(Pt OD) IDs B Pt
as
0,475 79,1985 23,7956 2,375
as
= 376,3442 in2 = 2,6135 ft2
Mass Velocity (Gs)
Gs
W a' s
Dimana : W
= 25.068,9059 lb/jam
Gs
= 25.068,87/2,6135
Gs
= 9.592,077 lb/jam.ft2
Equivalent Diameter (De) `
De = 1,3734 in = 0,1145 ft = 0,0349 m Reynold Number (Re)
Re
De G s
pendingin
Re = Re = 605,0893
Maka,
F-24
(Kern, hal 137)
Dengan : Kp
= konduktivitas panas pendingin
= 0,3623 Btu/hr.ft.oF
Cpp
= kapasitas panas pendingin
= 1 Btu/lb.oF
p
= viskositas pendingin
= 1,8143 lb/ft jam
Dirt Factor (Rd) - Liquid organik
= 0,001 hr.ft2.F/Btu
- Pendingin
= 0,003 hr.ft2.F/Btu
- Rd total
= 0,004 hr.ft2.F/Btu
Koefisien Perpindahan Panas Overall Clean dan Design Koefisien perpindahan panas overall clean dihitung dengan rumus :
= = 41,8561 Btu/h.ft2.F
Harga koefisien perpindahan panas overall design dihitung dengan rumus : (Kern,1950) = = 35,8534 Btu/hr.ft2.F = 203,5861 J/s. m2.K
Pressure drop di shell
dimana Ds = diameter shell (IDs)
= 6,5999 ft
F-25
Mass velocity (Gs)
= 9.592,077 lb/jam.ft2
Equivalent diameter (De)
= 0,1145 ft
s correctedcoefficient s
= 1,0
(Hal.121 Kern, 1950)
untuk Re = 605,0893 maka diperoleh : s = specific gravity
=1
f = shell side friction factor
= 0,0018 ft2/in2
(Fig.29 Kern, 1950)
Ps 0,28404 psi
Tebal Shell Spesifikasi bahan Stainless steel SA 167 Grade 11 type 316 Tekanan yang diijinkan (f)
= 18.750 psi
Efisiensi sambungan (ε)
= 0,8 (double welded joint)
Corrosion allowanced
= 0,25 in
Tebal shell dihitung dengan persamaan ( Brownell & Young) dengan ts
= tebal shell, inchi
P
= tekanan dalam reaktor, psi
ε
= efisiensi sambungan
ri
= jari-jari dalam shell, inchi
f
= tekanan maksimum yang diijinkan, psi
C
= Corrosion allowance = 0,25
Tekanan dalam shell Tekanan desain diambil 20% diatasnya, maka: Pd = 1,2 x P = 1,2 x 5 atm = 6 atm
F-26
Pd = 80,8279 psi maka,
ts
80,8279 122,0024/2 0,25 18.750 0,8 - 0,6 80,8279
= 0,4641 in diambil tebal standar 0,5 inchi Diameter luar shell (ODs) ODs
= IDs + 2 ts = 79,1985 + (2 x 0,5) = 80,1985 in
3.
Head dan Bottom Untuk menentukan bentuk-bentuk head ada 3 pilihan : 1. Flanged and Standar Dished Head Digunakan untuk vesel proses vertikal bertekanan rendah, terutama digunakam untuk tangki penyimpan horizontal, serta untuk menyimpan fluida yang volatil. 2. Torispherical Flanged and Dished Head Digunakan untuk tangki dengan tekanan dalam rentang 15 – 200 psig. 3. Elliptical Flanged and Dished Head Digunakan untuk tangki dengan tekanan tinggi dalam rentang 100 psig dan tekanan diatas 200 psig ( Brownell and Young, 1959). Bentuk head dan bottom yang digunakan adalah Torispherical Flanged and Dished Head yang sesuai dengan kisaran tekanan sistem yaitu 15 – 200 psi. Bahan yang digunakan untuk membuat head dan bottom sama dengan bahan shell Carbon Steel SA 283 grade C. Tebal head dapat dihitung dari persamaan :
F-27
Menentukan inside radius corner (icr) dan corner radius (rc). OD
= ID + 2t = 119,9719 in
Dibulatkan menjadi 120 in untuk menetukan icr & rc Diketahui tebal t = 1 1/4 in Maka berdasarkan table 5.7 Brownell & Young : icr = 7,125 in rc = 114 in maka: w
r 1 . 3 c 4 icr
(Pers. 7.76, Brownel&Young)
W = 1,75 Tebal head minimum dihitung dengan persamaan berikut:
th
P.rc .w c (Pers. 7.77, Brownell&Young) 2 f 0,2P
= 0,7878 in dari tabel 5.6 Brownell & Young untuk th = 1 in sf = 2 in = 0,1667 ft
F-28
Spesifikasi head : OD
b=depth of dish A
sf
OA
icr B
ID
t
a r
Gambar F.3 Desain head pada reaktor
Keterangan : th
= Tebal head (in)
icr
= Inside corner radius ( in)
r
= Radius of dish( in)
sf
= Straight flange (in)
OD
= Diameter luar (in)
ID
= Diameter dalam (in)
b
= Depth of dish (in)
OA
= Tinggi head (in)
ID = OD – 2th = 120 – 2(2) = 116 in
Depth of dish (b)
b rc
rc icr 2 ID 2 icr
= 12,1782 in
2
(Brownell and Young,1959.hal.87)
F-29
Tinggi Head (OA) OA = th + b + sf
(Brownell and Young,1959)
= (1 + 12,1782 + 2) in = 15,1782 in = 0,3855 m AB
= ID/2 – icr = (116/2) in – 7,125 in = 50,8750 in
BC
= rc – icr = 114 in – 7,125 in = 106,8750 in
AC
=
BC 2 AB 2
= 93,5873 in
Jadi tinggi head = 20,0106 inchi = 0,5082 m
4.
