Analisis Sistem Dan Prosedur Penggajian Dan Pengupahan.pdf

  • Uploaded by: Ilhamsyah Daulay
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Sistem Dan Prosedur Penggajian Dan Pengupahan.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 20,549
  • Pages: 123
ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM USAHA MENDUKUNG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi

ILHAMSYAH DAULAY NIM 14.21.0250

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INTERNATIONAL BUSINESS MANAGEMENT INDONESIA MEDAN 2018

LEMBAR PERNYATAAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini : NAMA

: ILHAMSYAH DAULAY

NIM

: 14.21.0250

JURUSAN

: AKUNTANSI

PROGRAM

: S1-AKUNTANSI

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM USAHA MENDUKUNG EFEKTIVITAS

PENGENDALIAN INTERN

PADA PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN” benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya, apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan didalamnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya, demikian surat ini saya buat dengan sepenuhnya. Medan, 06 Juli 2018 Yang membuat pernyataan

ILHAMSYAH DAULAY Pembimbing I

Pembimbing II

Siswanto, SE., M.M

Drs. Arpudin Samosir, M.Si

Penguji I

Penguji II

Nur Ari Sufiawan, SPd., M.Si

Herlin Munthe, S.Pd., M.Pd

KETUA STIE IBMI

(DR. H. Dede Ruslan M.si) NIP. 19650704199003100

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM USAHA MENDUKUNG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN

Oleh

NAMA

: ILHAMSYAH DAULAY

NIM

: 14.21.0250

PROGRAM STUDI

: S-1 AKUNTANSI

Dinyatakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Medan, 06 Juli 2018 Dosen Pembimbing I

Pembimbing II

Siswanto, SE., M.M

Drs. Arpudin Samosir, M.Si

Penguji I

Penguji II

Nur Ari Sufiawan, SPd., M.Si

Herlin Munthe, S.Pd., M.Pd

Ketua Jurusan Akuntansi

Jekson Sinaga, SE

PERSEMBAHAN Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha mulia Yang mengajar manusia dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (QS: Al-’Alaq 1-5) Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ? (QS: Ar-Rahman 13) Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mendapat hikmah itu. Sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak. Dan tiadalah yang menerima peringatan melainkan orang- orang yang berakal. (Q.S. Al-Baqarah: 269) Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orangorang yang diberi ilmu beberapa derajat (QS : Al-Mujadilah 11) Ya Allah, Segala Puji bagi Mu, Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai Di penghujung awal perjuanganku. Sedih, senang, tawa, duka, suka, bahagia, telah kujalani sebagai tuju takdirku. Terimakasih Ya Allah, Engkau telah memberikan kesempatan untukku berjumpa dengan orang-orang yang memberikan warna-warni di kehidupanku. Dimana sangat banyak pengalaman dan ilmu terbaik yang ku dapatkan. Segala Puji bagi Mu.

Alhamdulillahirobbil’alamin.. Sujud syukur kupersembahkan kepadamu Ya Allah, Tuhan yang Maha Agung, Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdir dari Mu telah Engkau jadikan aku manusia yang berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih citacita besarku. Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih, menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untuk-Mu.

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayah dan Mama tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku, Ayah,, Mama,, waktu terasa cepat berlalu, aku masih tetap anak kecil yang dulu kalian timang walau fisik sudah berkembang. Tapi ku yakin aku masih tetap anak kecil itu. Dan tahukah kalian, kali ini aku rindu, sangat rindu,. Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam.. seraya tanganku menadah.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikat-Mu yang setiap waktu ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawa api nerakamu.. Untukmu Ayah (BURHANUDDIN),,,Mama (MERRY) Terimakasih.... we always loving you... ( ttd.Anakmu) Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan ungkapan terimakasihku kepada: Pasukan keluarga bahagia abangda Taufik,, kakanda Maryani,, ananda Khofifah, dan ananda Naifa, Keluarga Bahagia abangda Samsir, kakanda Desmi, dan ananda Azka, Keluarga Bahagia kakanda Aisyah dan abangda Arman, Adinda Yuni, Winda dan Sofiyah, Serta Alm. Abangda Julham. Terima kasih atas segala support, dorongan (jatuhpun nanti awak), semangat (team hore-hore), pengalaman (bertengkar ni kebanyakan), kebersamaan (aku rindu), dan tawa canda serta tangis yang telah dicurahkan. Terimakasih atas waktu yeng telah diluangkan, sukses selalu dan berbahagia, dan untuk adik-adikku semangat, kita berjuang terus untuk capai segala cita kita. Keluarga besar bouk Sampe dan amangboru, bouk Tuti dan amangboru, mamak Maladi dan nantulang, Etek neneng dan udak. Yang tersayang kakanda dan adik-adik tercinta (banyak kali nggak bisa di ucap satu-satu). ... i love you all” :* ... "Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Allah dan orang lain. "Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat terbaik”..

Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan

Akuntansi A Sore, para keluarga Baper Corp, keluarga besar IMMI STIE IBMI, serta teman-teman yang pernah satu kost. Kalian semua bukan hanya menjadi teman dan adik yang baik, kalian adalah saudara bagiku!! Terakhir, untuk seseorang yang masih dalam misteri yang dijanjikan Ilahi yang siapapun itu, terimakasih telah menjadi baik dan bertahan di sana. Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar, untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna, hidup tanpa mimpi ibarat arus sungai. Mengalir tanpa tujuan. Teruslah belajar, berusaha, dan berdoa untuk menggapainya. Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal Bangkit lagi. Never give up! Sampai Allah SWT berkata “waktunya pulang” Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat kupersembahkan kepada kalian semua,, Terimakasih beribu terimakasih kuucapkan.. Atas segala kekhilafan salah dan kekuranganku, kurendahkan hati serta diri menjabat tangan meminta beribu-ribu kata maaf tercurah. Skripsi ini kupersembahkan.-by: ilham Medan, 06 Juli 2018

ABSTRAK Ilhamsyah Daulay. Nim 14.21.0250. Analisis Sistem Penggajian Dan Pengupahan Dalam Usaha Mendukung Efektivitas Pengendalian Intern Pada PT. Isuindomas Putra Medan. STIE IBMI. 2018.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan yang diterapkan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam usaha mendukung efektivitas pengendalian intern. Penelitian ini mengambil objek penelitian di PT. Isuindomas Putra Medan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis diskriptif kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan sistem penggajian dan pengupahan yang ada dalam perusahaan yang meliputi fungsi yang terkait, dokumen, catatan akuntansi yang digunakan dan jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan serta unsur pengendalian internal sistem penggajian dan pengupahan. Kemudian dievaluasi apakah sistem penggajian dan pengupahan yang diterapkan dalam perusahaan dapat menigkatkan efektivitas pengendalian intern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan dalam memenuhi unsurunsur dan tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan masih kurang efektif. Hal ini ditandai dengan dokumen yang terkait belum dilengkapi yakni tidak mengeluarkan surat pernyataan gaji dan upah, adanya perangkapan tugas pada fungsi yang terkait yang dilaksanakan oleh bagian HRD, dan pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu yang tidak diawasi. Kata kunci: penggajian, pengupahan, efektivitas pengendalian intern

i

ABSTRACT Ilhamsyah Daulay. Nim 14.21.0250. Analysis Of System And Procedure Of Payroll And Remuneration In Supporting Effort Effectiveness Of Internal Control At PT. Isuindomas Putra Medan. STIE IBMI. 2018

The purpose of this research is to know the systems and procedures of payroll and waging applied at PT. Isuindomas Putra Medan in an attempt to support the effectiveness of internal control. This research takes a research object in PT. Isuindomas Putra Medan.. Methods of data collection using observation, interviews, and documentation. Data analysis methods used are qualitative descriptive analysis methods that is by describing the existing payroll system and wages in the company that includes related functions, documents, accounting records used and network procedures that form the payroll system and wages as well as internal control elements of the payroll system and payment. Then evaluated whether the payroll system and wages applied in the company can boost the effectiveness of internal control. The results showed that the implementation of salary and payroll system and procedures of PT. Isuindomas Putra Medan. in fulfilling the elements and purposes of internal control of payroll system and remuneration is still less effective. This is characterized by the relevant documents are not properly equipped, where the company doesn’tt issue a wage and salary statement, the role of the duties of the corresponding function implemented by the HRD section, and the arrival of the watch card into an unsupervised timepiece. Keywords: Payroll, Waging, Salaries and effectiveness of internal control

ii

KATA PENGANTAR

Dengan

rasa

syukur

yang

terdalam

peneliti

mengucapkan

Alhamdulillah hirobbiil’alamin dengan setulus hati dimana peneliti senantiasa di lindungi oleh Allah SWT, peneliti diberikan kesehatan, kesempatan dan kelapangan waktu yang semua itu adalah nikmat terbesar yang masih peneliti rasakan hingga saat ini, sehingga puja dan puji hanyalah pantas di tuturkan kepada Allah SWT. Yang karenanya peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “Analisis Sistem Dan Prosedur Penggajian Dan Pengupahan Dalam Usaha Mendukung Efektivitas Pengendalian Intern Pada PT. Isuindomas Putra Medan”. Teristimewa kepada kedua orang tua ibu dan ayahanda peneliti, terimakasih banyak atas cinta dan kasih sayang, dan segala pengorbanan serta doanya yang mana peneliti sadar bahwa tiada satu haripun yang mereka lewati tanpa mendokan serta memberi dukungan kepada peneliti baik secara moril maupun materil. Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bantuan dan masukan serta motivasi, dari berbagai pihak untuk itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. H. Dede Ruslan M.Si., selaku Ketua Stie Ibmi Medan. 2. Bapak Jekson Sinaga SE., selaku Ketua Jurusan Akuntansi STIE IBMI. 3. Bapak Kiki Hardiansyah Siregar SPd., SE., M.Pd., M.Si., selaku dosen PA peneliti.

iii

4. Bapak Siswanto SE., M.M., selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Arpudin Samosir M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang selalu memberikan arahan dan masukan kepada peneliti. 6. Ibu Nur Ari Sufiawan S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji I yang juga telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada peneliti. 7. Ibu Herlin Munthe S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji II yang turut memberikan saran yang membangun dalam penelitian ini. 8. Seluruh Staf pengajar STIE IBMI Medan yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat pada peneliti selama masa perkuliahan. 9. Direktur dan seluruh staf PT. Isuindomas Putra, terkhusus Ibu Ayu dan Ibu Sartika. 10. Pasukan keluarga bahagia abangda Taufik dan kakanda Maryani, abangda Samsir dan kakanda Desmi, serta kakanda Aisyah dan Abangda Arman juga adik-adik tercinta adinda Yuni, adinda Winda, dan adinda Sofiyah serta Alm. Abangda Julham. Dan malaikat-malaikat kecil kami ananda Khofifah, ananda Azka, dan ananda Naifa yang senantiasa memberikan motivasi agar peneliti menjadi yang terbaik. I love you all. 11. Teman-teman seperjuangan Akuntansi A sore angkatan tahun 2014-2018, semoga kita wisuda bareng-bareng. 12. Sahabat-sahabat teristimewa peneliti baper corp., terima kasih untuk semuanya.

iv

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya peneliti berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitipeneliti selanjutnya serta dapat menambah wawasan bagi pembaca sekalian. Medan, 06 Juli 2018 Peneliti

ILHAMSYAH DAULAY NIM 14.21.0250

v

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ......................................................................................................... i ABSTRACT ........................................................................................................ ii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Penelitian ................................................................ 1

1.2.

Identifikasi Masalah ......................................................................... 6

1.3.

Perumusan Masalah.......................................................................... 6

1.4.

Tujuan Penelitian.............................................................................. 7

1.5.

Manfaat Penelitian............................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 2.1.

Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu ..................................... 9

2.1.1. Pengertian Sistem dan Prosedur .................................................. 9 2.1.2. Pengertian Akuntansi................................................................... 11 2.1.3. Pengertian Sistem Akuntansi ....................................................... 13 2.1.4. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ........................... 16 2.1.5. Prosedur Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ....................... 26

vi

2.1.6. Prosedur yang Membentuk Sistem .............................................. 26 2.1.7. Bagan Alir Sistem Akuntansi Penggajian .................................. 29 2.1.8. Jurnal Biaya Gaji dan Upah ......................................................... 32 2.1.9. Pengertian Pengendalian Intern ................................................... 34 2.1.10. Pengertian Ekfektivitas ................................................................ 40 2.2.

Penelitian Terdahulu ........................................................................ 41

2.3.

Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.

Jenis Penelitian ................................................................................. 46

3.2.

Sumber Data ..................................................................................... 47

3.3.

Metode Pengumpulan Data .............................................................. 48

3.4.

Metode Analisis Data ....................................................................... 50

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.

Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 52

4.1.1. Sejarah PT. Isuindomas Putra Medan ......................................... 52 4.1.2. Struktur Organisasi PT. Isuindomas Putra Medan ...................... 53 4.1.3. Visi dan Misi PT. Isuindomas Putra Medan ................................ 65 4.2.

Analisis Hasil ................................................................................... 65

4.2.1. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan ............................................................. 65 4.2.2. Prosedur dalam Sistem Penggajian dan Pungupahan PT. Isuindomas Putra Medan ............................................................. 70 4.2.3. Pelaksanaan Unsur Pengendalian Internal di PT. Isuindomas Putra Medan................................................................................. 71 4.3.

Pembahasan ...................................................................................... 74

vii

4.3.1. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan ............................................................. 74 4.3.2. Prosedur dalam Sistem Penggajian dan Pungupahan PT. Isuindomas Putra Medan ............................................................. 77 4.3.3. Pengendalian Intern pada PT. Isuindomas Putra Medan ............. 81 4.3.4. Justifikasi Penelitian .................................................................... 83 BAB V PENUTUP 5.1.

Kesimpulan....................................................................................... 89

5.2.

Saran ................................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 91 LAMPIRAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1

Kartu Hadir .................................................................................. 19

Gambar II.2

Surat Pernyataan Gaji dan Upah.................................................. 22

Gambar II.3

Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian .................. 29

Gambar II.4

Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................... 45

Gambar IV.1 Logo PT. Isuindomas Putra Medan ............................................. 53 Gambar IV.2 Struktur Organisasi PT. Isuindomas Putra Medan ...................... 55 Gambar IV.3 Bagan Alir Sistem dan Prosedur Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan ...................................................... 79

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel II.1 Kartu Jam Kerja ............................................................................... 20 Tabel II.2 Daftar Gaji ........................................................................................ 20 Tabel II.3 Daftar Upah ...................................................................................... 21 Tabel II.4 Rekap Daftar Gaji dan Upah ............................................................ 22 Tabel II.5 Bukti Kas Keluar .............................................................................. 23 Tabel II.6 Jurnal Umum .................................................................................... 24 Tabel II.7 Kartu Harga Pokok Produk .............................................................. 24 Tabel II.8 Kartu Biaya ...................................................................................... 25 Tabel II.9 Kartu Penghasilan Karyawan ........................................................... 26 Tabel II.10 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 41 Tabel IV.1 Implementasi Sistem Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern dalam Kaitan Penggajian dan Pengupahan PT.Isuindomas Putra Medan ............................................................................................... 85

x

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Panduan Wawancara

2.

Hasil Wawancara

3.

Observasi

4.

Daftar Rekap Absensi

5.

Daftar Gaji dan Upah

6.

Bagan Alir Sistem Penggajian dan Pengupahan

7.

Mesin Absensi

8.

Surat Izin Riset

9.

Konfirmasi Izin Riset

10. Biodata Peneliti

xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor ini adalah salah satu yang terpenting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya manajemen perusahaan yang baik dengan ditunjang oleh personil yang berkualitas agar dapat berkarya secara efisien. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat juga mempengaruhi perkembangan

kinerja

dalam

mencapai

tujuan

perusahaan.

