“Perhitungan dan Analisis Rasio Keuangan” MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan
Disusun Oleh :
MONA FEBRIYANTI
(163403032)
KRS - B
DINA APRILIANI S
(163403036)
KRS - B
RISNA RACHMAYANTI
(163403047)
KRS - B
RATIH PUSPA DEWI
(163403049)
KRS – B
ALMANDA DHEA P.
(163403010)
KRS - C
SETYARINI WIDYA P.
(163403044)
KRS - C
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2018
PD Kasih Sentosa Laporan Rugi Laba Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2017 Penjualan Retur Penjualan Potongan Penjualan
Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan : Persediaan Barang Dagang awal Pembelian Beban Angkut Pembelian Retur Pembelian Potongan Pembelian Pembelian Bersih Barang Tersedia untuk Dijual Persediaan Akhir Barang Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha : a. Beban Penjualan : Beban Angkut Penjualan Beban Gaji Bag. Pnjln Beban Iklan Beban perlengkapan TK Beban Peny. Peralatan TK Beban Penjualan Rupa
Rp.
654.310.000
(Rp.
17.080.000)
Rp.
637.230.000
Rp. 12.680.000 Rp. 4.400.000
Rp. 99.120.000 Rp. 436.952.000 Rp. 600.000 Rp. 437.552.000 (Rp. 2.000.000) (Rp. 500.000) Rp. 435.052.000 Rp. 534.172.000 (Rp.75.854.000) (Rp. 458.318.000) Rp. 178.912.000
Rp. 480.000 Rp. 62.680.000 Rp. 16.400.000 Rp. 1.480.000 Rp. 7.088.000 Rp. 2.240.000 Rp. 90.368.000
b. Beban Adm dan Umum : Beban Gaji Kantor Beban Sewa Beban Asuransi Beban Adm Rupa-rupa
Rp. 25.040.000 Rp. 21.520.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.320.000 Rp. 48.880.000
Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan dan Beban Diluar Usaha : Pendapatan Bunga Beban Diluar Usaha
(Rp. 139.248.000) Rp. 39.664.000
Rp.
80.000
Laba Bersih Sebelum Pajak
Rp.
39.744.000
PD Kasih Sentosa Laporan Perubahan Modal Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2017
Modal Awal Ny. Kasih
Rp.
143.416.000
Penambahan Modal
Rp.
19.744.000
Modal Akhir Ny. Kasih
Rp.
163.160.000
Laba Bersih
Rp.
39.744.000
Prive Ny. Kasih
(Rp.
20.000.000)
PD Kasih Sentosa Neraca Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2017
Aktiva
Passiva
Aktiva Lancar :
Kewajiban :
Kas
Rp. 34.508.000 Utang Usaha
Rp. 10.040.000
Piutang Dagang
Rp. 35.446.000 Utang Gaji
Rp.
Piutang Bunga
Rp.
1.800.000
80.000
Persediaan Barang Dagang Rp. 75.854.000 Asuransi Dibayar Dimuka
Rp.
2.000.000
Perlengkapan Kantor
Rp.
840.000
Jumlah Aktiva Lancar
Rp. 148.728.000 Jumlah Kewajiban
Aktiva Tetap : Peralatan Kantor
Rp. 11.840.000
Modal Pemilik : Rp.
43.440.000 Modal Ny. Kasih
Rp. 163.160.000
Akm. Penyudutan Peralatan (Rp. 17.168.000)
Jumlah Aktiva
Rp. 175.000.000 Jumlah Passiva
Rp. 175.000.000
PD Kasih Sentosa Laporan Arus Kas Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
Arus Kas dari Aktivitas Operasi : Penerimaan kas dari pelanggan
Rp.
77.120.000
Pembayaran Kas : Pelunasan utang
Rp.
50. 260.000
Retur Penjualan dan pengurangan
Rp.
600.000
Pembelian barang dagangan tunai
Rp.
6.920.000
Beban sewa
Rp.
1.920.000
Beban angkut pembelian
Rp.
600.000
Beban iklan
Rp.
2.000.000
Beban angkut penjualan
Rp.
480.000
Beban gaji bagian penjualan
Rp.
