Andre Laurenza Dian Yustkarini Luyta Mustika Candra Netty Nuraeni Shintia Silviana

ANDRE LAURENZA DIAN YUSTKARINI LUYTA MUSTIKA CANDRA NETTY NURAENI SHINTIA SILVIANA

Pengertian Strategi Kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa yunani,strategos. Adapun strategos dapat diterjemahkan sebagai ‘komandan militer ‘ pada zaman demokrasi anthena.

Strategi membuat perubahan  Perubahan dalam organisasi terdiri atas tiga tingkatan yang

berbeda, yaitu perubahan individu yang berkerja di organisasi tersebut, perubahan struktur dan sistem,serta perubahan hubungan interpersonal.  Ketiga tingkatan tersebut membutuhkan strategi untuk menciptakan perubahan yang baik, strategi membuat perubahan di kelompokan menjadi empat yaitu: memiliki visi yang jela, menciptakan budaya organisasi tentang nilai dan moral dan percaya kepada orang lain. Sistem komunikasi sesering mungkin secara jelas dan singkat serta keterlibatatan orang yang tepat.

Visi  Visi ini merupakan hal yang sederhana dan utama,

karena visi dapat mempengaruhi pandangan oranglain. Misalnya visi j.f.kennedy “menempatkan seseorang di bulan sebelum akhir abad ini” visi harus di susun secara jelas, ringkas,mudah di pahami dan dapat di laksanakan oleh setiap oranng

Strategi Rasional Empirik Strategi ini di dasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan memiliki sifat rasional untuk kepentingan diri dalam berprilaku. Untuk mengadakan suatu perubahan strategi rasional dan empirik yang di dasarkan dari hasil penemuan atau riset untuk di aplikasikan dalam perubahan manusia yang memiliki sifat rasional akan menggunakan rasionalnnya dalam menerima sebuah perubahan.

Asumsi Strategi Rasional Empirik Tidak dapat mereka terima atau tidak dapat terbukti, maka mereka tidak dapat meyakini perlunya perubahan bagi mereka 2. Tujuan yang di inginkan di capai adalah perubahan melalui informasi atau dasar pemikiran intelektual. 1.

Strategi Reeduktif Normatif Strategi ini di laksanakan berdasarkan standar norma yang ada di masyarakat. Perubahan yang akan dilaksanakan melihat nilai nilai normative yang ada di masyarakat sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan baru di masyarakat.  Strategi reeduktif normatif `

Strategi ini dilaksanakan bedasarkan standar norma yang ada di masyarakat. Perubahan yang bakan dilaksanakan melihat nilai-nilai normative yang ada dimasyarakat sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan baru dimasyarakat.

Asumsi Strategi Reedukatif Normatif Pola tindakan dan perilaku warga masyarakat didukung boleh norma-norma sosial budaya. 2. Komitmen individu terhadap norma-norma. 3. Norma sosial budaya didukung oleh sikap dan sistem nilai dari individu(pandangan normatif yang memperkuat komitmen mereka) 4. Perubahan pola perilaku atau tindakqan masyarakat hanya akan terjadi jikan orang dapat digerakan hatinya untuk mengubah orientasi normatif terhadap pola lama dan mnegembangkan komitmen terhadap pola yang baru. 1.

Stategi Paksaan - Kekuatan Dikatakan strategi paksaan-kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan kekuatan politik. Strategiini dapat dilaksanakan dalam perubahan sistem kenegaraan, penerapan sisirtem pendidikan dan lain-lain.

Asumsi Strategi Paksaan - Kekuatan Manusia akan mengikuti keinginan dari pihak lain yang dipandang memiliki kekuatan lebih besar, terlebih lagi bila sebagai sumber pemenuhan kebutuhan mereka berada pada pihak tersebut. 2. Masyarakat yang memiki tingkat intelektual yang rendahdan situasi masyarakat yang anonim menurut peran yang lebih besar dari penguasa untuk melakukan inisiatif dan pengaturan. 1.

3. Manusia akan mengikuti perubqahan yang terjadi ketika tidak memiliki datatawar dan kemampuan untuk mengoreksi. 4. Unsur kekuatan yang digunakan: - kekuatan kekuasaan politik - kekuatan kekuasaan ekonomi - kekuatan kekuasaan moral