Analisis Peran Stakeholder dan Lingkungan Bisnis Perusahaan Nike,Inc. Paper ini membahas tentang analisis Nike,Inc. Termasuk didalamnya akan memaparkan tentang peranan stakeholders dan lingkungan bisnispada Nike, Inc. Bagian pertama dalam paper ini berisi tentang deskripsi perusahaan dan penjelasan singkat mengenai perusahaan. Bagian kedua akan menjelaskan peranan dan pengaruh stakeholders bagi perusahaan Nike,Inc.Bagian ketiga akan menjelaskan peranan serta pengaruh lingkungan bisnisyang berkaitan dengan performa dan kinerja perusahaan. Kemudian bagian terakhir paper ini berupa kesimpulan dan saran. Nike,Inc.merupakan perusahaan publikmanufaktur multinasional yang bergerak dibidang industri atau jasa berupa perlengkapan olahraga. Perusahaan ini berkantor pusat di Beaverton,dekat dengan daerah metropolitan Portland di Oregon,Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada 25 Januari 1964 oleh William J. "Bill" Bowerman dan Philip H. Knight dengan nama awal Blue Ribbon Sports. Berdirinya perusahaan ini bermula ketika Philip Knight,seorang pelari jarak jauh asal Amerika yang ingin membuat sepatu lari berharga murah di Jepang dan menjualnya di AS sebagai bagian dari tugasnya untuk meraih gelar MBA di Stanford University. Setelah lulus,Knight bekerjasama dengan Bill Bowerman (pelatih lari Knight di University of Oregon) mendirikan Blue Ribbon Sports.Sepatu Blue Ribbon Sports memperoleh sambutan baik diantara para pelari professional.Padatahun 1971,Blue Ribbon sports menerima sebuah merek Nike dengan logo”Swoosh” serta slogannya yang sangat dikenal yaitu “Just Do It”.Oleh karena hal tersebut,Blue Ribbon sports secara resmi mengganti namanya menjadi Nike pada tahun 1978 yang oleh bahasa yunani berarti dewi kemenangan.Visi perusahaan ini yaitu “To Bring inspiration and innovation to every athlete in the world” dan Misinya yaitu"The service of human potential. Tujuan yang ingin dicapai Nike,Inc yaitau “Menjadi perusahaan dalam bidang olahraga yang terkemuka di dunia yang dapat terus berada diatas para pesaingnya”. Berpegang pada visi dan misi tersebut,Perusahaan ini menuai kesuksesan yang amat pesat,terbukti bahwa Nike,Inc.menjadi pemasok terbesar dunia untuk produk sepatu dan pakaian olahraga dengan penghasilan lebih dari 18,6 milyar USD pada tahun fiscal 2008(berakhir 31 Mei 2008). Pada tahun 2008,perusahaan ini berada pada peringkat 23 Most Admirer Company.Nike ,Inc.memperkejakan lebih dari 30.200 (2008)orang diseluruh dunia,perusahaan ini kemudianmendominasi pasar dengan produk-produk dibawah merek sendiri seperti Nike Golf,Nike Pro,Nike +,Air Jordan.Nike skateboarding dan anak perusahaan lain termasuk ColeHaan,Hurley International,Umbro dan Converse.Nike juga memiliki kepemilikan saham atas Bauer Hockey (kemudian diubah namanya Nike Bauer). Nike, Inc. memiliki 200 negara diseluruh dunia dan sekitar 30.000 outlet ritel Internasional menjual produk Nike.Nike mengoperasikan pusat distribusi dibeberapa pasar internasional berbeda,yaitu: Asia,Kanada,Amerika latin,Eropa dan Australia,serta mengelola 161 toko ritel di AS,termasuk 754 factory, 4 toko Nike,65 toko Cole Haan,4 toko khusus karyawan dan 13 toko NikeTown.
