Tingkat Kompetensi yang diharapkan : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pos-pos dalam neraca dan rugi laba 2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan jenis-jenis rasio keuangan 3. Mahasiswa dapat menjelaskan rasio dan analisis dupont. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan manfaat dan keterbatasan analisa rasio Referensi : 1. Eugene F Brigham Joel F Houston 1 2. Weston ,Fred J Copeland,Thomas E 1 3. JF Weston, Eugene F Brigham 1 4. Arthur J Keown,David F Scott, John D Martin ,JW Petty 1 5. James Van Horne,John M Markowitz,JR 1 6. Douglas R Emery,John D Finnerty, John D Stowe
Analisa Rasio (Ratio Analysis) Perusahaan menyediakan informasi berupa laporan keuangan ditujukan untuk stakeholder perusahaan tersebut seperti pemegang saham,kreditur, debitur, nasabah (pelanggan), Pemerintah, Masyarakat, karyawan perusahaan serta pihak manajemen. Laporan Keuangan melaporkan baik posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun operasinya selama beberapa periode yang lalu. Akan tetapi nilai riil dari laporan keuangan adalah fakta bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu memprediksi laba dan dividen masa depan. Dari sudut pandang investor, analsis laporan keuangan digunakan untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi dimasa depan dan yang lebih penting sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa dimasa depan. Pengertian dan jenis laporan keuangan yang disajikan adalah meliputi : Neraca (Balance Sheet) Neraca memperlihatkan gambaran tentangtentang aktiva dan sumber-sumber keuangan untuk memebrli aktiva tersebut pada suatu saat. Neraca terdiri atas (1) sisi aktiva yang menunjukkan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, dan (2) sisi pasiva yang menunjukkan dari mana dana untuk memperoleh aktiva tersebut.Sisi aktiva terdiri atas aktiva lancar (current Assets) dan aktiva tetap (Fixed Assets), sedangkan sisi pasiva terdiri atas hutang jangka pendek (current liabilities), hutang jangka panjang (long-term debt) dan modal sendiri (equity). Contoh neraca : Neraca PT ABC Per 31 Desember 200x
Aktiva Lancar Kas &Surat Berharga Persediaan Piutang Aktiva Lancar lainnya Total Aktiva lancar Aktiva Tetap Gedung, tanah, perlengkapan Akumulasi Depresiasi Aktiva Tetap (bersih) Total Aktiva
xxxx x xxxx x xxxx x xxxx x xxxx x xxxx x xxxx x xxxx x xxxx x
Hutang Lancar Hutang dagang
xxxxx
Hutang wesel
xxxxx
Hutang lainnya
xxxxx
Total hutang lancar
xxxxx
Hutang jangka panjang Hutang obligasi Modal sendiri
xxxxx
Saham biasa
xxxxx
Laba ditahan
xxxxx
Total Kewajiban dan Ekuitas
xxxxx
Laporan Rugi Laba (IncomeStatement) Adalah laporan yang menunjukkan pendapatan, biaya dan laba bersih dari suatu perusahaan selama suatu periode tertentu Contoh laporan rugi laba : Laporan rugi laba PT ABC Periode 1 januari s/d 31 Desember 200x Penjualan
xxxxx
Harga Pokok Penjualan
xxxxx
Laba Kotor
xxxxx
Biaya Operasional
xxxxx
Biaya Non Operasional
xxxxx
Biaya Penyusutan (depresiation Expense)
xxxxx
Total Biaya
xxxxx
Laba bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT)
xxxxx
Biaya bunga
xxxxx
Laba bersih sebelum pajak
xxxxx
Laba bersih setelah pajak
xxxxx
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) Adalah laporan keuangan yang memperlihatkan penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode. Terdapat perbedaan antara arus kas dengan penghasilan pada laporan rugi laba. Perbedaan ini terjadi karena : (1) Lpaoran rugi laba tidak mencatat pengeluaran modal sebagai biaya pada tahun dimana terjadi pengeluaran, tetapi dibagi-bagi dalam bentuk biaya depresiasi ; (2) Laporan Rugi Laba menggunakan konsep accrual accounting dimana pendapatan dan biaya dicatat sata terjadi , bukan saat akan diterima atau dibayar. PT ABC Laporan Arus kas dengan Metode Tidak Langsung Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 200x ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih Penyusutan Perubahan pada modal kerja Penurunan (Kenaikan) Piutang Usaha Penurunan (Kenaikan) persediaan Penurunan (Kenaikan) aktiva lancar lainnya Penurunan (kenaikan) utang lancar Kenaikan (penurunan) utang lancar lainnya Kas bersih yg tersedia(digunakan) dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Tambahan AT Tambahan pada aktiva tetap lainnya Kas bersih yg tersedia(digunakan)melalui aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerbitan Saham Biasa Pembelian Obligasi (penurunan) Pembayaran Dividen Kas bersih yg tersedia(digunakan)melalui aktivitas investasi Kenaikan (penurunan) kas & setara kas Kas & setara kas, 31 Des 2006 Kas & setara kas, 31 Des 2006
xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx
Rasio Keuangan Rasio Keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba)
Rasio Keuangan terdiri dari : A.
