Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan

  • Uploaded by: abdi indra wirawan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan as PDF for free.

More details

  • Words: 886
  • Pages: 4
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN 1.1. Pelaksanaan Analisis SWOT Pada tahun 2004, PT. “X” telah menggunakan analisis SWOT. Adapun analisis SWOT yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Peluang (Opprtinities) a. Semakin banyaknya konsumen yang mengerti arti kesehatan b. Membuka areal dan distributor baru c. Pesaing tetap 2. Ancaman (Threats) a. Banyaknya produk dipasaran yang sama-sama mempunyai keunggulan dengan produk merek “Y”. b. Ekonomi yang belum stabil c. Berkurangnya daya beli masyarakat terhadap produk merek “Y”. d. Tinggginya biaya untuk memproduksi barang merek “Y”. 3. Kekuatan (Strenght) a. Dikerjakan oleh tenaga-tenaga kerja muda yang terampil dan berpengalaman. b. Mengandung Tocotrienal unsur penting dalam vitamin E yang terbukti dapat berfungsi sebagi penangkap dan penetralisir radikal bebas, menghambat pertumbuhan kanker, mengurangi resiko serangan jantung dan membuat awet muda dan mengandung Pro Vitamin A (beta karoten) serta bebas kolesterol karena terbuat dari bahan nabati Beta Karoten merupakan anti karsinogenik yang potensial, beta karoten dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, juga berguna untuk menjaga kesehatan mata. c. Higienis dan alamiah karena diproduksi dengan teknologi terbaru dan modern berdasarkan standar yang telah ditetapkan. d. Diproses melalui dua kali penyaringan (double fraksination), karena proses dua kali penyaringan kandungan asam lemak jenuh kecil, dibandingkan dengan produk lain dengan satu kali penyaringan. Asam lemak jenuh berpotensi menambah kolesterol dalam darah dan mempengaruhi penyempitan pembuluh darah dan mengganggu fungsi jantung. e. Bebas bahan pengawet karena lokasi pabrik dekat dengan bahan baku, dengan pengawasan yang ketat dan pemilihan bahan baku pilihan dengan kualitas yang terbaik (premium) sehingga hasil akhir produk “Y” lebih segar (fresh), tanpa adanya penambahan zat kimia apapun. a. Desain kemasan menarik tidak mudah bocor, kemasan khusus untuk pegangan yang harmonis dengan tangan Ibu rumah tangga, tutup kemasan menggunakan double seal sehingga tidak mudah bocor. 4. Kelemahan (Weaknesses) a. Kurang gencarnya promosi yang dilakukan. b. Masih kurangnya tenaga kerja sales untuk mempromosikan produk merek “Y”. c. Sulitnya melakukan penambahan tenaga kerja sales. Tabel 1.1. Diagram Formulasi Strategi

Dari tabel 1.1. diatas, dapat dilihat bahwa perlu melaksanakan peningkatan dalam : 1. menggunakan semua kekuatan untuk menangkap semua peluang yang ada 2. membuat produk baru yang berkualitas 3. mempertahankan pelanggan yang ada dengan memenuhi kebutuhan dari konsumen 4. meningkatkan promosi 5. menambah tenaga kerja 6. mempertahankan konsumen 7. meningkatkan mutu pelayanan 1.2. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Dengan semakin meningkatnya jumlah perusahaan yang beroperasi, maka perusahaan akan dihadapi pada persaingan yang ketat, apalagi bagi perusahaan yang menghasilkan produk sejenis. Apabila perusahaan yang bersangkutan kurang menaruh perhatian yang besar kepada strategi pasar yang ada maka bisa berakibat fatal bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu setiap perusahaan harus meningkatkan daya saingnya. Usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka persaingan yang ketat tersebut dalam meningkatkan penjualan antara lain dapat dilakukan dengan: 1. Berproduksi dengan biaya minimal. 2. Melaksanakan strategi marketing yang tepat 3. Mempunyai staff atau pekerja yang memiliki keahlian /skill yang baik dan sesuai dengan bidang usaha perusahaan. Perkembangan bisnis ini sangat terkait dengan beberapa kondisi pasar yang berpotensi. Oleh karena itu untuk menentukan posisi produk merek “Y” perlu dilakukan analisis SWOT sebagai berikut: 1. Peluang (Opprtinities) a. Meningkatnya populasi pertumbuhan penduduk yang diperkirakan sebesar 1,49% b. Meningkatnya pertumbuhan perekonomian c. Semakin banyaknya konsumen yang mengerti akan arti kesehatan. d. Membuka area baru dan distributor baru. e. Membuat Produk baru 2. Ancaman (Threats) a. Banyaknya perusahaan sejenis yang tumbuh dan berkembang. b. Perekonomian yang belum stabil sehingga daya beli konsumen berkurang untuk membeli minyak goreng yang bermerek.

c. Banyaknya minyak goreng dipasaran yang sama-sama mempunyai keunggulan dengan merek “Y”. 3. Kekuatan (Strenght) a. Dikerjakan oleh tenaga-tenaga kerja muda yang terampil dan berpengalaman. b. Mengandung Tocotrienal unsur penting dalam vitamin E yang terbukti dapat berfungsi sebagi penangkap dan penetralisir radikal bebas, menghambat pertumbuhan kanker, mengurangi resiko serangan jantung dan membuat awet muda dan mengandung Pro Vitamin A (beta karoten) serta bebas kolesterol karena terbuat dari minyak goreng nabati Beta Karoten merupakan anti karsinogenik yang potensial, beta karoten dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, juga berguna untuk menjaga kesehatan mata. c. Jernih, higienis dan alamiah karena diproduksi dengan teknologi terbaru dan modern berdasarkan standar yang telah ditetapkan. d. Diproses melalui dua kali penyaringan (double fraksination), karena proses dua kali penyaringan kandungan asam lemak jenuh kecil, dibandingkan dengan minyak goreng dengan satu kali penyaringan. Asam lemak jenuh berpotensi menambah kolesterol dalam darah dan mempengaruhi penyempitan pembuluh darah dan mengganggu fungsi jantung. e. Bebas bahan pengawet karena lokasi pabrik dekat dengan bahan baku, dengan pengawasan yang ketat dan pemilihan bahan baku pilihan dengan kualitas yang terbaik (premium) sehingga hasil produk lebih segar (fresh), tanpa adanya penambahan zat kimia apapun. f. Desain botol menarik tidak mudah bocor, botol khusus untuk pegangan yang harmonis dengan tangan Ibu rumah tangga, tutup botol menggunakan double seal sehingga tidak mudah bocor. 4. Kelemahan (Weaknesses) a. Kurang gencarnya promosi yang dilakukan. b. Masih kurangnya tenaga kerja sales untuk mempromosikan minyak goreng merek “Y” ke pasar moderen maupun ke pasar tradisional.

Gambar 1.2. Peta Kekuatan Organisasi

Posisi Kekuatan Organisasi 1. Kekuatan – Kelemahan = 5,06 – 2,46 = 2,60 2. Peluang – Ancaman = 4,60 – 2,41 = 2,19 3. Maka Interaksi Kekuatan adalah SO = 2,78 ; 2,19 Dari hasil perhitungan posisi kekuatan menunjukan arah kekuatan yang didapat berada pada kuadran I (pertama), hal ini menunjukan bahwa strategi yang sesuai masuk dalam katagori

ekapansi yaitu menjalankan kebijakan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mendapatkan peluang yang ada.

Related Documents


More Documents from "hijrah"