Pembahasan selanjutnya adalah mengenai pemangku – pemangku kepentingan atau stakeholders yang berperan dalam perusahan Nike,Inc. Tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan tidak akan terwujud tanpa adanya peran serta dari stakeholders.Menurut Schmeer (1999), stakeholder dalam suatu proses adalah aktor (perseorangan ataupun kelompok) yang memiliki kepentingan dalam suatu kebijakan atau program yang akan atau sedang dijalankan.Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta dkk,(2008) yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam perusahaan dapat terdiri dari : 1. Pengusaha (Pemegang Saham) yang sehari-hari diwakili manajemen 2. Para pekerja dan serikat pekerja 3. Para pengusaha Pemasok 4. Masyarakat (konsumen) 5. Perusahaan Pengguna 6. Masyarakat sekitar 7. Pemerintah Secara umum,menurut teori Donaldson dan Preston,stakeholders dibagi menjadi dua,yaituStakeholders Internal dan Stakeholders External.Stakeholders Internal terdiri dari pemegang saham,manajemen dan top executive,karyawan,keluarga karyawan. sedangkan Stakeholders External terdiri dari konsumen ,penyalur, pemasok, bank, pemerintah, pesaing, komunitas,pers. Salah satu stakeholders internal perusahaan Nike,Inc. yang mengambil peran penting adalah karyawan. Menurut Archer Et al (2014) seorang karyawan memberikan kontribusi tenaga kerja dan keahlian mereka kepada orang yang melakukan bisnis atau usaha. Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kinerja seluruh karyawan. Hal ini terbukti dengan adanya kasus perlakuan tidak baik pada karyawan,yang kemudian berdampak buruk pada citra perusahaaan Nike,Inc. dan juga berdampak pada ketidaklancaran arus distribusi barang. Stakeholder internal lainnya yang juga memiliki pengaruh penting pada perusahaan adalah pengusaha. Pengusaha dalam hal ini termasuk didalamnya para pemegang saham yang sehari-hari diwakili manajemen. Menurut Henri Fayol (1841–1925) manajemen adalah untuk memprediksi, merencanakan, mengorganisir, memerintah, mengkoordinasi, dan mengendalikan. Berikut susunan pimpinan Nike,Inc.Philip H. Knight sebagai Chairman Of The Board Of Directors,Mark G. Parker sebagai President & Chief Executive Officer, Nike, Inc.dan Charlie Denson sebagai President, Nike Brand Stakeholders eksternal yang mengatur sistem regulasi suatu perusahaan yaitu Pemerintah. Berdasarkan Bealey (1999) kata pemerintah ditujukan untuk orang yang memiliki otoritas eksekutif di suatu negara. Pemerintah juga meregulasi pasar dan memberikan pajak kepada warga maupun perusahaan di negaranya. Yang nantinya dengan pajak itu,akan diberikan timbal balik oleh pemerintah berupa fasilitas-fasilitas umum yang tentunya dibutuhkan masyarakat beserta perusahaan-perusahaan di negara tersebut.
Stakeholders eksternal yang paling penting pada perusahaan adalah konsumen atau pelanggan .Menurut KBBI konsumen adalah pemakai barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya).Suatu perusahaan tidak akan bertahan lama tanpa ada seorang customer. Customer merupakan target dari suatu perusahaan untuk menjualkan hasil produksinya. Untuk menarik seorangcustomer, suatu perusahaan harus menyediakan produk dan layanan yang terbaik serta harga yang bersahabat. Kasus harga inilah yang menyebabkan persoalan besar bagi Nike,Inc. dalam jangka pendekdengan Foot Locker.Pada tahun 2003 Foot Locker mengumumkan akan memebeli sekitar separuh produk Nike di masa mendatang,karena keputusan perusahaan bahwa Foot Locker akan menjual sepatu yang lebih murah dibandingkan sepatu Nike.Hal tersebut merupakan sebuah persoalan besar karena 10,9%pendapatan Nike berasal dari Foot Locker,pada tahun 2002 Foot Locker membatalkan jutaan dolar pesanan kepadaNike,Inc. Untuk memprotes tingginya harga grosir,dan Nike,Inc.membalas dengan menghentikan pengiriman sepatunya yang paling popular ke tokotoko Foot Locker. Perselisihan tersebut menjadi Stakeholders eksternal lainnya yang memiliki peran penting dengan perusahaan adalah kreditor. Kreditor adalah lembaga keuangan atau individu yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa kreditor inilah yang memiliki salah satu peran dalam membantu perusahaan apabila sedang mengalami krisis. Pembahasan selanjutnya yaitu peran lingkungan bisnis bagi perusahaan.Keberhasilan suatu perusahaan tak lepas dari lingkungan bisnisnya(Business Enviroment). Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin (2010:46) mengemukakan bahwa Lingkungan (environment) merupakan salah satu faktor yang sangat diperhitungkan dalam pengelolaan kegiatan bisnis. Menurut Glueck and Jauch dalam penelitian Wispandono (2010:154) mengemukakan bahwa Lingkungan bisnis meliputi faktor-faktor di luar perusahaan(Eksternal)yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman bagi perusahaan. Faktor eksternal ini terdiri dari faktor persaingan,kondisi ekonomi,faktor sosial dan persoalan hukum peraturan.Berikut ini pemaparannya: 1) Persaingan Pesaing utama dalam industri sepatu atletik adalah Nike dan Reebok, yang masing-masing menguasai 39% dan 11% pangsa pasar. Beberapa dari dua lusin pesaing lainnya dalam industry ini meliputi Adidas-Salomon AG, New Balance, K-Swiss, Fila, Asics, dan Keds. Merek desainer seperti Tommy Hilyinger dan Nautica memasuki pasar sepatu atletik dengan menyediakan sepatu untuk anak muda yang berorientasi pada fashion. Merek sepatu fashion seperti Vans dan Skechers, yang ditujukan untuk remaja dan dewasa muda, mencuri sejumlah pangsa pasar dari pesaing utama. Vans, sebuah perusahaan California yang berspesialisasi dalam sepatu selancar, memperoleh $15,5 juta pada tahun 2001, tetapi mengalami kerugian sebesar $2,6 juta di tahun 2002. Penjualan Skechers hampir mencapai sebesar si miliar di tahun 2002 dan laba bersih $47 juta. Persaingan yang paling ketat masih berlangsung di antara para pemimpin industri Nike, Reebok, dan Adidas.