Semakin

meningkatnya teknologi dalam menjalankan kegiatan operasional tentunya juga harus didukung dengan adanya sumber daya manusia atau karyawan yang berkualitas untuk mendukung tercapainya tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba yang optimal. Karyawan memiliki peran penting dalam keberlangsungan aktivitas perusahaan. Kinerja sumber daya manusia atau karyawan juga akan didukung dengan diterapkannya sistem akuntansi pada perusahaan. Karyawan dalam memberi kontribusinya kepada perusahaan berhak mendapat kompensasi sebagai bentuk penghargaan atas hasil kerjanya. Kompensasi yang diterima karyawan dari perusahaan adalah berupa gaji dan upah. Gaji dan upah termasuk biaya tenaga kerja yang memerlukan ketelitian dalam penghitungan, pencatatan dan pembayarannya. 1

2

Menurut Mulyadi (2016: 2) “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. prosedur adalah suatu urutan pekerjaan yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan seragam untuk transaksi perusahaan yang sering terjadi. Sistem dan prosedur mempunyai hubungan, dimana sistem terdiri dari prosedur-prosedur yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama dari perusahaan”1. Sedangkan menurut Cole yang dikutip oleh Baridwan (2009: 3) juga berpendapat bahwa “Sistem merupakan suatu kerangka prosedur yang saling berhubungan dan disusun sesuai skema dalam melakukan kegiatan dalam perusahaan, sedangkan prosedur merupakan suatu urutan pekerjaan yang melibatkan beberapa orang dan disusun sebagai jaminan perlakuan yang seragam terhadap transaksi yang terjadi dalam perusahaan”2. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan jaringan prosedur yang saling berhubungan dan membentuk serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, sedangkan prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang diatur secara berurutan guna menjamin penanganan secara seragam atas transaksi dalam perusahaan yang terjadi berulang-ulang dari suatu sistem. Sistem akuntansi yang ada di perusahaan atau organisasi meliputi sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, dan lain-lain. Adapun sistem akuntansi yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

3

Mulyadi (2016: 373) menyebutkan “Gaji adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh)”3. Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, organisasi, formulir, catatan, dan laporan tentang penggajian pada karyawan yang dibayar tiap bulan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna mempermudah pengelolaan perusahaan. Suatu

perusahaan

sebaiknya

mempunyai

sistem

penggajian

dan

pengupahan yang baik, agar tidak terjadi penyelewengan atau penyimpangan dalam melaksanakan tanggungjawab masing-masing. Pencegahan penyelewengan dapat dilakukan dengan adanya sistem pengendalian intern atas sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. Serta harus adanya praktek-praktek yang sehat dalam sistem akuntansi penggajian, misalnya menggunakan presensi dengan sidik jari. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya. Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur yaitu: Prosedur pencatatan waktu hadir, Prosedur pembuatan daftar gaji, Prosedur distribusi biaya gaji, Prosedur pembuatan bukti kas keluar, dan prosedur pembayaran gaji. Menurut Kadarisman et al., (2009: 14) bahwa “Efektivitas adalah melakukan tindakan dengan cara yang benar”4. Hery (2012: 90) menyebutkan bahwa pengertian “Pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin terjadinya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum atau undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan”5.

4

Efektivitas dalam kaitannya dengan pengendalian intern dalam sistem penggajian dan pengupahan merupakan ketepatan suatu tindakan dengan cara yang benar dalam mencapai tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan. Permasalahan yang sering terjadi dalam sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan seperti yang terjadi pada pembayaran untuk karyawan fiktif, pembayaran yang diotorisasi dengan tidak baik, perhitungan yang salah dan transaksi yang tidak diklasifikasikan dengan tepat. Sistem pengendalian intern merupakan proses pemantauan

yang

memungkinkan manajemen mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dan bagaimanakah tindakan koreksinya jika pelaksanaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan semula. Suatu sistem pengendalian intern dikatakan memadai jika dengan diterapkannya sistem tersebut semua tujuan perusahaan dapat tercapai. Tujuan tersebut adalah pengamanan atau menjaga aktiva yang dimiliki, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, menjamin adanya efisiensi dalam operasional serta menjaga agar tidak terjadi penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan, dengan demikian dapat dilihat bahwa sistem pengendalian intern mempunyai peranan yang penting sekali bagi perusahaan. Pada prosedur sistem penggajian yang baik dan benar dapat mendukung penerapan sistem pengendalian proses penggajiannya, agar terhindar dari adanya kecurangan serta keterlambatan atas pemberian gaji. Karena dengan kecurangan dengan cara memanipulasi data informasi penggajian akan menghasilkan perhitungan gaji yang berbeda. Dan apabila gaji yang diberi oleh perusahaan

5

mengalami keterlambatan dan tidak sesuai dengan yang seharusnya diterima oleh pegawai, maka akan berpengaruh pada tingkat kinerja pegawai tersebut. Dan dapat

mempengaruhi

keberlangsungan

operasional

perusahaan

serta

produktivitasnya. Sehingga sistem pengendalian pada sistem penggajian harus diterapkan untuk mengurangi kecurangan yang mungkin akan timbul. PT. Isuindomas Putra Medan adalah perusahaan yang bergerak di bidang Otomotive dan merupakan salah satu Dealer ISUZU di Kota Medan. Di perusahaan ini sering terjadi complain yang dilakukan oleh karyawan terkait perhitungan gaji dan upah yang diterima. Peristiwa tersebut berkaitan dengan dokumen akuntansi yang digunakan oleh PT. Isuindomas Putra Medan dimana belum dilengkapi sebagaimana mestinya, dimana perusahaan tidak mengeluarkan surat pernyataan gaji dan upah (slip gaji). Dan hal tersebut bisa juga disebabkan oleh pemisahan fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang belum dilakukan sebagaimana mestinya, terjadinya perangkapan tugas bisa menyebabkan manipulasi data informasi penggajian dan pengupahan. Dimana di PT. Isuindomas Putra Medan fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji dan upah, dan fungsi keuanagan dilaksanakan oleh bagian staf HRD (Human Resource Departement). Terkait dengan fungsi pencatatan waktu di PT. Isuindomas Putra Medan menggunakan mesin absensi magnetic card (Digital), dimana setiap karyawan malakukan absensi jam masuk dan jam keluar pada jam operasional kerja perusahaan. Sering kali dijumpai karyawan yang tidak tepat waktu pada jam masuk kerja, dan melakukan kecurangan seperti penyalahgunaan kartu untuk

6

menitip absen kepada rekan kerja. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya pengawasan dalam proses memasukkan kartu jam hadir ke mesin absensi. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Sistem dan Prosedur Penggajian dan Pengupahan dalam Usaha Mendukung Efektivitas Pengendalian Intern (Studi Kasus pada PT. Isuindomas Putra Medan). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang terdapat di PT. Isuindomas Putra Medan yaitu : 1. Dokumen akuntansi yang digunakan di PT. Isuindomas Putra Meda belum lengkap, yakni perusahaan tidak mengeluarkan surat pernyataan gaji dan upah (slip gaji). 2. Pemisahan fungsi di PT. Isuindomas Putra Medan belum dilakukan sebagaimana semestinya, yakni terjadinya perangkapan tugas. 3. Penerapan sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan dalam memenuhi unsur-unsur dan tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan masih belum efektif, yakni tidak adanya pengawasan dalam proses memasukkan kartu jam hadir pada mesin absensi magnetic card (Digital). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah yang sudah diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimanakah sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan yang diterapkan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam usaha mendukung efektivitas pengendalian intern?

7

1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian yang telah peneliti uraikan, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : Untuk mengetahui sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan yang diterapkan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam usaha mendukung efektivitas pengendalian intern. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menambah

pengetahuan

dan

pengalaman

karena

dapat

membandingkan teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dengan yang sesungguhnya terjadi dalam perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Hasil

penelitian

ini

kiranya

dapat

memberikan

dan menambah

informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam pelaksanaan dan pengembangan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam mendukung efektivitas pengendalian intern. 3. Bagi STIE IBMI Sebagai bahan menambah wawasan dan menjadi reprensi bagi penelitipeneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian ditahun-tahun mendatang khususnya mengenai anallisis sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan dalam mendukung efektivitas pengendalian intern. 4. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman atau acuan dalam bidang analisis sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan dalam

8

mendukung efektivitas pengendalian intern, serta menberikan informasi dan gambaran jelas bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan masalah ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu 2.1.1

Pengertian Sistem dan Prosedur Suatu

saling

sistem

mendukung

pada

dasarnya

terdiri

dari kumpulan unsur yang

untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Terdapat dua

kelompok pendekatan dalam mendefenisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefenisikan sistem sebagai berikut : Menurut Jerry FitzGerald, et, al dalam Lilis dan Sri (2010: 1) suatu “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”6. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Menurut Richard F. Neuschel dalam Puspita dan Sri (2010: 1) suatu “Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikel (full menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi”7. Sedangkan menurut Jerry FitzGerald, et, al dalam Puspita dan Sri (2010: 2) mendefenisikan suatu “Prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapantahapan intruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya”8.

9

10

Pendekatan

sistem

yang

lebih

menekankan

pada

elemen

atau

komponennya mendefenisikan sistem sebagai berikut : Menurut Jerry FitzGerald, et, al dalam Puspita dan Sri (2010: 2) “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”9. Sedangkan menurut Mulyadi (2016: 2) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut: 1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. 2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan lainnya dan sifat serta kerja sama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu. 3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar10. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem dan prosedur mempunyai hubungan, dimana sistem terdiri dari prosedur-prosedur yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama dari perusahaan. Adapun prosedur adalah suatu urutan pekerjaan yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan seragam untuk transaksi perusahaan yang sering terjadi. Diana dan Lilis (2010: 3) juga berpendapat bahwa “Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”11. Menurut James A Hall dalam Ardana dan Lukman (2015: 3) “Sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berhubungan untuk melayani tujuan umum”12.

11

Defenisi diatas sejalan dengan pendapat Mashall B Romney dan Paul John Stienbart dalam Cenik dan Hendro (2015: 4) yang menyatakan bahwa “Sistem adalah suatu rangkaian dari dua atau lebih komponen yang berintreraksi untuk mencapai suatu tujuan”13. Menurut TMBooks (2017: 3) “Sistem adalah dua atau lebih komponen yang saling berkaitan yang berinteraksi untuk mencapai tujuan yang terbentuk dari beberapa subsistem yang lebih kecil”14. Sedangkan menurut Joseph, et, al dalam Ardana dan Lukman (2015: 4) “Sistem adalah sebuah entitas yang berdiri dari bagian-bagian interaksi yang terkoordinasi untuk mencapai satu atau lebih tujuan umum”15. Menurut Adi dalam Ida (2008: 36) “Prosedur adalah serangkaian titik rutin yang di ikuti dalam melaksanakan suatu wewenang fungsi dan operasional”16. Sedangkan menurut Ida Nuraida (2008: 35), “Prosedur adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya”17. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan jaringan prosedur yang saling berhubungan dan membentuk serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, sedangkan prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang diatur secara berurutan guna menjamin penanganan secara seragam atas transaksi dalam perusahaan yang terjadi berulang-ulang dari suatu sistem. 2.1.2

Pengertian Akuntansi Menurut Samryn (2015: 3) “Akuntansi merupakan sistem informasi yang

digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan”18. Menurut AICPA (American Institute of Certified Accuntans) dalam Hery (2012: 1) “Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan

12

dengan suatu cara tertentu dan dalam nilai uang terhadap kejadian atau transaksi yang paling sedikit atau sebagian bersifat keuangan dan penafsiran terhadap hasilhasilnya”19. Sedangkan menurut AAA (American Accounting Association) dalam Rahman (2012: 4) “Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomi yang memungkinkan dilakukannya penilaian dan keputusan yang tepat bagi para pemakai informasi tersebut”20. Berdasarkan pendapat tersebut, pada dasarnya akuntansi merupakan proses memahami dan menetapkan transaksi–transaksi keuangan yang ada pada perusahaan kemudian mencatat transaksi–transaksi tersebut berurutan sesuai tanggal transaksi dan dilaporkan dalam bentuk laporan akuntansi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk dijadikan pertimbangan atau dasar pengambilan keputusan. Menurut Sudaryono (2017: 3) “Akuntansi (accounting) merupakan Suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data data transaksi menjadi informsasi keuangan”21. Selanjutnya menurut Rahmaniar dan Soegijanto (2016: 14) “Akuntansi adalah kegiatan memberikan pelaporan atau pertanggungjawaban atas tindakan atau keputusan yang telah diambil, biasanya oleh pihak yang menerima tugas kepada pihak yang memberikan tugas dari pelaksana kepada pengelola perusahaan”22. Definisi akuntansi menurut Jusup (2011: 4) mencakup dua pengertian, yaitu: 1. Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. 2. Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi23. Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah tentang mencatat kesehatan suatu bisnis, atau menjadi mampu

13

memberikan sebuah akun pada saat tertentu tentang bagaimana bisnis itu dilakukan. 2.1.3 Pengertian Sistem Akuntansi Akuntansi menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk mengahasilkan ekonomi,

perusahaan

perlu

menciptakan

suatu metode

informasi pencatatan,

penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan,

kemudian

melaporkan

hasilnya.

Kegiatan akuntansi meliputi:

pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan; pemrosesan data yang bersangkutan dan kemudian informasi

yang

dihasilakan;

serta

pengkomunikasian informasi

pelaporan kepada

pemakai informasi. Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dirangkai dalam suatu sistem yang disebut sistem akuntansi. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan. Menurut Mulyadi (2016: 3) ”Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”24. Mulyadi (2016: 8) “Sistem akuntansi adalah salah satu sistem informasi di antara berbagai sistem informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Setiap sistem informasi terdiri dari blok-blok bangunan yang membentuk sistem tersebut. Komponen sistem informasi terdiri dari enam blok (disebut dengan information system building block): masukan, model, keluaran, teknologi, basis data, dan pengendalian”25.

14

Menurut Howward F. Stettler dalam Baridwan (2009: 4) “Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola data mengenai suatu kesatuan ekonomis dengan bentuk laporan-laporan yang diperlukan manajemen untuk mengawasi usaha dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga pemerintah untuk menilai hasil usahanya”26. Selanjutnya menurut Widjajanto (2012: 4) “Sistem akuntansi adalah Susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapan serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya dan laporan yang koordinasi secara erat yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”27. Menurut Winarno (2008: 9) sistem akuntansi memusatkan perhatian pada transaksi yang berulang (repetitif) dan jumlahnya material. Transaksi-transaksi ini dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kelompok besar, yaitu: 1. Pembayaran Kas, 2. Penerimaan Kas, 3. Pembelian (produk dan jasa, termasuk gaji karyawan), 4. Penjualan (Produk dan jasa)28. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Menurut Weygandt dkk (2014: 397) umumnya suatu sistem akuntansi dikembangkan dalam empat tahap yaitu: 1. Analisis Titik awal adalah menentukan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna internal dan eksternal. Sistem analis kemudian mengidentifikasikan sumber-sumber dari informasi yang dibutuhkan serta pencatatan dan prosedur mengenai pengumpulan dan pelaporan data. Jika sistem yang telah ada sedang dianalisis, maka keunggulan dan kelemahan harus diidentifikasikan. 2. Perancangan Sistem baru harus dibangun dari dasar: formulir dan dokumen didesain (dibuat), metode dan prosedur dipilih, diskripsi pekerjaan disiapkan, control diintegrasikan, laporan diformat, dan peralatan dipilih. 3. Implementasi (Penerapan) Implementasi sistem baru atau yang telah direvisi memerlukan dokumen-dokumen, prosedur-prosedur, dan peralatan pemrosesan di-instal dan dioperasikan. Personel juga dilatih dan diawasi.

15

4.