Rasio Likuiditas (Liquidity ratios) Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar Rasio likuiditas berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas (Liquidity ratios) terdiri dari : Current Asset Current Liabilities
1.
Current Ratio :
2.
Quick Ratio/Acid Test Ratio:
Cash + marketable securities + receivable Current liabilities CA-Inventory Current liabilities
Persedian adalah aktiva lancar yang paling tidak likuid dan bila terjadi likuidasi maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita kerugian.Oleh karena itu pengukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan merupakan hal yang penting B.
Rasio Manajemen Aktiva (Activity ratios) Adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya. Rasio ini juga menjelaskan apakah semua aktiva yang dilaporkan dalam neraca sudah wajar, terlalu tinggi atau terlalu rendah jika dibandingkan dengan tingkat penjualan yang diproyeksikan Rasio Aktivitas terdiri dari :
1.
Account Receivable Turn Over :
2.
Days Sales Outstanding (DSO) :
Net credit sales Account Receivable
= ...... kali
Account Receivable = ........ hari Sales per day
Periode penagihan rata-rata (Average collection Period) atau DSO digunakan untuk menaksir piutang usaha, DSO menunjukkan jangka waktu rata-rata yang
harus ditunggu perusahaan setelah melakukan penjualan sebelum menerima kas, yang merupakan periode penagihan rata-rata jika hasilnya terlalu besar menujukkan adanya keterlambatan dalam pembayaran piutang, yang akan menyedot dana yang terlalu besar bagi perusahaan yang seharusnya dapat digunakan untuk keperluan lain. 3.
Inventory Turn Over
:
Sales (Cost of Good Sold) = ........kali Average Inventory
Bila hasilnya terlalu rendah berarti terlalu banyak menyimpan persediaan dan tidak produktif dalam mengelola persediaan dan merupakan ivestasi dengan tingkat pengembalian yang rendah, dengan perputaran yang rendah kita juga harys curiga apakah perusahana menyimpan barang-barang yang rusakatau usangyang tidak sebanding dedngan nilai yang ditetapkannya. 4.
Net Sales = .......... kali Fixed Asset
Fixed Asset Turn Over :
Rasio ini mengukur seberapa sfektif perusahaan menggunakan aktiva tetapnya, jika perputarannya sma dengan rata-rata industri maka menunjukkan penggunan yang tepat pada aktiva tetap . Inflasi dapat menyababkan nilai sebagian besar aktiva yang dibeli dimasa lalu dinyatakan terlalu terlalu rendah Net Sales = .......... kali Total Asset Rasio ini engukur perputaran semua aktiva perusahaan , jika hasilnya dibawah rata-rata industri menunujukkan bahwa perusahaan tidak tidak menghasilkan volume bisnis yang cukup dibanding investasi dalam total aktivanya, penjualan harus lebih tingkatkan, beberapa aktiva harus dilepas atau kombinasi dari kedua langkah ini harus dijalankan olehperusahaan
5.
Total Assets Turn Over :
Rasio Manajemen Utang (Leverage Ratios)
C.
Debt Ratio (DR) :
1.
Total Debt Total Assets
x 100 % = ........ %
Rasio ini mengukur persentase dana yang disediakan kreditur, kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena semakin rendahrasio ini semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi, disisi lain pemegang saham akan menginginkan leverage yang lebih besar karena akan meningkatkan laba yang diharapkan. 2.