Tinggi Reaktor Dari hasil perhitungan diperoleh tinggi tumpukan katalis yang dibutuhkan yaitu 5,8522 m. Tinggi shell
= Tinggi pipa standar yang digunakan = 24 ft = 7,3152 m
Tinggi reaktor
= tinggi shell + 2.(tinggi head) = 7,3152 + (2 x 0,5082) = 8,2316 m = 27.0064 ft
F-30
5. Luas Permukaan Reaktor o Luas reaktor bagian dalam - luas shell bagian dalam Ashi
= π x IDs x tinggi shell = 3,14 x 6,5999 x 24 = 497,6199 ft2
- luas head dan bottom bagian dalam Ahbi
= 2 x (π x IDs x sf + π/4 x IDs2) = 2 x (3,14 x 6,5999 x 0,25 + ((3,14/4) x 6,59992)) = 75,2983 ft2
Jadi luas reaktor bagian dalam : = 497,6199 ft2 + 75,2983 ft2 = 572,9182 ft2 o Luas reaktor bagian luar - luas shell bagian luar Asho
= π x ODs x tinggi shell = 3,14 x 6,6832 x 24 = 503,9021 ft2
- luas head dan bottom bagian luar Ahbo
= 2 x (π x ODs x sf + ((π/4) x ODs2)) = 2 x (3,14 x 6,6832 x 0,25 + ((3,14/4) x 6,68322)) = 77,1231 ft2
Jadi luas reaktor bagian luar : = 503,9021 ft2 + 77,1231 ft2 = 581,0252 ft2
F-31
6. Volume Reaktor a. Volume head dan bottom
Vhb 2 Volume head tan pa s f Volume head pada s f
2 0,000049 IDs 3 IDs 2 s f 4
(Brownel, Young, 1959)
= 37,706 ft3 b. Volume shell
Vs IDs 2 Ls 4 = 1.805,4618 ft3
Jadi volume reaktor = 37,706 + 1.805,4618 = 1.843,1675 ft3 = 52,1932 m3
7. Nozzle Umpan dan Produk Pada Reaktor Saluran dibuat dengan menggunakan bahan stainless steel. Diameter optimum tube yang stainless steel dan alirannya turbulen (NRe > 2100) dihitung dengan menggunakan persamaan :
diopt 293 G 0,5 0,37
(Brownel, Young,1959)
dengan diopt = diameter dalam pipa, mm G
= kecepatan aliran massa fluida, kg/s
Ρ
= densitas fluida, kg/m3
F-32
Pengecekan bilangan Reynolds
NRe
G ID a '
Dengan: G = kecepatan aliran massa fluida, kg/jam ID = diameter dalam pipa, m µg = viskositas fluida, kg/m.jam a’ = flow area, m2
Nozzle Umpan 1. Nozzle Aliran metil asetat Diketahui : G
= 2035,592 kg/jam
ρ
= 554,4105 kg/m3
µ
= 0,2884 cp
Maka : diopt
= 226.G0,5.ρ-0,35 = 22,7238 mm (0,8422 in)
dari Tabel 11 (Kern, 1965), nominal pipe size
= 1 1/2 in
schedule number
= 40
OD
= 1,900 in (0,0483 m)
ID
= 1,610 in (0,0409 m)
Flow area per pipe, a’
= 2,04 in2 (0,0013 m)
F-33
Pengecekan Bilangan Reynold NRe
=
G.ID = 327.496,4067 (turbulen) a '.
Maka anggapan menggunakan aliran turbulen adalah benar. Spesifikasi nozzle standar (Brownel and Young, 1959, App. F item 1 dan 2, hal.349) : Size
= 1 1/2
OD of pipe
= 1,9 in
Flange Nozzle thickness (n)
= 0,2 in
in
Diameter of hole in reinforcing plate (DR) = 2 in Length of side of reinforcing plate, L
= 10 in
Width of reinforcing plate, W
= 12 5/8 in
Distance, shell to flange face, outside, J
= 6 in
Distance, shell to flange face, inside, K
= 6 in
Distance from Bottom of tank to center of nozzle -
Regular, Type H
= 6 in
-
Low, Type C
= 3 in
2. Nozzle Aliran CO masuk Diketahui : G
= 770,224 kg/jam
ρ
= 732,5 kg/m3
µ
= 0,2884 cp
Maka : diopt
= 226.G0,5.ρ-0,35 = 10,1480 mm (0,3995 in)
F-34
dari Tabel 11 (Kern, 1965), nominal pipe size
= 1/2 in
schedule number
= 40
OD
= 0,840 in (0,0213 m)
ID
= 0,622 in (0,0158 m)
Flow area per pipe, a’
= 0,304 in2 (0,0002 m)
Pengecekan Bilangan Reynold NRe
=
G.ID = 205.458,9433 (turbulen) a '.
Maka anggapan menggunakan aliran turbulen adalah benar. Spesifikasi nozzle standar (Brownel and Young, 1959, App. F item 1 dan 2, hal.349) : Size
= 3/4
in
OD of pipe
= 1,313 in
Flange Nozzle thickness (n)
= 0,2 in
Diameter of hole in reinforcing plate (DR) = 1 7/16 in Length of side of reinforcing plate, L
= 10 in
Width of reinforcing plate, W
= 12 5/8 in
Distance, shell to flange face, outside, J
= 6 in
Distance, shell to flange face, inside, K
= 6 in
Distance from Bottom of tank to center of nozzle -
Regular, Type H
= 4 in
-
Low, Type C
= 3 in
F-35
Nozzle Produk 1. Nozzle Aliran Produk Diketahui : G
= 2955,245 kg/jam
ρ
= 1077 kg/m3
µ
= 0,8061 cp
Maka : diopt
= 226.G0,5.ρ-0,35 = 18.0114 mm (0.8091 in)
dari Tabel 11 (Kern, 1965) nominal pipe size
= 1 1/2 in
schedule number
= 40
OD
= 1,9 in (0,0483 m)
ID
= 1,61 in (0,0409 m)
Flow area per pipe, a’
= 2,04 in2 (0,0013 m)
Pengecekan Bilangan Reynold NRe
=
G.ID = 32,546.9557 (turbulen) a '.
