ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN TREND DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi pada perusahaan manufaktur sektor automotif )
Disusun Oleh : Rizki Kurniawati 1662201045 Jurusan Akuntansi
Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mengerjakan Tugas Ujian Semester 2019
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-nya, laporan analisis rasio keuangan dan trend dalam meningkatkan
kinerja
keuangan
terhadap
diselesaikan
sesuai
dengan
waktu
perusahaan yang
manufaktur sudah
dapat
ditentukan.
Rasio menggambarkan suatu hubungan pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dan jumlah yang lain. Hasil analisis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja perusahaan tersebut dipakai sebagai dasar penentu kebijakan bagi pemilik, manajer dan investor. Sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut penyebab dan upaya kebijakan yang seharusnya dilakukan. Laporan hasil analisis ini membahas mengenai permasalahan yang dihadapi sebuah peusahaan dalam menstabilkan laporan keuangan agar tercipta hasil yang maksimal dalam meningkatkan kinerja keuangan.
Di sadari bahwa hasil analisis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan sumbangan pemikiran dari para pembaca sebagai bahan penyempurnaan lebih lanjut. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat.
Samarinda, 20 Januari 2019
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah .....................................................................
2
1.3 Peumusan Masalah ......................................................................
3
1.4 Tujuan Penelitian .........................................................................
4
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................
5
1.6 Sistematika Penulisan ..................................................................
6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Keuangan 2.2 Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan 2.3 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan 2.4 Macam-Macam Rasio Keuangan 2.5 Penggunaan Analisis Trend BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.2 Definisi Operasional Variable 3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.4 Metode Analisis Data
3.5 Jadwal Penelitian DAFTAR PUSAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Posisi dan kinerja keuangan perusahaan sangat penting artinya bagi perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang perlu diketahui kiranya dapat dipertahankan dan bahkan bisa ditingkatkan. Sedangkan kelemahan-kelemahan yang perlu diketahui harus segera diperbaiki. Kinerja perusahaan merupakan suatu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan dan prestasi perusahaan. Pihak-pihak eksternal dan juga internal perusahaan dapat memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dari laporan keuangan perusahaan. Namun laporan keuangan ini hanya menampilkan angka-angka secara individual. Oleh karena itu analisis terhadap laporan keuangan perlu dilakukan agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Tujuan dari proposal ini adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan secara keseluruhan yang dapat diketahui dari hasil analisa terhadap laporan keuangan. Alat analisa laporan keuangan yang sering digunakan adalah, analisis trend, common size rasio keuangan dan juga nonfinancial analysis. Dari hasil penurunan dan juga peningkatan persentase, serta informasi yang diperoleh dari catatan atas laporan keuangan, dapat diketahui dengan jelas kinerja keuangan dan juga non keuangan perusahaan tersebut sehat atau tidak, masih bisa eksis dan ekspansi atau malah harus tutup.
Menurut
Kasmir
(2008)
rasio
keuangan
merupakan
kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Dengan analisis rasio keuangan, dapat diperoleh informasi dan memberikan penilaian terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Rasio keuangan sebagai instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan juga menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan
tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri. Analisis trend digunakan untuk mengadakan perbandingan rasio dari waktu kewaktu yang akan memberikan informasi rasio tertentu dari waktu kewaktu untuk mengetahui perkembangannya Berdasarkan latar belakang di atas , penulis tertarik melakukan penelitian serta membahas masalah tersebut dengan mengambil judul “ ANALISIS RASIO KEUANGAN
DAN
TREND
DALAM
MENINGKATKAN
KINERJA
KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR “
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Untuk menyelesaikan masalah, yang akan di bahas perlu adanya pengidentifikasian masalah agar hasil analisis selanjutnya dapat terarah juga sesuai dengan tujuan penelitian tersebut. Dapat dilihat dari uraian latar belakang penelitian , identifikasi masalah terdapat pada rasio keuangan dan trend apakah dapat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja keuangan pad perusahaan manufaktur ( sektor industry).
1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah
rasio
keuangan
pada
perusahaan
manufaktur
(sektor
automotif)dapat meningkatkan kinerja keuangan ? 2. Apakah rasio keuangan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan 3. Apakah trend memiliki pengaruh yang besar pada masing-masing tiap perusahaan manufakrur (sektor automotif) ?
1.4 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam manajemen, operasional maupun keuangan.
Untuk mengetahui alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan terutama pada perusahaan manufaktur (sektor industry)
Untuk mengetahui rasio keuangan dan trend dalam pengaruhnya terhadap kinerja keuangan
1.4 MANFAAT PENELITIAN Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Emiten, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. 2. Bagi Investor, dapat digunakan sebagai bahan pengambil keputusan dalam menginvestasikan dananya pada sekuritas yang menghasilkan return saham
yang
optimal.