Debt to Equity Ratio (DER) :
3.
Equity multiplier :
Total Debt Stock Holders Equity
Total Assets Stock Holders Equity
x 100 % = .......%
x 100 % = ........ %
D.
Coverage Ratios
1.
Rasio kelipatan pembayaran bunga (Time Interest Earned/TIE): Earning Before Interes & Tax (EBIT) Interes Expense Rasio ini mengukur seberapa besar laba operasi dapat menurun sampai perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga tahunan. Kegagalan perusahaan dalam kewajian ini dapat mengakibatkan adanya tindakan hukum dari kreditur perusahana dan mungkin menimbukan kebangkrutan TIE :
2.
Rasio Cakupan Beban Tetap (fixed charge coverage ratio) EBIT + Pembayaran Lease By Bunga+Pembyr lease+Pemby dana pelunasan/(1-T)
Sama dengan TIE namun rasio ini lebih inklusif karena mengakui bahwa banyak aktiva perusahaan dilease dan harus melakukan pembayaran dana pelunasan
Rasio Profitabilitas (Profitability ratios) Rasio Profitabilitas adalah menunjukkan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan, rasio ini juga menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan utang terhadap hasil operasi 1. Marjin laba atas penjualan (Profit Margin on Sales) , rasio ini mengukur laba per rupiah penjualan Laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa Penjualan Marjin laba atas penjualan :
=...........%
Rendahnya Marjin laba atas penjualan bisa diakibatkan penggunaan utang karena memiliki beban bunga yang lebih besar, perusahaan dengan Marjin laba yang rendah akan memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi kepada pemegang saham karena menggunakan leverage keuangan (penggunaan pembiayaan dengan utang) 2.
Basic Earning Power (BEP) :
EBIT Total Aktiva
= ..........%
Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum pengaruh pajak serta leverage (laba operasi), hal ini berguna untuk
membandingkan perusahana dengan situasi pajak yang berbeda dan tingkat leverage yang berbeda 3.
Pengembalian atas Total Aktiva (Return On Total Assets) : Rasio ini mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak. ROA
:
Laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa (Net Income) Total Assets
= .......... %
4. Pengembalian atas ekuitas saham biasa (Return On Equity) Rasio ini mengukur pengembalian ekuitas saham biasa (retutn on common equity) atau tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham : ROE
E.
:
Laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa (Net Income) = ............ % Ekuitas saham biasa (Common Equity)
Rasio Nilai Pasar (Market value) Rasio nilai pasar (market value rations) menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba dan nilai buku per saham. Rasio ini memberikan manajemen petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan dimasa lalu serta prospek dimasa datang. Jika rasio likuiditas, rasio manajemen aktiva, rasio manajemen utang dan rasio profitabilitas baik, maka rasio nilai pasar akan menjadi tinggi dan harga saham akan setinggi yang diharapkan, terdiri dari : 1. Rasio harga – laba (Price Earning ratio) : Menunjukkan seberapa banyak investor bersedia membayar per rupiah laba yang dilaporkan, jika PER dibawah rata-rata maka perusahana memiliki tingkat resiko yang sedikit lebih tinggi atau memiliki prospek pertumbuhan yang lebih buruk. PER
:
Market price per share Earning per share
Earning per share 2.
= .......... kali
: Income/EAT – preferred dividend Net Common stock outstanding
Rasio nilai Pasar /buku (Market to Book Ratio) Rasio ini memberikan indikasi lain tentang bagaimana investor memandang perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian atas ekuitas yang relatif tinggi biasanya menjual saham beberapa kali lebih tinggi dari nilai bukunya, dibanding perusahaan dengan tingkat pengembalian yang rendah. Pertama kita tentukan nilai buku persaham
Stockholder’s equity Common stock outstanding
Nilai buku per saham :
Kemudian kita membagi harga pasar per saham dengan nilai buku untuk memperoleh Rasio Nilai Pasar /buku (market/ book ratio Rasio nilai pasar/buku = M/B = Harga pasar per saham Nilai buku per saham Hasil survey rata- rata perusahaan memiliki rasio 2,35 tahu 1996 . karena umumnya melebihi 1,0 maka hal ini berarti bahwa investor bersedia membayar saham lebih dari nilai buku akuntasinya . hal ini mencerminkan tidak adanya inflasi 3.