Menindaklanjuti Setelah sistem berjalan, harus diawasi dalam hal kelemahannya. Efektivitas juga harus dibandingkan dengan desain dan tujuan organisasi. Perubahan dalam desain atau implementasi mungkin diperlukan29. Sistem akuntansi pokok terdiri dari berbagai unsur, yaitu formulir,

catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu; serta laporan. Menurut Mulyadi (2016: 24), pengertian masing-masing unsur tersebut adalah sebagai berikut: 1. Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Istilah dokumen sering digunakan untuk formulir karena dengan formulir, peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas. 2. Jurnal Jurnal merupakan catatan yang dipakai untuk mengklasifikasikan data keungan untuk pertama kalinya menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. 3. Buku besar Data keuangan yang telah dicatat dalam jurnal diringkas dalam rekening yang disebut buku besar (general ledger). Buku besar dapat dipakai sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan dan dapat digunakan sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan. 4. Buku pembantu Buku pembantu (subsidiary ledger) terdiri dari rekeningrekening pembantu yang merinci data keungan yang telah dicatat kedalam rekening-rekening tertentu dalam buku besar. 5. Laporan Hasil akhir laporan akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan kas dan lain-lain. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran/output sistem akuntansi30. Ada 3 (tiga) tujuan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016: 19) adalah sebagai berikut : 1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. 2. Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya. 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi, dan

16

untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. 4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan 31 catatan akuntansi . Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem akuntansi adalah menyediakan informasi bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada. 2.1.4

Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan sangat diperlukan dalam

suatu perusahaan karena berhubungan langsung dengan karyawan. Dalam perusahaan manufaktur, pembayaran kepada karyawan biasanya dibagi menjadi dua golongan: gaji dan upah. Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Menurut Mulyadi (2016: 309), ”Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”32. Menurut Soemarso (2009: 307), “Menyimpulkan istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pimpinan, pada umumnya jumlah gaji ditetapkan secara bulanan atau tahunan”33. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah sistem akuntansi yang digunakan untuk menangani atau melaporkan transaksi–transaksi terkait dengan penggajian

17

dan pengupahan karyawan baik pembayaran atas kinerja bulanan maupun kinerja harian. Sedangkan Rivai (2010: 762) menyebutkan “Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan yang memberikan konstribusi dalam mencapai tujuan perusahaan dan upah adalah balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa jasanya dalam mencapai tujuan organisasi. Upah merupakan imbalan financial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan”34. Munurut Adikoesoemo (2009: 185), “Sistem akuntansi gaji dan upah untuk kebanyakan perusahaan merupakan sistem, prosedur dan catatan-catatan yang memberi kemungkinan untuk menetapkan secara tepat dan teliti berupa pendapatan yang harus diterima oleh tiap karyawan”35. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penggajian dan pengupahan merupakan suatu sistem, prosedur dan catatan untuk menetapkan berapa pendapatan yang harus diterima oleh tiap karyawan dimana sistem penggajian ditujukan untuk karyawan tetap sedangkan sistem pengupahan ditujukan untuk karyawan tidak tetap. 2.1.4.1 Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Menurut Mulyadi (2016: 382), Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Kepegawaian Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatankaryawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. 2. Fungsi Pencatat Waktu Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian internal yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. 3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan

18

4.

5.

yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar gaji dan upah diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah kepada fungsi akuntansi untuk pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada karyawan. Fungsi Akuntansi Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian dan pengupahan berada di tangan: bagian utang, kartu biaya, dan bagian jurnal. a. Bagian Utang Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan bertanggung jawab untuk memproses pembayaran gaji dan upah seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan upah. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayar gaji dan upah untuk membayarkan gaji dan upah kepada karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan upah tersebut. b. Bagian Kartu Biaya Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan bertanggung jawab untuk mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu jam kerja (untuk tenaga kerja langsung pabrik). c. Bagian Jurnal Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dan upah dalam jurnal umum. Fungsi Keuangan Fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Utang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak36.

2.1.4.2 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah: 1.

Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat keputusan yag bersangkutan dengan karyawan. Dokumen ini

19

biasanya digunakan oleh fungsi personalia, seperti surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan, pemindahan dan sebagainya. Tembusan dokumkenini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuat daftar gaji dan upah. 2.

Kartu Jam Hadir Dokumen digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir ini dapat berupa daftar hadir biasa atau berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. Contoh formulir kartu jam hadir dapat dilihat pada gambar II.1 dibawah ini : Kartu Hadir No. __________ Nama: _________________________Periode____________________ Jam Biasa: ________Tarif:_________Jlh:_________ Jam Biasa: _________Tarif:_________Jlh:________ Jumlah Penghasilan : ______________ Potongan : Pph Psl 21:_______________ Utang:___________________ Lain-lain:_________________ Jumlah Potongan :______________ Jumlah Yang Harus Dibayar :________________ M K M K M K M K

Sumber : Mulyadi (2016: 376)

Gambar II.1 Kartu hadir 3.

Kartu Jam Kerja Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

20

Dokumen ini diisi oleh mandor dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk. Contoh kartu jam kerja dapat dilihat pada tabel II.1 berikut : Tabel II.1 Kartu Jam Kerja Kartu Jam Kerja Box Potongan

Box

Potongan

Jam Kerja

Nama Tgl.

No. Kartu Jam Kerja

Nama Barang

No. Order

Waktu

Jumlah Potongan Barang Mandor

Kepala Bagian

Total Jam Kerja

Sumber : Mulyadi (2016: 377)

4.

Daftar Gaji dan Daftar Upah Dokumen ini berisi jumlah gaji daan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya. Contoh daftar gaji dan daftar upah dapat dilihat pada tabel II.2 dan II.3 dibawah ini : Tabel II.2 Daftar Gaji Daftar Gaji Bulan ____________ Nama Nomor Jlh Hari Karyawan Induk Kerja 1 2 3 4 5

Jlh Jam Lembur

Tarif Gaji Jumlah Per

Gaji Biasa

Gaji Lembur

Total Gaji

21

Potongan Gaji Karyawan PPH Pasal 21

Iuran org. Karyawan

Dana Pensiuanan

Koperasi

Jumlah Potongan

Lain-lain

Gaji Bersih 1 2 3 4 5

Sumber : Mulyadi (2016: 378)

Tabel II.3 Daftar Upah Nama Karyawan

Nomor Induk

Hari dan Jlh Kerja

Jlh Jam Kerja Biasa

Jlh Jam Lembur

Tarif Upah Jumlah

Upah Biasa

Per

1 2 3 4 5 Upah Lembur

Total Upah

PPh Pasal 21

Potongan Upah Karyawan Dana Pensiunan Koperasi Lain-lain

Jlh Pot.

Upah Besih 1 2 3 4 5

Sumber : Mulyadi (2016: 379)

5.

Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, rekap gaji dan upah dibuat untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan rekap daftar gaji dan upah. Contoh rekap daftar gaji dan upah dapat dilihat pada tabel II.4 dibawah ini :

22

Tabel II.4 Rekap Daftar Gaji dan Upah Rekapitulasi Upah Minggu Yang Berakhir Tgl_______ Departemen /Bagian

Upah Biasa

Upah Lembur

PPh Pasal 21

Potongan Upah Karyawan Iuran org. Karyawan Dana Pensiun

Lain-lain

Upah Bersih 1 2 3 4 5

Sumber : Mulyadi (2016: 380)

6.

Surat Pernyataan Gaji dan Upah Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan besert berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan. Contoh surat pernyataan gaji dan upah dapat dilihat pada gambar II.2 dibawah ini :

Pt. _______________ Jln. ______________ Surat Pernyataan Gaji Dan Upah Bulan/Minggu_________________ _____________________________________ _____________________________________ Rp. _____________ Rp. _____________ Rp. ______________ Rp. ______________ Rp. _____________ Rp. _____________

Nama : Nomor Induk Karyawan : Gaji/Upah Biasa : Gaji/Upah Lembur : Potongan Pph Pasal 21 Jumlah Potongan Gaji/Upah Bersih Sumber : Mulyadi (2016: 381)

Gambar II.2 Surat Pernyataan Gaji dan Upah

23

7.

Amplop Gaji dan Upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman depan amplop gaji dan upah setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam periode tertentu.

8.

Bukti Kas Keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi keuangan berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Contoh bukti kas keluar dapat dilihat pada tabel II.5 dibawah ini : Tabel II.5 Bukti Kas Keluar PT.______________ Jln. ______________ _________________

Bukti Kas Keluar No. BKK : _________ No. Cek : _________ Tgl. DiBayar : ___________

Dibayarkan Kepada Tgl.

No. Rekening

Keterangan

Tital Potongtan % Bersih Penjelasan Diperiksa

Disetujui

Sumber : Mulyadi (2016: 381)

Diisi Oleh

Tgl

24

2.1.4.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan meliputi: 1.

Jurnal Umum Digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja dalam tiap departemen dalam perusahaan. Berikut merupakan contoh jurnal umum : Tabel II.6 Jurnal Umum Jurnal Tgl.

Keterangan

Bukti

Rek.

Debit

Halaman Kredit

Sumber : Mulyadi (2016: 102)

2.

Kartu Harga Pokok Produk Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. Contoh kartu harga pokok produk dapat dilihat pada tabel II.7 dibawah ini : Tabel II.7 Kartu Harga Pokok Produk

Kartu Harga Pokok Nama Pemesan : Spesifikasi :

No. Pesana : Kuantitas :

Biaya Bahan Baku Tgl.

No. BPPBG

Tgl. Mulai : Tgl. Selesai :

Biaya Tenaga Karja Jlh. Rp.

Sumber : Mulyadi (2016: 142)

Tgl.

Jam Kerja

Jlh. Rp.

Biaya Overhead Pabrik Tgl.

Tarif

Jlh. Rp.

Rekapitul asi Biaya BBB:___ BTK :___ BOP:___ Jumlh:___ Hrg Pokok Per Satuan

25

3.

Kartu Biaya Catatan ini dipergunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial. Kartu biaya dapat menggunakan formulir rekening dengan debit lebar (wide debit ledger). Contoh kartu kartu biaya dapat dilihat pada tabel II.8 dibawah ini : Tabel II.8 Kartu Biaya

Kartu Biaya Lembar ke Nama Rekening Jumlah Biaya Menurut Anggaran Tgl. Keterangan

Nomor Rekening No. Bukti

Debit

Kredit

Sumber : Mulyadi (2016: 123)

4.

Kartu Penghasilan Karyawan Catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan karyawan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21. Kartu penghasilan karyawan digunakan juga untuk tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatangani kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Dengan tanda tangan pada kartu penghasilan karyawan ini, setiap karyawan hanya mengetahui gaji atau upahnya sendiri, sehingga rahasia penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh katyawan yang lain. Berikut merupakan contoh kartu penghasilan Karyawan :

26

Tabel II.9 Kartu Penghasilan Karyawan Nama Penghasilah dan Potongan Gaji/Upah Biasa Gaji/Upah Lembur

Kartu Penghasilan Karyawan No. Induk Departemen Januari Februari Maret April

Bagian Desember

Jlh Total

Jumlah Gaji/Upah Potongan : Pph Pasal 21 Iuran Organisasi Karyawan Dana Pensiunan Lain-lain Jumlah Potongan Gaji/Upah Bersih Tanda Tangan Penerimaan Sumber : Mulyadi (2016: 383)

2.1.5

Prosedur Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Prosedur Akuntansi Penggajian dan Pengupahan digunakan untuk

mengatasi kesalahan dan penyimpangan dalam perhitungan dan pembayaran gaji dan upah. Prosedur akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang oleh perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan upah karyawan sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan. Menurut Mulyadi (2016: 375) menyatakan bahwa “Prosedur akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya, perancangan prosedur akuntansi penggajian dan pengupahan ini harus dapat menjamin vakliditas, otorisasi kelengkapan , klasifikasi penilaian , ketepatan waktu dan ketepatan posting dan ikhtisar dari setiap transaksi penggajian dan pengupahan”37. 2.1.6

Prosedur yang Membentuk Sistem

Menurut Mulyadi (2016: 385), Sistem penggajian terdiri dari prosedur berikut ini : 1. Prosedur pencatatan waktu hadir, 2. Prosedur pembuatan daftar gaji,

27

3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Prosedur distribusi biaya gaji, Prosedur pembuatan bukti kas keluar, Prosedur pembayaran gaji. Sedangkan sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur antara lain: prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pencatatan waktu kerja, prosedur pembuatan daftar upah, prosedur distribusi biaya upah, Prosedur pembuatan bukti kas keluar, prosedur pembayaran upah38.

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir, Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi. Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan daftar hadir biasa, yang karyawan harus menandatanganinya setiap hadir dan pulang dari perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa clok card) yang diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time recorder mechine). Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan. bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir digunakan untuk menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiran karyawan tersebut. Daftar hadir ini juga digunkan untuk mengetahui apakah karyawan bekerja diperusahaan dalam jam niasa atau jam lembur (overtime), sehingga dapat digunakan untuk menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur.

28

2. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja, Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja difungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi. 3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji dan upah adalah surat-surat keptusan mengenai pengangkatan karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir. 4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji dan Upah, Dalam prosedur ini, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk. 5. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah, Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke dalam amplop gaji dan upah dilakukan oleh juru bayar (pay master).

29

2.1.7

Bagan Alir Sistem Akuntansi Penggajian Menurut Mulyadi (2016: 60), “Sistem akuntansi dapat dijelaskan

dengan menggunakan bagan alir dokumen”39. Dalam gambar II.3 disajikan bagan alir dokumen sistem akuntansi penggajian. Adapun bagan alir dokumen dari sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut :

Sumber : Mulyadi (2016: 392)

Gambar II.3 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian

30

Keterangan : KPK: Kartu Penghasilan Karyawan SPG: Surat Pemberitahuan Gaji RDG: Rekap Daftar gaji

Sumber : Mulyadi (2016: 392)

Gambar II.3 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)

31

Sumber : Mulyadi (2016: 395)

Gambar II.3 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)

32

Sumber : Mulyadi (2016: 397)

Gambar II.3 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) 2.1.8

Jurnal Biaya Gaji dan Upah

Menurut Mulyadi (2016: 392) jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat empat tahap, yaitu : 1. Tahap pertama, berdasarkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1, dicatat oleh bagian utang kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar sebagai berikut : Gaji dan Upah xx Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar

xx

Dalam jurnal tersebut digunakan rekening gaji dan upah sebagai clearing account. 2. Tahap kedua, berdasarkan bukti memorial bagian jurnal mencatat distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagai berikut : Biaya Overhead Pabrik Sesunggguhnya Biaya Administrasi dan Umum Biaya Pemasaran Gaji dan Upah

xx xx xx xx

33

Karena gaji karyawan di pabrik tidak berhubungan langsung dengan pesanan tetentu, maka biaya gaji diperlukan sebagai unsur biaya overhead pabrik, sehingga biaya gaji karyawan pabrik dibebankan kedalam rekening biaya overhead pabrik sesunggungya. Gaji karyawan fungsi-fungsi nonproduksi dibebankan ke dalam rekening biaya administrasi dan umum dan rekening biaya pemasaran. 3. Tahap ketiga, berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” oleh fungsi keuangan. Bagian jurnal mencatat pembayaran gaji ke dalam rekening cek sebagai berikut : Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Kas

xx xx

4. Tahap keempat, berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap daftar gaji, bagian kartu biaya mencatat biaya tenaga kerja ke dalam buku pembantu (kartu biaya). Kartu biaya ini berisi rekening pembantu yang merinci rekening-rekening kontrol: biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran40. Menurut Mulyadi (2016: 392) jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat empat tahap, yaitu : 1. Tahap pertama, berdasarkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1, dicatat oleh bagian utang kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar sebagai berikut : Gaji dan Upah Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar

xx xx

Dalam jurnal tersebut digunakan rekening gaji dan upah sebagai clearing account. 2. Tahap kedua, berdasarkan bukti memorial bagian jurnal mencatat distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagai berikut : Biaya Overhead Pabrik Sesunggguhnya Biaya Administrasi dan Umum Biaya Pemasaran Gaji dan Upah

xx xx xx xx

Karena gaji karyawan di pabrik tidak berhubungan langsung dengan pesanan tetentu, maka biaya gaji diperlukan sebagai unsur biaya overhead pabrik, sehingga biaya gaji karyawan pabrik dibebankan kedalam rekening biaya overhead pabrik sesunggungya. Gaji karyawan fungsi-fungsi nonproduksi dibebankan ke dalam rekening biaya administrasi dan umum dan rekening biaya pemasaran.