Maka anggapan menggunakan aliran turbulen adalah benar. Spesifikasi nozzle standar (Brownel and Young, 1959, App. F item 1 dan 2, hal.349) : Size
= 1 1/2
OD of pipe
= 1,9 in
Flange Nozzle thickness (n)
= 0,2 in
Diameter of hole in reinforcing plate (DR) = 2 in Length of side of reinforcing plate, L
= 10 in
in
F-36
Width of reinforcing plate, W
= 12 5/8 in
Distance, shell to flange face, outside, J
= 6 in
Distance, shell to flange face, inside, K
= 6 in
Distance from Bottom of tank to center of nozzle -
Regular, Type H
= 6 in
-
Low, Type C
= 3 in
2. Nozzle Aliran CO Keluar Diketahui : G
= 770,224 kg/jam
ρ
= 732,5 kg/m3
µ
= 0,2884 cp
Maka : diopt = 226.G0,5.ρ-0,35 = 10,1480 mm (0,3995 in) dari Tabel 11 (Kern, 1965), nominal pipe size
= 3/4 in
schedule number
= 40
OD
= 1,313 in
ID
= 0,622 in
Flow area per pipe, a’
= 0,304 in2 (0,0002 m)
Pengecekan Bilangan Reynold NRe
=
G.ID = 205.458,9433 (turbulen) a '.
Maka anggapan menggunakan aliran turbulen adalah benar.
F-37
Spesifikasi nozzle standar (Brownel and Young, 1959, App. F item 1 dan 2, hal.349) : Size
= 3/4
in
OD of pipe
= 1,313 in
Flange Nozzle thickness (n)
= 0,2 in
Diameter of hole in reinforcing plate (DR) = 1 7/16 in Length of side of reinforcing plate, L
= 10 in
Width of reinforcing plate, W
= 12 5/8 in
Distance, shell to flange face, outside, J
= 6 in
Distance, shell to flange face, inside, K
= 6 in
Distance from Bottom of tank to center of nozzle
-
Regular, Type H
= 4 in
-
Low, Type C
= 3 in
Nozzle pendingin masuk Diketahui : G
= 19.519,0551 kg/jam (5,4255 kg/s)
ρ
= 1.022,8753 kg/m3
µ
= 0,8500 cp (3,0600 kg/m.jam)
Maka : diopt
= 226.G0,5.ρ-0,35 = 46,5467 mm (1,8325 in)
dari Tabel 11 (Kern, 1965), nominal pipe size
= 2 in
schedule number
= 40
F-38
OD
= 2,3750 in (0,0603 m)
ID
= 2,0670 in (0,0525 m)
Flow area per pipe, a’
= 3,3519 in2 (0,0022 m)
Pengecekan Bilangan Reynold NRe
=
G.ID = 200.290,3534 (turbulen) a '.
Maka anggapan menggunakan aliran turbulen adalah benar. Spesifikasi nozzle standar (Brownel and Young, 1959, App. F item 1 dan 2, hal.349) : Size
=2
in
OD of pipe
= 2,375 in
Flange Nozzle thickness (n)
= 0,218 in
Diameter of hole in reinforcing plate (DR) = 2 1/2 in Length of side of reinforcing plate, L
= 10 in
Width of reinforcing plate, W
= 12 5/8 in
Distance, shell to flange face, outside, J
= 6 in
Distance, shell to flange face, inside, K
= 6 in
Distance from Bottom of tank to center of nozzle
-
Regular, Type H
= 7 in
-
Low, Type C
= 3 1/2 in
Nozzle pendingin keluar Diketahui : G
= 19.531,6890 kg/jam (5,4255 kg/s)
ρ
= 1008,9773 kg/m3
µ
= 0,65 cp (2,34 kg/m.jam)
F-39
Maka : diopt
= 226.G0,5.ρ-0,35 = 46,7701 mm (1,8413 in)
dari Tabel 11 (Kern, 1965) nominal pipe size
= 2 in
schedule number
= 40
OD
= 2,3750 in (0,0603 m)
ID
= 2,0670 in (0,0525 m)
Flow area per pipe, a’
= 3,3519 in2 (0,0022 m)
Pengecekan Bilangan Reynold NRe
=
G.ID = 261.918,1544 (turbulen) a '.
Maka anggapan menggunakan aliran turbulen adalah benar. Spesifikasi nozzle standar (Brownel and Young, 1959, App. F item 1 dan 2, hal.349) : Size
=2
in
OD of pipe
= 2,375 in
Flange Nozzle thickness (n)
= 0,218 in
Diameter of hole in reinforcing plate (DR) = 2 1/2 in Length of side of reinforcing plate, L
= 10 in
Width of reinforcing plate, W
= 12 5/8 in
Distance, shell to flange face, outside, J
= 6 in
Distance, shell to flange face, inside, K
= 6 in
Distance from Bottom of tank to center of nozzle -
Regular, Type H
= 7 in
-
Low, Type C
= 3 1/2 in
F-40
(a)
(b) Gambar F.6. Shell Nozzle (a) Reinforcing Plate (b) Single Flange
8. Penyangga tumpukan katalisator (Bed support/Grid support) Grid support dirancang untuk menyangga katalisator untuk mencegah kelebihan pressure drop. Yang biasa digunakan adalah piringan yang berlubang-lubang (perforated plate) atau piringan yang bergelombang (slatted plate). Grid support ini biasanya dibuat dari bahan yang anti korosi seperti carbon steel, alloy steel, cast iron, atau cast ceramics (Rase, 1977).
F-41
Penyangga katalis berupa perforated plate dengan ketebalan tertentu. Tekanan yang harus ditahan oleh bed support = tekanan operasi + tekanan karena katalis a. Tekanan operasi
Pdes 14,7
6 14,7 = 88,20 psi b. Tekanan karena katalis Perforated plate yang digunakan mempunyai lubang dengan luas sama dengan 50 % luas total tube. (Luas penampang tube(at) = 0,0003 m2) Luas total pipa = Nt x at = 2.218 x 0,0013 m2 = 3,1482 m2 Perforate plate = 50 % x Luas total pipa = 0,5 x 3,1482 m2 = 1,5741 m2 Tekanan karena katalis
berat katalis Luas penahan'.katalis
4293,3368 kg 1,5741 .m 2
= 2.727,4867 kg/m2 = 3.8794 psi Tekanan total perancangan Ptotal = 3.8794 psi + 88,20 psi = 92,0794 psi Tebal plate dihitung dengan persamaan (13.27 Brownell & Young, 1959)
t d C ' P
f
F-42
dengan t
= tebal minimum plate, inchi
d
= diameter plate, inchi
P = tekanan perancangan, psi f
= maksimum allowable stress, 18.750 psi (bahan yang digunakan stainless steel SA 167 grade 11 type 316)
C’ = konstanta dari app H, C’ =0,75 (Brownell & Young)
t 1,61 0,75 274,6065 18.750 = 0,0977 inchi diambil tebal standar t = 0,1875 inchi
9.