Earning Yield :
4.
Dividen Yield :
Earning pershare Market Price per share Dividen per share Market Price per share
Analisis trend (Trend Analysis) Adalah analisis terhadap rasio keuangan perusahaan selama suatu waktu dipergunakan untuk mengestimasi kemungkinan kondisi keuangan membaik atau memburuk Analisis kecenderungan, baik terhadap rasio maupun terhadap angka absolutnya sangat penting, karena kecenderungan akan memberikan tanda apakah kondisi keuangan perusahaan akan membaik atau memburuk. Untuk melakukan analisis trend, kita dapat melakukan dengan memplot rasio selama suatu waktu
Menyatukan rasio dengan Persamaan Du Pont Bagan Du Pont adalah bagan yang dirancang untuk menunjukkan bagaimana hubungan marjin laba atas penjualan, rasio perputaran aktiva (TATO), dan penggunaan utang (leverage) berinteraksi dalam menentukan tingkat pengembalian atas investasi (ROE), dimana manajemen perusahaan dapat menggunakan sistem Du Pont untuk menganalisis cara-cara dalam memperbaiki kinerja perusahaan. Jadi menurut persamaan Du Pont peningkatan/penurunan ROE disebabkan salah satu dari 3 hal yaitu marjin laba, efesiensi penggunaan aktiva dan leverage Berikut adalah persamaan Du Pont : ROA =
= ROE
=
Marjin laba
x
Laba Bersih Penjualan
x
ROA
x
Perputaran total aktiva Penjualan Total Aktiva pengganda ekuitas
Laba Bersih Total Aktiva
Total Aktiva Ekuitas saham biasa
x
Dupont chart Pengembalian atas Ekuitas (ROE)
Pengembalian atas aktiva (ROA)
Profit margin
Penjualan :
Total biaya
x
Laba bersih Penjualan Mmmmm kjjj99i] [=]9i 9=[i8i Bunga
x
Aktiva/Ekuitas
Perputaran total aktiva
Penjualan
:
Aktiva tetap
By operasi lainnya (upah,overhead) Pajak
Total aktiva Aktiva lancar
Kas
Surat2 berharga Persediaan
Piutang Usaha
Penyusutan
Rasio komparatif dan Benchmarking Analisa rasio melibatkan perbandingan-perbandingan, dimana rasio perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama yaitu terhadap angka rasio rata-rata industri. Banyak perusahaan juga membandingkan dengan rasio-rasio keuangannya dengan rasio keuangan sekelompok perusahaan yang sudah maju. Disamping membandingkan rasio perusahaan terhadap rata-rata industri, perbandingan
juga dapat dilakukan terhadap rasio-rasio perusahaan bencmark atau perusahana kelas dunia, pesaing dalam industri perusahaan, teknik ini juga disebut Benchmarking dan perusahaan yang dijadikan pembanding disebut perusahaan benchmark ( benchmark companies). Penggunaan benchmark ini sangat berguna bagi manajemen perusahaan dalam melihat posisi perusahaan secara relatif dibanding perusahaan pesaing, dimana rasio comparatif dapat tersedia dari berbagai sumber, untuk lebih memahaminya diberikan contoh misalnya perusahaan yang akan dibandingkan adalah Allied Food Product maka posisi perusahaan tersebut diantara pesaing adalah : Nama Perusahaan Campbell Soup Heinz Sara Lee Morningstar Allied Food Product Dole Food Company Flower Industri Dean Food
Marjin Laba 10,1% 7,2 4,9 3,8 3,8 3,8 2,5 1,7
Manfaat analisa rasio 1. Manajer, dimana rasio digunakan untuk membantu menganalisis , mengendalikan dan memperbaiki operasi perusahaan. 2. Kreditur misalnya pegawai bank bagian kredit atau analis peringkat obligasi yang menganalisis rasio untuk membantu menentukan kemampuan perusahaan membayar utang 3. Analis saham, yang berkepentingan dengan efisiensi, resiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan Keterbatasan analisa rasio 1. Banyak perusahaan besar mengoperasikan divisi yang berbeda pada industri yang berbeda, dan perusahaan semacam ini sangat sulit untuk mengembangkan seperangkat rata-rata industri yang berarti untuk tujuan komparatif, oleh karena itu analisa rasio lebih berguna bagi perusahaan kecil dibandingkan perusahaan multidivisi 2. Kebanyakan perusahaan ingin lebih baik dibandingkan rata-rata industri, sehingga bila hanya mencapai kinerja rata-rata tidaklah terlalu baik. Sebagai target untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi, perusahaan hendaknya memfokuskan rasio perusahaan yang sudah menjadi “leader”. Dalam hal ini Benchmarking akan sangat membantu. 3. Inflasi akan memberikan distorsi yang buruk bagi neraca perusahaan, nilai yang dicatat biasanya berbeda dengan nilai yang sebenarnya, inflasi juga akan berpengaruh pada biaya penyusutan dan biaya persediaan yang akan berpengaruh pada laba.