34

3. Tahap ketiga, berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” oleh fungsi keuangan. Bagian jurnal mencatat pembayaran gaji ke dalam rekening cek sebagai berikut : Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Kas

xx xx

4. Tahap keempat, berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap daftar upah, bagian kartu biaya mencatat biaya tenaga kerja ke dalam dua buku pembanti: kartu harga pokok produk dan kartu biaya. Kartu harga pokok produk digunakan untuk memproduksi pesanan. Kartu harga pokok produk merupakan rekening pembantu untuk rekening barang dalam proses-biaya tenaga kerja. Kartu biaya ini berisi rekening pembantu yang merinci rekening-rekening kontrol: biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran. Upah tenaga kerja tidak langsung, upah karyawan fungsi administrasi dan umum dan upah karyawan fungsi pemasaran dicatat ke dalam kartu biaya41. 2.1.9

Pengertian Pengendalian Intern Pengendalian Intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi

oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang). Warren, et, al (2014: 235) menyatakan bahwa, “Pengendalian internal (internal control) merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi harta perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi yang disajikan telah akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti oleh perusahaan”42. Hery (2012: 90) juga menyebutkan bahwa pengertian “Pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin terjadinya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum atau undang-undang serta kebijakan manajemen

35

telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan”43. Ketentuan tersebut dapat berupa di bidang perpajakan, undang-undang anti korupsi, hukum bisnis, dan ketentuan lainnya yang menjadi peraturan perusahaan. Pengendalian internal dilakukan juga untuk memantau apakah kegiatan operasional maupun keuangan perusahaan telah berjalan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah rencana, metoda, prosedur, dan kebijakan yang didesain oleh manajemen untuk memberi jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset, ketaatan/kepatuhan terhadap undang-undang, kebijakan dan peraturan lain. Sesuai dengan tujuan, menurut Mulyadi (2016: 166) sistem pengendalian intern dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Pengendalian intern administrasi Pengendalian intern administrasi meliputi: struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. 2. Pengendalian intern akuntansi Pengendalian intern akuntansi meliputi: struktur organisasi, metode dan aturan-aturan yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi44. 2.1.9.1 Arti Penting Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan Suatu perusahaan yang telah beroperasi tidak terlepas dari suatu kebutuhan untuk memonitoring kegiatan dan hasil-hasil yang diperolehnya. Pihak manajemen dituntut untuk mempunyai pandangan dan sikap yang berprofesional untuk memajukan dan meningkatkan hasil-hasil yang telah dicapainya. Dalam hal ini manajemen perlu melakukan analisis dan pemeriksaan yang terus-menerus dan

36

berkesinambungan atas laporan-laporan yang merefleksikan kondisi terkini perusahaan. Adanya suatu pemeriksaan yang berkesinambungan atas laporanlaporan dan catatan-catatan inilah yang disebut sebagai pengendalian intern. Struktur

pengendalian

intern

terhadap

akuntansi

penggajian

dan

pengupahan dimulai sejak penarikan kerja, penempatannya, pengawasan aktivitas kerjanya sampai dengan pembayaran gaji dan upah. Arens dan Loebbecke (2010: 573) memandang perlunya dilakukan audit atas transaksi penggajian dan pengupahan untuk menguji: 1. Pembayaran gaji yang dicatat adalah untuk pekerjaan yang secara aktual dilaksanakan oleh pegawai non fiktif (keberadaan). 2. Transaksi penggajian yang ada telah dicatat (kelengkapan). 3. Transaksi penggajian yang dicatat adalah jumlah waktu kerja actual dan tingkat upah yang semestinya, pemotongan dihitung dengan semestinya (akurasi). 4. Transaksi penggajian diklarifikasikan dengan memadai (klarifikasi). 5. Transaksi penggajian dicatat pada waktu yang tepat (tepat waktu). 6. Transaksi penggajian dimasukkan dalam berkas induk penggajian dengan semestinya, dan diikhtisarkan dengan semestinya (posting dan pengikhtisaran)45. Menurut Munawir (2010: 170) kecurangan dalam transaksi pengupahan yang dapat mengakibatkan penyajian upah terlalu besar adalah: 1. Pembayaran upah kepada karyawan fiktif, 2. Pembayaran kepada karyawan yang tidak bekerja, 3. Pembayaran kepada karyawan dengan tariff yang lebih tinggi dari pada yang telah ditetapkan (selisihnya dicurangkan) 46. 2.1.9.2 Unsur Pengendalian Internal Menurut Mulyadi (2016: 321) Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan berikut ini: 1. Organisasi a. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi kepegawaian. b. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. 2. Sistem Otorisasi c. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama.

37

d. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan. e. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji dan upah yang di otorisasi oleh fungsi kepegawaian. f. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. g. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. h. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia. i. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi. 3. Prosedur Pencatatan j. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah. k. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi. 4. Praktik yang Sehat l. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung. m. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin peencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. n. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran. o. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. p. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji an upah47. 2.1.9.3 Tujuan Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan. Pengendalian

intern

penting

dilakukan

dalam

menjaga

aktivitas

perusahaan agar tetap berjalan dengan baik. Salah satu aktivitas perusahaan yang membutuhkan pengendalian intern adalah sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan. Menurut Warren et. al (2014: 236) pengendalian internal memberikan jaminan yang wajar bahwa : 1. Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha. 2. Informasi bisnis akurat.

38

3.

Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan48. Pengendalian

Internal

dapat

melindungi

aktiva

dari

pencurian,

penggelapan penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Menurut Mulyadi (2016: 163) tujuan sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut : 1. Menjaga kekayaan organisasi suatu perusahaan. 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. 3. Mendorong efisiensi. 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen49. Berdasarkan pendapat tersebut, tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan dapat disimpulkan bahwa pembayaran gaji dan upah karyawan yang dicatat adalah untuk pekerjaan yang secara aktual dilakukan oleh karyawan yang benar, transaksi penggajian yang ada telah diotorisasi dengan baik dan dicatat dengan lengkap, transaksi penggajian dan pengupahan yang dicatat merupakan jumlah jam kerja dengan tarif upah yang semestinya dan potonganpotongan yang dihitung dengan benar. Transaksi penggajian dan pengupahan diklrifikasikan, dicatat, dan diikhtisarkan dengan baik dan tepat waktu. Menurut Cenik dan Hendro (2015: 80) “Tujuan pengendalian intern dilihat dari perspektif sistem informasi akuntansi, lebih ditujukan untuk membantu manajemen melakukan pengamanan aset perusahaan dan membina sistem informasi akuntansi yang andal dan dapat dipercaya”50. Menurut Weygrant, et, al dalam Cenik dan Hendro (2015: 80) Untuk mencapai kedua tujuan ini harus memenuhi prinsip pengendalian internal, sebagai berikut : 1. Menetapkan tanggung jawab, 2. Pemisahan tugas, 3. Prosedur dokumentasi, 4. Kendali secara fisik elektronik dan mekanik, 5. Verifikasi internal yang bersifat independen, 6. Alat kontrol lainnya51.

39

2.1.9.4 Komponen-Komponen Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan Menurut Jusup (2011: 189) komponen-komponen pengendalian intern terdiri dari: 1. Lingkungan Pengendalian Sejumlah faktor lingkungan pengendalian mempunyai relevansi langsung. Tanggungjawab mengenai ketenagakerjaan dibebankan pada direktur personalia atau hubungan ketenagakerjaan, atau manajer sumber daya manusia. Departemen sumber daya manusia bertanggungjawab atas pengangkatan pegawai dan penetapan gaji, upah, dan kesejahteraan pegawai. Dewan komisaris menetapkan gaji para pejabat perusahaan serta berbagai kompensasi untuk pejabat-pejabat tersebut. Departemen atau bagian yang terlibat dalam pengolahan transaksitransaksi penggajian adalah pencatat waktu kerja, pembuat daftar gaji, dan keuangan. Kebijakan dan praktik di bidang personalia harus menjamin bahwa orang-orang tercantum namanya dala daftar gaji dan upah tidak menyalahi undang-undang atau peraturan ketenagakerjaan. Selain itu pengendalian yang baik mengendaki adanya penanggungjawab atas penggunaan atau penempatan personil dalam perusahaan. 2. Perhitungan Resiko Manajemen harus memperhitungkan resiko yang berkaitan dengan kekeliruan atau kecurangan dalam pengolahan penggajian dan pengupahan. Hal ini menyagkut masalah pembayaran yang tidak benar atau terlalu tinggi, penanganan pajak penghasilan karyawan yang tidak benar, serta pendistribsian biaya tenaga kerja pabrik yang tidak tepat. 3. Informasi dan Komunikasi Pemahaman tentang komponen informasi dan komunikasi mensyaratkan para auditor untuk memiliki pengetahuan tentang metode pengorganisasian dan pengolahan data yang berkaitan dengan transaksitransaksi penggunaan tenaga kerja. 4. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengedalian menjelaskan tentang fungsi-fungsi yang terlibat dalam pengolahan penggajian dan pengupahan serta menunjukkan bagaimana dokumen dan catatan serta aktivitas pengendalian lainnya (pemberian otorisasi dan sebagainya) berperan dalam pengedalian resiko salah saji atas asersi-asersi pengajian dan pengupahan. 5. Pemonitoran Aktivitas monitoring yang berhubungan dengan penggajian dan pengupahan meliputi umpan balik dari pegawai berkaitan dengan masalah pembayaran, umpan balik dari instansi pemerintah berkaitan dengan masalah pelaporan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan, penetapan keefektifan pengendalian penggajian dan pengupahan oleh auditor intern, dan pandangan komite audit tentang kesalahan dalam hal kompensasi untuk pimpinan perusahaan52.

40

Sedangkan Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) dalam Cenik dan Hendro (2015: 76) Komponenkomponen pengendalian internal dibagi kedalam tiga dimensi, yaitu : 1. Dimensi kesatu a. Pelaporan keuangan (financial reporting), b. Operasi (operations), c. Ketaatan (compliance). 2. Dimensi kedua a. Lingkungan pengendalian (control envirenment), b. Penaksiran Resiko (risk aseement), c. Aktivitas pengandalian (control activities), d. Informasi dan komunikasi (information and communication), e. Pemantauan (monitoring). 3. Dimensi ketiga a. Entitas berdasarkan fungsi atau aktivitas, b. Entitas berdasarkan unit-unit dalam suatu organisasi53. 2.1.10 Pengertian Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Kadarisman et al., (2013: 14) bahwa “Efektivitas adalah melakukan tindakan dengan cara yang benar sedangkan efisiensi adalah membiayai suatu aktifitas (transaksi) dengan jumlah tertentu dengan hasil semaksimal mungkin”54. Mahmudi (2010: 143) yang juga menyatakan bahwa pengertian "Efektivitas adalah ketepatan suatu tindakan atau kesempurnaan (jaminan) hasil suatu pekerjaan itu sendiri”55. Sedangkan menurut Fathoni (2010: 92) “Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya”56. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa efektivitas dalam kaitannya dengan pengendalian intern dalam sistem penggajian dan pengupahan merupakan ketepatan suatu tindakan dengan cara yang benar dalam mencapai tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan.

41

Menurut Tunggal (2008: 12) Efektivitas adalah hal yang berhubungan dengan penentuan apakah tujuan perusahaan yang ditetapkan telah tercapai. Kriteria efektivitas dalam fungsi penggajian dan pengupahan adalah: 1. Adanya Analisis Pekerjaan Maksudnya adalah perlu disusun deskripsi jabatan, uraian pekerjaan, standar pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi. 2. Melakukan Penilaian Pekerjaan Dikaitkan Dengan Keadaan Internal Dalam menentukan penilaian pekerjaan, diusahakan agar urutan peringkat pekerjaan tersusun dengan baik. 3. Adanya Pemisahan Fungsi Maksudnya perlu disusun fungsi-fungsi dalam suatu organisasi beserta dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing57. 2.2 Penelitian Terdahulu Tabel II.10 Penelitian Terdahulu No. 1.

Peneliti Muanas dan Marlina, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Bogor, 2013

Judul

Jenis Penelitian

Hasil Penelitian

Penerapan Sistem Kualitatif Hasil menunjukkan Penggajian dalam dengan studi bahwa untuk Menunjang kasus. menunjang kegiatan Efektivitas operasional, Pengendalian Intern perusahaan menetapkan peraturan yang harus ditaati oleh setiap karyawan, peraturan ini merupakan pendukung atas prosedur penggajian yang telah ditetapkan dan dalam pelaksanaannya peraturan tersebut dijalankan oleh setiap karyawan. Prosedur yang terdapat dalam sistem penggajian yang ditetapkan oleh perusahaan telah dilaksanakan oleh pihak manajemen dan dalam pelaksanaannya

42

2.

berjalan dengan baik, sesuai yang diharapkan oleh pimpinan perusahaan, namun ijin karyawan masih sangat kurang efisien kemudian Pengabsenan dengan menggunakan fingerscan cukup baik untuk perusahaan karena dengan adanya mesin fingerscan perusahaan tidak perlu mengawasi absen karyawan setiap harinya. Karena data yang dihasilkan dari mesin fingerscan sudah cukup akurat. Analisis Sistem Kualitatif Perusahaan mebel Dewi Pengendalian Intern dengan studi CV Telung abad Wulandari, Penggajian Dan kasus. Furniture mengalami Universitas Pengupahan Pada suatu masalah pada Islam Nahdatul CV. Telung Abad prosedur dan Ulama, Jepara, Furniture Banjaran pencatatan gaji dan 2013 Bangsri upah kepada karyawan. Dimana prosedur dan pencatatn gaji dan upah hanya dilakukan oleh satu fungsi daam perusahaan yaitu hanya dilakukan oleh stafkantor atau administrasi kantor saja. Penyababnya karena terbatasnya staf yang ada di perusahaan tersebut. Karena semua kendali perusahaan berada pada pemilik perusahaan tersebut.

43

3.

4.

Nathalia, Sistem Akuntansi Kualitatif Prosedur yang Universitas Penggajian Dan dengan studi ditetapkan dan Sanata Dharma, Pengupahan kasus. diterapkan Yogyakarta, perusahaan dalam 2007 hal pengendalian manajemen penggajian sudah efektif karena perusahaan telah memiliki prosedurprosedur yang harus dilakukan dari awal sampai akhir. Retnaningtyas, Analisis Sistem dan Kualitatif Hasil penelitian ini Universitas Prosedur dengan studi menunjukkan bahwa Brawijaya, Penggajian dan kasus. dokumen pada Malang, 2015 Pengupahan dalam sistem penggajian Upaya Mendukung dan pengupahan Pengendalian Intern sudah cukup baik Perusahaan Studi dalam Kasus pada menginformasikan Perusahaan Kacang penggajian dan Shanghai pengupahan. Namun “Gangsar” Ngunut pada fungsi yang Tulungagung. terkait belum menjalankan tugasnya dengan baik terlihat dari fungsi pencatatan waktu hadir kurang melakukan pengawasi proses check clock yang dilakukan oleh karyawan produksi. Struktur organisasi terkait penggajian dan pengupahan sudah baik karena telah memisahkan antara bagian gaji dengan keuangan. Sistem otorisasi belum seluruhnya menunjukkan tanda tangan pertanggungjawaban seluruh fungsi yang terkait.

44

5

Andry Prasetya, Moch. Dzulkirom AR, Zahro Z.A, Universitas Brawijaya Malang, Malang, 2017.

Analisis Sistem Kualitatif Hasil dari Akuntansi dengan studi penelitian Penggajian dan kasus. menunjukkan Pengupahan Dalam terdapat Upaya penumpukan tugas Meningkatkan pada fungsi Efektivitas personalia pada pengendalian system akuntansi Intern.

penggajian dan pengupahan serta karyawan yang belum sesuai dengan tanggung jawabnya, dimana tingkat pendidikan tidak sesuai dengan jabatan.

Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2018

2.3

Kerangka Pemikiran Teoritis

Sukrisno Agoes (2013: 205) berpendapat bahwa “Salah satu cara untuk dapat mencapai tujuan audit internal adalah dengan cara menelaah dan menilai tentang memadai atau tidaknya suatu penerapan sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian operasional Lainnya dengan cara mengembangkan pengendalian yang efektif”58. Efektivitas pengendalian intern yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efektivitas pengendalian intern penggajian dan pengupahan dimana tingkat efektivitas pengendalian intern tersebut juga ditentukan oleh sistem dan prosedur akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan yang diteliti. Seperti yang dikemukakan oleh Fahrizal dalam Baridwan (2009: 76) “Bahwa semakin baik sebuah sistem yang berjalan pada suatu perusahaan, maka akan semakin baik pula efektivitas pengendalian di dalamnya”59. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di PT. Isuindomas Putra Medan guna menganalisis sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan untuk melihat penggunannya dalam usaha mendukung efektivistas pengendalian intern.

45

Berdasarkan uraian yang peneliti kemukakan, maka peneliti menjabarkan kerangka

pemikiran

yang

kemudian

akan dijadikan pegangan dalam

penelitian ini dalam gambar berikut :

Pt. Isuindomas Putra Medan

Sistem Dan Prosedur Penggajian Dan Pegupahan

Pengendalian Intern

Efektif / Belum Efektif Sumber : Diolah Peneliti, 2018

Gambar II.4 Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikan apa yang sebenarnya terjadi. Menurut Sugiyono (2016: 9) menyatakan bahwa “Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”60. Djunaidi dan Fauzan (2012: 25), menjelaskan “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara kuantifikasi”61. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (2010: 4) mendefinisikan “Penelitian kualitatif sebagai suatu tradisi dalam ilmu pengetahuan yang bergantung pada pengamatan seseorang. Pengamatan tersebut berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya”62. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menekankan pada kualitas atau mutu suatu penelitian yang mengacu pada teori, konsep, definisi, karakteristik, maupun simbol-simbol. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan pengamatan seseorang terhadap latar alamiah atau lingkungan sosial yang menghasilkan data deskriptif.