Tebal pemegang pipa Pemegang pipa harus dapat menahan perbedaan tekanan antara dalam pipa dan dalam shell. Tebal pemegang pipa dihitung dengan persamaan :
tp Cph Dp P f c dengan Cph = konstanta design = 1,1 Dp = diameter shell, inchi ΔP = perbedaan tekanan = 0,0015 λ
= ligament efficiency = 0,5
f
= maximum allowable stress = 18.750 psi
c
= corrosion allowance = 0,25 inchi
bahan konstruksi seperti yang digunakan sebagai bahan shell yaitu stainless steel SA 167 grade 11 type 316.
tp 1,1 0,0977 0,0015 0,25 0,5 18.750
F-43
= 0,2412 inchi diambil tebal standar = 1/4 inchi
10. Innert Ballast Alat ini digunakan untuk melindungi permukaan katalisator dari pengaruh langsung aliran fluida dan meratakan aliran fluida umpan (Rase-Barrow, 1957). Innert ballast berupa bola-bola keramik dengan tebal tumpukan 0 – 6 inchi, digunakan tinggi tumpukan 6 inchi.
11. Distributor Alat ini digunakan untuk meratakan aliran fluida masuk, jenis yang digunakan adalah type multiple buffle distributor concentric cone, yang dipasang pada akhir bagian pipa pemasukan fluida.
12. Perhitungan Flange, Bolt dan Gasket dari Vessel a.
Sambungan head dengan shell Sambungan antara tutup bejana dengan bagian shell menggunakan sistem flange dan baut. Bahan konstruksi yang dipilih berdasarkan pada kondisi operasi. Data perancangan : Tekanan disain
= 242,5500 psi
Material flange
= Carbon Steel SA-240 Grade A
Bolting steel
= Carbon Steel SA–193 Grade B6
Material gasket
= soft steel
Diameter luar shell, B
= 120 in
Ketebalan shell
= 1,25 in
Diameter dalam shell
= 117,48 in
F-44
Tegangan dari material flange (fa)
= 15.000 psi
Tegangan dari bolting material (fb)
= 20.000 psi
Tipe flange terlihat pada gambar berikut : (Fig.12.24, Brownell&Young)
Gambar F.7. Tipe Flange dan Dimensinya
b.
Perhitungan lebar gasket:
do di
y P.m y [ P(m 1)]
Dimana :
(Pers 12.2 Brownell & Young 1959)
do
= diameter luar gasket, in
di
= diameter dalam gasket, in
y
= yield stress, lb/in2 (Fig. 12.11)
m
= faktor gasket (Fig. 12.11)
Digunakan material gasket yaitu soft steel, dari Fig. 12.11 Brownell & Young 1959 diperoleh : y = 18.000 dan m = 5,5 Sehingga,
do 18000 242,55 5,5 = 1,0074 di 18000 [242,555,5 1]
F-45
Asumsi bahwa diameter dalam gasket di sama dengan diameter luar shell 70,6699 in, sehingga : do = 1,0074 × 70,6699 in = 71,50125 in Lebar gasket minimum (N) :
d di N = o 2 71,50125 70,6699 = 2 = 0,4414 in Digunakan gasket dengan lebar 1/2 in. Keterangan : N = Lebar gasket minimum (in) do = Diameter luar shell (in) di = Diameter dalam shell (in) Diameter gasket rata-rata, G
= di + lebar gasket = 71,9199 in
c.
Perhitungan beban Dari Fig. 12.12 Brownell & Young 1959 kolom 1 type 1.a bo =
N 0,25 in, 2
b b o jika b o 0,25
Sehingga, b =25 in Wm2
= Hy = xbxGxy
(B & Y,1959, pers. 12.88)
= 3,14 x 0,25 x 71,9199 x 18.000 = 1.016.228,26210 lb Keterangan : Hy = Berat beban bolt maksimum (lb)
F-46
b = Effective gasket (in) G = Diameter gasket rata-rata (in) Berat untuk menjaga joint tight saat operasi digunakan Persamaan 12.90 Brownell & Young (1959) : =2bπGmp
Hp
= 2 x 0,25 x 3,14 x 71,9199 x 5,5 x 88,20 = 54.759,5433 lb Keterangan : Hp = Beban join tight (lb) m = Faktor gasket (fig.12.11) b
= Effective gasket (in)
G = Diameter gasket rata-rata (in) P = Tekanan operasi (psi) Beban dari tekanan internal dihitung dengan Persamaan 12.89 Brownell & Young (1959) : H=
.G 2 4
P
π.71,91991 H 4
2
88,20
H = 358.126,4450 lb Beban operasi total dihitung dengan persamaan 12.91 Brownell & Young (1959) : Wm1
= H + Hp = 54.759,5433 + 358.126,4450 = 412.885,9883 lb
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh Wm1 lebih besar daripada Wm2, sehingga beban pengontrol berada pada Wm1 = 3.017.058,5301 lb.
F-47
Keterangan :
d.
Wm1
= Beban berat bolt pada kondisi operasi (lb)
Wm2
= Beban berat bolt pada kondisi tanpa tekanan dalam (lb)
H
= Total joint contact surface (lb)
Perhitungan luas baut minimum (minimum bolting area) Dihitung dengan Persamaan 12.92 Brownell & Young (1959) :
Am1
Wm1 412.885,98 83 fb 20.000
20,644 in 2
Keterangan : Am1 = Total luas bolt pada kondisi operasi (in2)
Perhitungan ukuran baut optimum berdasarkan Tabel 10.4 Brownell&Young (1959) hal.188. Dengan menggunakan ukuran baut = 0.8750 in diperoleh data sebagai berikut : Root area
= 0,419 in2
Bolt spacing standard (BS)
= 3,00000 in
Minimal radian distance (R)
= 0,93750 in
Edge distance (E)
= 0.75000 in
Am1 = 49,2704 root area Sehingga digunakan baut dengan ukuran 0.8750 in sebanyak 50 buah. Jumlah baut minimum
=
Bolt circle diameter, BC = 123,5094 in.