2.160.000
Beban gaji bagian kantor
Rp.
720.000 ( Rp. 65.660.000)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi : Pembelian perlengkapan
(Rp.
280.000)
Penambahan Kas
Rp.
11.180.000
Kas awal (01 Januari 2017)
Rp.
23.328.000
Kas akhir ( 31 Desember 2017)
Rp.
34.508.000
PD Kasih Sentosa Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk periode Januari – Desember 2017
1. PD. Kasih Sentosa merupakan perusahaan dagang yang terletak di Jalan Setia Budi No. 15 Bandung Jawa Barat yang mulai berdiri 01 Januari 2014.
2. PD. Kasih Sentosa sampai pada 31 Desember 2017 mempekerjakan 25 Karyawan dengan susunan kepengerusan sebagai berikut : a) Kasih Utami sebagai Pemilik PD. Kasih Sentosa b) Muhfid Hamid sebagai Manajer Keuangan c) Manilla Setia sebagai Manajer Pemasaran d) Nunung Indra sebagai Manajer Sumber Daya.
3. Daftar Customer sampai pada 31 Desember 2017 sesuai dengan buku pembantu piutang : a) Perusahaan Antik b) Perusahaan Jaya c) Perusahaan genius d) Perusahaan Sakti e) Perusahaan Raksa f) Perusahaan Abadi Dengan total sisa piutang sampai tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 35.446.000,00.
4. Daftar Supplier sampai Pada 31 Desember 2017 sesuai dengan buku pembantu utang : a) Perusahaan Setia b) Perusahaan Melati c) Perusahaan Shinte Dengan total Sisa Utang jangka pendek sampai pada 31 Desember 2017 sebesar Rp. 10.040.000,00.
5. Kebijakan Akuntansi yang diterapkan PD. Kasih Sentosa sesuai dengan ketentuan dasar penyusunan Laporan Keuangan di Indonesia yang mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dengan kebijakan yang telah di tentukan oleh Manajer Keuangan PD. Kasih Sentosan menerapkan metode :
a) Penyusutan Pada semua aktiva tetap menggunakan Metode Garis Lurus b) Pencatatan penjualan barang dagangan menggunakan Metode FIFO c) Metode Pencatatan pembelian barang dagangan menggunakan metode fisik d) Metode pencatatan penjualan barang dagangan mengguna metode fisik e) Syarat penjualan kredit adalah 2/10, n/30 f) Laporan keuangan dibuat satu tahun sekali periode 01 Januari – 31 Desember g) Laporan Keuangan hanya dikonsumsi oleh Bagian Internal perusahaan h) Laporan keuangan PD. Kasih Sentosa terdiri dari :
Laporan Rugi Laba (Multiple Step)
Laporan Perubahan Modal
Neraca
Laporan Arus Kas
Catatan Atas Laporan Keuangan
6. Periode 2017 dari bulan Januari sampai dengan Desember telah menghasilkan laba sebesar Rp. 39.774.000,00 yang meningkat sebesar 32.5% dari tahun 2016, dari total penjualan Rp. 654.310.000,00 dengan retur dan potongan penjualan sebesar Rp. 17.080.000,00 dan jumlah beban selama tahun 2017 sebesar Rp. 139.248.000,00
7. Aktiva PD. Kasih Sentosa sampai dengan 31 Desember 2017 berjumlah Rp. 175.000.000,00 dan dengan jumlah Modal Ny. Kasih Rp. 163.160.000,00 dan jumlah kewajiban Rp. 11.840.000,00.
PENGERTIAN ANALISIS RASIO KEUANGAN JENIS DAN PERHITUNGANNYA
Analisis rasio keuangan adalah membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta menilai kinerja manajemen dalam suatu periode tertentu. Jenis-jenis rasio keuangan :
I. Rasio Likuiditas (liquidity ratio) Menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Dalam rasio-rasio likuiditas, analisa dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sbb : a) Rasio lancar (current ratio) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusaaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia Current Ratio =
Aktiva lancar hutang lancar
b) Rasio Cepat (quick ratio atau acid test ratio) Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Quick Ratio =
kas + efek + piutang hutang lancar
II. Rasio Solvabilitas (ratio leverage) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh manaa aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Rasio yang digunakan adalah : a) Rasio hutang terhadap aktiva (total debt to asset ratio) Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Total Debt to capital assets =
hutang lancar + hutang jangka panjang Jumlah modal aktiva
b) Rasio hutang terhadap ekuitas (Total debt to equity ratio) Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan.