46

47

Dengan jenis penelitian ini peneliti

menggunakan

jenis penelitian

kualitatif untuk mengetahui bagaimana sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan dalam usaha mendukung efektivitas pengendalian intern pada PT. Isuindomas Putra Medan. 3.2 Sumber Data Menurut Arikunto S. (2013: 172) “Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data terbagi menjadi dua bagian yaitu

data primer dan data sekunder”63.

Menurut Sugiyono (2016: 137) menjelaskan mengenai data primer dan data sekunder bahwa : 1. Sumber Primer adalah data yang diperoleh secara langsung meliputi dokumen–dokumen perusahaan berupa sejarah perkembangan perusahaan, struktur organisasi dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian. 2. Data sekunder adalah data yang diperlukan untuk mendukung hasil penelitian berasal dari literatur, artikel dan berbagai sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian64. Sedangkan menurut Arikunto S (2013:172) cara memperoleh data terbagi dalam 2 macam, yaitu : 1. Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak pendapat dan lain-lain. 2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua, biasanya diperoleh melalui instansi yang bergerak dibidang pengumpulan data seperti Badan Pusat Statistik dan lain-lain65. Dari definisi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sumber data primer merupakan data yang langsung dapat dan disajikan sebagai sumber dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek atau perusahaan tempat peneliti penelitian

melakukan

penelitian,

dimana

dilakukan dengan

cara

lapangan melalui observasi dan wawancara melalui pihak

perusahaannya langsung.

48

Sedangkan dari definisi sumber data sekunder di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum peneliti melakukan penelitian. Yang dikategorikan sebagai data sekunder, misalnya melalui catatan atau arsip perusahaan dengan cara membaca, mempelajari dan memahaminya. Berdasarkan data yang didapat sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara dengan pihakpihak manajemen yang berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan. 2. Data sekunder dalam penelitian ini berupa gambaran umum mengenai PT. Isuindomas Putra Medan (sejarah dan struktur organisasi perusahaan), prosedur tertulis sistem penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan, serta data-data lain yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.3 Metode Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2016: 137), “Metode pengumpulan data adalah ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara”66. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi Menurut Supriyati (2011: 46) “Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data penelitian dengan mempunyai sifat dasar naturalistik yang berlangsung dalam konteks natural, pelakunya berpartisipasi secara wajar dalam interaksi”67.

49

Menurut Jonathan Sarwono (2009: 224) “Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, prilaku, obyek-obyek yamg dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan”68. Sedangkan menurut Sugiyono (20016: 145) “Observasi adalah teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila di bandingkan dengan teknik yang lain. Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain”69. Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa Observasi adalah metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara

mempelajari dan mengadakan pengamatan secara langsung kedalam perusahaan untuk mendapatkan bukti-bukti yang dapat mendukung dan melengkapi hasil penelitian. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kejadian operasional perusahaan yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Isuindomas Putra Medan. 2. Wawancara Menurut Subagyo P. Joko (2011: 39) “Wawancara adalah suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden. wawancara bermakna berhadapan langsung antara interviewer(s) dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan”70. Menurut Supriyati (2011:48) “Wawancara adalah Cara yang umum dan ampuh untuk memahami suatu keinginan atau kebutuhan. wawancara adalah teknik pengambilan data melalui pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada responden”71. Sedangkan menurut Prastowo (2011: 212), “Wawancara mendalam (indepth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama atau bisa juga disebut dengan wawancara semiterstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk

50

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana informan dimintai pendapat dan ide-idenya”72. Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data berupa sebuah tanya jawab yang dapat dilakukan secara langsung antar peneliti dan pihak yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian analisis sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan dalam usaha mendukung efektivitas pengendalian intern, peneliti akan berperan penuh sebagai observer dan pewawancara. Peneliti akan mencatat semua kejadian dan data, serta informasi dari informan yang selanjutnya digunakan sebagai bahan penelitian laporan hasil penelitian. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dibantu dengan alat tulis dan buku catatan. 3. Dokumentasi Menurut Basrowi dan Suwandi (2008: 158) “Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan merupakan suatu perkiraan”73. Metode dokumentasi ini digunakan untuk data perusahaan yang berkaitan dengan sistem informasi penggajian dan pengupahan. 3.4 Metode Analisis Data Menurut Sugiyono (2016: 243) “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, catatan lapangan dan studi dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain”74.

51

Menurut Ardhana (2015: 103) menjelaskan bahwa “Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar”75 . Dari beberapa pendapat ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa analisis data adalah upaya ataupun sebuah cara untuk mengolah data menjadi sebuah informasi, sehingga membuat karakteristik data tersebut dapat dipahami dan juga bermanfaat untuk sebuah solusi permasalahan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan sistem penggajian dan pengupahan yang sudah ada dalam perusahaan yang meliputi fungsi yang terkait, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan serta prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. Kemudian apakah sistem penggajian dan pengupahan sudah sesuai dengan teori sistem penggajian dan pengupahan dan juga dapat meningkatkan efektivitas pengendalian intern perusahaan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1

Sejarah PT. Isuindomas putra Medan PT. Isuindomas Putra yang awalnya bernama PT. Citra Multi Isuzu

didirikan berdasarkan Akta Notaris Barnang Armino Poeloengan, SH No. 24 tanggal 22 April 1988 yang telah diubah menjadi Akta Notaris No. 6 tanggal 2 Maret 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian perusahaan tersebut telah disahkan

oleh

Menteri

Kehakiman

dalam

Surat

Keputusan

No.

C2-

9018.HT.01.01.Th.92 tanggal 2 November 1992. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dimana yang terakhir adalah Akta Notaris No. 62 tanggal 20 Juni 2003 dari Notaris Henry Tjong, SH. PT. Isuindomas Putra memulai operasi komersialnya pada tahun 1989. PT. Isuindomas Putra berkedudukan dan berkantor pusat di Jalan Rahmadsyah No. 57 Medan dan melakukan kegiatan usaha dalam bidang penyaluran (dealer) mobil merek Isuzu. Untuk sekarang ini, PT. Isuindomas Putra tidak hanya bergerak dalam bidang penyaluran atau distributor mobil merek Isuzu, tetapi juga untuk distributor suku cadang Isuzu, bengkel pemeliharaan, dan juga body repair. Untuk distributor mobil merek Isuzu, PT. Isuindomas Putra mempunyai 7 cabang yaitu diantaranya Medan sebagai kantor pusat, Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Batam, Bagan Batu dan Ujung Batu. Untuk distributor suku cadang Isuzu, PT.

52

53

Isuindomas Putra mempunyai 5 cabang yaitu diantaranya Medan sebagai kantor pusat, Banda Aceh, Padang, Pekanbaru dan Batam. Untuk bengkel pemeliharaan, PT. Isuindomas Putra mempunyai 4 cabang yaitu diantaranya Medan sebagai kantor pusat, Banda Aceh, Pekanbaru dan Batam. Untuk body repair, PT. Isuindomas Putra mempunyai 3 cabang yaitu diantaranya Medan sebagai kantor pusat, Banda Aceh dan Pekanbaru. Adapun susunan pengurus perusahaan adalah sebagai berikut ini: 1. Komisaris Utama

: Bapak Budiarto Karim

2. Direktur Utama

: Bapak Sudjono Karim

3. Direktur

: Bapak Boy Kristianto

Sumber : PT. Isuindomas Putra Medan

Gambar VI.1 Logo Perusahaan 4.1.2 Struktur Organisasi PT. Isuindomas Putra Medan Dalam menjalankan kegiatan perusahaan, salah satu syarat yang harus diperhatikan adanya struktur organisasi yang baik dan tersusun rapi untuk kelancaran operasional perusahaan. Untuk itu perlu menjalin kerjasama yang harmonis antara sesama karyawan serta pembagian tugas agar setiap bagian atas personil dalam perusahaan mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas, wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi tumpang tindih dalam malaksanakan tugasnya dan pekerjaannya.

54

Struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat dalam mencapai sukses kegiatan perusahaan, karena tanpa struktur organisasi yang baik kemungkinan besar kegiatan pemasaran tidak dapat berjalan denagn baik, sehingga tujuan perusahaan tidak dapat tercapai. Jadi dengan melihat struktur organisasi, maka dapat diketahui hubungan-hubungan antara pimpinan dengan bawahan atau sebaliknya, dengan demikian pada garis wewenang dan tanggung jawab dari hubungan tersebut dapat terdistribusi dengan baik dan pendelegasian wewenang dapat berjalan dengan baik pula. Untuk melaksanakan tujuan organisasi perlu disusun suatu struktur organisasi, apakah organisasi tersebut berbentuk organisasi garis atau lini, dimana tercermin dengan jelas mengenai adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap individu serta hubungan dalam fungsi-fungsi organisasi. Struktur organisasi PT. Isuindomas Putra Medan adalah struktur organisasi garis yaitu yang memiliki ciri wewenang (othority) turun dari atas kepala bawahan langsung. Adapun uraian kerja yang terdapat pada perusahaan ini berdasarkan struktur organisasi pada PT. Isuindomas Putra Medan dapat dilihat pada gambar IV.2 dibawah ini :

55

Direktur

GM. Manager

Acc.Mgr

Part.Mgr

Fin.Mgr

Body.R.Mgr

Fin. SPV

Service.Mgr

Acc SPV

Branch.Mgr

ADH

Staf Acc

Mkt. SPV

Staf ADM

Sales Counter

Customer Service

Part SPV

HRD.Mgr

HRD SPV

Staf Finance

Sales

Staf HRD

Operator

Satpam

Ka. Bengkel

Staf Gudang Part

SA

ADM Part

ADM Srv

Mekanik Sumber : PT. Isuindomas Putra Medan

Gambar IV.2 Struktur Organisasi PT. Isuindomas Putra Medan Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab masing–masing jabatan dalam perusahaan ini adalah sebagai berikut: 1. Direktur a. Merencanakan dan mengembangkan sumber–sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

56

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan–kegiatan dibidang administrasi keuangan. c. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar. 2. Accounting Manager a. Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan. b. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca laba rugi. c. Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca laba rugi dan aktivitas akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat. d. Mengevaluasi dan menganalisa implementasi sistem akunting untuk memberi masukan terhadap sistem keuangan dan strategi bisnis. e. Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM akunting. 3. GM Manager (General Marketing Manager) a. Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan. b. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan. c. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.

57

d. Menganalisa

dan

mengembangkan

strategi

marketing

untuk

meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan. e. Memonitor jumlah stok seluruh Departemen Sales dan Marketing untuk memastikan umur stok perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan. f. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar. g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas–tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik. 4. Finance Manager a. Memonitor, mengumpulkan data dan menganalisa posisi kas perusahaan dan aliran kas dengan melihat pertimbangan kondisi modal, piutang, pembayaran dan pengeluaran secara kontinu untuk memastikan keseimbangan kondisi keuangan perusahaan. b. Memastikan kelancaran hubungan dengan pihak perbankan untuk mendapatkan kesepakatan, kepercayaan, kerjasama dan aktivitas perbankan lainnya yang dapat membantu proses perbankan untuk perusahaan sesuai prioritas yang diharapkan. c. Melakukan koordinasi koleksi data keuangan serta sistem dan prosedur keuangan lainnya agar seluruh aktivitas keuangan yang dilakukan perushaan dapat terkoordinasi dan terdokumentasi dengan baik sesuai peraturan perusahaan. d. Menjalankan tugas–tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.

58

5. HRD Manager (Human Resources Departement) a. Membantu General Manager dalam melaksanakan undang–undang ketenagakerjaan dan peraturan pemerintah serta menjalankan kebijaksanaan perusahaan dan manajemen sumber daya. b. Menentukan kebutuhan tenaga kerja, pelaksanaan mutasi atau promosi karyawan, dan bertanggungjawab atas kelancaran tugas operasional. c. Bekerjasama dengan bagian–bagian lain untuk membina stabilitas kerja, tata tertib kerja, disiplin kerja, keamanan dan kenyamanan dalam lingkungan kerja. 6. Part Manager a. Mencari supplier suku cadang yang bagus dan murah. b. Bertanggung jawab kepada General Marketing Manager. 7. Service Manager a. Mengontrol pekerjaan dari kepala bengkel dan mekanik. b. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan. c. Menjamin kepuasan pelanggan terhadap perbaikan mobilnya. d. Bertanggung jawab kepada General Marketing Manager. 8. Branch Manager a. Merencanakan langkah strategis cabang, mengatur penjadwalan kunjungan dan target sales untuk pencapaian target penjualan secara maksimal. b. Memonitor dan mengevaluasi pencapaian target penjualan secara berkelanjutan.

59

c. Memantau tugas penagihan kolektor dan tempo pembayaran customer. d. Memonitor dan mengevaluasi pasar dan kompetitor untuk melihat kedudukan cabang dengan pasar sejenis di area yang sama, menganalisa kebutuhan pasar untuk menyusun dan mengusulkan strategi penjualan. e. Menjalankan tugas – tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target cabang. 9. Accounting SPV (Accounting Supervisor) a. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan. b. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan. c. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan. d. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan). e. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan). 10. ADH (Admin Head) a. Memastikan seluruh transaksi penjualan unit mobil harus sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan Corporate Policy yang berlaku. b. Memastikan seluruh kendaraan yang masuk ke bengkel untuk perawatan dan perbaikan telah sesuai dengan SOP dan Corporate Policy yang berlaku. c. Memastikan jasa perawatan atau perbaikan kendaraan yang pembayarannya secara kredit atau hutang hanya dapat diberikan

60

apabila telah mendapatkan persetujuan dari Manajemen HO (Head Operation). d. Mengawasi dan memastikan pelunasan tagihan jasa perbaikan kendaraan sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama. e. Mengawasi aktivitas kolektor agar dilaksanakan dengan efektif dan efisien. f. Melakukan stock opname secara random dan rutin. 11. Finance SPV (Finance Supervisor) a. Memeriksa, mengawasi dan memastikan semua penagihan dan transaksi penjualan dalam bentuk kas, giro atau cek yang diterima pada hari kerja telah disetorkan ke rekening bank kantor pusat. b. Mengawasi dan memastikan jumlah dana di dalam kas kecil tidak melebihi batas plafon. c. Mengawasi dan memastikan setiap hari semua kas cabang telah ditutup oleh kepala kantor. d. Menerima tagihan dari supplier dan mengkoordinasi dengan bagian accounting dan bagian terkait untuk memastikan keabsahan pembayaran sebelum mengajukan dan membuat jadwal pembayaran. e. Mengawasi dan berkoordinasi dengan Finance Manager untuk mengalokasi sumber dana yang ada di semua rekening bank secara efisien dan efektif. 12. HRD SPV (Human Resources Departement Supervisor) a. Menganalisis dan mengembangkan sistem remunerasi di perusahaan.

61

b. Memverifikasi data atau pencatatan kehadiran karyawan, cuti, dinas sehingga

dapat

dipakai

sebagai

dasar

yang

benar

dalam

membayarkan kompensasi dan benefit. c. Melakukan proses payroll berdasarkan data yang benar sehingga pembayaran gaji dapat dilakukan dengan jumlah yang benar dan tepat waktu. d. Memproses administrasi perjalanan dinas, sehingga perjalanan dapat dilakukan dengan tepat waktu dan lancar. 13. Staf Accounting a. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar. b. Mengurus PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan melaporkan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan). c. Mengontrol pembayaran hutang ke supplier. d. Mengontrol piutang yang sudah jatuh tempo. e. Membuat laporan HPP (Harga Pokok Penjualan) bulanan. f. Mengontrol stok masing – masing cabang. 14. Marketing SPV (Marketing Supervisor) a. Memastikan sales melakukan dan melaksanakan pemasaran sesuai dengan harapan perusahaan. b. Melakukan coaching kepada sales. c. Mengatur pembagian tugas, wilayah dan target penjualan para sales. 15. Staf Finance a. Mengontrol keluar masuknya kas kecil dan bank.