Perhitungan diameter flange luar : Flange OD (A) = bolt circle diameter (BC) + 2 E
F-48
Flange OD (A) = 125,3844 in
Cek lebar gasket : Ab aktual
= Nbolt x Root Area = 50 x 0,419 = 20,95 in2
Lebar gasket minimum : Nmin
= =
A b actual f allaw 2yπG
20,95 x 20.000 2 x18.00 x 3,14 x 71,9199
= 0,2236 in (Nmin < 0,5 in, pemilihan baut memenuhi)
e.
Perhitungan moment : 1) Untuk bolting up condition (tanpa tekanan dalam) Beban desain diberikan dengan Persamaan : W
= ½ (Ab + Am1) fa
(Pers. 12.94, B & Y,1959:242)
= ½ (152,3150 + 150,8529 ).20.000 = 415.942,9941 lb Keterangan : W
= Berat beban (lb)
Am1
= Luas baut minimum (in2)
Ab
= Luas aktual baut (in2)
fa
= Allowable stress (psi)
Hubungan lever arm diberikan pada Persamaan 12.101, Brownell & Young (1959) :
F-49
hG
= ½ (C – G) = ½ (123,5094 – 120,5) = 1,5047 in
Keterangan : hG
= Tahanan radial circle bolt (in)
BC
= Bolt circle diameter (in)
G
= Diameter gasket rata-rata (in)
Flange moment adalah sebagai berikut (B & Y, 1959, Tabel 12.4) : Ma
= W x hG = 415.942,9941 lb x 1,5047
in
= 625.873,4284 lb-in
2) Untuk kondisi saat beroperasi Beban desain yang diberikan W = Wm1 = 415.942,9941 lb Untuk hydrostatic end force pada permukaan dalam flange (HD) HD
= 0,785 B2p
(Pers. 12.96, B & Y,1959:242)
= 0,785.(71,41991)2. 88,20 = 353.156,3243 lb Keterangan : HD
= Hydrostatic and force pada area dalam flange (lb)
B
= Diameter dalam flange / OD shell (in)
p
= Tekanan operasi (psi)
The lever arm, hD (persamaan 12.100 Brownell&Young) hD
= ½ (BC – B) = ½ (60616 in 73,– 71,41991 in) = 1,09313 in
F-50
The moment, MD (dari persamaan 12.96 Brownell&Young) : MD
= HD x hD = 353.156,3243 lb x 1,09313 in = 386.045,7728 lb-in
Perbedaan antara flange-desin bolt load dengan hydrostatic end force total adalah : HG
= W – H = Wm1 – H = 358.126,4450 lb – 252.377,5196 lb = 54.759,5433 lb
Momen komponen dihitung dengan persamaan 12.98 Brownell&Young: MG
= HG x hG = 54.759,5433 lb x 1,5047 in = 82.397,2121 lb-in
Perbedaan antara hydrostatic end force total dan hydrostatic force end pada luas area dalam flange, HT (Persamaan 12.97, Brownell & Young) : HT
= H - HD = 358.126,4450 lb – 353.156,3243 lb = 4.970,1207 lb
Hubungan lever arm, hT (Persamaan 12.102 Brownell & Young, 1959): hT
= ½ (hD + hG) = 1,2989 in
F-51
The moment (Persamaan 12.97 Brownell&Young, 1959): MT
= HT x hT = 6,455.7882 lb-in
Jumlah moment untuk kondisi saat beroperasi, MO (Persamaan 12.97 Brownell & Young, 1959): MO
= MD + M G + M T = 474.898,7731 lb-in
Sehingga moment saat beroperasi sebagai pengontrol: Mmax
= MO = 474.898,7731 lb-in
f. Perhitungan tebal flange : t =
Y M max
(Persamaan 12.85 Brownell & Young, 1959)
fa B
K = A/B = 131,8844/120 = 1,0990
Dari Fig.12.22 dengan K = 1,0990 (Brownell & Young, 1959) Diperoleh nilai Y = 23 t=
Y M max = f B
23 x 474.898,77 31 lb in 20.000 psia x 120 in
Sehingga diambil ketebalan flange
=¾
= 0,7111 in
F-52
Bolt
t = tebal flange Gasket
d = diameter baut Gambar F.8. Detail untuk Flange and bolt pada Head Reaktor
13.
Menentukan Tebal Isolasi Perpindahan panas di dalam reaktor dapat dilihat pada Gambar F.7 berikut ini.
x3
Gambar F.9. Sistem Isolasi Reaktor Perpindahan panas melalui tiap lapis tahanan di hitung dengan hukum Fourier dan A 2 r L , diperoleh:
Q
2πL T1 Tu r Ln r2 Ln 3 r r 1 2 k1 k2
(Holman, 1997, pers.2-9)
Jika perpindahan panas disertai konveksi dan radiasi, maka persamaan di atas dapat dituliskan :
F-53
Q
2πL T1 Tu r Ln r2 Ln 3 r r 1 1 2 h c h r r3 k1 k2
(Holman, 1997, pers.2-12)
Jika diaplikasikan dalam perhitungan perancangan tangki maka diperoleh :
Q
2πL T1 Tu r Ln r2 Ln 3 r r 1 1 2 h c h r r3 k1 k2
Keterangan : x3 = Tebal isolasi (m ) r1 = Jari–jari dalam tangki (m) r2 = Jari–jari luar tangki (m) r3 = Jari – jari luar isolasi (m) T1 = Temperatur permukaan plat tangki bagian dalam (oC) T2 = Temperatur permukaan plat tangki bagian luar (oC) T3 = Temperatur luar isolasi (oC) Tu = Temperatur udara (oC)