4. Faktor – musiman juga dapat mendistorsi analisa rasio misalnya untuk perputaran persediaan, permasalahan ini dapat diminimalkan dengan menggunakan rata-rata bulanan untuk menghitung rasio piutang dan persediaan. 5. Adanya teknik Window Dressing menyebabkan laporan keuangan nampak menjadi lebih baik yang digunakan untuk keperluan tertentu misalnya untuk mengajukan pinjaman/kredit 6. Adanya praktek akuntansi yang berbeda misalnya dalam penentuan penyusutan dan persediaan , leasing akan mempengaruhi laporan keuangan. 7. Sangat sulit menyamaratakan apakah rasio tertentu baik atau buruk. Jadi analisa rasio memiliki keterbatasan, tetapi bila digunakan dengan kewaspadaan dan keputusan yang tepat akan membuat analisis ini sangat berguna Hubungan antara ROE dan EVA Atau EVA = Net Income - [(Equity capital) ( cost of capital)] $9000 - [(50.000)(0,14)] = $2,000 EVA = (Equity capital) (Net Income/Equity Capital)- Cost of equity Capital] EVA = (Equity capital) (ROE - Cost of equity Capital) EVA =
EBIT (1-Corporate tax rate) –
(Total investor – supplied operating capital) (after tax percentage cost of capital)
= $20.000(1-0,40) – ($100,000)(0,10) = $2000
Pertanyaan : 1. Jelaskan mengapa kreditor jangka panjang tertarik pada rasio likuiditas ?
2. Rasio keuangan mana yang paling sering anda pertimbangkan jika anda berada dalam posiis sebagai berikut : 3. Bangkir yang sedang mempertimbangkan pendanaan persediaan musiman 4. Investor ekuitas yang kaya 5. Manajer dana pensiun yang memeprtimbangkan pembelian obligasi 6. Mengapa perusahaan yang dapat menghasilkan laba operasional yang besar terkadang tidak dapat membayar hutang-hutangnya jika jatuh tempo? Rasio keuangan apa yang dapat digunakan untuk mendeteksi situasi tersebut? 7. Apakah peningkatan rasio perputaran perusahaan juga berarti peningkatan keuntungan Soal Kasus : Kasus 1 Dibawah ini adalah laporan keuangan dari PT Sanghiang Neraca untuk 31 Desember 2005 dan 2006 adalah sebagai berikut : Perkiraan
Tahun 2004
Tahun 2005
18.000.000 25.000.000 58.000.000 101.000.000 40.000.000 140.000.000 ( 56.000.000 ) 124.000.000
1.000.000 32.000.000 91.000.000 124.000.000 52.000.000 200.000.000 ( 76.000.000 ) 176.000.000
Total aktiva
225.000.000
300.000.000
Hutang dagang Hutang pajak Total hutang lancer
21.000.000 34.000.000 55.000.000
44.000.000 94.000.000 138.000.000
Hutang jk panjang Saham biasa Saldo laba ditahan Total pasiva
57.500.000 63.000.000 49.500.000 225.000.000
45.900.000 63.000.000 53.100.000 300.000.000
Kas Piutang dagang Persediaan Total aktiva lancer Tanah Bangunan & Peralatan Akum Penyusutan Total aktiva tetap
Laporan rugi laba untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2004 dan 2005 Perkiraan
Tahun 2004
Tahun 2005
Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Biaya operasi : Biaya tetap
250.000.000 150.000.000 100.000.000
320.000.000 192.000.000 128.000.000
42.000.000
42.000.000
Biaya variabel Biaya penyusutan Total biaya operasi EBIT Bunga EBT Pajak Laba bersih
25.000.000 9.000.000 76.000.000 24.000.000 6.000.000 18.000.000 9.000.000 9.000.000
32.000.000 20.000.000 94.000.000 34.000.000 12.200.000 21.800.000 10.900.000 10.900.000
a. Berdasarkan laporan keuangan diatas, lengkapilah tabel dibawah ini : Analisa ratio PT Sanghiang Keterangan Rasio lancar Rasio cepat Jk waktu penagihan Perputaran persed Rasio hutang Marjin laba kotor Marjin laba operasi Perput total aktiva Perput aktiva tetap
Rata-rata industri 1,8 0.7 37 kali 2,5 kali 58 % 38 % 10 % 1,14 kali 1,40 kali
Tahun 2004 ……………. ……………. ……………. ……………. ……………. ……………. ……………. ……………. …………….