Dengan
menganalisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi return saham diharapkan investor mampu memprediksi return saham, dan menilai kinerja saham suatu perusahaan. 3. Bagi Penulis, dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penganalisaan tentang rasio keuangan dan trend dalam meningkatkan kinerja keuangan suatu perusahaan. 4. Bagi Pembaca dan peneliti lain, dapat digunakan sebagai referensi khususnya yang tertarik meneliti mengenai rasio keuangan dan trend pada perusahaan manufaktur(sektor industry)
1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN Untuk melihat singkat gambaran dari proposal ini penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 RASIO KEUANGAN
Menurut Prastowo dan Juliaty (2005) rasio merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan simptom (gejala-gejala yang tampak) suatu keadaan. Rasio juga dapat menunjukkan area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih mendalam, dengan bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya.
Sedangkan Menurut Kasmir (2008) rasio keuangan itu sendiri merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan.
Menurut J. Fred Weston dalam Kasmir (2008) kelemahan rasio keuangan adalah sebagai berikut:
1. Data keuangan disusun dari data akuntansi. 2. Prosedur pelaporan yang berbeda, mengakibatkan laba yang dilaporkan berbeda pula, (dapat naik atau turun), tergantung prosedur pelaporan keuangan tersebut.
3. Adanya manipulasi data, artinya dalam menyusun data, pihak penyusun tidak jujur dalam memasukkan angka-angka ke laporan keuangan yang mereka buat. Akibatnya hasil perhitungan rasio keuangan tidak menunjukkan hasil yang sesungguhnya. 4. Perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda. 5. Penggunaan tahun fiscal yang berbeda, juga dapat menghasilkan perbedaan. 6. Pengaruh
musiman
mengakibatkan
rasio
komperatif
akan
ikut
terpengaruh. 7. Kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat dengan standar industry belum menjamin perusahaan berjalan normal dan telah dikelola dengan baik.
2.2 ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan masing-masing pos yang terdapat di laporan keuangan seperti Laporan Neraca, Rugi / Laba, dan Arus Kas dalam periode tertentu.
Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan gambaran informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan bisnis. Analisis Data Laporan Keuangan dilakukan
dengan menganalisa masing – masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio posisi keuangan dengan tujuan agar dapat memaksimalkan
kinerja
perusahaan
untuk
masa
yang
akan
datang.
Setiap tutup periode akhir bulan biasanya accounting menyiapakan dan menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Neraca, Rugi Laba, Arus Kas, Perubahan Modal, dan Laporan tersebut diserahkan ke pimpinan perusahaan. Hal umum yang biasa terjadi adalah mereka hanya fokus terhadap Laporan Laba Rugi, namun ada hal yang lebih penting yang perlu disajikan dalam penyampaian laporan ini yaitu mengenai Analisis Laporan Keuangan.
2.3 TUJUAN ALALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Sebagai
alat
barometer
untuk
melakukan
forecasting
atau
memproyeksikan posisi keuangan dimasa yang akan datang. 2. Mereview
kondisi
perusahaan
saat
ini,
permasalahan
dalam
manajemen, operasional maupun, keuangan. 3. Alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan.
2.4 MACAM-MACAM RASIO KEUANGAN 2.4.1 Rasio Likuiditas Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam jangka pendek. Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :
Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar. Rumus menghitung Current Ratio: Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%
Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek. Rumus menghitung Cash Ratio Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%
Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan
aktiva
lancar
yang
lebih
likuid
(Liquid
Assets).
Rumus menghitung Quick Ratio: Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100% Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ini adalah minimum sebesar 150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.
2.4.2 Rasio Profitabilitas atau Rentabilita Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.
Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain :
Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan. Rumus menghitung Gross Profit Margin: Gross Profit Margin = Penjualan Netto – HPP / Penjualan Netto X 100%
Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan. Rumus menghitung Operating Income Ratio: Operating Income Ratio = Penjualan Netto – HPP – Biaya Administrasi & Umum (EBIT) / Penjualan Netto X 100%
Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan
laba
bersih
dari
penjualan.
Rumus menghitung Net Profit Margin: Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X 100%
Earning Power of Total Investment, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang diinvestasikan
dalam
keuntungan
bagi
Rumus
menghitung
keseluruhan investor Earning
aktiva
untuk
dan
pemegang
Power
of
Total
menghasilkan saham. Investment:
Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%
Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan Rumus
aktiva
untuk
menghitung
menghasilkan
Rate
of
Return
pendapatan
bersih.
Investment
(ROI):
Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%
Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk Rumus
menghasilkan menghitung
pendapatan
Return
on
bersih.
Equity
(ROE):
Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%
Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners, rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam menghasilkan Rumus
pendapatan
menghitung
Rate
bagi of
pemegang
Return
on
Net
saham. Worth:
Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100% Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah adalah semakin baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar.
2.4.3 Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang.
Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :
Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya. Rumus
menghitung
Total
Debt
to
Assets
Ratio:
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%
Total Debt to Equity Ratio, rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity. Rumus
menghitung
Total
Debt
to
Equity
Ratio:
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100% Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah semakin buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal nilainya adalah 200%.
2.4.4 Rasio Aktifitas atau Activity Ratio Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Ada beberapa jenis rasio Aktifitas antara lain :
Total Assets Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran total aktiva terhadap penjualan.
Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio: Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Total Aktiva X 100%
Working Capital Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari perusahaan. Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio: Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan / Modal Kerja Bersih X 100%
Fixed Assets Turn Over, rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva tetap yang dimiliki terhadap penjualan. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivatetap yang dimiliki secara efisien dalam rangka meningkatkan pendapatan. Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio: Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Aktiva Tetap X 100%
Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan perputaran persediaan yang dimiliki terhadap penjualan. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan pengelolaan persediaan yang efisien. Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio: Inventory Turn Over Ratio = Penjualan / Persediaan X 100%
Average Collection Period Ratio, rasio untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima seluruh tagihan dari konsumen. Rumus menghitung Average Collection Period Ratio: Average Collection Period Ratio = Piutang X 365 / Penjualan X 100%
Receivable Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran piutang dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang rata-rata. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah. Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio: Receivable Turn Over Ratio = Penjualan / Piutang Rata-Rata X 100%
2.5 PENGGUNAAN ANALISIS TREND
Analisis trend digunakan untuk mengadakan perbandingan rasio dari waktu kewaktu yang akan memberikan informasi rasio tertentu dari waktu kewaktu untuk mengetahui perkembangannya. Adapun jenis trend yang akan digunakan : Trend lincar dengan kuadrat terkecil Kriteria-kriteria yang dapat digunakan dalam memakai trend lincar adalah:
Jika penggambaran data asli dalam kertas berskala hitung cendrung mempunyai pola linear.
Jika
selisih
nilai
Y’
cendrung
konstan.
Bentuk persamaan : Y’ = a+bx Trend parabolik
Kriteria yang dapat dipakai dalam trend parabolic apabila gambaran data asli kertas bersekala hitung berbentuk parabola atau garis lengkung. Bentuk persamaan : Y’=a+bx+cx Trend eksponensial Kriteria yang dapat dipakai untuk menggunakan trend ekponensial: Apabila penggambaran data asli pada kertas yang berskala hitung tidak punya pola yang sama.
Jika selisih pertama dari nilai data-data logaritma cendrung konstan.
Jika penggambaran data sli pada kertas bersklala cendrung berpola linear.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:
1. Metode Analisa Pertumbuhan
Tehnik analisa yang disusun dengan membandingkan kenaikan atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase.
2. Metode Trend dan Indeks
Teknik analisa hampir sama dengan Metode Analisa Pertumbuhan namun angka pembanding adalah laporan keuangan periode tertentu yang dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun dasar. Teknik tren ini sangat berguna untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa yang akan datang dengan menggunakan data historis.
3. Metode Analisis Rasio
Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan keuangan yang relevan atau data yang signifikan. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data dokumenter, sehingga data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti.
3.2 DEVINISI OPERASIONAL VARIABEL
Definisi Operasional Variabel adalah definisi dari variabel‐variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dan menunjukkan cara pengukuran dari masing‐ masing variabel tersebut, pada setiap indikator dihasilkan dari data sekunder dan dari suatu perhitungan terhadap formulasi yang mendasarkan pada konsep teori.
3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Data yang disajikan bisa dengan membandingkan kenaikan atau penurunan masing-masing pos laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang, atau periode Year to Date periode yang sama tahun lalu dengan sekarang.
3.4 METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif , metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, factual, actual mengenai fakta-fakta ,sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki, yang pada akhirnya metode ini digunakan untuk mencari pemecahan atas masalah yang diselidiki.
Maka dari itu, dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai ada tidaknya pengaruh antara rasio keuangan dan trend dalam meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur ( sektor industry) .
3.5 JADWAL PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada beberapa perusahaan manufaktur yang berada di daerah Samarinda.
DAFTAR PUSAKA
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Raksa Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara Agus Wibowo & Sri Wartini. 2012. Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 3 No. 1, 2012 Hafiya Nurzalfa, Aufa. 2016. Analisis Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Pada PT. Pupuk Kujang. Purwakarta : STIE WIKARA Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta. Bandung. Hanafi, Mamduh M dan Halim, Abdul. 2009. Analisis Laporan Keuangan. UPP STIM YKPN. Yogyakarta http://blog.stie-mce.ac.id/tita/2013/01/17/analisis-rasio-keuangan/comment-page1/ https://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_finansial file:///C:/Users/Windows%207/Downloads/Documents/Rintan-FebriantiValensia-090462201293.pdf file:///C:/Users/Windows%207/Downloads/Documents/1884-3779-1-PB.pdf