Perpindahan panas dari reaktor ke sekeliling melalui dinding reaktor dan isolator terjadi melalui beberapa langkah, yaitu : Perpindahan konveksi dari cairan pendingin dalam shell ke dinding shell dalam (Q1) Perpindahan konduksi dari dinding shell dalam ke dinding shell luar (Q1) Perpindahan konduksi dari dinding shell luar ke permukaan luar isolator (Q2)
F-54
Perpindahan konveksi dan radiasi dari permukaan luar isolator ke udara bebas (Q3)
Asumsi yang digunakan untuk menghitung tebal isolasi reaktor sebagai berikut : - Keadaan steady state - Perpindahan panas konveksi dari air pendingin dalam shell ke dinding shell dalam diabaikan - Suhu dinding dalam reaktor (T1) sama dengan suhu pendingin rata-
(30 45) o C rata, yaitu T1 = = 37,5 oC 2 - Suhu dinding luar isolator, T3 = 35 oC = 95 F = 308,15 K - Suhu udara luar, Tu = 30 oC = 86 F = 303,15 K
Data-data lain yang diperlukan : r1 =
2,0116 m ID s = = 1,0058 m 2 2
r1 =
ODs 2,0353 m = = 1,0176 m 2 2
L = 7,3152 m
Bahan Konstruksi Reaktor Bahan konstruksi shell reaktor adalah stainless steel, adapun sifat-sifat fisiknya adalah sebaga berikut (Geankoplis,1993) : Konduktivitas (k1)
= 45 W/m.K (26,0005 Btu/jam.ft.oF)
Emisivitas (ε)
= 0,54
Densitas (ρ)
= 7.801 kg/m3 (490 lb/ft3)
F-55
Bahan Isolator Bahan isolasi yang digunakan adalah asbestos, adapun sifat-sifat fisis dari magnesia 85% adalah sebagai berikut (Geankoplis,1993) : Konduktivitas (k2)
= 0,0710 W/m.K (0,0971 Btu/jam.ft.oF)
Emisivitas (ε)
= 0,6
Densitas (ρ)
= 271kg/m3
Panas yang hilang dari dinding isolasi ke udara (Q3) - Koefisien perpindahan panas radiasi (hr) hr
σ ε T3 Tu T3 Tu 4
4
(Geankoplis,1979)
Keterangan : hr = Koefisien perpindan panas secara radiasi (W/m2 oK) σ = Konstanta Boltzman, 5,676.108 ε
= Emisivitas bahan isolator
Ti = Temperatur permukaan luar isolator (K) Tu = Temperatur udara (oK) Maka,
hr
4 4 308,15 303,15 5,676 0,6 100 100 308,15 303,15
= 3,8901 W/m2.K - Koefisein perpindahan panas konveksi (hc) Tf = ½ (T3 + Tu) = ½ (308,15 + 303,15) K = 305,65 K
F-56
Sifat udara pada T = 305,65 K K (Geankoplis,Tabel.A3-3,1979) : ρf = 1,1201 kg/m3 Cpf = 1,0056 kJ/kg K μf = 0,000019234 kg/m.s kf = 0,0274 W/m K β
= 0,0031646 1/K
Persamaan umum perpindahan panas konveksi (hc)
ΔT h c 1,37 l h c 1,24ΔT
1
0,25
3
untuk NRa = 104 - 109
(Geankoplis,1979)
untuk NRa > 109
Keterangan : hc = Koeffisien transfer panas konveksi, Btu/jam.ft2.oF NRa = Gr × Pr NRa = Bilangan Rayleigh Gr = Bilangan Grasshoff Pr = Bilangan Prandtl Sehingga diperoleh : Pr
=
Cpf μ f kf
(1,0056).( 1,9234.10 -5 ) = 0,0274 = 7,05.10-4 Gr
L3 ρ f2 β g ΔT = μ f2
F-57
=
(7,3152 3 ).(1,12012 )(3,1646.10 -3 )(9,806)(308,15 303,15) (1,9234 .10 5 ) 2
= 205.984.101.369,1010 Maka : NRa = 7,05.10-4 × 205.984.101.369,1010 = 145.404.556,0469 Jadi : hc
ΔT = 1,37 l
0,25
308,15 303,15 = 1,37 7,3152
0 , 25
= 1,2457 W/m.K Panas yang hilang dari dinding isolasi ke udara (Q3) adalah Q3
= (hc + hr).2..r3.L.(T3 – Tu) = (1,2457 + 3,8901).2.. r3.7,3152.(308,15 – 303,15) = 1.179,6647.r3
Menghitung tebal isolasi reaktor (x3) Pada kondisi steady state Q1 = Q2 = Q3 = Q4 dengan Q adalah panas yang ditransfer dari tiap lapisan. Perpindahan panas keseluruhan dari dinding bagian dalam reaktor hingga udara (Q) persamaannya adalah : Q =
2 π L T1 Tu r Ln r2 Ln 3 r 1 r1 2 h c h r r3 k1 k2
F-58
Dengan Q3 = Q, maka : 1.179,6647 r3 =
2 π (7,3152) 308,15 303,15 Ln r3 Ln 1,0176 1,0176 1,0058 1 45 0,0710 (5,1358)r 3
Nilai r3 dapat dicari dengan iterasi. Dengan mengunakan menu goal seek pada Microsoft Excell, maka dapat diperoleh nilai : r3 = 1,1308 m Sehingga tebal isolasi reaktor (x3) adalah x3 = r3 – r2 = 1,1308 m – 1,1240 m = 0,1132 m (11,3215 cm)
14.