2) Kondisi Ekonomi Total penjualan sepatu atletik AS pada tahun 2002 menjadi $15,69 miliar, mewakili kenaikan 2,5% dibanding tahun 2000. Sejak musim gugur 2000, kepercayaan konsumen mulai menurun dan perlambatan pertumbuhan ekonomi secara umum berlanjut hingga 2003. Setelah serangan teroris 11 September 2001,ekonomi AS terus terhuyung dan terjadi penurunan tajam dalam permintaan sepatu atletik. Produsen sepatu atletik juga mengalami krisis ekonomi di sejumlah pasar internasional. Pengaruh fluktuasi mata uang asing dan perubahan tingkat bunga berpotensi menimbulkan persoalan keuangan untuk produsen sepatu atletik.Sebagian besar perusahaan sepatu atletik melakukan kontrak dengan perusahaan produsen di Timur untuk memproduksi sepatu mereka. Beberapa negara yang memproduksi sepatu untuk Nike, Reebok, dan perusahaan lain adalah Korea Selatan, Taiwan, Cina, Thailand, Malaysia, dan Indonesia Perusahaan sepatu atletik membuat spesifikasi desain dan teknologi banu untuk sepatu di AS dan kemudian mengirimnya ke pabrik untuk diproduksi. Keuntungan utama dari kontrak produksi asing adalah bahwa tidak ada investasi modal yang diperlukan dan perusahaan sepatu atletik dapat beroperasi dengan sangat sedikit utang jangka panjang. Beberapa kerugian produksi di luar negeri meliputi kerusuhan buruh, ketidaktentraman politik, keterlambatan karena pengiriman, dan ketidakpastian sistem kuota (embargo). 3) Faktor Sosial Perusahaan sepatu atletik mulai menghadapi kesulitan menjual produk mereka ke pasar orang muda pada tahun 1997, terkait pergeseran permintaan kaum muda ke sepatu bot untuk panjat tebing dan sepatu kulit kasual. Usia konsumen potensial menimbulkan sejumlah tantangan unik bagi perusahaan sepatu pakaian atletik. Populasi generasi Y (lahir antara 1979 dan 1994)lebih menyukai pakaian olahraga berorientasi fashion dibanding pakaian merek atletik. Saat ini, popularitas olahraga sebagai pengisi waktu bagi baby boomer(kelompok orangorang yang lahir setelah perang dunia II) tidak lagi sebesar awal 1990-an, tetapi permintaan akan sepatu pakaian untuk kegiatan santai terus meningkat untuk kelompok ini. Selain itu, saat ini lebih banyak wanita muda yang tertarik dan menggemari olahraga dibanding generasi wanita sebelumnya. 4) Persoalan Hukum Peraturan Pasar global memiliki banyak pembatasan hukum yang produsen sepatu atletik harus pertimbangkan seperti NAFTA maupun GATT yang memberikan akses yang lebih baik ke perdagangan dunia. Pada tahun 1995 atas permintaan produsen sepatu di Eropa, UE menetapkan bea masuk antidumping untuk sepatu atletik yang diimpor ke UE dari Cina dan Indonesia. Pada tahun itu juga AS memulihkan hubungan diplomatik dengan Vietnam, produsen potensial sepatu atletik dalam volume tinggi. Pada Mei 2003, Presiden Bush memperbarui Hubungan Perdagangan Normal dengan Vietnam, menyediakan kesempatan penambahan produksi bagi perusahaan sepatu atletik. Perubahan hukum tersebut akan memberi banyak kesempatan dan sejumlah ancaman bagi operasi bisnis intemasional.