Total Debt to Equity Ratio =
hutang lancar + hutang jangka panjang Jumlah Modal Sendiri
III. Rasio Aktivitas Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi / efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Dalam analisa aktivitas rasio yang digunakan adalah : a) Rasio perputaran persediaan (Inventory turnover ratio) Mengukur aktivitas atau likuiditas dari persediaan perusahaan. Inventory Turn-over =
Harga pokok penjualan Inventory rata−rata
b) Rasio perputaran total aktiva (total asset turn over ratio) Perputaran total aktiva menunjukkan efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Total Asset Turn-over =
Penjualan neto Jumlah aktiva
IV. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio) Merupakan rasio utama dalam seluruh laporan keuangan, karena tujuan utama perusahaan adalah hasil operasi/keuntungan. Rasio keuntungan akan digunakan untuk mengukur keefektifan operasi perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan pada perusahaan. a) Margin laba kotor (gross profit margin) Ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Gross Profit Margin =
Penjualan neto−HPP Penjualan Penjualan Neto
b) Margin laba bersih (net profit margin) Ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak. Net Profit Margin =
Keuntungan Neto sesudah pajak Penjualan Neto
PERHITUNGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PD. KASIH SENTOSA
RASIO KEUANGAN
METODE PERHITUNGAN
I. RASIO LIKUIDITAS A.Current Ratio Aktiva Lancar = 148.728.000
INTERPRETASI
Kemampuan untuk membayar
Hutang Lancar
11.840.000
= 12,6 : 1 = 1260%
B. Cash Ratio
Kas+Efek = 34.508.000 Hut. Lancar 11.840.000 = 2,9 atau 290%
C.Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Kas+Efek+Hutang Hutang Lancar 46.348.000 11.840.000 = 3,91 : 1 atau 391%
D.Working Capital to Total Assets Ratio
Aktiva Lancar- Hutang Lancar Jumlah Aktiva 148.728.000-11.840.000 175.000.000 = 0,78 : 1 atau 78%
II. RASIO LEVERAGE A.Total Debt to Equity Ratio
B. Total Debt to Total Capital Assets
III. RASIO AKTIVITAS A.Total Assets Turn Over
H. Lancar+H JK Panjang Jml. Modal Sendiri 11.840.000 163.160.000 = 0,072 : 1 atau 7,2%
Utang Lancar+Utang JK PJ Jumlah Modal/Aktiva 11.840.000 175.000.000 = 0,067 : 1 atau 6,7% ‘
Penjualan Neto Jumlah Aktiva 637.230.000 175.000.000 = 3,64
hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap hutang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp. 12,6 Kemampuan membayar utang dengan segera yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera dapat diuangkan. Setiap hutang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp. 2,9 Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Setiap utang lancar Rp. 1,00 dijamin dengan quick assets Rp. 3,91 Likuiditas dari n total aktiva dan posisi modal kerja neto. Setiap Rp. 1,00 assets perusahaan Rp. 0,78 terdiri dari modal kerja (aktiva lancar) Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. 7,2% dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang. Beberapa bagian dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan utang. Atau berapa bagian dari aktiva yang digunakan unuk menjamin utang. 6,7% dari setiap aktiva digunakan untuk menjamin utang. Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu, atau kemampuan dana yang
B. Working Capital Turn Over
RASIO KEUNTUNGAN A.Gross Profit Margin
Penjualan Neto Aktiva Lancar-H. Lancar 637.230.000 148.728.000-11.840.000 = 4,65X
Penjualan Neto-HPP Penjualan Neto 637.230.000-458.318.000 637.230.000 = 28%
diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata rata dalam 1 tahun berputar 3,64X. Atau setiap 1 Rupiah setiap tahun dapat menghasilkan Rp. 3,64 Kemampuan modal kerja perusahaan berputar dalam satu periode siklus kas perusahaan. Dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 4,65X dalam satu tahun. Laba Bruto per rupiah penjualan. Setiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp. 0,28
