PEREKONOMIAN INDONESIA
MODUL 1 SISTEM DAN REFORMASI EKONOMI INDONESIA KEGIATAN 1 SISTEM EKONOMI Sistem Ekonomi adalah cara negara untuk mengatur, memproduksi dan mendistribusikan barang tersebut ke masyarakat. Sistem Ekonomi Kapitalis = Didasari pandangan liberalis, individual, rasionalis/intelektual, materialis dan humanisme. Ciri cirinya mementingkan diri sendiri (self interest), kebebasan penuh, persaingan bebas (free competition), harga sebagai penentu dan peran negara minimal. Sistem Ekonomi Sosialis = Dilandasi falsafah kolektifisme dan organisme. Ciri cirinya negara berkuasa dalam pemilikan bersama semua faktor produksi, produksi dilakukan sesuai kebutuhan, perencanaan ekonomi dilakukan oleh negara. Sistem Ekonomi Campuran = dicetus oleh John Maynard Keynes yaitu penyatuan kapitalis dan sosialis yang melahirkan kesejahteraan (welfare state). Ciri cirinya melakukan pembelian barang dan jasa untuk operasional negara, penrik pajak dan pemberi subsidi kepada pihak yang membutuhkan. Sistem Ekonomi Pancasila = Didasarkan pemikiran bahwa sistem ekonomi sangat terkait dengan ideologi, nilai dan sosial budaya masyarakat Indonesia. Sistem Ekonomi Kerakyatan = Sistem ekonomi demokratis, contohnya Koperasi yang berazaskan kekeluargaan dan sesuai dengan penerapan demokrasi ekonomi.
KEGIATAN 2 REFORMASI EKONOMI Penyebab internal krisis moneter Indonesia = 1. Defisit transaksi cenderung membesar 2. Tingkat akumulasi inflasi tinggi 3. Hutang luar negeri terlalu banyak Penyebab eksternal krisis moneter Indonesia = 1. Pergerakan finansial di 3 negara (AS, Eropa, Jepang) 2. Institusi finansial secara global mengalami perkembangan luar biasa sehingga memliki otoritas lebih besar daripada negara berkembang (Indonesia) 3. Spekulasi yang mengiringi gejolak finansial global Prioritas yang harus dilakukan dalam reformasi ekonomi adalah : 1. Memperbaiki fundamental ekonomi yang bertitik tolak pada pemerataan 2. Melakukan tindakan yang tegas dalam menentukan sistem kurs
3. Menciptakan kestabilan politik dan keamanan 4. Melakukan reformasi institusi hukum dan birokrasi 5. Melakukan pemutihan utang luar negeri Peranan ekonomi rakyat dalam pemulihan ekonomi nasional adalah ekonomi kerakyatan memiliki tujuan meningkatkan kekuatan ekonomi nasional yang bertumpu pada ekonomi rakyat. 1. Menghapus praktik kolusi, korupsi dan KKN 2. Memberikan prioritas pada usaha ekonomi rakyat 3. Mengembangkan potensi rakyat masing – masing daerah pada pelaksanaan ekonomi daerah 4. Menghapuskan kemiskinan Letter of Intent = Kesepakatan yang memaksa pemerintah Indonesia untuk mengikuti program penyesuain struktural IMF
MODUL 2 PERTANIAN DAN INDUSTRIALISASI DI INDONESIA KEGIATAN 1 PERTANIAN INDONESIA Dampak revolusi hijau di Indonesia: 1. Peningkatan produksi pertanian 2. Penurunan tingkat pendapatan akibat mahalnya input pertanian 3. Nikai tukar/term of trade petani menurun 4. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan Pengaruh liberalisasi pertanian terhadap kondisi kesejahteraan petani adalah Liberalisasi pertanian cenderung merugikan petani dalam negeri karena kurang memiliki daya saing yang kuat akibat keterbatasan kemampuan penggunaan teknologi pertanian, kualitas produksi pertanian yang kurang bagus dan keterbatasan input sehingga kesejahteraan petani tidak meningkat secara signifikan. Liberalisasi pertanian lebih menguntungkan korporat besar yang menguasai input pertanian dan perdagangan internasional. Liberalisasi pertanian merupakan akses penerapan perdagangan bebas yang menrugikan pertanian Indonesia Kebijakan pemerintah untuk memberdayakan petani kecil Indonesia: 1. Kebijakan harga untuk produk pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan petani, stabilitas harga dan perbaikan dasar tukar petani 2. Kebijakan pemasaran untuk membantu petani dalam memasarkan produk pertanian untuk ekspor.
3. Kebijakan struktural untuk memperbaiki struktur produksi, contohnya luas pemilikan lahan, pengenalan alat modern pertanian, perbaikan sarana pertanian. Kebijakan pemerintah dengan mengatur kembali distribusi pemilikan lahan (land reform). Petani sistem ijon = Petani menjual tanamannya pada saat masih hijau di swah baik dengan harga penuh/berupa pinjaman sebagian dikarenakan jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan pendapatan. Petani subsistem = Tujuan petani untuk memenuhi kebutuhannya sendiri
KEGIATAN 2 INDUSTRIALISASI INDONESIA Indonesia mulai melakukan industri sejak disahkan UU No. 1 Tahun 1967 tentang investasi asing, selanjutnya 1970-1980 pemerintah mengembangkan strategi Industri Subsitusi Impor, pasca jatuhnya harga minyak tahun 1980 pemerintah merubah strategi menjadi Industri Promosi Ekspor Masalah struktural yang dihadapi industri Indonesia: 1. Struktur Industri masih belum seimbang 2. Tidak ada hubungan ekonomis antara industri besar, menengah dan kecil 3. Fasilitas yang diberikan pemerintah hanya untuk industri besar Pemecahan Masalah: 1. Meningkatkan kemampuan SDM 2. Melakukan pembangunan infrastruktur yang memadai 3. Meningkatkan penelitian, mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan teknologi 4. Melakukan efisiensi birokrasi agar tidak dipersulit Strategi menghadapi globalisasi: 1. Pemerintah mulai mengurangi proteksi dalam industri agar dapat mandiri dan mampu menghadapi gejolak eksternal 2. Mengurangi ketergantungan input luar negeri dan mulai memberdayakan input domestik 3. Mempersiapkan infrastruktur dan suprastruktur untuk meningkatkan daya saing dipasar global 4. Mengembangkan industri rakyat karena terbukti industri rakyat lebih mampu bertahan menghadapi gejolak eksternal. Cara untuk meningkatkan pertumbuhan industri 1. Peningkatan kemampuan SDM 2. Pembangunan infrastruktur yang memadai 3. Investasi asing langsung (foreign direct investment) 4. Pembayaran yang dihasilkan dari investasi menarik
5. Peningkatan riset dan pengembangan pengetahuan dan teknologi yang memadai. Konglomerasi = Unit bisnis yang bergerak dalam berbagai bidang usaha dengan sejumlah perusahaan
MODUL 3 KEUANGAN DAN PERBANKAN INDONESIA KEGIATAN 1 KEUANGAN DAN PERBANKAN Dampak berlakunya Liberalisasi perbankan: 1. Meningkatnya jumlah bank dan kantor cabang bank di Indonesia sebagai reaksi atas kemudahann dalam mendirikan bank 2. Meningkatnya perkembangan sektor lembaga keuangan bukan bank, seperti asuransi dan pasar modal 3. Meningkatnya persaingan antar bank