Lingkungan bisnis tak hanya berasal dari faktor luar perusahaan,tetapi faktor yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.Faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan juga sangatlah berpengaruh terhadap jalannya suatu bisnis. Faktor internal Nike,Inc yakni terdiri : 1) Penelitian dan Pengembangan Nike PerusahaanNike mampu mengikuti kemajuan teknologi karena penelitian dan pengembangan sepatu atletik merupakan inovasi desain dan tidak membutuhkan investasi besar dalam peralatan. Pada tahun 1980, perusahaan membentuk Laboratorium Penelitian Olahraga NikeLPON yang menggunakan kamera video dan peralatan penguji daya tarik serta meneliti beberapa jenis persoalan seperti morfologi kaki anak-anak. Selain pekerjaan laboratorium, para desainer Nike juga mengunjungi para atlet untuk mempelajari lebih banyak mengenai teknologi sepatu. Nike terus bergantung pada pengembangan teknologi superior untuk mendiferensiasi produknya dari pesaing. 2) Pemasaran Berdasarkan pernyataan misi, Nike merupakan perusahaan yang menciptakan dan memasarkan produknya bukan perusahaan yang memproduksi produknya. Nike memposisikan produknya sebagai sepatu berkinerja tinggi dengan teknologi yang canggih. Sasaran pasar dari Nike merupakan pria dan wanita dengan kisaran umur dari 18-34 tahun. Namun saat ini Nike menargetkan pasar wanita dengan mendirikan Nike Goddess. Diketahui bahwa pasar wanita menyumbang 20% dari total pendapatan Nike. Pengeluaran biaya iklan Nike meningkat dari tahun 2002 hingga 2003. Nike menyiarkan iklan di program olahraga professional dan tayangan-tayangan lainnya. Nike juga mengiklankan produknya pada media cetak yaitu majalah-majalah olahraga seperti Sport Ilustrated .Nike menjadi sponsor utama Tour de France 2003 untuk tim sepeda Lance Amstrong. Nike juga menjadi sponsor di tim sepak bola nasional Turki, Meksiko dan Korea. Untuk mempromosikan produknya, Nike "menyewa" atlet-atlet professional untuk menjadi bintang iklan seperti Michael Jordan, Kobe Bryant, Tiger Woods dan lainnya.Dalam pemasaran intemasional, Nike mempunyai operasi di 200 negara dan 6 benua. Nike menjadi pasar nomor satu di negara Spanyol, Belanda, Perancis, Belgia, Luxemberg Ilatia dan Inggris. Nike saat ini mengincar pasar di negara Chile, Meksiko, Peru, Bolivia, India, Afrika Selatan dan beberapa negara Eropa Timur, Wieden dan Kennedy. Iklan Nike sebagian besar dikerjakan oleh agensi iklan yang berkantor di London, Tokyo dan Amsterdam sehingga iklan dapat dibuat oleh orang local agar sesuai dengan kultur mereka. 3) Distribusi Nike mengoperasikan sebuah progam pemesanan bernama “Futures” yang memungkinkan peritel memesan hingga enam bulan kedepan dan dijamin menerima pesanannya dalam periode waktu dengan harga tertentu. Tetapi, para peritel Futures dapat menerima pemesanan pakaian berikutnya jika mereka melakukan pemesanan pada pukul 7 malam sehari
sebelumnya.sistem penambahan otomatis Nike memungkinkan pengiriman otomatis kepada produsen volume tinggi untuk memastikan pasokan yang konstan bagi peritel.Nike telah membeli operasi distribusi diseluruh dunia untuk memantau pemasaran internasional secara telit agar Nike tidak kehilangan citranya sebagai sepatu olahraga yang unggul secara teknis. 