Berat Reaktor Berat reaktor terdiri dari : a. Berat shell Berat shell = ¼.π.(ODs2 – IDs2).Ls.ρstell = ¼.π.((2,0353 m)2 – (2,0116 m)2)(7,3152 m)(7.801 kg/m3) = 4.282,4040 kg
b. Berat head dan bottom Berat head dan bottom
= Vhb. ρstell = (1,0677 m3)( 7.801 kg/m3) = 8.329,1277 kg
c. Berat tube Berat tube = ¼.π.(OD2 – ID2).Ls.ρstell
F-59
= ¼.π.(( 0,0483 m)2 – (0,0409 m)2)(7,3152 m)(7.801 kg/m3) = 70.368,7541 kg
d. Berat aksesoris pada reaktor -
Nozzle umpan tube 1. Ukuran Nozzle
= 1 1/2 in
Berat Nozzle
= 10 lb (Brownell & Young, 1983)
2. Ukuran Nozzle
= 1 7/16 in
Berat Nozzle -
= 10 lb (Brownell & Young, 1983)
Nozzle produk tube 1. Ukuran Nozzle Berat Nozzle 2. Ukuran Nozzle Berat Nozzle -
-
= 1 1/2 in = 10 lb (Brownell & Young, 1983) = 1 7/16 in = 10 lb (Brownell & Young, 1983)
Nozzle pendingin masuk shell Ukuran Nozzle
= 1 1/2 in
Berat Nozzle
= 10 lb
(Brownell & Young, 1983)
Nozzle pendingin keluar shell Ukuran Nozzle
= 1 1/2 in
Berat Nozzle
= 10 lb
(Brownell & Young, 1983)
e. Berat isolator Berat isolator
= ¼.π.(ODisolator2 – ODshell2).Ls.ρstell = ¼.π.(2x1,1308m)2-(2,0480 m)2(7,3152) x(271 kg/m3) = 130,1744 kg = 286,982 lb
F-60
Total berat aksesoris reaktor
= (10 + 10 + 10 + 10 +10+10+ 286,982) lb = 346,9824 lb = 157,3904 kg
f. Berat material dalam reaktor -
Berat bahan baku Berat cairan
= ¼.π.ID2.Lt.ρliq.Nt =¼.π.(0,0409m)2(7,3152m) x(665,6631 kg/m3)(2.218) = 15.290,8157 kg
-
Berat katalis Berat katalis
-
= 4.293,3368 kg
Berat pendingin Berat pendingin
= flow area shell (As) x Lt x ρpendingin = (0,5342 m2)(7,3152 m)( 1008,9773 kg/m3) = 4.252,7856 kg
Total berat material dalam reaktor : =(4.252,7856 + 4.293,3368 + 15.290,8157) kg = 23.836,9324 kg Jadi, total berat reaktor = berat shell + berat head + berat tube + berat aksesoris reaktor + berat material dalam reaktor = 4.282,4040 kg+ 8.329,1277 kg + 70.368,7541 kg + 157,3902 kg + 23.836,9324 kg = 106.973,6000 kg
F-61
15. Desain Sistem Penyangga Berat untuk perancangan
= berat total reaktor = 126.822,8922 kg
Reaktor disangga dengan 4 kaki. Kaki penyangga dilas ditengah – tengah ketingggian (50 % dari tinggi total reaktor).
a
A
h
thp
1/2 H
L
tbp
Gambar F.10. Sketsa sistem penyangga Reaktor
Lug Planning Digunakan kaki (lug) tipe I-beam dengan pondasi dari cor atau beton. Karena kaki dilas pada pertengahan ketinggian reaktor, maka ketinggian kaki: Hlug
=½ H+L = (½.26,5231) + 5 = 18,2615 ft = 219,1384 in
F-62
Keterangan : H : tinggi total reaktor 26,5231 ft L : jarak antara bottom reaktor ke pondasi (digunakan 5 ft) 2
1
1
2
Gambar F.11. Kaki penyangga tipe I beam Dipilih digunakan I-beam 10 in
(B & Y, App. G, item 2)
dimensi I-beam : kedalaman beam
= 10 in
Lebar flange
= 4,944 in
Web thickness
= 0,594 in
Ketebalan rata-rata flange = 0,491 in Area of section (A)
= 10,22 in2
Berat/ft
= 35 lb
Peletakan dengan beban eksentrik (axis 1-1) : I
= 145,8 in4
S
= 29,2 in3
r
= 3,26 in
Peletakan tanpa beban eksentrik (axis 2-2) : I
= 8,5 in4
S
= 3,4 in3
r
= 0,91 in
Cek terhadap peletakan sumbu axis 1-1 maupun axis 2-2 . Axis 1-1 l/r
= 219,1384 in / 3,26 in = 67,2204 (l/r < 120, memenuhi)
(B & Y, 1959:201)
F-63
Stress kompresif yang diizinkan (fc): fc
=
=
18.000 l2 1 2 18.000 r 18.000 219,1384 2 1 18.000 3,26
(Pers. 4.21, brownell and Young, 1959)
2
= 14.388,1204 lb/in2 fc <15.000 psi , sehingga memenuhi (Brownell and Young, p.201)
Jarak antara center line kolom penyangga dengan center line shell (a) : a
= ½ x lebar flange + 1,5 = ½ x 4,944 +1,5 = 3,972 in
y
= ½ x lebar flange = ½ x 4,944 = 2,472 in
Z
= I/y = 145,8 / 2,472 = 58,9806 in3
Beban kompresi total maksimum tiap lug (P) :
P Gambar F.12. Sketsa beban tiap lug
P
=
4 Pw (H L) Σ W n D bc n
(Pers. 10.76, B & Y, 1959)
Umumnya vessel dengan penyangga lug atau lug supported memiliki ketinggian yang lebih rendah dibandingkan skirt supported vessel,
F-64
sehingga wind load sangat minor pengaruhnya. Wind load cenderung mempengaruhi vessel jika vessel dalam keadaan kosong. Berat vessel dalam keadaan terisi oleh cairan cenderung stabil (Hal.197, Brownell & Young, 1959). P
=
ΣW n
= 279.010,3628 lb / 4 = 69.752,5907 lb Keterangan : Pw
= beban angin total pada permukaan yang terbuka, lbm
H
= tinggi reaktor di atas pondasi, ft
L
= jarak dari fondasi ke bagian bawah reaktor, ft
Dbc = diameter anchor-bolt circle, ft n
= jumlah penyangga, n
ΣW = berat reaktor kosong + berat liquid dan beban mati lainnya, lbm = 279.010,3628 lbm Menghitung beban eksentrik : fec
f
=
P. a Z
=
69.752,590 7 x 3,972 = 4.697,4322 lb/in2 58,9806
(Pers. 10.98, B & Y, 1959)
= fc – fec = 14.117,4321 lb/in2 – 4.697,4322 lb/in2 = 9.419,9999 lb/in2
Luas penampang lintang : A
=
P f
(Pers. 10.98, Brownell and Young, 1959)
= 69.752,5907 / 9.419,9999 = 7,4047 in2 < A tabel (10,22 in2), sehingga memenuhi.
