1. Mengapa setiap kebudayaan setiap Negara atau daerah selalu berbeda ? - Tempat tinggal : dimana seseorang itu tinggal, mempengaruhi suatu kebudayaan yang mereka jalani, misalnya seseorang yang tinggal di daerah pantai mata pencaharian hidupnya tidak mungkin mencari teh karena tidak sesuai dengan tempat tinggalnya - Pengaruh dari luar : pengaruh dari luar ini tidak terbatas. Misalnya bagi daerah Jawa Tengah, lalu terpengaruh oleh Jawa Timur. Bagi Jawa Tengah, Jawa Timur itu termasuk pengaruh dari luar. Namun, pengaruh dari luar ini juga termasuk pengaruh dari bangsa asing yang dulu memang pernah menjajah Indonesia. Misalnya di Indonesia bagian timur banyak yang menganut agama kristen, sedangkan di bagian barat banyak yang menganut agama islam karena terpengaruh Turki, dll. - Iklim : iklim juga mempengaruhi kebudayaan yang dijalani oleh masyarakat. Hawa dan suhu lingkungan juga dapat menentukan apa yang kita lakukan. Misalnya, bagi orang-orang yang tinggal di daerah Eropa, udara disana dingin, sehingga mereka membutuhkan sesuatu yang dapat menghangatkan badannya, salah satunya dengan meminum alkohol. Sedangkan di Indonesia hal tersebut dilarang untuk dilakukan, karena Indonesia beriklim tropis sehingga udaranya tidak terlalu dingin dan juga terkadang tidak begitu panas, sehingga memang tidak membutuhkan alkohol untuk dikonsumsi. - Turunan nenek moyang : turunan dari nenek moyang ini, atau bisa katakan semacam tradisi yang diturunkan kepada setiap anggota keluarganya. Misalnya bahasa Jawa yang berbeda-beda, walaupun namanya itu sama-sama bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan keturunan dari nenek moyang kita yang terdahulu. Mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa-bahasa tersebut sehingga dari generasi ke generasi bahasa yang digunakan berbeda-beda, walaupun biasanya tingkat kekentalan berbahasa daerah itu semakin berkurang. - Mobilisasi : mobilisasi ini dapat menciptakan budaya baru. Misalnya ada orang Jawa yang tinggal di Palembang. Sehingga apa yang ada disuku Jawa orang tersebut di gabungkan dengan apa yang ada di Palembang, sehingga terbentuk budaya baru (terjadi akulturasi). - .Jarak dan Lingkungan : ketika terjadi jarak dan lingkungan yang berbeda maka juga terjadi perbedaan budaya. Misalnya budaya didaerah Sumatera Utara berbeda dengan budaya di daerah Jawa Timur. Bahkan hal ini juga bisa terjadi didalam satu rumah, misalnya kebiasaan si adik dan si kakak dikamar mereka masing-masing. - Kepercayaan : kepercayaan juga mempengaruhi kebudayaan. Misalnya di daerah Bali kebanyakan menganut agama Hindu, sedangkan di Medan banyak yang menganut agama kristen. Ritual-ritual dan upacara agama yang dilakukan disetiap daerah tersebut berbeda-beda, dan hal ini karena dipengaruhi oleh perbedaan kepercayaan. 2. Coba identifikasi budaya pengobatan tradisionil yang ada di setiap suku di Indonesia -
Pengobatan Suwuk, jawa timur Di jatiario , cara mendiagnosa pasien oleh dukun suwuk dapat dilakukan dalam beberapa teknik . Teknik tersebut seperti halnya pijat-pijatan di ruas jari kaki dan
tangan Seluruh teknik diagnosa tersebut dilakukan salah satu atau kombinasi oleh sang dukun. -
Pengobatan Pembollo, Sulawesi selatan pembollon berarti racikan obat dari berbagai macam tanaman yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk mengobati berbagai penyakit , khususnya pada anak balita . Racikan obat ini telah diberi semacam mantra atau doa untuk mempercepat penyembuhan .
-
Pengobatan tradisional suku dayak salah satunya ritual Belian Ritual belian yaklni proses pengobatan yang lebih mengedepankan unsur tradisional. Di masyarakat dayak tunjung , pengusung ritual belian memiliki fungsi layaknya seorang dokter . Namun, secara tradisional pemelian ini memiliki cara tersendiri untuk menyembuhkan penyakit .
3. Apa hubungan kebudayaan dengan kesehatan ? - Masing-masing kebudayaan memiliki berbagai pengobatan untuk penyembuhan anggota masyarakat yang sakit. Sebagai salah satu contoh masyarakat desa yang sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu sesuai dengan tradisi merela. Kebudayaan dapat membentuk kebiasaan masyarakat dalam menanggapi suatu penyakit tanpa memandang penyebabnya.