4) Tanggung jawab sosial Nike mengalami skandal tentang beredarnya kabar praktik pekerjaan ditempat produksi internasionalnya. Pada tahun 2001 muncul berita tentang manajer pabrik yang di Indonesia dituduh melakukan pelecehan seksual,penyiksaan fisik dan verbal,pembatasan layanan kesehatan,dan pemaksaan lembur dengan pembayaran upah yang kecil. Atas berita ini ,Nike berjanji akan menyelidiki dan memperbaiki kapan pun kondisi yang tidak pantas terjadi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Novina Eka pada jurnal yang berjudul Analisis Kasus Sumber Daya Manusia pada Nike,Inc di Indonesia menyatakan bahwa hampir diseluruh pabrik Nike di Indonesia terjadi pelanggaran jam kerja.fakta dilapangan menunjukkan: a) 50% hingga 100% buruh Nike,jam kerja melebihi yang ditentukan oleh Code of Conduct b) 25 hingga 50% pabrik Nike,buruh bekerja selama 7 hari dalam seminggu c) 25% hingga %0% pabrik Nike,jam kerja buruh melebihi jam kerja yang diatur secara hukum d) 25% pabrik Nike,Pekerjadihukum ketika menolak bekerja lembur 5) Gaya/ Budaya Manajemen Phil Knight telah menciptakan budaya yang kuat di Nike bedasarkan royalitas perusahaan dan kebersamaan di ruang loker. Kebanyakan karyawan perusahaan adalah orang muda yang sadar kesehatan dan Phil Knight mempercayai karyawan tersebut untuk “Lakukan saja”(Just do it). Filosofinya adalah “Main sesuai aturan, tetapi jadilah garang….Tidak mengapa menjadi Goliattetapi selalulah bertindak seperti Daud (“Play the rules, but be ferocius.....it’s allright to the Goliath, but always act like David”. Kampus perusahaan Nike yang luasnya 74 aker (acre)memberikan perasaan berbudaya: memiliki daerah hutan, jalur lari, sebuah danau, dan sebuah pusat kebugaran. Knight percaya bahwa orangharus menemukan sesuatu “perasaan damai di tempat kerja”. Selama tahun 1998 dan 1999, Nike merekstrukturisasi perusahaan untuk memperoleh penghematan biaya dan meningkatkan efisiensi operasi. 6) Keuangan/akuntansi Selama masa pertumbuhan pesatnya,para manajer Nike diberi kebebasan penghematan untuk mengembangkan dan memasarkan produk perusahaan. Setelah pemberhentian pemangkasan biaya dan pencarian efisiensi yang di mulai pada tahun1998, para wakil direktur mulai menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyadarkan karyawan perlunya akuntabilitas keuangan. Pada tahun 1998, setiap manajer bagian geografis memberikan laporan laba rugi,dan kini sebagai konpensasi keberuntungan pada kinerja.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai pengaruh stakeholder dan lingkungan bisnis yang berpengaruh terhadap perusahaan Nike,Inc.maka dapat disimpulkan bahwa Stakeholders mempunyai pengaruh yang besar terhadap tumbuh dan berkembangnya perusahaan. Stakeholder yang memegang peranan paling berpengaruh dalam perusahaan ini adalah pengusaha/pemilik perusahaan hal ini karena pengusahalah yang memegang saham serta pengendali seluruh kegiatan dan pengambilan kebijakan dalam perusahaan.Stakeholder yang tak kalah pentingnya yaitu konsumen.Konsumen merupakan target dari suatu perusahaan untuk menjualkan hasil produksinya,sehingga banyak sedikitnya konsumen sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya bisnis perusahaan Nike,Inc. Kemudian Lingkungan bisnis perusahaan Nike,Inc. Tidak kalah pentingnya dalam menentukan tumbuh kembang perusahaan. Lingkungan bisnis yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan perusahaan Nike,Inc.adalah pesaing dalam Industri. Hal ini karena dengan adanya perusahaan pesaing, dapat digunakan sebagai tolak ukur serta koreksi oleh Nike,Inc.untuk selalu menjaga serta meningkatkan kualitas produk,pelayanan,sistem managerial terhadap seluruh elemen yang bersangkutan. Lingkungan bisnis selanjutnya yang memegang pengaruh besar bagi perusahaan yaitu pemasaran. Semakin luas sistem pemasaran yang dilakukan,tentunya brand Nike akan mampu menguasai pasar dunia atletik sehingga pendapatan perusahaan pun tentunya akan semakin bertambah tiap tahunnya.