62

b. Mengontrol pembayaran hutang ke supplier. c. Melakukan proses penagihan piutang ke customer. d. Menginput kas masuk dan keluar. e. Mengkliring giro yang sudah jatuh tempo. f. Membuat laporan cashflow. g. Melaporkan PPh 23 setiap bulan. 16. Staf HRD (Human Resources Departement) a. Menbuat daftar gaji dan upah karyawan. b. Melakukan pembayaran gaji dan upah karyawan. c. Membuat laporan kehadiran karyawan. d. Melakukan pengorderan stationery perusahaan. e. Melakukan evaluasi karyawan setiap akhir tahun. f. Melaporkan PPh 21 karyawan perusahaan. 17. Sales Counter a. Menjawab telepon yang masuk. b. Memberikan harga dan penjelasan tentang produk–produk yang dijual perusahaan. c. Melayani customer yang datang ke showroom. d. Mencari customer baru dengan cara online marketing. e. Meningkatkan penjualan. 18. Customer Service a. Mencari solusi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh customer.

63

b. Memberikan pelayanan yang prima dan membina hubungan baik dengan customer. c. Melayani pertanyaan – pertanyaan yang diajukan customer serta memberikan informasi yang diinginkan selengkap mungkin secara ramah, sopan, menarik dan menyenangkan. d. Berbicara dengan suara yang jelas dan lembut. e. Memakai bahasa yang mudah dimengerti oleh customer. 19. Sales a. Membuat daftar pelanggan prospek sesuai dengan segmentasi yang diinginkan perusahaan. b. Melakukan proses penjualan sesuai daftar target yang sudah ditentukan. c. Melakukan proses penjualan mulai dari awal perkenalan, negosiasi sampai dengan pembuatan kontrak dengan pelanggan. 20. Part SPV (Part Supervisor) a. Melakukan pengawasan terhadap staf gudang part. b. Mengecek dan memastikan jumlah sparepart yang dipesan sudah sesuai dengan kebutuhan. 21. Staf Gudang Part a. Bertanggung jawab atas kuantitas dan kualitas barang di gudang sesuai dengan keterangan di database perusahaan. b. Mampu mengatur stok sparepart. c. Mengatur layout gudang. 22. ADM Part (Adminitrasi Part)

64

a. Melakukan pendataan stok sparepart atas data fisik dan data ADM sparepart. b. Melakukan sampling stock opname secara rutin. c. Memberikan saran, usulan dan berkonsultasi dengan kepala bengkel dalam mencari solusi terhadap masalah parts. 23. Kepala Bengkel a. Mengontrol kualitas dari hasil pekerjaan mekanik. b. Mengelola dan mengatur para mekanik dalam bekerja di lapangan. c. Memberikan laporan pertanggungjawaban ke Service Manager. 24. Service Advisor a. Melayani pelanggan yang datang ke bengkel. b. Menganalisa kerusakan dan memeriksa kendaraan serta menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pelanggan. c. Memasukkan data keluhan pelanggan ke komputer. d. Membuat Perintah Kerja Bengkel (PKB). e. Membuat estimasi biaya perbaikan kepada pelanggan. 25. ADM Service a. Memonitor batas waktu pembayaran dan dokumen–dokumen pendukungnya. b. Melakukan dan mengontrol piutang service customer. c. Membantu melengkapi data yang dibutuhkan untuk pengiriman unit. 26. Mekanik a. Bertugas memperbaiki kerusakan pada mobil sesuai dengan perintah kepala bengkel. b. Bertanggung jawab kepada kepala bengkel.

65

4.1.3 Visi dan Misi PT. Isuindomas Putra Medan 4.1.3.1 Visi PT. Isuindomas Putra Medan Visi dari PT. Isuindomas Putra Medan adalah : 1. Isuindomas Putra menjadi dealer resmi Isuzu nomor 1 satu di Indonesia. 2. Meraih pencapaian-pencapaian yang akan membentuk kinerja serta performa yang baik dari hari ke hari sehingga semakin terbangun citra Isuindomas Putra sebagai yang terbaik. 4.1.3.2 Misi PT. Isuindomas Putra Medan Misi dari PT. Isuindomas Putra Medan adalah : 1. Terciptanya rasa kekeluargaan, keselarasan, serta sinergi yang terusmenerus di antara seluruh direksi maupun karyawan yang akan mendorongkemajuan Isuindomas Putra. 2. Terciptanya iklim yang kondusif dan nyaman bagi seluruh direksi dan karyawan untuk menunjukkan kontribusi dan dedikasi terbaiknya kepada Isuindomas Putra. 4.2

ANALISIS HASIL

4.2.1

Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan

4.2.1.1 Fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Berikut beberapa fungsi yang berkaitan dengan proses penggajian di PT. Isuindomas Putra Medan : 1. Fungsi Kepegawaian Fungsi ini diduduki oleh bagian staf HRD (Human Resource Departement), fungsi ini memiliki wewenang untuk mencari karyawan

66

baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, penempatan jabatan dan golongan gaji, mutasi karyawan, pemberhentian karyawan, dan pembuatan daftar gaji dan upah karyawan. Selain itu, pada bagian staf HRD ini terdapat data–data terkait mengenai jumlah karyawan dan jam kerja karyawan. 2. Fungsi Pencatat Waktu Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan menggunakan mesin absensi magnetic card (Digital). Yang melakukan perekapan terhadap pencatatan waktu ini adalah bagian kasir. 3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan (BPJS, Pajak penghasilan, keterlambatan) yang menjadi beban setiap karyawan dan upah lembur selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah yang dilakukan oleh bagian staf HRD. 4. Fungsi Akuntansi Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan serta membuat bukti kas keluar yang dilaksanakan oleh bagian accounting.

67

5. Fungsi Keuangan Fungsi ini bertanggungjawab untuk menstransfer uang gaji lewat bank, fungsi ini dilakukan oleh staf HRD. Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang saya lakukan dengan ibu Ayu selaku staff HRD PT. Isuindomas Putra Medan pada tanggal 20 Februari 2018, pukul 11.00 sebagai berikut: “Fungsi akuntansi terkait sistem penggajian dan pengupahan yang berperan dalam penggajian dan pengupahan disini ada fungsi kepegawaian, fungsi pencatatan waktu, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Dimana fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji, dan fungsi keuangan yang bertanggung jawab mengecek rekap absen karyawan, membuat daftar gaji karyawan, melakukan pemotongan atau penambahan gaji dan upah, serta mentransfer gaji dan upah karyawan dijalankan oleh bagian staff HRD sendiri. Fungsi akuntansi melakukan pencatatan mengenai biaya yang dikeluarkan termasuk membuat bukti kas keluar yang dilaksanakan oleh bagian accounting. Sedangkan bagian pencatatan waktu yang bertanggung jawab dalam perekapan absen yaitu bagian kasir.”. 4.2.1.2 Dokumen yang Digunakan dalam Proses Penggajian dan Pengupahan Beberapa dokumen yang digunakan dalam proses penggajian di PT. Isuindomas Putra Medan antara lain adalah: 1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi staf HRD berupa surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan apabila ada kenaikan atau penurunan jabatan karyawan.

68

2. Kartu Jam Hadir Dokumen digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir ini berupa mesin absensi magnetic card (Digital), kemudian setiap satu bulan sekali dilakukan pengerekapan oleh bagian kasir. 3. Daftar Gaji dan Daftar Upah Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, BPJS ketenagakerjaan, keterlambatan yang dilakukan karyawan dan lain sebagainya yang dibuat berdasarkan rekap absensi yang dilaksanakan oleh bagian staff HRD. 4. Rekap Daftar Gaji dan Daftar Upah Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah yang dilakukan oleh bagian staff HRD. 5. Bukti Kas Keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah, dimana di PT. Isuindomas Putra dilakukan oleh bagian staff accounting. Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang saya lakukan dengan ibu Sartika selaku bagian acoounting di PT. Isuindomas Putra pada tanggal 21 Februari 2018, pukul 11.00 sebagai berikut:

69

“Dalam penggajian dan pengupahan disini dokumen yang digunakan ada kartu jam hadir, surat perintah lembur dari pimpinan yang nantinya akan disetujui oleh staff HRD, daftar gaji, rekap daftar gaji, rekap absensi, bukti kas keluar dari fungsi akuntansi, rekap jumlah karyawan, rekap rincian upah, dan lembar otoritas”. 4.2.1.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Beberapa catatan yang digunakan dalam penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra Medan antara lain : 1. Jurnal Umum Digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja dalam tiap bagian dalam perusahaan. 2. Kartu Biaya Catatan ini dipergunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan seperti gaji untuk bagian pemasaran. 3. Kartu Penghasilan Karyawan Catatan ini dipergunakan untuk melakukan pencatatan mengenai penghasilan dan berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan. Pernyataan ini sejalan dengan hasil wawancara dengan ibu Sartika selaku bagian accounting di PT. Isuindomas Putra pada tanggal 21 Februari 2018, pukul 11.00 sebagai berikut: “Catatan-catatan yang digunakan dalam gaji dan upah antara lain ada jurnal umum dan buku besar yang digunakan oleh bagian accounting untuk

70

mencatat transaksi yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan termasuk pembayaran gaji dan upah karyawan, serta catatan gaji karyawan dan catatan hasil perhitungan gaji dan upah.” 4.2.2

Prosedur dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan Prosedur yang dilakukan dalam proses penggajian dan pengupahan di PT.

Isuindomas Putra Medan antara lain adalah : 1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini menggunakan mesin absensi magnetic card (Digital) dan dilakukan perekapan oleh bagian kasir. 2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji dan Upah prosedur ini dilakukan oleh bagian staff HRD. Daftar gaji berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, BPJS ketenagakerjaan, keterlambatan yang dilakukan karyawan dan di tambah upah lembur yang dibuat berdasarkan rekap absensi yang dibuat oleh bagian kasir. 3. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi untuk melakukan pencatatan terhadap pembayaran gaji dan upah karyawan, serta membuat bukti kas keluar. 4. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan

71

untuk menulis sejumlah uang yang akan ditransfer guna pembayaran gaji dan upah, fungsi keuangan kemudian menstransfer lewat bank. Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang saya lakukan dengan ibu Ayu selaku personalia PT. Isuindomas Putra pada tanggal 20 Februari 2018, pukul 11.00 sebagai berikut: “Prosedur penggajiannya yaitu dimulai dari perekapan absen (dalam 1 bulan) yang dilakukan oleh bagian kasir kemudian diberikan ke staff HRD untuk membuat daftar gaji yang berisi gaji pokok, upah lembur jika ada lembur, potongan pajak penghasilan, potongan BPJS dan potongan keterlambatan. Karna pembayaran gajinya lewat ATM jadi bagian staf HRD juga bertugas untuk menstransfer uang tersebut lewat bank dan memberikan perintah kepada fungsi akuntansi untuk membuat pencatatan serta bukti kas keluar. Gaji dan upah diberikan sebulan sekali yaitu akhir bulan tanggal 25”. 4.2.3 Pelaksanaan Unsur Pengendalian Internal di PT. Isuindomas Putra Medan Unsur pengendalian intern dalam penggajian dan pengupahan yang dilakukan oleh PT. Isuindomas Putra Medan adalah sebagai berikut: 1. Organisasi a. Fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji dan upah dilakukan oleh staff HRD. b. Fungsi keuangan dilakukan oleh bagian staff HRD (Terjadinya perangkapan tugas). c. Fungsi akuntansi dilaksanakan oleh bagian accounting. d. Fungsi pencatatan waktu hadir dilakukan oleh bagian kasir.

72

2. Sistem Otorisasi a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah tidak ada surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur. b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan jabatan, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga didasarkan pada pengusulan dari direktur. c. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan didasarkan atas surat potongan gaji dan upah diotorisasi oleh bagian staf HRD. d. Kartu jam hadir dari mesin pencatat waktu di rekap oleh bagian kasir dan diotorisasi oleh bagian staff HRD. e. Perintah lembur diotorisasi oleh staf HRD. f. Daftar gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi keuangan. g. Surat pernyataan gaji dan upah berupa slip gaji tidak dikeluarkan. h. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi akuntansi. 3. Prosedur Pencatatan a. Melakukan pencatatan distribusi biaya tenaga kerja dalam tiap bagian dalam perusahaan. b. Membuat catatan mengenai kartu penghasilan karyawan dan berbagai potongan yang diterima oleh karyawan tetapi tidak diverifikasi kepada setiap karyawan.

73

4. Praktik yang Sehat a. Rekap absensi dibandingkan dengan kartu jam hadir sebagai dasar distribusi gaji langsung. b. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu tidak diawasi. c. Pembuatan daftar gaji dan upah diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya

oleh

fungsi

akuntansi

sebelum

dilakukan

pembayaran. d. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. e. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah yaitu bagian staf HRD. Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang saya lakukan dengan ibu Ayu selaku bagian Staff HRD di PT. Isuindomas Putra pada tanggal 20 Februari 2018, pukul 11.00 sebagai berikut: “Dalam proses penggajian yang terlibat bagian staf HRD, kasir dan accounting. Bagian kasir melakukan rekap absensi, kemudian bagian personalia yang bertugas membuat daftar gaji dan upah. Setelah daftar gaji dan upah karyawan selesai, bagian staf HRD melapor ke bank mengenai besaran gaji masing-masing karyawan untuk ditransferkan kepada masing-masing rekening karyawan, kemudian bagian staff HRD menyerahkan nota pembayaran tersebut kepada bagian accounting untuk membuat semacam bukti pengeluaran kas untuk beban gaji dan upah karyawan”.

74

4.3 Pembahasan 4.3.1 Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan Pembahasan terhadap hasil penelitian sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan yang dilakukan di PT. Isuindomas Putra Medan yang berkaitan dengan fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, prosedur dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, dan unsur pengendalian intern penggajian dan pengupahan. Pembahasan lebih lanjut tentang berbagai hal tersebut adalah sebagai berikut: 4.3.1.1 Fungsi yang Terkait Dengan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 317) dijelaskan bahwa “Proses penggajian dan pengupahan karyawan dalam perusahaan harus melibatkan beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, Fungsi pembuat daftar gaji dan upah, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan”76. Dari uraian hasil penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa fungsifungsi yang berkaitan dengan penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra ada fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji dan upah, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi tercatatasebagai berikut : 1. Fungsi kepegawaian dilaksanakan dengan baik oleh bagian personalia dengan menyelenggarakan seleksi dan penempatan karyawan sesuai yang dibutuhkan. 2. Fungsi pencatat waktu hadir karyawan yang dilakukan oleh bagian kasir belum menjalankan tugasnya dengan baik karena pada saat karyawan

75

melakukan pengisian absensi menggunakan mesin absensi magnetic card bagian personlia tidak melakukan pengawasan. 3. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah dilakukan oleh bagian staf HRD, namun bagian HRD juga melakukan pembayaran gaji dan upah kepada karyawan jadi ada perangkapan tugas. Hal ini dilakukan pada PT. Isuindomas Putra karena dianggap lebih efisien jika yang membayarkan gaji adalah bagian yang membuat daftar gaji karena yang lebih tahu rincian besaran gajinya adalah bagian staf HRD. 4. Fungsi akuntansi telah dijalankan dengan baik karena telah melakukan pencatatan yang berhubungan dengan penggajian dan pengupahan ke dalam jurnal umum dan buku besar. 5. Fungsi keuangan sudah melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu bertanggungjawab untuk menstransfer uang gaji lewat bank. Oleh karena itu fungsi akuntansi yang terkait sistem panggajian dan pengupahan sudah dipenuhi dengan baik, tetapi di dalam pelaksanaannya masih belum efektif karena adanya perangkapan tugas yang memudahkan terjadinya kecurangan dengan memanipulasi data gaji dan upah. 4.3.1.2 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 374) dijelaskan “Harus ada beberapa dokumen yang digunakan sebagai dasar penggajian dan pengupahan. Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, kartu jam hadir, kartu jam kerja, daftar gaji dan daftar upah, rekap daftar gaji dan rekap daftar upah, surat pernyataan gaji dan upah, amplop gaji dan upah, dan bukti kas keluar”77. Romney dan Steinbart (2009: 199) menyatakan bahwa “Berbagai dokumen dan catatan-catatan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan

76

pengendalian. Dokumen yang lengkap dengan instruksi yang jelas akan memfasilitasi pencatatan transakasi penggajian yang akurat dan efisien”78. Dari uraian hasil analisis di atas maka dapat diketahui bahwa dokumen yang digunakan dalam proses penggajian dan pengupahan belum cukup memenuhi prosedur dalam mendukung pengendalin intern, karena dokumen yang dibuat oleh perusahaan belum lengkap dan belum sesuai dengan teori sistem akuntansi penggajian. Ada 2 (dua) dokumen yang tidak ada yaitu surat pernyataan gaji dan upah, dan amplop gaji, hal ini dikarenakan di PT. Isuindomas Putra pembayaran gaji lewat transfer Bank, tetapi tidak mengeluarkan surat pernyataan upah dan gaji (slip gaji) yang akan dibagikan kepada karyawan hal tersebut dapat memicu complain mengenai besaran gaji yang diterima oleh setiap karyawan, karena karyawan tidak mengetahui rincian-rincian gaji yang diterimanya seperti besaran potongan yang dibebankan dan penambahan upah akibat lembur yang dilaksanakan oleh karyawan. Dokumen-dokumen

sudah

dibuat

oleh

bagiannya

masing-masing.