Tahun 2005 ………….. …………. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. …………..
b. Evaluasilah posisi keuangan perusahaan tersebut Jawaban kasus 1 Rumus Perhitungan Rasio lancar : CA/CL Rasio cepat : CA-Inv/CL Jk waktu penagihan (DSO) : Piutang/Penjualan per hari Perputaran persediaan : Penjualan/persediaan Rasio hutang : Debt/TA Marjin laba kotor = GPM/Penjualan Marjin laba operasi : Perputaran Total Aktiva (TATO) = Penjualan/TA Perputaran Aktiva Tetap ( FATO)= Penjualan/TATetap Kasus 2
Rata-rata industri 1,8 0.7 37 kali
Tahun 2004 1,8 0,78 36
Tahun 2005 0,89 0,23 36
2,5 kali 58 % 38 % 10 % 1,14 kali
4,3 50 % 40 % 9,6 % 1,11 kali
3,5 61,3 % 40 % 10,6 % 1,06 kali
1,40 kali
2,016 kali
1,81 kali
Komentar
Lengkapilah Neraca dan informasi penjualan PT Maju Bersama dalam tabel berikut ini dengan menggunakan data keuangan dibawah ini : a. b. c. d. e. f.
Debt to Total Asset Ratio 60% Quick Ratio 1,25 x Total Asset Turn Over 1,8 x d. Day Sales Out Standing 25 hari Gross Profit Margin 20 % Inventori Turn Over 10 x PT MAJU BERSAMA BALANCE SHEET PER 31 DES 2004 ( Dalam ribuan rupiah) Kas Piutang Usaha Persediaan Akticva tetap Total aktiva HPP Jawaban kasus 2 :
………….. ………….. ………….. ………….. 1.300.000
Utang usaha Utang jangka panjang Saham biasa Laba ditahan Total kewajiban & Ekuitas Penjualan
300.000 ………. ………… 60.000 ………… …………
a) Debt/TA = 60% --- Debt = TA x 60% = Rp 1.300.000 x 60% = Rp 780.000 b) Quick Ratio = 0,75 x ----( CA – Inventory ) / CL = 0,75 ----- (CA – inv) = 0,75 x Rp 300 juta = Rp 375.000 c) TATO = Sales/ TA = 1,8 ----- Sales = 1,8 x Rp 1.300.000 = Rp 3.240.000 d)
DSO = Piutang / Penjualan perhari = 25 hari ----Piutang = 25 x (3.240.000/360) = Rp 225.000
e) Gross Profit Margin = GP/Sales = 20% ------ GP = 20% x Rp 3.240.000 = Rp Rp 648.000 f) Inventory Turn Over = Sales / Inventory = Rp 3.240.000 / Inv = 10 kali ----Inventory = Rp. 324.000 PT MAJU BERSAMA BALANCE SHEET PER 31 DES 2004 ( Dalam ribuan rupiah) Kas Piutang Usaha Persediaan Akticva tetap
150.000 225.000 324.000 601.000.
Utang usaha Utang jangka panjang Saham biasa Laba ditahan
300.000 480.000 460.000 60.000
Total aktiva HPP 3.