F-65
Axis 2-2 l/r
= 219,3694 in / 0,91 in = 240,8114 (l/r >120, tidak memenuhi)
(B & Y, 1959:201)
Lug Planning P
= 20.132,7745 lb
Masing-masing penyangga memiliki 4 baut (bolt) Beban maksimum tiap baut: Pbolt
= =
P nb 20.132,774 5 4
= 5.033,1936 lb Luas lubang baut : Abolt
=
Pbolt f bolt
=
5.033,1936 = 0,4194 in2 12.000
(Pers.10.35, B &Y, 1959)
Keterangan : fbolt
= stress maksimum yang dapat ditahan oleh setiap baut = 12.000 psi
Digunakan baut standar dengan diameter = 1/2 in (Tabel 10.4,B & Y, 1959) Ketebalan plat horizontal : thp
=
My
=
6 My f allow
Pbolt 2l 1 1 1 ln 4 e
(Pers.10.41, B & Y, 1959:193)
(Pers.10.40, B & Y, 1959:192)
F-66
dengan : thp
= tebal horizontal plat, in
My
= bending momen maksimum sepanjang sumbu radial, in-lb
P
= beban baut maksimum, lb = 20.132,7745 lb
A
= panjang kompresi plate digunakan, = ukuran baut + 9 in = 1/2 in + 9 in = 10 5/8 in
h
= tinggi gusset = 20 in (Brownell and Young, 1959, p.192)
b
= lebar gusset, in = ukuran baut + 8 in = 1/2 in + 8 in = 9 5/8 in
l
= jarak radial dari luar horizontal plate luar ke shell, in = 6 in
µ
= poisson’ratio (untuk steel, µ = 0,3) (Brownell and Young, 1959)
fallow
= stress yang diizinkan = 12,000 psi
γ1
= konstanta dari tabel 10.6 Brownell and Young, 1959
e
= jarak konsentrasi beban = setengah dari dimensi nut, in = ½ x 1/2 in = 0,25 in
Ketebalam plat kompresi: b l
= 9 5/8 in / 6 in = 1,7708 in
Dari tabel 10.6, Brownell and Young, 1959, diperoleh γ1 γ1
= 0,08059
My
=
17.438,147 7 1 0,3ln 2 6 1 0,0968 4 0,8125
= 4.071,0719 lb-in
F-67
thp
=
6 4.071,0719 12.000
= 1,4267 in (digunakan plat standar 1 1/2 in) Ketebalan gusset tg
= 3/8 x thp
(Pers.10.47, B & Y, 1959)
= 3/8 x 1 1/2 = 9/16 in dipilih tebal standar = 9/16 in = 0,5625 in
l=6" A=10 5/8" 2 1/4 "
h=20"
tg=9/16"
b=9 5/8"
h=20"
1 1/4 “ 2 1/4 “ a=3,972"
Gambar F.13. Detail Lug
Base Plate Planning Digunakan I- beam dengan ukuran 10 in dan 35 lb/ft Panjang kaki (Hlug)
= 19,1141 ft
Sehingga berat satu lug
= 19,1141 ft x 35 lb/ft = 668,9942 lb
Beban base plate Pb
= berat 1 lug + P = 668,9942 lb + 69.752,5907 lb = 70.421,5849 lb
F-68
n
pa
0,95 h b
m
le
0,8 fw
Gambar F.14. Sketsa area base plate Base plate area :
Abp
=
Pb f
=
70.421,584 9 300
= 234,7386 in2
(= Abp min)
Dengan: Pb = base plate loading f
= kapasitas bearing (untuk cor, f = 300 psi)
Untuk posisi lug 1-1 Abp
= lebar (le) x panjang (pa) = (0,8 fw + 2n)(0,95 hb + 2m)
dengan : fw = lebar flange (4,944 in) hb = kedalaman beam (10 in) m = n (diasumsikan awal) Abp
= (0,8 x 4,944 + 2n)(0,95 x 10 + 2m)
234,7386 in2
= (0,8 x 4,944 + 2n)(0,95 x 10 + 2m)
Didapat nilai n
= 4,4212 in
F-69
maka, le
= (0,8 x 4,944) + (2 x 4,4212) = 12,7976 in
pa
= (0,95 x 10) + (2 x 4,4212) = 18,3424 in
umumnya dibuat pa = le, maka dibuat pa = le = 12,7976 in Abp,baru = 1e x p a = 12,7976 x 12,7976 = 163,7785 in2 nbaru
=
(1e 0,8. f w ) 2
=
12,7976 0,8 4,944 2
= 4,4212 in
mbaru
=
pa 0,95.hb 2
=
12,7976 0,95 10 2
= 1,6488 in Tekanan aktual, Pa : Pa
=
Pb A bp, baru
=
70.421,584 9 = 425,8959 psi 163,7785
Tebal base plate: tbp
= (0,00015 x Pa x n2)1/2 = (0,00015 x 425,8959 x 4,4212 2)1/2 = 3,5338 in (digunakan plat standar 3 5/8 in)
F-70
Perancangan Pondasi Perancangan pondasi dengan sistem konstruksi beton terdiri dari campuran semen: kerikil : pasir, dengan perbandingan 1 : 2 : 3. Direncanakan pondasi berbentuk limas terpancung. Dianggap hanya gaya vertikal dari berat kolom yang bekerja pada pondasi.
Berat vesel, termasuk perlengkapannya yang diterima oleh : I-Beam pada kondisi operasi
= 279.010,3628 lbm
Berat I-Beam yang diterima oleh base plate = 70.421,5849 lbm Jadi berat total yang diterima oleh pondasi
+
= 349.431,9477 lb
Digunakan tanah dengan ukuran : Luas bagian atas (a)
= 14.400 in2 (120 in x 120 in)
Luas bagian bawah (b)
= 15.625 in2 (125 in x 125 in) = 108,5069 ft2
Tinggi pondasi
= 30 in
Volume pondasi
= 1/3 x tinggi pondasi x ((a+b) + (axb)1/2 ) = 450.250 in3 = 260,5613 ft3
Berat pondasi (W)
= V x densitas beton = 260,5613 ft3 x 140 lb/ft = 36.478,5880 lb
Jadi berat total yang diterima tanah adalah Wtot
= Berat total yang diterima pondasi + berat pondasi = 349.341,9477 lb + 36.478,5880 lb = 385.910,5356 lb
Tegangan tanah karena beban (T) = P/F < 10 ton/ft2
F-71
Keterangan : P = Beban yang diterima tanah (lb) F = Luas alas (ft2) Jadi tegangan karena beban (г) : Г
=
Wtot b
=
385.910,53 56 108,5069
= 3.556,5515 lb/ft2 = 1,5877 ton/ft2 < 10 ton/ft2 Pondasi dapat dipasang pada tanah clay, sebab tegangan tanah karena beban kurang dari safe bearing maksimal pada tanah clay.