Dokumen pendukung perubahan Gaji dan upah dibuat oleh bagian staf HRD, Kartu jam hadir dengan mesin pencatat waktu dibuat oleh bagian kasir, daftar gaji dan upah dibuat oleh bagian staf HRD, bukti kas keluar dibuat oleh bagian accounting. 4.3.1.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 382) “Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan meliputi jurnal umum, kartu harga pokok produk, kartu biaya, dan kartu penghasilan karyawan”79.

77

Catatan yang digunakan di PT. Isuindomas Putra tidak sama dengan yang dikemukakan oleh Mulyadi yaitu jurnal umum, kartu biaya, dan kartu penghasilan karyawan. Perusahaan tidak menggunakan kartu harga produk dikarenakan perusahaan tidak bergerak dibidang manufaktur yaitu tidak mengolah bahan mentah tetapi menjual barang jadi. Akan tetapi perusahaan tidak melakukan verifikasi kartu penghasilan karyawan kepada setiap karyawan melainkan hanya untuk catatan yang disimpan oleh perusahaan yakni pada fungsi pembuatan daftar gaji dan upah yang dilaksanakan oleh staf HRD. Oleh karena itu, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang terkait dengan catatan akuntansi telah sesuai dengan ketentuan yang harus dipenuhi tetapi belum dijalankan dengan efektif. 4.3.2

Prosedur dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 385) dijelaskan bahwa “Dalam prosedur penggajian dan pengupahan karyawan dalam perusahaan ada beberapa jaringan prosedur. Jaringan prosedur penggajian terdiri dari prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pencatatan waktu kerja, prosedur pembuatan daftar upah, prosedur distribusi biaya gaji dan upah, prosedur pembuatan bukti kas keluar, dan prosedur pembayaran gaji dan upah”80. Jaringan prosedur yang ada di PT. Isuindomas Putra yaitu prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, prosedur pembuatan bukti kas keluar, dan prosedur pembayaran gaji dan upah. 1. Prosedur pencatatan waktu hadir menggunakan mesin absensi magnetic card, yang dijalankan oleh bagian kasir. Prosedur ini dilakukan perusahaan kurang sempurna karena absensi yang dilakukan tidak mendapatkan pengawasan. 2. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah sudah dilakukan dengan baik oleh bagian staf HRD, pembuatan daftar gaji dan upah ini berdasarkan

78

rekap absen yang dibuat oleh bagian kasir. Berdasarkan daftar gaji dan upah maka dibuatlah permintaan pengeluaran kas kecil. 3. Prosedur pembuatan bukti kas keluar sudah dilaksanakan dengan baik oleh bagian accounting, yakni melakukakn pencatatan terhadap pengeluaran atas gaji dan upah karyawan, serta membuat bukti kas keluar. 4. Prosedur pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh bagian staf HRD, ada perangkapan tugas antara pembuat daftar gaji upah dan pembayaran gaji upah. Hal ini dilakukan karena perusahaan menganggap lebih efisien jika yang membayarkan gaji dan upah adalah bagian yang membuat daftar gaji dan upah karena yang lebih tau tentang rincian gaji dan upah yang akan diterima karyawan. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Isuindomas Putra dapat dikatakan bahwa prosedur yang membentuk sistem belum seluruhnya dapat mendukung efektifitas pengendalian intern, hal ini dapat dilihat dari absensi yang dilakukan kurang mendapatkan pengawasan, ada perangkapan tugas dari pembuat daftar gaji dengan pembayaran gaji dan upah. Dapat dilihat dari gambar diagram alir berikut ini:

79

Bagian Kasir

Bagian HRD

Mulai

B

Merekap Absensi

NPB

KJH Menstranser Gaji dan Upah melalui Bank

NPB A

Bukti Transfer

D C

Sumber : PT. Isuindomas Putra Medan

Gambar IV.3 Bagan Alir Sistem dan Prosedur Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan

80

Bagian HRD

Bagian Accounting

A

C

KJH Bukti Transfer

Meneliti & Menghitung Gaji Meneliti dan Membuat BKK

DGU Bukti Transfer BKK DGU

D

KJH NPB

Selesai D D

B

Keterangan : KJH : Kartu Jam Hadir DGU : Daftar Gaji dan Upah NPB : Nota Pembayaran BKK : Bukti Kas Keluar

Sumber : PT. Isuindomas Putra Medan

Gambar IV.3 Bagan Alir Sistem dan Prosedur Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan (Lanjutan)

81

4.3.3

Pengendalian Intern pada PT. Isuindomas Putra Medan

4.3.3.1 Unsur-Unsur Pengendalian Intern Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 386-387) dijelaskan bahwa “Dalam proses penggajian dan pengupahan karyawan dalam perusahaan ada unsur-unsur struktur pengendalinya. Struktur pengendalian tersebut antara lain adalah pemisahan fungsi-fungsi, otorisasi dari pihak-pihak yang berwenang, serta sebelum dilakukan pemberian gaji dan upah ke masingmasing karyawan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenarannya oleh bagian akuntansi”81. Berdasarkan hasil penelitian diatas unsur-unsur pengendalian internal dikatakan belum baik, karena fungsi pembuat daftar gaji dan upah tidak terpisah dari fungsi pembayaran gaji dan upah. Namun fungsi pencatatan waktu hadir yang dilaksanakan oleh bagian penggajian telah terpisah dari fungsi operasi. Sistem otorisasi yang diterapkan pada PT. Isuindomas Putra Medan berjalan kurang efektif karena setiap nama yang terdapat dalam daftar gaji dan upah hanya diinformasikan secara lisan oleh bagian staf HRD kepada Direktur. Hal tersebut kurang efektif dilakukan karena tidak terdapat dokumen sebagai bukti pengangkatan yang ditandatangani oleh Direktur. Perubahan terhadap gaji dan upah karyawan yang terjadi akibat perubahan pangkat didasarkan pada surat keputusan yang ditandatangani direktur kemudian diberikan kepada bagian staf HRD yang mana ditransfer oleh bagian Staf HRD hal ini telah efektif. Kartu jam hadir diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu dan perintah lembur diotorisasi oleh bagian staf HRD. Daftar gaji dan upah sudah efektif karena telah diotorisasi oleh bagian staf HRD. Permintaan pengeluaran kas kecil yang digunakan untuk pembayaran gaji dan upah sudah efektif ditandatangani oleh bagian accounting. Prosedur pencatatan sudah dilengkapi sebagaimana mestinya tetapi belum dijalankan secara

82

efekitf, perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah dan tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi tetapi tidak diverifikasi kepada setiap karyawan. Serta absensi karyawan berjalan kurang efektif karena tidak ada yang mengawasi. 4.3.3.2 Analisis Tujuan Pengendalian Intern Sistem Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan 1. Analisis Keterjadian Messier (2014: 12) mengatakan bahwa, “Pemisahan tugas yang tepat memberikan pengendalian utama terhadap pembayaran pada karyawan fiktif, seperti pemisahan tugas yang memadai antara departemen operasi dan departemen pendukung, departemen sumber daya manusia, dan departemen penggajian meminimalkan kemungkinan terdapat karyawan fiktif dalam sistem”82. Berdasarkan pendapat tersebut, maka tujuan keterjadian pada pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan belum terpenuhi, hal ini dikarenakan fungsi pembuat daftar gaji juga melakukan pembayaran gaji dan upah. 2. Analisis Kelengkapan Tujuan kelengkapan pada pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan telah terpenuhi dengan baik, seluruh transaksi penggajian dan pengupahan telah dicatat dengan lengkap kedalam jurnal umum dan buku besar. 3. Analisis Akurasi Tujuan akurasi pada pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan telah dihitung dan dicatat dengan baik. Hal ini berdasarkan pada dokumen rekap daftar gaji dan upah

83

yang dibuat oleh bagian staf HRD diperiksa dan dihitung ulang oleh accounting sebelum dibuat Bukti Kas Keluar. Namun belum memiliki kelengkapan dokumen akuntansi yang terkait dalam sistem dan prosedur penggajian dan pengupaha yakni tidak membuat atau mengeluarkan dokumen surat pernyataan gaji dan upah. 4. Analisis Pisah Batas (Cut Off) Tujuan pisah batas (cut off) pada pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan telah terpenuhi dengan baik. Seluruh transaksi penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan belum dilakukan dengan tepat waktu. Pembayaran gaji dan upah karyawan seharusnya dibagikan setiap pada akhir bulan tanggal 25, namun seringkali terjadi keterlambatan pembayaran gaji dan upah. 5. Analisis Klarifikasi Tujuan klarifikasi pada pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan belum terpenuhi. Pada catatan kartu penghasilan karyawan belum dilakukakn verifikasi kepada setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang di terima. Pembayaran gaji dan upah dilakukan melalui transfer ke nomor rekening masing-masing karyawan. 4.3.4

Justifikasi Penelitian Berdasarkan pembahasan hasil temuan penelitian diatas, ada beberapa

temuan diantaranya adalah dokumen yang digunakan belum cukup memenuhi

84

prosedur dalam mendukung efektivitas pengendalian intern karena tidak adanya dokumen surat pernyataan gaji dan upah dan amplop gaji dan upah. Sesuai dengan teori Marshal dan Steinbart (2009: 199) menyatakan bahwa “Berbagai dokumen dan catatan-catatan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan pengendalian. Dokumen yang lengkap dengan instruksi yang jelas akan memfasilitasi pencatatan transakasi penggajian yang akurat dan efisien”83. Maka sebaiknya perusahaan haruslah mengeluarkan surat pernyataan gaji dan upah dan tetap memberikan amplop gaji dan upah yang berisi slip gaji dan bukti transfer. Agar tidak terjadi kesalahpahaman perhitungan gaji dan upah antara pembuat/pengirim gaji dan upah dengan penerima gaji dan upah. Pengawasan dalam memasukkan kartu jam hadir sangat penting, karena jika tidak ada pengawasan dikhawatirkan dapat memicu karyawan melakukan titip absen kepada karyawan lain. Pemasukkan kartu jam hadir pada PT. Isuindomas Putra Medan tidak ada yang mengawasi, maka dari itu sebaiknya dalam pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu ada pengawasan, mungkin tugas ini bisa diberikan kepada satpam untuk melakukakn pengawasan. Karena kartu absensi yang berisi jam datang, jam pulang, dan lembur karyawan yang digunakan sebagai dasar perhitungan gaji karyawan. Dan sebaiknya dalam perekapan kartu jam hadir dilaksanakan oleh bagian staf HRD, dimana seperti yang diketahui pada bagaian staf HRD terdapat dokumen-dokumen karyawan sehingga memudah kan dalam pelakasanaan perekapannya. Adanya perangkapan tugas dalam prosedur pembuat daftar gaji dan pembayaran gaji, dengan adanya perangkapan tugas pada perusahaan maka akan memberikan celah timbulnya tindak kecurangan dalam bagian tersebut. Maka

85

sebaiknya perusahaan memisahkan tugas ke dalam fungsinya masing-masing, bisa dengan salah satu dari bagian staf HRD ditugaskan untuk menjadi fungsi pembuat daftar gaji dan upah dan pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh bagian kasir. Sehingga tidak terjadi perangkapan tugas yang dilakukan bagian staf HRD dan prosedur sistem penggajian dan pengupahan dapat mendukung efektivitas pengendalian intern. Tabel IV.1 Implementasi Sistem Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern dalam Kaitan Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan Keterangan Fungsi Yang Terkait

1. 2. 3.

4. 5.

Dokumen Yang Digunakan

Teori Fungsi Kepegawaian Fungsi pencatat waktu Fungsi pembuat daftar gaji dan upah Fungsi akuntansi Fungsi keuangan

1. Dokumen perubahan gaji dan upah 2. Kartu jam hadir 3. Kartu jam kerja 4. Daftar gaji dan upah 5. Rekap daftar gaji dan upah 6. Surat pernyataan gaji dan upah 7. Amplop 8. Bukti kas keluar

PT. Isuindomas Putra Medan Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra Medan adalah: 1. Fungsi kepegawaian 2. Fungsi pencatat waktu 3. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah 4. Fungsi akuntansi 5. Fungsi keuangan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra Medan adalah: 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah 2. Kartu jam hadir 3. Daftar gaji dan daftar upah 4. Rekap daftar gaji dan upah 5. Bukti kas keluar

Pernyataan Fungsi yang terkait dalam sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan sudah dilengkapi sebagaimana mestinya tetapi fungsi belum efektif dilakukan sebagai mana mestinya. Dokumen yang dibuat di PT. Isuindomas Putra Medan belum dilengkapi karena tidak adanya surat pernyataan gaji dan upah dan amplop.

86

Catatan Akuntansi Yang Digunakan

1. Jurnal umum 2. Kartu harga pokok produk 3. Kartu biaya 4. Kartu penghasilan karyawan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra Medan adalah: 1. Jurnal umum 2. Kartu biaya 3. Kartu penghasilan karyawan

Catatan akuntansi yang dibuat oleh PT. Isuindomas Putra Medan sudah lengkap. Tetapi belum dijalankan dengan efekti karena kartu penghasilan karyawan tidak diverifikasi kepada karyawan Prosedur 1. Prosedur Jaringan prosedur dalam sistem Presedur pencatatan waktu akuntansi penggajian dan penggajian yang hadir pengupahan di PT. Isuindomas dilakukan oleh PT. 2. Prosedur Putra Medan adalah: Isuindomas Putra pencatatan waktu 1. Prosedur pencatatan waktu hadir Medan sudah kerja 2. Prosedur pembuatan daftar gaji sebagaimana 3. Prosedur dan upah mestinya. Tetapi pembuatan daftar 3. Prosedur distribusi gaji dan upah pelaksanaannya gaji dan upah 4. Prosedur pembayaran belum efektif 4. Prosedur distribusi karna prosedur biaya gaji dan pembuatan daftar upah gaji dan upah dan 5. Prosedur prosedur pembayaran gaji pembayaran gaji dan dan upah dilaksanakan oleh satu bagian. Sistem 1. Organisasi 1. Organisasi Sistem Pengendalian (pemisahan a. Fungsi kepegawaian, fungsi pengendalian Intern fungsi) pembuat daftar gaji dan intern yang 2. Sistem otorisasi upah, dan fungsi keuangan dilakukan PT. 3. Prosedur dilakukan oleh bagian staff Isuindomas Putra pencatatan HRD (Terjadinya Medan belum 4. Praktek yang perangkapan tugas). cukup efektif sehat b. Fungsi akuntansi karena terjadinya dilaksanakan oleh bagian perangkapan tugas accounting. pada fungsi yang c. Fungsi pencatatan waktu terkait, setiap hadir dilakukan oleh bagian karyawan tidak kasir. ada SK 2. Sistem Otorisasi pengangkatan a. Setiap orang yang namanya yang tercantum dalam daftar gaji ditandatangani dan upah tidak ada surat oleh direktur.

