Analisis Perekonomian Kalbar.docx

  • Uploaded by: Adinda Ranikara Dewi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Perekonomian Kalbar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 745
  • Pages: 4
Nama : Adinda Ranikara Dewi NIM

: B1012151071

Dari 7 tahun terakhir yaitu tahun 2010 - 2017 data Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Kalimantan Barat dapat kita tarik analisis yaitu sebagai berikut ini : 1. Pada tahun 2010 Tingkat Pengangguran Terbuka di 14 Kabupaten Kota. Kota Singkawang merupakan kota yang paling tinggi tingkat TPTnya yaitu sebesar 8.05%. kemudian Mempawah sebesat 7,8%, selanjutny ada Kota Pontianak sebesar 7,79%. Tingginya tingkat TPT di 3 Kabupaten Kota tersebut karena ada beberapa factor yang mempengaruhi salah satunya adalah turunnya Upah minimum Kota. Sehingga, para angkatan tenaga kerja lebih memilih berhenti dari pekerjaan yang telah mereka lakukan daibandingkan bayaran yang tidak sesuai. Adapun Kabupaten Kota yang memiliki tingkat TPT rendah yaitu Melawi sebesar 1,3%, diikuti dengan Kapuas Hulu sebesar 2,25 dan yang terakhir adalah Sintang sebesar 2,35. Tingkat TPT rendah di beberapa Kabupaten Kota juga di pengaruhi oleh beberapa factor yaitu tersedinya lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang berada di daerah tersebut. Sehingga itu bisa membuat TPT menjadi rendah. 2. Pada tahun 2011 Tingkat Pengangguran di Kabupaten Kota di Kalimantan Barat cukup bervariasi dan memiliki disparitas yang cukup jauh jika dibandingkan antar satu dengan yang lainnya. Pada tahun 2011 ini Kota Pontianak masih merupakan Kota yang memiliki TPT paling tinggi sebesar 7,26% ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 0,53%, selanjutnya di posisi ke dua ada Kota Singkawang yang juga mengalami penurunan TPT tapi masih masuk dalam kategori TPT tertiggi yaitu sebesar 5,34, ini mengalami penurunan yang cukup drastic jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun penurunannya sebesar 2,71% dan selanjutnya Kubu Raya sebesar 4,52% kubu raya juga mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya, sebesar 1,68%. Tahun 2011 TPT 14 Kabuoaten Kota di Kalimantan rata2 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2010. 3. Pada tahun 2012 tingkat TPT 14 Kabupaten Kota juga sagat beragam. TPT paling tinggi pada tahun 2012 ada Kayong Utara sebesar 6,96% ini mengalami kenaikan yang cukup drastic jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mana hanya sebesar 2,56% hal

ini terjadi dikarenakan adanya PHK secara besar-besaran di Kayong Utara sehingga TPT meningkat sangat drastic. Kemudian ada Kubu Raya dengan TPT sebesar 6.06% ini juga mengalami kenaikan sebesar 1,54% dibandingkan tahun kemarin dan selanjutnya ada Kota Singkawang yaitu sebesar 5,75% kota Singkawang juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Kemudia TPT dengan tingkat paling rendah yang pertama ada Kota Sekadau 0,6% ini mengalami penurunan yang cukup drastic jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan selisih 2,33%. Selanjutnya ada Sanggau 1,39% dan yang terakhir ada Ketapang dengan presentase 1,95% 4. Pada tahun 2013 TPT di 14 Kabupaten Kota Kalbar yang memeliki TPT paling tinggi adalah Kubu Raya dengan presentase 9,26% ini juga mengalami kenaikan yang cukup drastic jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 3,2% kemudian ada Kota Pontinak dengan presentase sebesar 6,12% dan ada kota Mempawah dengan presentase 5,66%. Ada beberapa kota dengan TPT rendah yaitu Sanggau 0,78% kemudian Sekadau 1,44% dan yang terakhir adalah Kapuas Hulu sebesar 2,09%. Pada tahun 2013 ini masingmasing Kabupaten Kota di Kalbar TPTnya mengalami disparitas yang cukup tinggi jika dibandingkan antara satu kota dengan kota lainnya. Ini bisa saja terjadi karena adanya beberapa factor salah satunya adalah beban atau tanggungan penduduk. Peningkatan dalam beban tanggungan penduduk maka akan menyebabkan tingkat pengangguran terbuka juga akan meningkat. 5. Pada tahun 2014 TPT tertinggi masih dipegang oleh Kota Singkawang, Kota Pontianak dan Kubu Raya sebesar 8,22%, 7,05% dan 6,18%. Ketiga kota tersebut selalu masuk dalam TPT paling tinggi beberapa tahun terakhir. Ini ada beberapa factor yang mempengaruhi salah satunya adalah PDRB yang mana jika PDRB mengalami kenaikan maka ini akan berpengaruh terhadap kenaikan TPT kabupaten kota tersebut. Selanjutnya TPT rendah ada di daerah Sekadau dengan presentase 0,31%, selanjutnya Kapuas Hulu dengan presentase 2,02% dan yang terakhir adalah Ketapang dengan presentase 2,06%. 6. Pada tahun 2015 TPT paling tinggi adalah Kota Pontianak dengan presentase sebesar 9,44%, kemudian dilanjutkan dengan kota Singkawang yaitu dengan presentase 6,12% dan yang terakhir sebesar 6,11%. Dan TPT paling rendah yaitu Sintang dengan presentase 2,48%, selanjutnya ada Bengkayang 3,15% dan Kapuas huku sebesar 3%.

7. Pada tahun 2016 TPT paling tinggi adalah Kota Pontianak dengan presentase 9,36%, kemudian di lanjutkan dengan Kota Singkawang sebesar 8,08% dan yang terakhir adalah mempawah dengan presentase 6,72% dan TPT paling rendah adalah Sintang dengan presentase 1,93%, Landak dengan presentase 2,03% selanjutnya adalah Bengkayang dengan presentase sebesar 2,4%. Kesimpulan dari analisis di atas adalah bahwa TPT tiap kabupaten kota dalam kurun waktu 7 tahun mengalami fluktuasi yaitu naik turunnya keadaan, ini bisa disebabkan karena beberapa factor sepertri PDB, Indeks Harga Konsumen maupun inflasi.

Related Documents


More Documents from "shi chin"