1.300.000 2.592.000
Total kewajiban & Ekuitas Penjualan
1.300.000 3.240.000
Kasus 3 Lengkapi neraca dan informasi penjulan dari PT. Bromo dalam tabel berikut ini dengan menggunakan data keuangan di bawah ini. a. b. c. d. e. f.
Ratio hutang terhadap total aktiva 50% Ratio lancar 0,80 Perputaran total aktiva 1,5 kali Jika waktu penagihan piutang 20 hari Profit Margin 25% Inventory Turn Over 18 kali
PT. Bromo Neraca Proforma (dalam jutaan rupiah) Perkiraan Aktiva Kas Piutang Persediaan Aktiva tetap
Jumlah Rp. ……… Rp. ……… Rp. ……… Rp. ………
Perkiraan Pasiva Utang usaha Utang jk panjang Saham biasa Laba ditahan
Total aktiva
Rp. 900
Total pasiva
Harga pokok penjualan
…………….Penjualan
Jumlah Rp. 200 Rp. ……… Rp..……… Rp. 50 Rp. …………… ……………..
Jawaban kasus 3 a)
Debt/TA = 50% --- Debt = TA x 50% = Rp 900 juta x 50% = Rp 450 juta
b)
Qurrent Ratio = 0,8 x ----CA / CL = 0,8 ----- CA = 0, x Rp 200 juta = Rp 160 juta
c) TATO = Sales/ TA = 1,5 ----- Sales = 1,5 x Rp 900 juta = Rp 1.350 juta d) DSO = Piutang / Penjualan perhari = 25 hari ---Piutang = 25 x (3.240.000/360) =Rp 75 juta e) Inventory Turn Over = Sales / Inventory = Rp 1.350 juta / Inv = 15 kali ----Inventory = Rp. 75 juta
f) Gross Profit Margin = GP/Sales = 25% ------ GP = 25% x Rp 1.350 juta = Rp 337,5 juta Kasus 5 Dupont & ROA Berikut ini adalah data 3 buah perusahaan yang bergerak dalam satu jenis industri yang sama yang diambil dari data Neraca dan Rugi Laba sebagai berikut : Uraian Sales Net Income Total Assets Total Assets Turn Over Profit Margin Return On Assets (ROA) 1. 2.
PT X Rp 10.000.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 200.000.000 (a) (b) (c)
PT Y (d) Rp 60.000.000 (e) (f) 0,4 % 3%
PT Z (g) (h) Rp 400.000.000 0,4 5% (i)
Tentukanlah besarnya (a), (b),(c) (d), (e),(f) ),(g) (h), (i) Jelaskan penilaian/pendapat anda terhadap ketiga perusahaan tersebut
Jawaban kasus 5 : 1. a) TATO = Sales / Total Asset = Rp 10 M/ Rp 200.000.000= 5 kali b) Profit Margin = Net Income/Sales = Rp 50 Juta/ Rp 10 M = 5% c) ROA = Net Income/TA = Rp 50 Juta /Rp 299 Juta = 0,25 atau (b) x (a) = 5% x 5 = 25% d) Profit margin = NI / Sales --- Sales = NI / Profit Margin = Rp 60 Juta / 0,4% = Rp15 M e) ROA = NI / TA --- 3% = Rp 60 Juta / TA --- TA = Rp 60 Juta / 3% = Rp 2 M f) TATO = Sales / TA --- TATO = Rp 15 M / Rp 2 M = 7,5 kali g) Sales = TATO x TA = 4 x Rp 500 Juta – Rp 2 M h) Profit Margin = NI/Sales --- NI = Profit Margin x Sales = 5% x Rp 2 M = Rp 10 Juta i) ROA = NI/TA = Rp 10 Juta/ Rp 500 Juta = 2% Uraian Sales Net Income Total Assets Total Assets Turn Over Profit Margin Return On Assets (ROA)
PT X Rp 10.000.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 200.000.000 (a) = 5 kali (b) = 5 % (c) = 25 %
PT Y (d) = Rp 15 M Rp 60.000.000 (e) = Rp 2 M (f) = 7,5 kali 0,4 % 3%
PT Z (g) = Rp 200 Jt (h) = Rp 100 Jt Rp 400.000.000 0,4 5% (i) = 2%