87

keputusan (SK) pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur. b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan jabatan, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga didasarkan pada pengusulan dari direktur. c. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan didasarkan atas surat potongan gaji dan upah diotorisasi oleh bagian staf HRD. d. Kartu jam hadir dari mesin pencatat waktu di rekap oleh bagian kasir dan diotorisasi oleh bagian staff HRD. e. Perintah lembur diotorisasi oleh staf HRD. f. Daftar gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi keuangan. g. Surat pernyataan gaji dan upah berupa slip gaji tidak dikeluarkan. h. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi akuntansi. 3. Prosedur Pencatatan a. Melakukan pencatatan distribusi biaya tenaga kerja dalam tiap bagian dalam perusahaan. b. Membuat catatan mengenai kartu penghasilan karyawan dan berbagai potongan yang diterima oleh karyawan tetapi tidak diverifikasi kepada setiap karyawan. 4. Praktik yang Sehat a. Rekap absensi dibandingkan

Catatan kartu penghasilan karyawan tidak diverifikasi kepada setiap karywan. Kemudian pemasukan kartu jam hadir ke dalam fingerprint tidak diawasi.

88

b.

c.

d.

e.

Sumber : Diolah Oleh Peneliti, 2018

dengan kartu jam hadir sebagai dasar distribusi gaji langsung. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu tidak diawasi. Pembuatan daftar gaji dan upah diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah yaitu bagian staf HRD.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan berikut: 1. Fungsi yang terkait sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Isuindomas Putra Medan belum seluruhnya menjalankan tugas dengan baik karena terjadi perangkapan tugas yang dilakukan bagian staf HRD yakni sebagai pembuat daftar gaji dan upah juga pembayaran gaji. 2. Dokumen yang digunakan pada sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Isuindomas Putra Medan belum dilengkapi sebagaimana mestinya, yakni tidak membuat surat pernyataan gaji dan upah serta tidak memberikan amplop. 3. Catatan akuntansi sistem sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Isuindomas

Putra

Medan

belum

dapat

mendukung

efektivitas

pengendalian intern, karena pada kartu penghasilan karyawan tidak dilakukan verifikasi kepada setiap karyawan. 4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan belum seluruhnya berjalan efektif karena absensi karyawan kurang diawasi oleh bagian penggajian, sehingga dapat memicu resiko titip absen dan terjadinya kesalahan atau tindak kecurangan lain dan struktur organisasi PT. Isuindomas Putra Medan belum cukup baik karena tidak memisahkan fungsi pembuat daftar gaji dan upah dan pembayaran gaji dan upah. 89

90

5. Sistem otorisasi belum seluruhnya mendukung unsur pengendalian intern yang terkait penggajian dan pengupahan karena belum menunjukkan bukti pertanggung jawaban pihak-pihak yang berwenang didalamnya serta pelaksanaan sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Isuindomas Putra Medan belum seluruhnya melaksanakan praktek yang sehat karena absensi karyawan kurang diawasi oleh bagian penggajian. 5.2 Saran Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka saran yang dapat peneliti berikan untuk dijadikan masukan bagi perusahaan sebagai berikut: 1. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah diperlukan oleh perusahaan, bisa dengan salah satu dari bagian staf HRD ditugaskan untuk menjadi fungsi pembuat daftar gaji dan upah dan pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh bagian keuangan. Sehingga tidak terjadi perangkapan tugas yang dilakukan bagian kasir. 2. Surat pernyataan gaji dan upah dan amplop gaji dan upah sebaiknya tetap diberikan walaupun pemberian uang gaji melalui Bank agar terhindar dari kesalahpahaman akibat perhitungan gaji dan upah. 3. Sebaiknya dalam pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu adanya pengawasan, mungkin tugas ini bisa diberikan kepada satpam untuk mengawasi. Karena kartu absensi yang berisi jam datang, jam pulang, dan lembur karyawan yang digunakan sebagai dasar perhitungan gaji karyawan. 4. Untuk peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan resiko-resiko yang mungkin terjadi pada perusahaan yang memiliki pengendalian intern yang kurang efektif.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Buku

Agoes, Sukrisno. “Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Publik)”. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. 2013. Almanshur, Fauzan dan Djunaidi Ghony. “Metodologi Penelitian kualitatif”. Yogyakarta: Ar-RuzzMedia. 2012. Ardana, Cenik dan Lukman Hendro. “Sistem Informasi Akuntansi”. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2015. Ardhana, I Wayan. “Penelitian Pendidikan”. Malang: Departemen. 2015. Arens, A dan Loebbecke. “Auditing”. Jakarta: Salemba Empat. 2010. Arikunto, S. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: Rineka Cipta. 2013. Baridwan, Zaki. “Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode”. Yogyakarta: YKPN. 2012. Basrowi dan Suwandi. “Memahami penelitian kualitatif”. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. Carl S. Warren, dkk. “Accounting Indonesia Adaptation”. Jakarta: Salemba Empat. 2014. Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. “Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan. Proses dan Penerapan”. Edisi I. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. 2010. Fathoni, Abdurrahmat. “Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Hery. “Teori Akuntansi”. Cetakan 1. Jakarta : Kencana. 2009. Jonathan, Sarwono. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009. Jusup, H. “Dasar-Dasar Akuntansi (Ed. Ke-6)”. Yogyakarta: STIE YKPN. 2011.

91

Kadarisman, M. “Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Rajawali Pers. 2013. Kieso, Donald E. Jerry J. Weygandt, Paul D. Kimmel. “Accounting Principles Pengantar Akuntansi Edisi 7 Jilid 1”. Jakarta: Salemba Empat. 2014. Kirk dan Miller dalam Moleong, Lexy J. “Metodelogi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT.Remaja RosdaKarya. 2010. Mahmudi. “Manajemen Kinerja Sektor Publik”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2010. Marshal B. Romney. Paul John Steinbaert. “Sistem Informasi Akuntansi”. Jakarta: Salemba Empat. 2009. Messier, W.F., Glover, S.M., dan Prawitt, D.F. “Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Sistematis (Ed. ke-8)”. Jakarta: Salemba Empat. 2014. Mulyadi. “Sistem Akuntansi. Edisi 4”. Jakarta: Salemba Empat. 2016. Munawir, S. “Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta: Liberty. 2010. Nuraida, Ida. “Manajemen Administrasi Perkantoran”. Yogyakarta: Kanisius. 2008. Pura, Rahman. “Pengantar Akuntansi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi”. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2012. Prastowo, Andi. “Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian”. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2011. Puspitawati, Lilis dan Sri Dewi Anggadini. “Sistem Informasi Akuntansi”. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010. Rahmaniar, Ani dan Soegijanto. “Pengantar Akuntansi Dasar 1”. Bogor: In Media. 2016. Rivai, V. “Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan”. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2010. Samryn, L. M. “Pengantar Akuntansi”. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2015. Soemarso. “Akuntansi Suatu Pengantar”. Ed. Ke-5. Jakarta: Salemba Empat. 2009.

92

Subagyo, P Joko. “Metodologi Penelitian Dalam Teori Dan Praktek”. Jakarta: Aneka Cipta. 2011. Sudaryono. “Metodologi Penelitian”. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2017. Sugiyono. “Metode penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D”. Cetakan ke-23. Bandung: Alfabeta. 2016. Supriyati. “Metodologi Penelitian”. Bandung: Labkat press. 2011. Tunggal, A.W. “Audit manajemen kontemporer”. Edisi revisi. Jakarta: Harvarindo. 2008. TMBook. “Sistem Informasi Akuntansi Esensi Dan Aplikasi”. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. 2017. Widjajanto, N. “Sistem Informasi Akuntansi”. Jakarta: Erlangga. 2012. Winarno, W.W. “Sistem Informasi Akuntansi”. (Ed. Ke-6). Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2008. 2.

Skripsi

Nathalia. “Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan”. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. 2007. Dewi Wulandari. “Analisis Sistem Pengendalian Intern Penggajian Dan Pengupahan Pada CV. Telung Abad Furniture Banjaran Bangsri. Jepara. Skripsi”. Universitas Islam Nahdatul Ulama. 2013. 3.

Jurnal

Andry Prasetya. Moch. Dzulkirom AR. Zahro Z.A. “Analisis Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas pengendalian Intern”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 43 No. 1. 2017. Muanas dan Marlina. “Penerapan Sistem Penggajian dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern”. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan. Vol. 1 No. 1. 2013. Retyaningtyas, D.T.R., Dzulkirom, M., dan Saifi, M. “Analisis Sistem dan Prosedur Penggajian dan Pengupahan dalam Upaya Mendukung Pengendalian Intern Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Kacang Shanghai Gangsar Ngunut Tulungagung)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 1 No. 1. 2015.

93

Lampiran 1 PANDUAN WAWANCARA PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN Pedoman 1: Gambaran Umum Perusahaan 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. Isuindomas Putra Medan? 2. Apa visi dan misi PT. Isuindomas Putra Medan? 3. Bagaimana struktur organisasi PT. Isuindomas Putra Medan? Pedoman 2: Sistem dan Prosedur Penggajian dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern 1. Fungsi apa saja yang ada di PT. Isuindomas Putra Medan terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dan bagaimana implementasinya? 2. Dokumen apa saja yang digunakan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan? 3. Catatan Akuntansi apa saja yang digunakan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan? 4. Bagaimana prosedur penggajian dan pengupahan yang dijalankan di PT. Isuindomas Putra Medan? 5. Bagaimana pelaksanaan unsur pengendalian intern sistem akuntansi penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra Medan? 6. Bagian apa saja yang melakukan prosedur penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra Medan?

Lampiran 2 HASIL WAWANCARA PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN Informan : Ibu Ayu (Staf HRD) Hari, Tanggal : Selasa, 20 Februari 2018 1.

2.

3.

4.

Fungsi apa saja yang ada di PT. Isuindomas Putra Medan terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dan bagaimana implementasinya? Jawab : Fungsi akuntansi terkait sistem penggajian dan pengupahan yang berperan dalam penggajian dan pengupahan disini ada fungsi kepegawaian, fungsi pencatatan waktu, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Dimana fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji, dan fungsi keuangan yang bertanggung jawab mengecek rekap absen karyawan, membuat daftar gaji karyawan, melakukan pemotongan atau penambahan gaji dan upah, serta mentransfer gaji dan upah karyawan dijalankan oleh bagian staff HRD sendiri. Fungsi akuntansi melakukan pencatatan mengenai biaya yang dikeluarkan termasuk membuat bukti kas keluar yang dilaksanakan oleh bagian accounting. Sedangkan bagian pencatatan waktu yang bertanggung jawab dalam perekapan absen yaitu bagian kasir. Bagaimana prosedur penggajian dan pengupahan yang dijalankan di PT. Isuindomas Putra Medan? Jawab : Prosedur penggajiannya yaitu dimulai dari perekapan absen (dalam 1 bulan) yang dilakukan oleh bagian kasir kemudian diberikan ke staff HRD untuk membuat daftar gaji yang berisi gaji pokok, upah lembur jika ada lembur, potongan pajak penghasilan, potongan BPJS dan potongan keterlambatan. Karna pembayaran gajinya lewat ATM jadi bagian staf HRD juga bertugas untuk menstransfer uang tersebut lewat bank dan memberikan perintah kepada fungsi akuntansi untuk membuat pencatatan serta bukti kas keluar. Gaji dan upah diberikan sebulan sekali yaitu akhir bulan tanggal 25. Bagaimana pelaksanaan unsur pengendalian intern sistem akuntansi penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra Medan? Jawab : Dalam proses penggajian yang terlibat bagian staf HRD, kasir dan accounting. Bagian kasir melakukan rekap absensi, kemudian bagian personalia yang bertugas membuat daftar gaji dan upah. Setelah daftar gaji dan upah karyawan selesai, bagian staf HRD melapor ke bank mengenai besaran gaji masing-masing karyawan untuk ditransferkan kepada masingmasing rekening karyawan, kemudian bagian staff HRD menyerahkan nota pembayaran tersebut kepada bagian accounting untuk membuat semacam bukti pengeluaran kas untuk beban gaji dan upah karyawan. Bagian apa saja yang melakukan prosedur penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra Medan?

Jawab : Bagian kasir (pencatatan waktu), yang bertanggung jawab melakukan perekapan absensi karyawan yang digunakan untuk menghitung hari kerja dan jam lembur karyawan. Bagian staf HRD yang bertanggung jawab membuat daftar gaji dan upah, dan melakukan pembayaran gaji dan upah kepada karyawan. bagian accounting yang bertanggung jawab dalam pencatatan terkait pembayaran gaji dan upah karyawan serta membuat bukti kas keluar. Medan, 20 Februari 2018 Dikonfirmasi

HERIANTO S.H

HASIL WAWANCARA PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN Informan : Ibu Sartika (Bagian Accounting) Hari, Tanggal : Rabu, 21 Februari 2018 1.

2.

Dokumen apa saja yang digunakan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan? Jawab : Dalam penggajian dan pengupahan disini dokumen yang digunakan ada kartu jam hadir, surat perintah lembur dari pimpinan yang nantinya akan disetujui oleh staff HRD, daftar gaji, rekap daftar gaji, rekap absensi, bukti kas keluar dari fungsi akuntansi, rekap jumlah karyawan, rekap rincian upah, dan lembar otoritas. Catatan Akuntansi apa saja yang digunakan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan? Jawab : Catatan-catatan yang digunakan dalam gaji dan upah antara lain ada jurnal umum dan buku besar yang digunakan oleh bagian accounting untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan termasuk pembayaran gaji dan upah karyawan, serta catatan gaji karyawan dan catatan hasil perhitungan gaji dan upah. Medan, 21 Februari 2018 Dikonfirmasi

HERIANTO S.H

Lampiran 3 OBSERVASI PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN Catatan Lapangan Tanggal

: Nomor 01 : 16 Januari 2018

Hari ini peneliti bertindak sebagai observer datang pertama kali ke PT. Isuindomas Putra Medan untuk bertanya-tanya seputar izin riset disana. Peneliti langsung bertemu dengan HRD. SPV nya yaitu Bp. Herianto. Dimana peneliti menyatakan maksud dan tujuan peneliti untuk melakukan riset di PT. Isuindomas Putra Medan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. Alhamdulillah pak Herianto merespon baik atas maksud dan tujuan peneliti dan peneliti diminta untuk datang kembali dengan membawa surat izin riset dari kampus . Catatan Lapangan : Nomor 02 Tanggal : 19 Februari 2018 Hari ini peneliti kembali ke PT. Isuindomas Putra Medan menemui pak Herianto dengan membawa surat izin riset dari kampus. Kemudian setelah pak Herianto membaca surat izin riset tersebut, bapak Herianto meminta peneliti datang keesokan harinya melakukan wawancara kepada pihak atau bagian yang berkaitan dengan judul riset yang peneliti ambil. Catatan Lapangan Tanggal

: Nomor 03 : 20 Februari 2018

Hari ini pukul 11.00 peneliti datang ke PT. Isuindomas Putra Medan menemui ibu Ayu bagian staf HRD untuk melakukan wawancara. Dengan beliau peneliti menanyakan fungsi, prosedur penggajian dan unsur-unsur pengendalian intern kaitannya dengan penggajian dan pengupahan. Setelah selesai wawancara dan pertanyaan peneliti terjawab semua peneliti berpamitan pulang dan diminta kembali datang untuk melakukakan wawancara dengan pihak accounting. Catatan Lapangan Tanggal

: Nomor 04 : 03 Juni 2017

Hari ini pukul 11.00 peneliti kembali datang ke PT. Isuindomas Putra Medan menemui ibu Sartika bagian accounting untuk melakukan wawancara. Dengan beliau peneliti menanyakan dokumen dan catatan akuntansi penggajian, dan setelah pertanyaan peneliti terjawab peneliti langsung melakukan konfirmasi hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada Bapak Herianto. Dan mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dengan riset yang peneliti lakukan.

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10 BIODATA PENELITI

Peneliti bernama Ilhamsyah Daulay dilahirkan pada tanggal 02 Maret 1996 di kota Padangsidimpuan. Anak ke-5 dari 8 bersaudara. Anak dari pasangan suami istri Bapak Burhanuddin Daulay dan Ibu Merry Nasution. Beragama Islam dan berkewarganegaraan Indonesia. Beralamat di Jl. Sidomulyo Gg. Madani Dusun V Pasar IX Tembung. Pada tahun 2008 lulus dari SD Negeri 200104 Padangsidimpuan. Tahun 2011 lulus dari SMP Negeri 4 Padangsidimpuan. Lulus dari SMA Negeri 6 Padangsidimpuan pada tahun 2014. Pada tahun 2014 peneliti masuk STIE IBMI Medan yang InsyaAllah pada tahun ini peneliti mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu (S1). Sekian, Terimakasih

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Related Documents


More Documents from "Femi Mega Lestari"