Dari berbagai analisis kasus yang pernah dihadapi perusahaan Nike,Inc.penulias memberika beberapa saran.diantaranya yaituSebaiknya Nike lebih memperhatikan masalahmasalah internal seperti yang terjadi dengan Food locker pada tahun 2002. Nike harus tetap mengontrol harga produk agar ritel tidak melakukan pembatalan pemesanan yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi keuntungan dan eksistensi Nike. Hubungan yang terjalin,baik dengan ritel maupun pemasok harus tetap dijaga dengan baik mengingat perkembangan yang dicapai Nike saat ini tidak terlepas dari peran serta ritel dan pemasok.Selain itu Nike harus meningkatkan CRS-nya dengan cara memberi tunjangan atau beasiswa yang dapat ditujukan terhadap karyawan yang berprestasi maupun memberikan hadiah terhadap hasil kinerja yang memuaskan sehingga dapat memotivasi karyawan dalam bekerja. Walaupun Nike sudah bergabung dalam berbagai komunitas maupun asosiasi yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan buruh kerja pabrik,akan tetapi hal ini belum memberikan dampak yang segnifikan. Maka dari itu, penulis menyarankan agar fasilitas penunjang yang memadai diberikan kepada karyawan, seperti hak asasi buruh yang gencar di bicarakan saat ini .
DAFTAR PUSTAKA Apple, Web (2006), Nike and Apple Team Up to Launch Nike+iPod, https://www.apple.com/pr/library/2006/05/23Nike-and-Apple-Team-Up-to-Launch-NikeiPod.html. Donaldson, Thomas; Preston, Lee E. (1995). "The Stakeholder Theory of the Corporation: Concepts, Evidence, and Implications". Academy of Management Review. 20 (1): 65– 91. Fortune.com (2014), Fortune 500 Companies 2014, http ://fortune.com/fotune500/nike-inc115/. Frank, Prabbal (2006). People Manipulation: A Positive Approach (2nd ed.). New Delhi: Sterling Freeman, R. Edward (1984). Strategic Management: A stakeholder approach. Boston: Pitman. Investor.nike.com (2014), Nike Inc. Annual Report 2014.http://investor.nike.com/files/doc_financials/2014/index.html
On
Form
10K
KBBI (n.d.). konsumen. Diperoleh Oktober 9, 2016, dari http://kbbi.web.id/konsumen Kotler, Keller, 2012. Manajemen Pemasaran Edisi 13, Salemba Empat. Marketing, Miller Group (2013), Just do it : Nike’s Incredible Rise to Power, http://www.millergroupmarketing.com/2013/09/just-do-it-nikes-incredible-rise-to-power. Neiderhauser, James Elmer (2013), How Nike’s Leadership Affect Brand Image Internally and Externally, UW-L Jounal of Undergraduate Research XVI. Nilasari, I & Sri Wiludjeng. (2006) “Pengantar Bisnis”; Hal 14 O'Sullivan, Arthur; Sheffrin, Steven M. (2003). Economics: Principles in Action. Upper Saddle River, New Jersey 07458: Pearson Prentice Hall. p. 264, 301. Peters, Sarah (2014), The Development of Mobile Apps in the Healthcare Industry,Medical Design Technology. Porter, Michael; Argyres, Nicholas; McGahan, Anita M. (2002). Theme: Achieving Competitive Advantage, The Academy of Management Executive,16(2), 43-52. Pramono, Peni.2012.”Brand atau Merek Kunci Sukses Usaha”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
PR Newswire New York (2007), 22 Million Miles and Counting, Nikeplus.com Becomes The World's Largest Online Running Destination; Fitness networking - Nike+ experience gives runners of all levels a personal coach and a supportive community to go faster and farther. PR Newswire New York (2007), 22 Million Miles and Counting, Nikeplus.com Becomes The World's Largest Online Running Destination; Fitness networking - Nike+ experience gives runners of all levels a personal coach and a supportive community to go faster and farther. Top Brand Award (2013), Top Brand For Teens Index 2013, http://www.topbrandaward.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_for_teens_index_2013. Youtube.com (2015), Nike, http://www.youtube.com/watch?v=3XviR7esUvo. http://buahilmu.wordpress.com/2010/10/30/keuntungan-dan-kekurangan-e-commerce/ http://digilib.petra.ac.id http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/12/30/lingkungan-bisnis-sebuah-pengenalan423338.html https://infosepatu.wordpress.com/2011/04/13/sejarah-berdirinya-perusahaan-nike/ https://reycca.wordpress.com/2009/11/08/pengertian-lingkungan-bisnis/ http://www.adambition.com/2010/03/kisah-sukses-nike.html http://www.nikebiz.com/company_overview/executives/ http://www.nike.com http://www.marketingteacher.com/SWOT/nike_swot.htm. http://www.anneahira.com/sejarah-logo.htm. http://www.american.edu/TED/nike.html