B. Operating Income Penj. Neto-HPP-Biaya ADM dan Laba sebelum Bunga dan Ratio (Operating Profit Umum Pajak (Net Operating Income) Margin) Penjualan Neto oleh setiap rupiah penjualan. Setiap rupiah penjualan 637.230.000-458.318.000menghasilkan laba operasi 48.880.000 Rp. 0,20 637.230.000
C. Operating Ratio
D.Earning Power of Total Investmen rate of return of total assets
= 20% HPP+Biaya ADM dan Umum+Biaya Penjualan Penjualan Neto 458.318.000+48.880.000 +90.368.0000 637.230.000 = 94% EBIT Jumlah Aktiva 39.744.000 175.000.000 = 23%
Biaya operasi per rupiah penjualan. Setiap rupiah penjualan memerlukan biaya Rp. 0,94. Makin besar ratio, makin buruk Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan Rp. 0,23 untuk semua investor
KRITERIA PERUSAHAAN YANG SEHAT DILIHAT DARI RASIO KEUANGAN
1. Rasio Likuiditas Analisis rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar untuk diubah menjadi kas. Dalam rasio likuiditas, semakin tinggi maka akan semakin baik (sehat). Karena apabila rasio likuitas tinggi maka akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban jangka pendek. 2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Rasio Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya. Dalam rasio solvabilitas, semakin besar maka semakin tidak baik (tidak sehat). Karena apabila rasio solvabilitas tinggi, perusahaan tidak bisa membayar kewajibannya. 3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melakukan peningkatan penjualan dan menekan biaya-biaya yang terjadi. Selain itu, rasio profitabilitas juga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan dana yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Dalam rasio profitabilitas, semakin besar maka semakin baik (sehat). Karena apabila rasio profitabilitas tinggi maka akan semakin besar pula laba yang didapatkan oleh perusahaan.
PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DISKRIMINAN ALTMAN (1968)
Zi = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 dimana
X1 = Aktiva lancar – Hutang lancar = 148.728.000 – 11.840.000 = 0,782 Total Aktiva
175.000.000
X2 = Laba yang ditahan = 39.744.000 = 0,227 Total Aset
175.000.000
X3 = Laba Sebelum bunga dan pajak = 39.744.000 = 0,227 Total Aset
175.000.000
X4 = Nilai Pasar saham biasa dan preferen =
0
=0
Nilai buku total hutang
11.840.000
X5 = Penjualan = 654.310.000 = 3,739 Total Aset
175.000.000
Zi = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 Zi = 1,2 (0,782) + 1,4 (0,227) + 3,3 (0,227) + 0,6 (0) + 1,0 (3,739) = 5,7443
MODEL ALTMAN UNTUK PERUSAHAAN NON-PUBLIK
Zi = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5 dimana
X1 = Rasio Modal Kerja = 148.728.000 – 11.840.000 = 0,782 Total Aset
175.000.000
X2 = Rasio laba yang ditahan = 39.744.000 = 0,227 Total Aset
175.000.000
X3 = Rasio laba Sebelum bunga dan pajak = 39.744.000 = 0,227 Total Aset
175.000.000
X4 = Rasio nilai Pasar saham biasa dan preferen = Nilai buku total hutang
0 11.840.000
=0
X5 = Rasio penjualan = 654.310.000 = 3,739 Total Aset
175.000.000
Zi = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5 Zi = 0,717 (0,782) + 0,847 (0,227) + 3,107 (0,227) + 0,420 (0) + 0,998 (3,739) = 5,190
Maka : Berdasarkan perhitungan di atas dengan menggunakan model diskriminan Altman diperoleh Z dengan nilai 5,7443. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan model Altman untuk perusahaan nonpublik diperoleh Z dengan nilai 5,190. Kesimpulan : Karena dengan perhitungan kedua model tersebut nilai Z > 2,67 maka PD. Kasih Sentosa termasuk pada perusahaan sehat.